Anda di halaman 1dari 5

BAB 10

BIAYA STANDAR DAN VARIAN


A. Biaya Standar
a. Peyusunan Tahapan
Standar merupakan suatu tolok ukur atau “norma” dalam pengukuran kinerja.
Standar kualitas dan harga ditetapkan untuk setiap input utama seperti bahan baku dan
jam tenaga kerja. Standar kualitas menentukan banyaknya input yang dibutuhkan
untuk menghasilkan produk atau menyediakan jasa. Standar harga menentukann
jumlah yang harus dibayarkan untuk setiap unit input.

b. Siapa yang Menggunakan Biaya Standar?


Semua perusahaan, yang bergerak di bidang manufaktur, jasa, makanan, dan
nirlaba, menggunakan standar dengan cakupan tertentu. Perusahaan manufaktur
umumnya memiliki sistem perhitungan biaya standar yang sangat baik dalam
kaitannya dengan standar bahan baku, tenaga kerja, dan overhead untuk setiap
produk. Kualitas dan biaya standar atas input yang dibutuhkan untuk menghasilkan
satu unit produk dapat dilihat pada kartu biaya standar.
c. Penetapan Biaya Standar
Standar harus dirancang untuk mendorong efisiensi operasi di masa yang akan
mendatang, bukan hanya pengulangan atas operasi di masa lalu yang tidak efisien.
Standar terdiri dari dua ketegori- ideal atau praktis.
 Standar ideal adalah standar yang dapat dicapai hanya dalam kondisi terbaik.
 Standar praktis adalah standar yang “ketat namun dapat dicapai”. Standar praktis
dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Selain untuk menandakan kondisi yang
tidak normal, standar ini juga dapat digunakan untuk meramalkan aliran kas dan
untuk merencanakan tingkat persediaan. Sebaliknya, standar ideal tidak dapat
digunakan untuk tujuan-tujuan tersebut karena standar tersebut tidak
memperkenankan inefisien normal dan akan menghasilkan hasil peramalan yang
tidak realitis.
d. Penetapan Standar Bahan Langsung
Dalam menentukan biaya standar bahan baku untuk mengolah satu unit produk
tertentu terdapat dua faktor.
 Standar harga standar per unit yaitu harga bahan baku per unit yang seharusnya
terjadi di dalam pembelian bahan baku.
 Standar kuantitas bahan baku yaitu kuantitas bahan baku yang seharusnya
dipakai dalam pengolahan satu satuan produk.

Rumus :

Standar Bahan Langsung = Harga Standar x Kuantitas Standar

e. Penetapan Standar Tenaga Kerja Langsung


Standar tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja langsung yang
seharusnya terjadi dalam pengolahan satu unit produk. Dalam menentukan biaya
standar tenaga kerja langsung dalam pengolahan satu unit produk tertentu terdapat
dua faktor:
 Standar tarif upah langsung yaitu tarif upah yang seharusnya terjadi di dalam
pengolahan per unit produk tertentu.
 Standar jam kerja yaitu jam kerja yang seharusnya dipakai dalam pengolahan satu
satuan produk.

RUMUS
BTKL = Tarif Upah Langsung x Jam Kerja Standar

f. Penetapan Standar Overhead Pabrik


Biaya standar overhead pabrik yaitu biaya overhead pabrik yang seharusnya
terjadi dalam pengolahan satu unit produk. Dalam memilih biaya standar overhead
pabrik terdapat dua faktor:
 Standar tarif overhead pabrik yaitu tarif overhead pabrik yang dibebankan per unit
produk tertentu. Tarif overhead pabrik terdiri dari tarif standar overhead pabrik
tetap dan tarif standar overhead pabrik variabel. Penentuan tarif standar overhead
pabrik dihitung dengan rumus:

Tarif Standar Overhead Pabrik :


 Biaya standar overhead pabrik variabel yang dianggarkan
Kapasitas normal (atas jam kerja tenaga kerja langsung)

 Standar jam kerja yaitu jam kerja yang diperlukan untuk mengolah satu satuan
produk. Jam kerja standar berbeda dengan jam kerja normal. Jam kerja normal
merupakan norma yang menjadi teladan produksi dalam satu periode tertentu.
Sedangkan jam kerja standar yaitu jam kerja yang sseharusnya dialami untuk tiap
output yang dipeoduksi.

RUMUS:
BOP yang Dibebankan = Tarif Standar x Jam Kerja Standar

g. Penggunaan Standar Dalam Anggaran Flexible


Anggaran fleksibel adalah anggaran yang dibuat bila output (keluaran) berubah-
ubah dari waktu ke waktu. penyusunan anggaran flexible yang menitikberatkan pada
perencanaan dan pengawasan yang diterapkan untuk anggaran biaya produksi dan
analisis biaya overhead pada berbagai tingkat kegiatan.

RUMUS

Besarnya Anggaran Fleksibel = (Biaya Variabel x Kuantitas) + Biaya Tetap

CONTOH :

Direncanakan suatu produksi sebesar 8.000 unit.


Biaya variabel sebesar Rp. 5.000 per unit, dan jumlah biaya tetap Rp. 15.000.000.
Maka besarnya anggaran flexibel untuk 8000 unit adalah :
 (Rp. 5000 X 8.000)+15.000.000 = Rp. 55 juta
h. Model Umum Untuk Analisis Varian Biaya Standar
Ide dasar dalam analisis biaya standar adalah untuk memisahkan varian pengeluaran
dari anggaran fleksibel menjadi dua elemen.
- Satu karena jumlah input yang digunakan
- Kedua adalah harga yang dibayarkan untuk input tersebut.

Penggunaan input yang terlalu banyak menghasilkan varian harga yang tidak
menguntungkan. Sedangkan pembayaran terlalu tinggi untuk input menghasilkan
varian harga tidak menguntungkan.

- Varian kuantitas, adalah perbedaan antara banyaknya input aktual yang digunakan
dan banyaknya input yang seharusnya digunakan dan dinyatakan dalam dolar
dengan menggunakan harga standar input.
- Varian harga, adalah perbedaan antara harga input aktual dan harga standarnya
dikalikan dengan jumlah aktual input yang dibeli

Terdappat 3 hal yang harus diperhatikan dalam model umum ini, yaitu:

- Pertama, varian kuantitas dan varian harga dapat dihitung untuk ketiga elemen
biaya variabel (bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik
variabel) meskipun varian tersebut mempunyai nama berbeda.
- Kedua, varian kuantitas dihitung dengan cara yang sama, baik yang menyangkut
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, ataupun overhead pabrik variabel.
- Ketiga, input merupakan kuantitas aktual dari bahan baku langsung atau tenaga
kerja langsung yang digunakan. Sedangkan output merupakan hasil produksi yang
bagus selama periode, yang dinayatakan dengan kuantitas standar yang
diperkenankan untuk output aktual.
i.

Anda mungkin juga menyukai