Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ANATOMI DAN FISIOLOGI


MANUSIA
Sistem Sirkulasi Darah

Disusun Oleh:
Septryani Catharine Soe
Gracia Emor
Sari Chandra Utami
Angely Awumbas

Universitas Prisma
Fakultas Sains dan Teknologi
Program Studi Farmasi
2019
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat dan penuntunannya makalah Anatomi fisiologi manusia dengan judul materi
Sistem Pembuluh darah dan sirkulasi yang kelompok kami akan presentasikan bisa
kami selesaikan dengan baik
Adapun harapan kami kepada para pembaca dari semua kalangan yang ada
agar dapat menambah wawasan/ pengetahuan dalam mengenal sistem skeletal pada
manusia
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
yang disebabkan karena terbatasnya kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya makalah kami
bisa lebih terkonsep dengan baik. Sekian dan Terimakasih

Selasa, 19 Maret 2019

Tim Penyusun
Kelompok 2
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB 1 Pendahuluan
Latar belakang
Tujuan
Rumusan Masalah
BAB 2 Pembahasan
Anatomi Pembuluh Darah
Fisiologi Kardiovaskuler
Pengaturan Kardiovaskuler
Pola Respon Kardiovaskuler
Pembuluh Darah
Penuaan dan Sistem Jantung

BAB 3 Penutup
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sistem kardiovaskuler mendistribusikan darah ke seluruh tubuh melalui


sistem peredaran darah (sirkulasi darah). Sirkulasi darah terbagi menjadi 2 bagian
yaitu, sirkulasi sistemik (sistem peredaran darah besar) dan sirkulasi pulmonal
(sistem peredaran kecil). Sirkulasi pulmonal atau disebut juga sistem peredaran
darah kecil adalah sirkulasi darah antara jantung dan paru-paru. (Jantung - Paru
paru - Jantung lagi).
Detailnya darah dari jantung (ventrikel kanan) dialirkan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis, darah ini banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa
metabolisme untuk dibuang melalui alveolus paru-paru ke atmosfer.
Selanjutnya darah akan teroksigenasi pada kapiler paru dan kembali ke jantung
(atrium kiri) melalui vena pulmonalis.
Sirkulasi sistemik atau peredaran darah besar / Magna sirkulatoria adalah
srikulasi darah dari jantung (ventrikel kiri) ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru).
( Jantung - Tubuh - Jantung ).Darah dari ventrikel kiri dipompakan ke seluruh
tubuh melalui aorta, kemudian pembuluh darah Aorta bercabang-cabang menjadi
arteri dan arteri bercabang lagii membentuk aeteriol / arteri yang lebih kecil yang
tersebar dan bisa mengakses ke seluruh sel tubuh kita.
Selanjutnya darah dikembalikan ke jantung bagian kanan tepatnya ke serambi
kanan)/ ventrikel dexter melalui vena cava baik Vena cava superior ( tubuh
sebelah atas jantung ) maupun Vena cava inferior.
Sirkulasi darah antara jantung dan seluruh tubuh berjalan satu arah.
Darah dari ventrikel kanan dialirkan ke paru-paru kemudian kembali ke jantung
dan diedarkan ke seluruh tubuh dari ventrikel kiri melalui aorta. Aorta akan
bercabang-cabang menjadi arteri, arteriola / pembuluh kapiler.Selanjutnya
dikembalikan ke jantung melalui venula -vena - vena cava (pembuluh balik).

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
Bab 2 Pembahasan
2.1 Anatomi Pembuluh Darah
Sistem peredaran terdiri atas jantung, pembuluh darah dan saluran limfe.
Pembuluh darah adalah salah satu bagian dari sistem sirkulasi pada tubuh untuk
membawa darah dari jantung yang terikat dengan oksigen ke organ tubuh, serta
mengembalikan kembali darah yang telah dipakai dan terikat dengan karbon dioksida
ke jantung untuk diambil lagi oksigen di paru-paru.
Dinding pembuluh darah (arteri dan vena) terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
 Lapisan terluar, terdiri dari jaringan ikat yang disebut tunika adventisia.
 Lapisan tengah, terdiri dari jaringan berotot dan elastis yang disebut tunika
media.
 Lapisan dalam, yang terbentuk oleh endotelium yang sangat licin disebut
tunika intima.
Lapisan tengah pada vena ototnya lebih tipis, kurang kuat dan lebih mudah
kempes dan kurang elastis dibanding arteri. Oleh karena darah merupakan anggota
gerak yang berjalan melawan gaya berat, maka vena mempunyai katup (klep)
sehingga tidak akan terjadi aliran balik dari darah.

1) Arteri
Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung
menuju ke seluruh organ/jaringan tubuh. Arteri disebut juga pembuluh nadi.
Macam-macam arteri :
 Aorta adalah pembuluh darah yang terhubung dengan bilik kiri jantung,
aorta membawa darah kaya oksigen ke jaringan tubuh.
 Arteriol adalah Pembuluh darah yang berhubungan dengan kapiler.
 Arteri pulmonalis adalah pembuluh darah yang terhubung dengan bilik
kanan jantung, membawa darah miskin oksigen (O2) menuju paru-paru.

2) Vena
Vena adalah pembuluh darah yang membawa darah masuk ke jantung dari
seluruh organ/jaringan tubuh. Vena disebut juga pembuluh balik.
Macam-macam vena :

 Vena kava adalah pembuluh darah yang terhubung dengan serambi kanan
jantung. Vena kava membawa darah miskin oksigen dan kaya karbon dioksida
dari jaringan tubuh.
 Venula adalah pembuluh darah yang berhubungan dengan kapiler.
 Vena pulmonalis adalah pembuluh darah yang terhubung dengan serambi
kiri jantung, tugasnya membawa darah kaya oksigen dari paru-paru.

Perbedaan Arteri dan Vena

3) Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil tempat arteri berakhir.
Dindingnya hanya satu lapis sel, yaitu lapisan endotelium. Lapisan yang sangat
tipis itu memungkinkan limfe merembes keluar membentuk cairan jaringan dan
membawa air mineral dan at makanan untuk sel

Ciri-Ciri Pembuluh Darah Kapiler

Pembuluh darah kapiler memiliki ciri-ciri umum yang berbeda dari pembuluh
darah lain meliputi:

 Ukuran garis tengah 1/100 milimeter


 Tekanan darah pada pembuluh darah kapiler sangat kecil
 Dinding pembuluh darah tipis
 Jaring-jaring pembuluh ada di seluruh tubuh
 Saat tubuh aktif maka kulit tampak kemerahan
 Pembuluh darah paling dapat dilihat pada retina mata

Struktur Pembuluh Darah Kapiler

Struktur pembuluh darah kapiler terdiri dari endotelium, berbentuk


lebih kecil dari sistem peredaran darah pada manusia yaitu pembuluh darah
arteri dan pembuluh darah vena. Endotelium adalah sel yang letaknya berada
di bagian dalam rongga pembuluh darah kapiler. Sel endotelium ini dilapisi
oleh dinding yang sifatnya dapat dipengaruhi oleh tekanan osmotik dan
hidrostatik. Tekanan osmotik adalah tekanan yang mempertahankan zat
pelarut dengan tidak memindahkannya ke larutan berkonsentrasi tinggi.
Sedangkan hidrostatik adalah tekanan yang dipengaruhi oleh luas bidang
tekan dengan kedalaman tetentu sehingga pergerakannya tergantung pada
jenis zat, massa jenis dan percepatan gravitasi.

Jenis Pembuluh Darah Kapiler

Pembuluh darah kapiler terbagi menjadi 3 (tiga) tipe yaitu:

 Pembuluh darah kapiler continue : pembuluh kapiler yang dinding dan


membran basal utuh. Terdapat di sebagian besar jaringan tubuh.
 Pembuluh darah kapiler fenestrated : pembuluh darah kapiler yang
dinding dan membran basal tidak utuh karena berupa pori-pori. Terdapat
di pankreas, ginjal dan usus.
 Pembuluh darah kapiler sinusoidal : pembuluh darah kapiler yang tidak
berbentuk silinder dan sedikit tidak beraturan. Terdapat di hati, limfa,
sumsum tulang dan sistem endokrin

Fungsi Pembuluh Darah Kapiler


 Proses pertukaran oksigen dan karbondioksida di paru-paru

Pertukaran oksigen dan karbondioksida di paru-paru terjadi karena pembuluh


darah kapiler membawa darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Lalu darah
yang ada dijantung menuju ke paru-paru sebagai perbedaan pernafasan dada
dan perut.

 Pengaturan suhu tubuh

Fungsi pembuluh darah kapiler sebagai pengatur suhu tubuh karena pembuluh
ini berada dalam lapisan kulit. Lapisan kulit yang terdapat pembuluh darah
kapiler adalah lapisan malpighi. Lapisan malpighi berfungsi melindungi kulit
dari sinar matahari berlebihan dan mengatur suhu tubuh.

 Penyerap sari makanan di usus

Pembuluh darah kapiler terdapat pada vili usus. Vili adalah bagian bagian-
bagian usus halus yang memiliki fungsi usus halus berbentuk lipatan dan
lekukan disebut jonjot-jonjot usus. Fungsi vili adalah memperluas ileum.
Pengangkutan sari-sari makanan oleh pembuluh darah kapiler dilakukan untuk
disebarkan ke seluruh tubuh dan ke organ-organ tubuh tertentu.

 Penanda kesehatan seseorang

Ketika kondisi normal maka seseorang yang memiliki pembuluh darah kapiler
dalam kondisi ini tidak menunjukkan pembuluh darah kapiler tampak
tersumbat atau lebih besar dari biasanya. 

 Pengatur tekanan cairan limfa

Pada pembuluh limfa yang terdapat nodus limfa, tentunya diiringi dengan


kehadiran pembuluh darah kapiler yang terdapat di dalamnya. Keberadaan
pembuluh darah kapiler dapat membantu cairan yang keluar maupun masuk
ke dalam membran kapiler

4.)Saluran Limfe

Saluran limfe mengumpulkan, menyaring dan menyalurkan kembali ke dalam


darah limfenya yang dikeluarkan melalui dinding kapiler halus untuk membersihkan
jaringan .

5.) Pembuluh darah yang tersambung dengan jantung


Vena kava superior dan inferior menuangkan darahnya ke dalam atrium
kanan. Lubang vena kava inferior dijaga katup semilunar eustakhius. Arteri
pulmonalis membawa darah keluar dari ventrikel kanan. Empat vena pulmonalis
membawa darah dari paru-paru ke atrium kiri. Aorta membawa darah keluar dari
ventrikel kiri. Lubang aorta dan arteri pulmonalis dijaga katup semilunar.  Katup
antara  ventrikel kiri dan aorta disebut katup aortik, yang menghindarkan darah
mengalir kembali ke aorta ke ventrikel kiri. Katup antara ventrikel kanan dan arteri
pulmonalis disebut katup pulmonaris yang menghindarkan darah mengalir kembali ke
dalam ventrikel kanan .
C. Penyaluran darah dan saraf ke jantung
            Arteri koronaria kanan dan kiri yang pertama-tama meninggalkan aorta dan
kemudian bercabang menjadi arteri-arteri lebih kecil. Arteri kecil-kecil ini mengitari
jantung dan menghantarkan darah ke semua bagian organ. Darah yang kembali dari
jantung terutama dikumpulkan sinus koronaria dan langsung kembali ke dalam atrium
kanan.

2.2 Fisiologi Pembuluh Darah

1.) Tekanan Darah

Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh sirkulasi darah


pada dinding pembuluh darah, dan merupakan salah satu tanda-tanda vital
utama. Pada setiap detak jantung, tekanan darah bervariasi antara tekanan
maksimum (sistolik) dan minimum (diastolik). Tekanan darah dikarenakan
oleh pemompaan jantung dan resistensi pembuluh darah, berkurang sebagai
sirkulasi darah menjauh dari jantungmelalui arteri. Tekanan darah memiliki
penurunan terbesar dalam arteri kecil danarteriol, dan terus menurun ketika
bergerak melalui darah kapiler dan kembali ke jantung melalui pembuluh
darah. Gravitasi, katup dalam pembuluh darah, danmemompa dari rangka
kontraksi otot, adalah beberapa pengaruh lain pada tekanandarah di berbagai
tempat di dalam tubuh.
Tekanan darah dinilai dalam dua hal, sebuah tekanan tinggisistolik yang
menandakan kontraksi maksimal jantung dan tekanan rendah diastolik atau
tekanan istirahat.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada
pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota
tubuh manusia.Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan
biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120)
menunjukkan tekanan ke atas pembuluharteri akibat denyutan jantung, dan
disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung
beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole.
Tekanan yang diciptakan oleh kontraksi ventrikel adalah kekuatan
pendorong untuk aliran darah melalui pembuluh dari sistem. Ketika darah
meninggalkan ventrikel kiri, aorta dan arteri diperluas untuk mengakomodasi
hal itu. Ketikaventrikel relaks dan menutup katup semilunar, dinding elastis
arteri mundur,mendorong darah maju ke arteri yang lebih kecil dan arteriol.
Dengan mempertahankan tekanan aliran darah selama ventrikel
berelaksasi,arteri terus-menerus menghasilkan aliran darah melalui pembuluh
darah. Sirkulasi arus di sisi arteri berdenyut, mencerminkan perubahan dalam
tekanan arteri sepanjang siklus jantung. Ketika melewati arteriol, gelombang
menghilang.

2.) Tekanan Darah Arteri

Tekanan darah arteri adalah kekuatan tekanan darah ke dinding


pembuluh darah yang menampung, mengakibatkan tekanan ini berubah-ubah
pada setiap siklus jantung. Tekanan Sistolik merupakan tekanan dimana
ventrikel kiri memaksa darah masuk kedalam aorta naik sampai puncak. Pada
waktu diastole tekanan turun, nilai terendah yang dicapai disebut tekanan
diastole.
Faktor-faktor yang mempertahankan tekanan darah, terdiri dari :
1. Kekuatan jantung memompakan darah, membuat tekanan yang
dilakukan jantung sehingga darah bisa beredar ke seluruh tubuh dan darah
dapat kembali lagi ke jantung,
2. Viskositas (kekentalan) darah, disebabkan oleh protein plasma dan
jumlah sel darah yang beredar dalam aliran darah
3. Elastisitas dinding aliran darah. Di dalam arteri tekanan lebih besar dari
pada di dalam vena sebab otot yang membungkus arteri lebih elastic daripada
vena
4. Tahanan tepi. Tahanan yang dikeluarkan oleh darah mengalir dalam
pembuluh darah dalam sirkulasi darah besar yang berada dalam arteriol.
Turunnya tekanan membuat denyut pada kapiler dan vena tidak teraba.

Pengaruh Tekanan Darah Arteri Rata-Rata

Tekanan darah arteri rata-rata adalah gaya utama yang mendorong


darah ke jaringan. Tekanan ini harus diatur secara ketat karena dua alas an.
Pertama, tekanantersebut harus tinggi untuk menghasilkan gaya dorong yang
cukup; tanpa tekanan ini,otak dan jaringan lain tidak akan menerima aliran
yang adekuat seberapapun penyesuaian lokal mengenai resistensi arteriol ke
organ-organ tersebut yangdilakukan. Kedua, tekanan tidak boleh terlalu
tinggi, sehingga menimbulkan bebankerja tambahan bagi jantung dan
meningkatkan resiko kerusakan pembuluh sertakemungkinan rupturnya
pembuluh-pembuluh halus.

2.3 Pengaturan Jantung


1) Autoregulasi
Autoregulasi adalah kapasitas jaringan untuk mengatur aliran darahnya
sendiri. Kebanyakan pembuluh darah memiliki kapasitas intrinsik untuk
mengompensasi perubahan moderat pada tekanan perfusi dengan
mengubah tahanan pembuluh sehingga aliran darah relatif konstan.

2) Hormon dan Pengaturan Jantung


Hormon tiroid terutama T3 mengatur inotropic dan kronotropik jantung
melalui mekanisme secara langsung dan tidak langsung T3 menyediakan
thermogenesis dengan merangsang liposis di jaringan.
Hormon tiroid bekerja pada sel otot jantung dan sel otot polos vaskuler.
T3 masuk kedalam sel otot jantung secara difusi pasif melalui transporter.

2.4 Pola Respon Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas


proses pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini
terdiri dari organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang
terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang
mengalirkan darah menuju jantung.
Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan
bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk menjamin kelangsungan
sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik.
Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan.
Kontraksi jantung manusia merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontaksi
yang diawali kekuatan rangsang dari otot jantung itu sendiri dan bukan dari
syaraf.
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat
peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran
darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang
dialirkan dari dan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah
mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai
peredaran darah ganda, yaitu :

a. Peredaran darah besar (sistemik)


Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah
yang kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan
tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah
yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju atrium dextra.

b. Peredaran darah kecil (pulmonal)


Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan darah
dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya
karbondioksida dari ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya
oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra melalui vena
pulmonalis.

 Kelainan Pada Darah


Hemofilia merupakan kelainan genetik yang menyebabkan kegagalan
fungsi dalam Pembuluh darah seseorang. Akibatnya, luka kecil dapat
membahayakan nyawa. Luka bisa menyebabkan kehilangan darah yang
parah dan kehabisan darah. Trombosit menyebabkan darah membeku,
menutup luka kecil, tetapi luka besar perlu dirawat dengan segera untuk
mencegah terjadinya kekurangan darah. Kerusakan pada organ dalam bisa
menyebabkan luka dalam yang parah atau hemorrhage.

2.5 Sirkulasi Darah

1) Sirkulasi Sistemik (Sistem peredaran darah besar)

Sirkulasi sistemik atau peredaran darah besar adalah aliran darah dari
ventrikel kiri melalui arteri, arteriola, dan kapiler kembali ke atrium kanan
melalui vena. Detailnya darah meninggalkan ventrikel kiri janung melalui
aorta (artei terbesar dalam tubuh). Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih
kecil yang menghantarkan darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri-arteri ini
bercabang dan beranting lebih kecil lagi hingga sampai pada arteriola. Arteri-
arteri ini mempunyai dinding yang sangat berotot yang menyempitkan
salurannya dan menahan aliran darah. Fungsinya untuk mempertahankan
tekanan darah arteri dan mengatur aliran darah dalam kapiler. Dinding kapiler
sangat tipis sehingga dapat berlangsung pertukaran zat antara plasma dan
jaringan interstisiil. Kemudian kapiler ini bergabung dan membentuk
pembuluh lebih besar yang disebut venula, kemudian juga bersatu menjadi
vena, untuk menghantarkan darah kembali ke jantung. Semua vena bersatu
dan bersatu lagi hingga terbentuk dua batang vena yaitu vena kava inferior
yang mengumpalkan darah dari badan dan anggota gerak bawah dan vena
kava superior yang mengumpalkan darah dari kepala dan anggota gerak atas.
Kedua pembuluh darah ini membawa darah ke dalam atrium kanan jantung.

2) Sirkulasi pulmonal (Sistem peredaran darah kecil).

Sirkulasi pulmonal atau disebut juga system peredaran darah kecil


adalah aliran dari ventrikel kanan, melalui paru-paru, ke arium kiri. Darah dari
vena masuk kedalam ventrikel kanan yang berkontraksi dan memompanya ke
dalam arteri pulmonalis. Arteri ini bercabang dua untuk menghantarkan
darahnya ke paru-paru kanan dan kiri. Darah tidak sukar memasuki
pembuluh-pembuluh darah yang mengaliri paru-paru. Di dalam paru-paru
setiap arteri membelah menjadi artriola dan akhirnya menjadi kapiler. Kapiler
pulmonal yang mengitari alveoli di dalam jaringan paru-paru untuk
mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Kemudian kapiler
pulmonal bergabung menjadi vena dan darah dikembalikan ke jantung oleh
empat vena pulmonalis dan darahnya dituangkan ke dalam atrium kiri. Darah
mengalir masuk ke dalam ventrikel kiri. Ventrikel ini berkontraksi dan darah
dipompa masuk ke dalam aorta. Setelah itu mulailah lagi peredaran darah
besar.

3) Sirkulasi Fetus

Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah


orang dewasa karena paru-paru janin belum berkembang sehinggah O2
diambil melalui perantara plasenta. Oleh karena itu, sistem peredaran darah
janin ditentukan oleh factor-faktor sebagai berikut: foramen ovale diantara
kedua atrium, duktus arteriosus bothalli diantara arteri pulmonalis dan
aorta,duktus venosus arantii didalam hati menuju vena kava inferior, dan pada
umbilikus terhadap satu vena umbilikus dan dua arteri umbilikus.Peredaran
darah janin berlangsung selama kehidupan intrauterin, dimana plasenta
memegang peranan yang sangat penting. Kegagalan fungsi plasenta dapat
menimbulkan berbagai penyulit dalam pertumbuhan dan perkembangan janin.

Mekanisme-mekanisme yang melibatkan integrasi berbagai komponen system


sirkulasi dan sistem tubuh lain penting untuk mengatur tekanan darah arteri rata-
rataini. Dua penentu utama tekanan darah arteri rata-rata adalah curah jantung
danresistensi perifer total:Tekanan darah arteri rata-rata = curah jantung

Resistensi perifer total


Pada gilirannya, sejumlah faktor menentukan curah jantung dan resistensi perifer
total. Dengan demikian, kita dapat memahami kompleksitas pengaturan
tekanandarah. Perubahan setiap faktor tersebut akan mengubah tekanan darah kecuali
apabilaterjadi perubahan kompensatorik pada variable lain sehingga tekanan darah
konstan.Aliran darah ke suatu jaringan bergantung pada gaya dorong berupa tekanan
darah arteri rata-rata dan derajat vasokonstriksi arteriol-arteriol jaringan tersebut.
Dengandemikian, variable kardiovaskular harus terus-menerus diubah untuk
mempertahankan tekanan darah yang konstan walaupun kebutuhan jaringan
akandarah berubah-ubah.

2.6 Perubahan-Perubahan Anatomik Organ Tubuh pada Penuaan

1) Proses menua pada sistem kardiovaskuler


Proses penuaan meupakan proses yang dialami setiap makhluk hidup. Hal
ini dapat berlangsung secara fisiologis maupun patologis. Umur manusia telah
ditentukan, namun banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Pertumbuhan
manusia normal dapat digambarkan seperti gunung. Tahap pertama
meningkat, mencapai puncak (saat manusia berumur 20-an), tiba tahap kedua
menurun. Dengan sendirinya , jika proses penuaan dapat dihentikan saat
manusia berada di puncak, kemudaannya akan bertambah.
Banyak teori yang menjelaskan mengenai proses penuaan sel antara lain teori
Telomere, Teori “wear-and tear”, Teori Mutasi Somatik, Teori “akumulasi
kesalahan” ,Teori akumulasi sampah, Teori autoimun, teori “Aging-Clock”,
Teori “Cross-Linkage”, Teori “radikal bebas “,Mitohormesis.Dan sekarang
yang paling sering dianut adalah teori Telomer. Namun demikian proses
penuaan sel adalah multifaktorial baik secara intrinsik maupun ekstrinsik.
Dengan mengetahui proses penuaan ini, banyak orang yang berusaha
untuk menghindari dari proses penuaan tersebut dengan munculnya produk-
produk “Anti Aging”. Dimana produk yang paling sering digunakan adalah
produk yang memakai teori “Free-Radical”.
Seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup dapat kita perkirakan juga
akan adanya peningkatan pada prevalensi-prevalensi penyakit yang terjadi
pada orang tua. Penyakit jantung pada orang tua merupakan masalah global
yang sampai saat ini masih menjadi salah satu prioritas utama. Hal ini
dikarenakan penyakit jantung adalah merupakan penyebab terbesar mortalitas,
morbiditas dan disabilitas pada orang tua.

2) Perubahan Fisiologis Jantung Akibat Penuaan


Proses menua akan menyebabkan perubahan pada sistem
kardiovaskular. Hal ini pada akhirnya juga akan menyebabkan perubahan
pada fisiologi jantung. Perubahan fisiologi jantung ini harus kita bedakan dari
efek patologis yang terjadi karena penyakit lain, seperti pada penyakit
coronary arterial disease yang juga sering terjadi dengan meningkatnyaumur.

Ada sebuah masalah besar dalam mengukur dampak menua terhadap fisiologi
jantung, yaitu mengenai masalah penyakit laten yang terdapat pada lansia. Hal
ini dapat dilihat dari prevalensi penyakit CAD pada hasil autopsi, di mana
ditemukan lebih dari 60% pasien meninggal yang berumur 60 tahun atau
lebih, mengalami 75% oklusi atau lebih besar, pada setidaknya satu arteri
koronaria. Sedangkan pada hasil pendataan lain tercatat hanya sekitar 20%
pasien berumur >80 tahun yang secara klinis mempunyai manifestasi CAD.
Jelas hal ini menggambarkan bahwa pada sebagian lansia, penyakit CAD
adalah asimptomatik.

Hal ini sangat menyulitkan bagi kita dalam mengadakan penelitian mengenai
efek fisiologis menua pada jantung. Kita harus terlebih dahulu menyingkirkan
kemungkinan penyakit lain seperti CAD pada sekelompok lansia yang
sepertinya sehat. Akan tetapi, tidak semua penelitian dilakukan dengan
terlebih dahulu menyingkirkan penyakit laten yang mungkin terdapat. Hal
inilah yang sering menyebabkan terdapatnya perbedaan dalam hasil pendataan
pada sejumlah penelitian.

Penambahan usia tidak menyebabkan jantung mengecil atau atrofi, seperti


organ lainnya tetapi malah terjadi hipertropi. Pada usia 30-90 tahun masa
jantung bertambah ( ± 1gram per thun pada laki-laki, dan 1,5gram pada
perempuan )

2.5 Sirkulasi Jantung


Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar
yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Namun demikian terdapat juga
sirkulasi koroner yang juga berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung.

Sisrkulasi Pulmonal
1. Hanya mengalirkan darah ke paru.
2. Hanya berfungsi untuk paru.
3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
4. Hanya sedikit mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatiknya pendek.
Sirkulasi pulmonal disebut juga peredaran darah kecil.
Jantung → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis jantung.

Sirkulasi Sistemik
1. Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar.
4. Banyak mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatik panjang.
Sirkulasi sistemik disebut juga peredaran darah besar.
Jantung → aorta → seluruh bagian tubuh lewat pembuluh darah → venacava
jantung → jantung
BAB 3 Penutup

3.1 Kesimpulan

Tulang adalah jaringan ikat yang terdiri dari sel, serat, dan matriks
ekstraselular. Fungsi utama tulang sebagai kerangka tubuh yang kaku, dan
memberikan tempat perlekatan pada otot dan organ yang terdapat pada tubuh
seseorang. Ada lima jenis ukuran tulang dalam tubuh manusia: panjang, pendek,
datar, tidak teratur, dan sesamoid. Struktur tulang dibagi menjadi dua, yaitu rangka
aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh). Matrik tulang pada
manusia terdiri dari tulang keras dan tulang rawan

3.2 Saran

Isi makalah dan beberapa pembahasan di atas tidak sepenunya sempurna,


untuk itu kami mohon kepada para pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran
yang baik. Harap maklum jika terdapat adanya beberapa kejanggalan dan
ketidaksempurnaan makalah. Atas perhatian para pembaca, penulis mengucapkan
terima kasih.
Daftar Pustaka
http://giziklinikku.blogspot.com/2016/06/sistem-kardiovaskular-sistem-
peredaran.html?m=1

https://www.bing.com/search?
q=respon+kardiovaskuler+terhadap+hemorrhage&form=EDGEAR&qs=PF&cvid=c8
20a953f68b4bf68a823343bbe64273&cc=ID&setlang=en-US

http://aprilyaroza.blogspot.com/2011/05/pengaturan-kardiovaskuler.html

https://www.academia.edu/12840241/Sirkulasi_Darah_Fetus

Anda mungkin juga menyukai