“Antagonis Aldosteron”
Disusun Oleh:
Kelompok3
Universitas PRISMA
Manado
2020
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat dan penuntunanNya kami bisa menyelesaikan makalah Patologi mengenai
penyakit kolesterol.
Makalah ini disusun berdasarkan tugas dan proses pembelajaran yang telah
dilakukan pada pertemuan kedua patologi dengan bahan kajian konsep umum
penyakit untuk mengetahui lebih dalam mengenai penyakit kolesterol. Kiranya
makalah ini bisa berguna untuk pembaca dan menambah pengetahuan mengenai
penyakit kolesterol.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih belum sempurna untuk
itu jika ada saran serta kritik dipersilahkan untuk kedepannya agar dapat lebih baik
dalam penyusunan makalah. Terimakasih
Tim penyusun
Kelompok 3
Daftar Isi
1
BAB 1.....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...............................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................3
BAB 2.....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
2.1 Pengertian...................................................................................................................................4
2.2 Jenis Obat....................................................................................................................................4
2.3 Contoh Obat...............................................................................................................................5
2.4 Mekanisme Kerja.......................................................................................................................6
2.6 Indikasi Obat............................................................................................................................10
2.7 Efek Samping Obat..................................................................................................................11
BAB 3...................................................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................14
3.2 Saran..........................................................................................................................................14
Daftar Pustaka...................................................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
2
Aldosteron pertama kali dideskripsikan awal tahun 1950-an oleh Simpson
dan Trait yang diekstraksi dari darah vena adrenal anjing dan kera yang
berkemampuan menurunkan ratio natrium-kalium urin. Selanjutnya ditemukan juga
keterlibatannya dalam Sistem Renin–Angiotensin-Aldosteron dan sangat berperan
dalam pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Dan juga
memainkan peran penting dalam fungsi kardiovaskuler melalui aksinya sebagai
mineralokortikoid.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian dari antagonis aldosterone
2. Mengetahui Jenis obat antagonis aldosterone
3. Mengetahui Contoh obat antagonis aldosterone
4. Mengetahui Mekanisme kerja dari Antagonis aldosterone
5. Mengetahui Dosis obat Antagonis aldosterone
6. Mengetahui Indikasi obat Antagonis aldosterone
7. Mengetahui Efek samping obat Antagonis aldosterone
3
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Aldosteron adalah mineralkortikoid yang dikeluarkan oleh korteks adrenalis,
merupakan senyawa yang sangat aktif untuk menahan elektrolit, dapat
meningkatkan absorbsi kembali ion Na+ dan C - serta ekskresi ion K + dalam saluran
pengumpul.
4
2. EPLERENON
Eplerenon merupakan antagonis selektif aldosteron, derivate spironolakton
melalui penambahan 9α,11α-epoxy bridge dan substitusi 17α-thioacetyl
spironolakton dengan karbomethoksi.. Obat ini bekerja dengan cara
mengganggu aktivitas steroid dalam tubuh yang disebut aldosterone.
[ CITATION hon18 \l 1033 ]
2. EPLERENON
3. AMILORIDA
5
Spironolakton merupakan senyawa yang secara spesifik bersifat antagonis terhadap
aldosteron. Aldosteron merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal,
fungsi utama hormon ini untuk mengatur keseimbangan cairan dengan cara
mempertahankan natrium dan air, namun membuang kalium melalui urine.
2. EPLERENON
Mekanisme kerja eplerenon adalah menghalangi zat kimia (aldosteron) dalam tubuh
Anda dan menurunkan jumlah natrium dan air tubuh agar stabil. [ CITATION Pio17 \l
1033 ]
3. AMILORIDA
Mekanisme kerja amilorid adalah dengan memblokade kanal natrium pada tubulus
kontortus distal dan duktus kolektivus, sehingga terjadi hambatan reabsorpsi
natrium dari lumen. Hal ini akan mengakibatkan ekskresi natrium dan cairan tubuh,
sehingga terjadi penurunan tekanan darah dan pengurangan edema. [ CITATION
Alo194 \l 1033 ]
SPRINOLAKTON
Dosis Spironolakton
6
Hipertensi Dewasa Dosis awal adalah 50-100 mg,
sekali sehari atau dibagi menjadi
2 jadwal konsumsi. Dosis dapat
disesuaikan setelah 2 minggu.
Sirsosis dengan edema Dewasa 100-400 mg per hari, tergantung
dan asites dari kadar natrium dan kalium
dalam urine.
Sirsosis dengan edema Lansia Diawali dengan dosis terendah,
dan asites kemudian dapat ditambah jika
diperlukan.
Sirsosis dengan edema Anak-anak 3 mg/kgBB per hari, yang dapat
dan asites dibagi ke dalam beberapa
jadwal konsumsi. Dosis akan
disesuaikan dengan respons
pasien.
Hiperaldosteronisme Dewasa 400 mg per hari.
primer LansiaDiawali dengan dosis
terendah, kemudian dapat
ditambah jika diperlukan.
Hiperaldosteronisme Anak-anak 3 mg/kgBB per hari, yang dapat
primer dibagi ke dalam beberapa
jadwal konsumsi. Dosis akan
disesuaikan dengan respons
pasien.
Perawatan pra Dewasa 100-400 mg per hari. Perawatan
operasi pada pasien jangka panjang tanpa operasi
hiperaldosteronisme menerapkan dosis efektif
terendah.
7
operasi pada pasien yang dapat dibagi ke
hiperaldosteronisme dalam beberapa jadwal
konsumsi. Dosis akan
disesuaikan dengan
respons pasien.
Gagal jantung Dosis awal: 25 mg, 1 kali
sehari, dengan dosis
Dewasa
maksimal 50 mg per
hari.
Diawali dengan dosis
terendah, kemudian
Lansia
dosis dapat ditambah
jika diperlukan.
3 mg/kgBB per hari,
yang dapat dibagi ke
dalam beberapa jadwal
Anak-anak
konsumsi. Dosis akan
disesuaikan dengan
respons pasien.
Hipokalemia Dewasa 25-100 mg per hari.
akibat diuretik
EPLERENONE
Dewasa
Anak-Anak
8
Obat ini harus diberikan dengan sangat hati-hati pada Anak usia dibawah 4 tahun;
keamanan dan efektivitas obat ini pada anak-anak belum dikonfirmasi. [ CITATION
hel19 \l 1033 ]
AMILORIDA
Dosis obat amiloride untuk mengobati gagal jantung kongestif pada orang
dewasa, yaitu:
Dosis obat amiloride untuk mengobati edema pada orang dewasa, yaitu:
Dosis obat amiloride untuk mengobati hipertensi pada orang dewasa, yaitu:
Dosis obat amiloride pada setiap orang mungkin berbeda-beda tergantung pada
usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, serta kondisi kesehatan pasien dan
indikasi penyakit lainnya yang mungkin dialami.[ CITATION dok18 \l 1033 ]
Edema dan asitas pada sirosis hati, asites malignan, sindroma nefrotik, gagal jantung
kongestif; hiperaldosteronism primer.[ CITATION hon18 \l 1033 ]
2. EPLERENON
9
Tambahan terapi standar termasuk beta bloker untuk mengurangi risiko mortalitas
dan morbiditas kardiovaskuler pada pasien disfungsi ventrikel kiri yang stabil LVEF
< 40%, dengan bukti klinis gagal jantung setelah infark miokard. [ CITATION Pio17 \l 1033
]
3. AMILORIDA
Indikasi amilorida adalah sebagai adjuvan diuretik lain dalam tata laksana hipertensi
dan edema. Amilorid juga bisa digunakan pada Liddle’s syndrome dan
hiperaldosteronisme familial tipe 1.[ CITATION Alo194 \l 1033 ]
Efek Samping:
10
Kram pada kaki.
Impotensi.[ CITATION hon18 \l 1033 ]
2. EPLERENON
Efek samping
Sakit Kepala
Pusing
Mual
Muntah
Diare
Sakit Perut
Banyak Berkeringat
Mengantuk
Kelelahan
Mulut Kering
Sakit Perut
Gejala Batuk Atau Flu Seperti Demam
Menggigil
Kelelahan Yang Tidak Biasa.[ CITATION hel19 \l 1033 ]
3. AMILORIDA
Efek Samping:
Mengantuk
Sakit perut
Mual dan muntah
Sakit punggung
Demam
Merasa lemah, letih, dan lesu
Gugup atau bingung
11
Perubahan suasana hati
Kesemutan
Halusinasi
Gangguan pernapasan
Kejang
Dada sesak
Koma[ CITATION dok18 \l 1033 ]
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aldosteron pertama kali dideskripsikan awal tahun 1950-an oleh Simpson
dan Trait yang diekstraksi dari darah vena adrenal anjing dan kera yang
berkemampuan menurunkan ratio natrium-kalium urin. Selanjutnya ditemukan juga
keterlibatannya dalam Sistem Renin–Angiotensin-Aldosteron dan sangat berperan
dalam pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Dan juga
memainkan peran penting dalam fungsi kardiovaskuler melalui aksinya sebagai
mineralokortikoid.
3.2 Saran
Jangan mengonsumsi obat ini jika mengalami permasalahan buang air kecil
atau jika memiliki alergi terhadap obat ini .Sebaiknya untuk penggunaan obat
golongan antagonis aldosterone dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter
13
Daftar Pustaka
Alo Dokter. (2019, juli 19). Retrieved march 6, 2020, from
https://www.alodokter.com/kenali-penyakit-kardiovaskuler-yang-paling-
umum-terjadi
14