Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FARMAKOLOGI SISTEM ORGAN

“ANTIAMANIA”

Disusun oleh:

Roselyn Maleke (20618009)

Septryani Catharine Soe (20618014)

Dosen Pengampuh: Jef G. K. Kalalo, S.Farm,.M.Si.,Apt.

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI

UNIVERSITAS PRISMA

2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Maha Esa karena atas rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen kami yang sudah mau memberikan tugas
makalah ini kepada kami untuk menambah wawasan kami.

Dalam makalah ini kami membahas mengenai Anti mania. Kami berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan para pembaca.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
kesempurnaan hanyalah milik Sang Pencipta. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 1
BAB I.......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 3
1.3. Tujuan Penulisan .................................................................................................................. 3
BAB II......................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 4
2.1. Pengertian Anti Mania ......................................................................................................... 4
2.2. Struktur Obat ......................................................................................................................... 4
2.3. Mekanisme kerja .................................................................................................................. 6
2.4. Efek Farmakologi ................................................................................................................. 7
2.5. Dosis & Cara Pemberian..................................................................................................... 7
2.6. Efek samping ........................................................................................................................ 9
2.7. Kontra Indikasi ...................................................................................................................... 9
2.8. Contoh Obat ........................................................................................................................ 10
BAB III...................................................................................................................................... 11
PENUTUP ................................................................................................................................ 11
3.1. Kesimpulan .......................................................................................................................... 11
3.2. Saran .................................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 12

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mania ditandai dengan aktivitas fisik yang berlebihan dan perasaan
gembira yang luar biasa yang secara keseluruhan tidak sebanding dengan
peristiwa positif yang terjadi. Obat yang digunakan untuk mengobati mania
disebut mood modulators, mood stabilizer atau anti manics. Penderita mania
mengalami elasi (suasana perasaan yang meningkat) disertai dengan energi
yang meningkat, sehingga terjadi aktivitas yang berlebihan, percepatan,
kebanyakan bicara dan berkurangnya kebutuhan tidur. Pengendalian yang
normal dalam kelakuan sosial terlepas, perhatian terpusat tidak dapat
dipertahankan dan sering kali perhatian sangat mudah dialihkan. Kadang juga
dapat ditemukan harga diri yang membumbung, pemikiran yang serba hebat
dan terlalu optimistis dinyatakan dengan bebas. (Yayan Akhyar Israr, 2009)

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa definisi anti mania?
2. Bagaimana struktur dari obat antimania?
3. Bagaimana proses mekanisme kerja obat anti mania?
4. Bagaimana efek farmakologi dari obat anti mania?
5. Bagaimana dosis dan cara pemberian obat anti mania?
6. Bagaimana kontra indikasi dari obat anti mania?
7. Apa saja obat yang termasuk dalam golongan anti mania?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Menjelaskan definisi anti mania
2. Menjelaskan struktur dari obat antimania
3. Menjelaskan proses mekanisme kerja obat anti mania
4. Menjelaskan efek farmakologi dari obat anti mania
5. Menjelaskan dosis dan cara pemberian obat anti mania
6. Menjelaskan kontra indikasi dari obat anti mania
7. Menjelaskan obat yang termasuk dalam golongan anti mania

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Anti Mania


Antimania adalah kelompok obat yang digunakan untuk
mengendalikan suasana hati atau mood. Obat pengendali mood ini digunakan
sebagai pengobatan jangka panjang pada kondisi-kondisi seperti gangguan
bipolar, depresi tingkat berat, atau episode mania.
Antimania bekerja dalam mengendalikan mood, terutama saat episode
mania. Pada kondisi tersebut, penderita kerap mengalami euforia berlebihan
dan berperilaku hiperaktif. Episode mania ditandai dengan gejala-gejala
seperti sulit tidur, berbicara berlebihan, rasa percaya diri yang terlalu tinggi,
dan bertambahnya nafsu makan. Seiring perkembangan episode mania,
penderita dapat mengalami gejala lanjutan, seperti pikiran kacau, gaduh
gelisah, delusi atau waham, halusinasi, ketakutan, hingga memiliki keinginan
untuk melukai diri sendiri. (Alodokter, 2016)

2.2. Struktur Obat


2.2.1. Profilaksis Mania
Lithium Carbonate

Gambar1: Lithium Carbonate

Rumus: Li2CO3

Lithium karbonat adalah jenis garam lithium yang paling sering


digunakan untuk mengatasi gangguan bipolar, menyusul kemudian lithium
sitrat. Sejak disahkan oleh Food and Drug Administration (FDA) pada tahun
1970 untuk mengatasi mania akut, lithium masih efektif dalam menstabilkan
mood pasien dengan gangguan bipolar.

4
2.2.2. Mania Akut:

Carbamazepin

Gambar 2:Carbamazepin

Rumus: C15H12N2O

Karbamazepin adalah suatu obat iminodibenzyl yang secara structural


mirip dengan imipramine (tofranil) dan disetujui digunakan di Amerika Serikat
sebagai anti epilepsi. Struktur molekul adalah serupa dengan struk trisiklik
dari imipramine.

Asam Valproat

Gambar3:Asam Valproat

Rumus: C15H12N2O

Karbamazepin adalah suatu obat iminodibenzyl yang secara


structural mirip dengan imipramine (tofranil) dan disetujui digunakan di
Amerika Serikat sebagai anti epilepsi. Struktur molekul adalah serupa
dengan struk trisiklik dari imipramine.

5
Haloperidol

Gambar 4: Haloperidol

Rumus: C21H23ClFNO2

Haloperidol adalah sebuah obat antipsikotik yang digunakan untuk


menangani penyakit skizofrenia, sindrom Tourette, mania dalam penyakit
bipolar, mual dan muntah, delirium, psikosis akut, dan halusinas

2.3. Mekanisme kerja


Mekanisme kerjanya sebenarnya dalam mengatasi mania belum
diketahui secara pasti, diduga ion lithium menimbulkan efek menstabilkan
mood dengan menghambat inositol monophosphatase (IMPase) dengan
subsitusi satu dari dua ion magnesium pada sisi aktif IMPase. IMPase
merupakan enzim yang diyakini sebagai penyebab beberapa gangguan
bipolar.5,6 Pendapat lain mengatakan bahwa efek antimania lithium
disebabkan oleh kemampuannya mengurangi dopamine receptor
supersensitivity dengan meningkatkan cholinergic-muscarinic activity dan
menghambat Cyclic AMP. Dan juga dapat mengembalikan keseimbangan
zat kimia alami dalam otak, yakni neurotransmitter, sehingga dapat
menimbulkan rasa tenang, serta meredakan kegelisahan (Alodokter, 2016)
Lebih dari 95% lithium diabsorbsi melalui saluran gastrointestinal.
Waktu paruh rata-rata dari litium adalah 24 jam, tetapi pada orang lanjut
usia, waktu paruh dapat mencapai 36 jam. Karena waktu paruhnya
panjang, maka dapat terjadi kerja obat yang kumulatif. Litium
dimetabolisme oleh hati dan sebagian besar dari obat ini diekskresikan
dalam bentuk yang tidak diubah melalui urin (Kee, jakarta )

6
2.4. Efek Farmakologi

Mengatasi mania. Gejala hilang dalam jangka waktu 1-3 minggu


setelah minum obat. Lithium juga digunakan untuk mencegah atau
mengurangi intensitas serangan ulang pasien bipolar dengan riwayat
mania. Sindroma mania disebabkan oleh tingginya kadar serotonin dalam
celah sinaps neuron, khususnya pada sistem limbik, yang berdampak
terhadap “dopamine receptor supersensitivity”. Lithium karbonat
merupakan obat pilihan utama untuk meredakan sindroma mania akut dan
profilaksis terhadap serangan sindroma mania yang kambuh pada
gangguan afektif bipolar Mengatasi episode mania. (Kee, jakarta ).

2.5. Dosis & Cara Pemberian

Carbamazepine

Merek dagang Carbamazepine: Bamgetol 200, Carbamazepine, Tegretol

Bentuk obat : Tablet, sirop

 Gangguan bipolar: Dewasa: 400 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa
dosis. Dosis bisa ditingkatkan jika diperlukan. Dosis pemeliharaan kondisi
adalah 400-600 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa dosis. Dosis
maksimal adalah 1,6 g per hari.

 Epilepsi: Dewasa: 100-200 mg, 1-2 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan tiap
minggu secara bertahap hingga mencapai 200 mg per hari. Dosis
pemeliharaan adalah 0,8-1,2 g per hari, yang dibagi menjadi beberapa dosis.
Dosis maksimal adalah 2 g per hari. Anak-anak: 10-20 mg/kgBB, yang dibagi
menjadi beberapa dosis

 Trigeminal neuralgia: Dewasa: 100-200 mg, 2 kali sehari, yang ditingkatkan


secara bertahap jika diperlukan. Dosis pemeliharaan adalah 400-800 mg per

7
hari, yang dibagi menjadi beberapa dosis. Dosis maksimal adalah 1,2 g per
hari

Lithium

Merek dagang Lithium: Frimania

Bentuk obat: Tablet

Untuk mania, gangguan bipolar, depresi yang kambuh, Dewasa: Dosis


disesuaikan dengan preparat yang digunakan. Dosis akan disesuaikan
dengan konsentrasi serum-lithium sebesar 0,4-1 mmol/l. Dosis saat
penanganan adalah 1-1,5 g per hari. Sedangkan dosis awal untuk
pencegahan adalah 300-400 mg per hari. Anak usia 12 tahun atau lebih:
Dosis fase akut adalah konsentrasi serum 1-1,2 mEq/l. Dosis maksimal
adalah 1,5 mEq/l. Dosis awal adalah 1,8 g per hari, atau tablet biasa yang
dibagi menjadi 3-4 dosis. Lansia: 900 mg atau kurang per hari

Asam Valproat

Merek dagang Asam Valproat: Ikalep, Sodium Valproat, Valeptik, Valpi

Bentuk obat: Sirop

 Untuk mania akut, gangguan bipolar Dewasa: Dosis awal untuk adalah 750
mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa dosis. Untuk tablet pelepasan
panjang (extended release), dosisnya adalah 25 mg/kgBB, 1 kali sehari.
Agar pasien mencapai respons optimal, dosis bisa ditingkatkan menjadi 50-
125 mkg/mL. Dosis maksimal adalah 60 mg/kgBB per hari.
 Untuk Gangguan Bipolar Dewasa: 600-1800 mg per hari, yang dibagi
menjadi 2 kali dosis. Dosis umum adalah 1200 mg per hari

8
Haloperidol

Kondisi: Gelisah

Tablet Dewasa: 1-3 mg tiap 8 jam


Infus Dewasa: 5-15 mg selama 24 jam

Kondisi: Gejala psikosis

Tablet: Dewasa: 0.5-5 mg, 3 kali sehari. Dosis pemeliharaan adalah 3-10 mg
per hari.

2.6. Efek samping


Tiap orang memiliki reaksi yang berbeda-beda setelah mengonsumsi
obat. Pada tiap jenis obat antimania, efek samping yang umumnya terjadi
adalah tampak bingung, penurunan daya ingat, penurunan kesadaran, pusing,
denyut jantung menjadi sangat cepat atau lambat, merasa sering haus, sering
buang air kecil, kaku pada lengan atau tungkai, kesulitan bernapas, rasa lelah
atau lemah, serta bertambahnya berat badan.
Selain itu, efek samping yang jarang terjadi adalah nyeri pada mata,
gangguan penglihatan, serta jari tangan ataupun kaki yang nyeri, dingin, dan
membiru. (Alodokter, 2016)

2.7. Kontra Indikasi


1) Ibu hamil, ibu menyusui, atau wanita yang sedang merencanakan
kehamilan disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter sebelum
mengonsumsi jenis obat antimania.
2) Harap berhati-hati dalam menggunakan obat ini jika mengalami gangguan
ginjal, gangguan hati, gagal jantung, serangan jantung, aritmia,
penyumbatan pembuluh darah, stroke, hipokalemia, dehidrasi, penyakit
Parkinson, demensia, atau jika memiliki riwayat kejang.
3) Beri tahu dokter jika sedang menggunakan cimetidine, cisplatin,
quetiapine, cyclophosphamide, aripriprazole, tacrolimus, lapatinib,
hydrochlorothiazide, furosemide, fluvoxamine, atau levodopa, untuk
menghindari terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.Jika terjadi
reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

9
2.8. Contoh Obat

No Nama Generik Nama Paten Sediaan

1. Lithium Karbonat Firmania(Mersi Farma) Tab. 200 mg, 300 mg,


400 mg, 500 mg
2. Carbamazepim Tegretol (Novartis), Tab. 200 mg
Bamgetol (Mersifarma) Kaplet. 200 mg
3. Asam Valproat Depakene Caps. 250 mg, Syr.
250 mg/5 ml
4. Natrium Depakote Tab. 250 mg
Divalproex
5. Haloperidol Haloperidol Tab. 0,5 – 1,5 – 5 mg
Haldol Tab. 0,5 – 2 – 5 mg
Serenace Tab. 0,5 – 1,5 – 5 mg
Liq. 2 mg/ml
Amp. 5mg/cc

10
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Antimania adalah kelompok obat yang digunakan untuk
mengendalikan suasana hati atau mood. Obat pengendali mood ini digunakan
sebagai pengobatan jangka panjang pada kondisi-kondisi seperti gangguan
bipolar, depresi tingkat berat, atau episode mania. Obat ini juga memiliki efek
samping yang umumnya terjadi adalah tampak bingung, penurunan daya
ingat, penurunan kesadaran, pusing, denyut jantung menjadi sangat cepat
atau lambat, merasa sering haus, sering buang air kecil, kaku pada lengan
atau tungkai, kesulitan bernapas, rasa lelah atau lemah, serta bertambahnya
berat badan.

Ada beberapa obat yang dapat digunakan untuk mengatasi mania ini yang
penggolongan obat antimania ini terdiri dari mania akut dan prafilaksis mania.
Untuk mania akut sendiri terdiri dari obat golongan Haloperidol, Carbamazepine ,
Asam Valproat, Divalproex Na. Sedangkan untuk Prafilaksis Mania terdiri obat
golongan Lithium Carbonat.

3.2. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah mengenai Anti Mania.

11
Daftar Pustaka
Alodokter. (2016). Retrieved january 7, 2020, from https://www.alodokter.com/antimania

Kee, J. L. (jakarta ). Farmakologi. 1996: Penerbit buku kedokteran.

Yayan Akhyar Israr, S. W. (2009). Anti Mania. 20.

12

Anda mungkin juga menyukai