Disusun Oleh:
No Nama NIM
1 Handa Tri Nurcahyo 18613229
2 Dinda Rizki Andini 18613183
3 Intan Pambudiasih 18613175
4 Dian Muntiasari 18613172
5 Wiwin Ambarwati 18613165
6 Ega Dwi Kurniasari 18613164
7 Fernanda Widya Pangastika 18613162
8 Kuraini Fingki Endra Cahyani 18613149
PRODI D3 KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR
Makalah ini kami susun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu
Kami menyadari dengan segenap hati bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, maka dari itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
pemeriksa. Keadaan bingung akut adalah sindroma umum yang terdiri dari
gangguan global dari fungsi kognitif yang disertai dengan deficit perhatian
lebbih dari 4-7 hari namun salah persepsi dan halusinasinya dapat
sarat seperti keracunan atropine yang akut, sidroma putus obat, gagal hati
1993)
lebih dari 10% pasien berusia 65 tahun yang dirujuk ke rumah sakit.
Delirium dapat terjadi sebagai akibat kondisi otak yang akut atau kronis.
Ada empat penyebab delirium yaitu penyakit otak, penyakit atau infeksi
dari bagian tubuh lain yang mempengaruhi otak, intoksikasi, putus dari zat
pada orang-orang yang sudah tua dantidak diketahui apa sebabnya mereka
frekuensi penyakit otak organic dan penyakit sistemik meningkat usia tua.
1. Tujuan Umum
dengan delirium
2. Tujuan Khusus
delirium
delirium
1.4 Manfaat
delirium
PEMBAHASAN
Delirium adalah suatu gangguan organik global, dan sementara dari fungsi
dkk,2004 dalam Septian,2005). Istilah ini sama dengan keadaan bingung akut
secara tegas. Biasanya terjadi dalam waktu yang singkat, kadang – kadang
tidak lebih dari beberapa jam dan berfluktuasi atau berubah sepanjang hari.
a. Faktor predisposisi:
1) Demenisa
3) Umur lanjut
6) Ketidakmampuan fungsional
b. Faktor presipitasi
1) Medikasi
2) Penyakit:
a. Infeksi
b. Metabolik
c. Kelainan SSP
d. Perubahan lingkungan
dari penyakit susunan saraf pusat, penyakit sistemik, intoksikasi akut, dan
zat toksik. Penyebab delirium terbanyak terletak diluar sistem saraf pusat,
Penyebab delirium :
1. Penyebab intrakranial:
2. Penyebab ekstraktrakanial:
Obat – obatan :
- Obat antikolinergik
- Simetidin
- Insulin
- Opiat
- Klonidin
Racun :
- Karbon monoksida
pasien dengan hepatic encephalopathy dan pada pasien dengan putus alcohol.
1) Kesadaran berkabut
4) Disorietasi
5) Ilusi
6) Halusinasi
b. Gejala neurologis
1) Disfasia
2) Disartria
3) Tremor
4) Astriksis pada ensefalopati hepatikum dan uremia
5) Kelainan motorik
2. Alam pikiran yang kacau (cara berbicara yang ngawur dan tidak jelas)
3. Kesadaran menurun
Pemeriksaan penunjang
a. Uji darah
b. Uji urin
c. EEG (Elektroensefaologram)
d. X-ray dada
e. CT Scan kepala
h. Uji Genetik
a. Penatalaksanaan
dalam 1 jam jika pasien tetap teragitasi. Dosis harian efektif total
haloperidol 5-50mg.
b. Prognosis
bahkan ketika penyebab delirium sudah diatasi. Semakin tua pasien maka
karena mimpi buruk dan pasien akan tidak mengingat secara jelas atau
samar-samar.
I. Pengkajian
1. Identitas
2. Keluhan utama
datang berobat (menurut klien dan atau keluarga). Gejala utama adalah
kesadaran menurun.
3. Riwayat
4. Faktor predisposisi
pembuluh darah otak, tumor otak dan sebagainya) atau yang terutama di
5. Fisik
6. Psikososial
a. Genogram: minimal tiga generasi masalah yang terkait
b. Konsep diri
individu.
antara satu peran dengan peran yang lain dan peran yang ragu
yang cukup.
c. Hubungan sosial
lain, akibatnya klien cenderung memisahkan diri dari orang lain dan
e. Status mental
1) Penampilan
2) Pembicaraan
f. Aktivitas motorik
atau berupaya bangun dari tempat tidur secara mendadak dan tidak
Klien delirium sering mengalami perubahan mood yang cepat dan tidak
8. Persepsi
tempat tidur. Ketika lebih mampu berpikir jernih, beberapa klien dapat
hal yang benar dan tidak dapat diyakinkan hal yang sebaliknya.
9. Proses pikir
Pikiran juga dapat terpecah (tidak berkaitan dan tidak lengkap). Klien
Tanda utama delirium dan sering kali tanda awal delirium adalah
dan dapat berfokus pada stimulus yang tidak berkaitan, seperti warna
seprai atau ruangan. Klien juga mudah terdistraksi oleh suara, orang,
11. Memori
yang penting.
yang mengalami delirium berat dapat tidak memiliki daya tilik dalam
situasi ini.
a. Tidur
Klien sukar tidur karena cemas, gelisah, berbaring atau duduk dan
b. Selera makan
c. Eliminasi
d. Mekanisme koping
perawat mengatakan
bahwa ditempat
berontak, ngomel-
mengucapkan namanya
bekas garukan
DS :
Ketidakseimbanga
Keluarga mengatakan
n nutrisi kurang
sudah dua hari ini klien
Putus asa
dari kebutuhan
tidak mau makan dan
Merasa tidak berharga
tubuh
kalau mau hanya bisa
Tidak nafsu makan
menghabiskan makan
Ketidakseimbangan
dua atau tiga suap nasi
nutrisi kurang dari
yang disajikan
kebutuhan tubuh
DO :
Menarik Diri
DO :
berinteraksi dengan
kurang.
DS :
DO :
Kemauan yang
menurun, penampilan
agak kusut
basah
dengan halusinasi
menarik diri.
TUM : Klien tidak akan membahayakan diri, orang lain dan lingkungan
INTERVENSI RASIONAL
1. Pertahankan agar lingkungan
Tingkat ansietas atau gelisah
klien pada tingkat stimulus yang rendah
akan meningkat dalam
(penyinaran rendah, sedikit orang,
lingkungan yang penuh
dekorasi yang sederhana dan tingakat
stimulus.
kebisingan yang rendah)
hangat. kenyataan.
keadaan aman
Klien perlu dikembangkan
4. Kembangkan orientasi kenyataan:
kemampuannya untuk menilai
a. Bantu kien untuk
realita secara adequat agar
mengenal persepsinya.
klien dapat beradaptasi dengan
b. Beri umpan balik tentang
lingkungan.Klien yang berada
perilaku klien tanpa menyokong atau
dalam keadaan gelisah,
membantah kondisinya.
bingung, klien tidak
c. Beri kesempatan untuk
menggunakan benda-benda
mengungkapkan persepsi dan daya
tersebut untuk membahayakan
orientasi
diri sendiri maupun orang lain.
5. Lindungi klien dan keluarga dari
Klien halusinasi pada faase
bahaya halusinasi:
berat tidak dapat mengontrol
a. Kaji halusinasi klien
perilakunya. Lingkungan yang
b. Lakukan tindakan
aman dan pengawasan yang
pengawasan ketat, upayakan tidak
tepat dapat mencegah cedera.
melakukan pengikatan.
Klien yang sudah dapat
Tingkatkan peran serta keluarga
mengontrol halusinasinya
pada tiap tahap perawatan dan jelaskan
perlu sokongan keluarga untuk
prinsip-prinsip tindakan pada halusinasi.
mempertahnkannya.
Obat ini dipakai untuk
Berikan obat-obatan antipsikotik
mengendalikan psikosis dan
sesuai dengan program terapi (pantau
mengurangi tanda-tanda
keefektifan dan efek samping obat).
agitasi.
sistem pendukung yang tidak adekuat dan harga diri yang rendah
TUK : Klien siap masuk dalam terapi aktivitas ditemani oleh seorang
INTERVENSI RASIONAL
1. Ciptakan lingkungan terapeutik:
bertanggung jawab.
klien.
Hal ini akan membuat klien
Temani klien untuk memperlihatkan
merasa menjadi orang yang
dukungan selama aktivitas kelompok
berguna.
yang mungkin mnerupakan hal yang
orang.
Obat ini dipakai untuk
4. Berikan obat anti psikotik sesuai
mengendalikan psikosis dan
dengan program terapi.
mengurangi tanda-tanda agitasi
aktifitas
yang sama.
10. Kaji klien setiap hari atau
Klien yang mengalami masalah
lebih sering apabila diperlukan untuk
organik cenderung sering
mengetahui tingkat fungsinya
mengalami fluktuasi kemampuan.
11. Izinkan klien untuk
Pengambilan keputusan mening-
mengambil keputusan sesuai dengan
katkan partisipasi, kemandirian, dan
kemampuannya.
harga diri klien.
12. Bantu klien untuk menyusun Aktivitas yang rutin atau yang
menjadi kebiasaan klien yang tidak
kegiatan rutin harian, yang
membutuhkan keputusan yang terus-
mencangkup hygiene, aktivitas, dsb.
menerus tentang apakah melakukan
pulang.
INTERVENSI RASIONAL
Informasi ini penting untuk
1. Monitor masukan, haluaran dan
membuat pengkajian nutrisi yang
jumlah kalori sesuai kebutuhan.
akurat dan mempertahankan
keamanan klien.
Kehilangan berat badan merupakan
2. Timbang berat badan setiap pagi
informasi penting untuk mengethui
sebelum bangun
perkembangan status nutrisi klien.
3. Jelaskan pentingnya nutrisi yang Klien mungkin tidak memiliki
cukup bagi kesehatan dan proses pengetahuan yang cukup atau akurat
obat yang digunakan termasuk obat bebas, suplemen diet, dan sediaan
herbal.
V. Evaluasi
adekuat.
adekuat.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
akut. Dengan onset yang mendadak dan durasi yang pendek, delirium
terjadi dari jam sampai hari dan berfluktiatif. Delirium dapat disebabkan
diatasi.
3.2 Saran
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/84f792be708bd93a0e18dd
e1c592ca79.pdf
https://www.academia.edu/9346216/delirium
https://id.scribd.com/doc/138889830/Makalah-Delirium-a11
https://www.academia.edu/36355630/Asuhan_Keperawatan_Pada_Lansia_Dengan
_Gangguan_Delirium