Anda di halaman 1dari 5

Nama : I Nyoman Perdana Adi Putra

Kelas : XI MIPA 2
No : 22

Pengorbanan Seorang Penjaga


Pada suatu dimensi tertentu, ada sebuah kota yang di isi oleh penyihir, mereka hidup
damai dan sejahtera, kota itu dipimpin oleh penyihir putih terkuat bernama Matador. Matador
adalah pemimpin yang sangat baik dan tidak pernah menguntungkan dirinya sendirii. Semua itu
berubah saat Johann, kakak Maltador merasa iri kepada Maltador, membuat Johann
merencanakan pembunuhan Matador.
Johann tahu bahwa ia akan kalah telak jika melawan Maltador langsung, maka semuanya
ia mulai dari Istri Maltador yang saat itu baru saja melahirkan anak pertama mereka, Johann
menculik istri Maltador dan membunuhnya, Johann tidak berhenti sampai disitu, ia
menggunakan bantuan dari dunia gelap untuk memusnahkan seluruh isi kota tersebut, Maltador
yang mengetahui hal ini segera menyelamatkan putra tunggalnya dan menitipkannya pada
penjaga kepercayaannya untuk di bawa ke bumi, dimana kuasa gelap tidak dapat berkerja disana,
dan Maltador seorang diri berusaha melawan dunia gelap dan Johann. Sore itu semua terasa
seperti biasa saja oleh Alex, dia berjalan menuju ke rumahnya dengan bersenandung nada lagu
kesukaannya, dia tidak menyadari ada 3 orang berbaju hitam yang diam diam mengikutinya dari
belakang.
Alex : Kak, aku pulang! (Alex meneriaki kakaknya yang sedang menonton TV)
Roby : Iya, sana mandi dulu. (Mata tetap tertuju pada TV)
Alex : Papa belum pulang ya? (Berjalan perlahan lalu duduk di sebelah Roby)
Roby : Biasa lah, ada dinas palingan lex. Udah sana mandi, bau banget.
Alex : Kampret ah (Berdiri lalu meninggalkan set)
(Terdengar bunyi telepon, Roby pun melirik telefonnya)
Roby : Nomor tak dikenal, siapa ya? (Muka ragu-ragu)
Roby : Halo?
Felix : Nak, nak, ini papa. Cepat bawa Alex lari dari rumah, tolong jangan pertanyaan
cepat lakukan yang papa perintah. (Suara tergugup dan tegesa-gesa)
Roby : Papa? Tapi kena- (Telepon terputus)
Roby termenung sejenak, dia masih sulit mencerna informasi yang baru saja ia terima, tiba-
tiba pikirannya melayang tinggi memikirkan semua kemungkinan, namun badannya seperti
terserang mati rasa karena ia tidak sadar bahwa ia daritadi sudah berada dibawah pengaruh
seseorang. Tiba-tiba kegelapan menyelimuti matanya dan semuanya berubah menjadi sunyi,
Roby dapat merasakan badannya diangkat secara paksa namun ia tidak bisa bertindak apa apa,
badannya seperti mati secara tiba-tiba.

Shawn : Dia sudah kuberi Conquor, dia akan mati rasa sampai aku mencabut
Oki : Bagus, sekarang kita harus mencari si kecil.
Omi : Aku akan hati-hati menjadi kau Oki, si kecil sepertinya tidak menyadari
kekuatannya, tapi aku merasakan bahwa dialah penyihir putih terkuat, bahkan lebih kuat dari si
tengik Felix itu.
Omi : Lalu apa saranmu?
Oki : Kita harus melakukannya secara normal, human’s way, karena jika kita
menggunakan mantra kita dapat membangkitkan jiwa penyihir didalamnya.
Shawn : Dan bagaiman kita membawa secara manusiawi, Genius?
Omi : Tentu saja dengan membiusnya lalu menculik, idiot.

( Shawn dan Omi berpandangan seperti saling ingin membunuh.)


Oki : Guys, kita punya satu misi dan kita harus segera menyelsaikannya tanpa kalian ingin
membunuh satu sama lain.

Sementara di sisi yang lain, Alex dapat merasakan seperti ada percakapan di bawah,
namun ia fikir itu hanyalah kakaknya dan temannya, selesai dia mandi dia segera menggunakan
baju lalu turun ke bawah untuk menemui kakaknya.
(Ruang tamu dan dapur tidak ada orang)
Alex : Kak? Kakak dimana? (Sambil mencari kakaknya)

Tiba-tiba ada seseorang dari belakang yang memberikan saput tangan di hidungnya, ia
dapat mencium bau aneh yang tiba tiba membuatnya kepalanya pusing dan tak sadarkan diri.
(Alex sadarkan diri)
Alex : Ugh…. (Sambil memegang kepala terasa pusing)
Aurora : (Masuk dari pintu secara perlahan) Kau sudah bangun rupanya?
Alex : Siapa kamu? (Mata mengernyit)
Aurora : Seseorang yang tidak ingin kau buat marah. Tetap diam dan ikuti aku, ada
seseorang yang ingin bertemu denganmu.
Alex dapat merakan badannya seperti di borgol, tapi dia tidak dapat melihat dimana
borgol itu, namun ia dapat merasakan bahwa tangannya terkunci di belakang tubuhnya.
Alex : Dimana aku sekarang? (Sambil melihat sekitarnya)
Aurora : Itu tidak penting bocah.

(Alex berdiam diri sambal melihat sekitar)

Aurora : Kita sudah sampai.

(Alex melihat sekitar)

Johann : Akhirnya kau sampe juga ya Alex, ayah dan kakakmu sudah lama

(Felix dan Roby dibawa keluar penjaga sambal keadaan babak belur)

Alex : Ayah! Kakak! (Meronta ingin berlari)

Felix : Alex? Johann! Kau sudah berjanji tidak akan menganggu anak bungsuku. (Muka
kecewa)

Johann : Omega juga sudah berjanji akan memberikan aku kekuatan sihir putih, dia juga
tidak menepatinya, sekarang aku akan membunuh seluruh keturunannya!

Felix : Johann,sihir putih memilih penyihirnya. Kau tidak bisa menguasainya jika kau
tidak terpilih. (Menjelaskan dengan berhati-hati)

Johann : Lebih baik kau tutup mulut sialan mu sebelum aku membunuh si kecil terlebih
dahulu. (Sangat geram, setiap kata penuh penekanan)

Alex : Ayah, apa maksud nya semua ini?

Johann : Tidak ada waktu untuk kalian reuni. Aku pernah membaca dalam sebuah buku
tua, untuk mendapatkan kekuatan sihir hitam terbaik, aku harus membunuh pewaris dari
kekuatan terbesar, dan aku percaya kau ada orangnya Felix.

Felix : (Berdiam diri dan menundukan kepala)


(Ada suara gemuruh dari luar lalu ada seorang berlari masuk ke dalam)

Andrea : Tuanku, Sir Felix bukanlah pewaris dari kekuatan sihir putih yang dimaksud
Raja Omega, Alex lah pewaris tunggal dari kekuatan terebut.

(Ruangan seketika hening)

Felix : Alex! Lari ! Lari!

(Kericuhan pun segera terjadi. Felix dengan kekuatan tidak manusiawi menggunakan mantra
untuk membuat kaki Johan lumpuh sementara, Roby menyerang para penyihir)

Felix : (Sambil berlari ke arah Alex) Lari tuanku, anda harus selamat untuk mengalahkan
kuasa jahat)

Roby : Ayo, Tuan Alex. Anda harus segera keluar dari sini.

(Felix, Roby, dan Alex berlari kearah gerbang keluar)

(Ada tembok merah yang tiba-tiba berada di depan mereka)

Johann : Tidak segampang itu melarikan diri dariku bodoh. (Berjalan tertatih tatih). Kau
akan mati disini dan sekarang juga.

(Felix terlihat berfikir keras, lalu mencopot kalung nya, dan berbalik ke arah Roby)

Felix : Roby, gunakan mantra Black Hole, kau harus pergi ke rumah Dr.Belatrix, kau
akan aman disana. Jaga kalung ini baik-baik, berikan kepada Alex setelah ia menemukan
kekuatannya.

Roby : Tapi Ayah, bagai-

Felix : Keselamatan tuan Alex berada diatas segalanya.

(Roby terlihat sangat sedih dan Alex masih bingung dengan semuanya)

Johann : Avada Kadavra! (Sambil mengacungkan tongkat)

(Felix segara berbalik dan menghalau mantra itu agar tidak mengenai Alex dan Roby)

Felix : Roby! Lari sekarang!


Johann : Avada Kadavra!

(Alex merasakan dia seperti terdedot kebelakang, dan ia dapat melihat Felix terkena mantra
tersebut dan berubah menjadi pucat, lalu jatuh ketanah)

Roby : Ayah… (Menangis)

Begitu besar pengabdian seorang penjaga membuatnya rela menyerahkan nyawanya demi
keselamatan tuannya. Dan semua hal tersebut membuat Alex penasaran akan apa yang
sebenarnya terjadi, ia akan mencari tahu kejelasan dari semua ini, dan ia berjanji akan mengatasi
semuanya, hal yang pertama yang harus ia lakukan adalah mencari ayah kandungnya, ia berharap
ayah kandungnya masih hidup.

Anda mungkin juga menyukai