Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FARMASI FISIKA


“Viskositas”

Hari/Jam Praktikum : Senin, 9 Maret 2020 (07.00-10.00)


Asisten Lab : 1. Maratul Mahdiyyah
2. Reza Laila Najmi
3. Rizqa Nurul Aulia

SHIFT B 2020
Ratu Wifaira Azzahra
260110190045

LABORATORIUM FARMASI FISIKA


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2020
I. Tujuan
1.1. Membuat larutan uji yang sesuai dengan konsentrasi tertentu.
1.2. Menentukan viskositas sampel dengan viskometer Brookfield.

II. Data Pengamatam dan Perhitungan


.1 Data Pengamatan
Kecepatan Viskositas Bahan Uji
(rpm) Konsentrasi 0,5 % Konsentrasi 1%
3 240 mPa 1334 mPa
6 227,9 mPa 999 mPa
12 220,5 mPa 499,5 mPa
30 185 mPa 199,8 mPa
60 99,9 mPa 99,9 mPa

.2 Perhitungan
 Pembuatan Tragakan 0,5%
0,5
x 500 ml=2,5 gram
100
 Pembuatan tragakan 1%
1
x 500 ml=5 gram
100

III. Pembahasan
Pada praktikum ini kami menguji viskositas zat dengan tujuan
yang pertama yaitu membuat larutan uji yang sesuai dengan konsentrasi
tertentu dan kedua yaitu menentukkan viskositas sampel dengan
viskometer Brookfield. Uji viskositas ini dilandasi prinsip viskometer
Brookfield dan aliran newton non-newton.
Aliran newton merupakan jenis aliran yang mematuhi hukum
newton mengenai viskositas, dimana perbandingan antara shear stress &
shear train konstan pada saat diberikan tekanan ataupun temperatur yang
berbeda, sedangkan pada aliran non-newtonian tidak konstan dan
bergantung pada shear rate (Hoskoti, 2014).
Viskositas merupakan ketahanan suatu zat untuk mengalir.
Viskositas suatu zat dipengaruhi oleh molekul-molekul penyusunnya.
Viskositas akan mempunyai nilai yang tinggi apabila zat tersebut
mempunyai resistensi mengalir yang tinggi pula. Viskositas terjadi pada
wujud zat yang mengalir, seperti zat cair dan zat gas. Jika dibandingkan
fluida gas mempunyai nilai yang lebih rendah dibandingkan fluida cair.
Viskositas pada gas timbul karena adanya tumbukan dan pergerakkan
molekulnya, sedangkan pada viskositas fluida cair terjadi karena adanya
gaya antar molekul (kohesi) (Fathuroya, et. al, 2017).
Fluida Newtonian memiliki garis linear pada kurva.
Kebanyakan fluida biasa merupakan fluida newtonian. Fluida non-
newtonian memiliki tegangan geser yang tidak berhubungan terhadap laju
regangan geser. Untuk fluida non-newtonian dibedakan dengan jenis
aliran akibat geserannya, yaitu fluida yang mengencer akibat geseran
(shear thinning fluids) misalnya cat lateks yang menetes dari kuas, fluida
yang mengental akibat geseran (Shear thickening fluids) seperti pada
campuran air-maizena dan campiran air-pasir (Munson, et.al, 2004).
Sampel yang praktikan uji adalah tragakan. Sampel dibuat
dengan konsentrasi yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
bisa membandingkan viskositas yang terdapat dalam konsentrasi yang
berbeda tersebut. Konsentrasi dari tragakannya sendiri adalah 0,5% dan
1%. Perbandingan pembuatan larutan tragakan yaitu 1 : 200 dengan
aquadest untuk yang 0,5% sedangkan untuk tragakan yang berkonsentrasi
1% perbandingannya 1 : 100 dengan aquadest.
Dalam mengukur air panas yang akan digunakan untuk
mengembangkan sampel tidak boleh menggunakan gelas ukur. Karena
gelas ukur merupakan alat kuantitatif sehingga dikhawatirkan gelas ukur
dapat memuai jika dimasukkan air panas. Sehingga takarannya pun
menjadi tidak sesuai. Jadi digunakan gelas beaker yang sudah dikalibrasi
sebelumnya sesuai dengan ukuran yang akan digunakan.
Dalam pembuatan larutan tragakan ini sendiri praktikan
mengalami kesulitan untuk menghomogenkannya. Walaupun telah
mencoba menghomogenkannya dengan mixer dengan tambahan air
hangat selama 15 menit, gumpalan tragakan maih terbentuk. Tujuan
menggunakan air hangat agar kelarutan tragakan meningkat.
Faktor yang mempengaruhi viskositas antara lain :
a. Tekanan, viskositas meningkat seiring naiknya tekanan.
b. Temperatur, viskositas menurun seiring meningkatnya suhu.
c. Kehadiran zat lain, adanya zat tambahan seperti suspense dapat
menaikkan viskositas.
d. Ukuran dan BM, viskositas akan naik dengan naiknya berat molekul
dan adanya ikatan rangkap.
e. Kekuatan antar molekul, adanya ikatan hydrogen akan meningkatkan
viskositas.
(Bird, 1987)
Viskositas pada jaringan muncul karena adanya tumbukan
antara partikel di dalam koefisien. Besarnya viskositas pada jaringan
ditentukan oleh suatu konstanta pembanging yang didefinisikan sebagai

FI
koefisien viskositas dan dinyatakan dengan rumus: ɳ = (Ariyanti dan
vs
Mulyono, 2010).
Dalam penentuan viskositas dengan viskometer Brookfield
nantinya kita akan mengetahui sediaan apa yang cocok untuk zat tersebut.
Karena setelah kita mengetahui viskositas masing-masing dari kecepatan
yang berbeda oleh dua sampel yang juga konsentrasinya berbeda, kita
bisa membuat rheogramnya dan memprediksi bentuk grafik apakah yang
dihasilkan. Berikut grafik yang menunjukan hubungan antara viskositas
dan kecepatannya :
Tragakan 0,5 %

Viskositas
300

250

200

150

100

50

0
0 10 20 30 40 50 60 70

Tragakan 1 %

Viskositas
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
0 10 20 30 40 50 60 70

IV. Kesimpulam
4.1 Telah dibuat larutan uji tragakan dengan konsentrasi 0,5% dan 1%.
4.2 Telah didapat viskositas sampel dengan viskometer Brookfield.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti dan Mulyono. 2010. Otomatisasi Pengukuran Koefisien Viskositas Zat Cair
Menggunakan Gelombang Ultrasonik. Jurnal Neutrino. Vol 2(2): 183-
192.
Bird, Tony. 1987. Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta: Gramedia.
Fathuroya, V., Muchlisyiyah, J., Izza, N., dan Yuwono, S. S. 2017. Fisika Dasar
untuk Ilmu Pangan. Malang: UB Press.
Hoskoti, L. 2014. Do Newtonian fluids have surface tension? What about ideal fluids
which have no viscocity?. Tersedia online di :
https://www.researchgate.net/post
%20/DoNewtonian_fluids_have_surface_tension_What_about_ideal_flu
%20ids_which_have_no_viscosity [Diakses pada tanggal 7 Maret 2020].
Munson, Young, D. F., dan Okiishi, T. H. 2004. Mekanika Fluida. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai