NPM : 260110190045
1. Bagaimana cara menentukan hewan uji apa yang akan digunakan ? Jelaskan !
2. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri hewan uji mengalami stress saat penanganan !
3. Mengapa harus dilakukan pengujian obat terhadap hewan uji sebelum dilakukan
kepada manusia ? Jelaskan !
4. Sebutkan keuntungan dan kerugian dari pemakaian hewan uji :
Mencit
Tikus
Kelinci
Katak
5. Perhitungan :
Pilihlah 3 rute pemberian obat, kemudian tentukan volume pemberian pada
hewan uji jika bobot hewan uji adalah sebagai berikut :
- Mencit = 10 gram
-Tikus = 250 gram
Jika dosis amoksisilin pada manusia adalah 8mg/kgBB, hitunglah dosis untuk
mencit, tikus dan kelinci !
Seekor tikus dengan berat badan 300 gram akan diberikan amoksisilin secara
peroral. Jika dosis amoksisilin pada manusia adalah 500mg/kgBB, maka
berapa dosis yang diberikan pada tikus tersebut !
6. Sebutkan rute pemberian obat dari yang terlambat hingga tercepat ! Jelaskan !
1. Faktor yang harus diperhatikan ketika berlangsungnya pemilihan hewan uji yaitu :
Peningkatan hormone adrenal, hal ini dapat diketahui dengan denyut jantung
dan tekanan darah yang meningkat. Hewan uji biasanya akan mengalami
pernapasan yang lebih cepat dan dapat diamatai dengan dada yang bergerak
naik turun dengan cepat.
Aktivasi saraf simpatis yang menyebabkan adanya perubahan daya tahan
kulit terhadap arus listrik.
Stimulasi aktivitas mental, hal ini ditandai dengan hewan uji yang bergerak
dengan tidak menentu dan merasa ketakutan atau cemas. Hewan uji yang
stress juga akan mengeluarkan suaranya dengan lebih sering.
Mengalihnya darah ke otot, hal ini ditandai dengan bagian kulit menjadi
memerah karena banyaknya darah.
(Bishop, 1994).
3. Pengujian obat terhadap hewan uji dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
toksisitas suatu obat dengan adanya perubahan abnormal yang terjadi pada organ
hewan uji. Setelah itu kita dapat mengetahui parameter dari dosis terapeutik yang
aman dan dapat diaplikasikan pada manusia (Hayees dan Kee, 1996).
4. Keuntungan dan kerugian pemakaian hewan uji
a. Mencit
Keuntungan : mudah ditangani dan dipelihara dalam jumlah banyak,
variasi genetiknya cukup besar serta sifat anatomis dan
fisiologisnya terkarakteristik dengan baik, siklus hidup
relatif pendek, daur estrusnya teratur dan dapat dideteksi,
jumlah anak per kelahiran relatif singkat dan banyak
(perkembangbiakkan cepat), terdapat keselarasan
pertumbuhan dengan kondisi manusia, serta sifat produksi
dan reproduksinya menyerupai hewan mamalia lain (Akbar,
2010).
Kerugian : penakut, fotofobik, cenderung berkumpul dengan sesamanya
dan bersembunyi, aktivitas pada malam hari lebih aktif,
kehadiran manusia mengurangi aktivitasnya, jika stres dan
takut mencit akan buang air besar atau buanag air kecil
(Moriwaki et al, 1994).
b. Tikus
Keuntungan : perkembangbiakkan dan pertumbuhannya cepat, mempunyai
ukuran yang lebih besar dari mencit, mudah dipelihara dalam
jumlah yang banyak, memiliki ciri-ciri morfologis seperti
albino, kepala kecil, dan ekor yang lebih panjang
dibandingkan badannya, temperamennya baik, kemampuan
laktasi tinggi, dan tahan terhadap arsenik tiroksid (Akbar,
2010).
Kerugian : tidak mempunyai kantung empedu (gall bladder) (Belinda,
2015). Lebih resisten terhadap infeksi, galak (Moriwaki et al,
1994).
c. Kelinci
Keuntungan : bersih, mudah dibiakkan (Moriwaki et al, 1994).
Kerugian : suhu tubuh cepat berubah, tidak punya struktur gen yang mirip
dengan manusia (Moriwaki et al, 1994).
d. Katak
Keuntungan : mudah diperoleh (Moriwaki et al, 1994).
Kerugian : lembab, licin, agak susah ditangani (Moriwaki et al, 1994).
5. Perhitungan :
a. Volume pemberian dosis :
Mencit 10 gram
Asumsi berat mencit normal = 20 g
Intravena : (10 g : 20 g ) x 0,5 mL= 0,25 mL
Subkutan : (10 g : 20 g ) x 0,5 mL= 0,25 mL
Oral : (10 g : 20 g ) x 1 mL = 0,5 mL
Tikus 250 gram
Asumsi bobot tikus normal = 200 g
Intravena : (250 g : 200 g ) x 1 mL= 1,25 mL
Subkutan : (250 g : 200 g ) x 2 mL= 2,5 mL
Oral : = (250 g : 200g ) x 5 mL = 6,25 mL
b. Dosis pada mencit, tikus, dan kelinci :
Dosis amoksisilin pada manusia = 8mg/kgBB
Dosis absolut amoksisilin pada manusia = 8mg/kg x 70 kg = 560 mg.
Dosis absolut pada mencit = 560 x faktor konversi
= 560 x 0,0026
= 1,456 mg/20gBB
Dosis absolut pada tikus = 560 x faktor konversi
= 560 x 0,018
= 10,08 mg/200gBB
Dosis absolut pada kelinci = 560 x faktor konversi
= 560 x 0,07
= 39,2 mg/1,5kgBB