FARMAKOLOGI EKSPERIMENTAL
Mata kuliah ini membahas metode penelitian
praklinis di bidang farmakologi untuk keperluan
dinamika penelitian, kinetika, uji klinis obat dan
farmakoepidemiologi.
Kuliah ini akan membahas hubungan dosis dan efek
farmakologis pada organ yang terisolasi, analisis
obat di cairan biologis untuk penelitian
farmakokinetik.
Dengan demikian diharapkan kuliah ini dapat
memberikan bekal kepada mahasiswa untuk
melaksanakan penelitian untuk menyelesaikan tesis
S2.
Tujuan
MEMAHAMI METODE
EKSPERIMEN FARMAKOLOGI
DAN TOKSIKOLOGI DI DALAM
PENGEMBANGAN OBAT/BAHAN
OBAT
Konsep utama
BISA MEMAHAMI DASAR DARI EKSPERIMEN
FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI DALAM
PENGEMBANGAN OBAT
KARENA DALAM PENGEMBANGAN OBAT
PERLU PENGUJIAN/ EKSPERIMEN TERLEBIH
DAHULU
SEBELUM DIGUNAKAN KEPADA
MASYARAKAT BANYAK, HARUS DINYATAKAN
AMAN DAN BERKHASIAT PADA HEWAN UJI
BATASAN DALAM FARMAKOLOGI
EKSPERIMENTAL
Persyaratan dalam eksperimen farmakologi dan hal-
hal yang harus dihindari untuk menghasilkan hasil uji
yang tidak menyimpang
Mengetahui jenis hewan uji
Jenis jenis rute pemberian obat
Mampu menghitung dosis pemberian obat pada hewan
uji
Mengetahui jenis model eksperimen farmakologi
dalam UJI PRAKLINIK OBAT ATAU BAHAN OBAT
UNTUK MEMBERIKAN EFIKASI DAN KEAMANAN
OBAT SESUAI DENGAN SYARAT OBAT:
1. Memiliki karakteristik
2. Aman
3. Memiliki khasiat
OBJEK UJI PRA KLINIK
Hewan utuh dengan segala perilaku dan
responsitivitas serta kepekaannya.
Organ, sel dengan segala sifat hidupnya
1. Kualitas genetik
2. Status Biologi; Sex, bobot, usia
3. Status kesehatan
4. Status nutrisi
5. Tata Pemeliharaan
6. Transportasi
7. Kepedulian kepada hewan
8. Tekhnik pengerjaan eksperimen
MODEL EKSPERIMEN FARMAKOLOGI
1. In Vivo : dengan hewan utuh
2. In Vitro : Di luar tubuh hewan, dengan organ yang
terisolasi atau sel terisolasi
3. In Silico : Kehidupan atau gambaran
disimulasikan dalam gambaran di komputer,
mengasilkan rangkaian efek/kejadian
4. In Situ : Dengan hewan utuh yang kemudian
diamati pengamatannya pada organ tertentu.
Mis: Efek anti diare dilihat dari peristaltik usus.
CAIRAN TUBUH YANG BISA DIAMBIL DARI
HEWAN UJI
1. Darah
2. Semen
3. Air susu
4. Urin dan feses
5. Empedu dan cairan pankreas
6. Cairan isi gastrik
7. Cairan serebrospinal
8. Cairan Limfe
9. Pengambilan cairan berisi sel tertentu.
PENANGANAN
HEWAN UJI
PENANGANAN MENCIT
Memegang Mencit Mengambil Mencit
RUTE PEMBERIAN OBAT PADA MENCIT
Pemberian obat
Posisi Pemberian Obat Rute IM
RUTE PEMBERIAN OBAT PADA MENCIT
Posisi IP Posisi SC
PENANGANAN TIKUS
Mengambil Tikus Posisi Pemberian Obat
RUTE PEMBERIAN OBAT PADA TIKUS
Tikus IP Tikus SC
http://www.ahwla.org.uk/site/tutorials/B
VA/BVA06-Rat/Rat-2lg/flvplayer.swf
PENANGANAN HEWAN KELINCI
Pemberian IV pada
Memegang Kelinci
kelinci
http://www.ahwla.org.uk/site/tutorials/B
VA/BVA08-Rabbit/Rabbit-
3sm/flvplayer.swf
PERHITUNGAN DOSIS
DAN VOLUME
PEMBERIAN
VOLUME PEMBERIAN DOSIS
Hewan Uji Volume Pemberian Maksimal per ekor (mL) dengan
cara pemberian
IV IM IP SK Oral
Pendahuluan
-Hewan mencit sering digunakan untuk percobaan farmakologi
karena penanganannya mudah dan harganya murah, terutama
di dalam penapisan in vivo efek atau aktivitas farmakologi
suatu bahan uji
-Metode farmakologi in vitro sering menjadi pilihan untuk
memperoleh hasil penapisan efek suatu obat dengan cepat,
namun metode in vitro tidak memperhitungkan nasib obat-uji di
dalam tubuh hewan utuh yang hanya dapat teramati jika
dilakukan penapisan secara in vivo.
- Ukuran tubuh mencit yang kecil dapat menjadi kendala di
dalam percobaan, misalnya penentuan berbagai parameter
darah, seperti kadar gula, jumlah sel darah, aktivitas enzim dan
lain-lain. Dengan metode konvensional untuk penentuan
parameter-parameter tersebut diperlukan sampel darah yang
relatif banyak yang sulit terpenuhi dengan penggunaan mencit.
Untuk mengatasi hal ini dapat diterapkan metode-metode yang
lebih baru dan labih praktis yang memerlukan sampel darahyang
relatif sedikit
PENENTUAN KADAR GULA DARAH MENCIT SECARA CEPAT :
UNTUK DITERAPKAN
DALAM PENAPISAN AKTIVITAS ANTIDIABETES IN VIVO