Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dan merupakan hak bagi
setiap orang untuk mendapatkannya. Dengan adanya pendidikan, manusia
dapat berkembang menjadi manusia yang berpengetahuan, cerdas, dan dapat
menghadapi segala sesuatu yang terjadi pada lingkungan hidupnya.
Pendidikan sendiri memiliki suatu tujuan yaitu tujuan pendidikan. Tujuan
pendidikan mencakup tiga aspek yaitu input atau masukan, proses itu sendiri,
dan output berupa hasil pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa unsur
yang memiliki masing-masing fungsi yang berkaitan untuk mencapai satu
tujuan yang sama. Sistem pendidikan sangat berperan penting dalam
pendidikan itu sendiri, sehingga sangat perlu untuk dipahami oleh pihak
manajemen sekolah sehingga dapat mengembangkan dan mengevaluasi
proses pendidikan yang telah dan akan dilakukan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dan bagaimanakah konsep pendidikan sebagai suatu
sistem?
2. Apa sajakah komponen-komponen sistem pendidikan?
3. Bagaimanakah hubungan antar komponen sistem dalam sistem
pendidikan?
4. Bagaimanakah hubungan antara sistem dalam perubahan kedudukan pada
sistem pendidikan?
5. Bagaimanakah relevansi pendidikan formal, non-formal, dan informal
sebagai suatu sistem?
6. Bagaimanakah pemecahan masalah pendidikan secara sistematik?
7. Apakah relevansi materi ini bagi calon guru biologi?

1
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan semester 1 Pendidikan
Biologi FKIP UNS.
2. Menjelaskan mengenai konsep pendidikan sebagai suatu sistem.

2
BAB II
ISI

A. Konsep Pendidikan Sebagai Suatu Sistem

Ada beberapa ahli yang merumuskan definisi pendidikan, salah satunya


bapak pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara. Menurut Ki Hajar
Dewantara (1889-1959) pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter, pikiran (intelek) dan
tubuh anak untuk memajukan kehidupan anak didik selaras dengan dunianya.

Istilah sistem dari segi bahasa berasal dari bahasa Yunani, systema yang
artinya himpunan dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling
berhubungan secara teratur dan merupakan suatu kesatuan. Arti khusus
mengenai sistem dan istilah-istilah yang berhubungan dengannya seperti
konsep sistem dan pendekatan sistem muncul selama dan sesudah Perang
Dunia II sebagai hasil penelitian dan pengembangan dalam pemecahan
masalah, analisis, efisiensi, dan paling penting pengembangan sistem mesin-
mesin yang kompleks.

Berikut pengertian sistem menurut beberapa ahli :

1. Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari


fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai
suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang
diinginkan secara efektif dan efisien (John Mc Manama, 2010)
2. Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasi untuk
melaksanakan seperangkat tujuan. (C. W. Churchman, 1968)

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa


sistem adalah suatu totalitas struktur yang terdiri dari komponen-komponen
dalam mana tiap-tiap komponen itu mempunyai fungsi khusus dan di antara

3
mereka terdapat saling hubungan, interaksi, dan interdependensi yang secara
bersama-sama menuju kepada tercapainya tujuan bersama.

Istilah sistem adalah suatu konsep yang abstrak. Definisi tradisional


menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur
yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Dalam artian luas,
suatu sistem muncul karena seseorang telah mendefinisikannya demikian.
Jadi suatu sistem dapat saja menjadi suatu sistem karena kita
mempertimbangkannya sebagai sistem. Kita sendiri yang menentukan batas-
batas antara lain, perpaduan subsistem-subsistem yang ditentukan oleh
pendapat yang menyatakan bahwa sesuatu adalah suatu sistem. Itu sebabnya,
suatu sistem pada hakikatnya adalah system of interest. Berdasarkan rumusan
tersebut, kita dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan pokok antara sistem
dan lingkungan, yaitu antara input dari lingkungan dengan sistem antara
output dari sistem dengan lingkungan.

Menurut John Mc Manama (2010), pendekatan sistem adalah


seperangkat operasi yang direncanakan untuk membantu memecahkan
masalah secara lebih efektif dan efisien. Pendekatan sistem merupakan
metode ilmiah yang bergerak dari sesuatu tujuan untuk dicapai. Tujuan utama
dari prosedur ini adalah meniadakan kesenjangan antara tujuan yang telah
dirumuskan dengan hasil yang benar-benar dicapai. Dapat dikatakan pula,
pendekatan sistem adalah suatu strategi yang menggunakan analisis, desain,
dan manajemen untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan secara efektif
dan efisien. Sehingga dapat dirumuskan pendidikan sistem merupakan suatu
kerangka berfikir untuk memecahkan masalah secara sistemik dan sistematik
dengan melibatkan semua komponen yang secara fungsional terlibat di
dalamnya agar dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan secara efektif
dan efisien.

4
B. Komponen-Komponen Sistem Pendidikan

Pendidikan sebagai suatu sistem dapat dipandang dari 2 aspek :


1. Sistem pendidikan secara mikro
Sistem pendidikan secara mikro terdiri dari beberapa komponen
pokok, yaitu:
a. Tujuan
Tujuan merupakan batasan dari hal-hal yang hendak
dicapai. Baiknya tujuan yang ingin dicapai dalam satu usaha perlu
dikonkritkan terlebih dahulu sebelum usaha tersebut dimulai, sebab
tujuan mempunyai fungsi yang tertentu terhadap satu usaha.
b. Bahan
Berupa sesuatu yang dibahas ataupun diajarkan pada siswa
seperti materi, silabus, dan lain-lain.
c. Pendidik
Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah
pendidik. Terdapat beberapa jenis pendidik dalam konsep
pendidikan sebagai gejala kebudayaan, yang tidak terbatas pada
pendidik di sekolah saja. Ditinjau dari lembaga pendidikan
muncullah beberapa individu yang tergolong pada pendidik. Guru
sebagai pendidik dalam lembaga sekolah, orang tua sebagai
pendidik dalam lingkungan keluarga, dan pimpinan masyarakat
baik formal maupun nonformal sebagai pendidik dilingkungan
masyarakat. Pendidik adalah orang yang melaksanakan pendidikan,
orang ini biasa di sebut guru atau dosen. Orang tersebut sebagai
pihak yang mendidik dengan norma-norma, pihak yang turut
membentuk anak, pihak yang memberikan anjuran, pihak yang
terlibat dalam menghumanisasikan anak, memiliki berbagai macam
pengetahuan dan kecakapan.

5
d. Peserta didik
Sasaran dari pendidikan adalah peserta didik, peserta didik
dapat dikatakan sebagai pihak yang dididik, dipimpin, diarahkan,
dan diberi berbagai macam ilmu pengetahuan dan keterampilan
oleh pendidik. Peserta didik juga bisa dikatakan sebagai pihak yang
dihumanisasikan yang biasa disebut pelajar atau mahasiswa.
e. Proses
Segala sesuatu yang terjadi selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
f. Hasil
Suatu hal yang diperoleh setelah proses telah selesai
dilaksanakan.

Gambar 1. Komponen Sistem Pendidikan Secara Mikro


Sumber : https://www.slideshare.net/CietieSpdf/makalah-pengantar-
pendidikan-pendidikan-sebagai-sistem

2. Sistem pendidikan secara makro


Sistem pendidikan secara makro yakni sistem pendidikan
menyangkut berbagai hal atau komponen yang lebih luas.

6
a. Input
Ada 4 jenis input pendidikan, yaitu :
 Sistem nilai dan pengetahuan, misalnya tujuan pendidikan.
 Sumber daya manusia termasuk di dalamnya masyarakat,
peserta didik, pendidik, dan lain sebagainya.
 Masukan instrumental seperti perangkat kurikulum dan
silabus.
 Masukan sarana, seperti fasilitas dan sarana prasarana
pendidikan yang harus ada.
b. Proses
Proses merupakan segala sesuatu yang terjadi dalam
pembelajaran di dalam sekolah maupun di luar sekolah, termasuk
kegiatan belajar dengan segala unsur yang memengaruhinya serta
telaah kegiatan pembelajaran untuk mempermudah peserta didik
dalam proses pembelajaran.
c. Output
Hasil yang diperoleh bukan hanya lulusan, namun juga
peserta didik yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan
sesuai dengan yang diharapkan.

Gambar 2. Komponen Sistem Pendidikan Secara Makro


Sumber : https://www.slideshare.net/CietieSpdf/makalahpengantar-
pendidikan-pendidikan-sebagai-sistem

7
C. Hubungan Antar Konsep Sistem dalam Sistem Pendidikan
Komponen-komponen dalam sistem pendidikan saling bekerja
sama membentuk suatu sistem seperti konsep sistem sebelumnya.
Komponen-komponen yang saling menunjang dalam bidang pendidikan
antara lain :
1. Siswa baru berperan sebagai raw input (masukan mentah).
2. Tenaga guru dan non guru, administrasi, sarana prasarana, kurikulum,
dan anggaran sekolah merupakan instrumental input (masukan
instrumental).
3. Corak politik, keamanan, ekonomi, kependudukan, dan sosial budaya
merupakan environmental input (masukan lingkungan).

Gambar 3. Hubungan Antar Konsep Sistem dalam Sistem Pendidikan


Sumber : https://www.slideshare.net/CietieSpdf/makalah-pengantar-
pendidikan-pendidikan-sebagai-sistem
D. Hubungan Antar Sistem dalam Perubahan Kedudukan pada Sistem
Pendidikan

Suatu komponen dapat berubah status menjadi sistem, apabila


komponen tersebut dilihat secara tersendiri sehingga komponen tersebut
terdiri dari sejumlah subsistem. Sistem pendidikan dapat dipandang dari
ruang lingkup mikro dan ruang lingkup makro.

8
Gambar 4. Hubungan Antar Sistem dalam Perubahan Kedudukan pada
Sistem Pendidikan
Sumber : https://www.slideshare.net/CietieSpdf/makalah-pengantar-
pendidikan-pendidikan-sebagai-sistem

E. Relevansi Pendidikan Formal, Non-formal, dan Informal sebagai


Sebuah Sistem

Di dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional pendidikan


merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan di Indonesia secara umum terbagi menjadi beberapa bagian,
pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan nonformal.
Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan berupa
rangkaian jenjang pendidikan yang telah baku. Mulai dari jenjang sekolah
dasar (SD) sampai dengan perguruan tinggi (PT). Sementara pendidikan
taman kanak-kanak masih dipandang sebagai pengelompokan belajar yang

9
menjembatani anak dalam suasana hidup keluarga.
Selain pendidikan formal, terdapat juga pendidikan nonformal, yaitu
jenjang pendidikan yang didapat di luar satuan pendidikan formal dalam
rangka mempersiapkan potensi diri sebagai bekal untuk terjun ke
masyarakat. Ditinjau dari sisi perkembangannya pendidikan nonformal
semakin berkembang secara masif dalam berbagai aspek.
Selanjutnya ada juga pendidikan informal sebagai suatu fase pendidikan
yang berada di samping dan di dalam pendidikan pendidikan formal dan
nonformal yang sangat menunjang keduanya, karena sebagian besar waktu
peserta didik adalah justru berada di dalam ruang lingkup yang sifatnya
informal. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, dan
informal ketiganya hanya dapat dibedakan tetapi tidak bisa pisahkan
karena keberhasilan pendidikan dalam arti terwujudnya output pendidikan
berupa sumber daya manusia sangat tergantung kepada hubungan ketiga
sub system tersebut terhadap keberhasilan siswa.

F. Pemecahan Masalah Pendidikan secara Sistemik

Sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang


berkaitan dengan sistem pendidikan, antara lain: sistem ekonomi, sistem
politik, sistem sosial, ideologi, dan lainnya.
1. Cara Memandang Sistem
Perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi
sistem ataupun sebaliknya, sama halnya dengan perubahan cara
pandang ruang lingkup suatu sistem atau permasalahan. Memandang
suatu sistem dalam konteks ruang lingkup lebih luas (suprasistem)
memiliki manfaat yaitu kita memandang suatu permasalahan tidak
lepas dari latar belakangnya.

10
2. Masalah Berjenjang
Masalah yang mempunyai kaitan antara masalah satu dengan
masalah lainnya. Keterkaitan tersebut meliputi hubungan sebab-
akibat, alternatif-masalah, dan latar belakang masalah.
3. Analisis Sistem dalam Pendidikan
Analisis sistem dalam pendidikan bertujuan untuk
memaksimalkan pencapaian tugas pendidikan dengan cara efisien dan
efektif. Prinsipnya dengan berpikir secara sistematik, artinya
memperhitungkan segala komponen yang terlibat dalam masalah
pendidikan.
4. Saling Berhubungan Antar Komponen
Komponen yang baik dapat mendukung terbentuknya sistem
yang baik. Namun hal itu tidak akan terjadi jika komponen tersebut
tidak berhubungan fungsional dengan yang lain. Hubungan fungsional
merupakan hubungan yang dinamis antar komponen dan semua fungsi
bergerak menuju kepada tujuan sistem.
5. Hubungan Sistem dengan Suprasistem
Komponen akan saling berhubungan dalam suatu sistem,
sehingga semuanya memerlukan pembinaan dan pengembangan.
6. Tujuan dan Proses Sistem Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan output yang dikehendaki.
Tujuan ini memberikan arah pada kegiatan sistem yang memproses
raw input. Secara operasional, tujuan tersebut menentukan isi dari
masing-masing komponen instrumental input.

G. Relevansi Materi bagi Guru Biologi

Kita sebagai calon guru biologi yang nantinya akan menjadi guru
biologi adakalanya selain kita mengadakan dan memberikan pendidikan
formal kepada peserta didik kita juga bisa mendidik atau memberikan
pembelajaran serta mengajak terjun ke lapangan.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa aspek
meliputi input, proses, output, yang di dalamnya terdapat beberapa unsur
yang saling bergantung dan bekerja sama. Oleh karena itu untuk mendapatkan
output yang sesuai dengan yang diharapkan maka harus ada keseimbangan
dan kerjasama antar unsur dengan maksimal.

B. Saran
Diharapkan semua pihak yang berperan dalam proses pendidikan
termasuk siswa, guru, orang tua, dan pihak sekolah dapat bekerja sama
menjalankan sistem pendidikan yang benar dan seimbang dengan sungguh-
sungguh sehingga diperoleh output yang memuaskan dan sesuai harapan.

12

Anda mungkin juga menyukai