Anda di halaman 1dari 4

Organ Tubuh Yang Tersisa

Beberapa organisme masih memiliki organ tubuh yang tersisa tetapi tidak berfungsi. Organ
tubuh yang tidak digunakan tersebut akan tereduksi sehingga pada suatu generasi mendatang
akhirnya akan menghilang. Organ tubuh yang tersisa pada manusia, antara lain.
1 Apendiks (umbai cacing)

Usus buntu merupakan organ yang tidak memiliki fungsi pada manusia namun justru
sering menimbulkan masalah berupa peradangan (appendisitis) sehingga harus dibuang
secara bedah. Walau fungsinya masih terus diselidiki, banyak ahli sepakat dengan teori
Darwin yang menyatakan bahwa usus buntu berguna dalam pencernaan selulosa (suatu
karbohidrat rantai panjang yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan) pada manusia purba.
Secara evolusioner, bagian ini menyusut dan mengecil sehingga tidak berfungsi, karena
manusia memakan makanan yang lebih mudah dicerna daripada tumbuhan. Usus buntu
juga akan tetap berada dalam tubuh untuk jangka waktu panjang meski tak ada fungsinya.
2 Gigi geraham tambahan

Dahulu manusia purba mengonsumsim tumbuh tumbuhan dalam jumlah besar , untuk itu
terdapat set gigi geraham tambahan (terletak paling belakang) sehingga membuat proses
mengunyah menjadi lebih produktif. Namun seiring dengan evolusi (dan perubahan pola
makan manusia) maka rahang manusia menjadi lebih kecil dan gigi geraham tambahan
tersebut menjadi tidak berfungsi. Pada populasi tertentu, gigi geraham tambahan ini
sudah tidak ditemukan lagi (meski masih ada yang memilikinya).
3 Tulang ekor

Tulang koksigeal disebut sebgai bekas ekor manusia. Namun teori menyebutkan bahwa
seiring proses evolusi, manusia mengalami kehilangan ekor dan menyisakan tulang
koksigeal. Nyatanya, tulang yang berada di ujung bawah dari ruas tulang belakang ini
sangat vital untuk menyangga tulang-tulang di sekitar panggul, menopang posisi anus dan
merupakan titik pertemuan dari beberapa otot kecil. Tanpa tulang ekor manusia tidak
akan bisa duduk dan memiringkan badan dengan nyaman.

4 Otot gerak pada telinga

Otot telinga adalah contoh klasik dari organ vestigial. Disebut juga sebagai otot telinga
luar yag sering digunakan hewan untuk memutar dan menggerakkan telinganya (tanpa
menggerakkan kepalanya) dengan tujuan memfokuskan terhadap suara tertentu. Lebih
tepatnya untuk mendeteksi predator, lawan, kerabat atau mangsa yang mendekat.
Sementara pada manusia juga memiliki otot ini namun kita tak pernah menggunakannya
seperti hewan. Kini, sangat sedikit orang yang bisa menggerakkan telinga mereka.
Pasalnya, otot ini begitu lemah sehingga kita hanya mampu membuat gerakan lemah
pada telinga.
5 Plica semilunaris

Plica semilunaris adalah lipatan kecil jaringan yang terletak di sudut bagian dalam mata.
Plica semilunaris Pada hewan, seperti burung, reptil dan ikan, bagian ini sering disebut
membran niktitans yang berfungsi untuk melindungi dan melembabkan mata. Seiring
waktu, membran ini jadi tak berguna bagi manusia, tetapi kita masih memiliki sepotong
kecil membran ini yang bergabung ke otot-otot mata kita.

6 Bulu kuduk (erector pili)

Erector pili adalah otot penegak rambut yang berada pada bagian dasar akar rambut, tertanam di
lapisan dermis kulit. Jika manusia sedang kedinginan, ketakutan, marah, stres bahkan terpesona
secara otomatis otot ini berkontraksi sehingga rambut pada permukaan kulit berdiri. Kita sering
menyebutnya dengan merinding. Saat cuaca dingin, bulu kuduk yang berdiri akan memerangkap
udara di antara kulit sehingga memberi sensasi kehangatan. Pada hewan, organ ini juga berfungsi
sebagai bahasa ketika mereka marah atau ketakutan. Kontraksi otot erector pilli ini membuat
bulu kuduk berdiri tegak sehingga tubuh hewan tampak membesar. Ini bertujuan untuk menakuti
musuhnya.
7 Otot Palmaris Longus
Bagian ini merupakan sisa otot yang membantu nenek moyang kita memanjat
pohon. Menurut Ensiklopedia Britannica, otot ini membantu manusia purba untuk
mencengkeram. Akan tetapi ketika manusia mulai berjalan tegak, sekitar 3,2 juta tahun
lalu, otot ini tidak lagi berguna.
8 Mammae pada Laki-laki
Hilangnya fungsi puting pada laki-laki ini berkaitan dengan hormon testosteron.
Untuk diketahui, janin perempuan dan laki-laki awalnya berkembang dengan cara yang
sama. Baru ketika testosteron muncul, ia memicu pembentukan organ seksual pria.
Namun, jauh sebelum hormon ini masuk, puting susu sudah mulai berkembang.
Merangkum dari Scientific American, dalam keadaan alami, pria tidak bisa
menyusui. Akan tetapi jika memiliki kadar prolaktin tinggi, hormon yang memproduksi
susu, mereka bisa saja menciptakan efek ini. Beberapa obat-obatan seperti obat jantung
digoxin diketahui bisa menimbulkan efek tersebut. Hal ini juga berlaku pada banyak
mamalia jantan lain, kecuali kelelawar buah Dayak. Hewan yang banyak ditemukan di
wilayah Asia tenggara itu bisa mengeluarkan susu secara spontan
9

Anda mungkin juga menyukai