Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN INDIVIDU

ASUHAN KEBIDANAN INPARTU

KALA 1 FASE AKTIF

TANGGAL : 20 APRIL s/d 24 APRIL

Disusun Oleh:

HILDA RIZKY AMELIA


P27824118003

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN SUTOMO
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan individu yang disusun oleh mahasiswa semester IV Prodi DIII


Kebidanan Sutomo Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun
akademik 2020/2021 ini sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya.

Tanggal 20 April s/d 24 April 2020

Pembimbing Pendidikan

Titi Maharani,SST.,M.Keb Ira Rahayu Tiyar Sari, SST

NIP. 198503202006042003 NIP. 198604292010122003

Mengetahui

Ka.Prodi DIII Kebidanan

Dwi Wahyu W S,SST.,M.Keb

NIP.197910302005012001

Dosen Tabulasi

K.Kasiati,S.Pd,M.Kes

NIP.196404301985032003
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan pada ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan individu
dengan judul “Asuhan Kebidanan Inpartu Kala 1 Fase Aktif” dengan baik.

Laporan ini merupakan tugas individu bagi mahasiswa Prodi D3


Kebidanan Sutomo Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya Semester
IV.

Penulis sebagai penyusun mengucapkan terimakasih kepada para


pembimbing yang tlah membimbing penulis didalam menyelesaikan laporan
individu ini, yakni kepada :

1. Astuti Setiyani,SST.,M.Kes selaku kepala Jurusan Kebidanan Poltekkes


Kemenkes Surabaya
2. Dwi Wahyu Wulan S,SST.,M.Keb selaku ketua Prodi DIII Kebidanan Sutomo
Poltekkes Kemenkes Surabaya
3. Titi Maharani,SST.,M.Keb selaku pembimbing pendidikan Prodi DIII
Kebidanan Sutomo
4. Ira Rahayu Tiyar Sari, SST selaku pembimbing pendidikan Prodi DIII
Kebidanan Sutomo

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran guna menyempurnakan laporan ini sangat diharapkan.

Surabaya, April 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya servix disertai


penurunan janin ke dalam jalan lahir, sedangkan kelahiran adalah proses dimana
janin dalam ketuban didorong keluar melalui jalan lahir.

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi


(janin dan uri) yang dapat hidup di dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan ibu sendiri).

Persalinan dan kelahiran bayi merupakan kejadian yang normal, ketika


persalinan dimulai, peranan ibu adalah meneran untuk melahirkan bayinya. Peran
petugas kesehatan adalah memantau persalinan dan untuk mendeteksi dini adanya
komplikasi dan melakukan rujukan secara dini guna menurunkan angka kematian
ibu dan janin. Apabila ditemukan kelainan saat kehamilan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan, maka sebagai petugas kesehatan, perlu adanya
penigkatan knowledge, attitude, dan skill dengan memberikan asuhan kebidanan
pada ibu bersalin.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dalam penulisan dan penyusunan asuhan kebidanan intranatal care
dapat melakukan asuhan kebidanan pada klien dengan persalinan
fisiologis.
1.2.2 Tujuan Khusus
Menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam
proses asuhan kebidanan serta mendapat pengalaman dalam
melaksanakan asuhan kebidanan.
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan pengkajian data subjektif
2. Melakukan pengkajian data objektif
3. Melakukan analisa data
4. Melakukan penatalaksanaan
1.3 Pelaksanaan
Tanggal : 20 April-24 April 2020
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada laporan individu ini dimulai dengan Judul,
Halaman Pengesahan, dan Kata Pengantar. Bab I memuat pendahuluan yang
berisi Latar Belakang, Tujuan, Tujuan Umum, Tujuan Khusus, Pelaksanaan,
dan Sistematika Penulisan. Kemudian Bab II memuat Tinjauan Teori yang
berisi Pengertian, Sebab-sebab Terjadinya Persalinan, Tanda-tanda Permulaan
Persalinan, Tanda-tanda Persalinan, Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Persalinan, Proses Persalinan. Kemudian Bab III memuat Konsep Dasar
Asuhan Kebidanan yang disusun menggunakan 7 langkah varney yaitu
pengumpulan data, interpretasi data, diagnose potensial, identifikasi
kebutuhan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kemudian Bab IV
memuat kesimpulan dari hasil asuhan komprehensif. Kemudian Daftar Isi
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian

Persalinan (Partus) adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang


dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Sarwono, 1997:180).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin


turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
didorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 28 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal, 2006:100).

Persalinan adalah kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang


cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu (Obstetri Fisiologi FK UNPAD Bandung, 1993:221).

Proses kelahiran adalah merupakan respon dari kontraksi uterus dan


dilatasi serviks diserati kelahiran bayi, plasenta melalui jalan lahir (Callendar dan
Millar, 1989)

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir,
dengan bantuan atau tanpa bantuan/ dengan kekuatan sendiri (Ida Bagus Gde
Manuaba, 1998)

2.2 Sebab-sebab Terjadinya Persalinan

Apa yang menyebabkan persalinan belum diketahui secara benar, yang


ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara lain dikemukakan
faktor-faktor humoral, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada
saraf, dan nutrisi.
a) Teori penurunan hormon: 1-2 minggu sebelum partus mulai
terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Progesteron
bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan meyebabkan
kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron
turun.
b) Teori plasenta menjadi tua akan menyebabkan turunnya kadar
esrtogen dan progesteron yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah.
Hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
c) Teori distensi rahim: rahim yang menjadi besar dan merenggang
menyebabkan iskemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi
utero-plasenter.
d) Teori iritasi mekanik: di belakang serviks terletak ganglion servikale
(plekses Frankenhauser). Bila ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya
oleh kepala janin, akan timbul kontraksi uterus.
e) Teori oksitosin: pada akhir kehamilan, kadar oksitosin meningkat

2.3 Tanda-tanda Permulaan Persalinan


Sebelum terjadinya persalinan, ibu hamil akan memasuki beberapa fase
yang memberikan tanda-tanda awal persalinan yaitu antara lain adalah:

a) Turunnya kepala, masuk pintu atas panggul, terutama pada primigravida


minggu ke-36 dapat menimbulkan sesak di bagian bawah, di atas simfisis
pubis dan sering ingin kencing atau susah kencing karena kandung kemih
tertekan kepala.
b) Perut lebih melebar karena fundus uteri turun
c) Terjadi perasaan sakit di daerah pinggang karena kontraksi ringan otot rahim
dan tertekannya pleksus Frankenhuser yang terletak sekitar serviks (tanda
persalinan palsu-false labour).
d) Terjadi perlunakan serviks karena terdapat kontraksi otot rahim.
e) Terjadi pengeluran lendir dimana lendir penutup serviks dilepaskan.

2.4 Tanda-tanda Persalinan


a) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
b) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan
kecil pada serviks.
c) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
d) Pada pemeriksaan dalam: serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan


1. Power (kekuatan)
Power utama adalah tenaga atau kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi dan
retraksi otot rahim (his).
Kontraksi adalah gerakan memendek dan menebal dari otot-otot rahim
(terjadi untuk sementara waktu).
Retraksi adalah pemendekan otot rahim yang menetap setelah terjadinya
kontraksi. Otot rahim tidak relaksasi penuh, tetapi mempertahankan sebagian
gerakan memendek dan menebal tersebut.
His (kontraksi uterus) karena otot polos rahim bekerja dengan baik dan
sempurna dengan sifat-sifat:
- Simetris
- Fundus atau fundal dominan
- Diikuti relaksasi

Catatan his:

1. Frekuensi adalah jumlah his dalam waktu tertentu per menit atau per 10
menit
2. Intensitas atau amplitudo adalah kekuatan his (dalam mmHg), dapat diraba
dengan palpasi.
3. Durasi his adalah lamanya setiap his berlangsung misalnya 40 menit
4. Datangnya his adalah apakah sering, teratur atau tidak.
5. Interval adalah masa relaksasi
Perubahan akibat his:
1. Uterus dan serviks. Uterus teraba keras dan padat/ kontraksi tekanan
hidrostatik, ketuban dan tekanan intrauterine meningkat sehingga srviks
mendatar (effacement) dan terbuka (dilatasi)
2. Pada ibu. Nyeri karena kontraksi menyebabkan nadi dan tekanan darah
meningkat
3. Pada janin. Pertukaran O2 pada sirkulasi uterus menyebabkan denyut
jantung lambat dan kurang jelas. Jika kontraksi uterus tetanik (terus
menerus) dapat menyebabkan gawat janin (asfiksia/ djj > 160x/ menit)
Tenaga sekunder  mengejan

Dipakai untuk mendorong bayi keluar (ekspulsi)  yang dihasilkan oleh otot
perut dan diafragma. Diafragma kaku oleh dada dan glottis yang ditutup untuk
menahan tekanan rongga dada, otot dinding abdomen

2. Passages (lintasan)

Janin harus berjalan lewat rongga panggul, serviks dan vagina untuk dapat
lahir. Jalan lahir harus dalam ukuran normal
3. Passenger (janin)
- Tengkorak janin
 Ubun-ubun
 Sutura
- Moulage. Saat keluar lewat jalan lahir tulang kepala bisa saling menumpuk
karena tekanan jalan lahir seingga ukuran menjadi lebih kecil.
o Sikap(Habitus)
- Persalinan normal, kepala dalam sikap fleksi
- Pada saat crowning, sikap kepala ekstensi
Istilah-istilah:

a) Face maker adalah merupakan pusat koordinasi his yang berada pada
uterus; disudut tuba tempat gelombang his berasal
b) His yang sempurna mempunyai kekuatan yang paling tinggi di fundus
uteri  fundal dominan
c) Pada setiap his yang kuat, serviks mendatar (effacement) dan
membuka (delatasi)

2.6 Proses Persalinan


Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu:

 Kala I: waktu pembukaan serviks samapi menjadi pembukaan lengkap 10


cm
 Kala II: dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir
 Kala III: dari bayi lahir sampai keluarnya plasenta
 Kala IV: keluarnya plasenta sampai 2 jam post Jartum
1. Kala I (Pembukaan)
Pada kala pembukaan harus belum begitu kuat, datangnya setiap 10-15
menit dan tidak seberapa mengganggu ibu hingga ia masih sering dapat
berjalan. Lama kala I untuk primi adalah 12 jam dan multi 8 jam.

Kala I dibagi menjadi 2 fase yaitu:

a) Fase laten
Dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm,
berlangsung 7-8 jam.

- primi: 6-14 jam


- multi: 2-10 jam
 His: teratur, datang tiap 10 – 15 menit.
 Tanda: keluar sedikit darah bercampur lendir, perdarahan dari
pembukaan lendir rahim 3 cm.
 Pembukaan ketuban
 Ibu mungkin merasa senang karena kehamilannya akan berakhir. Ibu
merasakan nyeri pinggang yang menjalar ke perut bawah
b) Fase Aktif
Berlangsung selama 6 jam, dibagi dalam3 fase:
 Periode akselerasi: berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
 Periode dilatasi maksimal: selama 2 jam berlangsung menjadi 9 cm.
 Periode deselerasi: berlansung lambat dalam waktu 3 jam,
pembukaan 10 cm.

2. Kala II
Adalah ketika pembukaan serviks sudah lengkap 10 cm dan berakhir
dengan lahirnya bayi. Pada primi 1-2 jam dan multi 30 menit.

Tanda dan gejala kala II:

 Ibu mengatakan ingin mengejan


 Ibu mengatakan meningkatnya tekanan pada rektum dan vagina
 Perineum menonjol
 Vulva, vagina, sfingter ani terlihat membuka
 Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
Tanda pasti kala II:

 Pembuakaan serviks lengkap


 Kepala janin terlihat di introitus vagina
3. Kala III (pengeluaran plasenta)
Dimulai setelah dari lahirnya bayi sampai lahirnya plasenta. Setelah bayi
lahir harus berhenti sebentar, tetapi setelah beberapa menit timbul lagi, his ini
dinamakan pelepasan uri sehingga terlihat pada SBR/ bagian atas vagina.
Lamanya kala III ± 8,5 menit dan waktu pelepasan plasenta hanya 2-3 menit.

Tanda pelepasan plasenta:

 Uterus menjadi bundar


 Perdarahan, terutama perdarahan sekonyong-konyomg dan agak banyak.
 Pemanjangan tali pusat
 Penurunan fundus uteri karena involusi rahim
 Perdarahan ± 250 cc
4. Kala IV
Masa 1-2 jam untuk mengawasi keadaan ibu utamanya HPP (Hemoragis
Post Partum). Dalam kala IV ini, ibu masih membutuhkan pengawasan yang
intensif karena atonia uetri mengancam. Pengawasan dalam kala IV:

 Mengawasi perdarahan post partum


 Mengawasi robekan perineum
 Memeriksa bayi
BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN

I. Pengkajian Data
1. Data Subjektif
a. Biodata (identitas Px)
Identitas pasien meliputi : Nama, umur suku, agama, pendidikan,
pekerjaan, dan alamat baik itu ibu dan suaminya
b. Keluhan Utama
Dikaji untuk mengetahui prioritas masalah yang menjadi faktor
pendukung ditegakkannya suatu diagnosa.
c. Riwayat Menstruasi

 HPHT : Untuk mengetahui tafsiran persalinan (TP)


 Menarche : Untuk mengetahui awal menstruasi Px (normalnya
Px usia  12 – 16 thn
 Siklus Haid : Untuk mengetahui jarak antara menstruasi satu
dengan yang lainya atau untuk mengetahui kesuburan Px.
( Normal 28 – 35 hr)
 Lama Haid : Untuk mengetahui lama menstruasi Px.
 Banyak Darah : Untuk mengetahui apakah terjadi
menorargi, jumlah perdarahan (normalnya darah yang keluar saat
menstruasi  50 – 100 ml/hari)
 Dysmenorre : Untuk mengetahui apakah ada kondisi yang
abnormal/tidak
 Fluor Albus : Untuk mengetahui apakah ada penyakit/infeksi
pada alat reproduksi eksterna/interna. Pada keadaan normal fluor
albus keluar sebelum dan sesudah haid, tidak bau, tidak gatal,
tidak berwarna.
e. Status Perkawinan
Dikaji untuk mengetahui lama perkawinan apakah Px termasuk resiko
atau tidak.

f. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu.


 Kehamilan, adakah gangguan seperti perdarahan
 Persalinan, dikaji antara lain lamanya persalinan sebelumnya
merupakan indikasi yang baik untuk memperkirakan lama persalinan
saat ini
 Nifas, dikaji adakah panas atau perdarahan, bagaimana proses laktasi
 Amal, jenis kelamin, hidup atau tidak. Kalau meninggal umur berapa
dan sebabnya meninggal, berat badan saat lahir
g. Riwayat kesehatan/ penyakit Px.
Mengetahui penyakit apa yang pernah atau sedang di derita Px, menurun
(DM, Hipertensi, jantung), Penyakit menular (TBC, HIV/AIDS,
Hepatitis), menahun (Asma, Jantung, Hipertensi)
h. Riwayat Kesehatan Keluarga
Mengetahui potensi Px untuk menderita penyakit yang lama dengan
anggota keluarga misalnya, menurun (DM, Hipertensi, jantung), penyakit
menular (TBC HIV/AIDS, Hepatitis), Menahun (Asma, jantung,
hipertensi)
i. Riwayat Kehamilan Sekarang
Mengetahui kebiasaan ibu saat hamil : misalnya seing kencing (Trimester
I & III), mual & muntah (Trimester I). Imunisasi TT, ANC minimal 4X
selama hamil, obat – obatan (Fe) Vitamin B kompleks dan keluhan lain.
j. Data Psikososial & Spiritual
Mengetahui tentang psikologis & Spiritual Px saat itu, pada kasus ini
biasanya psikologis Px mulai labil ( Baik/Tidak)
k. Pola Kehidupan Sehari – hari

 Pola nutrisi : Mengetahui Gizi ibu sesuai dengan kebutuhan atau


tidak ( makan berapa kali, minum berapa kali, dengan porsi)
 Pola eliminasi : Mengetahui keseimbangan cairan dalam tubuh
( Out put cairan ) apakah terjadi obstipasi atau tidak
 Pola aktifitas : mengetahui aktifitas ibu sehari – hari
 Pola istrahat : mengetahui apakah istirahat ibu sudah cukup/tidak
( 6- 8 jam )
 Pola personal hygine : mengkaji tingkat kebersihan ibu sehari-
hari (mandi, gosok gigi, ganti baju dan celana dalam)
 Pola Seksual : mengkaji tentang pola seksual Px
2. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum ibu bersalin yang fisiologis baik dan kesadaran umumnya
juga composmentis
b. Tanda-tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, suhu
badan. Berat badan, tinggi badan dan LILA.
2. Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi
1. Muka = apakah terlihat sembab/odem/tidak , apakah ada cloasma
gravidarum/tidak, terlihat pucat/tidak
2. Mata = simetris/tidak, konjungtiva anemis/tidak, skelera putih/tidak
3. Mulut dan Gigi = terdapat caries/tidak, bersih/tidak
4. Leher = apakah ada pembesaran kelenjar tiroid/tidak , apakah ada
bendungan vena jugularis/tidak
5. Payudara = simetris/tidak, apakah ada hiperpigmentasi areola mamae
dan puting susu menonjol/tidak, pecah, lecet/tidak, terdapat
kolustrum/tidak, bersih/tidak
6. Abdomen = apakah terdapat strie lividae/tidak, apakah terdapat bekas
luka oprasi/tidak
7. Genetalia = terdapat pengeluaran lendir bercampur darah
8. Anus = tidak ada hemorroid
9. Ekstremitas = tidak ada varises, terlihat oedem/tidak
 Palpasi
1. Muka = oedem / tidak
2. Leher = apakah ada massa(pembesaran) abnormal atau tidak
3. Payudara = apakah terdapat benjolan/tidak, apakah ada nyeri
tekan/tidak, konsistensinya tegang/tidak

4. Abdomen
- Leopold I = menentukan tinggi fundus uteri dengan pengukuran 3
jari serta mengukur dengan pita cm untuk menentukan usia
kehamilan, serta teraba bulat, lunak tidak melenting (bokong)
- Leopold II = menentukan bagian sisi kiri dan kanan perut ibu. Pada
letak yang normal, teraba bagian punggung janin yaitu keras
seperti papan dan bagian sisi satunya teraba bagian kecil janin
yaitu ekstremitas
- Leopold III = untuk mengetahui bagian apa yang berada di bagian
bawah perut ibu. Pada keadaan normal teraba bulat, keras dan
melenting yaitu kepala.
- Leopold IV = untuk mengetahui apakah bagian janin sudah masuk
PAP atau belum
- HIS = His adekuat lamanya lebih dari 40 detik 4-5 kali dalam 10
menit.
 Auskultasi
DJJ terdegar jelas Frekuensi 120-160x/menit
3. Pemeriksaan Khusus
VT = pemeriksaan serviks, keadaan ketuban utuh atau pecah,
presentase kepala atau bokong, sejauh mana masuk PAP, penipisan
serviks apakah ada bagian kecil janin
4. Pemeriksaan Penunjang
Kadar HB normal adalah 11 gram, albumin urin negatif, reduksi urine
negatif, dan golongan darah
II.Diagnosa/Masalah

Pada analisa data ditemukan diagnosa yaitu G...P... Usia kehamilan ≥37
minggu inpartu kala II janin tunggal, hidup, intra uteri, letak kepala, keadaan
umum ibu dan janin baik.

Diagnosa = G..P..A.. Usia Kehamilan... minggu Kala I Fase Aktif

III. Diagnosa Potensial

Masalah yang akan terjadi jika tidak dilakukan tindakan. Merupakan


langkah antisipasi, perlu dilakukan secara cepat karena sering terjadi dalam
kondisi gawat darurat.

Contoh = Distosia bahu, Fetal distress, Kala II memanjang

IV. Identifikasi kebutuhan segera

Tindakan yang akan dilakukan bila masalah terjadi ( rujukan, kolaborasi)

V. Intervensi

Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah yang


sudah diidentifikasi dan diantisipasi dan setiap tindakan ini harus disetujui
oleh Px.

VI. Implementasi/pelaksanaan rencana tindakan

Pada langkah ini rencana asuhan bisa dilakukan oleh bidan bersama Kx,
apabila dilaksanakan oleh dokter maka bidan tetap bertanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanaannya.

VII. Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan keefektifan dari asuhan yang diberikan, apakah
sudah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan Px.

VIII. Dokumentasi
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan, Bidan
melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat, dan jelas mengenai
keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam memberikan
asuhan kebidanan. Dengan mengacu kriteria sebagai berikut :
a. Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir
yang tersedia.
b. Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
S : adalah data subyektif, mencatat hasil anamnesa
O : adalah data obyektif, mencatat hasil pemeriksaan
A : adalah hasil analisa, mencatat diagnose dan masalah kebidanan
P : adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antipatif,
tindakan segera, tindakan secara komprehensif, penyuluhan, dukungan,
kolaborasi, evaluasi follow up dan rujukan.
BAB IV

KESIMPULAN

Asuhan kebidanan pada ibu bersalin yang komprehensif dapat membuat


jalannya persalinan menjadi lancar tanpa harus menimbulkan komplikasi. Setiap
bidan harus berusaha untuk melakukan pelayanan kebidanan yang menyeluruh
baik itu terhadap ibu bersalin maupun yang lainnya
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Tridasa Printer: Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Asuhan Persalinan Normal

revisi 5. JNPK-KR: Jakarta

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri jilid 1 edisi . EGC: Jakarta

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Universitas Pajajaran Bandung. 1983.


Obstetri Fisiologi. Eleman: Bandung

Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Acuan Nasional: Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Tridasa Printer: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai