Disusun Oleh:
Pembimbing Pendidikan
Mengetahui
NIP.197910302005012001
Dosen Tabulasi
K.Kasiati,S.Pd,M.Kes
NIP.196404301985032003
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan pada ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan individu
dengan judul “Asuhan Kebidanan Inpartu Kala 1 Fase Aktif” dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran guna menyempurnakan laporan ini sangat diharapkan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dalam penulisan dan penyusunan asuhan kebidanan intranatal care
dapat melakukan asuhan kebidanan pada klien dengan persalinan
fisiologis.
1.2.2 Tujuan Khusus
Menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam
proses asuhan kebidanan serta mendapat pengalaman dalam
melaksanakan asuhan kebidanan.
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan pengkajian data subjektif
2. Melakukan pengkajian data objektif
3. Melakukan analisa data
4. Melakukan penatalaksanaan
1.3 Pelaksanaan
Tanggal : 20 April-24 April 2020
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada laporan individu ini dimulai dengan Judul,
Halaman Pengesahan, dan Kata Pengantar. Bab I memuat pendahuluan yang
berisi Latar Belakang, Tujuan, Tujuan Umum, Tujuan Khusus, Pelaksanaan,
dan Sistematika Penulisan. Kemudian Bab II memuat Tinjauan Teori yang
berisi Pengertian, Sebab-sebab Terjadinya Persalinan, Tanda-tanda Permulaan
Persalinan, Tanda-tanda Persalinan, Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Persalinan, Proses Persalinan. Kemudian Bab III memuat Konsep Dasar
Asuhan Kebidanan yang disusun menggunakan 7 langkah varney yaitu
pengumpulan data, interpretasi data, diagnose potensial, identifikasi
kebutuhan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kemudian Bab IV
memuat kesimpulan dari hasil asuhan komprehensif. Kemudian Daftar Isi
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir,
dengan bantuan atau tanpa bantuan/ dengan kekuatan sendiri (Ida Bagus Gde
Manuaba, 1998)
Catatan his:
1. Frekuensi adalah jumlah his dalam waktu tertentu per menit atau per 10
menit
2. Intensitas atau amplitudo adalah kekuatan his (dalam mmHg), dapat diraba
dengan palpasi.
3. Durasi his adalah lamanya setiap his berlangsung misalnya 40 menit
4. Datangnya his adalah apakah sering, teratur atau tidak.
5. Interval adalah masa relaksasi
Perubahan akibat his:
1. Uterus dan serviks. Uterus teraba keras dan padat/ kontraksi tekanan
hidrostatik, ketuban dan tekanan intrauterine meningkat sehingga srviks
mendatar (effacement) dan terbuka (dilatasi)
2. Pada ibu. Nyeri karena kontraksi menyebabkan nadi dan tekanan darah
meningkat
3. Pada janin. Pertukaran O2 pada sirkulasi uterus menyebabkan denyut
jantung lambat dan kurang jelas. Jika kontraksi uterus tetanik (terus
menerus) dapat menyebabkan gawat janin (asfiksia/ djj > 160x/ menit)
Tenaga sekunder mengejan
Dipakai untuk mendorong bayi keluar (ekspulsi) yang dihasilkan oleh otot
perut dan diafragma. Diafragma kaku oleh dada dan glottis yang ditutup untuk
menahan tekanan rongga dada, otot dinding abdomen
2. Passages (lintasan)
Janin harus berjalan lewat rongga panggul, serviks dan vagina untuk dapat
lahir. Jalan lahir harus dalam ukuran normal
3. Passenger (janin)
- Tengkorak janin
Ubun-ubun
Sutura
- Moulage. Saat keluar lewat jalan lahir tulang kepala bisa saling menumpuk
karena tekanan jalan lahir seingga ukuran menjadi lebih kecil.
o Sikap(Habitus)
- Persalinan normal, kepala dalam sikap fleksi
- Pada saat crowning, sikap kepala ekstensi
Istilah-istilah:
a) Face maker adalah merupakan pusat koordinasi his yang berada pada
uterus; disudut tuba tempat gelombang his berasal
b) His yang sempurna mempunyai kekuatan yang paling tinggi di fundus
uteri fundal dominan
c) Pada setiap his yang kuat, serviks mendatar (effacement) dan
membuka (delatasi)
a) Fase laten
Dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm,
berlangsung 7-8 jam.
2. Kala II
Adalah ketika pembukaan serviks sudah lengkap 10 cm dan berakhir
dengan lahirnya bayi. Pada primi 1-2 jam dan multi 30 menit.
I. Pengkajian Data
1. Data Subjektif
a. Biodata (identitas Px)
Identitas pasien meliputi : Nama, umur suku, agama, pendidikan,
pekerjaan, dan alamat baik itu ibu dan suaminya
b. Keluhan Utama
Dikaji untuk mengetahui prioritas masalah yang menjadi faktor
pendukung ditegakkannya suatu diagnosa.
c. Riwayat Menstruasi
4. Abdomen
- Leopold I = menentukan tinggi fundus uteri dengan pengukuran 3
jari serta mengukur dengan pita cm untuk menentukan usia
kehamilan, serta teraba bulat, lunak tidak melenting (bokong)
- Leopold II = menentukan bagian sisi kiri dan kanan perut ibu. Pada
letak yang normal, teraba bagian punggung janin yaitu keras
seperti papan dan bagian sisi satunya teraba bagian kecil janin
yaitu ekstremitas
- Leopold III = untuk mengetahui bagian apa yang berada di bagian
bawah perut ibu. Pada keadaan normal teraba bulat, keras dan
melenting yaitu kepala.
- Leopold IV = untuk mengetahui apakah bagian janin sudah masuk
PAP atau belum
- HIS = His adekuat lamanya lebih dari 40 detik 4-5 kali dalam 10
menit.
Auskultasi
DJJ terdegar jelas Frekuensi 120-160x/menit
3. Pemeriksaan Khusus
VT = pemeriksaan serviks, keadaan ketuban utuh atau pecah,
presentase kepala atau bokong, sejauh mana masuk PAP, penipisan
serviks apakah ada bagian kecil janin
4. Pemeriksaan Penunjang
Kadar HB normal adalah 11 gram, albumin urin negatif, reduksi urine
negatif, dan golongan darah
II.Diagnosa/Masalah
Pada analisa data ditemukan diagnosa yaitu G...P... Usia kehamilan ≥37
minggu inpartu kala II janin tunggal, hidup, intra uteri, letak kepala, keadaan
umum ibu dan janin baik.
V. Intervensi
Pada langkah ini rencana asuhan bisa dilakukan oleh bidan bersama Kx,
apabila dilaksanakan oleh dokter maka bidan tetap bertanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanaannya.
VII. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan keefektifan dari asuhan yang diberikan, apakah
sudah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan Px.
VIII. Dokumentasi
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan, Bidan
melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat, dan jelas mengenai
keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam memberikan
asuhan kebidanan. Dengan mengacu kriteria sebagai berikut :
a. Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir
yang tersedia.
b. Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
S : adalah data subyektif, mencatat hasil anamnesa
O : adalah data obyektif, mencatat hasil pemeriksaan
A : adalah hasil analisa, mencatat diagnose dan masalah kebidanan
P : adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antipatif,
tindakan segera, tindakan secara komprehensif, penyuluhan, dukungan,
kolaborasi, evaluasi follow up dan rujukan.
BAB IV
KESIMPULAN