Anda di halaman 1dari 40
BAB 5 PRESSURE BUILDUP TESTING BAB V PRESSURE BUILDUP TESTING Pressure Buildup Testing adalah suatu teknik pengujian transien tekanan yang paling dikenal dan banyak dilakukan orang. Pada dasamya, pengujian ini dilakukan pertama-tama dengan memproduksi sumur selama suatu selang waktu tertentu dengan laju aliran yang tetap, kemudian menutup sumur tersebut (biasanya dengan menutup kepala sumur dipermukaan). Penutupan sumur ini menyebabkan naiknya tekanan yang dicatat sebagai fungsi waktu (tekanan yang dicatat ini biasanya adalah tekanan dasar sumur) Dari data tekanan yang didapat, kemudian dapat ditentukan permeabilitas formasi, daerah pengurasan saat itu, adanya karakteristik kerusakan atau perbaikan formasi,batas reservoir bahkan keheterogenan suatu formasi. Dasar analisa pressure buildup ini diajukan oleh Homer, yang pada dasamya adalah memplot tekanan terhadap suatu fungsi waktu. Tetapi sebelum membicarakannya lebih lanjut, perlu kiranya kita mengetahui suatu prinsip yang mendasari analisa ini yaitu yang terkenal dengan prinsip superposisi (superposition principle). 5.1. PRINSIP SUPERPOSISI Secara matematis, teori yang mendasari prinsip ini menyatakan bahwa penjumlahan dari solusi-solusi individu suatu persamaan diferensial linier berorde dua adalah juga merupakan solusi dari persamaan tersebut, Tinjaulah suatu kasus dimana sebuah sumur berproduksi dengan seri laju Produksi tetap untuk setiap selang waktu seperti diperlihatkan oleh Gambar-5.1 Untuk menentukan tekanan lubang sumur (Py) pada saat t, sewaktu laju saat itu Pressure Build Up Testing n, dapat dipakai prinsip superposisi yang telah disebutkan tadi dengan metoda ‘sebagai berikut @1t dianggap berproduksi selama t, 2 dianggap berproduksi selama t, - tt 8 dianggap berproduksi selama t, - 2 4 dianggap berpruduksi selama t, - 3 qn dianggap berproduksi selama ta - t-1 Kalau hal tersebut dijabarkan, maka berlaku hal berikut ini P=P\-Pw 70.6G1UB 1688 GUC F,") 5 OMe 1688 guC ry) [inc “G.=m) > )- 28] _ 10.6(q2 - ql) uB 70 .6(q3 ~ q2)uB 1688 gu Cyr?) HE {inc k(t, ~ 2) #21 — 10.844 = 43) 4B jy 1688 CIT.) _ 4 5) K(, — 8) _ 10.6(4, ~ 4u-1)HB 1688 du Cyr, th {ing H(t, ~f,,) Pressure Build Up Testing Didalam suatu rumusan yang umum, hubungan ini dapat dituliskan sebagai berikut FER P,— Pag) = S84, Poly ts) * 4S 64 dimana Aq = 4-44: Contoh 5.1. Penggunaan Prinsip Superposisi ‘Suatu sumur berproduksi selama 5 hari, dan kemudian mengalami penutupan selama 1 hari. Berapakah besamya penurunan tekanan pada tit sejauh 500 ft dari sumur tersebut. Data yang dicatat P, = 2500 psia B = 1.32 RB/STB Hh -=0.44Cp k =25md h = 43 ft C= 18x 10-6 psi? o =0.16 Jawab Pep =- 7salub (6 EHH )-28] _ 10.6(42 - ql) uB eae )-25) Pressure Build Up Testing atau Pepe ectae {ave (8 Cr a : (a2 aie (=e kG-4) Hitung dahulu Bauer = [ (948)(0. 16)(0.44)(1.8x10°)(500)%(25) ] = 12.05 jadi pcp 2 ENT YL) 9 EB, (= 5 (25 (43 ) (6)( 24 ) 12.05 0 - 300 )E,(———— ¢ 300) ae} = 11.44 [-E; (-0.0834) + E; (-0.5) ] = 11.44 (1,989 - 0.560) = 16.35 psi 5.2, LANDASAN TEORI PRESSURE BUILDUP Setelah memahami prinsip superposisi diatas, selanjutnya pembicaraan Pressure buildup test akan lebih mudah dimengerti. Tinjaulah suatu sejarah produksi suatu sumur yang diperiihatkan oleh Gambar 5,2, Mula-mula sumur diproduksikan dengan laju tetap, q, selama waktu t,. Kemudian sumur ditutup selama waktu At. Pressure Build Up Testing Pe P= - 70.6128. {om i 2B eC? fey 2s kh K(t, + At) (O-q)uB 1688 guC,r,7 — 10.6 ——— 4 [In( ———"+-) - 2° 5.2 kh Linc kAt ] kemudian, persamaan 5.2 disusun menjadi : quB, t,+At Pure = P- 70.6 — Inf ~_——_ 5.3 - mad atau quB t,+At Pwo @ P- 162 6 #——k car erase 5.4 ; ta I Persamaan 5.4 memperiihatkan bahwa Pws shut-in BHP, yang dicatat selama penutupan sumur, apabila diplot terhadap log easy merupakan garis lurus dengan kemiringan : ~ 162. 6quB ih 55 Contoh yang ideal dari pengujian ini dapat dilhat dari Gambar 5.3, Jelas bahwa permeabilitas, k, dapat ditentukan dari slope "m", sedangkan apabila garis ini diekstrapolasi keharga "Homer Time" sama dengan 1 (ekivalen dengan Penutupan sumur yang tak terhingga lamanya), maka tekanan pada saat ini teoritis sama dengan tekanan awal reservoir tersebut. ‘Sesaat sumur ditutup akan berlaku hubungan quB 1688 guC,r,” Puy =P, +70. Cee! “Pressure Build Up Testing quB 1688 ¢uC,r,7 P, +162.6 2 flog PPM iT _ 9.9698 + ree i, J Py = P+ mUlog( SE MEM) 9 869 5} 56 Pada saat waktu penutupan = At, berlaku hubungan Poe ,- m log [ (tp + Aty/ At] 57 Kalau persamaan 5.6 dan 5.7 dikombinasikan, dapat dihitung faktor skin, S, sehingga Pa F. 168891C,r, $= 1.151 “+ 1.151 log (Sate ( a ) 9 ( At 1, +At + 1.151 log ( os ) 58 Didalam industri perminyakan biasanya dipilih At = 1 jam sehingga Pws pada persamaan 5.8 menjadi P,jam. P,jam ini harus diambil pada garis lurus 1, +t atau garis ekstrapolasinya. Kemudian faktor log ( ) dapat diabaikan sehingga : jam ~ P, 21.151 | Ee tog +323] 59 m Cr) 'm’ pada persamaan 5-9 harus berharga positif. Apabila S ini berharga positif berarti ada kerusakan (damaged) yang pada umumnya dikarenakan adanya filtrat lumpur pemboran yang meresap kedalam formasi atau endapan lumpur (mud cake) disekeliling lubang bor pada formasi produktif yang kita amati, S yang negatif menunjukkan adanya perbaikan (stimulated), biasanya setelah dilakukan pengasamaan (acidizing) atau suatu perekahan hidraulik (hydraulic fracturing). Pressure Build Up Testing 5.2.1. Pressure Buildup yang ideal 1,+At At Seperti terlihat pada persamaan 5.4, plot antara Pws vs. log ( merupakan garis lurus. Ini merupakan hal yang ideal tanpa adanya pengaruh awal dari Wellbore Storage. Sebagai ilustrasi tinjaulah persoalan dibawah ini Tabel 5.1 menunjukkan contoh suatu pressure buildup test untuk suatu ‘sumur baru dengan laju aliran 500 STB/D selama 3 hari. Kemudian data tekanan selama penutupan sumur adalah sebagai berikut Tabel-5.1 Waktu setelah (tp + At) / at penutupan (jam) (psig) Data lainnya adalah : ho =22ft Bo = 1.3RB/STB 6 -=02 Cy = 20x 10% psi He =1.0¢cp fw =03ft Prossure Build Up Testing 7 Dari soal ini akan ditentukan permeabilitas (k), tekanan awal reservoir (P)) dan faktor skin (S). Gambar 5.4 memperiihatkan Homer-plot, (t + At)/At, dari data yang tertera di tabel 5.1. Kemiringan garis lurusnya adalah, m = 100 psi/cycle. Jadi permeabilitas dapat dihitung berdasarkan hubungan k = 162.6quB/mh = (162.6)(500)(1.3)(1.3)(1.0)/(100)(22) = 48 md Dengan mengekstrapolasi garis lurus tadi ke ((t + At)/ At) = 1, maka didapat P* = P,= 1950 psi Akhirya faktor skin dihitung berdasarkan persamaan 5.9, S=1 151 [ (LIAR150) _ Ig 48 ; =+ 100 (0.2).0(2x10°)(0.3) 3.23] = 1.43 yang berarti adanya hambatan aliran. Apabila hambatan aliran ini diterjemahkan kepada besamya penurunan tekanan, AP, AP, =087mS = 0.87 (100) (1.43) = 124.4 psi Flow efficiency ditentukan sebagai berikut FE 5.10 = 1950-1150- 124.4 1950-1150 = 0.85 Pressure Build Up Testing 5.2.2, Actual Buildup Case Pada kenyataan yang sebenamya, kurva respons tekanan didalam Homer plot mungkin tidak sesederhana seperti contoh diatas. Banyak faktor yang mempengaruhi bentuk kurva tersebut. Untuk lebih jelasnya, Gambar 5.5 ‘menunjukkan bentuk kurva Homer yang sering terjadi dari suatu hasil pengujian. Terlihat pada Gambar 5.5 bahwa kurva respons tekanan dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu : segmen data awal (early times), segmen waktu tengah (middle times) dan waktu lanjut (late times). Adanya penyimpangan dari garis lurus Homer (segmen waktu tengah) dapat disebabkan oleh banyak hal. Secara skematis, Gambar 56 mengilustrasikan berbagai macam faktor yang meyebabkan terjadinya penyimpangan pada segmen-segmen data awal dan data waktu lanjut. Misalnya segmen data awal dipengaruhi oleh : Wellbore Storage, factor skin, phase segretation (gas hump), sedangkan segmen waktu lanjut dipenganihi oleh batas reservoir, pengaruh sumur-sumur produksi atau injeksi disekeliling sumur yang diuji, dan fain-lain. 5.2.3, Lamanya pengaruh Wellbore Storage Setelah diterangkan pada Bab 2.5, efek dari Wellbore Storage ini akan mendominasi data awal dari suatu pengujian sumur, dimana lama pengaruh Wellbore Storage tersebut sangat tergantung kepada baik ukuran maupun konfigurasi lubang bomya. Lamanya pengaruh Wellbore Storage didalam suatu pengujian sumur telah dipaparkan dengan jelas pada Bab 2.5.2. Rangkaian pengerjaan analisa pressure buildup dapat dilakukan sebagai berikut 1. Terlebih dahulu buat plot log AP = (Py. - Pys) versus log At Pressure Bulid Up Testing 2. Wellbore Storage effect terlihat dengan adanya unit slope yang dibentuk oleh data awal. Dari unit slope tersebut dapat diperkirakan Wellbore Storage coefficient (C,) didalam satuan _ @B At * 24 AP 511 dimana q_ = lajualiran, STB/D B_ = Oil formation volume factor, bbl/STB ‘At = waktu, jam AP = tekanan, psia dimana At dan AP tersebut berasal dari sembarang titik yang dipilin pada unit slope. 3. Darititik data yang mulai meninggalkan unit slope kemudian diukur 1 atau 1.5 log cycle. Data yang terletak diluar jarak tersebut adalah data yang bebas dari pengaruh wellbore stroge. 4. Seperti biasa buat Homer plot, (t + At)/ At versus P,,. Homer straight line dibentuk dari titik-tiik data yang bebas dari wellbore stroge diatas. Kemudian berdasarkan garis lurus yang berbentuk tersebut dianalisa harga-harga k, P*, S dan FE seperti contoh terdahulu. Pressure Bulid Up Testing 70 5.3, PENENTUAN TEKANAN RATA-RATA RESERVOIR Seperti diketahui tekanan rata-rata reservoir, P, sangat berguna untuk karakterisasi suatu reservoir, penentuan cadangan dan peramalan kelakuan reservoir tersebut. P merupakan suatu besaran fisik yang mendasar untuk diketahui pada proses primary recovery dan enhanced recovery. Untuk reservoir yang bersifat infinite-acting, tekanan ratarata ini adalah p* = Pi = P yang dapat diperkirakan dengan mengekstrapolasikan segmen garis lurus pada Homer plot ke harga (tp + At)/ At = 1. Tetapi pada reservoir yang terbatas, hal diatas tidak dapat dilakukan mengingat bahwa dengan adanya efek dari batas reservoir, tekanan pada umumnya jatuh dibawah garis lurus Homer seperti terlihat pada Gambar 5,7. Ada beberapa cara untuk memperkirakan harga P ini. Yang akan dibahas disini adalah 1. Metoda Matthews - Brons - Hazebroek (metoda MBH) 2. Metoda Miller-Dyes-Hutchinson (metoda MDH) 3. Metoda Dietz 4, Metoda Ramey dan Cobb 5.3.1, Metoda Matthews-Brons-Hazebroek (MBH) Metoda ini dapat memperkirakan P suatu reservoir yang terbatas dari hasil test buidup. Metoda ini dilakukan dengan asumsi bahwa mobilitas dan kompresibilitas fluida tidak bervariasi sampai sebatas radius pengurasan, atau dapat dikatakan tidak ada variasi sifat-sifat fluida dan batuan reservoimya. Langkah-langkah metoda ini adalah sebagai berikut Pressure Build Up Testing nt 1. Dapatkan harga P* dari metoda Homer. (untuk reservoir yang terbatas, P* ini dikenal sebagai "False Pressure"). Juga dapatkan harga m. 2. Kemudian harga ? diperkirakan berdasarkan persamaan p m Bap. P, 5.12 303 fase Ty00) Harga Powex atau dikenal sebagai "MBH Dimensionless Pressure" dibaca pada ordinat Gambar 5.8 sampai dengan 5.11 tergantung kepada bentuk dari daerah pengurasannya. Harga absisnya didapatkan dengan persamaan toon = 2 0002637 OCA 5.3.2. Metoda Miller-Dyes-Hutchinson (Metoda MDH) Metoda ini hanya dapat menghitung P untuk reservoir-reservoir yang berbentuk lingkaran atau buJur sangkar dengan sumur produksi pada pusatnya (linat Gambar 5.12). Salah satu syarat mutlak untuk menggunakan metoda MDH ini adalah anggapan bahwa sebelum shut in (sumur ditutup), kondisi telah mencapai pseudosteady state. Langkah-langkah pengerjaannya sebagai berikut : 1. Buat MDH plot yaitu Pys versus log At, kemudian tentukan m dan k. 2. Pilihiah sembarang At asalkan terletak pada semi log straight line, katakanlah At, kemudian baca Piys yang berhubungan dengan waktu At tad = 9.0002637 (At!) 3. Hitung At, en GCA 5.14 Prossure Bulid Up Testing 42 4, Dari Gambar 5.12. bacalah Powox untuk reservoir yang sesuai dengan pendekatan lingkaran atau bujur sangkar dan kondisi pada batasnya (No Flow atau constant pressure). 5. Tekanan rata-rata dihitung berdasarkan persamaan MP oxcay (Atpa') P=Pwe+ en gi 5.15 5.3.3. Metoda Dietz ‘Syarat untuk menggunakan metoda ini adalah a. Pseudo-steady state telah dicapai sebelum penutupan sumur b. Telah diketahui shape factor , Ca, c. Skin factor harus lebih besar dari -3 Langkah-langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut 1. Buat MDH plot (Pws versus log At), kemudian tentukan m dan k. 2. Menurut Dietz, ? akan terjadi pada saat (At)P yaitu pada saat 1 (a, = 2 = 9A 5.16 Catwa 0.0002637 Ck 3. Kemudian ? dibaca pada waktu (At) P, yang dinitung diatas, pada semi log straight line. Pressure Build Up Testing 93 5.3.4, Metoda Ramey dan Cobb Proses menentukan / dengan metoda ini mirip dengan metoda Dietz, hanya saja Ramey dan Cobb menggunakan Homer plot bukannya MDH plot. 5.4. Limitasi dari metoda ini adalah a S>-3 b. wa <0.05.r., dimana twa = fw e* ©. tp2 tess Langkah-langkah pengerjaannya adalah seperti dibawah ini: ‘Buat Homer plot, kemudian tentukan m dan k Menurut Ramey & Cobb, p akan terjadi pada saat Homer time 1, +At A =C, (Aa e = Caton 0.002637; = 2.0002637K1,C4 | apabita Cx dketahni OCA Apabila CA tidak diketahui, Homer Time pada saat P terjadi dapat didekati dengan persamaan Kemudian ? dibaca pada Homer straight line untuk Homer time diatas PRESSURE BUILDUP UNTUK SISTIM FLUIDA LEBIH DARI SATU FASA Pada saat tekanan di reservoir minyak mulai turun kebawah tekanan bubble point, gas mulai terbentuk dan aliran fluida menjadi lebih dari satu fasa (minyak dan gas, mungkin air kalau ada). Pressure Build Up Testing 14 Pada saat ini, kelakuan tekanan diwakili oleh persamaan differensial yang lebih kompleks dan tidak linier. Oleh sebab itu jelasiah bahwa metoda-metoda yang telah dibicarakan terdahulu tidak bisa dilakukan lagi. Tetapi pengalaman menunjukkan bahwa untuk tujuan-tujuan praktis kita dapat memodifikasi persamaan differensial yang tidak tinier tadi sehingga metoda-metoda yang lama dapat digunakan lagi untuk kasus ini Metoda ini dikembangkan oleh John Martin yang menuliskan persamaan sebagai berikut + Lar _gC, OP or? 7 Or (kip), ot 5.18 dimana C; adalah kompressibilitas total dan (k/j)) adalah mobilitas total Dibawah syarat batas dan syarat awal yang sejenis dengan persamaan yang diturunkan untuk reservoir yang tidak terbatas, persamaan diatas mempunyai solusi sebagai berikut : “Gki@o to 5.19 Untuk syarat batas berikut ini Io = 2tkoh (,, OP. Ho or persamaan 5.19 menjadi FoHo p= tote pl _ Ankh ( +C, Atk! =) Apabila dimasukkan harga r = rw dan dilakukan prinsip superposisi maka didapatkan persamaan pressure build up dengan kemiringan Homer straight line sebagai berikut sure Build Up Testing 16 m= foto Gah atau didalam field unit m= 162.6 ee (psi/cycle) 5.20 untuk fasa minyak. Sedangkan untuk fasa gas adalah m= 162 6 4242s 5.21 kh 4 disini dianggap hanya free gas yang mengalir dimana a = Oot - GoRs 5.22 Jadi dapat disimpulkan bahwa Homer plot seperti yang terdahulu diterangkan dapat dilakukan, kemudian dapat dianalisa untuk mendapatkan besaran-besaran berikut ini : Permeabilitas efektif minyak ko = 162 6 foo Bo 5.23, mh Permeabilitas efektif gas B Ky = 162 oiehene 5.24 Permeabilitas efektif air ky = 162 6 Lee Ba 5.25 mh Pressure Build Up Testing Mobilitas total iy, = #2 Ho _ 162.6 = ip Bodo + Beg ~ IRs) * Bydw] 5.26 Kompresibiltas total : Cy= SoCo + SC, + SuCw + Cr 5.27 ‘Skin factor Pn S=151 [ana —o( L102 03 | 5.28 m oe Penurunan tekanan karena adanya skin effect APs = 0.87 mS 5.29 Flow effeciency 5.30 5.8. ANALISA PRESSURE BUILDUP DIBAWAH = PENGARUH REDISTRIBUSI FASA PADA LUBANG BOR (GAS HUMP EFFECT). Fenomena redistribusi fasa pada lubang bor terjadi ketika penutupan sumur dipermukaan, gas dan minyak mengalir bersama-sama didalam tubing. Karena adanya efek gravitasi maka cairan akan bergerak kebawah dan gas naik kepermukaan. Oleh karena cairan yang relatif tidak dapat mampat dan gas yang tidak dapat berkembang didalam sistim yang tertutup ini, redistribusi fasa ini akan menambah kenaikan tekanan pada lubang bor. Pada saat awal, tekanan lubang Pressure Build Up Testing bor dapat mencapai keadaan yang lebih tinggi dari tekanan formasinya sendiri dan menyebabkan terjadinya "Hump" disaat awal seperti terlihat pada Gambar 5.18. Dengan adanya gejala ini, maka metoda konvensional tidak bisa lagi dilakukan dengan baik. Gejala ini mulai dikenali dan diselidiki sejak tahun 1958 oleh Stegemeier dan Matthews dan oleh Pitzer pada tahun 1962. Tetapi analisa matematics yang "excellent" baru berhasil dikemukakan oleh Fair pada tahun 1981. (Makalahnya yang berjudul " Pressure Buildup Analysis with Wellbore Phase Redistribution “merupakan makalah terbaik, dan dia mendapatkan medali emas "Cedric Ferguson Award" pada tahun 1983 dari SPE). Fair memecahkan persamaan divisivitas radial seperti peneliti terdahulu tetapi disini didefinisikan parameter-parameter baru untuk menangani metoda ini, yaitu Py = Cyo (1-6 fap), 5.31 dimana KAP P= ——+_ 5.32 141 .2quB aC Cyo= ——4+— 5.33 141 .2quB 0.000264 kt an mC ary? dio = 2:000264_ka ea HC ry Pressure Bulid Up Testing Besaran-besaran baru tersebut adalah. Cy = phase redistribution parameter, psi phase redistribution pressure, psi @. = phase redistribution time parameters, hrs. Dengan menggunakan Numerical Laplace Inverter (Com. of the ACM, Vol.13, Thn. 1970, hal 47), persamaan tersebut diselesaikan dibawah berbagai syarat batas. Sebagian solusinya dapat dilihat pada Gambar 5.14 sampai dengan 5.18, Gambar-gambar ini dapat digunakan untuk metoda "type curve matching” seperti yang telah diterangkan terdahulu untuk memperoleh karakteristik reservoir (k, s, C,) maupun parameter redistribusi fasa 5.6. ANALISA PRESSURE BUILDUP UNTUK ALIRAN FLUIDA SPHERICAL, Metoda analisa pressure buildup yang telah dibicarakan selama ini selalu menganggap aliran radial terjadi selama pengujian. Oleh karena itu dasar-dasar analisa selalau memakai persamaan divisivitas radial. Harus diakui bahwa "Radial Homer Analysis" ini sudah sedemikian umum dipakai sehingga orang tidak sadar lagi bahwa pertama-tama yang harus diyakinkan adalah menjawab pertanyaan : apakah type aliran yang terjadi di reservoir ? Apabila alirannya bukan radial, maka sudah barang tentu "Radial Horner Analysis" ini tidak dapat lagi digunakan. Apabila dipaksakan untuk digunakan, maka didapatkan hasil yang tidak memadai dan hasiinya tidak mewakili sama sekali atas performance reservoir yang diamat Aliran fluida hemispherical terjadi pada kondisi dibawah ini 1, Zona produksi hanya diperforasi sebahagian saja. 2. Lubang bor tidak menembus seluruh interval produktif Kedua kasus diatas dapat dilihat pada Gambar 2 - 1 Pressure Build Up Testing 19 Untuk kondisi aliran spherical yang terjadi pada reservoir menuju ke lubang bor, Culham menurunkan persamaan yang dapat digunakan untuk menganalisa sentara tekanan yang terjadi Persamaan distribusi tekanan untuk reservoir tak terbatas yang mempunyai sifat-sifat dibawah ini > homogen dan isotropik > tekanan awal yang seragam di seluruh tempat di reservoir > karakteristik fluida dan batuan yang tidak berubah sepanjang waktu, dapat dituliskan sebagai berikut 1 2( mt) Bar 7 Par or) 9 & Berdasarkan syarat-syarat batas dan awal yang cocok untuk kondisi diatas, persamaan 5.35 mempunyai solusi sebagai berikut : AquBo (| 2nkr 4nt Setelah dilakukan prinsip superposisi, maka aera) + [zy 537 Menurut Carslaw dan Jaeger, pendekatan erfc (x) adalah P(r) P(r,t+At)=P. 2 exfe (x) = 1- untuk x < 0.1 menggunakan pendekatan diatas, maka persamaan 5.37 dapat diubah menjadi: ‘Pressure Build Up Testing ANB quB, al P(r,t+ At)=P, aoe 5.38 (t+ AD, af Tet Weeks Persamaan yang terakhir ini adalah dasar persamaan pressure buildup untuk kondisi aliran hemispherical Jadi untuk melakukan analisa Homer, yang harus dilakukan adalah 1 1 memplot antara Pws dan (+ 7 sea): Kemudian : Var Vt+ar Pemeabilitas dihitung berdasarkan ph - ANBapBoVbuC 530 5.40 Menurut Moran dan Finklea, ry harus diubah oleh fey berikut ini : Ty sa 5.41 am *) Fr dimana, b = ketebalan zona formasi yang terbuka untuk aliran te = jari-jari lubang bor yang sebenamya (silindris) Untuk aliran hemispherical, b harus diganti dengan 2b. Tekanan statik reservoir diperkirakan dengan mengekstrapolasikan garis lurus yang terjadi ke harga (eax) Pressure Build Up Testing a Radius of investigation adalah : S = Jl0r,,*th5 5.42 Simbul-simbul didalam persamaan-persamaan 5.39 sampai 5-42 untuk satuan lapangan adalah A =887.22 VB =477.02 n = k(puC) stm Pressure Build Up Testing Production history ofa wel showing both rate and bottom hole flowing resture as functions of time Gb. 5.1 “Pressure Build Up Testing Flowing FLOW RATE, @ ar ‘etme, t PRESSURE, Py — Put (ato) ——a— te Time, Ideatized rate and pressure history fora pressure Pressure Build Up Testing — buildup test, Gb. 5.2 snrennnnnnnnnnranarnanannannnnnnannnnae 189} dnpjing e:nssexd 10} anbiuy993 BuMIOId Il ol Ww wry Oo! O00! uf | eg tap 891 dnpying aunssaid 9p! 40} Aso}sI4 916K WIL O=W oO 2 Wwe} +—___4, +5 m nn amannnnnnnnnnnnAnnnnannnNnannaAnnNnannnnnnnnnne Pressure Bulld Up Testing pt Ot at Ideal pressure buildup test graph Gb. 5.4 EARLY |MIDDLE | LATE TIMES | TIMES | TIMES tptat —— log 2 ‘Actual bulldup test graph. Gb. 5.5 “Pressure Build Up Testing “Pressure Build Up Testing 7 1300 Ps! 1200) oor PROBABLE 3 100) BOTTOM-HOLE PRESSURE, ee to? 10 ' (tpt Ot)/at Typical pressure-buildup curve for a well ina finite reservoir. After Matthews and Russell. Gb. 5.7 “Pressure Bulid Up Testing roe ry Pressure Build Up Testing ponent po og An HY ra atop amb soo ob Hanh) asad Sa POET EAA GG = QD Ye ‘am nousnoous sszTNorENAMO Hsp) 30 Pressure Build Up Testing GD. 5.10 sattews-BroneHazesk dines reste rite wel cn ine 2: rectangle ate "Aer Mathew, Broa, nd Here w/e aercor2 Hanae “Pressure Build Up Testing “ponem pur org “nau UY SOLER MAND A ANSTEY PORN ONAN | |G gg 14 nousneowd ssa HOISNOME w/it-8) sore Menow 92 Pressure Build Up Testing “rg pon my pe mn some, amet soso Bom 20 ty ot cnonnnat neces ecsnrane zi°s "a9 8 Pressure Build Up Testing 700 600 PRESSURE BUILDUP, psi $s 8 8 8 8 8 n 8 8 100 1 to 100 _ 1000 10,000 CLOSED-IN TIME, minutes Hump due to rise of gas in tubing after closing in. Gb. 5.13 Pressure Build Up Testing 4 “Pressure Build Up Testing oe. 5.14 36 “Pressure Build Up Testing ie Pressure Build Up Testing ei ea rete ov. 5.16 7 Prossure Build Up Testing “Pressure Build Up Testing ob. 5.18

Anda mungkin juga menyukai