Anda di halaman 1dari 26

Klasifikasi dan Sifat‐Sifat

Senyawa Hidrokarbon
KFHC‐1

Fluida Hidrokarbon Alam


• Tersusun dari senyawa‐ senyawa kimia organik
• Terutama ikatan Hidrogen (H) & Karbon (C).
• Senyawa terdiri dari mol‐mol ringan, maka campuran berbentuk
gas (P & T standar) disebut “gas alam” (natural gas).
• Senyawa terdiri dari mol‐mol berat, maka campuran berbentuk
cairan (P & T standar), disebut ”minyak mentah” (crude oil).
• Crude oil tersusun oleh ribuan senyawa kimia,pemisahan
berdasarkan senyawa kimia tidaklah praktis
• Pemisahan fraksi dari crude oil berdasarkan titik didih (boiling 
point)
• Secara kimia diklasifikasikan menjadi Paraffinic, Naphthenic, 
Aromatic dan Asphaltic
• Paraffinic : lube, wax
• Aromatic & Asphaltic : Ter, Aspal Jalan
• Mempunyai karakteristik fisik yang berbeda‐beda baik warna, 
kekentalan, kejernihan.    

Komponen Pembentuk Gas Alam


Komponen % mol
Hidrokarbon:
Methane 70 – 98 %
Ethane 1 – 10 %
Prophane trace – 5 %
Butane trace – 2 %
Pentane trace – 1 %
Hexane trace – 0.5 %
Heptane kecil (umumnya tidak ada)
Non Hidrokarbon:
Nitrogen Trace – 15 %
Carbon dioxide Trace – 1 %
Hidrogen sulfide Kadang‐kadang
Helium 0 s/d 5 %
Komponen Penyusun Kondensat

Komponen % mol
Hidrokarbon:
Methane 50 – 92 %
Ethane 5 – 15 %
Prophane 2 – 14 %
Butane 1 – 10 %
Pentane trace – 5 %
Hexane trace – 2 %
Heptane s/d – 1.5%
Non Hidrokarbon:
Nitrogen trace – 10 %
Carbon dioxide trace – 4 %
Hidrogen Sulfide trace – 6 %
Helium tidak ada

Tipikal Fraksi Minyak Mentah
Elemen % Berat Elemen % Berat
Carbon 84 – 87 Sulfur 0.06 – 2.0
Hidrogen 11 – 14 Nitrogen 0.1 – 2.0
Oksigen 0.1 – 2.0
Fraksi minyak Boil Point, oC Komposisi Penggunaan
Gas C1 – C4 Gas alam, LPG.
Petroleum  <160 C5 – C6 Solvent, Minyak cat,
ether Cleaner
Gasoline 160‐ 400 C7 – C8 BB motor, solvent.
Kerosine 400 ‐ 575 C10 – C16 Minyak lampu, Minyak diesel
Light gas oil 575‐ 580 C16 – C30 BB jet, Bahan cracking.
Heavy gas oil 580‐ 1200 C30 – C50 Pelumas, Bahan obat, Bahan
cracking, Minyak mineral
Residu > 1200 C80+ Pelumas, Minyak bakar. Tar, Aspal, Lilin, 
dll.
Kimia Organik
g
• Ilmu kimia yang mempelajari senyawa carbon. 
• Dasar teori struktural : bagaimana atom‐atom akan membentuk 
senyawa/molekul. 
• Molekul dengan struktur yang serupa akan mempunyai sifat fisik 
dan kimia yang serupa.
• Senyawa kimia organik dapat dikelompokkan dalam seri homolog 
.
• Material organik utama : Migas & Batubara
• Sebagai energi
• Sebagai material/bahan baku : petrokimia, plastik, 
konveksi/tekstil, farmasi/obat, kosmetik, pupuk, konstruksi dll
• Melekul hidrokarbon disusun oleh rantai karbon dimaka ikatan
antar karbon ini relatif stabil

PEMANFAATAN HIDROKARBON
Ikatan Kimia

• Atom terdiri dari ;
– inti dengan muatan positif 
– dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. 
– elektron menempati kulit atom dengan jumlah maksimum elektron 
pada tiap tiap kulit : 2 – 8 – 8 –dst. 
• Atom cenderung untuk menuju kondisi stabil : kulit terluar terisi penuh 
oleh elektron. 
• Atom yang belum stabil akan melakukan ikatan kimia dengan atom lain 
sehingga mencapai kondisi stabil.
• Dua jenis ikatan kimia :
– Ikatan Ionik (dihasilkan oleh perpindahan elektron dari suatu atom 
ke atom lain).
– Ikatan Kovalen (dihasilkan oleh sharing elektron antara suatu atom 
dengan atom yang lain).
• Senyawa H.C. umumnya ikatan kovalen : sifat tetravalen dari atom 
karbon (C).

Model bola dan tangkai

ikatan tunggal senyawa Metana 

ikatan rangkap dua, rangkap tiga, dan siklo

Pada umumnya atom carbon membentuk empat ikatan sehingga keempat ikatan 
tersebut membentuk tetrahedral dengan sudut ikatan masing‐masing 109.5 
Ikatan Hidrokarbon
Simbol ikatan tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga

Berbagai cara penulisan senyawa hidrokarbon

Klasifikasi dan Sifat‐Sifat Senyawa


Berdasar struktur molekulnya, senyawa HC dibagi beberapa gol:
Alkanes 
(Parafin)
Alkenes (Olefin)
Aliphatic
Hydrokarbon Alkynes
Aromatic
Cyclic Aliphatic 
(Naphthenes)
Sistem Penamaan :
• Didasarkan pada sistem IUPAC  (International  Union  of  Pure  
an  Applied Chemistry).
• Nama trivial (non‐sistematik) kadang‐kadang masih digunakan
bersama dengan nama IUPAC.
Famili Alkana (Alkane)
• Alkana mempunyai rumus umum CnH2n+2
• Awalan pada namanya menunjukkan jumlah atom karbon
• Akhiran “ana” menunjukkan keluarga alkana
• Senyawa‐senyawa dari famili alkana disebut “hidrokarbon jenuh” 
atau hidrokarbon “parafin”
• Rumus struktur (bangun) methana, ethana dan propana adalah
sebagai berikut

Famili Alkana (Alkane)

• Semakin banyak atom karbon, hubungan antara atom karbon


bisa bercabang yaitu satu atom karbon terikat dengan lebih
dari dua atom karbon yang lain. 
• Buthana (C4H10) bisa mempunyai dua macam struktur
• Dua konfigurasi yang berbeda disebut “isometri struktur” atau
disingkat “isomer”
Famili Alkana (Alkane)

Awalan “neo” 
menyatakan ada tiga
gugus methil pada
atom karbon terakhir
dari rantai lurusnya

Sistem tata nama dengan awalan iso, neo tidak praktis. 


Misal akan sulit memberi nama isomer‐isomer dekana
karena dekana mempunyai 75 buah konfigurasi
struktur

Penamaan Rantai
Name Formula Structural  Name Formula Structural
Methane CH4 CH4 Tridecane C13H28 CH3(CH2)11CH3
Ethane C2H6 CH3CH3 Tetradecane C14H30 CH3(CH2)12CH3
Propane C3H8 CH3CH2CH3 Pentadecane C15H32 CH3(CH2)13CH3
Butane C4H10 CH3(CH2)2CH3 Hexadecane C16H34 CH3(CH2)14CH3
Pentane C5H12 CH3(CH2)3CH3 Heptadecane C17H36 CH3(CH2)15CH3
Hexane C6H14 CH3(CH2)4CH3 Octadecane C18H38 CH3(CH2)16CH3
Heptane C7H16 CH3(CH2)5CH3 Nonadecane C19H40 CH3(CH2)17CH3
Octane C8H18 CH3(CH2)6CH3 Eicosane C20H42 CH3(CH2)18CH3
Nonane C9H20 CH3(CH2)7CH3 Triacontane C30H62
Decane C10H22 CH3(CH2)8CH3 Tetracontane C40H82
Undecane C11H24 CH3(CH2)9CH3 Pentacontane C50H102
Dodecane C12H26 CH3(CH2)10CH3 Hexacontane C60H122
Gugus alkil
• Gugus alkil yaitu alkana yang kehilangan satu atom Hidrogen. 
Misal Methil (CH3), mirip dengan methana yang kehilangan satu
atom Hidrogen (H). 
• Gugus lakil diberi nama awal sesuai jumlah atom karbonnya dan
diberi akhiran “il”

Penamaan Famili Alkana


1. Rantai menerus (kontinyu) terpanjang dari atom‐atom karbon
diambil sebagai rantai induk, gugus alkil dianggap sebagai gugus
cabang. 

2. Rantai induk diberi nomor mulai dari salah satu ujung rantainya, 
gugus cabangnya diberi nomor sesuai dengan posisinya. 
Penomoran dipilih dari salah satu ujung rantai induk sehingga
memberikan angka terkecil bagi nomor gugus cabang yang ada
Penamaan Famili Alkana
3. Dua gugus cabang yang serupa dan terletak pada posisi yang 
sama, maka kedua gugus cabang diberi nomor yang sama
4. Gugus cabang yang mempunyai anak cabang diberi nama seperti
halnya bagi rantai induk yang bercabang. 
– Rantai terpanjang gari gugus cabang tersebut diberi nomor mulai dari
atom karbon yang terikat dengan atom karbon pada rantai induk. 
– Untuk membedakan penomoran rantai gugus cabang dengan rantai induk, 
maka gugus cabang ditulis diantara dua tanda kurung.

Sifat‐sifat fisik dan kimia
• Pada kondisi temperatur dan tekanan normal.
– Empat molekul pertama dari Alkana mempunyai fasa gas
– Pentane sampai heptadecane mempunyai fasa liquid. 
– Alkana dengan rantai karbon berjumlah 18 atau lebih berupa 
fasa solid 
• Titik didih (boiling point) dan titik lebur (melting point) untuk 
alkana relatif rendah, terutama untuk anggota dengan rantai 
karbon pendek. 
– disebabkan bentuk rantai karbon yang simetris sehingga gaya 
tarik antar molekul (inter‐molecular forces) relatif kecil.
• Alkana sangat tidak reaktif. Ikatan tunggal yang kuat antara atom‐
atom karbon dengan hidrogen, dan karbon dengan karbon hanya
dapat dipecahkan oleh reaktan yang sangat kuat, bila kondisi
temperatur normal, sehingga disebut juga sebagai paraffin (para‐
affinity, afinitas rendah)
Sifat‐sifat fisik dan kimia

Sifat‐sifat fisik dan kimia
Sifat‐sifat fisik dan kimia
• Alkana dengan rantai yang bercabang tidak memeiliki pola yang 
sama yaitu kenaikan yang teratur sebagaimana halnya pada rantai 
karbon lurus

Famili Alkena (Alkene)
• Hidrokarbon tak jenuh dan kadang‐kadang disebut juga olefin. 
• Rumus umum CnH2n. 
• Strukur alkena dicirikan oleh adanya ikatan rangkap dua (double 
bond) antara atom karbon dengan atom karbon lain, 

ikatan rangkap dua 
metrupakan ikatan empat 
elektron yang terjadi oleh 
adanya penggabungan dua 
elektron dari masing masing 
atom karbon
Penamaan Famili Alkena
Memberikan nama awal sesuai jumlah atom karbon didalam senyawa tersebut 
dan akhiran “ena”. 
1. Pilih rantai kontinyu terpanjang yang mempunyai ikatan rangkap dua sebagai
rantai induk. 
2. Tandai dengan nomor bagi posisi ikatan rangkap dua didalam rantai induk, 
penomoran ini dimulai dari ujung rantai yang terdekat dengan ikatan rangkap
dua yang ada

Penamaan Famili Alkena
3. Tandai posisi gugus –gugus alkil yang terikat pada rantai induk dengan nomor 
urut atom karbon dimana gugus alkil tersebut terikat.
4. Alkena yang memiliki empat atom karbon mempunyai kemungkinan 
membentuk beberapa struktur. 
– Ikatan rangkapnya dapat terletak antara atom karbon pertama dan kedua, 
atau antara atom kedua dan ketiga. 
– keempat atom karbonnya membentuk rantai lurus atau bercabang
Isometri Geometri (Diastereomer)
• Ada jenis isometri yang lain, yaitu isometri geometri, yang biasa disebut 
Diastereomer. 
• Contoh : Gambar memperlihatkan dua konfigurasi 2‐butena. Isometri 
geometris, karena mereka mempunyai perbedaan posisi atom‐atomnya 
terhadap ruang, meskipun mempunyai persamaan dalam hal hubungan antara 
atom atu dengan atom lainnya.
• Awalan “cis” pada sisi yang sama dan “trans” pada sisis yang berlawanan.

Sifat Fisik dan Kimia Famili Alkena
• Seperti alkane, maka penambahan satu atom karbon 
menyebabkan kenaikkan titik didih sekitar 20 – 30 oC.
• Ikatan rangkap dua tidak stabil dan mudah dipisahkan olehbahan 
kimia lain, sehingga Alkena lebih reaktif daripada alkana
Alkadiena, Alaktriena, Alkatetraena
• Senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap dua lebih dari satu 
buah : Alkadiena, Alkatriena dan Alkatetraena.
• Sisipan suku kata menunjukkan jumlah ikatan rangkap dua. Letak 
ikatan rangkap dua dinyatakan oleh nomor yang sesuai. 
• Dikenal sebagai diolevin, triolevin dan tertraolevin
• Alkadiena (diena) mempunyai rumus umum CnH2n‐2 Tingkat 
ketidakjenuhannya lebih tinggi dibanding Alkena
• Secara kimiawi sama reaktif seperti Alkena. 
• Secara Fisika mempunyai sifat‐sifat seperti Alkana, tergantung
pada jumlah atom karbonnya

Famili Alkuna
• Ciri khas famili Alkuna adalah adanya ikatan rangkap tiga (triple bond) 
antara atom karbon.
• Rumus umum Alkuna adalah CnH2n‐2 sama dengan rumus umum diena, 
tetapi alkuna dan diena mempunyai perbedaan struktur sehingga
berbeda sifat‐sifatnya
Sifat Fisik dan Kimia
1. Golongan hidrokarbon Alkuna mempunyai sifat‐sifat fisik yang pada 
dasarnya sama dengan Alkana dan Alkena
2. Sifat kimia Alkuna lebih reaktif dibandingkan dengan alkana
3. Karena ikatan rangkap tiga menunjukkan kondisi yang lebih lemah 
dibandingkan dengan rangkap dua, tetapi ikatan rangkap tiga kurang 
reaktif dibanding dengan ikatan rangkap dua terhadap beberapa 
reaktan tertentu
4. Sebagian besar reaksi yang dialami Alkuna menyebabkan perubahan 
ikatan rangkap tiga menjadi 1 ikatan rangkap dua dan 1 ikatan tunggal.
Penamaan Famili Alkuna
1. Cara penamaan Akuna sama persis dengan penamaan Alkena hanya 
akhiran “ena” diganti dengan “una”
2. Rantai utama (rantai induk) adalah rantai kontinyu terpanjang yang 
mengandung oikatan rangkap tiga
3. Letak gugus cabang maupun ikatan rangkap tiganya diberi tanda 
dengan angka
4. Anggota paling sederhana dari Alkuna adalah Etuna yang lebih umum 
dikenal sebagai Asetilena (Acetylen)
5. Alkuna‐alkuna yang lain diberi nama sesuai dengan sstem IUPAC

Tabel Sifat Sifat Fisik Alkuna
Famili Alifatik Siklik (Cyclic Aliphatic)
• Ada beberapa senyawa hidrokarbon dimana atom‐atom karbon 
saling bergabung membentuk suatu cincin (rantai tertutup). 
Senyawa‐senyawa semacam ini disebut sebagai senyawa siklik, 
antara lain adalah siklo‐alkana dan siklo‐alkena.

Siklo Alkana
• Sering disebut sebagai Naftena, sikloparafin atau Hidrokarbon 
Siklik.
• Sikloalkana mempunyai cincin yang lebih jenuh. 
• Rumus umum cincin yang tak mengandung cabang adalah CnH2n. 
Tetapi strukturnya sangat berbeda sehingga sifat fisik dan 
kimianya juga sangat berbeda.
• Yang umum dijumpai adalah sikloheksana dan siklopentana
Penamaan Sikloalkana
1. Memberi awalan Siklo terhadap nama Alkana sesuai jumlah atom karbon 
2. Gugus alkil pada cincinnya diberi nama dan nomor posisi , dibuat sedemikian 
rupa sehingga didapat angka‐angka yang terkecil
3. Untuk mempermudah penggambaran, cincin parafin sering dinyatakan hanya 
dengan gambar geometriknya saja

1 2

Sifat‐sifat fisik dan Kimia Sikloalkana
• Perubahan titik didih, titik lebur dan densitasnya teratur
• Sifat kimia masing‐masing anggota sikloalkana menunjukkan 
reaktifitas yang berbeda‐beda (tidak seperti  seri homolog yang 
lain) 
• Sikloheksana paling tidak reaktif kerana strukturnya tidak seperti 
plat heksagonal (sudut 120o) tertapi berbentuk heksagonal yang 
berkerut‐kerut (puckered) sehingga ikatan atom‐atom karbon 
membetuk sudut 109.5o
• Siklopropana dan siklobutana mempunyai sudut ikatan yang lebih 
kecil dari 190.5o dan sudut strain‐nya besar. Senyawa‐senyawa 
semacam ini jauh lebih reaktif dibandingkan dengan sikloheksana 
dan siklopentana
Sikloalkena dan Sikloalkadiena
1. Atom‐atom karbon yang saling terikat membentuk cincin 
dengan satu atau dua buah ikatan rangkap dua.
2. Hidrokarbon‐idrokarbon ini diberi nama dengan awalan “siklo” 
terhadap nama senyawa hidrokarbon rantai terbuka yang 
mempunyai jumlah atom karbon dan jjumlah ikatan rangkap dua 
sama dengannya
3. Atom‐atom karbon di 
dalam cincin diberi 
nomor, dimana atom‐
atom yang mempunyai 
ikatan rangkap dua 
dianggap menempati 
posisi satu dan dua
4. Sifat kimia senyawa‐senyawa siklik kurang lebih sama dengan senyawa‐
senyawa rantai terbuka analog‐nya
5. Sikloalkena dapat mengalami reaksi‐reaksi penguraian terhadap ikatan 
rangkap duanya dan dapat juga mengalami reaksi‐reaksi perakahan yang 
menyebabkan struktur cincinnya berubah menjadi rantai terbuka.

Golongan Aromatik
• Senyawa‐senyawa aromatik adalah senyawa‐senyawa yang 
mengandung gugus benzena dan senyawa‐senyawa yang 
mempunyai sifat kimia menyerupai benzena
• Biasanya struktur senyawa aromatik dibentuk oleh benzena 
sebagai dasarnya. Tetapi beberapa senyawa aromatik mempunyai 
struktur yang berbeda dari benzena
• Keunikan benzena adalah adanya ikatan antar atom‐atom karbon 
didalam benzena yang tidak mengikuti teori‐teori tentang kovalen
• Benzena dikenal berupa molekul berbentuk pipih dengan enam 
atom karbon yang membentuk cincin heksagonal. Enam buah 
atom H mengelilingi cincinnya. Masing‐masing ikatan membntuk 
susdut 120o.
• Benzena memiliki struktur semacam sikloheksatriena tetapi 
benzena sangat stabil sehingga dapat mengalami berbagai reaksi 
tetapi menghasilkan strukur benzena kembali
Beberapa struktur ikatan telah diusulkan untuk benzena namun tak ada stupun 
yang dapat diterima dengan memuaskan. 
Penjelasan yang paling baik adalah bahwa elektron‐elektron ikatan ini terpancar 
mengurung 6 nukleus karbon. Mirip dengan teori resonansi yang mengatakan 
bahwa benzena mengadung tiga ikatan yang identik masing‐masing merupakan 
pertengahan antara ikatan tunggal dan ikatan rangkap dua.
Ikatan demikian disebut ikatan hibrida (hybrid bond) atau ikatan satu setengah yang 
secara singkat disebut ikatan benzena

Biasanya cincin benzena digambarkan

dikemukakan pula beberapa 
cara penggambaran cincin 
benzena

Tata nama famili benzena
• Belum ada cara penamaan yang benar‐benar sistematis bagi 
senyawa‐senyawa aromatik. Sistem tata nama yang umum 
digunakan adalah kombinasi nama trivial dengan sistem IUPAC
• Seringkali senyawa‐senyawa yang mengandung benzena 
dipandang sebagai ikutan dari benzena dan kata benzena ditulis 
dibelakang nama ikutan tersebut
• Kadang‐kadang cincin benzena dipandang sebagai cabang yang 
dalam hal ini dinamalakn sebagai gugus fenil
• Beberapa senyawa aromatik diberi nama trivial
• Isometri secara geometrik dapat terjadi bila terdapat dua cabang 
atau lebih pada cincin benzena. Contoh xilena mempunyai 
kemungkinan memiliki tiga isomer
• Isomer‐isomer tersebut biasanya diberi notasi “ortho”, “meta” 
dan “para” atau disingkat o, m dan p yang menyatakan kedudukan 
isomeriknya

Sifat fisik dan kimia Aromatik
• Banyak senyawa yang mengandung cincin benzena mempunyai 
bau yang tidak enak, oleh sebab itu senyawa‐senyawa tersebut 
dinamakan hidrokarbon aromatik atau arena
• Senywa‐senyawa benzena umumnya sangat beracun bahkan 
beberapa diantaranya uapnya harus dihindari dan jangan sampai 
terhirup
• Senyawa aromatik yang mudah menguap sangat udah terbakar 
dan menyala dengan cahaya terang dan berjelaga.
• (alkana dan alkena bila terbakar akan menyala kebiru‐biruan dan 
sedikit sekali meninggalkan sisa karbon)
FIG. 23-2
Physical Constants

23-2
FIG. 23-2 (Cont’d)
Physical Constants

23-3
FIG. 23-2 (Cont’d)
Physical Constants

23-4
GAS PROPERTIES AND CORRELATIONS 20-3

TABLE 20.2-SOME PHYSICAL CONSTANTS OF HYDROCARBONS


Gas Densrty
(60°F. 14.696 psia)
CriticalConstants
Calculated as
Molecular Vapor Pressure Pressure Temperature Volume Ideal Gas’
Number Compound Formula Weight (lOOoF, psia) bsial (OF) (cu ftllbm) (cu 11 gas/gal liquid)

1 methane 16043 (5000) 667.8 - 116.68 0.0988 59.1.


2 ethane 30.070 (800) 707.6 90.1 0.0788 37.48"
3 propane 44097 188.0 616.3 206.01 0.0737 36.49' t
4 n-butane 58124 51.54 550.7 305.62 0.0703 31.80"
rsobutane 56124 72.39 529.1 274.96 0.0724 30.65"
z n-pentane 72151 15.575 488.6 385.6 0.0674 27.67
7 rsopentane 72151 20.4444 490.4 369.03 0.0679 27.38
a neopentane 72.151 36.66 464.0 321.08 0.0673 26.16"
9 n-hexane 86 178 4.960 436.9 453.6 0.06887 24.38
10 2-methylpentane 86 178 6.767 436.6 43574 0.0682 24.16
11 3-methylpentane 86.178 6.103 453.1 448.2 0.0682 24.56
12 neohexane 86178 9.859 4469 420.04 0.0668 24.02
13 2,3-dimethylbutane 86.178 7.406 453.5 4400 0.0665 24.47
14 n-heptane 100.205 1.620 396.8 512.7 0.0690 21.73
15 2-methvlhexane 100205 2.2719 396.5 494.89 0.0673 21.56
16 3-methylhexane 100.205 2.131 408.1 503.67 0.0646 21.64
17 3-ethylpentane 100.205 2.013 419.3 513.36 0.0665 22.19
la 2,2-dimethylpentane 100205 3.494 402.2 477.12 0.0665 21.41
19 2,4-dimethylpentane 100.205 3293 397.0 475.84 0.0668 21.39
20 33.dimethylpentane 100205 2.774 427.1 505.74 0.0682 22.03
21 triptane 100205 3.375 428.4 496.33 0.0636 21.93
22 n-octane 114232 0.537 360.6 564.10 0.0690 19.58
23 dirsobutyl 114232 1.1017 360.6 530.31 0.0676 19.33
24 isooctane 114.232 1.709 372.5 519.33 0.0657 19.26
25 n-nonane 120259 0.1796 331 8 610.54 0.0684 17.81
26 n-decane 142286 0.0609 3044 651.6 0.0679 16.32
27 cyclopentane 70 135 9.914 6530 461.6 0.0594 33.85
28 meihylcyclopentane 84 162 4503 549 0 499.24 0.0607 28.33
29 cyclohexane 84.162 3.266 590.9 536.6 0.0589 29.45
30 methylcyclohexane 98.189 16093 503.6 570.15 0.0601 24.92
31 ethylene 28054 731 1 48.56 0.0748
propene 42.081 227.6 6672 197.06 0.0689 39.25”
:z I-butene 56.108 62.10 583.5 295.48 0.0686 33.91"
34 cis-2.butene 56.108 45.95 612 1 324.37 0.0668 35.36"
35 trans-Pbutene 56.108 49.94 587 1 311.86 0.0679 34.40"
36 isobutene 56.108 63.64 580 0 292 55 0.0682 33.86"
37 1-pentene 70.135 19.117 591.8 376.93 0.0676 29.13"
38 1.2.butadiene 54.092 36 5 (653.0) (340.0) (0.0649) 38.4"
39 1,3-butadiene 54.092 59.4 628.0 305.0 0.0655 36.69' *
40 isoprene 68.119 16.68 (55a 4) (412.0) (0.0850) 31.67
41 acetylene 26.038 a904 95.32 0.0695
42 benzene 78.114 3.225 7104 552.22 0.0525 35.82
43 toluene 92.141 1.033 595 5 605.57 0.0549 29.94
44 ethylbenzene 106.168 0.376 5234 651.29 00565 25.97
45 o-xylene 106.168 0.263 541 6 674.92 0.0557 26.36
46 m-xylene 106168 0.325 5129 651.02 0.0567 25.88
47 p-xylene 106168 0.3424 5092 649.54 0.0570 25.80
48 styrene 104152 0.238 580.0 706.0 0.0541 27.68
49 Isopropylbenzene 120.195 0.188 465.4 676.3 0.0572 22.80
50 methyl alcohol 32.042 4.63 1.174.4 463.08 0.0589 78.61
51 ethyl alcohol 46.069 2.125 9253 465.39 0.0580 54.36
52 carbon monoxide 28010 5075 -220.4 0.0532 -
53 carbon dioxide 44010 1,071 0 87.67 0.0342 59.78' *
54 hydrogen sulfide 34076 387 I 1,306 0 212.6 0.046 73.07
55 sulfur dioxrde 64059 8546 1,145 0 315.6 0.0306 69.01
56 ammonra 17031 211.9 1,636 0 270.4 0.0681 114.71
57 air 28.964 5469 -221.4 0.0517 -
58 hydrogen 2.016 - 188 I - 399.9 0.5164
59 oxygen 31.999 7369 -181.2 0.0367
60 nrtrogen 28.013 493 0 -232.7 0.0516 -
61 chlonne 70.906 154.9 1.1184 291.0 0.0280 63.53
62 water la.015 0.9495 3,207 9 705.5 0.0509 175.6
63 hehum 4.003 32.99 -450.308 0 230
64 hydrogen chlonde 36.461 906.3 205.1 124.8 0.0356 74.88

Anda mungkin juga menyukai