Anda di halaman 1dari 4

Nama : Iftitah Shafira Hana

NIM : P17320181003
Prodi : D-III Kebidanan Kediri
Tingkat : II

RESUME VIDEO PEMASANGAN IMPLAN-2 PLUS


Yang dibimbing oleh Shinta Kristianti, S.SiT.,M.Kes

Tiga buah video yang dipublish oleh Ibu Shinta ini berisi mengenai cara pemasangan dan
bagaimana mengetahui peletakan alat kontrasepsi implan-2 plus. Di dalam video demonstrasi ini
banyak informasi penting tentang alat kontrasepsi implan-2 plus yang membantu mahasiswa
dalam proses pembelajarannya. Adapun perinciannya akan diuraikan dalam paragraf-paragraf
dibawah ini.
Implan-2 plus adalah alat kontrasepsi hormonal yang dimasukkan di bawah kulit pada
lengan atas. Alat kontrasepsi ini memiliki 2 kapsul yang berada di dalam trokar disposibel.
Implan-2 plus merupakan jenis implan non-biodegradable yang harus dicabut kembali saat
tenggang waktunya sudah habis.
Alat-alat yang perlu disiapkan sebelum melakukan pemasangan alat kontrasepsi implan-2
plus adalah sebagai berikut:
Alat steril : Alat tidak steril
 Kasa  Gunting perban
 Cucing steril untuk wadah betadine  Perban
 Sarung tangan steril 1 pasang  Aquades
 Trokar dan pendorongnya  Lidokain
 Pinset  Spuit 5cc
 Skapel  Plester hansaplast
 Duk lubang
Langkah-langkah yang dilakukan
1. Menanyakan kepada ibu mengenai alat kontrasepsi yang ingin digunakan, rekam medik,
dan apakan mempunyai alergi terhadap anastesi. Jika ibu sudah taku, siap, dan memadai
dalam pemasangan alat kontrasepsi implan ini, lakukan langah selanjutnya
2. Menganjurkan ibu untuk membasuh lengan kirinya dengan sabun hingga lengan yang
bagian atas, kemudian dikeringkan. Ibu juga diberitahu bahwa lengan bagian atas yang
telah dicuci tidak boleh terkena pakaiannya kembali yang memungkinkan kuman dapat
kembali melekat.
3. Memposisikan ibu di meja periksa dengan lengan yang menekuk keluar, serta menaruh
kain bersih di bawah lengan ibu.
4. Menentukan letak pemasangan implan dengan menggunakan alat bantu. Lagkah awalnya
adalah mengukur sejauh 8 cm dari epikondilus medialis, yakni tonjolan kecil dibawah
siku, lalu dibawa mendekati tubuh dan menandainya dengan spidol. Tanda berupa titik
tadi merupakan patokan yang digunakan untuk menentukan sudut daerah yang akan
dipasangi implan. Setelah mengetahi sudutnya, beri tanda pada ujungnya
NB : Jika lengan terlalu pendek, diperbolehkan mengurangi ukuran dari epikondilus
medilais menjadi 6 atau 7 cm
5. Membuka kemasan implant-2 plus dan memasukkannya ke dalam wadah steril
NB : Kemasana implant-2 plus yang berasal dari pemerintah jangan dibuang, karena
digunakan untuk pelaporan
6. Membuka aquades, lidokain, dan meletakkan spuit 5 cc kedalam wadah steril
7. Memakai sarung tangan steril pada tangan bagian kanan.
8. Membuat anastesi lokal dengan cara mengambil 1 ½ cc aquades dan 1 ½ cc lidokain
dengan spuit 5 cc. Mengeluarkan udara dari spuit kemudian megembalikan spuit ke
dalam wadah steril dengan tertutup.
9. Memakai sarung tangan steril pada tangan bagian kiri
10. Memastikan terdapat 2 kapsul yang ada di dalam trokar disposibel
11. Memasang duk steril yang memiliki lubang pada daerah lengan yang akan diinsisi
12. Mendesinfeksi daerah yang akan diinsisi dengan menggunakan kasa yang sudah diberi
betadine. Mengusap secara melingkar daerah tersebut dengan diameter 10-15 cm.
Kemudian tunggu kering
13. Menyuntikkan anastesi lokal secara IC pada tempat insisi sebanyak 0,3 cc.
14. Memasukkan jarum pada daerah insisi sesuai dengan yang ditandai pada langkah awal.
Setelah sampai pada titik bekas spidol, suntikkan anastesi sebanyak 1 cc sambil menarik
mundur spuit namun jangan sampai spuit terlepas dari kulit. Kemudian kembali
menyuntikkan anastesi pada sisi yang ke dua sambil menarik spuit mundur.
15. Mengelap daerah anastesi untum meratakan efek anastesinya
16. Menguji anastesi dengan menekan atau mencubit daerah yang dianastesi. Jika ibu tidak
merasakan sakit atau kulitnya sudah tersa tebal, lanjutkan ke langkah berikutknya.
17. Insisi dengan skapel pada daerah yang ditandai sedalam 2 mm dengan sudut sekitar 30
derajat kemudian di dep untuk menghentikan pendarahan
18. Memasukkan trocar dengan ujung menghadap ke atas dengan sudut 45 derajat hingga
batas ring 1 (ujung trokar)
19. Setelah ring pertama masuk, ungkit kulit dan sejajarkan trokar dengan lantai. Hal ini
dimaksudkan agar saat peletakan implant tidak meleset ke jaringan lemak atau bahkan
jaringan otot.
20. Memegang trokar dengan tangan kiri sementara tangan kanan mengambil pendorong
trokar
21. Masukkan pendorong trokar dengan anak panah yang menghadap ke atas hingga terasa
tahanan dalam trokar
22. Putar 180° untuk membuka kunci sehingga implan dapat dimasukkan dengan teknik
withdrawl (tangan kanan diam mencari tahanan agar tidak bergerak-gerak, tangan kiri
menarik trokar sehingga implan terpasang)
23. Raba lengan ibu untuk memastikan implan sudah terpasang
24. Tarik trokar hingga terlihat ring 1 dan buat segitiga imajiner untuk memastikan bahwa
implan pertama sudah terpasang. Caranya adalah dengan membengkokkan trokar ke sisi
yang berlawanan, jika diraba tidak ada tahanan, berarti implan pertama sudah terpasang.
25. Lakukan hal yang sama pada sisi lainnya, termasuk memutar pendorong trokar 180°
hingga anak panah berada di atas lagi dan memasang implan dengan teknik withdrawl
26. Raba lengan ibu untuk memastikan bahwa implan kedua sudah terpasang
27. Fiksasi dengan tangan kanan menarik trokar hingga terlepas dari lengan ibu
28. Dep selama 15-30 detik untuk menghindari pendarahan
29. Menutup luka dengan mendekatkan kulit yang di insisi, kemudian plester dengan arah
yang berlawanan dari arah insisi
30. Merapikan alat dan merapikan pasien
31. Perban lengan ibu dan beri konseling : lengan jangan terkena air selama 2 hari, perban
luar boleh diganti atau dilepas, namun untuk melepas plester harus dilakukan oleh
petugas kesehatan saat kontrol 1 minggu kemudian. Jika dirasa ada sakit atau hal yang
mencurigakan dari pemasangan implan, ibu dapat berkunjung ke puskesmas untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
32. Merendam sarung tangan pada larutan klorin, dan melepaskannya secara terbalik
33. Observasi pasien
34. Dokumentasi

Uraian-uraian diatas merupakan langkah-langkah yang dilakukan saat pemasangan alat


kontrasepsi implan-2 plus. Dengan mengetahui tata cara seperti yang disebutkan, diharapkan
kami para mahasiswa mampu dan berkompeten dalam memberikan asuhan kepada ibu akseptor
KB.

Anda mungkin juga menyukai