Anda di halaman 1dari 37

1. Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun, datang ke BPM D.

Oligomenorhea
dengan keluhan haidnya sudah lebih dari 10 hari. Hasil anamnesis: E. Polimenorhea
ganti pembalut 3 kali perhari, tidak ada nyeri. Hasil pemeriksaan:
TB 150 cm, BB 55 Kg, TD 110/70 mmHg, N 86x/menit, P 20x/menit, 5. Seorang remaja perempuan, umur 14 tahun, datang ke BPM
S 36,5C, benjolan payudara (-), abdomen tidak teraba massa dan dengan keluhan belum pernah mengalami haid. Hasil anamnesis:
benjolan. Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus sakit daerah perut setiap bulan. Hasil pemeriksaan: TD 110/70
tersebut? mmHg, N 86x/menit, P 20x/menit, S 36,5C, TB 145 cm, BB 50 Kg,
A. Amenorhea palpasi abdomen tidak ditemukan massa, inspeksi tampak lubang
B. Hipermenorhea vagina dengan hymen kebiruan dan menonjol keluar. Diagnosis
C. Hipomenorhea apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
D. Oligomenorhea A. Amenorhea
E. Polimenorhea B. Aplasia vagina
C. Atresia vagina
2. Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun, datang ke BPM D. Hematometra
SOAL LATIHAN dengan keluhan haidnya lebih dari 15 hari. Hasil anamnesis: ganti
pembalut 3 kali perhari, darah bergumpal. Hasil pemeriksaan: TD
E. Hymen Imperporata

110/70 mmHg, N 86x/menit, P 20x/menit, S 36,5C, TB 150 cm, BB 6. Seorang remaja perempuan, umur 14 tahun, datang ke BPM
55 kg, pembesaran payudara normal, palpasi abdomen tidak dengan keluhan belum pernah mengalami haid. Hasil anamnesis:
ditemukan massa. Tindakan apakah yang paling tepat dilakukan sakit daerah perut setiap bulan. Hasil pemeriksaan: TD 110/70
PEDOMAN UKOM 2019 pada kasus tersebut?
A. Melakukan konseling gizi
mmHg, N 86x/menit, P 20x/menit, S 36,5C, TB 145 cm, BB 50 Kg,
pembesaran payudara normal. palpasi abdomen tidak ditemukan
B. Memberikan edukasi personal hygiene massa, inspeksi vulva dan vagina tampak lubang vagina dengan
C. Memberikan suplemen penambah darah hymen kebiru-biruan dan menonjol keluar. Tindakan apakah yang
D. Melakukan konsultasi dengan dokter SpOG paling tepat pada kasus tersebut?
E. Mengecek ulang keuhan pada siklus menstruasi berikutnya A. Insisi hymen
B. Konseling gizi
3. Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun, datang ke BPM C. Kolaborasi dengan dokter SpOG
dengan keluhan haidnya sudah lebih dari 10 hari. Hasil anamnesis: D. Edukasi personal hygiene
ganti pembalut 3 kali perhari, tidak ada nyeri. Hasil pemeriksaan: E. Pemberian suplemen penambah darah
TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, P 20 x/menit, S 36,5C. Remaja
tersebut menolak bidan saat ingin melakukan palpasi abdomen 7. Seorang bidan koordinator puskesmas sedang membuat
dan inspeksi terhadap darah yang keluar. Rencana asuhan apakah perencanaan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja di sebuah
yang paling tepat pada kasus tersebut? SMP di wilayah binaan puskesmas. Dalam survey pendahuluan
A. Meminta dukungan keluarga pasien didapatkan informasi bahwa sebagian besar siswi SMP tersebut
B. Memberi pengertian tujuan pemeriksaan fisik sudah mengalami menstruasi. Hasil pemeriksaan kesehatan di
C. Melakukan kolaboras dengan tenaga kesehatan lain SMP tersebut sekitar 30 persen remaja putri mengalami anemia.
D. Merujuk pasien ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap Informasi apakah yang paling prioritas diberikan pada kasus
E. Meminta keterangan tertulis terkait penolakan pemeriksaan tersebut?
A. Pola istirahat
4. Seorang remaja perempuan, umur 19 tahun, dtaang ke BPM B. Personal hygiene
dengan keuha haid dalam sebuan ini sudah berlangusng dua kali. C. Kebutuhan olah raga
Hasil anamnesis: ganti pembalut 3 kali per hari. Hasil D. Kesehatan reproduksi
pemeriksaan” TB 150 cm, BB 55 kg, TD 110/70 mmHg, N 86 E. Kebutuhan nutrisi
x/menit, P 20x/menit, S 36,5C, pembesaran payudara normal,
benjolan payudara (-), abdomen tidak teraba massa. Diagnosis 8. Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun, datang ke BPM
apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut? dengan keluhan nyeri haid pada 1-2 hari pertama. Hasil
A. Amenorhea anamnesis: darah haid banyak, ganti pembalut 3 kali perhari. Hasil
B. Hipermenorhea pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 88 x/menit, abdomen tidak
C. Hipomenorhea
teraba massa. Tindakan apakah yang paling tepat sesuai kasus tinggal serumah dengan suami, melakukan hubungan intim setiap 16. Seorang perempuan, umur 35 tahun, G1P0A0 hamil 34 minggu,
tersebut? hari. Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 80 kg, TB 150 cm, TD 110/70 datang ke BPM dengan keluhan pusing sejak 1 minggu yang lalu.
A. Memberikan analgetik mmHg, N 80x/menit, P 20x/ menit, S 36,5C, abdomen tidak Hasil anamnesis: keluhan tidak disertai pandangan kabur atau
B. Menganjurkan olahraga ringan teraba massa. Konseling reproduksi apakah yang mungkin terjadi nyeri ulu hati, tidak ada riwayat tekanan darah tinggi. Hasil
C. Menjelaskan fisiologi terjadinya nyeri pada kasus tersebut? pemeriksaan: TD 140/100 mmHg, P 20x/menit, N 84 x/menit, TFU
D. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain A. Insufisiensi utero plasenta 32 cm, DJJ 148 x/menit, protein urin +. Diagnosis apakah yang
E. Merujuk pasien ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap B. Diabetes gestasional paling mungkin pada kasus tersebut?
C. Gemelli A. Hipertensi Kehamilan
9. Seorang anak perempuan, umur 13 tahun, datang ke BPM diantar D. IUGR B. Preeklamsia ringan
ibunya dengan keluhan nyeri perut. Hasil anamnesis: ibu merasa E. BBLR C. Preeklamsia berat
khawatir karena anak tidak bisa sekolah dan selalu terjadi setiap D. Hipertensi Kronis
siklus menstruasi, darah yang keluar bergumpal dan banyak. Hasil 13. Seorang bidan Desa sedang melakukan pengkajian pada Desa E. Eklamsia
pemeriksaan: TD 90/60 mmHg, N 86x/menit, P 20x/menit, S binaannya, didapatkan data bahwa di desa tersebut banyak terjadi
36,5C, tidak ada massa pada abdomen dan nyeri tekan. Tanda kasus anemia sekitar 40% dari usia reproduktif, sehingga banyak 17. Seorang perempuan, umur 30 tahun, datang ke BPM dengan
apakah yang paling mungkin terjadi pada kasus tersebut? terjadi kelahiran bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Masyarakat keluhan amenorea 3 bulan. Hasil anamnesis: sering merasa mual
A. Menarche jarang makan ikan atau daging karena daya beli masyarakat dan muntah sejak 1 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD
B. Dismenore kurang. Rencana asuhan apakah yang paling tepat dilakukan pada 140/100 mmHg, P 20x/menit, N 84 x/menit, TFU 1 jari dibawah
C. Gangguan haid kasus tersebut? pusat, tidak teraba ballotement, terdapat bercak kecoklatan dan
D. Nyeri saat ovulasi A. Penyuluhan jaringan seperti gelembung. Diagnosis apakah yang paling
E. Pre menstrual syndrome B. Konseling nutrisi mungkin pada kasus tersebut?
C. Mencari donator tetap A. Abortus imminens
10. Seorang perempuan, umur 15 tahun, datang ke Puskesmas diantar D. Pemberdayaan ekonomi B. Kehamilan ektopik
ibunya dengan keluhan haid banyak dan sering. Hasil anamnesis: E. Pendekatan tokoh masyarakat C. Missed abortion
siklus haid teratur sejak 2 bulan terakhir. Hasil pemeriksaan: TD D. Mola hidatidosa
100/60 mmHg, N 80 x/ menit, S 36,5°C, abdomen tidak teraba 14. Seorang perempuan, umur 25 tahun, datang ke BPM, dengan E. Abortus insipiens
massa, tampak darah keluar dari kemaluan. Diagnosis apakah yang keluhan mual muntah khususnya dipagi hari. Hasil anamnesis: haid
paling mungkin pada kasus tersebut? terakhir 3 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 18. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu,
A. Menoragia 110/70mmHg, N 80x/menit, P 24x/menit, S 370 C. TFU 2 jari diatas datang ke RS dengan keluhan nyeri perut bagian bawah. Hasil
B. Metroragia simfisis. Masalah apakah yang paling mungkin dari kasus tersebut? anamnesis: keluar darah sedang, bercampur sedikit gumpalan dari
C. Polimenore A. Nausea kemaluan sejak 2 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
D. Hipermenore B. Vomiting 120/80 mmHg, N 84 x/menit, ada kontraksi uterus, nyeri tekan
E. Menometroragia C. Hiperemesis abdomen bagian bawah. Hasil inspekulo tampak serviks membuka
D. Morning sickness dan terlihat jaringan pada serviks. Diagnosis apakah yang paling
11. Seorang perempuan, umur 24 tahun, datang ke BPM untuk E. Salivasi gravidarum mungkin pada kasus tersebut?
konsultasi kehamilan. Hasil anamnesis: baru menikah 2 bulan tapi A. Abortus Imminens
belum ada tanda kehamilan, siklus haid 37 hari, tinggal serumah 15. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0 hamil 32 minggu B. Abortus Komplit
dengan suami, melakukan hubungan intim setiap hari. Hasil datang ke BPM dengan keluhan sering BAK di malam hari sejak 2 C. Abortus Insipiens
pemeriksaan: KU baik, BB 75 kg, TB 150 cm, TD 110/70 mmHg, N hari yang lalu. Hasil anamnesis: dalam semalam BAK sampai 3-4 D. Abortus inkomplit
80x/menit, P 20x/menit, S 36,5C, abdomen tidak teraba massa. kali, gerak janin dirasakan aktif. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD E. Mola hidatidosa
Konseling apa yang paling tepat dilberikan pada kasus tersebut? 120/70mmHg, N 80x/menit, P 24 x/menit, S 370 C, TFU 30 cm,
A. Rujuk ke konsultan perkawinan teraba puki, kepala sudah masuk PAP 4/5. Rencana asuhan apakah 19. Seorang perempuan, umur 35 tahun, G4P3A0 hamil 24 minggu,
B. Rujuk ke dokter obgin fertilitas yang paling tepat pada kasus tersebut? datang ke RS mengeluh keluar darah merah segar dari kemaluan
C. Pengaturan pola seksual A. Berbaring miring ke kiri sejak 1 jam yang lalu. Hasil anamnesis: Hasil pemeriksaan: TD
D. Olahraga teratur B. Hindari minum kopi atau teh 140/100 mmHg, P 20 x/menit, N 84 x/menit, tidak ada kontraksi
E. Diet nutrisi C. Perubahan fisiologis trimester 3 uterus dan tidak ada nyeri tekan abdomen bagian bawah, TFU
D. Perbanyak minum pada siang hari setinggi pusat, DJJ 156 x/menit. Diagnosis apakah yang paling
12. Seorang perempuan umur 24 tahun, datang ke BPM untuk E. Kosongkan Kandung kemih ketika ada dorongan mungkin pada kasus tersebut?
konsultasi kehamilan. Hasil anamnesis: baru menikah 2 bulan tapi A. Plasenta previa
belum ada tanda kehamilan, siklus haid teratur setiap 30 hari, B. Solusio plasenta
C. Abortus Imminent A. Rujuk ke RS A. Gawat Janin
D. Mola Hidatidosa B. Tirah baring B. Anemia ringan
E. Kehamilan ektopik C. Penkes fisiologi kehamilan C. Kehamilan normal
D. Observasi dalam 24 jam D. Suspect janin besar
20. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0 hamil 32 minggu, E. Penkes tanda-tanda bahaya E. Hipotensi
datang ke BPM dengan keluhan merasa sesak sejak 1 minggu yang
lalu. Hasil anamnesis: merasa penuh di perut bagian atas. Hasil 24. Seorang perempuan, G1P0A0 hamil 32 minggu, datang ke BPM 28. Seorang perempuan, umur 22 tahun, G1P0A0 hamil 36 minggu,
pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, P 20x/menit, N 84 x/menit, TFU dengan keluhan sering pusing sejak 1 minggu yang lalu. Hasil datang ke BPM dengan nyeri perut sejak 2 jam yang lalu. Hasil
30 cm, bagian fundus teraba bulat, keras, melenting, pada bagian anamnesis: keluhan disertai mudah lelah. Hasil pemeriksaan: TD anamnesis: sering pusing sejak 1 bulan yang lalu. Hasil
bawah teraba bulat, lunak kurang melenting, DJJ 140 x/menit 100/70 mmHg, N 80x/ menit, P 20 x/menit, S 36,5C, TFU 30 cm, pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x.menit, S
terdengar jelas di atas pusat. Rencana asuhan apakah yang paling DJJ 146x/menit, teratur, Hb 10 gram%, protein urine (-). Diagnosis 36,5C, TFU 34 cm, DJJ 100x/menit, Hb 10 gram%, protein urine
tepat dianjurkan pada kasus tersebut? apakah yang paling mungkin terjadi pada kasus tersebut? (-). Bidan memberikan oksigen pada ibu sebanyak 5 liter/menit
A. Berjalan santai A. Gejala hipotensi dan merujuk ibu. Evaluasi segera apakah yang harus dilakukan
B. Posisi trendenburg B. Anemia fisiologis pada kasus tersebut:
C. Gerakan knee chest C. Suspect bayi kecil A. Pola denyut jantung janin
D. Gerakan dorsal recumbent D. Gejala pre eklamsi B. Hasil laboratorium darah
E. Sering menyapu dengan sapu yang pendek E. Kehamilan malposisi C. Perubahan tekanan darah ibu
D. Perubahan frekuensi nadi ibu
21. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G3P1A1 hamil 32 minggu, 25. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0 hamil 32 minggu, E. Perkembangan keluhan pusing ibu
datang ke Polindes dengan keluhan bengkak pada kaki sejak 1 datang ke BPM dengan keluhan sering pusing sejak 1 minggu yang
minggu yang lalu. Hasil anamnesis: keluhan berkurang setelah lalu. Hasil anamnesis: ibu mudah lelah. Hasil pemeriksaan: TD 29. Seorang perempuan, umur 22 tahun, datang untuk pertama
diistirahatkan. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit 100/70 mmHg, N 80x/ menit, P 20 x/menit, S 36,5C, TFU 30 cm, kalinya ke BPM dengan keluhan tidak haid 2 bulan. Hasil
P 20 x/ menit, S 36,6˚C. TFU 30 cm, DJJ 144x/menit teratur. DJJ 146x/menit, teratur, Hb 10 gram%, protein urine (-). Tindakan anamnesis: menikah 4 bulan yang lalu dan melakukan hubungan
Kapankah rencana kunjungan ulang pada kasus tersebut? pertama apakah yang tepat dilakukan bidan pada kasus tersebut? seksual secara rutin. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80
A. 1 minggu A. Konseling persiapan kegawatdaruratan x/menit, P 20 x/menit, TFU belum teraba, Hasil pemeriksaan
B. 2 minggu B. Memberikan suplemen tambah darah penunjang HCG urine (+). Fokus tujuan apakah yang dilakukan oleh
C. 4 minggu C. Melakukan kolaborasi dengan dokter bidan pada kasus tersebut?
D. 6 minggu D. Konseling penambahan nutrisi A. Memastikan kehamilan ibu
E. 8 minggu E. Melakukan rujukan ke RS B. Deteksi dini kelainan letak
C. Membangun hubungan baik
22. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G3P1A1 hamil 20 minggu, 26. Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1P0A0 hamil 36 minggu, D. Adaptasi Penerimaan kehamilan
datang ke BPM untuk memeriksakan kehamilan. Hasil anamnesis: datang ke BPM untuk kunjungan ulang. Hasil anamnesis: ibu E. Pencegahan emesis gravidarum
merasa pusing sejak 1 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD mudah lelah. Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N 80x/menit, P
120/80 mmHg, N 80x/ menit P 24x/menit S 36,6˚C, Hb 11,2 gr%. 20 x/menit, S 36,5C, TFU 30 cm, DJJ 164 x/menit, Hb 10 gram%, 30. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, hamil 24 minggu,
Berapakah dosis tablet Fe yang dianjurkan sesuai kasus tersebut? protein urine (-). Tindakan awal apakah yang paling tepat datang ke BPM untuk kunjungan ulang . Hasil anamnesis: sering
A. 1 x 60 mg dilakukan bidan pada kasus tersebut : merasa lelah dan mudah mengantuk, gerakan janin dirasakan
B. 2 x 60 mg A. Melakukan rujukan aktif. Hasil pemeriksaan: konjungtiva merah muda, TD 120/80
C. 1 x 80 mg B. Memasang infus RL mmHg, N 80 x/ menit, P 20 x/menit, TFU setinggi pusat,
D. 2 x 80 mg C. Resusitasi intrauterine ballotement (+), DJJ 120 x/menit. Pemeriksaan penunjang apakah
E. 1 x 120 mg D. Konseling persiapan gawat darurat yang paling tepat pada kasus tersebut?
E. Melakukan kolaborasi dengan dokter A. Hemoglobin
23. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0 hamil 8 minggu, B. Glukosa urin
datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil 27. Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 38 C. Reduksi Urin
anamnesis: 1 bulan yang lalu pernah mengeluarkan perdarahan minggu, datang ke BPM dengan keluhan nyeri perut sejak 2 jam D. Inspekulo
bercak sekali saat awal kehamilan. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 yang lalu. Hasil anamnesis: sering pusing sejak 1 bulan yang lalu. E. USG
mmHg, N 88x/menit, S 37C, P 20x/menit, TFU belum teraba, HCG Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x.menit,
urin test (+). Informasi apakah yang paling tepat sesuai kasus S 36,5C, TFU 34 cm, DJJ 105 x/menit, Hb 11 gram%, protein urine 31. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, hamil 37 minggu,
tersebut? (-). Diagnosis apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ? datang ke BPM untuk melakukan kunjungan ulang. Hasil
anamnesis: ibu sering pusing dan mudah lelah. Hasil pemeriksaan:
konjungtiva merah muda, TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, P 20 35. Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0 hamil 30 minggu 39. Seorang bidan melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil, umur
x/menit, TFU 30 cm, puka, kepala belum masuk PAP, DJJ 120 datang ke BPM, dengan keluhan tungkai bengkak sejak 2 hari yang 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 10 minggu dengan keluhan mual
x/menit, Hb 10,5 gram%. Diagnosis apakah yang paling mungkin lalu. Hasil anamnesis: tidak ada keluhan pusing. Hasil pemeriksaan: muntah di pagi hari sejak 1 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan:
pada kasus tersebut? TD 110/80 mmHg, N 80x/menit, P 20 x/menit, S 36,6˚C, TFU 28 TD 110/80 mmHg, N, 88 x/menit, S 36,5C, P 20 x/menit, TFU
A. Bayi besar cm, DJJ 148 x/menit, Protein urine (+). Rencana asuhan apakah belum teraba, HCG urin test (+). Anjuran apa yang paling tepat?
B. Anemia ringan yang diberikan pada kasus tersebut? A. Makan sering dengan porsi kecil
C. Anemia berat A. Tungkai ditinggikan saat tidur B. Menghindari makanan yang terasa pedas
D. Panggul sempit B. Tidur dengan posisi semi fowler C. Menganjurkan makanan tinggi karbohidrat
E. Hipotensi C. Tidur menggunakan kasur yang lunak D. Mengkonsumsi buah yang mengandung vitamin C
D. Jalan-jalan waktu pagi selama satu jam E. Meningkatkan frekuensi makan makanan berlemak
32. Seorang perempuan, umur 35 tahun, G1P0A0, hamil 32 minggu, E. Anjuran merendam kaki dengan air hangat
datang ke BPM dengan keluhan lemah. Hasil anamnesis: sering 40. Seorang bidan Desa bertugas melakukan pencatatan dan
letih dan lesu. Hasil pemeriksaan: tampak lemah, konjungtiva 36. Seorang perempuan, umur 28 tahun, hamil 32 minggu, datang ke pelaporan melalui PWS KIA. Dalam pencatatan tersebut diketahui
merah muda, TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, TFU Poskesdes, untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: data cakupan K1 bulan ini adalah 85%, data cakupan K1 bulan lalu
30 cm, puka, kepala, DJJ 120 x/menit, Hb 10 gr/ dL. Bidan sering BAK sejak 3 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 75%. Target K1 di wilayah tersebut adalah 60%. Apakah
memberikan tablet Fe + asam folat. Kapankah waktu yang tepat mmHg, N 88 x/menit, P 20 x/menit, S 36,6C, TFU 30 cm, DJJ 148 kesimpulan terhadap status cakupan K1 di wilayah tersebut?
untuk mengevaluasi keefektifan asuhan pada kasus tersebut? x/menit, presentasi kepala 3/5. Penyebab apakah yang paling A. Baik
A. 1 minggu tepat pada kasus tersebut? B. Jelek
B. 2 minggu A. Ibu sering minum air putih C. Cukup
C. 3 minggu B. Letak kandung kencing berdekatan dengan uterus D. Kurang
D. 4 minggu C. Peningkatan natrium dan garam dalam tubuh ibu hamil E. Meningkat
E. 5 minggu D. Uterus yang mulai membesar menekan kandung kencing
E. Kandung kemih tertekan oleh penurunan kepala janin 41. Seorang bidan bertugas melakukan pencatatan dan pelaporan
33. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G2P1A0, hamil 36 minggu, hasil pelayanan yang dilakukan dan situasi kesehatan ibu dan anak
datang ke BPM dengan keluhan sering sakit kepala. Hasil 37. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G2P0A1 hamil 36 minggu, melalui PWS KIA. Hasil pencatatan PWS KIA tersebut di sajikan
anamnesis: tidur cukup. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N datang ke Poskesdes untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil dalam bentuk grafik untuk kebutuhan pelaporan. Saat ini bidan
84 x/menit, P 22 x/menit, TFU 30 cm, puka, presentasi kepala, anamnesis: Ibu memberikan ASI eksklusif pada anak pertamanya sedang membuat grafik tentang kunjungan nifas yang dilayani 3 x
belum masuk pintu atas panggul (PAP), DJJ 142x/menit, reguler, dan telah diberikan imunisasi TT pada umur kehamilan 20 minggu. oleh tenaga kesehatan. Apakah grafik yang akan dibuat bidan pada
ekstemitas bawah oedema. Bidan melakukan pemeriksaan protein Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80x/menit, P 20 x/menit. kasus tersebut?
urine dengan hasil menggumpal. Bagaimanakah penafsiran hasil S 36,7C. TFU 32 cm, presentasi kepala belum masuk PAP, Puki, A. K1
pemeriksaan penunjang pada kasus tersebut? DJJ 140x/menit. Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada B. K4
A. (+) kasus tersebut? C. KF
B. (++) A. Edukasi gizi seimbang D. KN1
C. (+++) B. Diskusi persiapan laktasi E. KN2
D. Negatif C. Informasi tanda bahaya trimester 3
E. Batas normal D. Konseling persiapan pendamping persalinan 42. Seorang perempuan, 35 tahun, G4P3A0 hamil 36 minggu, datang
E. Memberikan suntikan tetanus toksoid ke dua ke Puskesmas dengan keluhan keluar bercak darah dari kemaluan.
34. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0 hamil 24 minggu, Hasil anamnesis: tidak ada mules dan nyeri, gerakan janin masih
datang ke BPM untuk kunjungan kehamilan. Hasil anamnesis: 38. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0 hamil 35 minggu, dirasakan. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 84 x/menit, P
gerakan janin aktif dirasakan. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 datang ke BPM untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil 20 x/menit, TFU 30 cm, puki, presentasi kepala, belum masuk
mmHg, N 80x/menit, P 20 x/menit, S 36,6˚C, DJJ 140 x/menit, anamnesis: cemas menunggu persalinannya. Hasil pemeriksaan: pintu atas panggul, DJJ 142x/ menit, kontraksi (-), ekstremitas
Ballotement (+). Berapakah TFU yang sesuai pada kasus tersebut? TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36C, P 20 x/menit, TFU 32 cm, bawah oedema, hasil inspekuloa: tampak sisa darah berwarna
A. Setinggi pusat presentasi kepala, DJJ 140 x/menit. Pendidikan kesehatan apakah merah segar di dinding vagina, porsio masih menutup. Diagnosis
B. 3 jari diatas pusat yang tepat pada kasus tersebut? apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
C. 3 jari dibawah pusat A. Penerimaan diri A. Vasa previa
D. 3 jari di atas sympisis B. Kebutuhan seksual B. Erosi portionis
E. Pertengahan pusat – px C. Tanda-tanda persalinan C. Plasenta previa
D. Teknik pernafasan D. Solusio plasenta
E. Adaptasi psikologi Trimester 3 E. Kelainan hormonal
43. Seorang perempuan, 30 tahun, G2P1A0, hamil 34 minggu, datang A. Mempertahankan posisi fleksi persalinan sangat cepat. Saat bayi diletakkan di abdomen, tampak
ke puskesmas mengeluh keluar gumpalan darah dari jalan lahir B. Melakukan episiotomi medio-lateral darah keluar tiba-tiba dari vulva. Hasil pemeriksaan: tidak ada
sejak 1 jam yang lalu. Hasil anamnesis: terasa nyeri pada C. Perlahan-lahan membantu kelahiran kepala janin kedua, Kontraksi kuat. Tindakan apakah yang paling tepat
abdomen, gerakan janin dirasakan berkurang. Hasil pemeriksaan: D. Menahan batas antara ujung vulva dan anus dilaku¬kan pada kasus tersebut?
TD 100/60 mmHg, N 100 x/menit, P 24 x/menit, TFU 34 cm, DJJ (+) E. Mencegah terjadinya defleksi yang terlalu cepat A. Memotong tali pusat
kurang jelas, palpasi sulit dilakukan, ekstemitas bawah oedema, B. Melahirkan plasenta
tampak bercak darah berwarna bergumpal berwarna hitam. 47. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 40 C. Cepat mengeringkan bayi
Asuhan apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut? minggu, kala I di BPM, mengeluh mulas. Hasil anamnesis: sudah D. Suntik oksitosin 10 IU secara IM
A. Pemasangan infus keluar lendir-darah. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 84 E. Memeriksa apakah ada bayi ke dua
B. Pemeriksaan USG x/menit, S 36,5°C, P 18x/menit, kontraksi 3x/10’/40”, DJJ 132x/
C. Bedrest di puskesmas menit, penurunan 2/5, pembukaan 6 cm, portio tipis-lunak, 51. Seorang bidan di Desa dipanggil keluarga pasien ke rumah pasien.
D. Rujuk ke rumah sakit ketuban utuh, UUK kiri depan. Kapan dilakukan pemeriksaan Sesampai di rumah pasien didapatkan kondisi ibu dalam kala II
E. Kolaborasi dengan dokter dalam selanjutnya pada kasus tersebut? persalinan. Hasil anamnesis: umur 35 tahun, G4P3A0, usia
A. Saat ketuban pecah spontan kehamilan 38 minggu, riwayat persalinan yang lalu normal. Hasil
44. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 38 B. Setelah Perineum menonjol pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, his 4x/10’/40”, DJJ
minggu, kala I di BPM ditemani suami, dengan keluhan mulas C. Rasa ingin meneran 144x/menit, tampak sakrum janin pada posisi antero-posterior di
sering. Hasil anamnesis: tidak tahan dengan sakit pinggang, minta D. 4 jam kemudian vulva. Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus
digosok pada bagian yang sakit ini. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 E. Vulva membuka tersebut?
mmHg, N 80 x/menit, S 36,7°C, P 18x/menit, kontraksi 3x/10’/40”, A. Memutar bokong ke posisi lateral
DJJ 132x/ menit, penurunan 3/5, pembukaan 6 cm, portio tipis- 48. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 40 B. Membawa pasien ke puskesmas PONED.
lunak, ketuban utuh. Asuhan apakah yang paling tepat pada kasus minggu, kala I di BPM, dengan keluhan sering mulas. Hasil C. Mengenggam bagian bawah dengan kain bersih.
tersebut anamnesis: sudah keluar darah-lendir, kontraksi makin sering, D. Memasang infus sebagai antisipasi kom¬plikasi tindakan.
A. Meminta ibu istirahat memilih berbaring, Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 84 E. Melahirkan bayi sampai tampak perut dan sebagian dada janin
B. Mengajarkan ibu bernafas x/menit, S 36,5°C, P 18x/menit, kontraksi 3x/10’/40”, DJJ
C. Memberikan kompres dingin 132x/menit, penurunan 2/5, pembukaan 7 cm, portio tipis-lunak, 52. Seorang perempuan, umur 31 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 32
D. Menjelaskan fisiologis persalinan ketuban utuh, UUK kiri depan. Posisi apakah yang paling tepat minggu, datang ke Pusk¬esmas PONED diantar suami dalam
E. Melibatkan suami dalam manajemen pengurangan nyeri pada kasus tersebut? keadaan kejang, muka sembab, kaki edema. Tim PONED bekerja
A. Duduk cepat: satu petugas mempertahankan jalan napas, satu lagi
45. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 38 B. Telentang melakukan regimen MgSO4, satu lagi melakukan katerisasi dan
minggu, kala II di BPM ditemani suami, dengan keluhan mulas tak C. Miring kiri pemeriksaan yang terfokus. Hasil pemeriksaan: pembukaan 9 cm,
tertahankan. Hasil anamnesis: merasa haus, perasaan ingin BAB. D. Miring kanan portio tipis, ketuban utuh, penurunan kepala di hodge III, UUK kiri
Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,7°C, P E. Setengah duduk depan, protein urine (+++). Tindakan awal apakah yang paling
18x/menit, DJJ 144x/menit, Kontraksi 4x/10’/45”, kepala janin tepat pada kasus tersebut?
sudah tampak 5-6 cm di vulva. Langkah apakah selanjutnya yang 49. Seorang perempuan, umur 18 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 37 A. Menstabilkan pasien
dilakukan pada kasus tersebut? minggu, kala I di puskesmas PONED, mengeluh keluar darah dan B. Memecahkan ketuban
A. Memberitahu ibu bahwa perlu dilakukan episiotomi lendir pervaginam. Hasil anamnesis: mules makin sering, Hasil C. Memeriksa refleks patella
B. Melibatkan pendamping untuk memberi minum pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 84 x/menit, S 36,5°C, P D. Kolaborasi untuk vakum ekstraksi
C. Memfasilitasi ibu melakukan posisi meneran 18x/menit, TFU 28 cm, kontraksi 3x/10’/35”, DJJ 144x/ menit, E. Merujuk pasien ke rumah sakit sesegera mungkin
D. Memasukkan oksitosin 10 IU ke dalam spuit kepala masih bisa digoyangkan. Rencana pasien dirujuk tanpa
E. Memasang sarung tangan DTT pemeriksaan dalam terlebih dahulu. Alasan apakah yang paling 53. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G2P1A0 , usia kehamilan 39
tepat untuk merujuk pada kasus tersebut? minggu, datang ke Puskesmas dengan keluhan mulas tak
46. Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 38 A. Usia ibu tertahankan. Hasil anamnesis: sudah keluar darah lendir. Hasil
minggu, kala II di BPM, dengan keluhan mulas tak tertahankan. B. Masa gestasi pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, P 20x/ menit, N 84x/menit, S
Hasil anamnesis: perasaan ingin BAB. Hasil pemeriksaan: TD C. Belum inpartu 36,8C, TFU 32cm, DJJ 136x/menit, teratur, penurunan kepala 3/5,
110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,7°C, P 18x/menit, DJJ D. His belum adekuat kontraksi 3x/10’/40’’, portio tipis lunak, pembukaan 6 cm, ketuban
144x/menit, Kontraksi 4x/10’/45”, kepala janin sudah tampak 5-6 E. Penurunan kepala 5/5 utuh, UUK kiri depan. Rencana asuhan apakah yang paling tepat
cm di vulva, perineum kaku. Langkah apakah selanjutnya yang pada kasus tersebut?
tepat pada kasus tersebut? 50. Seorang perempuan, 40 tahun, G6P5A0, usia kehamilan 39 A. Mengukur nadi setelah 4 jam pemeriksaaan
minggu, dalam kala III persalinan di BPM. Riwayat kala II B. Melakukan periksa dalam 2 jam kemudian
C. Memeriksa TD menjelang persalinan lunak, pembukaan 5 cm, ketuban (-). Rencana tindakan apakah sebelumnya operasi atas indikasi preeklamsia. Hasil pemeriksaan:
D. Melakukan observasi DJJ per 30 menit yang paling tepat pada kasus tersebut? TD 150/90 mmHg, N 88x/menit, S 37,6C, P 20x/menit, oedema
E. Menilai kontraksi 1 jam lagi A. Lakukan rujukan tungkai, TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, penurunan kepala 4/5,
B. Monitor kontraksi dan DJJ kontraksi 3x/10’/40”, portio kaku, pembukaan 1 cm, ketuban (+).
54. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 39 C. Pasang infus, ibu dipuasakan Pemeriksaan penunjang apakah yang paling tepat pada kasus
minggu, bersama suami datang ke BPM dengan keluhan mulas tak D. Rawat pasien sebelum inpartu tersebut?
tertahankan. Hasil anamnesis: keluar darah lendir, Ibu tampak E. Nilai air ketuban dengan lakmus A. Leukosit
gelisah dan kesakitan. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, S B. Haemoglobin
36,7C, N 90x/mnt, P 20x/menit, TFU 33cm, DJJ 136x/menit, 58. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 38 C. Protein urine
teratur, penurunan kepala 3/5, kontraksi 3x/10’/35’’, porsio lunak, minggu, Kala II di BPM Hasil anamnesis: ingin meneran seperti D. Reduksi urine
pembukaan 5 cm, ketuban utuh. Rencana tindakan apakah yang mau BAB. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg,, N 90x/mnt, TFU E. Golongan darah
paling tepat pada kasus tersebut? 34 cm, DJJ 144x/ menit, teratur, kontraksi 4x/10’/45’’, pembukaan
A. Beri dukungan lengkap, kepala sudah membuka vulva 5-6 cm. telah dipimpin 62. Seorang perempuan umur 30 tahun, G1P0A0, aterm, Kala II di
B. Ajarkan teknik relaksasi meneran selama 1 jam dan belum menunjukkan kemajuan. BPM dipimpin meneran. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, P
C. Anjurkan Jalan-jalan semampu ibu Tindakan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut? 20x/menit, TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, kontraksi 4x/10’/45’’. Saat
D. Motivasi berkemih sesering mungkin A. Lakukan Rujukan ini kepala janin telah selesai putaran paksi luar. Langkah
E. Sarankan berbaring dalam posisi terlentang B. Monitor kontraksi dan DJJ selanjutnya apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
C. Pasang infus, ibu dipuasakan A. Lahirkan badan dan tungkai
55. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 38 D. Rawat pasien sebelum inpartu B. Lanjutkan meneran saat kontraksi
minggu, kala II di BPM, dengan keluhan ingin meneran. Hasil E. Lanjutkan memimpin persalinan C. Memegang kepala secara biparietal
anamnesis: ingin BAB. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, S D. Periksa apakah terdapat lilitan tali pusat
36,7C, N 90x/mnt, P 20x/ menit, TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, 59. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 38 E. Gerakkan kepala dengan lembut kearah bawah
kontraksi 4x/10’/45’’, pembukaan lengkap, ketuban (+), UUK kiri minggu, kala II di BPM, dengan keluhan ingin meneran. Hasil
depan. Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? anamnesis: ingin BAB. Hasil pemeriksaan : TD 120/80 mmHg, S 63. Seorang perempuan, umur 29 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 39
A. Pimpin meneran 36,7C, N 90x/mnt, P 20x/ menit, TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, minggu, datang ke BPM dengan keluhan keluar darah lendir. Hasil
B. Segera Episiotomi kontraksi 4x/10’/45’’, pembukaan lengkap, ketuban (+), UUK kiri Pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, S 36.6°C, N 80x/menit, P
C. Lakukan amniotomi depan. Langkah selanjutnya apakah yang paling tepat? 18x/menit, DJJ (+) 144x/ menit, teratur, penurunan kepala 3/5,
D. Ajarkan teknik relaksasi A. Pimpin meneran kontraksi 3x/10’/35”, portio lunak, pembukaan 4cm, ketuban
E. Posisikan ibu senyaman mungkin B. Posisikan litotomi positif. Informasi tentang apakah yang paling awal diberikan pada
C. Mencegah defleksi kasus tersebut?
56. Seorang perempuan, umur 29 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 40 D. Lakukan episiotomi A. Teknik relaksasi
minggu, kala II di BPM. Hasil anamnesis: ingin meneran. Hasil E. Membantu lahirnya kepala B. Posisi persalinan
pemeriksaan : KU baik, TD 120/80 mmHg, S 36,7C, N 90x/menit, P C. Dukungan keluarga
20x/menit, TFU 36cm, DJJ 144x/menit, teratur, kontraksi kuat 60. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, aterm, kala I di D. Hasil pemeriksaan
5x/10’/45’’, pembukaan lengkap, penurunan kepala station 0, Puskesmas. Hasil anamnesis: 1 minggu yang lalu periksa E. Rencana persalinan
ketuban pecah spontan. Tindakan apakah yang paling tepat sesuai kehamilan, tercatat lengkap di buku KIA. Hasil pemeriksaan: TD
kasus tersebut? 120/80mmHg, N 90x/menit, P 20x/ menit, S 36,7C, TFU 34 cm, 64. Seorang perempuan, umur 28 Tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu,
A. Pimpin meneran DJJ 128 x/menit, penurunan kepala 3/5, kontraksi, 3x/10’/40”, datang ke RS dengan keluhan keluar darah lendir. Hasil anamnesis:
B. Kolaborasi dengan dokter pembukaan 5 cm, ketuban positif. Dokumen catatan apakah yang rasa ingin BAB tetapi tidak mau keluar, sakit pinggang sejak
C. Berikan injeksi oxytocin 3 unit IM harus dilengkapi pada kasus tersebut? semalam, rumah dekat dengan RS. Hasil pemeriksaan: TD 120/80
D. Posisikan ibu senyaman mungkin A. Partograf mmHg, S 36.6°C, N 80x/menit, P 18x/menit, TFU 34 cm, DJJ (+)
E. Observasi tunggu sampai bayi lahir spontan B. Biodata pasien 144x/menit, teratur, penurunan kepala 4/5, portio datar,
C. Surat untuk rujukan pembukaan 1 cm, ketuban (+). Rencana tindakan apakah yang
57. Seorang perempuan, umur 21 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 38 D. Pilihan tindakan persalinan paling tepat sesuai kasus tersebut?
minggu, datang ke BPM dengan keluhan mulas. Hasil anamnesis: E. Persetujuan tindakan (Informed consent) A. Menawarkan ibu pulang hingga kontraksi adekuat
ketuban pecah sejak 1 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, B. Memantau persalinan kala I fase laten
TD 120/80 mmHg, N 90x/mnt, P 20x/menit, TFU 33 cm, letak 61. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0, hamil 38 minggu, C. Persiapan induksi persalinan
lintang, DJJ 140x/mnt, teratur, kontraksi 3x/10’/35’’, porsio tipis datang ke BPM mengeluh mulas tak tertahankan. Hasil anamnesis: D. Beri pencahar
sakit kepala dan penglihatan kabur. Riwayat persalinan E. Pasang infus
65. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 38 C. Menganjurkan istirahat agar pikiran tenang A. Kompres dingin
minggu, Kala II di BPM sedang dipimpin meneran. Hasil D. Merujuk ibu untuk konsultasi dengan psikolog B. Teruskan menyusui
pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, S 36,7C, N 90x/mnt, P E. Membujuk agar mau berinteraksi dengan bayinya C. Beri parasetamol 500 mg
20x/menit, TFU 34 cm, DJJ 144x/ menit, teratur, kontraksi D. Suntik antibiotika dosis rendah
4x/10’/45’’. Saat ini kepala janin telah lahir tapi belum terjadi 69. Seorang laki-laki mengantar istrinya ke RS. Hasil anamnesis: umur E. Gunakan penyangga payudara yang nyaman
putaran paksi luar. Langkah selanjutnya apakah yang paling tepat istri 20 tahun, P1A0, nifas 7 hari, istri sering menangis, sulit tidur
pada kasus tersebut? dan menolak menyusui bayinya. Hasil anamnesis: riwayat 73. Seorang perempuan, umur 26 tahun, P2A0 nifas 5 hari, datang ke
A. Periksa lilitan tali pusat persalinan bedah sesar. Ibu menolak diperiksa dan tiba-tiba BPM dengan keluhan payudara bengkak. Hasil anamnesis: nyeri
B. Pegang secara biparietal menangis. Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus jika disentuh, bayi tidak mau menyusu, riwayat melahirkan
C. Lakukan sanggah susur tersebut? normal, IMD tidak berhasil. Hasil pemeriksaan: TD 110/70mmhg, S
D. Lahirkan bahu anterior A. Stress 37,5⁰C, P 20x/menit, N 82x/menit, tampak puting susu masuk
E. Bersihkan muka bayi B. Psikosis kedalam, payudara tegang dan keras. Diagnosis apakah yang
C. Skizoprenia paling mungkin pada kasus tersebut?
66. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G1P0A0, aterm, datang ke D. Ambivalensi A. Abses payudara
Poskesdes untuk melahirkan. Hasil anamnesis: Riwayat persalinan E. Depresi post partum B. Infeksi mammae
sebelumnya normal. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 C. Bendungan ASI
mmHg, N 76 x/menit, S 36,5ºC, TFU 36 cm, puka, presentasi kepa- 70. Seorang perempuan, umur 36 tahun, melahirkan anak ke 5 di BPM D. Retraksi nipple
la, DJJ 140x/menit, teratur, kontraksi uterus 3x/10’/40“, lendir dengan keluhan pusing setelah 30 menit plasenta lahir. Hasil E. Mastitis
darah keluar dari vagina, pembukaan 6 cm, ketuban utuh, station Pemeriksaan: TD 90/60 mmHg, N 110x/ menit, P22x/menit,
-2, sutura sagitalis tumpang tindih. Tanda bahaya apakah yang kontraksi uterus lembek, plasenta lahir lengkap, perdarahan 74. Seorang perempuan, umur 26 tahun, P1A0, datang ke BPM
paling penting di observasi pada kasus tersebut ? 200cc. Ibu tampak lemas dan pucat. Tindakan awal apakah yang dengan keluhan nyeri pada kaki sebelah kanan sejak 1 hari ini.
A. Inersia uteri paling tepat pada kasus tersebut? Hasil anamnesis: melahirkan 3 hari lalu di BPM dengan riwayat
B. Ring bandle A. KBI/KBE partus lama dan nyeri pada luka jahitan sehingga takut jalan. Hasil
C. Ruptur Uteri B. Pasang infus pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N 92x/ menit, S 38,5C, P
D. Bradikardi C. Penuhi nutrisi 20 x/menit, kaki kanan bengkak warna merah, nyeri bila ditekan
E. Takhikardi D. Massage uterus dan digerakkan, TFU setengah pusat simfisis, kontraksi uterus baik,
E. Pemberian uterotonika lochea rubra, luka jahitan perineum bersih dan kering. Diagnosis
67. Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0, nifas 1 hari di BPM, apakah yang paling mungkin sesuai kasus tersebut?
khawatir ASI tidak cukup untuk kebutuhan bayinya. Hasil 71. Seorang perempuan, umur 22 tahun, P2A0 nifas 14 hari, datang ke A. Trombophlebitis
anamnesis: ASI belum keluar, bayi menangis terus. N 80X/menit, P BPM dengan keluhan demam sejak dua hari yang lalu. Hasil B. Haematoma
20x/menit, S 36.8C, mammae lembek, kolostrum (+), TFU 2 jari anamnesis: riwayat melahirkan normal, payudara bengkak, tegang C. Varices
bawah pusat, kontraksi uterus keras. Pendidikan kesehatan dan nyeri, bayi tidak mau menyusu. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 D. Selulitis
apakah yang paling paling tepat pada kasus tersebut? mmHg, S 38.8C, N 92x/menit, P 22x/ menit, payudara keras, E. Abses
A. Tetap menyusui kemerahan dan nyeri saat dipalpasi. Diagnosis mungkin apakah
B. Istirahat yang cukup yang paling tepat pada kasus tersebut? 75. Seorang perempuan, umur 22 tahun, P1A0, nifas 4 hari, datang ke
C. Perawatan payudara A. Tumor BPM mengeluh nyeri puting susu saat menyusui. Hasil anamnesis:
D. Teknik menyusui yang benar B. Abses ASI cukup. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 80 x/menit,P
E. Makan makanan mengandung zat besi C. Mastitis 22 x/menit, S 36,50 C, kedua payudara keras dan puting susu lecet,
D. Retraksi puting TFU 1/2 pusat simfisis, kontraksi uterus baik, lochea rubra.
68. Seorang perempuan, umur 21 tahun, P1A0, nifas 1 hari di E. Bendungan ASI Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
puskesmas PONED tampak sedih bila dekat dengan bayinya. A. Menganjurkan sementara tidak menyusui
Riwayat persalinan vakum ekstraksi dengan indikasi kala II 72. Seorang perempuan, umur 22 tahun, P2A0, nifas 14 hari, datang B. Mengajarkan posisi menyusui
melampaui 60 menit. Hasil anamnesis: Berulang-ulang ke RS dengan keluhan demam sejak dua hari yang lalu. Hasil C. Menganjurkan memerah ASI
mengatakan kehamilan dan persalinan ini menyiksa dirinya, ibu anamnesis: riwayat melahirkan normal, payudara bengkak, tegang D. Memberi salep antibiotika
sangat gelisah dan menolak menyusui. Hasil pemeriksaan: TD dan nyeri, bayi tidak mau menyusu. Hasil pemeriksaan: KU baik, E. Memberi obat anti nyeri
110/70 mmHg, N 88 x/menit, S 36,20 C. Sikap apakah yang paling TD 100/70 mmHg, S 38,8C, N 92x/menit, P 22x/ menit, payudara
tepat pada kasus tersebut? keras, kemerahan dan nyeri saat dipalpasi. Tindakan awal apakah 76. Seorang perempuan, umur 28 tahun, P2A0 nifas 2 hari di RS. Hasil
A. Membiarkan pasien sendiri yang paling tepat pada kasus tersebut? anamnesis: Ibu merasa pusing dan lemas sejak 2 hari ini, riwayat
B. Memberikan dukungan psikologi melahirkan spontan dan perdarahan post partum 600 cc. Hasil
pemeriksaan: KU tampak pucat, TD 100/70 mmHg, N 88x /menit, P anamnesis: payudara nyeri dan terasa bengkak sejak 3 hari yang 84. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P1A0, nifas 2 minggu, datang
19 x/menit, S 36,6C, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus lalu. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 100 x/menit, P 24 ke puskesmas dengan keluhan demam. Hasil anamnesis: sakit
baik, lochea rubra. Pemeriksaan penunjang apakah yang paling x/menit, S 38,50 C, payudara keras dan kemerahan meradang. kepala, nyeri otot, dan kurang nafsu makan. Hasil pemeriksaan: TD
tepat pada kasus tersebut? Diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut ? 110/70 mmHg, N 82 x/menit, P 22 x/menit, S 38C,TFU tidak
A. Gula darah A. Mastitis teraba, rapid diagnosis test/RDT (+). Masalah apakah yang paling
B. Kimia darah B. Infeksi nifas mungkin pada kasus tersebut?
C. Biakan darah C. Engorgement A. Malaria
D. Haemoglobin D. Bendungan ASI B. Tifoid
E. Urine lengkap E. Abses Payudara C. Dengue
D. Mastitis
77. Seorang perempuan, umur 26 tahun, P2A1 nifas 3 hari dikunjungi 81. Seorang perempuan, umur 23 tahun, P1A0, nifas 7 hari, datang ke E. Influenza
bidan ke rumah. Hasil anamnesis: keluar darah banyak. Hasil BPM mengeluh perdarahan satu hari yang lalu. Hasil anamnesis:
pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, S 38C, N 84 x/menit, P 19 darah keluar sedikit berwarna kecoklatan. Hasil pemeriksaan: TD 85. Seorang bayi laki-laki, lahir normal, IMD tidak berhasil, 2 hari yang
x/menit, TFU 1 jari bawah pusat, kontraksi uterus lembek, 100/70 mmHg, N 88 x/menit, P 20 x/menit, S 36,20 C, TFU 1/2 lalu di RS. Hasil pemeriksaan: BB 3000 gram, PB 49 cm. Tidak
kandung kemih penuh dan tegang, lochea rubra. Diagnosis apakah pusat simfisis, tampak gumpalan dengan jumlah darah sekitar 200 ditemukan kelainan kongenital, S 37C. Saat ini sedang diperiksa
yang paling mungkin pada kasus tersebut? cc. Bidan belum pernah memiliki pengalaman menangani ibu releks dengan cara menyentuh bagian pipi bayi. Hasilnya, mulut
A. Distensi kandung kemih dengan perdarahan post partum sekunder. Tindakan apakah yang bayi mengikuti arah jari. Jenis refleks apakah yang ditunjukkan
B. Infeksi kandung kemih paling tepat dilakukan pada kasus tersebut? bayi pada kasus tersebut?
C. Infeksi saluran kemih A. Memasang infus A. Rooting
D. Subinvolusio B. Merujuk ke rumah sakit B. Grasping
E. Infeksi nifas C. Melakukan eksplorasi uterus C. Babinski
D. Berkonsultasi dengan bidan yang lebih senior D. Sucking
78. Seorang perempuan, umur 26 tahun, P2A0 nifas 3 hari, datang ke E. Mempelajari kembali buku sumber untuk penanganan HPP E. Moro
BPM dengan keluhan kepala pusing sejak 1 hari yang lalu. Hasil
anamnesis: riwayat melahirkan secara spontan, perdarahan 82. Seorang perempuan, umur 27 tahun, P1A0, nifas 14 hari, datang 86. Seorang bayi laki-laki, anak kedua baru dilahirkan 6 jam yang lalu
banyak setelah melahirkan, dan lemas. Hasil pemeriksaan: TD ke BPM dibawa keluarganya karena kejang. Hasil anamnesis: di RS secara spontan. Riwayat kelahiran: bayi bernafas spontan,
90/60 mmHg, N 92x /menit, P 20x/menit, S 36,2C, TFU 2 jari persalinan ditolong dukun, tidak ada riwayat kejang sebelumnya. usia gestasi 40 minggu, inisiasi menyusu dini berhasil, Bayi sudah
bawah pusat, kontraksi uterus baik, lochea rubra, Hb 10 gr/dL. Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, BAK 1 kali, PB 48 cm, BB 2600 gram. Telah diberikan suntikan Vit
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut? S 37,8C, mulut mencucut, punggung melengkung, perut keras. K1. Asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Trombocitopenia TFU tidak teraba. Diagnosis apakah yang paling mungkin pada A. Memandikan
B. Leukocitopenia kasus tersebut? B. Melanjutkan IMD
C. Thalasemia A. Eklamsia C. Memfasilitasi rooming in
D. Leukemia B. Epilepsi D. Melakukan pencatatan surat keterangan lahir
E. Anemia C. Tetanus E. Memberikan suntikan imunisasi Hepatitis B0
D. Shock sepsis
79. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P3A0 nifas 8 jam di E. Meningitis 87. Seorang bayi perempuan baru lahir di bidan praktik mandiri.
Puskesmas, riwayat HPP 400 cc. Hasil anamnesis: pusing dan Riwayat kelahiran: anak pertama, usia gestasi 38 minggu, kala II
lemas. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 88 x/menit, P20 83. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P2A0, melahirkan 2 bulan lama. Hasil pemeriksaan: Bayi lahir tidak segera menangis, kulit
x/menit, S 36,9C, TFU 2 jari bawah pusat, uterus teraba lembek, yang lalu, datang ke BPM dengan keluhan keputihan. Hasil jari-jari ekstremitas kebiruan, tonus otot lemas. Diagnosis apakah
kandung kemih kosong, jumlah darah satu pembalut penuh. anamnesis: gatal-gatal di sekitar area genetalia, belum haid, yang paling mungkin terjadi pada kasus tersebut?
Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? menyusu ekslusif. Sudah sanggama sejak nifas 40 hari. Hasil A. Gangguan fungsi motorik
A. Beri analgetika. pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N 78 x/menit, P 22 x/menit, B. Masalah vaskularisasi
B. Observasi tanda vital keputihan berwarna kuning kehijauan. Penyebabnya apakah yang C. Kelainan jantung
C. Observasi perdarahan paling mungkin pada kasus tersebut? D. Asfiksia
D. Penuhi kebutuhan nutrisi A. Trikomoniasis E. Apneu
E. Observasi keadaan umum B. Kandidiasis
C. Klamedia 88. Seorang bayi perempuan, umur 3 hari, dibawa ibunya ke BPM
80. Seorang perempuan, umur 35 tahun, P4A0 nifas 10 hari, datang ke D. Gonore untuk kontrol. Hasil anamnesis: malas menyusu, BAB dan BAK lan-
BPM dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu. Hasil E. Sifilis car. Hasil pemeriksaan: tampak kuning pada muka, leher, sampai
ke pusat, FJ 110 x/menit, P 40 x/menit, S 37C. Diagnosis apakah 8,5 Kg, PB 74 cm, S 37,5°C, P 36 x/menit, mata tidak cekung, turgor pemeriksaan pada bayi: BB 3600 gram, PB 49 cm, terdapat
yang paling mungkin pada kasus tersebut? kulit kembali cepat. Rencana asuhan apakah yang paling tepat pembengkakan pada kepala, teraba lunak, batas tidak jelas,
A. Ikterus fisiologis pada kasus tersebut? melewati sutura, dan berisi cairan limfe. Diagnosis apakah yang
B. Jaundice patologis A. Pemberian zink selama 1 minggu paling mungkin pada kasus tersebut?
C. Bayi normal B. Pemberian teh manis A. Cephal hematoma
D. Kern ikterus C. Pemberian antipiretik B. Caput succedanium
E. Letargi D. Pemberian antibiotik C. Perdarahan intracranial
E. Pemberian oralit D. Perdarahan subaponeurotik
89. Seorang balita, umur 2 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas E. Penumpukan cairan cerebrospinal
dengan keluhan mencret yang belum sembuh sejak 2 minggu yang 93. Seorang bayi perempuan, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke
lalu. Hasil anamnesis: balita masih mau minum dan makan, BAB 3- puskesmas dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Hasil 97. Seorang bayi laki-laki lahir lahir 2 jam yang lalu di klinik dan sudah
4 kali sehari, konsistensi cair, tidak ada darah dalam tinja, minum anamnesis: bayi rewel, tidak ada batuk pilek, menyusu kuat. Hasil dilakukan IMD selama 1 jam dan telah mendapatkan asuhan bayi
dan makan biasa. Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, S 37°C, P pemeriksaan: BB 8,5 Kg, PB 75 cm, S 37,8°C, P 30 x/menit, tampak baru lahir 1 jam pertama. Hasil pemeriksaan : BB 3500gram, PB 55
34x/menit, mata tidak cekung, turgor kulit kembali cepat. ruam merah kecoklatan di sekitar telinga, kepala dan leher, mata cm, Frekuensi Jantung 110x/menit, S 37C, gerak aktif, tonus otot
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut? tidak merah, tidak ada luka pada mulut. Rencana asuhan apakah baik. Rencana prioritas apakah yang paling tepat pada kasus
A. Disentri yang paling tepat pada kasus tersebut? tersebut?
B. Diare persisten A. Pemberian salep mata A. Pemeriksaan fisik bayi
C. Diare tanpa dehidrasi B. Rujuk ke rumah sakit B. Berikan identitas pada Bayi
D. Diare dengan dehidrasi berat C. Pemberian antipiretik C. Berikan Suntikan Vitamin K1
E. Diare dengan dehidrasi sedang D. Pemberian antibiotik D. Menyuntikkan imunisasi Hb0
E. Pemberian vitamin A E. Lakukan pengukuran antropometri
90. Seorang bayi laki-laki, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke posyandu
untuk penimbangan. Hasil anamnesis: bayi belum bisa berjalan. 94. Seorang bayi laki-laki, umur 6 bulan, dibawa ibunya ke posyandu 98. Seorang perempuan baru saja melahirkan bayi 1 menit yang lalu di
Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, BB 9 Kg, PB 75 cm, S 36,7°C, P untuk penimbangan. Hasil anamnesis: bayi sehat, tidak ada Klinik Bersalin, umur kehamilan aterm, bayi menangis kuat, warna
32x/menit. Hasil jawaban ya pada Kuesioner Pra Skrining keluhan, serta menyusu kuat, riwayat imunisasi sebelumnya BCG, kulit merah, bayi mulai mencari puting susu. Setelah 1 jam
Perkembangan (KPSP) berjumlah 7. Kesimpulan tumbuh kembang Polio 1-4, DPT 1-3, Hep.B 1-3. Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, dilakukan pemeriksaan antropometri dengan hasil: BB bayi 3800
apakah yang tepat pada kasus tersebut? BB 7,5 Kg, PB 66 cm, S 36,8°C, P 34 x/menit, jawaban ya pada KPSP gram, PB 56 cm, kulit lanugo sedikit, LK: 34 cm, LD: 35 cm.
A. Pertumbuhan normal dan perkembangan menyimpang adalah 9. Umur berapakah bayi tersebut dijadwalkan dipantau Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
B. Pertumbuhan normal dan perkembangan meragukan kembali tumbuh kembangnya? A. Bayi baru lahir normal
C. Pertumbuhan kurang dan perkembangan meragukan A. 7 bulan B. Bayi baru lahir dismatur
D. Pertumbuhan dan perkembangan tidak normal B. 8 Bulan C. Bayi baru lahir prematur
E. Pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia C. 9 bulan D. Bayi baru lahir post matur
D. 10 bulan E. Bayi baru lahir dengan obesitas
91. Seorang bayi laki-laki, umur 2 tahun, dibawa ibunya ke posyandu E. 11 bulan
untuk penimbangan. Hasil anamnesis: bayi sehat tidak ada 99. Seorang bayi perempuan lahir spontan 1 jam yang lalu di RS, Hasil
keluhan. Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, BB 10,5 Kg, PB 84 cm, 95. Seorang bayi perempuan, umur 2 tahun, dibawa ibunya ke anamnesis: gerakan aktif, berat badan 2500 gram, panjang badan
S 36,8°C, P 30 x/menit. Hasil jawaban ya pada Kuesioner Pra puskesmas dengan keluhan batuk sejak 1 bulan . Hasil anamnesis: 48 cm, pernapasan 50 x/menit, dengan usia kehamilan saat lahir
Skrining Perkembangan (KPSP) berjumlah 8. Tindakan apakah yang batuk tidak disertai pilek, tidak ada demam, batuk berdahak, 37 minggu. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan kelainan, daya
paling tepat dilakukan pada kasus tersebut? riwayat imunisasi dasar lengkap, makan 3x/sehari porsi sedang. hisap kuat, reflek hisap bagus, frekuensi jantung 120x/menit, S
A. Anjurkan konsultasi dengan dokter sesialis anak Hasil pemeriksaan: BB 10 Kg, PB 84 cm, S 37°C, P 34x/ menit. 37C. Rencana asuhan apakah yang harus diberikan pada bayi
B. Penimbangan kembali 1 bulan yang akan datang Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? pada kasus tersebut?
C. Evaluasi perkembangan 3 bulan kemudian A. Kolaborasi untuk pemberian antobiotik A. Rawat gabung
D. Evaluasi KPSP ulang 2 minggu kemudian B. Rujuk untuk pemeriksaan lanjutan B. Berikan oksigen
E. Konsultasi dengan ahli gizi C. Pemberian jeruk nipis dan kecap C. Berikan antibiotik
D. Pemberian obat batuk yang aman D. Berikan kortikosteroid
92. Seorang bayi laki-laki, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas E. Pemberian pelega tenggorokan E. Rawat dalam inkubator
dengan keluhan mencret sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis:
bayi rewel, BAB 3-5 kali sehari, konsistensi cair, tidak ada darah 96. Seorang Bidan menolong persalinan secara spontan, bayi 100. Seorang bayi laki-laki lahir spontan, aterm 4 jam yang lalu di
dalam tinja, minum banyak. Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, BB menangis kuat, kulit kemerahan, pergerakan aktif. Hasil Puskesmas. Berat lahir 2550 gram, panjang badan 50 cm, ASI
keluar lancar, hisapan bayi kuat. Hasil Pemeriksaan: menangis 24x/menit S 36,7C, tanda-tanda kemungkinan hamil (-), terdapat pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit, P
kuat, warna kemerahan, gerakan aktif, frekuensi jantung varises di kaki. Alat kontrasepsi apakah yang paling sesuai? 24x/menit S 36,7°C, palpasi TFU belum teraba, inspekulo benang
120x/menit, S 37C. Rencana asuhan apakah yang diberikan sesuai A. AKDR IUD masih terlihat. Tindakan awal apakah yang paling tepat
kasus tersebut? B. AKBK dilakukan pada kasus tersebut?
A. Memandikan bayi C. MOW A. Mencabut IUD
B. Memberikan Vit K1 1 mg D. Pil kombinasi B. Memberikan konseling
C. Memberikan Imunisasi Hb0 E. Suntik kombinasi C. Melakukan tes kehamilan
D. Mendukung pemberian ASI on deman D. Memberikan terapi hormon
E. Memberikan Eritromicyn 1% sebagai profilaksis 105. Seorang perempuan umur 25 tahun datang ke BPM. Mengeluh E. Merujuk ke dokter kandungan
ingin memakai kontrasepsi tetapi yang tidak mengganggu produksi
101. Seorang bayi perempuan baru saja dilahirkan spontan, dengan ASI. Hasil anamnesis: mengaku melahirkan 6 bulan yang lalu dan 109. Seorang perempuan, umur 36 tahun, P1A0, akseptor KB pil,
riwayat usia gestasi 40 minggu di RB. Hasil Pemeriksaan: KU baik, selama ini memberikan ASI ekslusif dan belum pernah haid. datang ke BPM karena lupa minum pil selama 2 hari berturut-
BB lahir 3000 gram, PB 50 cm, S 36°C, N 125x/menit, badan dan Berdasarkan hasil pemeriksaan Hasil pemeriksaan: KU baik, TD turut. Hasil anamnesis: 10 jam yang lalu sudah berhubungan
ekstremitas berwarna merah, menangis kuat, gerakan sedikit, 150/100 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit S 36,7°C. Alat dengan suaminya, ibu merasa khawatir takut hamil. Hasil
bersin saat dilakukan rangsangan taktil. Berapakah nilai Apgar Skor kontrasepsi apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut? pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit, P
bayi sesuai kasus? A. MAL 24x/menit S 36,7°C. Tindakan apakah yang paling tepat dilakukan
A. 6 B. AKBK pada kasus tersebut?
B. 7 C. AKDR A. Memberi suntikan KB
C. 8 D. Mini Pil B. Memberikan konseling
D. 9 E. Suntik 3 bulan C. Melakukan tes kehamilan
E. 10 D. Memberikan kontrasepsi darurat
106. Seorang perempuan umur 30 tahun datang ke BPM. Mengatakan E. Menganjurkan
102. Seorang bayi perempuan lahir 2 jam yang lalu di rumah. Hasil ingin memakai kontrasepsi untuk mengatur jarak kehamilan yang
anamnesis: Bayi menyusu kuat, BAK lancar, BAB 3x/sehari. Hasil tidak mengganggu ASI. Hasil anamnesis: melahirkan anak pertama 110. Seorang perempuan, umur 28 tahun, akseptor KB pil, datang ke
pemeriksaan: BB lahir 2400 gram, PB 46 cm, S 35C, Frekuensi 6 bulan yang lalu, selama ini memberikan ASI ekslusif dan belum BPM dengan keluhan selama 3 bulan ini mengeluarkan bercak
Jantung 120x/menit, refleks hisap kuat, dan pemeriksaan fisik pernah haid. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N darah berwarna merah kecoklatan dari jalan lahir. Hasil
tidak ditemukan kelainan. Asuhan yang harus diberikan kepada 90x/menit, P 24x/menit S 36,7°C. Alat kontrasepsi apakah yang pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit, P
bayi pada kasus tersebut? paling tepat untuk kasus diatas? 24x/menit, S 36,7°C, tidak ada masa pada abdomen, tampak
A. Lakukan perawatan metode kanguru A. Suntik 1 bulan bercak darah (+). Efek samping apakah yang sedang dialami pada
B. Letakkan dibawah lampu B. Suntik 3 bulan kasus tersebut?
C. Berikan infus dekstrose C. Pil kombinasi bifasik A. Spotting
D. Berikan antibiotik D. Pil kombinasi trifasik B. Menoragia
E. Rujuk segera E. Pil kombinasi minifasik C. Metroragia
D. Haemoragia
103. Seorang bayi laki-laki lahir spontan 2 jam yang lalu di Rumah sakit, 107. Seorang perempuan umur 20 tahun datang bersama suaminya, ke E. Menometroragia
BB 2400 gr, PB 47 cm,. Usia kehamilan 36 minggu. Hasil BPM. Mengatakan ingin ber-KB. Hasil anamnesis: baru menikah 1
pemeriksaan: Frekuensi jantung 110x/menit, Terdapat banyak bulan yang lalu, ingin menunda kehamilan selama 3 tahun. KU 111. Seorang perempuan, umur 25 tahun, akseptor KB pil, datang
lanugo, reflex belum sempurna. Diagnosis apakah yang paling baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit S 36,7°C, tidak bersama keluarga ke puskesmas dengan keluhan muntah-muntah.
mungkin pada kasus tersebut? ada tanda-tanda kehamilan, PP test (-). Alat kontrasepsi apakah Hasil anamnesis: baru menggunakan pil 3,5 bulan yang lalu,
A. Immatur yang paling tepat pada kasus tersebut? muntah disertai diare, tidak memakan makanan yang
B. Dismatur A. Pil menyebabkan diare. Hasil pemeriksaan: KU ibu baik, TD 100/60
C. Prematur B. IUD mmHg, N 70x/menit, P 28x/menit, S 37°C, tidak teraba masa pada
D. Post matur C. Suntik abdomen. Rencana asuhan apakah yang paling tepat dilakukan
E. Matur D. Kondom pada kasus tersebut?
E. Metode kalender A. Anjurkan untuk berhenti minum pil
104. Seorang perempuan umur 24 tahun datang ke BPM untuk B. Rawat inap untuk observasi fisik
menggunakan alat kontrasepsi. Hasil anamnesis: telah melahirkan 108. Seorang perempuan, umur 27 tahun, akseptor IUD, datang ke BPM C. Memberikan obat anti mual
1 bulan yang lalu, anak 1, menyusui bayinya secara ekslusif. Hasil dengan keluhan sejak 2 bulan yang lalu tidak haid. Hasil anamne- D. Mengganti kontrasepsi
pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit, P sis: nyeri perut bagian bawah, perut terasa membesar. Hasil E. Rujuk ke RS
112. Seorang perempuan, umur 28 tahun, P2A0, akseptor KB pil, C. Suntik 92x/menit, P 20x/menit, S 37°C, abdomen tidak teraba massa,
datang bersama keluarga ke RS dengan keluhan lupa minum pil 2 D. MOW inspekulo tampak darah mengalir dari OUI. Penyebab apakah yang
hari. Hasil anamnesis: anak terkecil 3 tahun, menstruasi teratur E. Kondom paling mungkin pada kasus tersebut?
setiap bulan, ibu merasa khawatir. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD A. Infeksi
110/70 mmHg, N 80x/menit, P 24x/menit, S 36,8°C, tidak ada 116. Seorang perempuan, umur 32 tahun, P2A0, nifas 6 minggu, datang B. Neoplasia
massa pada abdomen. Rencana asuhan apakah yang paling tepat ke BPM untuk konsultasi KB. Hasil anamnesis: berencana ASI C. Menopause
dilakukan pada kasus tersebut? eksklusif, riwayat infeksi panggul, dismenorhoe, belum haid dan D. Gangguan hormonal
A. Lanjutkan minum pil sesuai jadwal belum berhubungan seksual. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD E. Penggunaan kontrasepsi
B. Ganti cara kontrasepsi 170/100 mmHg, N 80 x/menit, S 37°C, P 20 x/menit, TFU tidak
C. Minum 2 pil sekaligus teraba. Metode kontrasepsi apakah yang tepat pada kasus 120. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang ke Puskesmas
D. Berhenti minum pil tersebut? mengeluh haid sangat banyak. Hasil anamnesis: pusing, lemas,
E. Minum pil kondar A. MAL haid selama 10 hari, siklus tidak teratur, akseptor AKDR. Hasil
B. AKDR pemeriksaan: TD 90/60 mmHg, N 100x/menit, P 24x/menit, S
113. Seorang perempuan, umur 28 tahun, datang ke BPM dengan C. AKBK 37°C, abdomen tidak teraba massa, darah mengalir dari OUI,
keluhan batang susuk keluar. Hasil anamnesis: ppemasangan KB D. Suntik pemeriksaan lab Hb 8 gr%. Tindakan awal apakah yang paling
susuk dilakukan 2 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD E. Pil tepat pada kasus tersebut?
110/80 mmHg, P 22 x/menit, N 84 x/menit, S 36,8°C, tampak A. Rujuk ke RS
implan di ujung luka pemasangan, tidak ada tanda infeksi. 117. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang ke Posbindu dengan B. Pasang infus
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? keluhan haid yang tidak teratur sejak 6 bulan terakhir. Hasil C. Tranfusi darah
A. Konseling pasca pemasangan anamnesis: haid terakhir 2 bulan yang lalu, akseptor AKDR, sering D. Memberikan pil KB
B. Menyarankan untuk mengganti metode susah tidur, banyak berkeringat di malam hari, serta ibu merasa E. Memberikan tablet besi
C. Mencabut dan mengganti batang susuk sangat khawatir. Hasil pemeriksaan: TD 130/90 mmHg, N 88
D. Kolaborasi dengan dokter untuk penangannnya x/menit, S 36,7°C, abdomen tidak teraba adanya massa, PP test (-). 121. Seorang perempuan, umur 50 tahun, datang ke Puskesmas
E. Membiarkan batang susuk dan segera rujuk ke RS Pendidikan kesehatan apakah yang paling tepat untuk kasus mengeluh keputihan. Hasil anamnesis: tidak gatal, encer, tidak
tersebut? berbau, tidak haid sejak 2 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD
114. Seorang perempuan, umur 30 tahun, P2A0, nifas 6 minggu datang A. Terapi hormon pengganti untuk mengurangi gejala 130/80 mmHg, N 84 x/menit, S 36,8°C, abdomen tidak teraba
ke BPM untuk konsultasi. Hasil anamnesis: tidak cocok menopause massa dan tidak merasakan nyeri tekan. Pemeriksaan apakah
menggunakan metode hormonal, suami bekerja di luar kota, B. Perubahan hormonal selama masa perimenopause yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis?
berencana memberikan ASI eksklusif, memiliki riwayat infeksi C. Diet tinggi kalsium untuk mencegah osteoporosis A. Pap smear
panggul dan dismenorhoe, sudah mendapatkan haid dan belum D. Olahraga teratur untuk memperkuat tulang B. Darah
berhubungan seksual. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/70 E. Pemakaian kontrasepsi hormonal C. Urin
mmHg, N 80 x/ menit, S 37°C, P 20 x/menit, TFU tidak teraba. D. IVA
Metode kontrasepsi apakah yang paling tepat? 118. Seorang perempuan, umur 45 tahun, datang ke BPM mengeluh E. USG
A. MAL terlambat haid 2 bulan. Hasil anamnesis: haid tidak teratur sejak 6
B. AKDR bulan terakhir, akseptor AKDR, sering merasakan panas, memerah, 122. Seorang bayi laki-laki, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke posyandu
C. Kondom dan berkeringat pada wajah. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, untuk penimbangan. Hasil anamnesis: bayi belum bisa berjalan.
D. Metode kalender N 80 x/menit, S 36,5°C, abdomen tidak teraba adanya massa. Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, BB 9 Kg, PB 75 cm, S 36,7°C, P
E. Senggama terputus Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut? 32x/menit. Hasil jawaban ya pada kuesioner pra skrining
A. Perimenopause perkembangan (KPSP) berjumlah 7. Kesimpulan tumbuh kembang
115. Seorang perempuan, umur 37 tahun, P5A1, datang ke BPM B. Polimenorhoe apakah yang tepat pada kasus tersebut?
bersama suaminya untuk berkonsultasi mengenai metode KB. C. Menopause A. Pertumbuhan normal dan perkembangan menyimpang
Hasil anamnesis: menstruasi teratur, siklus 28 hari, anak terkecil 2 D. Amenorhoe B. Pertumbuhan normal dan perkembangan meragukan
tahun, memiliki riwayat preeklamsia dan perdarahan postpartum E. Hamil C. Pertumbuhan kurus dan perkembangan meragukan
serta berencana tidak ingin menambah anak. Hasil pemeriksaan: D. Pertumbuhan dan perkembangan tidak normal
TD 110/70 mmHg, N 80 x/ menit, P 20 x/menit, abdomen tidak 119. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang ke posyandu dengan E. Pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia
teraba massa. Metode kontrasepsi apakah yang paling tepat pada keluhan menstruasi yang sangat banyak. Hasil anamnesis: sering
kasus tersebut? merasa pusing dan lemas, sudah menstruasi selama 10 hari, siklus 123. Seorang bayi laki-laki, umur 2 tahun, dibawa ibunya ke posyandu
A. AKDR haid tidak teratur 2-3 bulan, kadang sulit tidur, dan gelisah, untuk penimbangan. Hasil anamnesis: bayi sehat tidak ada
B. AKBK akseptor AKDR. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N keluhan. Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, BB 10,5 Kg, PB 84 cm,
S 36,8°C, P 30 x/menit. Hasil jawaban ya pada kuesioner pra 127. Seorang bayi laki-laki, umur 2 bulan, dibawa ibunya ke BPM untuk cm, Frekuensi Jantung 110x/menit, S 37°C, gerak aktif, tonus otot
skrining perkembangan (KPSP) berjumlah 8. Tindakan apakah yang kontrol. Hasil anamnesis: bayi sehat, serta menyusu kuat, riwayat baik. Prioritas perencanaan selanjutnya apakah yang paling tepat
paling tepat dilakukan pada kasus tersebut? imunisasi sebelumnya Polio 1 dan Hep.B0. Hasil pemeriksaan: BB 4 pada kasus tersebut?
A. Anjurkan konsultasi dengan dokter sesialis anak Kg, PB 53 cm, S 36,8°C, P 40 x/menit, FJ 128x/menit. Imunisasi A. Pemeriksaan fisik bayi
B. Penimbangan kembali 1 bulan yang akan datang apakah yang paling tepat diberikan pada kasus tersebut? B. Menyuntikkan imunisasi Hb0
C. Evaluasi perkembangan 3 bulan kemudian A. BCG C. Berikan identitas pada Bayi
D. Evaluasi KPSP ulang 2 minggu kemudian B. DPT 1 D. Berikan Suntikan Vitamin K1
E. Konsultasi dengan ahli gizi C. HiB E. Lakukan pengukuran antropometri
D. Hep B 1
124. Seorang bayi laki-laki, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas E. Hep B 0 132. Seorang perempuan baru saja melahirkan bayi 1 menit yang lalu di
dengan keluhan mencret sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: Klinik Bersalin, umur kehamilan aterm, bayi menangis kuat, warna
bayi rewel, BAB 3-5 kali sehari, konsistensi cair, tidak ada darah 128. Seorang bayi perempuan, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke kulit merah, bayi mulai mencari puting susu. Setelah 1 jam
dalam tinja, minum banyak. Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, BB posyandu untuk imunisasi. Hasil anamnesis: bai masih diberikan dilakukan pemeriksaan antropometri dengan hasil: BB bayi 4000
8,5 Kg, PB 74 cm, S 37,5°C, P 36 x/menit, mata tidak cekung, turgor ASI, riwayat imunisasi sebelumnya BCG, Polio 1-4, DPT 1-3, Hep.B gram, PB 56 cm, kulit lanugo sedikit, LK : 30cm, LD : 35 cm.
kulit kembali cepat. Rencana asuhan apakah yang paling tepat 0,1-3. Hasil pemeriksaan: BB 9 Kg, PB 74 cm, S 37°C, P 30x/menit. Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
pada kasus tersebut? Imunisasi apakah yang paling tepat diberikan pada kasus tersebut? A. Bayi baru lahir normal
A. Pemberian zink selama 1 minggu A. Campak B. Bayi baru lahir dismatur
B. Pemberian teh manis B. Polio C. Bayi baru lahir prematur
C. Pemberian antipiretik C. Hep.B D. Bayi baru lahir post matur
D. Pemberian antibiotik D. DPT E. Bayi baru lahir dengan obesitas
E. Pemberian oralit E. HiB
133. Seorang bayi perempuan lahir spontan 1 jam yang lalu di RS,
125. Seorang bayi perempuan, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke 129. Seorang bayi perempuan, umur 2 tahun, dibawa ibunya ke gerakan aktif, berat badan 2500 gram, panjang badan 48 cm,
puskesmas dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Hasil puskesmas dengan keluhan batuk sejak 1 bulan . Hasil anamnesis: pernapasan 50 x/menit, dengan usia kehamilan saat lahir 37
anamnesis: bayi rewel, tidak ada batuk pilek, menyusu kuat. Hasil batuk tidak disertai pilek, tidak ada demam, batuk berdahak, minggu. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan kelainan, daya hisap
pemeriksaan: BB 8,5 Kg, PB 75 cm, S 37,8°C, P 30 x/menit, tampak riwayat imunisasi dasar lengkap, makan 3x/sehari porsi sedang. kuat, reflek hisap bagus, frekuensi jantung 120x/menit, S 37°C.
ruam merah kecoklatan di sekitar telinga, kepala dan leher, mata Hasil pemeriksaan: BB 10 Kg, PB 84 cm, S 37°C, P 34x/ menit. Rencana asuhan apakah yang harus diberikan pada bayi pada
tidak merah, tidak ada luka pada mulut. Rencana asuhan apakah Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? kasus tersebut?
yang paling tepat pada kasus tersebut? A. Kolaborasi untuk pemberian antobiotik A. Berikan oksigen
A. Pemberian salep mata B. Rujuk untuk pemeriksaan lanjutan B. Berikan antibiotik
B. Rujuk ke rumah sakit C. Pemberian jeruk nipis dan kecap C. Berikan kortikosteroid
C. Pemberian antipiretik D. Pemberian obat batuk yang aman D. Rawat dalam indikator
D. Pemberian antibiotik E. Pemberian pelega tenggorokan E. Rawat gabung dengan ibunya
E. Pemberian vitamin A
130. Seorang Bidan menolong persalinan secara spontan, bayi 134. Seorang bayi laki-laki lahir spontan, aterm 4 jam yang lalu di
126. Seorang bayi laki-laki, umur 6 bulan, dibawa ibunya ke posyandu menangis kuat, kulit kemerahan, pergerakan aktif. Hasil Puskesmas. Berat lahir 2550 gr, panjang badan 50 cm, ASI keluar
untuk penimbangan. Hasil anamnesis: bayi sehat, tidak ada pemeriksaan pada bayi: BB 3600 gram, PB 49 cm, terdapat lancar, hisapan bayi kuat. Hasil Pemeriksaan: menangis kuat,
keluhan, serta menyusu kuat, riwayat imunisasi sebelumnya BCG, pembengkakan pada kepala, teraba lunak, batas tidak jelas, warna kemerahan, gerakan aktif, frekuensi jantung 120x/menit, S
Polio 1-4, DPT 1-3, Hep.B 1-3. Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, melewati sutura, dan berisi cairan limfe. Diagnosis apakah yang 37°C. Asuhan apakah yang diberikan sesuai kasus tersebut?
BB 7,5 Kg, PB 66 cm, S 36,8°C, P 34 x/menit, jawaban ya pada KPSP paling mungkin pada kasus tersebut? A. Memandikan bayi
adalah 9. Umur berapakah jadwal kunjungan ulang pada kasus A. Cephal hematoma B. Memberikan Vit K1 1 mg
tersebut? B. Caput succedanium C. Memberikan Imunisasi Hb0
A. 7 bulan C. Perdarahan intracranial D. Memberikan Eritromicin 1%
B. 8 Bulan D. Perdarahan subaponeurotik E. Memberikan ASI on demand
C. 9 bulan E. Penumpukan cairan cerebrospinal
D. 10 bulan 135. Seorang bidan melakukan kunjungan neonatus pada bayi
E. 11 bulan 131. Seorang bayi laki-laki lahir lahir 2 jam yang lalu di klinik dan sudah perempuan umur 3 hari. Hasil anamnesis: bayi menyusu kuat, ASI
dilakukan IMD selama 1 jam dan telah mendapatkan asuhan bayi eksklusif, BAK lancar dan BAB 3 x perhari. Hasil pemeriksaan: KU
baru lahir 1 jam pertama. Hasil pemeriksaan : BB 3500gram, PB 55 baik, FJ 120x/menit, P 40x/menit, S 36,7°C, tali pusat masih basah,
lengket dan tampak kotor. Tindakan apakah yang paling tepat C. Prematur A. AKDR
sesuai kasus tersebut? D. Post matur B. AKBK
A. Merujuk ke rumah sakit E. Matur C. Suntik DMPA
B. Kolaborasi dengan dokter D. Pil kombinasi
C. Memberikan nasehat kepada keluarga 140. Seorang perempuan umur 24 tahun datang ke BPM untuk E. Suntik kombinasi
D. Memberikan pengobatan salep antibiotic menggunakan alat kontrasepsi. Hasil anamnesis: melahirkan 6
E. Pendidikan kesehatan tentang perawatan tali pusat minggu yang lalu, anak 1, menyusui bayinya secara ekslusif, belum 144. Seorang perempuan umur30 tahun datang ke BPM. Mengeluh
pernah melakukan hubungan seksual. Hasil pemeriksaan: KU baik, mengalami spotting sejak 4 bulan terakhir. Hasil anamnesis:
136. Seorang bayi telah lahir 2 menit yang lalu di PMB. Hasil TD 110/80 mmHg, N 90x/menit, P 20x/menit S 36,7°C, inspekulo mengaku akseptor KB Indoplant sejak 7 bulan yang lalu. Hasil
pemeriksaan : Bayi lahir tidak langsung menangis, napas megap- panjang uterus 5 cm. Alat kontrasepsi apakah yang paling sesuai pemeriksaan: TD 110/70mmHg, N 80 x/menit, S: 37°C dan P: 20
megap dan gerak kurang aktif. Riwayat persalinan lama. Diagnosis dengan kondisi ibu pada kasus tersebut? x/menit. Tindakan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut? A. AKDR A. Pemberian 1,75 estrogen equin konjugasi untuk 14-21 hari
A. Apneu B. AKBK B. Pemberian ibuprofen 3x1000 mg selama 5 hari
B. Dispneu C. MOW C. Pemberian 100 mg etinilestradio 3-7 hari
C. Asfiksia D. Pil kombinasi D. Pemberian pil kombinasi selama 1 siklus
D. Takipneu E. Suntik kombinasi E. Dilakukan pelepasan indoplant
E. RDS
141. Seorang perempuan umur 28 tahun akseptor KB suntik 3 bulan 145. Seorang perempuan P3A0 umur40 tahun datang ke BPM untuk
137. Seorang bayi perempuan lahir 5 hari yang lalu di rumah klien. Hasil datang ke BPM, mengeluh selama 3 bulan ini tidak mengalami menghentikan kehamilan. Hasil anamnesis: anak yang terakhir be-
anamnesis: Bayi menyusu ASI eksklusif, BAK lancar, BAB 3x/sehari. menstruasi. Hasil pemeriksaan Hasil pemeriksaan: KU baik, TD rusia 6 tahun, tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Hasil
Hasil pemeriksaan: BB lahir 2900 gram, PB: 46 cm, S:36°C, 120/80 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit S 36,7°C, tanda-tanda pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit, P
Frekuensi Jantung 120x/menit, refleks hisap kuat, dan pemerik- kemungkinan hamil (-). Efek samping apakah yang sedang dialami 24x/menit S 36,7°C, dan tidak ditemukan tanda-tanda
saan fisik tidak ditemukan warna kuning didaerah muka. Asuhan pada kasus tersebut? kemungkinan hamil, bidan memberikan konseling. Jenis konseling
yang harus diberikan kepada bayi pada kasus tersebut? A. Menometroragia apakah yang dilakukan oleh bidan sesuai kasus tersebut?
A. Melanjutkan pemberian ASI eksklusif B. Haemoragia A. Awal
B. Meletakkan bayi dibawah lampu blue light C. Metroragia B. Lanjutan
C. Menjemur bayi pada pagi hari D. Amenorhea C. Paripurna
D. Melakukan pijatan bayi E. Spoting D. Pembinaan
E. Merujuk segera E. Pengenalan
142. Seorang perempuan umur 27 tahun datang ke RS untuk memakai
138. Seorang bayi perempuan lahir 2 jam yang lalu di rumah klien. Hasil kontrasepsi. Hasil anamnesis: mengaku melahirkan 6 bulan yang 146. Bidan melakukan pendataan ke desa, didapatkan seorang
anamnesis: Bayi menyusu kuat, BAK lancar, BAB 3x/sehari. Hasil lalu, anak pertama belum pernah haid, HIV (+), sedang perempuan umur 48 tahun mempunyai anak 3. Pada saat
pemeriksaan: BB lahir 2400 gram, PB: 46 cm, S:36°C, Frekuensi pengobatan TB 6 bulan dan ARV, menyusui eksklusif. Berdasarkan dilakukan pendataan ibu mengatakan menggunakan alat
Jantung 120x/menit, refleks hisap kuat, dan pemeriksaan fisik hasil pemeriksaan Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/100 mmHg, kontrasepsi suntik selama 7 tahun. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
tidak ditemukan kelainan. Asuhan yang harus diberikan kepada N 80x/menit, P 20x/menit S 36,7°C. Alat kontrasepsi apakah yang 120/80 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit S 36,7°C. Rencana
bayi pada kasus tersebut? paling tepat sesuai kasus tersebut? asuhan apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Lakukan perawatan metode kanguru A. AKBK A. Tidak melakukan intervensi apapun
B. Letakkan dibawah lampu B. AKDR B. Memberikan pujian atas usaha ibu
C. Berikan infus dekstrose C. Pil progestin C. Melakukan koordinasi dengan kader
D. Berikan antibiotik D. Pil kombinasi D. Konseling penggantian jenis kontrasepsi
E. Rujuk segera E. Suntik kombinasi E. Mengingatkan untuk kunjungan ulang penyuntikan

139. Seorang bayi laki-laki lahir spontan 2 jam yang lalu di Rumah sakit, 143. Seorang perempuan umur 35 tahun datang ke BPM. Mengatakan 147. Bidan melakukan pendataan ke desa, didapatkan seorang
BB 4000 gr, PB 51 cm. Hasil pemeriksaan: FJ 120 x/menit, P 40 ingin memakai kontrasepsi untuk mengatur jarak kehamilan yang perempuan umur 48 tahun mempunyai anak 3. Pada saat
x/menit, S 36,5°C, lanugo sedikit, verniks caseosa kurang, kulit tidak mengganggu ASI. Hasil anamnesis: melahirkan anak pertama dilakukan pendataan ibu mengatakan menggunakan alat
keriput, kuku jari panjang, gerak aktif. Diagnosis apakah yang 6 bulan yang lalu, selama ini memberikan ASI ekslusif dan belum kontrasepsi susuk 6 batang. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80
paling mungkin pada kasus tersebut? pernah haid. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 170/100 mmHg, N mmHg, N 90x/menit, P 24x/ menit S 36,7°C. Berapa lama
A. Immatur 90x/menit, P 24x/menit S 36,70 C. Alat kontrasepsi apakah yang efektivitas kontrasepsi pada kasus tersebut?
B. Dismatur paling tepat untuk kasus diatas?
A. 1 tahun A. Mencabut IUD genetalia bercak darah (+). Efek samping apakah yang sedang
B. 2 tahun B. Memberikan konseling dialami pada kasus tersebut?
C. 3 tahun C. Melakukan tes kehamilan A. Spotting
D. 4 tahun D. Memberikan terapi hormon B. Menoragia
E. 5 tahun E. Merujuk ke dokter kandungan C. Metroragia
D. Haemoragia
148. Seorang perempuan umur19 tahun datang ke BPM untuk 152. Seorang perempuan, umur 36 tahun, P1A0, akseptor KB pil, E. Menometroragia
menunda kehamilan. Hasil anamnesis: telah menikah 2 bulan yang datang ke BPM karena lupa minum kontrasepsi oral selama 1 hari
lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit, P berturut-turut. Hasil anamnesis: 10 jam yang lalu sudah 156. Seorang perempuan, umur 25 tahun, akseptor KB pil, datang
24x/menit S 36,7°C, PP tes (-). Bidan telah melakukan informed berhubungan dengan suaminya, ibu merasa khawatir takut hamil. bersama keluarga ke puskesmas dengan keluhan muntah-muntah.
choice kepada klien mengenai alat kontrasepsi. Tindakan apakah Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/ menit, P Hasil anamnesis: baru menggunakan pil 3,5 bulan yang lalu,
yang paling tepat pada kasus tersebut? 24x/menit S 36,7°C. Asuhan apakah yang paling tepat untuk kasus muntah disertai diare, tidak memakan makanan yang
A. KIE tersebut? menyebabkan diare. Hasil pemeriksaan: KU ibu baik, TD 100/60
B. Konseling A. Konseling untuk kontrasepsi darurat mmHg, N 70x/menit, P 28x/menit, S 37°C, tidak teraba masa pada
C. Informed consent B. Melanjutkan konsumsi pil yang tersedia abdomen. Rencana asuhan apakah yang paling tepat dilakukan
D. Pelayanan kontrasepsi C. Memberikan konseling KB pengganti pada kasus tersebut?
E. Memberitahu jadual kunjungan ulang D. Menganjurkan pemeriksaan USG A. Menganjurkan berhenti minum pil untuk sementara
E. Meminta ibu melanjutkan pil berikutnya B. Rawat inap untuk observasi fisik
149. Seorang perempuan umur28 tahun datang ke RS untuk mengikuti C. Memberikan obat anti mual
program KB. Hasil anamnesis: mengaku sudah mempunyai anak 153. Seorang perempuan, umur 24 tahun, datang ke BPM dengan D. Mengganti kontrasepsi
umur 5 tahun. Hasil pemeriksaan fisik KU baik, TD 110/80 mmHg, keluhan ingin menunda kehamilan. Hasil anamesis: telah menikah E. Rujuk ke RS
Pernafasan 22 x/ menit, S37°C, N 84 x/menit, PP test (-). Pasien 1 bulan yang lalu, saat ini sedang menstruasi. Hasil pemeriksaan:
memiliki riwayat tumor payudara. Alat kontrasepsi yang paling KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit, S 36,7°C, 157. Seorang perempuan, umur 28 tahun, P2A0, akseptor KB pil,
sesuai untuk klien tersebut? tidak ada pembesaran abdomen. Alat kontrasepsi apakah yang datang bersama keluarga ke RS dengan keluhan lupa minum pil 1
A. Pil paling tepat pada kasus tersebut? hari. Hasil anamnesis: anak terkecil 3 tahun, menstruasi teratur
B. IUD A. Pil setiap bulan, ibu merasa khawatir. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
C. MOW B. Suntik 110/70 mmHg, N 80x/menit, P 24x/menit, S 36,8°C, tidak ada
D. Suntik C. AKDR masa pada abdomen. Rencana asuhan apakah yang paling tepat
E. Implant D. AKBK dilakukan pada kasus tersebut?
E. MOW A. Lanjutkan minum pil sesuai jadwal
150. Seorang perempuan umur 20 tahun datang bersama suaminya, ke B. Ganti cara kontrasepsi
BPM. Mengatakan ingin ber-KB. Hasil anamnesis: baru menikah 1 154. Seorang perempuan, umur 30 Tahun, P1A0, datang ke BPM C. Minum 2 pil sekaligus
bulan yang lalu, ingin menunda kehamilan selama 3 tahun. KU dengan keluhan ingin menggunakan KB pil. Hasil anamnesis: anak D. Berhenti minum pil
baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit S 36,7°C, tidak terkecil usia 1 tahun, belum haid, KB sebelumnya sanggama E. Minum pil kondar
ada tanda-tanda kehamilan. PP test (-). Alat kontrasepsi apakah terputus. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N
yang paling tepat pada kasus tersebut? 90x/menit, P 24x/ menit, S 36,7°C, abdomen tidak ada massa. 158. Seorang perempuan, umur 30 tahun, datang ke posyandu dengan
A. Pil Asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? keluhan mengalami perdarahan bercak (sedikit-sedikit) selama 3
B. IUD A. Anjurkan menunggu menstruasi berikutnya bulan terakhir. Hasil anamnesis: akseptor KB Indoplant sejak 1
C. Suntik B. Pemeriksaan genetalia tanda mungkin hamil tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan pemeriksaan: TD 100/70
D. Kondom C. Pemberian kontrasepsi darurat mmHg, N 80 x/menit, S 37°C, P 20 x/menit. Bagaimana
E. Metode kalender D. Lakukan pemeriksaan PP Test penanganan yang paling tepat pada kasus tersebut?
E. Pemberian kontrasepsi pil A. Dilakukan pelepasan indoplan
151. Seorang perempuan, umur 27 tahun, akseptor IUD, datang ke BPM B. Pemberian 100 mg etinilestradio 3-7 hari
dengan keluhan sejak dua bulan yang lalu tidak haid. Hasil anam- 155. Seorang perempuan, umur 28 tahun, akseptor KB pil, datang ke C. Pemberian pil kombinasi selama 1 siklus
nesis: nyeri perut bagian bawah. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD BPM dengan keluhan selama 3 bulan ini mengeluarkan bercak da- D. Pemberian ibuprofen 3x1000 mg selama 5 hari
120/80 mmHg, N 90x/ menit, P 24x/menit S 36,7°C, palpasi TFU rah berwarna merah kecoklatan dari jalan lahir. Hasil E. Pemberian 1,75 estrogen equin konjugasi untuk 14-21 hari
belum teraba, inspekulo benang IUD masih terlihat. Tindakan awal pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit, P
apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut? 24x/menit, S 36,7°C, tidak ada masa pada abdomen, pemeriksaan 159. Seorang perempuan, umur 26 tahun, P2A0, datang ke RS dengan
keluhan bercak darah (spotting) sudah 2 minggu. Hasil anamnesis:
saat ini akseptor KB implant, dipasang 1 bulan lalu, tidak ada nyeri 163. Seorang perempuan, umur 37 tahun, P4A0, datang ke BPM C. Reversible
dan rasa pusing. Hasil pemeriksaan: BB: 54 kg, TB 160 cm, TD dengan keluhan takut hamil. Hasil anamnesis: ibu mengaku 12 jam D. Irreversible
110/70 mmHg, N 80x/menit, abdomen tidak teraba massa, yang lalu melakukan hubungan dengan suami menggunakan E. Sederhana
inspekulo terdapat bercak darah dari ostium uteri internum. kondom, namun bocor. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
Kondisi apakah yang paling mungkin dialami pasien pada kasus 110/80mmHg, N 80x/menit, P 20x/menit, S 36°C, konjungtiva 167. Seorang perempuan, umur 20 tahun, datang ke BPM konsultasi KB
tersebut? merah muda, payudara tidak ada pembesaran, abdomen tidak sederhana. Hasil anamnesis: baru menikah dan belum melakukan
A. Obesitas tampak pembesaran uterus. Perencanaan apakah yang paling hubungan seksual. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 90/70mmHg, N
B. Erosi porsio tepat pada kasus tersebut? 80x/menit, P 20 x/menit, S 36°C. Konjungtiva merah muda,
C. Proses nidasi A. Lakukan rujukan payudara tidak ada pembesaran, abdomen tidak ada pembesaran
D. Gangguan hormonal B. Konseling kontrasepsi darurat uterus. Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat pada kasus
E. Efek samping kontrasepsi C. Sarankan ibu untuk USG tersebut?
D. Pemberian alat kontrasepsi A. Pil
160. Seorang perempuan, umur 28 tahun, P3A0, baru dipasang E. Konseling kemungkinan tidak hamil B. Kondom
implanon di BPM. Hasil anamnesis: umu anak terkecil 6 bulan. C. Mini Pil
Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, P 22 x/menit, N 84 x/menit, 164. Seorang perempuan, umur 37 tahun, P4A0, datang ke BPM D. Suntik 3 bulan
S 36,8°C. Bidan lalu memberikan konseling mengenai kontrasepsi bersama suaminya untuk berkonsultasi mengenai metode KB. E. Suntik 1 bulan
yang digunakan tersebut. Berapakah lama efektivitas kontrasepsi Hasil anamnesis: menstruasi teratur, siklus 28 hari, anak terkecil 1
pada kasus tersebut? tahun, memiliki riwayat preeklamsia dan perdarahan postpartum 168. Seorang perempuan, umur 26 tahun, P2A0 postpartum 6 minggu,
A. 1 tahun serta berencana tidak ingin menambah anak. Hasil pemeriksaan: datang bersama pasangannya pasangannya ke BPM untuk ber-KB.
B. 2 tahun TD 110/70 mmHg, N 80 x/ menit, P 20 x/menit, abdomen tidak Hasil anamnesis: pernah gagal IUD, sedang pengobatan sirosis
C. 3 tahun teraba massa. Metode kontrasepsi apakah yang paling tepat pada hepatis. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70mmHg, N
D. 4 tahun kasus tersebut? 80x/menit, P 20 x/ menit, S 36°C. Konjungtiva merah muda, sklera
E. 5 tahun A. AKDR kuning, payudara tidak ada pembesaran, abdomen tidak ada
B. AKBK pembesaran uterus, terdapat pembesaran hati. Alat kontrasepsi
161. Seorang perempuan, umur 28 tahun, datang ke BPM dengan C. Suntik apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
keluhan batang susuk keluar. Hasil anamnesis: ppemasangan KB D. MOW A. Pil
susuk dilakukan 2 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD E. Kondom B. Suntik
110/80 mmHg, P 22 x/menit, N 84 x/menit, S 36,8°C, tampak C. AKDR
implan di ujung luka pemasangan, tidak ada tanda infeksi. 165. Seorang perempuan, umur 32 tahun, P2A0, nifas 6 minggu, datang D. AKBK
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? ke BPM untuk konsultasi KB. Hasil anamnesis: berencana ASI E. Kondom
A. Menyarankan untuk mengganti metode eksklusif, riwayat infeksi panggul, dismenorhoe, belum haid dan
B. Kolaborasi dengan dokter untuk penangannnya belum berhubungan seksual. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 169. Seorang perempuan, umur 33 tahun, P3A0, postpartum 30 hari,
C. Membiarkan batang susuk dan segera rujuk ke RS 170/100 mmHg, N 80 x/menit, S 37°C, P 20 x/menit, TFU tidak datang ke BPM untuk ber-KB. Hasil anamnesis: tidak mempunyai
D. Mencabut dan mengganti batang susuk teraba. Metode kontrasepsi apakah yang tepat pada kasus riwayat penyakit, ibu bingung memilih alat kontrasepsi yang
E. Konseling tersebut? tepat.Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80 x/m, P 24 x/m, S
A. MAL 36°C. Hak klien apakah yang harus diberikan?
162. Seorang perempuan, umur 30 tahun, P2A0, nifas 6 minggu datang B. AKDR A. Pemberian informasi mengenai jenis KB
ke BPM untuk konsultasi. Hasil anamnesis: tidak cocok meng- C. AKBK B. Pengambilan keputusan pemilihan kontrasepsi
gunakan metode hormonal, suami bekerja di luar kota, berencana D. Suntik C. Pelayananan pemeriksaan penunjang
memberikan ASI eksklusif, memiliki riwayat infeksi panggul dan E. Pil D. Pendampingan oleh pasangan
dismenorhoe, sudah mendapatkan haid dan belum berhubungan E. Efek Samping KB
seksual. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/70 mmHg, N 80 x/ 166. Seorang perempuan, umur 17 tahun, datang ke BPM untuk ber-
menit, S 37°C, P 20 x/menit, TFU tidak teraba. Metode kontrasepsi KB. Hasil anamnesis: baru menikah 1 hari yang lalu dan belum 170. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang ke Posbindu dengan
apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? melakukan hubungan seksual. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD keluhan haid yang tidak teratur sejak 6 bulan terakhir. Hasil
A. MAL 90/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36°C. Konjungtiva anamnesis: haid terakhir 2 bulan yang lalu, akseptor AKDR, sering
B. AKDR merah muda, payudara tidak ada pembesaran, abdomen tidak ada susah tidur, banyak berkeringat di malam hari, serta ibu merasa
C. Kondom pembesaran uterus. Konseling KB apakah yang paling tepat ? sangat khawatir. Hasil pemeriksaan: TD 130/90 mmHg, N 88
D. Metode kalender A. MKJP x/menit, S 36,7°C, abdomen tidak teraba adanya massa, PP test (-).
E. Senggama terputus B. Hormonal
Pendidikan kesehatan apakah yang paling tepat untuk kasus Hasil anamnesis: biasanya haid teratur setiap bulan dengan siklus
tersebut? 28-30 hari. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 78 x/menit, S 178. Seorang perempuan, umur 50 tahun, datang ke Puskesmas
A. Terapi hormone pengganti untuk mengurangi gejala 36,7°C,P 24x/menit, abdomen tidak teraba adanya massa. mengeluh keputihan. Hasil anamnesis: tidak gatal, encer, tidak
menopause Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut? berbau, tidak haid sejak 2 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD
B. Perubahan hormonal selama masa perimenopause A. Menorhagia 130/80 mmHg, N 84 x/menit, S 36,8°C, abdomen tidak teraba
C. Diet tinggi kalsium untuk mencegah osteoporosis B. Metrorhagia massa dan tidak merasakan nyeri tekan. Pemeriksaan apakah
D. Olahraga teratur untuk memperkuat tulang C. Polimenorhea yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus
E. Pemakaian kontrasepsi hormonal D. Oligomenorhea tersebut?
E. Hipomenorhoe A. Pap smear
171. Seorang perempuan, umur 45 tahun, datang ke BPM mengeluh B. Darah
terlambat haid 2 bulan. Hasil anamnesis: haid tidak teratur sejak 6 175. Seorang bidan melakukan pengkajian pada desa binaannya. Data C. Urin
bulan terakhir, akseptor AKDR, sering merasakan panas, memerah, yang diperoleh banyak perempuan yang menjadi PSK sekitar 40% D. IVA
dan berkeringat pada wajah. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, dari usia reproduktif, sehingga banyak terjadi infeksi menular E. USG
N 80 x/menit, S 36,5°C, abdomen tidak teraba adanya massa. seksual (IMS), bahkan kasus blenore. Masyarakat berfikir kondisi
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut? yang terjadi adalah hal biasa dan pelaku merupakan pahlawan 179. Berdasarkan hasil survey pada sebuah Desa, didapatkan data
A. Perimenepause keluarga. Tindakan awal apakah yang paling tepat dilakukan pada bahwa 65% WUS di Desa tersebut memiliki faktor risiko kanker
B. Polimenorhoe kasus tersebut? serviks, namun dari data cakupan pemeriksaan IVA tes hanya 5%
C. Menopause A. Penyuluhan saja yang berpartisipasi pada program tersebut di Puskesmas.
D. Amenorhoe B. Pendekatan tokoh masyarakat Sebagian besar WUS lainnya tidak berpartisipasi karena tidak
E. Hamil C. Pemberdayaan ekonomi keluarga mengetahui tentang IVA test dan tidak punya biaya ke Puskesmas
D. Mengembangkan kegiatan rohani untuk memeriksakan diri. Tindakan apakah yang paling tepat
172. Seorang perempuan, umur 52 tahun, datang ke Rumah Sakit E. Kerjasama dengan pihak kepolisian sesuai kasus tersebut?
dengan keluhan keluar bercak darah segar dari jalan lahir setelah A. Edukasi
bersenggama. Hasil anamnesis: sudah tidak mendapatkan haid 176. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang ke posyandu dengan B. Konseling
sejak 1,5 tahun yang lalu, tidak menggunakan kontrasepsi, dan keluhan menstruasi yang sangat banyak. Hasil anamnesis: merasa C. Sosialisasi BPJS
sering mengalami keputihan. Hasil pemeriksaan: TD 130/80 pusing dan lemas, sudah menstruasi selama 10 hari, siklus haid D. Melaporkan pada Dinas Sosial
mmHg, N 84 x/menit, S 36,8°C, abdomen tidak teraba adanya tidak teratur 2-3 bulan, kadang sulit tidur, dan gelisah, akseptor E. Pendekatan kepada tokoh masyarakat
massa dan tidak merasakan adanya nyeri tekan. Pemeriksaan AKDR. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 92x/menit, P
apakah yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis? 20x/menit, S 37°C, abdomen tidak teraba massa, inspekulo 180. Seorang perempuan, umur 50 tahun, datang ke Puskesmas dengan
A. Darah lengkap tampak darah mengalir dari OUI. Penyebab apakah yang paling keluhan cepat lelah. Hasil anamnesis: sering merasa haus, sering
B. Pap smear mungkin pada kasus tersebut? BAK terutama malam hari, BB turun ekstrim. Hasil pemeriksaan:
C. USG vagina A. Infeksi konjungtiva merah muda, TD 140/80 mmHg, N 84 x/menit, S
D. IVA tes B. Neoplasia 36,8°C, BB 54 kg (sebelumnya 65 kg). Diagnosis apakah yang paling
E. Biopsi C. Menopause mungkin pada kasus tersebut?
D. Gangguan hormonal A. Infeksi saluran kemih
173. Seorang perempuan, umur 47 tahun, datang ke BPM mengeluh E. Penggunaan kontrasepsi B. Diabetes mellitus
haid tidak teratur selama 1 tahun. Hasil anamnesis: terkadang 3 C. Hipertensi
bulan tidak haid, kadang sangat banyak, cemas, dada berdebar- 177. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang ke Puskesmas D. Nokturia
debar, sulit tidur dan mudah tersinggung. Hasil pemeriksaan: TD mengeluh haid sangat banyak. Hasil anamnesis: pusing, lemas, E. Anemia
130/80 mmHg, N 88 x/menit, S 36 °C, P 18x/menit. Keluhan ini haid selama 10 hari, siklus tidak teratur, akseptor AKDR. Hasil
pada umumnya sering dialami oleh siapakah pada kasus tersebut? pemeriksaan: TD 90/60 mmHg, N 100x/menit, P 24x/menit, S
A. Penyakit jantung 37°C, abdomen tidak teraba massa, darah mengalir dari OUI,
B. Pre-menopause pemeriksaan lab Hb 8 gr%. Tindakan awal apakah yang paling
C. Gangguan psikologis tepat pada kasus tersebut?
D. Penurunan fungsi tubuh A. Rujuk ke RS
E. Peningkatan aktivitas yang berlebihan B. Pasang infus
C. Tranfusi darah
174. Seorang perempuan, umur 47 tahun, datang ke BPM dengan D. Memberikan pil KB
keluhan mengalami haid sebulan dua kali sejak dua bulan terakhir. E. Memberikan tablet besi
1. Seorang wanita datang ke BPM, mengatakan ingin suntik TT. Hasil 5. Seorang ibu hamil datang ke BPM, mengatakan ingin suntik TT.
pengkajian diperoleh bahwa ia telah mendapatkan imunisasi Hasil pengkajian didapatkan bahwa ia telah mendapatkan
Tetanus saat bayi sebanyak 3 kali, dan saat kelas 2 SD 1 kali. imunisasi Tetanus pada waktu bayi sebanyak 3 kali, dan saat kelas
Berapa kali lagikah wanita di atas memerlukan suntik TT untuk 2 SD 1 kali. Kapan ibu hamil tersebut sesungguhnya memerlukan
melindungi dirinya seumur hidup? suntik Tetanus kembali?
A. Satu kali lagi A. 1 tahun setelah suntik TT terakhir
B. Dua kali lagi B. 3 tahun setelah suntik TT terakhir
C. Tiga kali lagi C. 5 tahun setelah suntik TT terakhir
D. Empat kali lagi D. 10 tahun setelah suntik TT terakhir
E. Lima kali lagi E. 15 tahun setelah suntik TT terakhir

2. Seorang wanita usia 25 tahun datang ke BPM. Ia mengatakan 6. Seorang ibu datang ke BPM tanggal 16 Juni 2013, dengan keluhan
sebulan lagi akan menikah, tetapi belum ingin hamil dan ingin terlambat haid. Hasil pengkajian didapatkan HPHT tanggal 5 April
menunda kehamilan dengan metode kalender. Data yang didapat 2013 dan dilakukan tes kehamilan hasilnya positif. Berapakah usia
SOAL LATIHAN siklus haid tiap bulannya teratur dengan siklus terpendek 21 hari
dan terpanjang 29 hari. Kapankah wanita tersebut tidak boleh
kehamilan ibu tersebut di atas?
A. 8-9 minggu
melakukan hubungan suami istri agar tidak terjadi kehamilan? B. 9-10 minggu
A. Setiap hari ke- 14 pada tiap bulannya terhitung dari HPHT C. 10-11 minggu
B. Setiap hari ke- 12 sampai 16 pada tiap bulannya terhitung dari D. 11-12 minggu
UKOM 1 HPHT
C. Setiap hari ke- 10 sampai 12 pada tiap bulannya terhitung dari
E. 12-13 minggu

HPHT 7. Ny Ayu datang ke Rumah Bersalin dengan keluhan terlambat haid


D. Setiap hari ke- 4 sampai 18 pada tiap bulannya terhitung dari selama 5 bulan dan sudah terasa gerak anak. Hasil pengkajian
HPHT didapatkan ini merupakan kehamilan ke 3 dengan riwayat anak
E. Setiap hari ke- 11 sampai 17 pada tiap bulannya terhitung dari pertama lahir cukup bulan sekarang usia 5 tahun, anak kedua lahir
HPHT saat usia kehamilan 30 minggu dan langsung meninggal.
Bagaimanakah penulisan diagosa GP Ny Ayu?
3. Seorang wanita usia 29 tahun datang ke RB, mengatakan 2 minggu A. GIII P10101
lagi akan menikah dan ingin segera punya anak. Data yang didapat B. GIII P11001
siklus haid teratur tiap bulan yaitu selalu maju 2 hari dari tanggal C. GIII P10011
haid sebelumnya. Kapankah masa subur yang dialami oleh wanita D. GIII P10001
tersebut di atas? E. GIII P11011
A. Hari ke 14 terhitung dari HPHT
B. Hari ke 14 terhitung dari haid berikutnya 8. Seorang ibu hamil datang ke BPM untuk kontrol rutin kehamilan.
C. Hari ke 11 sampai 17 tiap bulannya terhitung dari HPHT Hasil pengkajian didapatkan HPHT tanggal 5 Februari 2013.
D. Hari ke 17 sampai 11 tiap bulannya terhitung dari haid Kapankah taksiran persalinan kasus di atas?
berikutnya A. 14 September 2013
E. Hari ke 12 sampai 16 tiap bulannya terhitung dari HPHT B. 14 Juli 2013
C. 12 November 2013
4. Seorang wanita datang ke RB, mengatakan bahwa ia menikah 1 D. 29 Mei 2013
tahun yang lalu. Sudah datang ke dokter kandungan sebelumnya E. 29 November 2013
dan didiagnosa PCOS, oleh karena itu harus menurunkan BMI nya.
Hasil pengkajian TB 150 dan BB 72 kg. Berapakah BMI nomal 9. Seorang ibu hamil datang ke BPM untuk kontrol rutin kehamilan
wanita tersebut di atas? pada tanggal 18 Juni 2013. Hasil pengkajian didapatkan HPHT
A. 28 tanggal 5 Februari 2013, dan perkembangan janin sesuai dengan
B. 32 usia kehamilannya. Berapakah besar TFU kasus di atas?
C. 78 A. 3 jari atas simpisis
D. 20,8 B. 3 jari bawah pusat
E. 48 C. Sepusat
D. 3 jari atas pusat dan DJJ 140 x/menit. Apakah langkah awal yang harus dilakukan A. Abortus iminens
E. Setengah pusat px bidan untuk kasus di atas? B. Abortus insipiens
A. Langsung merujuk ibu C. Abortus inkomplit
10. Seorang ibu hamil datang ke BPM untuk kontrol rutin kehamilan. B. Melakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan tanda- D. Kehamilan ektopik
Hasil pengkajian didapatkan HPL tanggal 16 Juni 2013, dan sampai tanda inpartu E. Kehamilan ektopik terganggu
saat ini belum merasakan tanda-tanda melahirkan. Kapankah C. Memasang infuse
kasus di atas didiagnosa dengan kehamilan postdate? D. Memasang kateter 19. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke klinik mengatakan
A. Mulai tanggal 16 Juni 2013 E. Manyiapkan tranfusi darah hamil pertamakali 3 bulan keluhan mual muntah berlebihan, mual
B. Mulai tanggal 17 Juni 2013 terutama pagi hari, muntah setiap makan, muntah 5-7 kali, nyeri
C. Mulai tanggal 23 Juni 2013 15. Ny K sedang hamil, datang ke BPM dengan keluhan kepala sering ulu hati, tidak ada nafsumakan,TD 95/70 mmHg Nadi 88x/mnt,
D. Mulai tanggal 30 Juni 2013 pusing dan badan terasa lemas. Hasil pemeriksaan didapatkan apatis, turgor menurun,lidah kotor dan kering, mata cekung.
E. Mulai tanggal 1 Juli 2013 wajah pucat dan konjungtiva pucat. Usia kehamilan 24 minggu, DJJ Apakah diagnosis pada kasus tersebut ?
130 X/menit dan kadar Hb 9 mmHg%. Apakah diagnose spesifik A. Emesis gravidarum
11. Nyonya W datang ke BPM untuk memeriksakan kehamilannya. kasus di atas? B. Hiperemesis gravidarum tingkat I
Hasil pemeriksaan data objektif didapatkan DJJ 190 x/menit, A. Ibu hamil dengan tekanan darah rendah C. Hiperemesis gravidarum tingkat II
pemeriksaan albumin positif 4, terdapat keluhan mata berkunang- B. Ibu hamil dengan anemia ringan D. Hipersmesis gravidarum tingkat III
kunang dan nyeri dada. Apakah diagnosa pada kasus di atas? C. Ibu hamil dengan anemia sedang E. Hipersmesis gravidarum tingkat IV
A. Pre Eklampsia Ringan D. Ibu hamil dengan anemia berat
B. Pre Eklampsia Berat E. Ibu hamil dengan anemia 20. Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke puskesmas
C. Impending Eklampsia mengatakan hamil 8 bulan keluhan mudah lelah, sering berdebar,
D. Pre Eklampsia Ringan dengan Impending Eklampsia 16. Ny K sedang hamil, datang ke BPM dengan keluhan kepala sering pusing dan mual. Hasil pemeriksaan Ku lemah, muka pucat ,TFU
E. Pre Eklampsia Berat dengan Impending Eklampsia pusing dan badan terasa lemas. Hasil pemeriksaan didapatkan pertengahan px pusat,puki presentasi kepala, kepala masuk PAP,
wajah pucat dan konjungtiva pucat. Usia kehamilan 24 minggu, DJJ Djj +. TD 90/70 mmHg Hb 8 gr%. Apakah komplikasi segera yang
12. Nyonya R datang ke BPM untuk memeriksakan kehamilannya. 130 X/menit dan kadar Hb 9 mmHg%. Apakah diagnose spesifik terjadi pada kasus tersebut ?
Hasil pemeriksaan data objektif didapatkan, terdapat keluhan kasus di atas? A. Partus lama
mata kabur, kepala pusing, DJJ 180 x/menit. Pemeriksaan albumin A. Ibu hamil dengan anemia ringan B. Partus kasep
positif 3. Apakah langkah awal yang harus dilakukan pada kasus di B. Ibu hamil dengan anemia sedang C. Partus spontan
atas? C. Ibu hamil dengan anemia berat D. Partus prematurus
A. Merujuk ibu hamil dengan terpasang kateter D. Ibu hamil dengan anemia kronik E. Partus precipitates
B. Merujuk ibu hamil dengan terpasang infuse E. Ibu hamil dengan anemia akut
C. Merujuk ibu hamil dengan injeksi SM 40% 21. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke puskesmas
D. Merujuk ibu hamil dengan diberikan nifedipin 17. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke puskesmas mengatakan hamil 8 bulan dengan keluhan kepala pusing, bengkak
E. Merujuk pasien dengan terpasang selang oksigen mengatakan hamil 8 bulan dengan keluhan kepala pusing, bengkak pada kedua kaki sejak 1 minggu yang lalu, pandangan kabur hasil
pada kedua kaki sejak 1 minggu yang lalu, pandangan kabur hasil pemeriksaan TD 160/100 mmHg Nadi 88x/menit ,TFU
13. Seorang ibu hamil 8 bulan datang ke BPM mengeluh keluar darah pemeriksaan TD 160/100 mmHg Nadi 88x/menit ,TFU pertengahan pusat px, Djj +. Apakah pemeriksaan penunjang
dari jalan lahir secara tiba-tiba tapi tidak disertai rasa nyeri. Hasil pertengahan pusat px, Djj +. Apakah pemeriksaan penunjang untuk kasus tersebut?
pemeriksaan palpasi kepala belum masuk panggul, DJJ 140 untuk kasus tersebut? A. Kadar Hb
x/menit, dan darah berwarna merah segar. Apakah diagnose A. Kadar HB B. Protein Urine
tersebut di atas? B. Protein urine C. Darah lengkap
A. Plasenta Previa C. Darah lengkap D. Pemeriksaan USG
B. Solusio Plasenta D. Pemeriksaan USG E. Pemeriksaan urine lengkap
C. Plasenta Akreta E. Pemeriksaan Urine lengkap
D. Insufisiensi Plasenta 22. Seorang perempuan berusia 19 tahun datang ke BPM mengatakan
E. Plasenta Inperforata 18. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke RB mengatakan hamil 3 bulan anak pertama, mengeluh perdarahan bercak dan
hamil 3 bulan, mengeluarkan darah sejak pagi sedikit-sedikit dan kram perut bagian bawah. Hasil pemeriksaan TFU 3 jari atas
14. Ny A hamil 8 bulan datang ke RB dengan keluhan keluar darah nyeri perut hebat. Hasil pemeriksaan KU lemah, nyeri tekan perut simpisis, TTV dalam batas normal, periksa dalam serviks tertutup.
segar dari jalan lahir secara tiba-tiba tapi tidak disertai rasa nyeri. bagian bawah, TD 90/60 mmHg, nadi 110x/menit periksa dalam Bagaimana konseling untuk kasus tersebut ?
Pengkajian data objektif didapatkan kepala belum masuk panggul portio menutup, nyeri goyang, cavum Douglasi menonjol. Apakah A. Tirah baring total
diagnosa pada kasus tersebut ? B. Jangan melakukan mobilisasi apapun
C. Tirah baring total minimal sampai 24 jam C. Terasa sakit pinggang bagian atas D. Hamil anak pertama
D. Tirah baring total sampai perdarahan berhenti D. Terasa sakit pinggang bagian bawah E. Usia kehamilan 8 bulan
E. Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan E. Tidak mengalami haid selama 7bulan
sosial 31. Seorang perempuan berusia 20 tahun GIP0000 usia kehamilan 32
27. Seorang perempuan berusia 20 tahun GIP0000 pada tanggal 1 Juni minggu datang ke Puskesmas untuk periksa hamil. Hasil
23. Seorang perempuan berusia 19 tahun datang ke BPM mengatakan 2013 datang ke BPS mengeluh sering sakit pinggang bagian atas pemeriksaan KU baik, TB 145 cm, BB 48 kg. Hasil palpasi TFU 32
hamil 3 bulan anak pertama, mengeluh perdarahan bercak dan dan bawah. HPHT 17 November 2013. Hasil pemeriksaan cm, pada fundus teraba bagian kecil anak, bagian perut kiri ibu
kram perut bagian bawah. Hasil pemeriksaan TFU 3 jari atas diperoleh data perut membesar, teraba gerakan janin, dan teraba bagian anak keras, bulat dan melenting. Apakah intervensi
simpisis, TTV dalam batas normal, periksa dalam serviks tertutup. terdengar DJJ 140x/menit diperut bagian kiri bawah. Berapa usia yang dilakukan untuk perempuan tersebut?
Apakah diagnose kasus tersebut? kehamilan perempuan tersebut? A. Segera dirujuk ke RS
A. Abortus imminens A. 26 minggu B. Anjurkan ibu untuk posisi menungging
B. Abortus inkomplit B. 27 minggu C. Lakukan versi luar untuk merubah posisi janin
C. Abortus insipiens C. 28 minggu D. Rencanakan rujukan dini dan bersalin lengkap di RS
D. Abortus komplit D. 29 minggu E. Anjurkan ibu untuk mengurangi makanan yang manis
E. Mola hidatidosa E. 30 minggu
32. Seorang perempuan berusia 35 tahun GIIIP2003 32 minggu datang
24. Seorang perempuan 25 tahun hamil 5 bulan pada tanggal 1 Juli 28. Seorang perempuan berusia 26 tahun GIP0000 pada tanggal 1 Juni ke Puskesmas mengeluh perutnya lebih cepat besar dari
2012 datang ke Puskemas dengan keluhan badan cepat lelah, 2013 datang ke BPS mengeluh sering sakit pinggang bagian atas kehamilan sebelumnya. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, TFU
kepala kadang pusing, mata sering berkunang-kunang. Sebelum dan bawah. HPHT 17 November 2013. Hasil pemeriksaan 3 jari di bawah proxexus xypoideus (36 cm). DJJ 142 x/menit
hamil haidnya teratur tiap bulan. HPHT 3 Februari 2012. TFU diperoleh data perut membesar, teraba gerakan janin, dan punctum maximum di atas pusat sebelah kanan dan di bawah
setinggi pusat, DJJ 140 x/menit. Kapan perkiraan persalinan terdengar DJJ 140x/menit diperut bagian kiri bawah. Berapa TFU pusat sebelah kiri. Apakah diagnose yang sesuai untuk ibu
perempuan tersebut? yang sesuai dengan usia kehamilan perempuan tersebut? tersebut?
A. 8 November 2012 A. TFU 3 jari di bawah pusat A. Gemelli
B. 9 November 2012 B. TFU setinggi pusat B. Letak lintang
C. 10 November 2012 C. TFU 3 jari di atas pusat C. Letak Oblique
D. 11 November 2012 D. TFU setengah pusat-proxexus xypoideus D. Letak sungsang
E. 12 November 2012 E. TFU setinggi proxexus xypoideus E. Polihidramnion

25. Seorang perempuan 25 tahun hamil 5 bulan datang ke Puskemas 29. Seorang perempuan berusia 28 tahun GIP0000 UK 36 minggu 33. Seorang perempuan berusia 25 tahun GIP0000 32 minggu periksa
dengan keluhan badan cepat lelah, kepala kadang pusing, mata datang ke BPS mengeluh sering sakit pinggang bagian atas dan kehamilan di Puskesmas. Hasil pemeriksaan diketahui Palpasi TFU
sering berkunang-kunang. Sebelum hamil haidnya teratur tiap bawah. Hasil pemeriksaan diperoleh Tekanan Darah 110/80 ½ pusat-proxesus xypoideus (32cm), fundus teraba bagian keras
bulan.Tekanan Darah 120/80 mmHg. TFU setinggi pusat, DJJ 140 mmHg, TFU 3 jari di bawah proxexus xypoideus. DJJ 140x/menit dan bulat, bagian terendah janin teraba lunak. DJJ 140 x/menit,
x/menit. Berdasarkan data di atas manakah yang memastikan diperut bagian kiri bawah. Apa nasehat yang diberikan oleh bidan punctum maximum di atas pusat sebelah kiri. Apakah diagnose
perempuan tersebut benar-benar hamil? untuk perempuan tersebut? yang sesuai untuk ibu tersebut?
A. Ibu sudah tidak haid 5 bulan A. Minum air putih lebih A. Gemelli
B. Ibu merasakan kepala pusing B. Dianjurkan untuk pijat punggung banyak B. Letak Lintang
C. Pemeriksaan palpasi TFU setinggi pusat C. Dianjurkan untuk tidak duduk terlalu lama C. Letak Oblique
D. Pemeriksaan auskultasi terdengar DJJ D. Ibu hamil jangan menahan bila ada keinginan untuk BAK/BAB D. Letak Sungsang
E. Ibu merasakan mata berkunang-kunang E. Jaga postur tubuh selalu tegak dan jangan membungkuk E. Oligohidramnion

26. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke BPS karena 30. Seorang perempuan berusia 18 tahun GIP0000 usia kehamilan 32 34. Seorang perempuan berusia 20 tahun G1 P0A0 usia kehamilan 3
selama 7 bulan tidak mengalami haid. Perempuan tersebut minggu datang ke BPS untuk periksa hamil. Hasil pemeriksaan KU bulan datang ke Bidan praktek mandiri dengan keluhan sering
mengeluh sering sakit pinggang bagian atas dan bawah. Hasil baik, TB 140 cm, BB 44 kg. Hasil palpasi letak anak melintang, pada mual dan muntah , nyeri ulu hati, tidak ada nafsu makan. Hasil
pemeriksaan diperoleh data perut membesar, teraba gerakan fundus teraba bagian kecil anak, bagian perut kiri ibu teraba pemeriksaan Tekanan darah 90/60 mmHg, Nadi 88 x/mnt, apatis,
janin, dan terdengar DJJ 140x/menit diperut bagian kiri bawah. bagian anak keras, bulat dan melenting. Apakah penyebab mata cekung, lidah kotor dan kering dan turgor kulit jelek.
Berdasarkan data di atas manakah yang memastikan perempuan diagnose perempuan tersebut? Bagaimanakah tindakan yang dilakukan oleh bidan pada kasus
tersebut benar-benar hamil? A. BB 44 kg diatas ?
A. Perut membesar B. TB 140 cm A. Memberikan vitamin B 6
B. Teraba gerakan janin C. Terlalu muda hamil B. Memberikan obat-obat sedative
C. Melakukan rujukan ke rumah sakit A. Pemeriksaan protein urine 110/70 mmHg, Nadi 84 x/menit, pemeriksaan dalam : pembukaan
D. Memberikan obat anti mual muntah B. Pemeriksaan urine lengkap 2 cm dan teraba sisa jaringan. Apakah diagnosa yang tepat dari
E. Melakukan pemberikan cairan infuse C. Pemeriksaan darah lengkap kasus tersebut?
D. Pemeriksaan Ultrasonografi A. Abortus Imminens
35. Seorang perempuan berusia 28 tahun G1 P0A0 usia kehamilan 8 E. Pemeriksaan kadar Hemoglobin B. Abortus complit
bulan datang ke Bidan praktek mandiri untuk periksa, mengeluh C. Abortus Insipien
mengeluarkan darah banyak lewat jalan lahir, warna merah segar 39. Seorang perempuan berusia 35 tahun G4 P30 , mengatakan hamil D. Abortus incomplit
tidak disertai nyeri perut. Hasil pemeriksaan : keadaan umum 7 bulan datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas dan E. Missed abortion
lemah, TD 90/60 mmHg, N 84 x / menit. Apakah tindakan pra nyeri ulu hati. Hasil pemeriksaan : perut sangat besar dan tegang ,
rujukan yang dilakukan bidan sesuai kasus tersebut? nyeri dan oedem pada dinding perut, vulva, dan tungkai, fundus 43. Seorang perempuan berusia 25 tahun G1 P0A0 usia kehamilan 4
A. Melakukan periksa dalam uteri lebih tinggi dari usia kehamilan, bagian janin sulit dikenali, bulan datang ke Bidan praktek mandiri dengan keluhan nyeri
B. Menganjurkan untuk bed rest DJJ sulit didengar. Apakah diagnosis dari kasus tersebut? perut, keluar darah banyak dari jalan lahir, warna kehitaman dan
C. Melakukan pemasangan infuse A. Hidramnion terdapat gumpalan sejak 2 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan : TD
D. Melakukan pemeriksaan auskultasi B. Polihidramnion 110/70 mmHg, Nadi 84 x/menit, pemeriksaan dalam : pembukaan
E. Melakukan observasi keadaan umum C. Plasenta previa 2 cm dan teraba sisa jaringan. Apakah tindakan yang dilakukan
D. Solusio plasenta bidan sesuai kasus tersebut ?
36. Seorang perempuan G1 P0A0 berusia 19 tahun usia kehamilan 8 E. Kehamilan ganda A. Memasang infus
bulan datang ke rumah sakit mengeluh sering pusing dan B. Merujuk ke rumah sakit
pandangan mata kabur. Hasil pemeriksaan Tekanan darah 40. Seorang perempuan berusia 30 tahun G1 P0A0 hamil 3 bulan C. Menganjurkan bed rest
160/110 mmHg, ekstremitas oedem, DJJ 148 x/mnt, pemeriksaan datang ke rumah sakit dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir D. Memberikan obat analgesik
dalam belum ada pembukaan, protein urine +++. Di rumah sakit sejak pagi sedikit-sedikit dan nyeri perut hebat. Hasil pemeriksaan E. Memberian obat menghentikan perdarahan
mendapatkan terapi MgSO4. Berapakah dosis pemberian MgSO4 keadaan umum lemah TD 90/60 mmHg, Nadi 110 x/menit, nyeri
pada kasus tersebut? tekan perut bagian bawah, periksa dalam portio menutup, nyeri 44. Seorang perempuan berusia 22 tahun G2 P1A0 hamil 9 bulan
A. MgSO4 40% 2 gr IV goyang portio, cavum Douglasi menonjol. Apakah diagnosa pada datang ke Bidan praktek mandiri untuk periksa. Hasil pemeriksaan
B. MgSO4 40% 4 gr IV kasus diatas? : Leopold I TFU 3 jari dibawah procesus xifoideus, fundus teraba
C. MgSO4 40% 6 gr IV A. Kehamilan ektopik terganggu bulat, keras dan melenting, Leopold II sebelah kiri teraba keras
D. MgSO4 40% 8 gr IV B. Kehamilan ektopik memanjang seperti papan, sebelah kiri bagian kecil janin, Leopold
E. MgSO4 40% 10 gr IV C. Abortus insipiens 3 teraba bulat, lunak dan tidak melenting, Leopold 4 bagian bawah
D. Abortus inkomplit janin masuk PAP 4/5. Apakah presentasi janin dari hasil
37. Seorang perempuan berusia 19 tahun G1 P0A0 usia kehamilan 8 E. Abortus iminens pemeriksaan tersebut ?
bulan datang ke Bidan praktek mandiri, mengeluh nyeri kepala A. punggung
hebat, pandangan kabur dan nyeri epigastrium, jumlah air kencing 41. Seorang bidan di Puskesmas memeriksa kehamilan seorang B. bokong
sedikit. Hasil pemeriksaan TD 170/120 mmHg, S 37°C, N 88 x/mnt, perempuan berusia 23 tahun, Hamil anak ketiga, pernah C. kepala
RR 20 x/mnt, ekstremitas bawah oedem, protein urin ++. Apakah melahirkan 1 kali dan 1 kali keguguran. Hasil pemeriksaan : TFU 30 D. tangan
diagnosis kasus diatas ? cm bagian fundus teraba bulat, keras, melenting, punggung E. kaki
A. Hipertensi kehamilan kanan, bagian bawah janin teraba bulat, lunak, kurang melenting,
B. Preeklamsia Ringan bagian bawah belum masuk PAP, DJJ = 144 x/mnt pungtum 45. Seorang perempuan berusia 23 tahun pada tanggal 20 Juni 2013
C. Preeklamsia Berat maksimum di atas pusat sebelah kanan. Apakah diagnosa kasus datang pertama kali ke Bidan praktek mandiri untuk periksa,
D. Impending Eklamsi tersebut ? mengeluh mual, muntah dan pusing, HPHT tanggal 10 April 2013.
E. Eklamsia A. G3 P1A0 UK 28 minggu dengan letak membujur TD 110/70 mmHg. Berapakah usia kehamilan perempuan tersebut
B. G3 P1A1 UK 28 minggu dengan letak sungsang berdasarkan HPHT nya?
38. Seorang perempuan berusia 36 tahun G3 P2A0 datang ke C. G3 P1A0 UK 32 minggu dengan letak membujur A. 9 minggu 1 hari
puskesmas mengatakan hamil 8 bulan , keluhan kepala pusing, D. G3 P1A1 UK 32 minggu dengan letak sungsang B. 9 minggu 2 hari
bengkak pada kedua kaki sejak 1 minggu yang lalu, pandangan E. G3 P1A1 UK 32 minggu dengan letak lintang C. 9 minggu 3 hari
mata kabur . Hasil pemeriksaan Tekanan darah 160/100 mmHg, D. 9 minggu 4 hari
Nadi 88 x/menit, TFU pertengahan pusat – procesus xifoideus, Djj 42. Seorang perempuan berusia 25 tahun G1 P0A0 usia kehamilan 4 E. 9 minggu 5 hari
144x/menit. Apakah pemeriksaan penunjang sesuai kasus bulan datang ke Bidan praktek mandiri dengan keluhan nyeri
tersebut? perut, keluar darah banyak dari jalan lahir, warna kehitaman dan 46. Seorang perempuan berusia 26 tahun G1 P0A0 datang ke Bidan
terdapat gumpalan sejak 2 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan : TD praktek mandiri pada tanggal 20 Juni 2013 untuk periksa ulang
kehamilan. HPHT tanggal 02 November 2012. Hasil pemeriksaan kecil, Hasil pemeriksaan : tinggi fundus uteri 34 cm, punggung C. Menganjurkan untuk bedrest
TTV : TD 120/80 mmHg, N 88 x/mnt, S 36 °C, RR 24 x/mnt, TFU kanan, presentasi kepala, penurunan kepala 3/5, Berapakah D. Melarang ibu makan dan minum
pertengahan pusat - Procesus xifoideus. Berapakah tinggi fundus tafsiran berat janin pada kasus tersebut? E. Menganjurkan ibu untuk mengejan saat ada his
uteri menurut Mc. Donald pada perempuan tersebut ? A. 3211 gram
A. 20 cm B. 3565 gram 55. Seorang ibu bersalin diperiksa telah mengalami pembukaan
B. 26 cm C. 3575 gram lengkap pada 5 menit yang lalu, kepala H III, his melemah, ibu
C. 28 cm D. 3865 gram tampak kelelahan dan mengantuk. Tindakan awal apa yang harus
D. 30 cm E. 3870 gram dilakukan untuk kasus di atas?
E. 33 cm A. Berikan nutrisi
51. Seorang perempuan berusia 28 tahun G1 P0A0 usia kehamilan 8 B. Pasang infuse
47. Seorang perempuan umur 25 tahun G2 P1A1 hamil 9 bulan datang bulan, datang ke Bidan praktek mandiri untuk periksa, mengeluh C. Pasang kateter
ke Bidan praktek mandiri ingin periksa ulang kehamilan. Hasil mengeluarkan darah banyak lewat jalan lahir, warna merah segar D. Injeksi oksitosin setengah ampul
pemeriksaan TTV : TD 110/70 mmHg, N 84 x/mnt, Suhu 36,5 °C, RR tidak disertai nyeri perut. Hasil pemeriksaan : keadaan umum E. Pasang oksigen
20 x/mnt, TFU 33 cm, punggung kanan, presentasi kepala, bagian lemah, TD 90/60 mmHg, N 84 x / menit. Apakah intervensi yang
terbawah janin sudah masuk PAP 4/5. Berapakah TFU kehamilan harus dihindari oleh bidan berdasarkan kasus diatas? 56. Ny A datang ke BPM dengan keluhan perut terasa sakit, keluar
menurut Leopold pada kasus diatas ? A. Pemeriksaan dalam darah dan lendir. Hasil pemeriksaan: dilatasi lengkap, kepala H III,
A. setinggi pusat B. Pemeriksaan inspeksi ketuban pecah jernih, dan his adekuat. Apakah yang harus
B. 3 jari diatas pusat C. Pemeriksaan auskultasi dilakukan bidan pada kasus di atas?
C. 3 jari bawah Procesus xifoideus D. Pemeriksaan penunjang A. Segera memimpin persalinan
D. 4 jari bawah Procesus xifoideus E. Pemeriksaan palpasi abdomen B. Segera pasang infuse dan siap memimpin persalinan
E. Pertengahan Procesus xifoideus – pusat C. Menunggu ada dorongan meneran selanjutnya memimpin
52. Seorang ibu hamil 9 bulan datang ke bidan dengan keluhan perut persalinan
48. Seorang perempuan berusia 26 tahun G1 P0A0 datang ke Bidan terasa sakit mulai dari punggung dan menjalar ke perut bagian D. Menunggu perineum menonjol dan vulva membuka, dan
praktek mandiri pada tanggal 20 Juni 2013 untuk periksa ulang bawah yang disertai dengan keluarnya lendir bercampur darah selanjutnya memimpin persalinan
kehamilan. HPHT tanggal 02 November 2012. Hasil pemeriksaan melalui jalan lahir. Data objektif didapatkan TFU sesuai usia E. Menunggu perineum menonjol, vulva dan anus membuka, ada
TTV : TD 120/80 mmHg, N 88 x/mnt, Suhu 36 °C, RR 24 x/mnt, TFU kehamilan, DJJ 136x/menit, dan pemeriksaan dalam pembukaan 3, dorongan meneran dan selanjutnya memimpin persalinan
pertengahan Procesus xifoideus – pusat. Berapakah tanggal kepala Hodge I, dan ketuban (+). Apakah diagnose kasus di atas?
tafsiran persalinan pada kasus diatas ? A. Ibu inpartu kala I fase laten 57. Ny C hamil pertama kali dan telah melahirkan seorang bayi pada
A. 10 Agustus 2013 B. Ibu inpartu kala I fase aktif pukul 10.00, bayi lahir spontan, normal, tetapi plasenta belum
B. 11 Agustus 2013 C. Ibu inpartu kala II lahir. Kapan seharusnya waktu maksimal placenta lahir pada kasus
C. 12 Agustus 2013 D. Ibu inpartu kala III di atas?
D. 13 Agustus 2013 E. Ibu inpartu kala IV A. Pukul 10.05
E. 14 Agustus 2013 B. Pukul 10.10
53. Seorang ibu telah ditegakkan diagnose inpartu dengan tali pusat C. Pukul 10.30
49. Seorang perempuan berusia 26 tahun G1 P0A0 datang ke Bidan menumbung, DJJ 160 x/Menit, kepala berada dalam Hodge II dan D. Pukul 11.00
praktek mandiri pada tanggal 20 Juni 2013 untuk periksa ulang pembukaan servik 3. Apakah yang harus dilakukan bidan pada E. Pukul 12.00
kehamilan. HPHT tanggal 02 November 2012. Hasil pemeriksaan kasus di atas?
TTV : TD 120/80 mmHg, N 88 x/mnt, Suhu 36 °C, RR 24 x/mnt, TFU A. Merujuk dengan memasang infuse 58. Seorang ibu pengalami perdarahan setelah keluarnya plasenta,
pertengahan Procesus xifoideus – pusat, punggung kanan, B. Merujuk pasien dengan posisi tendernburg bidan telah melakukan kompresi bimanual interna. Langkah
presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk PAP. C. Observasi inpartu (CHPB) hingga 7 jam selanjutnya apakah yang harus dilakukan bidan apabila pada kasus di atas
Kapankah anjuran untuk periksa ulang pada kasus diatas ? D. Observasi dengan menggunakan partograp tetap terjadi perdarahan?
A. 1 minggu lagi E. Melakukan resusitasi intauteri A. Melakukan kompresi bimanual eksterna
B. 2 minggu lagi B. Memasang infuse
C. 3 minggu lagi 54. Seorang ibu primi inpartu telah mengalami pembukaan 9, kepala C. Injeksi oksitosin 1 ampul
D. 4 minggu lagi Hodge II, ketuban utuh, tidak terdapat moulage, DJJ 120 x/menit, D. Injeksi ergometrin 1 ampul
E. 5 minggu lagi his adekuat, tekanan darah 110/80 mmHg. Apa yang harus E. Mengajari keluarga melakukan kompresi bimanual ekterna
dilakukan bidan pada kasus di atas?
50. Seorang perempuan berusia 25 tahun G2 PIA0 datang ke A. Observasi dengan menggunakan partograp 59. Seorang ibu bersalin merasakan sakit pada pada pinggang dan
polindes memeriksakan kehamilan, mengatakan sering buang air B. Segera merujuk ibu menjalar ke perut, intensitas sakit tetap sama. Hasil observasi his
2-3 kali dalam 10 menit, tiap kali his lamanya 20 menit. D. Presentasi Dahi D. Periksa dalam
Pembukaan serviks 2 cm. Apakah yang harus dilakukan bidan E. Presentasi belakang kepala E. Manual plasenta
untuk kasus di atas?
A. Menganjurkan untuk mobilisasi 64. Seorang perempuan umur 30 th melahirkan anak kedua di BPM , 68. Seorang perempuan usia 18 th datang kerumah sakit mengatakan
B. Melakukan augmentasi bayi lahir jam 12.00 sudah di injeksi oxitosin 10 iu/im. Pukul 12.15 hamil 9 bulan anak pertama dengan keluhan kepala pusing, kaki
C. Memecah ketuban WIB plasenta lahir normal, dilakukan masase fundus selama 15 “, dan tangan bengkak, perut terasa sakit sejak 5 jam yang lalu
D. Melakukan induksi dengan drip oksitosin uterus tetap lembek,perdarahan ± 400 cc. Hasil pemeriksaan TD semakin lama semakin sakit. Hasil pemeriksaaan T:160/100
E. Melakukan akselerasi persalinan 90/60 mmHg, Suhu 380 C, Nadi 65 x/menit, konjungtiva pucat. mmHg, Protein Urin (+++). Bagaimanakah Tindakan yang tepat
Apakah tindakan yang tepat untuk kasus tersebut ? pada kasus tersebut ?
60. Ny A datang ke BPM dengan keluhan sakit yang sangat hebat pada A. Pasang infus A. Beri obat anti konfulsan
perut. Hasil pemeriksaan, klien mengeluh kesaakitan saat di B. Injeksi oxitosin 10 IU B. Beri O2 4 – 6 ltr/menit
palpasi, his sangat kuat dan pada air kencing tampai bercampur C. Pasang O2 4-6 lt/mt C. Beri MgSO4 40 % IV
darah. Apakah diagnosa untuk kasus di atas? D. KBI dan KBE D. Pasang kateter
A. Plasenta Previa E. Injeksi metergin E. Pasang Infus
B. Solutio Placenta
C. Ruptur Uteri 65. Seorang perempuan umur 22 tahun datang ke puskesmas hamil 69. Seorang perempuan umur 18 tahun, melahirkan anak pertama 30
D. Atonia Uteri yang pertama usia kehamilan 9 bulan mengeluh perut kenceng- menit yang lalu, ditolong bidan, mengeluh pusing pandangan agak
E. Tetania uteri kenceng dan keluar lendir darah dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan kabur, keluar darah banyak. Hasil pemeriksaan tekanan darah
dalam pembukaan serviks lengkap, selaput ketuban sudah pecah, 90/70mmHg, uterus tidak teraba tidak ada perlukaan jalan lahir.
61. Seorang perempuan berusia 28 tahun dengan hamil 9 bulan anak presentasi kepala, penurunan hodge III. His 4 x dalam 10 menit, Bagaimanakah penanganan yang paling tepat?
pertama, diobservasi di BPM,dari hasil pemeriksaan didapatkan lama 45 detik. Apakah tindakan yang seharusnya dilakukan pada A. Perbaikan KU dan berikan antibiotic
hasil pemeriksaan fisik TFU 31 cm, Kep 3/5, VT ∅ 2 cm,ket (+), his kasus diatas? B. Mengosongkan kandung kemih
2x/10’/25”. 4 jam kemudian hasil evaluasi ∅ tetap 2 cm, his A. Memeriksa tanda-tanda vital C. Berikan infus dan Oksigen
2x/10’/25”. Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut? B. Memberikan suntikan oksitosin D. Masase fundus uteri
A. Fase laten memanjang C. Menyiapkan rujukan ke rumah sakit E. KBI dan KBE
B. Fase aktif memanjang D. Memimpin ibu untuk meneran
C. Kala I memanjang E. Memantau denyut jantung janin 70. Seorang perempuan GVP111A110 umur 33 tahun, datang ke rumah
D. Inersia uteri sakit dengan keluhan perdarahan pervaginam merah kehitaman,
E. Atonia uteri 66. Seorang perempuan hamil 9 bulan datang ke puskesmas nyeri perut menetap, gerakan janin tidak dirasakan oleh ibu. Hasil
mengatakan perut terasa sakit dari pinggang menjalar ke bagian pemeriksaan DJJ negatif, palpasi ditemukan perut teraba keras, TD
62. Seorang perempuan berusia 25 tahun hamil 9 bulan anak kedua depan yang semakin lama, semakin sering dan semakin sakit 120/80 mmHg, Nadi 80 x/menit, Suhu 36 ⁰C. Apakah diagnosis
datang ke BPM dengan keluhan ingin meneran, hasil pemeriksaan hingga ibu menangis setiap timbul kontraksi. Apakah asuhan pada kasus tersebut?
dalam ∅ lengkap kepala tampak 5-6 cm. Apakah tindakan sayang ibu yang diberikan pada kasus diatas? A. Vasa previa
selanjutnya yang tepat untuk kasus tersebut? A. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum B. Plasenta letak rendah
A. Letakkan handuk bersih di bawah bokong ibu B. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yan dikehendaki ibu C. Plasenta previa
B. Segera memasang sarung tangan DTT C. Memberikan pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang D. Solutio plasenta
C. Letakkan handuk bersih di perut ibu ibu lakukan E. Rupture Uteri
D. Memastikan kelengkapan peralatan D. Mengajarkan teknik relaksasi saat kontraksi
E. Segera menahan kepala bayi E. Berbicara dengan lemah lembut dan sopan 71. Seorang perempuan GVP111A110 umur 33 tahun, datang ke
rumah sakit dengan keluhan perdarahan pervaginam merah
63. Seorang perempuan usia 28 tahun hamil pertama usia kehamilan 67. Seorang perempuan berusia 20 th, datang ke Rumah Sakit kehitaman, nyeri perut menetap, gerakan janin tidak dirasakan
9 bulan. Datang ke bidan praktik mandiri. Pada pemeriksaan bersama dukun bersalin,15 menit setelah bayi lahir, plasenta lahir oleh ibu. Hasil pemeriksaan DJJ negatif, palpasi ditemukan perut
palpasi TFU 3 jari bawah prosesus xipoideus teraba bulat, kurang tidak lengkap dan terjadi perdarahan. Hasil pemeriksaan didapat teraba keras, TD 120/80 mmHg, Nadi 80 x/menit, Suhu 36 ⁰C.
melenting, DJJ 140x/mnt VT pembukaan 6 cm eff 50% H-II TTV : TD 90/60 MmHg Nadi 70x/mnt suhu 38 0C, muka pucat, akral Komplikasi yang mungkin akan terjadi pada Ny. ‘S’ yaitu …
ketuban positif teraba fontanella anterior dan orbital. Apakah dingin.kontraksi uterus baik, perdarahan 300cc. Apakah tindakan A. Syok sepsis
diagnosis kasus di atas? yang tepat untuk mendiagnosa kasus tersebut ? B. Syok Hemoragik
A. Presentasi puncak A. USG C. Syok Neurogenik
B. Presentasi ganda B. Cek Lab D. Syok Anafilatik
C. Presentasi muka C. Kuratage E. Syok hipovolemik
72. Seorang perempuan berusia 20 th, datang ke Rumah Sakit berwarna merah disertai dengan gumpalan dan nyeri pada perut sudah pecah, presentasi belakang kepala, Ubun Ubun Kecil kanan
bersama dukun bersalin,15 menit setelah bayi lahir, plasenta lahir sebelah kanan bawah. Hasil pemeriksaan TD 110/80 mmHg, nadi depan, Hodge II. Setelah mengejan selama 1 jam bayi belum lahir
tidak lengkap dan terjadi perdarahan. Hasil pemeriksaan didapat 90x/menit. Palpasi TFU 2 jari di atas sympisis, pemeriksaan dalam dan penurunan kepala Hodge II. Apakah posisi yang anda anjurkan
TTV : TD 90/60 MmHg Nadi 70x/mnt suhu 38 0C, muka pucat, akral pembukaan 1 cm dan teraba jaringan. Apa diagnose yang sesuai kepada perempuan tersebut untuk mengejan?
dingin.kontraksi uterus baik, perdarahan 300cc. Apakah tindakan dengan keadaan tersebut? A. Jongkok
yang tepat untuk mendiagnosis kasus tersebut ? A. Abortus inkomplet B. Supinasi
A. USG B. Abortus komplet C. Litotomy
B. Cek Lab C. Abortus imminen D. Terlentang
C. Kuratage D. Abortus insipient E. Setengah duduk
D. Periksa dalam E. Abortus habitualis
E. Manual plasenta 81. Seorang perempuan berusia 22tahun GIP0000 bersalin di BPS
77. Seorang perempuan berusia 26 tahun GIP0000 39minggu bersalin mengeluh ingin mengejan dan mengeluarkan cairan jernih dari
73. Seorang bidan sedang memimpin persalinan kala II di Polindes, di BPS. Pada pemeriksaan diketahui TFU setengah pusat-proxexus kemaluannya. Hasil pemeriksaan diketahui kontraksi 5x/10 menit
Bidan mengajarkan cara meneran yang baik pada ibu. Peran xypoideus (36 cm), kepala belum masuk pap (5/5 bagian). Kontaksi lamanya 45 detik, DJJ 145x/menit, pembukaan lengkap, selaput
apakah yang dilakukan oleh bidan? 3x/10 menit lama 35 detik. DJJ 148 x/menit. Pemeriksaan dalam ketuban telah pecah sehingga teraba rambut bayi, dan tidak
A. Investigator diketahui pembukaan 5 cm, ketuban positif. Apakah yang perlu dijumpai molase. Apakah yang membuktikan perempuan tersebut
B. Pelaksana diwaspadai terhadap keadaan tersebut? telah memasuki kala II persalinan?
C. Pengelola A. CPD A. DJJ (+) 145 x/menit
D. Pendidik B. Fetal distress B. VT pembukaan lengkap
E. Peneliti C. Dystosia Bahu C. Kontraksi 5x/10 menit lamanya 45 detik
D. Atonia Uteri D. Mengeluarkan cairan jernih dari kemaluannya
74. Anda telah selesai melakukan pertolongan persalinan normal E. Partus Presipitatus E. Selaput ketuban telah pecah sehingga teraba rambut bayi, dan
terhadap seorang perempuan. Anda harus segera melakukan tidak dijumpai molase
pemrosesan alat karena sudah ada 2 orang perempuan inpartu 78. Seorang perempuan berusia 32 tahun GIP0000 41 minggu bersalin
lainnya yang sudah dalam kala I fase aktif, sementara hanya ada 1 di BPS. Pada jam 08.00 kontraksi 3x/10 menit lama 35 detik, DJJ 82. Seorang perempuan berusia 20tahun GIP0000 melahirkan di
set alat yang siap digunakan. Apa yang harus anda lakukan 148 x/menit, pembukaan 8 cm ketuban positif. Pada jam 10.00 rumah, sudah dipimpin sejak jam 10.00 hingga jam 10.45 bayi
terhadap alat tersebut? ketuban pecah spontan, dilakukan pemeriksaan dalam hasilnya belum lahir. Tekanan Darah 120/80 mmHg, DJJ 144x/menit,
A. Melakukan tindakan antisepsis terlebih dahulu pembukaan lengkap, ketuban bercampur mekonium encer. kontraksi baik. Pembukaan lengkap, tidak teraba bagian kecil janin
B. Melakukan tindakan Sterilisasi terlebih dahulu Apakah tindakan pertama yang harus dilakukan oleh bidan? disamping kepala, penurunan kepala H III. Apakah tindakan yang
C. Melakukan tindakan dekontaminasi terlebih dahulu A. Rujuk segera harus dilakukan oleh bidan?
D. Melakukan tindakan Desinfeksi Tingkat Tinggi terlebih dahulu B. Memeriksa DJJ A. Merujuk segera
E. Mencuci bilas (disikat dengan deterjen, dicuci dengan air C. Memeriksa kontraksi B. Melakukan episiotomi
mengalir) D. Memberi bantuan O2 C. Mendorong fundus uteri
E. Melihat tanda gejala kala II D. Tetap memimpin ibu untuk mengejan
75. Anda secara bersamaan mempunyai 3 pasien inpartu, 2 pasien E. Memanipulasi/melebarkan vulva vagina
berada dalam kala I fase laten, sementara 1 pasien dalam kala I 79. Seorang perempuan berusia 35 tahun GIIP1001 bersalin di BPS.
fase aktif. Anda mempunyai 2 set alat persalinan dalam keadaan Hasil pemeriksaan diketahui Tekanan Darah 160/110 mmHg. 83. Seorang perempuan berusia 24tahun GIP0000 UK 39 minggu
steril, dan 1 set terakhir disteril 2 minggu yang lalu. Anda harus Kontraksi 2x/10menit lama 20 detik. DJJ 148 x/menit. Protein urin datang ke BPS dengan keluhan sudah mengeluarkan lendir
melakukan tindakan agar ketiga set alat persalinan siap pakai. (+++). Apakah tindakan pertama yang dilakukan oleh bidan? bercampur darah dan ketuban belum pecah. Pemeriksaan
Apakah yang harus anda lakukan terhadap 1 set alat tersebut? A. Rujuk segera menunjukkan adanya kontraksi 3-4x/10 menit lamanya 40 detik,
A. Melakukan tindakan antisepsis B. Baringkan ibu miring ke kiri DJJ 140 x/menit, pembukaan serviks 8 cm dan ketuban positif.
B. Melakukan tindakan dekontaminasi C. Pasang infuse RL atau NS dengan diameter besar (ukuran 16 Apakah asuhan yang dilakukan oleh bidan?
C. Melakukan tindakan Desinfeksi Tingkat Tinggi atau 18) A. Pemantauan DJJ, kontraksi, nadi setiap 15 menit
D. Mencuci bilas (tanpa deterjen, dicuci dengan air mengalir) D. Beri dosis awal 4gr MgSO4 20% IV selama 20 menit B. Pemantauan DJJ, kontraksi, nadi setiap 30 menit
E. Mencuci bilas (disikat dengan deterjen, dicuci dengan air E. Suntikkan 10 gr MgSO4 50% (5gr IM pada bokong kanan dan C. Pemantauan DJJ, kontraksi, nadi setiap 60 menit
mengalir) kiri) D. Pemecahan ketuban untuk mempercepat persalinan
E. Pemeriksaan dalam setiap 2 jam atau sewaktu-waktu jika ada
76. Seorang perempuan berusia 24 tahun GIP0000 hamil 3 bulan 80. Seorang perempuan usia 25tahun GIP0000 akan bersalin di BPS, tanda gejala kala II
datang ke Puskesmas dengan keluhan mengeluarkan darah pemeriksaan menunjukkan pembukaan sudah lengkap, ketuban
84. Seorang perempuan berusia 30tahun GIIP1001 bersalin di BPS. 88. Seorang perempuan berusia 22 tahun GIP0000 akan bersalin di ada dorongan mengejan. Apakah asuhan yang dilakukan bidan
Sekarang mengatakan ingin mengejan dan merasa ingin buang air BPS. Hasil pemeriksaan menunjukkan perempuan tersebut telah selanjutnya?
besar. Pemeriksaan menunjukkan pembukaan sudah lengkap dalam kala II persalinan. Saat kepala bayi membuka vulva A. Lakukan stimulasi putting susu
ketuban positif. DJJ 142 x/menit, his 4-5x/10 menit lama 40 detik. diameter 5-6 cm bidan melakukan asuhan untuk meminimalkan B. Nilai DJJ, kontraksi, tanda-tanda vital
Bidan kemudian melakukan amniotomi dan warna air ketuban terjadinya robekan pada perineum. Apakah asuhan yang dilakukan C. Anjurkan ibu untuk makan dan minum
jernih. Bagaimana anda mencatat warna air ketuban pada oleh bidan pada saat ini? D. Anjurkan ibu untuk merubah posisi yang nyaman
partograf? A. Mendorong fundus ibu saat kepala membuka vulva diameter E. Minta ibu untuk mengkosongkan kandung kemihnya
A. K 5-6 cm
B. D B. Meminta ibu meneran lebih kuat saat kepala bayi keluar 92. Seorang perempuan berusia 30 tahun baru saja melahirkan anak
C. M dengan cepat pertamanya di bidan. Setelah bayi lahir bidan melakukan penilaian
D. J C. Meminta suami untuk mendorong perut ibu saat ibu ingin selintas hasilnya bayi menangis kuat, bergerak aktif, dan warna
E. U mengejan kulit kemerahan. Apakah asuhan yang selanjutnya dilakukan?
D. Mengurangi regangan berlebihan dengan melindungi A. Melakukan Inisiasi Menyusu Dini
85. Seorang perempuan berusia 20tahun GIPOOOO 39 minggu datang perineum dengan telapak tangan saat kepala lahir B. Memastikan tidak ada kehamilan ganda
ke BPS dengan keluhan kontraksi semakin sering, ibu merasa ingin E. Meminta ibu untuk menahan keinginan mengejan saat ada his C. Klem tali pusat di kedua tempat kemudian potong
mengejan. Pemeriksaan menunjukkan adanya kontraksi 4 x/10 saat pengeluaran kepala bayi D. Meletakkan bayi di atas perut ibu kemudian mengeringkannya
menit lamanya 45 detik, DJJ 140 x/menit, pembukaan serviks 10 E. Menyuntikkan oksitosin 10 unit IM pada 1/3 bagian atas paha
cm, ketuban positif, teraba bagian kecil di samping kepala janin. 89. Seorang perempuan berusia 25 tahun GIP0000 40minggu akan luar
Apakah kondisi pada perempuan tersebut yang berbahaya untuk bersalin di Rumah Sakit. Hasil pemeriksaan palpasi TFU 36 cm.
dilakukan pemecahan ketuban? Kontraksi 4x/10 menit lama 45 detik. DJJ 144 x/menit. Pembukaan 93. Seorang perempuan berusia 32 tahun telah melahirkan anaknya
A. DJJ (+) 140 x/menit lengkap teraba sakrum, ketuban sudah pecah bercampur yang ketiga pada jam 03.30 WIB di BPS. Bidan telah memberikan
B. Presentasi majemuk mekonium. Bokong janin terlihat di introitus vagina. Bidan injeksi oksitosin 10 IU pada pukul 03.32 WIB, kemudian dilakukan
C. Pembukaan lengkap memutuskan untuk melakukan episiotomy. Apakah yang menjadi Penegangan Tali Pusat tapi plasenta belum lepas. Pada jam 03.45
D. Presentasi belakang kepala indikasi tindakan pada kasus di atas? WIB belum juga terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta. Apakah
E. Kontraksi 4 x/10 menit lamanya 45 detik A. Ibu primipara tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh bidan?
B. Pembukaan lengkap A. Melakukan rujukan
86. Seorang perempuan berusia 28tahun GIIP1001 bersalin di BPS. C. Ketuban sudah pecah B. Melakukan plasenta manual
Sekarang mengeluh kontraksi semakin sering. Pemeriksaan D. Bayi mengalami gawat janin C. Meneruskan melakukan PTT
menunjukkan pembukaan 4 cm ketuban positif. DJJ 142 x/menit, E. Persalinan dengan letak sungsang D. Memberikan oksitosin 10 unit IM
his 2-3/10 menit lama 20 detik. Ibu sudah ingin mengejan. Apakah E. Menunggu dan mengobservasi 15 menit lagi
asuhan yang anda berikan? 90. Seorang perempuan usia 25 tahun GIP0000 40minggu akan
A. Anjurkan ibu minum minuman manis bersalin di BPS. Hasil pemeriksaan menunjukkan Tekanan Darah 94. Seorang perempuan berusia 32 tahun telah melahirkan anaknya
B. Anjurkan ibu berkemih sesering mungkin 120/80 mmHg. Palpasi TFU 34 cm. Kontraksi 4x/10 menit lama 40 yang ketiga di BPS. Bidan memberikan injeksi oksitosin 10 IU
C. Anjurkan ibu makan selama kala I persalinan detik. DJJ 144 x/menit. Pembukaan lengkap, ketuban belum segera setelah bayi lahir. 15 kemudian plasenta belum lahir, bidan
D. Anjurkan ibu untuk mengambil posisi senyaman mungkin pecah. Kepala janin terlihat di introitus vagina. Ibu merasa ingin menyuntikkan oksitosin kedua 10 IU per IM. Setelah 30 menit
E. Anjurkan ibu tidak mengejan sebelum pembukaan lengkap mengejan. Apakah asuhan yang dilakukan bidan selanjutnya? kemudian plasenta belum juga lepas, dan tidak terdapat pula
A. Pecahkan selaput ketuban tanda-tanda pelepasan plasenta. Apakah tindakan yang harus
87. Seorang perempuan berusia 22tahun GIP0000 bersalin di BPS B. Anjurkan ibu untuk mulai mengejan segera dilakukan oleh bidan?
mengeluh ingin mengejan. Hasil pemeriksaan diketahui kontraksi C. Anjurkan ibu untuk makan dan minum A. Melakukan rujukan
5x/10 menit lamanya 45 detik, DJJ 145 x/menit, pembukaan D. Anjurkan ibu untuk merubah posisi yang nyaman B. Melakukan plasenta manual
lengkap, ketuban sudah pecah, kepala di Hodge III. Sudah tampak E. Nilai DJJ, kontraksi, tanda-tanda vital, kandung kemih secara C. Meneruskan melakukan PTT
tekanan anus, perineum menonjol, dan vulva sudah membuka. rutin D. Memberikan oksitosin 10 IU per IM
Apakah tindakan bidan selanjutnya? E. Menunggu dan mengobservasi 15 menit lagi
A. Mendengarkan DJJ 91. Seorang perempuan usia 30 tahun GIIP1001 40minggu akan
B. Menyiapkan alat persalinan bersalin di BPS. Hasil pemeriksaan menunjukkan Tekanan Darah 95. Seorang perempuan berusia 35 tahun baru saja melahirkan anak
C. Membersihkan vulva vagina 120/80 mmHg. Palpasi TFU 36 cm. Kontraksi 4x/10 menit lama 40 keduanya di BPS. Setelah bayi lahir bidan menyuntikkan oksitosin
D. Memakai alat perlindungan diri detik. DJJ 148 x/menit. Pembukaan lengkap, ketuban sudah pecah 10 unit dan melakukan penegangan tali pusat terkendali. Setelah
E. Melakukan pemeriksaan dalam lagi warna jernih. Kepala janin terlihat di introitus vagina. Ibu belum 15 menit plasenta belum juga lahir dan terjadi perdarahan hebat
tiba-tiba. Apakah yang harus segera dilakukan bidan?
A. Merujuk ibu segera umbilicus lahir bidan melonggarkan tali pusat kemudian 103. Seorang perempuan berusia 26 tahun hamil anak ketiga usia
B. Melakukan plasenta manual mengelevasikan badan janin ke atas, sampai lahirlah berturut- kehamilan 9 bulan, pernah mengalami keguguran 1 kali datang ke
C. Memeriksa tanda-tanda vital turut dagu, mulut, hidung, dahi bayi. Apakah tehnik persalinan Bidan praktek mandiri dengan keluhan perut berkontraksi dan
D. Meneruskan Penegangan Tali Pusat Terkendali sungsang yang digunakan oleh bidan? mengeluarkan lendir bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
E. Menyuntikkan oksitosin 10 unit IM pada 1/3 bagian atas paha A. Cara Brach pemeriksaan : His 4 kali dalam 10 menit lamanya 40 detik, DJJ 144
luar yang kedua B. Cara Klasik X/menit, VT : pembukaan serviks 5 cm, effecement 50%, ketuban +
C. Cara Muller , presentasi kepala, uuk kiri depan, maulase 0, Hodge II. Apakah
96. Seorang perempuan berusia 29 tahun melahirkan anak D. Cara Lovset diagnosa kasus tersebut ?
pertamanya di BPS. Plasenta lahir spontan lengkap. Bidan E. Cara Mauriceau A. G3 P1A1 inpartu kala I fase laten
langsung melakukan masase uterus tetapi uterus tidak dapat B. G3 P2A0 inpartu kala I fase laten
berkontraksi. Ibu mengalami perdarahan hebat. Kandung kemih 100. Seorang perempuan 28 tahun GIIP1001 38 minggu dengan letak C. G3 P1A1 inpartu kala I fase aktif deselerasi
kosong dan terjadi robekan pada perineum dan vagina. Apakah sungsang bersalin di RS. Saat pertolongan kala II bidan memegang D. G3 P2A0 inpartu kala I fase aktif akselerasi
diagnose ibu tersebut ? bokong janin secara brach, kemudian badan janin dielevasikan ke E. G3 P1A1 inpartu kala I fase aktif dilatasi maksimal
A. Atonia uteri atas tetapi kelahiran lengan macet. Bidan kemudian memegang
B. Sisa placenta bayi secara femuro pelvic kemudian memutar badan bayi 180° 104. Seorang perempuan berusia 24 tahun G3 P2A0 usia kehamilan 38
C. Laserasi perineum bolak balik sampai lengan lahir. Apakah tehnik kelahiran bahu minggu datang ke Bidan praktek mandiri dengan keluhan perut
D. Laserasi vagina yang digunakan oleh bidan? berkontraksi dan mengeluarkan lendir bercampur darah dari jalan
E. Anemia post partum A. Cara Brach lahir. Hasil pemeriksaan : His 4 kali dalam 10 menit lama 40 detik,
B. Cara Klasik DJJ 144 X/menit teratur, VT : pembukaan serviks 5 cm, effecement
97. Seorang perempuan berusia 40 tahun baru saja melahirkan C. Cara Muller 50 %, ketuban +, presentasi kepala, uuk kiri depan, maulase 0,
anaknya yang keempat di BPS. BBL Plasenta lahir spontan lengkap. D. Cara Lovset penurunan kepala H II. Berapakah lama waktu pembukaan lengkap
Tidak terdapat rupture jalan lahir. Setelah 15 menit dilakukan E. Cara Mauriceau pada kasus diatas ?
massase uterus tidak berkontraksi dan terjadi perdarahan hebat. A. 2 jam
Bidan kemudian membersihkan bekuan darah dan selaput 101. Seorang perempuan berusia 22 tahun GIP0000 38 minggu dirawat B. 3 jam
ketuban dari vagina dan mengosongkan kandung kemih. Apakah di RS mengeluh kontaksi makin sering dan ingin mengejan. Hasil C. 2,5 jam
tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh bidan? pemeriksaan diketahui TD 120/80 mmHg. Kontraksi 3-4 D. 3,5 jam
A. Melakukan massase kembali x/10menit. DJJ 144 x/menit. Pemeriksaan dalam pembukaan E. 4 jam
B. Memberikan ergometrin 0,2 mg IM lengkap teraba sutura fontalis, ubun ubun besar depan, mata, dan
C. Melakukan Kompresi Bimanual Internal/KBI selama 5 menit pangkal hidung. Apakah presentasi janin di atas? 105. Seorang perempuan berusia 32 tahun G4 P3A0 usia kehamilan 9
D. Menganjurkan keluarga melakukan Kompresi Bimanual A. Presentasi Dahi bulan periksa ke puskesmas mengeluh keluar cairan merembes
Eksternal/KBE B. Presentasi Muka dari jalan lahir berwarna jernih, berbau anyir tidak disertai
E. Memasang infuse RL + 20 unit oksitosin dihabiskan dalam 1 C. Presentasi Puncak kontraksi perut. Hasil pemeriksaan dalam pembukaan servik tidak
jam D. Presentasi Bokong ada. Apakah pemeriksaan penunjang untuk menentukan diagnosa
E. Presentasi Belakang kepala tersebut?
98. Seorang perempuan berusia 23 tahun baru saja melahirkan anak A. Tes lakmus
pertamanya di BPS. Penilaian BBL sebelum lahir menunjukkan bayi 102. Seorang perempuan berusia 25 tahun G1 P0A0 hamil 39 minggu, B. Tes HCG urin
cukup bulan dan air ketuban jernih. Penilaian setelah lahir datang ke PMB mengeluh perut mengalami kontraksi, keluar C. Tes protein urin
menunjukkan bayi menangis kuat, warna kulit kemerahan, dan lendir darah dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan : his 4 kali dalam 10 D. Tes glukosa urin
bayi bergerak aktif. Kemudian bidan melakukan asuhan bayi baru menit lamanya 45 detik, pemeriksaan dalam : pembukaan serviks E. Tes albumin urine
lahir. Apakah asuhan pertama yang dilakukan bidan? 10 cm, effecement 100 %, selaput ketuban utuh, presentasi
A. Mengeringkan bayi kepala, uuk kiri depan, Hodge IV. Apakah tindakan yang dilakukan 106. Seorang perempuan berusia 33 tahun G3 P2A0 usia kehamilan 39
B. Menjaga kehangatan bayi bidan berdasarkan kasus diatas ? minggu, datang ke Bidan praktek mandiri dengan keluhan perut
C. Membersihkan jalan nafas A. Mengatur posisi berkontraksi, keluar lendir dan darah dari jalan lahir dan merasa
D. Pemantauan tanda bahaya B. Memasang kateter ingin meneran. Hasil pemeriksaan dalam pembukaan serviks 10
E. Melakukan Inisiasi Menyusu Dini/IMD C. Memecah ketuban cm, effecement 100 %, ketuban -, 30 menit kemudian terlihat
D. Mengobservasi DJJ vulva membuka, perineum menonjol, kepala dibawah simfisis
99. Seorang perempuan berusia 28 tahun GIIP1001 38 minggu dengan E. Memimpin persalinan dengan diameter 5-6 cm. Apakah tindakan yang dilakukan oleh
letak sungsang bersalin di Rumah sakit. Untuk pertolongan kala II bidan sesuai kasus tersebut?
bidan memegang bokong janin searah sumbu jalan lahir, setelah
A. Menahan perineum lahir. Hasil pemeriksaan : his 3 kali dalam 10 menit lama 45 detik. 114. Seorang perempuan berusia 32 tahun telah melahirkan anak
B. Melakukan episiotomi DJJ: 144x/menit teratur, pemeriksaan dalam : pembukaan serviks keempat di Bidan praktek mandiri, bayi lahir dengan spontan
C. Melakukan observasi his 5 cm, effecement 50 %, presentasi kepala, Hodge II. Berapakah Berat badan 4050 gram, panjang badan 50 cm, plasenta lahir
D. Melakukan observasi DJJ lama waktu pembukaan lengkap sesuai kasus diatas ? spontan. Perdarahan 500 cc dan merembes, kunjungtiva agak
E. Menganjurkan untuk meneran A. 2 jam pucat,TD 90/60 mmHg, N: 100 x/mnt, setelah dimassase uterus
B. 3 jam tetap teraba lembek, kandung kemih : kosong, tidak ada bekuan
107. Seorang perempuan berusia 24 tahun G1 P0A0 datang ke Bidan C. 4 jam darah. Apakah tindakan yang dilakukan bidan sesuai kasus
praktek mandiri dengan keluhan perut mengalami kontraksi dan D. 5 jam tersebut ?
mengeluarkan darah dan lendir sejak 3 jam yang lalu. Hasil E. 6 jam A. Melakukan pemasangan infuse
pemeriksaan : his 3 kali dalam 10 menit lama 40 detik, TFU 33 cm, B. Melakukan kompresi bimanual interna
presentasi kepala, Djj 130 x/mnt , pemeriksaan dalam : 111. Seorang perempuan berusia 33 tahun G3 P2A0 usia kehamilan 40 C. Melakukan kompresi bimanual eksterna
pembukaan 5 cm , effecement 50 %, ketuban + kepala H II. 4 jam minggu, melahirkan di Bidan praktek mandiri. Hasil pemeriksaan D. Melakukan pemberian injeksi oksitosin
kemudian ketuban pecah. Bagaimanakah tindakan yang dilakukan dalam : pembukaan 10 cm, effecement 100 %, penurunan kepala E. Melakukan pemberian injeksi metergin
bidan sesuai kasus diatas? 0/5. Setelah dipimpin meneran bayi lahir spontan pervaginam,
A. Memimpin persalinan jenis kelamin laki-laki, menangis kuat, gerakan aktif, kontraksi 115. Seorang perempuan berusia 30 tahun G3 P2A0 sedang dipimpin
B. Melakukan pemeriksaan DJJ uterus baik. Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh persalinan oleh bidan di rumah, Setelah dipimpin meneran 30
C. Melakukan pemeriksaan dalam bidan sesuai kasus diatas? menit kepala bayi lahir. Apakah tindakan selanjutnya yang
D. Menganjurkan ibu untuk meneran A. Melakukan massage uterus. dilakukan bidan pada kasus tersebut?
E. Menganjurkan ibu posisi yang nyaman B. Memberikan asupan nutrisi A. Melahirkan bahu
C. Melakukan pemberian injeksi Oksitosin 10 IU B. Menghisap lendir
108. Seorang perempuan berusia 30 tahun G1 P0A0 usia kehamilan 40 D. Melakukan penegangan tali pusat terkendali C. Mengecek lilitan tali pusat
minggu, datang ke Bidan praktek mandiri dengan keluhan E. Melakukan pengecekan bayi kedua pada fundus D. Menunggu putaran paksi luar
perutnya mengalami kontraksi dan mengeluarkan lendir dan darah E. Mengusap muka dengan kasa steril
dari jalan lahir dan merasa ingin meneran, Hasil pemeriksaan VT : 112. Seorang bidan melakukan pertolongan persalinan dirumah pada
pembukaan 10 cm, effecement 100 %, ketuban pecah warna ibu G2 P1 A0 hamil 40 minggu, 1 jam memimpin persalinan bayi 116. Seorang perempuan berusia 22 tahun G1 P0A0 usia kehamilan 39
jernih, presentasi kepala, uuk kiri depan, penurunan kepala 0/5. lahir spontan menangis kuat, gerakan aktif. Bidan melakukan minggu, datang ke Bidan praktek mandiri dengan keluhan
Berapakah jarak waktu pemantauan DJJ pada kasus diatas ? pemotongan dan pengikatan tali pusat. Apakah tindakan perutnya mengalami kontraksi dan mengeluarkan lendir dan darah
A. 25 menit selanjutnya yang dilakukan bidan terhadap bayi pada kasus dari jalan lahir dan merasa ingin meneran, Hasil pemeriksaan :
B. 20 menit tersebut ? tinggi fundus uteri 34 cm, pemeriksaan dalam : pembukaan 10 cm,
C. 15 menit A. Injeksi HB effecement 100 %, penurunan kepala 1/5. Bidan memimpin
D. 10 menit B. Injeksi vit K1 persalinan 2 jam bayi tidak lahir. Apakah diagnosa kasus diatas ?
E. 5 menit C. Memberi salep mata A. Partus lama
D. Inisiasi menyusu dini B. Partus kasep
109. Seorang perempuan berusia 26 tahun hamil anak pertama UK 9 E. Menimbang berat badan C. Secendary arrest
bln, datang ke Bidan praktek mandiri mengeluh perut mengalami D. Prolong aktif face
kontraksi makin sering dan kuat sejak tadi malam. Hasil 113. Seorang perempuan berusia 26 tahun G1 P0A0 melahirkan bayi E. Prolong secend state
pemeriksaan : DJJ 144 x/mnt teratur, pemeriksaan dalam : secara spontan pervaginam di Bidan praktek mandiri. Bidan telah
pembukaan 10 cm, effecement 100 %, ketuban pecah warna melakukan penyuntikan oksitosin 10 IU secara IM segera setelah 117. Seorang perempuan berusia 22 tahun telah melahirkan bayi laki –
keruh, penurunan kepala Hodge III. Bagaimanakah koding dalam bayi lahir dan melakukan penegangan tali pusat terkendali. Hasil laki secara spontan di Bidan. 10 menit setelah bayi lahir, ibu
lembar observasi partograf untuk ketuban sesuai kasus tersebut ? pemeriksaan : TFU sepusat, kontraksi uterus kurang adekuat, merasakan perut mengalami kontraksi, keluar semburan darah
A. U kandung kemih kosong, terdapat semburat darah. Setelah 15 tiba – tiba dari jalan lahir, tali pusat bertambah panjang, plasenta
B. J menit tidak terjadi pelepasan plasenta. Apakah tindakan yang lahir lengkap. Apakah tindakan bidan selanjutnya pada kasus
C. K dilakukan oleh bidan sesuai kasus diatas ? tersebut ?
D. D A. Melakukan masase uterus A. Injeksi oksitosin 10 IU secara IM
E. M B. Melakukan manual plasenta B. Mengosongkan kandung kemih
C. Melakukan eksplorasi plasenta C. Masase fundus uteri
110. Seorang perempuan berusia 22 tahun G1 P1A0 usia kehamilan 40 D. Menyuntikkan oksitosin 10 IU kedua secara IM D. Melahirkan plasenta
minggu datang ke Bidan praktek mandiri dengan keluhan perut E. Melakukan peregangan tali pusat terkendali E. Melakukan TTV
berkontraksi dan mengeluarkan lendir bercampur darah dari jalan
118. Seorang perempuan berusia 26 tahun G1 P0A0 melahirkan bayi 122. Ny M datang ke RB mengeluh badannya terasa panas dan anaknya 126. Ny R berada di Ruang Nifas mengeluh perdarahan melalui jalan
secara spontan pervaginam di Bidan praktek mandiri. Bidan telah juga rewel karena tidak mau menetek. Pengkajian: kedua putting lahir. Data objektif didapatkan luka jahitan perineum nampak
melakukan penyuntikan oksitosin 10 IU secara IM segera setelah payudara menonjol, tampak bendungan pada kedua payudara, terbuka hingga mukosa vagina. Kontraksi uterus baik dan kandung
bayi lahir dan melakukan penegangan tali pusat terkendali. 30 setelah diperiksa ASI tidak keluar dan nyeri tekan, suhu 39°C. Apa kencing kosong. Derajad berapakah luka perineum pada kasus di
menit kemudian plasenta belum lahir. Apakah diagnosa kasus yang harus dilakukan bidan untuk kasus di atas? atas?
diatas? A. Lakukan perawatan payudara A. Derajad I
A. Inversio uetri B. Berikan parasetamol 500 mg B. Derajad II
B. Atonia uteri C. Anjurkan ibu memberikan pengganti ASI C. Derajad III
C. Ruptur uteri D. Anjurkan ibu untuk bedrest D. Derajad IV
D. Retensio plasenta E. Anjurkan ibu untuk banyak minum E. Derajad V
E. Abrupsio plasenta
123. Seorang ibu datang ke BPM mengeluh nyeri pada jalan lahirnya. 127. Ny F datang ke BPM dengan keluhan keluar darah segar melalui
119. Seorang perempuan berusia 26 tahun G1 P0A0 melahirkan bayi Data yang diperoleh: ibu melahirkan 5 hari yang lalu, di rumah ibu jalan lahirnya, ibu melahirkan normal 3 hari yang lalu. Hasil
secara spontan pervaginam di Bidan praktek mandiri. Bidan telah bedrest total. Hasil pemeriksaan kondisi perineum baik, lokea pemeriksaan TFU tidak teraba, dan nampak darah segar melalui
melakukan penyuntikan oksitosin 10 IU secara IM segera setelah sanguilenta, dan uterus berkontraksi dengan baik. Apakah yang vagina, luka perineum terjahit dengan baik. Apakah diagnose
bayi lahir dan melakukan penegangan tali pusat terkendali. 30 dapat dilakukan oleh bidan untuk kasus di atas? kasus di atas?
menit kemudian plasenta belum lahir. Apakah intervensi yang A. Menganjurkan untuk memperbaiki nutrisi A. HPP
dilakukan Bidan sesuai kasus diatas ? B. Menganjurkan untuk mobilisasi secara bertahap B. Late HPP
A. Melakukan plasenta manual C. Menganjurkan untuk kompres dingin pada perineum C. Atonia Uteri
B. Melakukan rujukan ke Rumah Sakit D. Menganjurkan untuk kompres hangat pada perineum D. Ruptur Uteri
C. Malakukan rangsangan puting susu ibu E. Menganjurkan untuk bedrest terus hingga 10 hari E. Retensio Uteri
D. Menunggu tanda-tanda pelepasan plasenta
E. Melakukan pemberian Oksitosin 10 IU IM dosis kedua 124. Seorang ibu datang ke BPM dengan keluhan minggu depan sudah 128. Seorang ibu berusia 27 tahun dengan PI A101 datang ke klinik
harus bekerja kembali setelah cuti melahirkan. Ia bingung dengan tgl 8 juni 2013 nifas hari ke 3, mengatakan memberikan ASI tapi
120. Seorang perempuan berusia 30 tahun telah melahirkan anak ASInya, sementara ingin tetap memberikan ASI secara eksklusif. bayi rewel saat menyusu,sulit berkemih, badan terasa panas,hasil
pertama di Bidan praktek mandiri, bayi lahir spontan dengan berat Beliau berangkat kerja jam 07.00 dan pulang kembali jam 13.00 pemeriksaan suhu tubuh 37,5 °C, kandung kemih kosong, ASI
badan 4100 gram, Panjang badan 50 cm, plasenta lahir spontan, dan Ibu tidak memiliki lemari pending. Kapan ibu dapat memerah keluar sedikit. Apakah intervensi pada kasus tersebut ?
hasil pemeriksaan pada perineum terdapat robekan spontan ASInya dan bertahan sampai jam berapa? A. Asupan cairan pada ibu masa nifas ditingkatkan menjadi 2000
mengenai otot perineum sampai musculus spingterani. Apakah A. Ibu dapat memerah ASInya jam 06.00 dan dapat bertahan ml/hari
tindakan yang dilakukan bidan pada kasus tersebut ? hingga jam 12.00 B. Asupan cairan pada ibu masa nifas ditingkatkan menjadi 2400
A. Memasang tampon B. Ibu dapat memerah ASInya jam 06.00 dan dapat bertahan ml/hari
B. Memberikan lidokain hingga jam 12.30 C. Asupan cairan pada ibu masa nifas ditingkatkan menjadi 2500
C. Melakukan penjahitan C. Ibu dapat memerah ASInya jam 06.30 dan dapat bertahan ml/hari
D. Merujuk ke rumah sakit hingga jam 13.00 D. Asupan cairan pada ibu masa nifas ditingkatkan menjadi 2700
E. Menekan perineum dengan depres D. Ibu dapat memerah ASInya jam 06.00 dan dapat bertahan ml/hari
hingga jam 13.00 E. Asupan cairan pada ibu masa nifas ditingkatkan menjadi 3000
121. Ny Y datang ke BPM dengan keluhan anaknya tidak mau menyusu. E. Ibu dapat memerah ASInya jam 06.00 dan dapat bertahan ml/hari
Data yang didapat ibu melahirkan 4 hari yang lalu. Hasil hingga jam 14.00
pemeriksaan: kedua putting payudara menonjol, tampak 129. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke BPS , telah
bendungan pada kedua payudara dan setelah diperiksa ASI tidak 125. Ny L datang ke BPM dengan keluhan pusing dan mata sering melahirkan Anak ke 2 secara spontan 1 hari yang lalu. Ibu
keluar. TTV dalam batas normal. Apakah diagnose pada kasus di berkunang-kunang. Data yang diperoleh ibu melahirkan secara mengeluh mengalami perdarahan warna merah segar. Dari hasil
atas? normal 4 hari yang lalu, konjungtiva dan ekstremitas tampak pemeriksaan TTV dalam batas normal, TFU setinggi pusat. Apakah
A. Putting Lecet pucat. Apakah yang harus dilakukan bidan untuk kasus di atas? kemungkinan diagnosis pada kasus tersebut?
B. Mastitis A. Memberikan anti nyeri A. Late HPP
C. Bendungan ASI B. Memberikan penambah darah B. Early HPP
D. Infeksi Payudara C. Memberikan sedatife C. Sisa placenta
E. ASI Macet D. Memberikan parasetamol D. Atonia uteri
E. Memberikan vitamin B compleks E. Inversio uteri
130. Seorang bidan melakukan kunjungan rumah kepada ibu nifas 6 ditemukan KU baik, TD 100/70 mmHg, Nadi 100 x/menit, Suhu 138. Seorang perempuan berusia 19 tahun P1001 melahirkan 6 minggu
minggu post partum, ibu berusia 25 tahun dan telah melahirkan 38°C, urin pekat jumlahnya ±30cc/jam. Apakah tindakan yang yang lalu datang ke rumah sakit untuk periksa. Hasil pemeriksaan:
anak ke 2 secara spontan, Keadaan umum baik, TFU tidak teraba. terlebih dahulu dilakukan oleh bidan? Tekanan darah 120/80 mmHg, Suhu 39°C, Nadi 90 x/menit,
Apakah asuhan utama pada kasus tersebut? A. Segera merujuk ibu pernafasan 24x/menit, payudara terlihat kemerahan, keluar nanah
A. Memberikan konseling KB B. Observasi 30 menit kemudian dari puting, payudara teraba panas, nyeri tekan dan ada benjolan
B. Memastikan involusi berjalan normal C. Menganjurkan ibu untuk minum yang teraba lunak. Apakah diagnosa yang dari kasus tersebut?
C. Memastikan ibu menyusui dengan baik D. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini A. Mastitis
D. Memastikan ibu mendapat cukup cairan dan makanan E. Memasang infuse RL atau NS 20 tetes/menit B. Putting lecet
E. Memberikan konseling cara perawatan bayi sehari-hari C. Abses payudara
135. Saat bidan melakukan kunjungan rumah, ibu P1001 berusia 22 D. Bendungan ASI
131. Seorang perempuan sepuluh hari postpartum datang ke BPM. tahun melahirkan 6 hari yang lalu mengeluh malas untuk meneteki E. Infeksi payudara
Setelah melahirkan anak pertamanya, ia mengeluh kemerahan bayinya karena payudara terasa bengkak dan sakit. Hasil
dan edema pada tungkai kaki sebelah kiri. Ia merasakan nyeri, pemeriksaan didapatkan TFU 2 jari di atas sympisis. Lochea serosa 139. Seorang perempuan berusia 19 tahun P1001 melahirkan 4 minggu
suhu tubuhnya sedikit meningkat, tekanan darah 140/90 mmhg, tidak berbau, keadaan luka jahitan kering. Apakah tujuan yang lalu, datang ke Bidan praktek mandiri untuk periksa. Hasil
suhu 37,8 oC. ia mengatakan sering bangun malam dan sedikit kunjungan nifas saat ini? pemeriksaan: Tekanan darah 120/80 mmHg, Suhu 39°C, Nadi 90
pusing. Apakah diagnosis dari kasus di atas? A. Pemberian ASI awal x/menit, pernafasan 24x/menit, payudara terlihat kemerahan,
A. P1A0 10 hari postpartum dengan varises B. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi keluar nanah dari puting, payudara teraba panas, nyeri tekan dan
B. P1A0 10 hari postpartum dengan edema kaki C. Memastikan ibu menyusui baik dan tak memperlihatkan ada benjolan yang teraba lunak. Apakah tindakan yang dilakukan
C. P1A0 10 hari postpartum dengan trombosis tanda-tanda penyulit. oleh bidan sesuai kasus tersebut?
D. P1A0 10 hari postpartum dengan tromboflebitis D. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk A. Rujuk ke Rumah sakit
E. P1A0 10 hari postpartum dengan kondisi normal bila perdarahan berlanjut. B. Pemompaan payudara
E. Memberikan konseling pada ibu dan salah satu anggota C. Pengosongan payudara
132. Seorang perempuan berusia 30 tahun baru saja melahirkan anak keluarga bagaimana mencegah perdarahan D. Pengompresan payudara
pertamanya di BPS dengan BB bayi 4200 gram. Riwayat persalinan E. Menganjurkan tetap disusukan pada bayi
ibu diketahui kala I berlangsung selama 13 jam sedangkan kala II 136. Seorang wanita berusia 21 tahun melahirkan anaknya yang
berlangsung selama 1,5 jam. Segera setelah plasenta lahir ibu pertama 6 jam yang lalu di Rumah Sakit. Kondisi ibu masih tampak 140. Seorang perempuan usia 25 tahun P2002 melahirkan 2 minggu
mengalami perdarahan hebat ±500 cc. Apakah factor predisposisi lemah, ibu tidak mau melihat bayinya, dan menyatakan ingin tidur. yang lalu, secara spontan ditolong oleh bidan, datang ke Rumah
yang menyebabkan ibu tersebut mengalami perdarahan pasca Pemeriksaan TTV diketahui TD 110/80 mmHg, Nadi 80 x/menit, Sakit dengan keluhan nyeri pada dada dan payudara. Hasil
persalinan? Suhu 37,3°C, pernafasan 18 x/menit. Apakah tahap adaptasi pemeriksaan : Tekanan darah 120/80 mmHg, Suhu 39°C, Nadi 90
A. Multiparitas psikologis yang sedang dialami ibu? x/menit, pernafasan 24 x/menit, payudara terlihat kemerahan,
B. Kala I memanjang A. Taking in mengkilat dan bengkak. Apakah diagnose sesuai kasus di atas?
C. Kala II memanjang B. Taking hold A. Mastitis
D. Partus presipitatus C. Taking go B. Putting lecet
E. Makrosomia/bayi besar D. Letting go C. Bendungan ASI
E. Post partum blues D. Infeksi payudara
133. Seorang perempuan berusia 27 tahun P1001 hari ke-7 datang ke E. Abses payudara
Puskesmas dengan keluhan payudara bengkak dan nyeri, 137. Seorang perempuan berusia 20 tahun P1001 melahirkan 10 hari
tubuhnya terasa panas, dan bayinya tidak mau menetek. Dari hasil yang lalu datang ke BPM untuk periksa. Hasil pemeriksaan TTV : 141. Seorang perempuan berusia 25 tahun P1001 melahirkan 5 hari
pemeriksaan diketahui TD 110/70 mmHg, Suhu 38°C, payudara TD 110/70 mmHg, N 84 x /menit, RR 20 x /menit, ASI +/+, ibu yang lalu datang ke Bidan praktek mandiri dengankeluhan
terlihat bengkak dan kemerahan. Apakah diagnose yang ada tampak lemah, murung , kadang menangis tanpa sebab yang jelas. payudara bengkak, terasa nyeri, badan demam, nafsu makan tidak
pikirkan untuk perempuan tersebut? Setelah dianamnesa ternyata ibu mengatakan kelelahan karena ada. Hasil pemeriksaan: Tekanan darah 130/90 mmHg, Suhu
A. Mastitis melakukan semua pekerjaan rumah tangga dan merawat bayinya 38,5,oC, RR 24 x/ menit, N 88 x/ menit, payudara keras, tampak
B. Bendungan ASI sendirian tidak ada yang membantu. Apakah diagnosis dari kasus kemerahan, mengkilap dan nyeri tekan. Apakah intervensi yang
C. Abses payudara . di atas? dilakukan bidan sesuai kasus di atas?
D. Fibroma Mamae A. Baby blues A. Melakukan Rujukan
E. Kanker payudara B. Post partum blues B. Memberikan Antibiotik
C. Maternal rejection C. Memberikan Konseling
134. Seorang wanita berusia 20 tahun baru melahirkan anak D. Depresi postpartum D. Mengosongkan Payudara
pertamanya 1,5 jam yang lalu di BPS. Berdasarkan hasil pengkajian E. Psikosis post partum E. Memberikan Kompres Hangat
142. Seorang wanita berusia 25 tahun GIP0A0, aterm, telah melahirkan 146. Seorang perempuan umur 29 tahun P3003 post partum hari ke 5 A. Suntik 1 bulan
bayi secara spontan di Bidan praktek mandiri. Setelah placenta di Rumah Sakit. Riwayat persalinan : ketuban pecah sebelum ada B. Suntik 3 bulan
lahir, bidan melakukan masase uterus dan tidak teraba adanya tanda tanda inpartu, persalinan berlangsung lama dengan induksi. C. Pil
kontraksi. Hasil pemeriksaan: ibu mengalami perdarahan, placenta Keluhan saat ini badan terasa panas, nafsu makan turun. Hasil D. IUD
lahir lengkap, terjadi robekan perineum derajat II. Apakah pemeriksaan : Tekanan darah 110/70 mm Hg, Suhu 38 C, TFU 3 E. Implan
tindakan yang dilakukan bidan sesuai kasus diatas ? jari bawah pusat, kontraksi baik, pengeluaran lochea merah
A. Melakukan kateterisasi kekuningan dan berbau busuk. Bagaimanakah upaya pencegahan 151. Seorang ibu telah memutuskan menjadi akseptor KB suntik 3
B. Melakukan massage uterus agar tidak terjadi kasus diatas? bulan. Suntik pertama dilakukan tanggal 13 Juni 2013. Kapankah
C. Mencari penyebab perdarahan A. Dekontaminasi alat dalam larutan klorin 0,5 % ibu kembali untuk suntik lagi?
D. Melakukan penjahitan perineum B. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan derah genetalia A. 22 Agustus
E. Menghitung jumlah darah yang keluar C. Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan berprotein tinggi B. 29 Agustus
D. Membatasi keluarga untuk berkunjung selama masa nifas C. 5 September
143. Seorang perempuan umur 27 tagun P2001 melahirkan dirumah E. Hindari pemeriksaan dalam berulang-ulang selama inpartu D. 12 September
ditolong oleh bidan. Setelah dipimpin meneran 30 menit bayi lahir E. 19 September
spontan, menangis kuat, kulit kemerahan dan gerakan aktif, jenis 147. Nn. W datang ke BPM mengeluh 2 bulan tidak haid. Hasil
kelamin perempuan. Bagaimanakah tindakan bidan selanjutnya? pemeriksaan tes kehamilan negatif dan tidak ada pembesaran 152. Ny R adalah akseptor KB suntik 1 bulan, dan telah di suntik tanggal
A. Keringkan tubuh bayi pada uterus. Apakah diagnose pada kasus di atas? 12 Mei 2013. Kapan Ny R harus suntik kembali?
B. Jepit dan potong tali pusat A. Oligomenorrhoe A. 2 Juni 2013
C. Lakukan Inisiasi menyusu dini B. Polimenorrhoe B. 9 Juni 2013
D. Segera dirujuk untuk meminimalkan resiko C. Amenorrhoe C. 12 Juni 2013
E. Lakukan pengkajian fisik pada bayi baru lahir D. Hipomenorrhoe D. 16 Juni 2013
E. Hipermenorrhoe E. 23 Juni 2013
144. Seorang perempuan berusia 25 tahun, post partum 4 hari yang
lalu ditolong oleh dukun, sebelumnya ketuban telah pecah 148. Seorang ibu datang ke RB ingin berkosultasi tentang KB dengan 153. Seorang klien datang ingin berKB. Hasil pemeriksaan tekanan
sebelum ada tanda tanda persalinan. Anak meninggal setelah mengunakan kalender. Data yang didapat siklus terpendek ibu darah 170x/menit, terdapat bekas operasi mioma uteri, panjang
lahir, datang ke rumah sakit dengan keluhan sejak 3 hari yang lalu dalam 6 bulan terakhir 22 hari dan siklus terpanjang 33 hari. uterus 5 cm. Metode KB apakah yang sesuai untuk kasus di atas?
mengalami panas, menggigil. Dari hasil pemeriksaan : TD 100/60 Kapankah pada kasus di atas ibu tidak diperbolehkan A. Suntik 1 atau 3 bulan
mmHg, Nadi 92 x/mnt, RR 20x/mnt, S 39°C, Tinggi fundus uteri 2 berhubungan? B. IUD
jari di bawah pusat, luka perinium tampak kemerahan, bengkak A. Setiap tanggal 11 sampai 16 terhitung dari HPHT C. Implant
dan mengeluarkan pus. Apakah diagnosa kasus tersebut ? B. Setiap tanggal 5 sampai 22 terhitung dari HPHT D. Pil
A. Mastitis C. Setiap tanggal 2 sampai 8 terhitung dari HPHT E. Metode sederhana
B. Peritonitis D. Setiap tanggal 8 sampai 14 terhitung dari HPHT
C. Endometritis E. Setiap tanggal 12 sampai 16 terhitung dari HPHT 154. Seorang ibu akseptor KB suntik 3 bulan mengeluh perdarahan
D. Sepsis puerperalis terus menerus selama seminggu. Hasil pemeriksaan dalam tidak
E. Pelviotromboflebitis 149. Seorang ibu menggunakan metode kalender dan berhasil hingga 3 ditemukan kelainan. Apakah yang harus dilakukan bidan untuk
tahun, siklus haid teratur tiap bulannya. Ibu merasa sangat kasus di atas?
145. Seorang perempuan umur 29 tahun P3003 post partum hari ke 5 khawatir bila berhubungan pada masa berpantang, dan ibu tidak A. Suntik kembali dengan DMPA 150
di Rumah Sakit. Riwayat persalinan : ketuban pecah sebelum ada menyukai KB hormonal. Apa yang dilakukan bidan untuk kasus di B. Berikan ergometrin selama 5 hari
tanda tanda inpartu, persalinan berlangsung lama dengan induksi. atas? C. Berikan pil kombinasi dengan minum 2 kali sehari selama 5
Keluhan saat ini badan terasa panas, nafsu makan turun. Hasil A. Mengkombinasi metode kalender dengan pil kombinasi hari
pemeriksaan : Tekanan darah 110/70 mm Hg, Suhu 38 C, TFU 3 B. Mengkombinasi metode kalender dengan mini pil D. Berikan penambah darah
jari bawah pusat, kontraksi baik, pengeluaran lochea merah C. Mengkombinasi metode kalender dengan kondom E. Ganti dengan suntik 1 bulan
kekuningan dan berbau busuk. Bagaimanakah upaya pencegahan D. Mengkombinasi metode kalender dengan suntik 1 bulan
agar tidak terjadi kasus diatas? E. Mengkombinasi metode kalender dengan suntik 3 bulan 155. Seorang ibu menyusui datang ke BPM, ingin berKB. Ibu
A. Dekontaminasi alat dalam larutan klorin 0,5 % mengatakan takut bila menggunakan Metode Amenorrhoe
B. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan derah genetalia 150. Seorang ibu datang ingin berkonsultasi tentang KB ysng sesuai Laktasi, usia anak terakhir 4 bulan, dan memberikan ASI secara
C. Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan berprotein tinggi untuk keadaannya. Hasil pemeriksaan: Tekanan Darah 160 x/menit eksklusif, ibu mengatakan sering lupa. Metode KB apa yang sesuai
D. Membatasi keluarga untuk berkunjung selama masa nifas dan terdapat hipertiroid. Metode KB apakah yang sesuai untuk ibu untuk kasus di atas?
E. Hindari pemeriksaan dalam berulang-ulang selama inpartu di atas?
A. Mini pil 160. Seorang Bidan sudah 5 tahun bekerja di desa ,dia ingin merubah mengeluh perutnya terasa mules, perdarahan bercak sedikit-
B. Pil menyusui perilaku masyarakat di wilayah kerjanya sesuai dengan kaidah sedikit, TTV dalam batas normal. Ia merasa cemas dengan
C. Suntik 1 bulan kesehatan dengan melakukan demonstrasi mengenai makanan keadaannya sekarang dan tidak ingin punya anak lagi tapi belum
D. Suntik 3 bulan bayi usia 6 bulan sampai dengan 12 bulan pada ibu – ibu balita di siap untuk di MOW. ibu ingin mengganti alat kontrasepsi yang lain.
E. IUD desa tersebut. Apakah peran yang sedang dilaksanakan pada kasus Apakah alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi ibu tersebut ?
di atas? A. PIL
156. Bidan Yuli melakukan kunjungan rumah pada Bayi N, lahir spontan A. Peneliti B. Implant
5 hari yang lalu dan mendapat keadaan pangkal tali pusat merah, B. Pendidik C. Suntik 3 bulan
mengeluarkan nanah dan berbau. Apa yang harus dilakukan Bidan C. Pengelola D. Suntik 1 bulan
Yuli terhadap kasus di atas? D. Pelaksana E. Metode Alamiah
A. Bersihkan dengan air DTT E. Motivator
B. Bersihkan dengan air DTT lalu kompres dengan bethadin 165. Seorang perempuan berumur 26 tahun P101 datang ke klinik,
C. Rujuk Bayi Ke Bidan Praktik Mandiri Terdekat dengan segera 161. Seorang perempuan 18 tahun telah melahirkan anak pertamanya anaknya berumur 40 hari dan menyusui, sekarang sedang haid
D. Rujuk Bayi ke fasilitas yang dilengkapi perawatan Bayi Baru 3 bulan yang lalu. Kelahiran bayi ini di luar nikah. Saat ini datang hari ke 3, belum pernah menggunakan kontrasepsi, menderita
lahir ke BPS ditemani keluarga. Keluarga mengatakan perempuan varises dan hipertensi. Apakah alat kontrasepsi yang tepat
E. Beritahu ibu untuk tidak memandikan bayinya sebelum tali tersebut sering merasa sedih, gelisah, uring-uringan dan khawatir digunakan dalam kasus di atas?
pusat kering. tanpa alasan yang jelas, juga tidak bisa tidur di malam hari. Apakah A. MOW  
yang dialami oleh perempuan tersebut? B. IUD
157. Pasutri datang ke Klinik mengeluh tidak pernah mengalami A. Baby Blues C. Pil Kombinasi
konsepsi meskipun sanggama teratur selama > 12 bulan tanpa B. Post Partum Blues D. Implant
perlindungan. Apakah diagnose kasus di atas? C. Post Partum Psychosis E. Suntik
A. Sub Infertilitas D. Post Partum Sindrome
B. Infertilitas Primer E. Post Partum Depression 166. Seorang perempuan berumur 26 tahun P202 datang ke
C. Infertilitas Sekunder klinik,mengatakan ingin KB IUD anak terkecil berumur 30 hari,
D. Infertilitas Tersier 162. Seorang perempuan berusia 26 tahun P1001 post partum 6 sekarang sedang haid hari ke 3, belum pernah menggunakan
E. Infertilitas Quarter minggu datang di Bidan praktek mandiri, mengatakan sangat kontrasepsi, pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal.
trauma dengan persalinan yang dialami dan tidak menyusui Kapankah waktu yang tepat untuk dilakukan pemasangan ?
158. Pasangan suami istri datang ke klinik untuk berkonsultasi. Ia bayinya secara eksklusif, ingin mengikuti KB jangka panjang yang A. Saat ini
menikah sudah 2 tahun tapi belum pernah hamil, dan juga tidak tidak beresiko peningkatan Berat Badan. Apakah alat kontrasepsi B. Hari ke 10 menstruasi
pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun. Apakah yang harus yang sesuai pada kasus tersebut? C. Hari ke 14 menstruasi
dikaji pada istri untuk kasus di atas? A. MOW D. Setelah selesai menstruasi
A. Obestitas B. Suntik 3 bulan E. Setelah masa nifas selesai
B. Riwayat Penyakit asma C. Metode Kalender
C. Pola makan sehari-hari D. Metode Amenorea Laktasi 167. Seorang perempuan berumur 26 tahun P202 datang ke
D. Kemampuan penis untuk ejakulasi E. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim klinik,mengatakan ingin KB IUD anak terkecil berumur 30 hari,
E. Kualitas dan kuantitas sperma sekarang sedang haid hari ke 3. Sebelum dilakukan pemasangan
163. Seorang ibu usia 27 tahun datang ke Bidan praktek mandiri bidan memberikan konseling tentang keuntungan dan kerugian
159. Pada saat melakukan kunjungan rumah Bidan mendapatkan memeriksakan alat kontrasepsi AKDR setelah pemasangan 1 alat kontrasepsi tersebut. Apakah efek samping yang harus
seorang perempuan usia 25 tahun melahirkan bayi pertamanya 3 tahun, mengeluh benang AKDR tidak teraba. Hasil pemeriksaan dijelaskan pada klien?
hari yang lalu. Mengeluh rasa sakit, merah dan pembengkakan di bidan ternyata AKDR tidak ditemukan. Apakah tindakan yang A. Mual
kaki. Bayi menyusu adekuat. Proses involusi baik. Bagaimanakah dilakukan Bidan sesuai kasus tersebut? B. Pusing
penangganan yang sesuai untuk kasus tersebut? A. Melakukan KIE C. Spotting
A. Kompres dingin B. Melakukan rujukan untuk USG D. Kram perut
B. Terapi antibiotik C. Memberi alat kontrasepsi lain E. Perubahan BB
C. Mengubah posisi D. Melakukan pemasangan AKDR baru
D. Kolaborasi dengan dokter E. Menyampaikan informasi hasil pemeriksaan 168. Seorang perempuan berumur 22 tahun, 2 bulan yang lalu baru
E. Elevasi ekstrimitas yang terkena melahirkan, menyusui secara eksklusif. Datang ke klinik untuk
164. Seorang ibu usia 38 tahun datang ke Bidan praktek mandiri, berkonsultasi tentang cara KB yang tepat. Ia takut disuntik dan
periksa alat kontrasepsi AKDR setelah pemasangan 1 minggu, mengeluh sering nyeri perut dan keputihan. Apakah tindakan awal
yang dilakukan bidan terhadap klien dalam menentukan B. Menasehatkan segera memakai alat kontrasepsi D. Kehamilan Prematur
kontrasepsi yang akan dipilihnya? C. Menentukan alat kontrasepsi yang akan dipakai E. Kehamilan dengan ketuban pecah dini
A. Melakukan konseling D. Menentukan waktu yang tepat untuk KB 177. Seorang perempuan berusia 28 tahun dating ke klinik mengatakan
B. Melakukan anamneses E. Memberikan pelayanan KB hamil 6 bulan anak pertama.Hasil pemeriksaan bidan didapatkan
C. Melakukan pemeriksaan TD : 100/70 mmHg dan pada pemeriksaan laboratorium
D. Menentukan kontrasepsi 173. Bidan “S” pada tanggal 11-06-2013 setelah melakukan didapatkan Hb 9gr %. Berapakah tinggi fundus uteri kasus tersebut
E. Melakukan informed consent pertolongan persalinan dan menjahit luka perineum derajat II, sesuai dengan ukuran normal?
bidan “S” merendam alat-alat ke dalam larutan klorin 0,5% selama A. Pertengahan simpisis dan pusat
169. Seorang perempuan berumur 26 tahun P101 datang ke klinik, 10 menit. Apakah tindakan yang dilakukan oleh bidan tersebut? B. Setinggi pusat
anaknya berumur 40 hari dan menyusui, sekarang sedang haid A. Dekontaminasi C. 3 jari bawah simpisis
hari ke 3, belum pernah menggunakan kontrasepsi, menderita B. Asepsis D. 3 jari atas simpisis
varises dan hipertensi. Apakah rasionalisasi dari alat kotrasepsi C. Desinfeksi E. 3 jari atas pusat
yang dipilih? D. Sterilisasi
A. Menunda kehamilan E. Antisepsis 178. Seorang perempuan umur 21 tahun G I P000 datang ke BPM
B. Membatasi kesuburan tanggal 5 April 2013 untuk memeriksakan kehamilannya. HPHT 23
C. Mengakhiri kehamilan 174. Seorang perempuan umur 21 tahun datang ke BPM tanggal 5 April Agustus 2012, mengeluh kontraksi sering dan kuat, keluar cairan
D. Menjarangkan kehamilan 2013 untuk memeriksakan kehamilannya. Hamil pertama, HPHT dari jalan lahirnya. Hasil pemeriksaan: TFU setinggi pusat, DJJ (+),
E. Menunda kesuburan 23 Agustus 2012, mengatakan kontraksi semakin kuat dan Pemeriksaan dalam belum ada pembukaan, ketuban negatif.
sering ,keluar cairan dari jalan lahirnya. Hasil pemeriksaan: TFU Apakah yang terjadi pada janin tersebut?
170. Seorang perempuan berumur 22 tahun, 2 bulan yang lalu baru setinggi pusat, DJJ (+), Pemeriksaan dalam belum ada pembukaan, A. IUFD
melahirkan, menyusui secara eksklusif. Datang ke klinik untuk ketuban negatif. Berapakah usia kehamilan klien tersebut? B. Fetal Distres
berkonsultasi tentang cara KB yang tepat. Selanjutnya bidan A. 20 minggu C. IUGR
melakukan konseling tentang kontrasepsi. Apakah saran yang B. 24 minggu D. BBLR
dapat diberikan oleh Bidan? C. 28 minggu E. Hipoksia
A. Menganjurkan untuk memakai kontrasepsi pil kombinasi D. 32 minggu
B. Menganjurkan memakai kontrasepsi suntik 1 bulan E. 36 minggu 179. Seorang wanita berusia 25 tahun GI PO AO, aterm, telah
C. Memberikan informasi tentang kontrasepsi jangka panjang melahirkan bayi secara spontan di BPS. Setelah placenta lahir,
D. Memberi informasi tentang KB yang tidak menekan produksi 175. Seorang perempuan umur 21 tahun GIP000 datang ke BPM bidan melakukan masase uterus dan tidak teraba adanya
ASI tanggal 5 April 2013 untuk memeriksakan kehamilannya. HPHT 23 kontraksi. Dari hasil pemeriksaan didapatkan ibu mengalami
E. Menganjurkan ibu memilih alat kontrasepsi yang disukai Agustus 2012, mengeluh kontraksi sering dan kuat, keluar cairan perdarahan, placenta lahir lengkap, kandung kemih kosong dan
dari jalan lahirnya. Hasil pemeriksaan: TFU setinggi pusat, DJJ (+), terjadi robekan perineum derajat 1. Menurut saudara apa
171. Seorang perempuan berumur 30 tahun mengikuti KB kalender. Pemeriksaan dalam belum ada pembukaan, ketuban (-). Kapankah diagnose ibu tersebut?
tanggal tafsiran persalinan kasus tersebut? A. Robekan perineum
Datang ke klinik dan klien mengatakan tadi malam melakukan
A. 31 Mei 2013 B. Robekan serviks
hubungan sexual pada masa subur. Ia tidak mau hamil lagi karena
B. 30 April 2013 C. Sisa placenta
anaknya sudah 3. Dari anamnesa klien masuk dalam masa subur. 
C. 30 Mei 2013 D. Atonia uteri
Apakah intervensi yang dapat dilakukan seorang bidan dalam
D. 28 Mei 2013 E. Inversio uteri
menghadapi kasus di atas ?
A. Menganjurkan pada pada klien untuk PP test E. 30 Juni 2013
180. Seorang perempuan umur 24 tahun hamil pertama, umur 9 bulan
B. Memberi saran untuk ganti cara dengan kontrasepsi hormonal
176. Seorang perempuan umur 21 tahun G I P000 datang ke BPM datang ke bidan praktik mandiri, mengeluh perut Sakit sejak jam
C. Memberi saran untuk ganti cara dengan kontrasepsi efektif
12.00 WIB, keluar lendir darah dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan
D. Memberikan konseling kontrasepsi darurat tanggal 5 April 2013 untuk memeriksakan kehamilannya. HPHT 23
dalam didapatkan pembukaan 5 cm, ketuban utuh, presentasi
E. Memberikan konseling untuk menerima kehamilannya Agustus 2012, mengeluh kontraksi sering dan kuat, keluar cairan
kepala, penurunan hodge II. Apakah diagnosis yang tepat pada
dari jalan lahirnya. Hasil pemeriksaan: TFU setinggi pusat, DJJ (+),
kasus diatas?
172. Pasangan pengantin baru, umur 25 dan 23 tahun, datang ke klinik. Pemeriksaan dalam belum ada pembukaan, ketuban negatif.
A. Inpartu kala I fase aktif dilatasi maksimal
Saat ini masih dalam keadaan haid, rencana ingin menunda Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
B. Inpartu kala I fase aktif akselerasi
kehamilan  selama 1 tahun datang ke bidan ingin berkonsultasi. A. Kehamilan aterm
C. Inpartu kala I fase aktif deselerasi
Apakah tindakan pertama yang dilakukan oleh bidan? B. Kehamilan ganda D. Inpartu kala I fase laten
A. Memberikan informasi tentang macam alat kontrasepsi C. Kehamilan postmatur E. Inpartu kala I fase aktif
mengeluarkan darah segar lewat jalan lahirnya, tidak disertai nyeri 189. Bayi S lahir spontan di BPM berat lahir 2550 gram Panjang 48 cm,
181. Seorang perempuan usia 28 tahun datang ke tempat BPM, perut. Hasil pemeriksaan KU lemah, pucat, TD 90/60 mmHg, Hb bayi menangis keras, kulit kemerahan, rambut lanugo tidak
mengatakan hamil 9 bulan mengeluh sakit perut dan 8,2 gr%. DJJ 160 X/menit. Apakah tindakan awal yang tepat pada terlihat, testis sudah turun, kuku agak panjang dan lemas. Apakah
mengeluarkan lendir darah. Ibu tampak kesakitan Hasil kasus tersebut? langkah awal pada kasus di atas?
pemeriksaan dalam pembukaan 5 cm, ketuban utuh, presentasi A. Transfusi darah A. Keringkan tubuh bayi
kepala, penurunan hodge II His 4/10’/35”. Apakah Asuhan sayang B. Infus NaCl 0,9% dan rujuk B. Lakukan pengkajian fisik pada bayi baru lahir
ibu yang diberikan pada kasus di atas? C. Informed concent dan rujuk C. Diberikan nutrisi dengan segera
A. Sarankan ibu mengatur posisi sesuai dengan keinginan ibu D. Infus NaCl 0,9%, informed concent dan rujuk D. Segera dirujuk untuk meminimalkan risiko
B. Memberikan informasi mengenai proses persalinan E. Konseling dan rujuk E. Lakukan VTP
C. Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin
D. Memberi dukungan dan meyakinkan ibu 186. Seorang perempuan umur 37 tahun, GIP0A0 datang ke BPM 190. Bayi perempuan umur 7 hari diantar ibunya ke rumah sakit
E. Menganjurkan ibu untuk miring kanan mengatakan hamil 8 bulan dengan keluhan waktu bangun tidur dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu, sulit menetek dan
mengeluarkan darah segar lewat jalan lahirnya, tidak disertai nyeri mengalami kejang. Riwayat persalinan di rumah ditolong oleh
182. Seorang perempuan umur 37 tahun, GIP0A0 datang ke BPM perut. Hasil pemeriksaan KU lemah, pucat, TD 90/60 mmHg, Hb dukun bayi. Hasil pemeriksaan: suhu 38,5°C, tali pusat belum
mengatakan hamil 8 bulan dengan keluhan waktu bangun tidur 8,2 gr%. DJJ 160 X/menit. Apakah komplikasi yang bisa terjadi lepas, bernanah dan berbau, mulut mencucu seperti mulut ikan ,
mengeluarkan darah segar lewat jalan lahirnya, tidak disertai nyeri pada klien tersebut? sesak nafas. Apakah tindakan pertama yang dapat dilakukan pada
perut. Hasil pemeriksaan KU lemah, pucat, TD 90/60 mmHg, Hb A. Syok Septik kasus tersebut?
8,2 gr%. Apakah diagnosis pada kasus tersebut? B. Syok anafilatik A. Atasi kejang
A. Ruptur uteri C. Syok Haemoragik B. Berikan antibiotik
B. Solutio plasenta D. Syok Neurogenik C. Perawatan tali pusat
C. Vasa Praevia E. Syok hipovolemik D. Berikan ASI dengan pipet
D. Plasenta previa E. Perawatan metode kanguru
E. Rupture sinus marginalis 187. Seorang perempuan GVP111A110 umur 33 tahun, datang ke rumah
sakit dengan keluhan perdarahan pervaginam merah kehitaman, 191. Seorang bayi laki-laki lahir di tolong bidan di BPM, saat ini
183. Seorang perempuan umur 37 tahun, GIP0A0 datang ke BPM nyeri perut menetap, gerakan janin tidak dirasakan oleh ibu. Hasil berumur 2 hari, sejak lahir bayi belum buang air besar, muntah
mengatakan hamil 8 bulan dengan keluhan waktu bangun tidur pemeriksaan DJJ negatif, palpasi ditemukan perut teraba keras, TD warna agak kehijauan, berat lahir 2600 gr. Dari hasil pemeriksaan,
mengeluarkan darah segar lewat jalan lahirnya, tidak disertai nyeri 120/80 mmHg, Nadi 80 x/menit, Suhu 36 ⁰C. Tindakan yang dapat didapatkan perut buncit, bidan menduga bayi mengalami
perut. Hasil pemeriksaan KU lemah, pucat, TD 90/60 mmHg, Hb dilakukan pada Ny. ‘S’ di Rumah Sakit yaitu … hirsprung. Sebagai penunjang diagnos bidan dapat melakukan
8,2 gr%. Apakah tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh bidan? A. Tirah baring total pemeriksaan anal. Apa pemeriksaan yang harus dilakukan oleh
A. Inspekulo B. Vacum ekstraksi bidan tersebut untuk membantu menegakkan diagnosa pada
B. Auskultasi C. Pimpin persalinan kasus diatas?
C. Pasang infuse D. Persiapan Sectio Sesaria A. Colok usus
D. Palpasi abdomen E. Pantau kemajuan persalinanm B. USG abdomen
E. Periksa dalam pervaginam C. Biopsi rectum
188. Bayi M lahir spontan di BPM mengalami kesulitan bernafas / D. Pemeriksaan abdomen
184. Seorang perempuan umur 37 tahun, GIP0A0 datang ke BPM apnoe, apgar score 4-6 , frekuensi denyut jantung kurang dari E. Foto polos abdomen
mengatakan hamil 8 bulan dengan keluhan waktu bangun tidur 100x/menit. Apakah yang harus dilakukan untuk kasus di atas?
mengeluarkan darah segar lewat jalan lahirnya, tidak disertai nyeri A. Berikan rangsangan taktil, beri O2 konsentrasi 80%, kecepatan 192. Seorang bayi perempuan lahir di tolong bidan di BPM, saat ini
perut. Hasil pemeriksaan KU lemah, pucat, TD 90/60 mmHg, Hb 10 liter/menit berumur 1 hari, sejak lahir bayi belum buang air besar, muntah
8,2 gr%. DJJ 160 X/menit. Tindakan apakah yang diperlukan untuk B. Berikan rangsangan taktil, beri O2 konsentrasi 80%, kecepatan warna agak kehijauan, berat lahir 2800 gr. Dari hasil pemeriksaan:
mempertahankan kesejahteraan janin pada kasus tersebut? 15 liter/menit perut buncit, bidan menduga bayi mengalami hirsprung. Apa data
A. Oksigenasi C. Berikan rangsangan taktil, beri O2 konsentrasi 100%, obyektif lagi yang dapat ditemukan untuk menegakkan diagnosa
B. Injeksi Vit K kecepatan 5 liter/menit pada kasus diatas?
C. Tidur setengah duduk D. Berikan rangsangan taktil, beri O2 konsentrasi 100%, A. Sesak nafas
D. Infus NaCl 0,9% kecepatan 10 liter/menit B. Perut lembek
E. Tidur miring ke kiri E. Berikan rangsangan taktil, beri O2 konsentrasi 100%, C. Bising usus meningkat
kecepatan 15 liter/menit D. Dengan colok anus jari merasakan ada jepitan dan saat ditarik
185. Seorang perempuan umur 37 tahun, GIP0A0 datang ke BPM keluar udara / mekonium yang menyemprot
mengatakan hamil 8 bulan dengan keluhan waktu bangun tidur
E. Pada palpasi dapat diraba masa fekal dan ada benjolan pada kemudian bayi lahir secara spontan, aktif, BB 2300 gram PB 46 cm, A. Tumor kepala
perut kuadran kanan atas Pernapasan 40 x/menit, Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan B. Cephal hematon
kelainan. Apakah asuhan yang segera diberikan pada BBL C. Caput succedancum
193. Bayi umur 14 hari dibawa ibunya ke BPM, dengan keluhan bayinya tersebut? D. Faktor tulang tengkorak
rewel dan sulit minum. Dari hasil pemeriksaan ditemukan bercak A. Pemberian PASI E. Perdarahan intra cranial
putih pada lidah dan pipi bagian dalam yang sulit dibersihkan. B. Pemberian larutan gula
Apakah diagnose pada kasus tersebut? C. Pemberian cairan NaCl 202. Seorang ibu memeriksakan bayinya perempuan berumur 4 hari di
A. Scorbut D. Pemberian cairan infuse Dexstrose puskesmas, mengatakan berat badan saat lahir 3100 gram dan
B. Stomatitis E. Pemberian ASI sesegera mungkin bayi menetek kuat. Hasil penimbangan berat badan sekarang 3000
C. Moniliasis gram, tali pusat tidak ada tanda-tanda infeksi. Berapa hari
D. Labiochisis 198. Seorang perempuan berumur 35 tahun hamil 9 bulan, datang ke penurunan berat badan bayi akan pulih ?
E. Avitaminosis bidan praktik mandiri dengan keluhan ingin melahirkan. Dua jam A. 6 hari
kemudian bayi lahir secara spontan, aktif, BB 2300 gram PB 46 cm, B. 7 hari
194. Bayi umur 14 hari dibawa ibunya ke BPM, dengan keluhan Pernapasan 40 x/menit, Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan C. 8 hari
bayinya rewel dan sulit minum. Dari hasil pemeriksaan ditemukan kelainan. Apakah kesulitan adaptasi yang bisa terjadi pada kasus di D. 10 hari
bercak putih pada lidah dan pipi bagian dalam yang sulit atas? E. 20 hari
dibersihkan. Apakah tindakan untuk menghilangkan bercak putih A. Eliminasi
pada mulut bayi tersebut? B. Pernafasan 203. Seorang bayi perempuan lahir 3 hari yang lalu di BPM. Riwayat
A. Oleskan madu C. Metabolisme kehamilan aterm, berat badan saat lahir 3100 gram. Saat ini bayi
B. Berikan gentian violet 1% D. Perubahan sirkulasi darah terlihat kuning pada kepala, badan, paha sampai lutut, minum ASI
C. Oleskan salep mycostatin 4 kali sehari E. Perubahan gastrointestinal tidak cukup, reflek hisap lemah, suhu 36⁰C, denyut jantung
D. Cukup dibersihkan dengan air putih/garam 140x/menit. Saat diperiksa akral dingin. Berapakah perkiraan
E. Dibiarkan saja karena akan hilang sendiri 199. Seorang perempuan berumur 35 tahun hamil 9 bulan, datang ke kadar bilirubun rata-rata bayi tersebut?
bidan praktik mandiri dengan keluhan ingin melahirkan. dua jam A. < 10 mg
195. Seorang ibu melahirkan bayi laki-laki di Bidan Praktik mandiri. Saat kemudian bayi lahir secara spontan, menangis kuat, gerakan aktif, B. 11 mg
ini bayi berusia 2 hari. Kondisi bayi mengalami kelainan bawaan warna kulit merah jambu. Hasil pemeriksaan: BB 2300 gram PB 46 C. < 12 mg
yaitu ada celah pada bibirnya (sumbing). Apakah pendidikan cm, Pernapasan 40 x/menit. reflek menghisap baik. Apakah D. < 15 mg
kesehatan yang dapat diberikan pada saat ibu menyusui untuk asuhan yang dapat dilakukan pada bayi tersebut? E. 15 mg
mencegah terjadinya aspirasi? A. Segera memandikan bayi
A. Posisi kepala bayi lebih rendah B. Perawatan Metode Kangguru 204. Seorang bayi perempuan lahir 3 hari yang lalu di BPM. Riwayat
B. Ibu sebaiknya memberikan ASI menggunakan dot C. Melakukan tindakan fototerapi kehamilan aterm, berat badan saat lahir 3100 gram. Saat ini bayi
C. Tidak perlu diberikan waktu istirahat antara bayi menyusu D. Mengubah posisi bayi setiap 8 jam terlihat kuning pada kepala, badan, paha sampai lutut , minum ASI
D. Bila bayi mengalami kesulitan menyusu, ASI dapat diberikan E. Melakukan tindakan transfusi tukar tidak cukup, reflek hisap lemah, suhu 36⁰C, denyut jantung
melalui sendok 140x/menit. Saat diperiksa akral dingin. Bagaimanakah sikap bidan
E. Bila bayi tidak bisa menghisap tetapi masih bisa menelan, ASI 200. Seorang bayi laki-laki lahir di Bidan Praktik Mandiri, bayi lahir dalam menghadapi kasus bayi tersebut?
diberikan melalui sonde secara spontan, letak belakang kepala, menangis kuat, gerakan A. Memberikan oksigen 2 l/menit
aktif, warna kulit merah jambu. Riwayat kehamilan aterm. Hasil B. Bayi cukup dibungkus dengan selimuti
196. Seorang ibu melahirkan bayi laki-laki di Bidan Praktik mandiri. Saat pemeriksaan: BB 2300 gram PB 46 cm, Pernapasan 40 x/menit C. Merujuk bayi ke unit perawatan tingkat I
ini bayi berusia 2 hari. Kondisi bayi mengalami kelainan bawaan tidak ada kelainan. Apakah diagnose pada bayi tersebut? D. Merujuk bayi ke unit perawatan tingkat II
yaitu ada celah pada bibirnya (sumbing). Kapan waktu yang tepat A. Neonatus Kurang Bulan (NKB) E. Merujuk bayi ke unit perawatan tingkat III
untuk dilakukan operasi penutupan celah pada bibir bayi tersebut? B. Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan (NCB KMK)
A. BB 10 pound, umur > 10 minggu, HB > 10 gr% C. Neonatus Kurang Bulan Kecil Masa kehamilan (NKB KMK)) 205. Seorang bayi perempuan berumur 2 hari dirawat di ruang
B. BB 10 pound, umur > 10 bulan, HB > 10 gr% D. Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan (NCB SMK)) neonatus RS Citra, rujukan bidan. Riwayat kehamilan aterm, berat
C. BB 10 kg , umur > 10 minggu, HB > 10 gr% E. Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa kehamilan (NKB SMK)) badan saat lahir 3100 gram. Saat ini bayi terlihat kuning pada
D. BB 10 pound, umur > 10 minggu, HB <10 gr% kepala, badan, paha sampai lutut, minum ASI tidak cukup, reflek
E. BB 10 kg, umur > 10 bulan, HB > 10 gr% 201. Bayi perempuan lahir 3 jam yang lalu di rumah sakit. Dikepalanya hisap lemah, suhu 37⁰C, denyut jantung 128x/menit. Saat
terdapat pembengkakan yang melampaui sutura tengah. Pada diperiksa akral hangat. Apakah tindakan kolaborasi yang tepat
197. Seorang perempuan berumur 35 tahun hamil 9 bulan, datang ke perabaan teraba lembut dan lunak, batas pembengkakan tidak untuk anak tersebut?
bidan praktik mandiri dengan keluhan ingin melahirkan. Dua jam jelas. Apakah diagnose pada bayi tersebut? A. Melakukan fototerapi
B. Melakukan transfuse tukar tegang, vena kepala prominen serta sutura melebar. Apakah 80x/menit, ekstremitas biru berat lahir 2200 gram. Fasilitas BPS
C. Semetara bayi dipuasakan faktor penyebab pada kasus tersebut? tersedia alat-alat penanganan gawat daruratan. Berapakah nilai
D. Bayi hanya boleh diberi susu formula APGAR bayi tersebut jika setelah resusitasi reflek penghisapan
E. Melakukan perawatan bayi dalam incubator A. Infeksi reaksinya menyeringai, ekstrimitas agak fleksi, kondisi lainnya
B. Kista pada cervikal masih tetap??
206. Seorang bayi perempuan berumur 2 hari dirawat d ruang neonats C. Kista pada ventrikel A. 0 – 2
rujukan bidan. Riwayat kehamilan aterm, berat badan saat lahir D. Adanya tumor cerebri B. 0 – 3
3100 gram. Saat ini bayi terlihat kuning pada kepala, badan, paha E. Adanya kista arachnoid C. 4 – 6
sampai lutut , minum ASI tidak cukup , reflek hisap lemah, suhu D. 6 – 8
37⁰C, denyut jantung 128x/menit. Saat diperiksa akral hangat. 210. Bayi perempuan masuk rumah sakit 2 jam yang lalu, umur 9 bulan. E. 7-10
Berapakah jarak lampu dengan permukaan tubuh jika bayi Orang tua mengatakan Kepala anaknya makin lama makin
tersebut dilakukan fototerapi? membesar, dahinya melebar, kulit kepala menipis dan mengkilap, 214. Bayi perempuan umur 3 hari MRS (masuk rumah sakit) dengan
A. 15-20 cm jika menangis suara tangisannya pendek, nadanya tinggi dan keluhan: bayi terlihat kuning, BAK (urine) berwarna kuning
B. 20-30 cn bergetar. Hasil pemeriksaan ditemui ubun-ubun melebar dan kecoklatan dan faeces berwarna putih seperti dempul, konsistensi
C. 30-40 cm tegang, vena kepala prominen serta sutura melebar. Apakah gejala lembek, riwayat kelahiran: bayi lahir spontan, BB: 3200, APGAR
D. 45-50 cm klinis lain yang bisa ditemukan pada kasus diatas? Skore: 8/9, BB sekarang: 3300 gram, diagnose medis: Obstruksi
E. 50-60 cm A. Mulut mecucu biliaris. Apa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk
B. Ubun-ubun cekung memastikan diagnosa diatas?
207. Seorang ibu memeriksakan bayinya berumur 6 hari di puskesmas, C. Sunset phenomena A. USG
mengatakan berat badan 3300 gram, sedangkan berat badan D. Kesadaran menurun B. MRI
sekarang 3200 gram. Hasil pengamatan bayi menetek kuat, tali E. Reflek cahaya positif C. CT scan
pusat tidak ada tanda-tanda infeksi. Informasi apakah yang harus D. Endoskopi
diberikan sebelum ibu pulang? 211. Telah lahir di BPS dari seorang iIbu dengan HBSAg (+), lahir E. Rontgen foto abdomen
A. Pemberian ASI setiap 2,5 jam dengan gestasi 39 minggu saat segera lahir kondisi bayi tak
B. Pemberian PASI setiap saat bernafas. Denyut frekuensi jantung 80x/menit, ekstremitas biru 215. Seorang wanita berusia 22 tahun, melahirkan anaknya yang
C. Pemberian antibiotik secara rutin agar tidak terjadi infeksi berat lahir 2200 gram, fasilitas BPS tersedia alat-alat penanganan pertama di tolong bidan di Bidan Praktik Mandiri secara spontan B
D. Pemberian makanan tambahan bayi agar bayi cepat besar gawat daruratan dan inkubator. Apakah tindakan yang tepat untuk dengan berat lahir 2950 gram, bayi segera menangis dan sudah
E. Mempertahankan kehangatan tubuh bayi agar bayi tidak mengatasi kasus tersebut? dilakukan Inisiasi Menyusu Dini selama 1 jam. Apa suntikan yang
kedinginan A. Segera pasang infus harus diberikan pada bayi diatas
B. Lakukan kompresi dada A. Vitamin K1
208. Bayi laki-laki umur 9 bulan masuk rumah sakit 2 jam yang lalu. C. Segera pasang Endo Tracheal B. Vaksin BCG
Orang tua mengatakan “Kepala anaknya semakin membesar, D. Ventrikel Tekanan Positif dan kompresi dada C. Vitamin B12
dahinya melebar, kulit kepala menipis dan mengkilap, sering E. Ventrikel Tekanan Positif dengan oksigen 100% D. Vaksin Hepatitis B
menangis dengan suara tangisan yang pendek, nadanya tinggi dan E. Antibiotik profilaksis
bergetar. Hasil pemeriksaan ditemui ubun-ubun melebar dan 212. Telah lahir di BPS dari seorang ibu dengan HBSAg (+), lahir dengan
tegang, vena kepala prominen serta sutura melebar. Apakah gestasi 38 minggu saat segera lahir kondisi bayi tak bernafas. 216. Seorang wanita berusia 22 tahun, melahirkan anaknya yang
diagnose bayi tersebut? Denyut frekuensi jantung 80x/menit, ekstremitas biru berat lahir pertama di tolong bidan di Bidan Praktik Mandiri secara spontan
A. Tumor Cerebri 2000 gram, fasilitas BPS tersedia alat-alat penanganan gawat dengan berat lahir 2950 gram, bayi segera menangis dan sudah
B. Hidrocepalus daruratan dan inkubator. Berapakah tekanan ventilasi awal yang dilakukan Inisiasi Menyusu Dini selama 1 jam. Berapakah dosis
C. Macrocepalus dibutuhkan saat melakukan resusitasi pada kasus di atas? obat Vitamin K yang akan diberikan pada bayi tersebut?
D. Caput Succadenium A. 10 – 15 cm H2O A. 0,25 mg/IM
E. Chepal hematoma B. 15 – 20 cm H2O B. 0,50 mg/IM
C. 20 – 30 cm H2O C. 0,75 mg/IM
209. Bayi laki-laki umur 9 bulan masuk rumah sakit 2 jam yang lalu. D. 30 – 40 cm H2O D. 1 mg/IM
Orang tua mengatakan “Kepala anaknya semakin membesar, E. 40 – 50 cm H2O E. 1,25 mg/IM
dahinya melebar, kulit kepala menipis dan mengkilap, sering
menangis dengan suara tangisan yang pendek, nadanya tinggi dan 213. Telah lahir bayi laki-laki di Bidan Praktik Mandiri (BPS) dari seorang 217. Seorang bayi perempuan, lahir spontan Belakang kepala di Rumah
bergetar. Hasil pemeriksaan ditemui ubun-ubun melebar dan ibu dengan HBSAg (+), lahir dengan gestasi 39 minggu saat segera Sakit, usia 3 hari, Berat Badan 1850 gram, masa gestasi 32
lahir kondisi bayi tak bernafas. Denyut frekuensi jantung minggu. Keadaan umum baik, dirawat dalam incubator. Bayi
didiagnosa Berat Bayi Lahir Rendah. Apa upaya untuk mencegah C. Melakukan reposisi bayi
kehilangan panas pada bayi tersebut? D. Menjaga kehangatan bayi 226. Sita berusia 4 tahun datang ke rumah sakit diantar ibunya dengan
E. Mengeringkan dan melakukan rangsangan taktil keluhan panas badan (390C), ada pembengkakan pada leher
A. Tempatkan bayi dekat ibu 222. Seorang perempuan berusia 24 tahun baru saja melahirkan sebelah kiri. Jika menelan terasa sakit. Berat badannya 12 kg,
B. Berikan pakaian bayi lengkap anaknya yang pertama di BPS. Setelah tali pusat dipotong dan tinggi badan 100 cm. Kata ibunya Sita sulit makan, tidak suka susu.
C. Letakkan bayi pada incubator diikat kemudian bayi ditengkurapkan di atas perut ibu untuk Apakah yang harus dilakukan pada kasus di atas?
D. Penutup kepala dipasang bila diperlukan dilakukan Inisiasi Menyusu Dini. Bayi terlihat mencari-cari putting A. Berikan makanan sesuai keinginan anak
E. Letakkan botol berisi air panas pada tempat tidur bayi susu ibu tapi belum dapat menghisap. Apakah reflek yang terjadi B. Berikan obat untuk merangsang nafsu makan
pada bayi tersebut? C. Nasihati ibu agar memberikan makan sesuai kemampuan ibu.
218. Seorang ibu umur 25 tahun melahirkan bayi dirumah.Bayi A. Refleks moro D. Anjurkan pada ibu, agar memaksa anak untuk mau minum
perempuan lahir spontan belakang kepala, BB 3000 gr dan panjang B. Refleks plantar susu.
badan 48 cm AS 8 – 9. Pemeriksaan fisik kepala teraba benjolan C. Refleks rooting E. Nasihati ibu untuk memberikan makan sesuai usia anak
lunak, berbatas jelas dan tidak melintasi sutura. Tanda- tanda vital D. Refleks sucking dengan porsi kecil tapi sering
dalam batas normal. Apakah diagnosis yang tepat? E. Refleks tonick neck
A. Moulase 227. Seorang anak perempuan berumur 1,6 tahun, diantar ibunya ke
B. Hidrosepalus 223. Seorang bayi laki-laki berusia 5 hari di bawa ke Rumah Sakit Klinik Ibu dan Anak Mutiara dengan keluhan sudah 2 hari
C. Cephal hematom dengan keluhan tubuh bayi tiba-tiba panas, kejang, dan yang mengalami diare. Hasil pemeriksaan bidan didapatkan: berat
D. Caput succedaneum semula dapat menetek menjadi sulit menetek. Hasil pemeriksaan badan 12 kg, mata cekung, cubitan kulit perut kembalinya sangat
E. Perdarahan intracranial Suhu 38°C, mulut bayi terlihat mencucu seperti mulut ikan. lambat, kesadaran lethargis. Apakah tindakan yang harus segera
Apakah diagnosis yang dapat ditegakkan untuk bayi tersebut? dilakukan pada anak tersebut?
219. Seorang perempuan berusia 30 tahun GIP0000 43 minggu bersalin A. Sepsis Neonatorum A. Beri oralit (kira-kira 25 ml/kgBB/jam) segera setelah anak mau
di Rumah Sakit. Keadaan bayinya tidak dapat bernafas dengan B. Infeksi Neonatorum minum
spontan segera setelah lahir. Riwayat persalinan kala I C. Tetanus Neonatorum B. Berikan cairan Ringer Laktat sebanyak 360 ml pada 30 menit
berlangsung 14 jam, kala II 1 jam. Ketuban pecah bersamaan D. Meningitis Neonatorum pertama
dengan pembukaan lengkap. Saat kepala lahir terdapat lilitan tali E. Pnemonia Neonatorum C. Berikan cairan Ringer Laktat sebanyak 360 ml pada 60 menit
pusat tapi kemudian dapat dilonggarkan. Apakah yang dapat pertama
menyebabkan asfiksia pada Bayi Baru Lahir tersebut? 224. Seorang bayi perempuan baru saja dilahirkan di Rumah Sakit. D. Berikan cairan Ringer Laktat sebanyak 840 ml pada 30 menit
A. Lilitan tali pusat Riwayat persalinan kala I 20 jam. Hasil pemeriksaan diketahui pada pertama
B. Kala I memanjang kepala bayi terdapat benjolan berisi serum dan bercampur darah, E. Berikan cairan Ringer Laktat sebanyak 840 ml pada 60 menit
C. Kala II memanjang permukaan kulit pada benjolan berwarna ungu atau kemerahan pertama
D. Kehamilan post matur dengan batas tidak jelas. Apakah diagnosis yang dapat ditegakkan
E. Ketuban pecah bersamaan dengan pembukaan lengkap untuk bayi tersebut? 228. Seorang anak laki-laki umur 15 bulan dibawa ibunya ke Bidan
A. Anensepalus Praktek Mandiri karena anak diare sudah 2 hari, sedikit rewel.
220. Seorang bayi laki-laki baru saja dilahirkan di Rumah Sakit. Keadaan B. Hidrocepalus Hasil pengkajian: berat badan 9 kg, tinggi Badan 70 cm, turgor kulit
bayi tidak cukup bulan, ketuban jernih, nafas megap-megap, dan C. Cepal Hematoma kembalinya lambat. Bidan memberikan oralit dan observasi 3 jam
lemas. Bidan kemudian memotong tali pusat. Apa tindakan D. Caput Suksedanum di BPMnya. Saat diberikan oralit, anak muntah. Apakah tindakan
selanjutnya yang dilakukan oleh bidan? E. Perdarahan Intrakranial untuk mengatasi muntah pada anak tersebut?
A. Menghisap lender A. Jangan diberikan makanan selama diare
B. Mengatur posisi bayi 225. Sita berusia 4 tahun datang ke puskesmas diantar ibunya dengan B. Segera dirujuk untuk meminimalkan resiko
C. Melakukan reposisi bayi keluhan panas badan (390C), ada pembengkakan pada leher C. Diberikan ASI atau PASI saja sebanyak anak mau.
D. Menjaga kehangatan bayi sebelah kiri. Jika menelan terasa sakit. Ibunya bercerita bahwa ada D. Hentikan dulu sekitar 10 menit, lalu berikan lagi oralitnya
E. Mengeringkan dan melakukan rangsangan taktil temannya sekolah yang sakit seperti itu dan Sita sempat bermain sedikit-sedikit
bersama. Oleh petugas, dikatakan bahwa Sita menderita Parotitis. E. Sementara oralit jangan diberikan, ganti dengan cairan rumah
221. Seorang bayi perempuan baru saja dilahirkan di Rumah Sakit. Bagaimanakah penularan penyakit tersebut hingga sampai ke Sita? tangga lain.
Keadaan bayi tidak cukup bulan, ketuban bercampur mekonium, A. Urine
nafas megap-megap, dan lemas. Apa tindakan selanjutnya yang B. Faeces 229. Seorang bayi perempuan berusia 9 bulan dibawa ibunya ke Bidan
dilakukan oleh bidan? C. Muntahan Praktek Mandiri (BPM) karena mengalami diare sudah 2 hari ini.
A. Menghisap lendir D. Kontak langsung Aktivitas anak seperti biasanya, hanya sedikit rewel. Minum
B. Mengatur posisi bayi E. Makanan ASInya baik seperti biasanya. Hasil pemeriksaan didapatkan: berat
badan 9 kg, tinggi badan 70 cm, turgor normal, suhu tubuh 37o C. 233. Ibu M membawa anaknya perempuan yang berumur 4 tahun ke 100 x / menit, tekanan darah 130/80 mmHg. Anak tersebut di
Apakah asuhan yang tepat untuk bayi tersebut? BPM, informasi dari ibu Mn, anak panas 3 hari disertai batuk pilek, duga suspek DHF. Bagaimanakah hasil pemeriksaan darah pada
sejak kemarin muncul kemerahan pada kulitnya. Hasil anak yang dinyatakan positif DHF?
A. Berikan oralit melalui sonde pemeriksaan suhu 38,5⁰C, terdapat ruam kemerahan pada bagian
B. Berikan oralit sekitar 600 cc dalam waktu 3 jam belakang telinga, muka, leher dan dada, terdapat bercak kopliks A. Leukositosis
C. Berikan cairan sebanyak anak mau (misal: Asi, oralit, soup dll) pada area buccal. Apakah diagnose pada kasus tersebut? B. PCV menurun
D. Segera bawa ke klinik terdekat, karena anak belum berumur 1 A. Morbilli C. Hipernatremia
tahun B. Varicella D. Trombositopeni (<100.000)
E. Jika diberikan oralit, tambahkan air putih untuk mencegah C. Demam dengue E. Kadar hemoglobin turun
hiponatremi D. Exantema cubitum
E. Typhoid abdominalis 237. Seorang anak perempuan berumur 2 tahun datang ke Puskesmas
230. Seorang anak perempuan berumur 5 tahun di bawa ibunya ke diantar ibunya dengan keluhan demam sudah 2 minggu, batuk-
Puskesmas dengan keluhan demam sudah 3 hari, rewel, nafsu 234. Seorang anak perempuan berumur 4 tahun diantar ibunya ke batuk sudah 3 minggu, berat badan turun, nafsu makan menurun.
makan menurun, mimisen satu kali, saat di periksa akral hangat, BPM, informasi dari ibu , anak panas 3 hari disertai batuk pilek dan Hasil pemeriksaan suhu 37,5⁰C, respirasi 96x/menit, berat badan
sekitar mulut tidak sianosis, suhu 39⁰C, nadi 100 x / menit, muncul kemerahan pada kulitnya. Hasil pemeriksaan suhu 38,5⁰C, 10 kg. Apakah masalah yang ditemukan pada kasus tersebut?
tekanan darah 130/80 mmHg. Anak tersebut di duga suspek DHF. terdapat ruam kemerahan pada bagian belakang telinga, muka, A. Potensial infeksi
Berapakah grade DHF pada anak Hr tersebut? leher dan dada, terdapat bercak kopliks pada area buccal. B. Gangguan istirahat
A. Grade I Bagaimana sikap bidan menghadapi kasus diatas? C. Gangguan pemenuhan nutrisi
B. Grade II A. Segera merujuk ke rumah sakit D. Resiko penularan pada anak lain
C. Grade IIa B. Kolaborasi untuk pemeriksaan trombosit E. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
D. Grade III C. Memberikan obat antihistamin untuk menghilangkan ruam
E. Grade IV D. Memberikan konseling pada ibu bahwa anak harus di rawat 238. Seorang anak perempuan berumur 2 tahun datang ke Puskesmas
inap di Puskesmas diantar ibunya dengan keluhan demam sudah 2 minggu, batuk-
231. Anak laki-laki berumur 5 tahun di bawa ibunya ke Puskesmas E. Memberikan konseling pada ibu untuk memenuhi kebutuhan batuk sudah 3 minggu, berat badan turun, nafsu makan menurun.
dengan keluhan demam sudah 3 hari, rewel, nafsu makan nutrisi / cairan anak dan istirahat cukup Hasil pemeriksaan suhu 37,5⁰C, respirasi 96x/menit, berat badan
menurun, mimisen satu kali, saat di periksa akral hangat, sekitar 10 kg. Anak diduga suspek TBC. Apakah pemeriksaan yang perlu
mulut tidak sianosis, suhu 39⁰C, nadi 100 x / menit, tekanan darah 235. Seorang anak perempuan, berusia 5 tahun, diantar ibunya ke dilakukan untuk menunjang diagnose kasus tersebut?
130/80 mmHg. Anak tersebut di duga suspek DHF. Apa tindakan puskesmas dengan keluhan panas badan sudah 3 hari, nafsu A. Widal
kompres yang tepat untuk menurunkan suhu tubuh selain makan menurun , anak terlihat lesu. Hasil pemeriksaan: vesikel B. Test alergi
pemberian antipiretik? pada belakang kepala dan seluruh tubuh, vesikel berisi cairan C. Gaal kultur
A. Air es jernih dan dasar erymathetosus,ada beberapa vesikel yang lain D. Uji tuberculin
B. Air DTT berwarna keruh. Anak tersebut didiagnosa menderita Varicella. E. Hapus tenggorok
C. Alkohol 70% Bagaimanakah sikap bidan dalam menghadapai anak yang
D. Air biasa/air kran mengalami Varicella ? 239. Seorang ibu membawa bayinya yang perempuan umur 4 bulan ke
E. Alkohol 90% A. Segera merujuk ke rumah sakit RS Ibu dan Anak dengan keluhan sejak lahir pada kulit pipi
B. Memberikan konseling pada ibu bahwa anak perlu di batasi anaknya terdapat benjolan berwarna kemerahan, berbatas tegas,
232. Bayi perempuan umur 7 hari diantar ibunya ke rumah sakit aktivitasnya dengan diameter 1,5 cm. Pada pemeriksaan palpasi terdapat
dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu, sulit menetek dan C. Memberikan konseling pada ibu bahwa anak harus istirahat pembendungan pada pembuluh darah. Apakah diangnose pada
mengalami kejang. Riwayat persalinan di rumah ditolong oleh total bayi tersebut?
dukun bayi. Hasil pemeriksaan: suhu 38,5°C, tali pusat belum D. Memberikan konseling bahwa anak harus di rawat di rumah A. Abses
lepas, bernanah dan berbau, mulut mencucu seperti mulut ikan , sakit B. Bisulan
sesak nafas. Apakah diagnose bayi pada kasus tersebut ? E. Memberikan konseling pada ibu untuk memenuhi kebutuhan C. Seborrhea
A. Meningitis nutrisi / cairan anak baik kwalitas dan kwantitas serta istirahat D. Diaper rash
B. Enchephalitis cukup E. Haemangioma
C. Kejang demam
D. Infeksi tali pusat 236. Seorang anak laki-laki berumur 5 tahun di bawa ibunya ke 240. Seorang ibu membawa bayinya yang umur 4 bulan ke RS Ibu dan
E. Tetanus neonatorum Puskesmas dengan keluhan demam sudah 3 hari, anak rewel, Anak dengan keluhan sejak lahir pada kulit pipi anaknya terdapat
nafsu makan menurun, anak mengalami mimisen 2 kali, saat di benjolan berwarna kemerahan, berbatas tegas, dengan diameter
periksa akral hangat, sekitar mulut tidak sianosis, suhu 39⁰C, nadi 1,5 cm. Pada pemeriksaan palpasi terdapat pembendungan pada
pembuluh darah. Bagaimanakah sikap bidan dalam menghadapai ASI, mengalami kejang beberapa kali. Saat diperiksa suhu 39 C, menangis kuat, gerakan aktif, denyut jantung 90 x/mnt, badan
anak yang mengalami hemangioma? mulut mecucu seperti ikan, letargi. Anak diduga mengalami pucat dan ekstermitas biru. Apa jenis kehilangan panas bayi jika
tetanus neonatorum. Sebelum merujuk bidan melakukan setelah memandikan tidak segera dikeringkan?
stabilisasi keadaan umum bayi. Apa tujuan stabilisasi pada kasus A. Radiasi
A. Memberikan konseling pada ibu bahwa anak harus di rujuk diatas? B. Konduksi
B. Memberikan konseling pada ibu bahwa anak perlu segera A. Bayi sesak harus diberi oksigen C. Konveksi
dioperasi B. Bayi dehidrasi harus diberi infuse D. Evaporasi
C. Memberikan konseling pada ibu bahwa anak perlu diberikan C. Bayi tidak meninggal diperjalanan E. Stimulasi
injeksi D. Bayi panas dilakukan pengompresan
D. Memberikan konseling bahwa kelainan pada kulit pipi anaknya E. Bayi kejang diberi pengobatan anti konvulsan 249. Ny A, usia 55 tahun, datang ke klinik pada 12 Juni 2013 mengeluh
akan sembuh sendiri tidak haid selama 15 bulan, haid yang terakhir kali bulan Maret
E. Memberikan konseling pada ibu untuk memenuhi kebutuhan 245. Bayi lahir spontan b, aterm di BPM dengan BB 2500 gr, tonus otot 2012. Apa diagnose untuk kasus di atas?
nutrisi anak baik kwalitas dan kwantitas serta istirahat cukup lemah, tidak menangis, warna kulit kebiruan, ketuban jernih. A. Pre menopause
Bidan telah melakukan langkah awal resusitasi dan bayi tetap tidak B. Peri Menopause
241. Seorang ibu membawa bayi laki-laki umur 2 bulan, ke Posyandu ada perubahan, akhirnya diputuskan melakukan tindakan C. Menopause
untuk mendapatkan imunisasi. Pada saat dilakukan pemeriksaan resusitasi Ventilasi Tekanan Positif (VTP). Berapakah waktu yang D. Post Menopause
fisik, didapatkan berat badan 4000 gram, anak aktif, suhu tubuh diperlukan dalam tindakan tersebut? E. Late Menopause
36,7oC . Pada saat akan melakukan imunisasi HB uniject ternyata A. VTP 20 kali dalam 20 detik
dijumpai kondisi Vaccine Vial Monitor (VVM) pada vaksin tersebut B. VTP 20 kali dalam 20 menit 250. Ny S usia 57 tahun mengatakan sudah 2 tahun tidak haid, sekarang
dengan kondisi B. Apakah tindakan yang tepat pada situasi diatas? C. VTP 20 kali dalam 30 detik sering merasakan sakit kepala, keluar keringat dan badan serih
A. Tidak menggunakan vaksin tersebut D. VTP 20 kali dalam 30 menit gerah/panas. Dokter menyarankan TSH. Apakah hormone utama
B. Mengganti vaksin dengan VVM kondisi A E. VTP 20 kali dalam 60 detik untuk mengurangi keluhan di atas?
C. Tetap menggunakan vaksin bila belum kadaluarsa A. Progesteron
D. Pasien dipulangkan dengan alasan vaksinnya rusak 246. Seorang ibu berusia 32 tahun, telah melahirkan anak pertama. B. Esterogen
E. Tetap menggunakan vaksin meskipun sudah kadaluarsa Bayi perempuan lahir secara spontan di Klinik ibu dan anak, Berat C. Testosteron
Badan Lahir 3500 gr, dan. Hasil penilaian selintas menunjukkan D. Prostaglandin
242. Seorang ibu berusia 24 tahun membawa anaknya usia 3 bulan bayi menangis kuat, gerakan aktif, respirasi 90 x/mnt, badan pucat E. Oksitosin
datang ke klinik sayang Bunda, kunjungan ulang untuk imunisasi dan ekstermitas biru. Apa tindakan yang pertama kali harus
rutin. Hasil pengkajian bayi sudah mendapatkan imunisasi BCG, diberikan pada bayi kasus tersebut?
polio 3x, HB 1x, DPT 1x. Apa imunisasi yang seharusnya diberikan A. Pemantauan pernafasan
kan pada bayi tersebut? B. Pemantauan suhu tubuh
A. HB2, polio 2 C. Memberikan ASI adekuat
B. HB 3, DPT 3 D. Memberikan Rangsangan taktil
C. DPT 2, Polio 4
D. DPT 3, polio 1 247. Seorang ibu berusia 32 tahun, telah melahirkan anak pertama.
E. Campak, polio 4 Bayi Perempuan lahir secara spontan di Klinik ibu dan anak, Berat
Badang Lahir 3500 gr, dan. Hasil penilaian selintas menunjukkan
243. Seorang bayi perempuan, lahir spontan di Rumah sakit, usia 3 hari, bayi menangis kuat, gerakan aktif, denyut jantung 90 x/mnt,
Berat Badan lahit 1850 gram, masa gestasi 32 minggu. Keadaan badan pucat dan ekstermitas biru. Apa diagnosa pada kasus
umum baik, dirawat dalam incubator. Bayi didiagnosa Berat Bayi tersebut?
Lahir Rendah. Apa masalah yang sering terjadi pada kasus diatas? A. Hipoksia
A. Hipotermi B. Asfiksia berat
B. Hipertermi C. Asfiksia ringan
C. Hiperkslemi D. Asfiksia sedang
D. Hiperglikemi E. Asfiksia berat sekali
E. Hipernatremi
248. Seorang ibu berusia 32 tahun, telah melahirkan anak pertama.
244. Seorang perempuan membawa bayinya yang berumur 7 hari ke Bayi Perempuan lahir secara spontan di Klinik ibu dan anak, Berat
BPM dengan keluhan anak teraba panas, tidak dapat menghisap Bayi Lahir 3500 gr, dan. Hasil penilaian selintas menunjukkan bayi

Anda mungkin juga menyukai