Anda di halaman 1dari 37

BAGIAN 6 dah lebih dari 10 hari.

Hasil anamnesis: ganti


pembalut 3 kali perhari, tidak ada nyeri. Ha-
LATIHAN SOAL UJI KOMPETENSI sil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/
menit, P 20 x/menit, 36,50C. Remaja tersebut
menolak bidan saat ingin melakukan palpasi
1. Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun, abdomen dan inspeksi terhadap darah yang
datang ke BPM dengan keluhan haidnya su- keluar.
dah lebih dari 10 hari. Hasil anamnesis: ganti
pembalut 3 kali perhari, tidak ada nyeri. Ha- Rencana asuhan apakah yang paling tepat
sil pemeriksaan: TB 150 cm, BB 55 Kg, TD pada kasus tersebut?
110/70 mmHg, N 86x/menit, P 20x/menit, S
A. Meminta dukungan keluarga pasien
36,50C, benjolan payudara (-), abdomen tidak
teraba massa dan benjolan. B. Memberi pengertian tujuan pemeriksaan
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada fisik
kasus tersebut? C. Melakukan kolaborasi dengan tenaga
A. Amenorhea kesehatan lain

B. Hipermenorhea D. Merujuk pasien ke fasilitas pelayanan


yang lebih lengkap
C. Hipomenorhea
E. Meminta keterangan tertulis terkait peno-
D. Oligomenorhea lakan pemeriksaan

E. Polimenorhea
4. Seorang remaja perempuan, umur 19 tahun,
datang ke BPM dengan keluhan haid da-
2. Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun, lam sebulan ini sudah berlangsung dua kali.
datang ke BPM dengan keluhan haidnya lebih Hasil anamnesis: ganti pembalut 3 kali per-
dari 15 hari. Hasil anamnesis: ganti pembalut hari,. Hasil pemeriksaan: TB 150 cm, BB 55
3 kali perhari, darah bergumpal. Hasil pemer- kg, TD 110/70 mmHg, N 86x/menit, P 20x/
iksaan: TD 110/70 mmHg , N 86x/menit, P menit, S 36,50C, pembesaran payudara nor-
20x/menit, S 36,50C, TB 150 cm, BB 55 kg, mal, benjolan payudara (-), abdomen tidak
pembesaran payudara normal, palpasi abdo- teraba massa.
men tidak ditemukan massa.
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada
Tindakan apakah yang paling tepat dilaku- kasus tersebut?
kan pada kasus tersebut ?
A. Amenorhea
A. Melakukan konseling gizi
B. Hipermenorhea
B. Memberikan edukasi personal hygiene
C. Hipomenorhea
C. Memberikan suplemen penambah darah
D. Oligomenorhea
D. Melakukan konsultasi dengan dokter
SpOG E. Polimenorhea

E. Mengecek ulang keluhan pada siklus


menstruasi berikutnya
5. Seorang remaja perempuan, umur 14 tahun,
datang ke BPM dengan keluhan belum per-
nah mengalami haid. Hasil anamnesis: sakit
3. Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun, daerah perut setiap bulan. Hasil pemeriksaan:
datang ke BPM dengan keluhan haidnya su- TD 110/70 mmHg, N 86x/menit, P 20x/menit,
S 36,5 0C, TB 145 cm, BB 50 Kg, palpasi ab-
domen tidak ditemukan massa, inspeksi tam-
pak lubang vagina dengan hymen kebiruan
dan menonjol keluar. D. Kesehatan reproduksi

Diagnosis apakah yang paling mungkin pada E. Kebutuhan nutrisi


kasus tersebut?

A. Amenorhea
8. Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun,
B. Aplasia vagina datang ke BPM dengan keluhan nyeri haid
pada 1-2 hari pertama. Hasil anamnesis: dar-
C. Atresia vagina ah haid banyak, ganti pembalut 3 kali perhari.
Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 88
D. Hematometra
x/menit, abdomen tidak teraba massa.
E. Hymen Imperporata
Tindakan apakah yang paling tepat sesuai
kasus tersebut?

6. Seorang remaja perempuan, umur 14 tahun, A. Memberikan analgetik


datang ke BPM dengan keluhan belum per-
nah mengalami haid. Hasil anamnesis: sakit B. Menganjurkan olahraga ringan
daerah perut setiap bulan. Hasil pemeriksaan: C. Menjelaskan fisiologi terjadinya nyeri
TD 110/70 mmHg, N 86x/menit, P 20x/menit,
S 36,5 0C, TB 145 cm, BB 50 Kg, pembesa- D. Melakukan kolaborasi dengan tenaga
ran payudara normal. palpasi abdomen tidak kesehatan lain
ditemukan massa, inspeksi vulva dan vagina
tampak lubang vagina dengan hymen kebi- E. Merujuk pasien ke fasilitas pelayanan
ru-biruan dan menonjol keluar. yang lebih lengkap

Tindakan apakah yang paling tepat pada ka-


sus tersebut? 9. Seorang anak perempuan, umur 13 tahun,
A. Insisi hymen datang ke BPM diantar ibunya dengan kelu-
han nyeri perut. Hasil anamnesis: ibu merasa
B. Konseling gizi khawatir karena anak tidak bisa sekolah dan
selalu terjadi setiap siklus menstruasi, darah
C. Kolaborasi dengan dokter SpOG yang keluar bergumpal dan banyak. Hasil pe-
meriksaan: TD 90/60 mmHg, N 86x/menit,
D. Edukasi personal hygiene
P 20x/menit, S 36,50C, tidak ada massa pada
E. Pemberian suplemen penambah darah abdomen dan nyeri tekan.

Tanda apakah yang paling mungkin terjadi


pada kasus tersebut?
7. Seorang bidan koordinator puskesmas sedang
membuat perencanaan penyuluhan kesehatan A. Menarche
reproduksi remaja di sebuah SMP di wilayah
B. Dismenore
binaan puskesmas. Dalam survey pendahu-
luan didapatkan informasi bahwa sebagian C. Gangguan haid
besar siswi SMP tersebut sudah mengalami
menstruasi. Hasil pemeriksaan kesehatan di D. Nyeri saat ovulasi
SMP tersebut sekitar 30 persen remaja putri
mengalami anemia. E. Pre menstrual syndrome

Informasi apakah yang paling prioritas diber-


ikan pada kasus tersebut? 10. Seorang perempuan, umur 15 tahun, datang
A. Pola istirahat ke Puskesmas diantar ibunya dengan kelu-
han haid banyak dan sering. Hasil anamnesis:
B. Personal hygiene siklus haid teratur sejak 2 bulan terakhir. Ha-
sil pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, N 80 x/
C. Kebutuhan olah raga. menit, S 36,5°C, abdomen tidak teraba mas-
sa, tampak darah keluar dari kemaluan. D. IUGR

Diagnosis apakah yang paling mungkin pada E. BBLR


kasus tersebut?

A. Menoragia
13. Seorang bidan Desa sedang melakukan peng-
B. Metroragia kajian pada Desa binaannya, didapatkan data
bahwa di desa tersebut banyak terjadi kasus
C. Polimenore anemia sekitar 40% dari usia reproduktif,
sehingga banyak terjadi kelahiran bayi berat
D. Hipermenore
badan lahir rendah (BBLR). Masyarakat ja-
E. Menometroragia rang makan ikan atau daging karena daya beli
masyarakat kurang.

Rencana asuhan apakah yang paling tepat


11. Seorang perempuan, umur 24 tahun, datang dilakukan pada kasus tersebut?
ke BPM untuk konsultasi kehamilan. Hasil
anamnesis: baru menikah 2 bulan tapi be- A. Penyuluhan
lum ada tanda kehamilan, siklus haid 37 hari,
B. Konseling nutrisi
tinggal serumah dengan suami, melakukan
hubungan intim setiap hari. Hasil pemerik- C. Mencari donator tetap
saan: KU baik, BB 75 kg, TB 150 cm, TD
110/70 mmHg, N 80x/menit, P 20x/menit, S D. Pemberdayaan ekonomi
36,50C, abdomen tidak teraba massa.
E. Pendekatan tokoh masyarakat
Konseling apa yang paling tepat dilberikan
pada kasus tersebut?

A. Rujuk ke konsultan perkawinan 14. Seorang perempuan, umur 25 tahun, datang


ke BPM, dengan keluhan mual muntah khu-
B. Rujuk ke dokter obgin fertilitas susnya dipagi hari. Hasil anamnesis: haid ter-
akhir 3 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan:
C. Pengaturan pola seksual KU baik, TD 110/70mmHg, N 80x/menit, P
24x/menit, S 370 C. TFU 2 jari diatas simfisis.
D. Olahraga teratur
Masalah apakah yang paling mungkin dari
E. Diet nutrisi
kasus tersebut?

A. Nausea
12. Seorang perempuan umur 24 tahun, datang
B. Vomiting
ke BPM untuk konsultasi kehamilan. Hasil
anamnesis: baru menikah 2 bulan tapi belum C. Hiperemesis
ada tanda kehamilan, siklus haid teratur se-
tiap 30 hari, tinggal serumah dengan suami, D. Morning sickness
melakukan hubungan intim setiap hari. Hasil
pemeriksaan: KU baik, BB 80 kg, TB 150 E. Salivasi gravidarum
cm, TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, P 20x/
menit, S 36,50C, abdomen tidak teraba massa.
15. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0
Konseling reproduksi apakah yang mungkin hamil 32 minggu datang ke BPM dengan
terjadi pada kasus tersebut? keluhan sering BAK di malam hari sejak 2
A. Insufisiensi utero plasenta hari yang lalu. Hasil anamnesis: dalam sema-
lam BAK sampai 3-4 kali, gerak janin dira-
B. Diabetes gestasional sakan aktif. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
120/70mmHg, N 80x/menit, P 24 x/menit, S
C. Gemelli 370 C, TFU 30 cm, teraba puki, kepala sudah
masuk PAP 4/5.
Rencana asuhan apakah yang paling tepat 18. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0
pada kasus tersebut? hamil 12 minggu, datang ke RS dengan kelu-
han nyeri perut bagian bawah. Hasil anam-
A. Berbaring miring ke kiri nesis: keluar darah sedang, bercampur se-
B. Hindari minum kopi atau teh dikit gumpalan dari kemaluan sejak 2 jam
yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
C. Perubahan fisiologis trimester 3 120/80 mmHg, N 84 x/menit, ada kontraksi
uterus, nyeri tekan abdomen bagian bawah.
D. Perbanyak minum pada siang hari Hasil inspekulo tampak serviks membuka
dan terlihat jaringan pada serviks
E. Kosongkan Kandung kemih ketika ada
dorongan Diagnosis apakah yang paling mungkin pada
kasus tersebut?

A. Abortus Imminens
16. Seorang perempuan, umur 35 tahun, G1P0A0
hamil 34 minggu, datang ke BPM dengan B. Abortus Komplit
keluhan pusing sejak 1 minggu yang lalu.
Hasil anamnesis: keluhan tidak disertai pan- C. Abortus Insipiens
dangan kabur atau nyeri ulu hati, tidak ada
riwayat tekanan darah tinggi. Hasil pemerik- D. Abortus inkomplit
saan: TD 140/100 mmHg, P 20x/menit, N 84 E. Mola hidatidosa
x/menit, TFU 32 cm, DJJ 148 x/menit, pro-
tein urin +.

Diagnosis apakah yang paling mungkin pada 19. Seorang perempuan, umur 35 tahun, G4P3A0
kasus tersebut? hamil 24 minggu, datang ke RS mengeluh
keluar darah merah segar dari kemaluan sejak
A. Hipertensi Kehamilan 1 jam yang lalu. Hasil anamnesis: Hasil pe-
B. Preeklamsia ringan meriksaan: TD 140/100 mmHg, P 20 x/menit,
N 84 x/menit, tidak ada kontraksi uterus dan
C. Preeklamsia berat tidak ada nyeri tekan abdomen bagian bawah,
TFU setinggi pusat, DJJ 156 x/menit.
D. Hipertensi Kronis
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada
E. Eklamsia kasus tersebut?

A. Plasenta previa
17. Seorang perempuan, umur 30 tahun, datang
ke BPM dengan keluhan amenorea 3 bulan. B. Solusio plasenta
Hasil anamnesis: sering merasa mual dan
C. Abortus Imminent
muntah sejak 1 bulan yang lalu. Hasil pemer-
iksaan: TD 140/100 mmHg, P 20x/menit, N D. Mola Hidatidosa
84 x/menit, TFU 1 jari dibawah pusat, tidak
teraba ballotement, terdapat bercak kecokla- E. Kehamilan ektopik
tan dan jaringan seperti gelembung.

Diagnosis apakah yang paling mungkin pada


kasus tersebut? 20. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0
hamil 32 minggu, datang ke BPM dengan
A. Abortus imminens keluhan merasa sesak sejak 1 minggu yang
lalu. Hasil anamnesis: merasa penuh di perut
B. Kehamilan ektopik bagian atas. Hasil pemeriksaan: TD 120/80
mmHg, P 20x/menit, N 84 x/menit, TFU 30
C. Missed abortion
cm, bagian fundus teraba bulat, keras, me-
D. Mola hidatidosa lenting, pada bagian bawah teraba bulat, lu-
nak kurang melenting, DJJ 140 x/menit ter-
E. Abortus insipiens dengar jelas di atas pusat.
Rencana asuhan apakah yang paling tepat di- 23. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0
anjurkan pada kasus tersebut? hamil 8 minggu, datang ke Puskesmas untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil anamne-
A. Berjalan santai sis: 1 bulan yang lalu pernah mengeluarkan
B. Posisi trendenburg perdarahan bercak sekali saat awal kehami-
lan. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N
C. Gerakan knee chest 88x/menit, S 370C, P 20x/menit, TFU belum
teraba, HCG urin test (+).
D. Gerakan dorsal recumbent
Informasi apakah yang paling tepat sesuai
E. Sering menyapu dengan sapu yang kasus tersebut?
pendek
A. Rujuk ke RS

B. Tirah baring
21. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G3P1A1
hamil 32 minggu, datang ke Polindes dengan C. Penkes fisiologi kehamilan
keluhan bengkak pada kaki sejak 1 minggu
yang lalu. Hasil anamnesis: keluhan berku- D. Observasi dalam 24 jam
rang setelah diistirahatkan. Hasil pemerik- E. Penkes tanda-tanda bahaya
saan: TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit P 20 x/
menit, S 36,6˚C. TFU 30 cm, DJJ 144x/menit
teratur.
24. Seorang perempuan, G1P0A0 hamil 32
Kapankah rencana kunjungan ulang pada ka- minggu, datang ke BPM dengan keluhan ser-
sus tersebut? ing pusing sejak 1 minggu yang lalu. Hasil
anamnesis: keluhan disertai mudah lelah. Ha-
A. 1 minggu sil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 80x/
B. 2 minggu menit, P 20 x/menit, S 36,5 0C, TFU 30 cm,
DJJ 146x/menit, teratur, Hb 10 gram%, pro-
C. 4 minggu tein urine (-).

D. 6 minggu Diagnosis apakah yang paling mungkin ter-


jadi pada kasus tersebut?
E. 8 minggu
A. Gejala hipotensi

B. Anemia fisiologis
22. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G3P1A1
hamil 20 minggu, datang ke BPM untuk me- C. Suspect Bayi kecil
meriksakan kehamilan. Hasil anamnesis:
merasa pusing sejak 1 minggu yang lalu. Ha- D. Gejala Pre eklamsi
sil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80x/ E. Kehamilan malposisi
menit P 24x/menit S 36,6˚C, Hb 11,2 gr%.

Berapakah dosis tablet Fe yang dianjurkan


sesuai kasus tersebut? 25. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0
hamil 32 minggu, datang ke BPM dengan
A. 1 x 60 mg keluhan sering pusing sejak 1 minggu yang
B. 2 x 60 mg lalu. Hasil anamnesis: ibu mudah lelah. Ha-
sil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 80x/
C. 1 x 80 mg menit, P 20 x/menit, S 36,5 0C, TFU 30 cm,
DJJ 146x/menit, teratur, Hb 10 gram%, pro-
D. 2 x 80 mg tein urine (-).
E. 1 x 120 mg Tindakan pertama apakah yang tepat dilaku-
kan bidan pada kasus tersebut?
A. Konseling persiapan kegawatdaruratan nesis: sering pusing sejak 1 bulan yang lalu.
Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 80
B. Memberikan suplemen tambah darah x/menit, P 20 x.menit, S 36,5 0C, TFU 34 cm,
C. Melakukan kolaborasi dengan dokter DJJ 100x/menit, Hb 10 gram%, protein urine
(-). Bidan memberikan oksigen pada ibu se-
D. Konseling penambahan nutrisi banyak 5 liter/menit dan merujuk ibu.

E. Melakukan rujukan ke RS Evaluasi segera apakah yang harus dilaku-


kan pada kasus tersebut:

26. Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1P0A0 A. Pola Denyut jantung janin
hamil 36 minggu, datang ke BPM untuk kun-
B. Hasil laboratorium darah
jungan ulang. Hasil anamnesis: ibu mudah le-
lah. Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, C. Perubahan tekanan darah ibu
N 80x/menit, P 20 x/menit, S 36,5 0C, TFU
30 cm, DJJ 164 x/menit, Hb 10 gram%, pro- D. Perubahan frekuensi nadi ibu
tein urine (-)
E. Perkembangan keluhan pusing ibu
Tindakan awal apakah yang paling tepat
dilakukan bidan pada kasus tersebut :
29. Seorang perempuan, umur 22 tahun, datang
A. Melakukan rujukan untuk pertama kalinya ke BPM dengan kelu-
han tidak haid 2 bulan. Hasil anamnesis:
B. Memasang infus RL menikah 4 bulan yang lalu dan melakukan
C. Resusitasi intrauterine hubungan seksual secara rutin. Hasil pemer-
iksaan: TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, P
D. Konseling persiapan gawat darurat 20 x/menit, TFU belum teraba, Hasil pemer-
iksaan penunjang HCG urine (+).
E. Melakukan kolaborasi dengan dokter
Fokus tujuan apakah yang dilakukan oleh
bidan pada kasus tersebut?

27. Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1P0A0, A. Memastikan kehamilan ibu


usia kehamilan 38 minggu, datang ke BPM
B. Deteksi dini kelainan letak
dengan keluhan nyeri perut sejak 2 jam yang
lalu. Hasil anamnesis: sering pusing sejak C. Membangun hubungan baik
1 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD
100/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x.menit, S D. Adaptasi Penerimaan kehamilan
36,5 0C, TFU 34 cm, DJJ 105 x/menit, Hb 11
gram%, protein urine (-). E. Pencegahan emesis gravidarum

Diagnosis apakah yang paling tepat pada ka-


sus tersebut 30. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0,
hamil 24 minggu, datang ke BPM untuk kun-
A. Gawat Janin jungan ulang . Hasil anamnesis: sering mera-
sa lelah dan mudah mengantuk, gerakan janin
B. Anemia ringan dirasakan aktif. Hasil pemeriksaan: konjung-
C. Kehamilan normal tiva merah muda, TD 120/80 mmHg, N 80 x/
menit, P 20 x/menit, TFU setinggi pusat, bal-
D. Suspect janin besar lotement (+), DJJ 120 x/menit.

E. Hipotensi Pemeriksaan penunjang apakah yang paling


tepat pada kasus tersebut?

28. Seorang perempuan, umur 22 tahun, G1P0A0 A. Hemoglobin


hamil 36 minggu, datang ke BPM dengan
nyeri perut sejak 2 jam yang lalu. Hasil anam- B. Glukosa urin
C. Reduksi Urin pintu atas panggul (pap), DJJ 142x/menit,
reguler, ekstemitas bawah oedema. Bidan
D. Inspekulo melakukan pemeriksaan protein urine dengan
E. USG hasil menggumpal.

Bagaimanakah penafsiran hasil pemeriksaan


31. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, penunjang pada kasus tersebut?
hamil 37 minggu, datang ke BPM untuk A. (+)
melakukan kunjungan ulang. Hasil anamne-
sis: ibu sering pusing dan mudah lelah. Hasil B. (++)
pemeriksaan: konjungtiva merah muda, TD
120/80 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, C. (+++)
TFU 30 cm, puka, kepala belum masuk PAP, D. Negatif
DJJ 120 x/menit, Hb 10,5 gram%
E. Batas normal
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada
kasus tersebut?
34. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0
A. Bayi besar hamil 24 minggu, datang ke BPM untuk kun-
B. Anemia ringan jungan kehamilan. Hasil anamnesis: gerakan
janin aktif dirasakan. Hasil pemeriksaan: TD
C. Anemia berat 120/80 mmHg, N 80x/menit, P 20 x/menit, S
36,6˚C, DJJ 140 x/menit, Ballotement (+).
D. Panggul sempit
Berapakah TFU yang sesuai pada kasus
E. Hipotensi tersebut?

A. Setinggi pusat

32. Seorang perempuan, umur 35 tahun, B. 3 jari diatas pusat


G1P0A0, hamil 32 minggu, datang ke BPM
dengan keluhan lemah. Hasil anamnesis: ser- C. 3 jari dibawah pusat
ing letih dan lesu. Hasil pemeriksaan: tampak D. 3 jari di atas sympisis
lemah, konjungtiva merah muda, TD 120/80
mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, TFU 30 E. Pertengahan pusat – PX
cm, puka, kepala, DJJ 120 x/menit, Hb 10 gr/
dL. Bidan memberikan tablet Fe+asam folat.
35. Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0
Kapankah waktu yang tepat untuk mengeval- hamil 30 minggu datang ke BPM, dengan
uasi keefektifan asuhan pada kasus tersebut? keluhan tungkai bengkak sejak 2 hari yang
lalu. Hasil anamnesis: tidak ada keluhan pus-
A. 1 minggu ing . Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg,
B. 2 minggu N 80x/menit, P 20 x/menit, S 36,6˚C, TFU 28
cm, DJJ 148 x/menit, Protein urine (+)
C. 3 minggu
Rencana asuhan apakah yang diberikan pada
D. 4 minggu kasus tersebut?

E. 5 minggu A. Tungkai ditinggikan saat tidur

B. Tidur dengan posisi semi fowler


33. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G2P1A0,
hamil 36 minggu, datang ke BPM dengan C. Tidur menggunakan kasur yang lunak
keluhan sering sakit kepala. Hasil anamnesis: D. Jalan-jalan waktu pagi selama satu jam
tidur cukup. Hasil pemeriksaan: TD 110/70
mmHg, N 84 x/menit, P 22 x/menit, TFU 30 E. Anjuran merendam kaki dengan air
cm, puka, presentasi kepala, belum masuk hangat
36. Seorang perempuan, umur 28 tahun, hamil kepala, DJJ 140 x/menit.
32 minggu, datang ke Poskesdes, untuk me-
meriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: Pendidikan kesehatan apakah yang tepat
sering BAK sejak 3 hari yang lalu. Hasil pe- pada kasus tersebut?
meriksaan: TD 110/70 mmHg, N 88 x/menit,
A. Penerimaan diri
P 20 x/menit, S 36,6oC, TFU 30 cm, DJJ 148
x/menit, presentasi kepala 3/5. B. Kebutuhan seksual
Penyebab apakah yang paling tepat pada ka- C. Tanda-tanda persalinan
sus tersebut?
D. Teknik pernafasan
A. Ibu sering minum air putih
E. Adaptasi psikologi Trimester 3
B. Letak kandung kencing berdekatan den-
gan uterus
39. Seorang bidan melakukan kunjungan rumah
C. Peningkatan natrium dan garam dalam pada ibu hamil, umur 24 tahun G1P0A0 usia
tubuh ibu hamil kehamilan 10 minggu dengan keluhan mual
muntah di pagi hari sejak 1 minggu yang lalu.
D. Uterus yang mulai membesar menekan
Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N, 88
kandung kencing
x/menit, S 36,50C, P 20 x/menit, TFU belum
E. Kandung kemih tertekan oleh penurunan teraba, HCG urin test (+).
kepala janin
Anjuran apakah yang paling tepat pada kasus
tersebut?
37. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G2P0A1
A. Makan sering dengan porsi kecil
hamil 36 minggu, datang ke Poskesdes untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil anamne- B. Menghindari makanan yang terasa pedas
sis: Ibu memberikan ASI eksklusif pada anak
pertamanya dan telah diberikan imunisasi TT C. Menganjurkan makanan tinggi karbohi-
pada umur kehamilan 20 minggu. Hasil pe- drat
meriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80x/menit,
D. Mengkonsumsi buah yang mengandung
P 20 x/menit. S 36,7oC. TFU 32 cm, pre-
vitamin C
sentasi kepala belum masuk PAP, Puki, DJJ
140x/menit. E. Meningkatkan frekuensi makan makanan
berlemak
Rencana asuhan apakah yang paling tepat
pada kasus tersebut?
40. Seorang bidan Desa bertugas melakukan pen-
A. Edukasi gizi seimbang
catatan dan pelaporan melalui PWS KIA. Da-
B. Diskusi persiapan laktasi lam pencatatan tersebut diketahui data cak-
upan K1 bulan ini adalah 85%, data cakupan
C. Informasi tanda bahaya trimester 3 K1 bulan lalu 75%. Target K1 di wilayah
tersebut adalah 60%.
D. Konseling persiapan pendamping persa-
linan Apakah kesimpulan terhadap status cakupan
K1 di wilayah tersebut?
E. Memberikan suntikan tetanus toksoid ke
dua A. Baik

B. Jelek
38. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0
hamil 35 minggu, datang ke BPM untuk me- C. Cukup
meriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis:
D. Kurang
cemas menunggu persalinannya. Hasil pe-
meriksaan: TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, E. Meningkat
S 360C, P 20 x/menit, TFU 32 cm, presentasi
41. Seorang bidan bertugas melakukan pen- tampak bercak darah berwarna bergumpal
catatan dan pelaporan hasil pelayanan yang berwarna hitam.
dilakukan dan situasi kesehatan ibu dan anak
melalui PWS KIA. Hasil pencatatan PWS Asuhan apakah yang paling tepat dilakukan
KIA tersebut di sajikan dalam bentuk grafik pada kasus tersebut?
untuk kebutuhan pelaporan. Saat ini bidan A. Pemasangan infus
sedang membuat grafik tentang kunjungan
nifas yang dilayani 3 x oleh tenaga kesehatan B. Pemeriksaan USG
Apakah grafik yang akan dibuat bidan pada C. Bedrest di puskesmas
kasus tersebut?
D. Rujuk ke rumah sakit
A. K1
E. Kolaborasi dengan dokter
B. K4

C. KF 44. Seorang perempuan, umur 25 tahun,


G2P1A0, usia kehamilan 38 minggu, kala
D. KN1 I di BPM ditemani suami, dengan keluhan
E. KN2 mulas sering. Hasil anamnesis: tidak tahan
dengan sakit pinggang, minta digosok pada
bagian yang sakit ini. Hasil pemeriksaan:
42. Seorang perempuan, 35 tahun, G4P3A0 ham- TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,7°C,
il 36 minggu, datang ke Puskesmas dengan P 18x/menit, kontraksi 3x/10’/40”, DJJ 132x/
keluhan keluar bercak darah dari kemaluan. menit, penurunan 3/5, pembukaan 6 cm, por-
Hasil anamnesis: tidak ada mules dan nyeri, tio tipis-lunak, ketuban utuh.
gerakan janin masih dirasakan. Hasil pemer-
iksaan: TD 110/70 mmHg, N 84 x/menit, P 20 Asuhan apakah yang paling tepat pada kasus
x/menit, TFU 30 cm, puki, presentasi kepala, tersebut
belum masuk pintu atas panggul, DJJ 142x/ A. Meminta ibu istirahat
menit, kontraksi (-), ekstremitas bawah oede-
ma, hasil inspekuloa: tampak sisa darah ber- B. Mengajarkan ibu bernafas
warna merah segar di dinding vagina, porsio
masih menutup. C. Memberikan kompres dingin

Diagnosis apakah yang paling mungkin pada D. Menjelaskan fisiologis persalinan


kasus tersebut?
E. Melibatkan suami dalam manajemen
A. Vasa previa pengurangan nyeri

B. Erosi portionis
45. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0,
C. Plasenta previa usia kehamilan 38 minggu, kala II di BPM
ditemani suami, dengan keluhan mulas tak
D. Solusio plasenta tertahankan. Hasil anamnesis: merasa haus,
E. Kelainan hormonal perasaan ingin BAB. Hasil pemeriksaan:
TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,7°C,
P 18x/menit, DJJ 144x/menit, Kontraksi
43. Seorang perempuan, 30 tahun, G2P1A0, 4x/10’/45”, kepala janin sudah tampak 5-6
hamil 34 minggu, datang ke puskesmas cm di vulva.
mengeluh keluar gumpalan darah dari jalan
lahir sejak 1 jam yang lalu. Hasil anamnesis: Langkah apakah selanjutnya yang dilakukan
terasa nyeri pada abdomen, gerakan janin pada kasus tersebut?
dirasakan berkurang. Hasil pemeriksaan: TD A. Memberitahu ibu bahwa perlu dilakukan
100/60 mmHg, N 100 x/menit, P 24 x/menit, episiotomi
TFU 34 cm, DJJ (+) kurang jelas, palpasi
sulit dilakukan, ekstemitas bawah oedema,
B. Melibatkan pendamping untuk memberi 48. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0,
minum usia kehamilan 40 minggu, kala I di BPM,
dengan keluhan sering mulas. Hasil anam-
C. Memfasilitasi ibu melakukan posisi nesis: sudah keluar darah-lendir, kontraksi
meneran makin sering, memilih berbaring, Hasil pe-
D. Memasukkan oksitosin 10 IU ke dalam meriksaan: TD 110/80 mmHg, N 84 x/menit,
spuit S 36,5°C, P 18x/menit, kontraksi 3x/10’/40”,
DJJ 132x/menit, penurunan 2/5, pembukaan
E. Memasang sarung tangan DTT 7 cm, portio tipis-lunak, ketuban utuh, UUK
kiri depan.

46. Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0, Posisi apakah yang paling tepat pada kasus
usia kehamilan 38 minggu, kala II di BPM, tersebut ?
dengan keluhan mulas tak tertahankan. Hasil
anamnesis: perasaan ingin BAB. Hasil pe- A. Duduk
meriksaan: TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, B. Telentang
S 36,7°C, P 18x/menit, DJJ 144x/menit, Kon-
traksi 4x/10’/45”, kepala janin sudah tampak C. Miring kiri
5-6 cm di vulva, perineum kaku.
D. Miring kanan
Langkah apakah selanjutnya yang tepat pada
kasus tersebut? E. Setengah duduk

A. Mempertahankan posisi fleksi


49. Seorang perempuan, umur 18 tahun, G1P0A0,
B. Melakukan episiotomi medio-lateral usia kehamilan 37 minggu, kala I di puskes-
mas PONED, mengeluh keluar darah dan
C. Perlahan-lahan membantu kelahiran lendir pervaginam. Hasil anamnesis: mules
kepala makin sering, Hasil pemeriksaan: TD 110/80
D. Menahan batas antara ujung vulva dan mmHg, N 84 x/menit, S 36,5°C, P 18x/menit,
anus TFU 28 cm, kontraksi 3x/10’/35”, DJJ 144x/
menit, kepala masih bisa digoyangkan. Ren-
E. Mencegah terjadinya defleksi yang terla- cana pasien dirujuk tanpa pemeriksaan dalam
lu cepat terlebih dahulu.

Alasan apakah yang paling tepat untuk meru-


47. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, juk pada kasus tersebut?
usia kehamilan 40 minggu, kala I di BPM,
mengeluh mulas. Hasil anamnesis: sudah A. Usia ibu
keluar lendir-darah. Hasil pemeriksaan: TD B. Masa gestasi
110/80 mmHg, N 84 x/menit, S 36,5°C, P
18x/menit, kontraksi 3x/10’/40”, DJJ 132x/ C. Belum inpartu
menit, penurunan 2/5, pembukaan 6 cm, por-
tio tipis-lunak, ketuban utuh, UUK kiri depan. D. His belum adekuat

Kapan dilakukan pemeriksaan dalam selan- E. Penurunan kepala 5/5


jutnya pada kasus tersebut ?

A. Saat ketuban pecah spontan 50. Seorang perempuan, 40 tahun, G6P5A0, usia
kehamilan39minggu,dalamkalaIIIpersalinan
B. Setelah Perineum menonjol di BPM. Riwayat kala II persalinan sangat ce-
pat. Saat bayi diletakkan di abdomen, tampak
C. Rasa ingin meneran darah keluar tiba-tiba dari vulva. Hasil pemer-
D. 4 jam kemudian iksaan: tidak ada janin kedua, Kontraksi kuat.

E. Vulva membuka
Tindakan apakah yang paling tepat dilaku- C. Memeriksa refleks patella
kan pada kasus tersebut?
D. Kolaborasi untuk vakum ekstraksi
A. Memotong tali pusat
E. Merujuk pasien ke rumah sakit sesegera
B. Melahirkan plasenta mungkin

C. Cepat mengeringkan bayi

D. Suntik oksitosin 10 IU secara IM 53. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G2P1A0


, usia kehamilan 39 minggu, datang ke Pusk-
E. Memeriksa apakah ada bayi ke dua esmas dengan keluhan mulas tak tertahankan.
Hasil anamnesis: sudah keluar darah lendir.
Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, P 20x/
51. Seorang bidan di Desa dipanggil keluarga
menit, N 84x/menit, S 36,8 0C, TFU 32cm,
pasien ke rumah pasien. Sesampai di rumah
DJJ 136x/menit, teratur, penurunan kepala
pasien didapatkan kondisi ibu dalam kala II
3/5, kontraksi 3x/10’/40’’, portio tipis lunak,
persalinan. Hasil anamnesis: umur 35 tahun,
pembukaan 6 cm, ketuban utuh, UUK kiri de-
G4P3A0, usia kehamilan 38 minggu, riwayat
pan.
persalinan yang lalu normal. Hasil pemerik-
saan: TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, his Rencana asuhan apakah yang paling te-
4x/10’/40”, DJJ 144x/menit, tampak sakrum pat pada kasus tersebut?
janin pada posisi antero-posterior di vulva.
A. Mengukur nadi setelah 4 jam pemerik-
Rencana asuhan apakah yang paling tepat saaan
pada kasus tersebut?
B. Melakukan periksa dalam 2 jam kemu-
A. Memutar bokong ke posisi lateral dian
B. Membawa pasien ke puskesmas PONED. C. Memeriksa TD menjelang persalinan
C. Mengenggam bagian bawah dengan kain D. Melakukan observasi DJJ per 30 menit
bersih.
E. Menilai kontraksi 1 jam lagi
D. Memasang infus sebagai antisipasi kom-
plikasi tindakan.

E. Melahirkan bayi sampai tampak perut 54. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0,
dan sebagian dada janin usia kehamilan 39 minggu, bersama suami
datang ke BPM dengan keluhan mulas tak
tertahankan. Hasil anamnesis: keluar dar-
ah lendir, Ibu tampak gelisah dan kesakitan.
52. Seorang perempuan, umur 31 tahun, G3P2A0,
Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, S
usia kehamilan 32 minggu, datang ke Pusk-
36,7oC, N 90x/mnt, P 20x/menit, TFU 33cm,
esmas PONED diantar suami dalam keadaan
DJJ 136x/menit, teratur, penurunan kepala
kejang, muka sembab, kaki edema. Tim
3/5, kontraksi 3x/10’/35’’, porsio lunak, pem-
PONED bekerja cepat: satu petugas mem-
bukaan 5 cm, ketuban utuh.
pertahankan jalan napas, satu lagi melakukan
regimen MgSO4, satu lagi melakukan kater- Rencana tindakan apakah yang paling te-
isasi dan pemeriksaan yang terfokus. Hasil pat pada kasus tersebut?
pemeriksaan: pembukaan 9 cm, portio tipis,
ketuban utuh, penurunan kepala di hodge III, A. Beri dukungan
UUK kiri depan, protein urine (+++)
B. Ajarkan teknik relaksasi
Tindakan awal apakah yang paling tepat
pada kasus tersebut? C. Anjurkan Jalan-jalan semampu ibu

A. Menstabilkan pasien D. Motivasi berkemih sesering mungkin

B. Memecahkan ketuban
E. Sarankan berbaring dalam posisi lintang, DJJ 140x/mnt, teratur, kontraksi
terlentang 3x/10’/35’’, porsio tipis lunak, pembukaan 5
cm, ketuban (-).

Rencana tindakan apakah yang paling tepat


55. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, pada kasus tersebut?
usia kehamilan 38 minggu, kala II di BPM,
dengan keluhan ingin meneran. Hasil anam- A. Lakukan rujukan
nesis: ingin BAB. Hasil pemeriksaan: TD
120/80 mmHg, S 36,7oC, N 90x/mnt, P 20x/ B. Monitor kontraksi dan DJJ
menit, TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, kontrak-
C. Pasang infus, ibu dipuasakan
si 4x/10’/45’’, pembukaan lengkap, ketuban
(+), UUK kiri depan. D. Rawat pasien sebelum inpartu
Tindakan apakah yang paling tepat pada ka- E. Nilai air ketuban dengan lakmus
sus tersebut?

A. Pimpin meneran
58. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0,
B. Segera Episiotomi usia kehamilan 38 minggu, Kala II di BPM
Hasil anamnesis: ingin meneran seperti
C. Lakukan amniotomi mau BAB. Hasil pemeriksaan: TD 120/80
D. Ajarkan teknik relaksasi mmHg,, N 90x/mnt, TFU 34 cm, DJJ 144x/
menit, teratur, kontraksi 4x/10’/45’’, pembu-
E. Posisikan ibu senyaman mungkin kaan lengkap, kepala sudah membuka vulva
5-6 cm. telah dipimpin meneran selama 1 jam
dan belum menunjukkan kemajuan.
56. Seorang perempuan, umur 29 tahun, G1P0A0, Tindakan apakah yang paling tepat sesuai
usia kehamilan 40 minggu, kala II di BPM. kasus tersebut?
Hasil anamnesis: ingin meneran. Hasil pe-
meriksaan : KU baik, TD 120/80 mmHg, A. Lakukan Rujukan
S 36,7oC, N 90x/menit, P 20x/menit, TFU
36cm, DJJ 144x/menit, teratur, kontraksi kuat B. Monitor kontraksi dan DJJ
5x/10’/45’’, pembukaan lengkap, penurunan
C. Pasang infus, ibu dipuasakan
kepala station 0, ketuban pecah spontan.
D. Rawat pasien sebelum inpartu
Tindakan apakah yang paling tepat sesuai
kasus tersebut? E. Lanjutkan memimpin persalinan
A. Pimpin meneran

B. Kolaborasi dengan dokter 59. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G3P2A0,


usia kehamilan 38 minggu, kala II di BPM,
C. Berikan injeksi oxytocin 3 unit IM dengan keluhan ingin meneran. Hasil anam-
D. Posisikan ibu senyaman mungkin nesis: ingin BAB. Hasil pemeriksaan : TD
120/80 mmHg, S 36,7oC, N 90x/mnt, P 20x/
E. Observasi tunggu sampai bayi lahir menit, TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, kontrak-
spontan si 4x/10’/45’’, pembukaan lengkap, ketuban
(+), UUK kiri depan.

Langkah selanjutnya apakah yang paling te-


57. Seorang perempuan, umur 21 tahun, G2P1A0, pat pada kasus tersebut?
usia kehamilan 38 minggu, datang ke BPM
dengan keluhan mulas. Hasil anamnesis: A. Pimpin meneran
ketuban pecah sejak 1 jam yang lalu. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, B. Posisikan litotomi
N 90x/mnt, P 20x/menit, TFU 33 cm, letak
C. Mencegah defleksi
D. Lakukan episiotomi Langkah selanjutnya apakah yang paling te-
pat pada kasus tersebut?
E. Membantu lahirnya kepala
A. Lahirkan badan dan tungkai
60. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0,
aterm, kala I di Puskesmas. Hasil anamnesis: B. Lanjutkan meneran saat kontraksi
1 minggu yang lalu periksa kehamilan, ter-
catat lengkap di buku KIA. Hasil pemerik- C. Memegang kepala secara biparietal
saan: TD 120/80mmHg, N 90x/menit, P 20x/ D. Periksa apakah terdapat lilitan tali pusat
menit, S 36,7oC, TFU 34 cm, DJJ 128 x/menit,
penurunan kepala 3/5, kontraksi, 3x/10’/40”, E. Gerakkan kepala dengan lembut kearah
pembukaan 5 cm, ketuban positif. bawah
Dokumen catatan apakah yang harus dileng-
kapi pada kasus tersebut?
63. Seorang perempuan, umur 29 tahun, G1P0A0,
A. Partograf usia kehamilan 39 minggu, datang ke BPM
dengan keluhan keluar darah lendir. Hasil
B. Biodata pasien Pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, S 36.6°C,
C. Surat untuk rujukan N 80x/menit, P 18x/menit, DJJ (+) 144x/
menit, teratur, penurunan kepala 3/5, kontrak-
D. Pilihan tindakan persalinan si 3x/10’/35”, portio lunak, pembukaan 4cm,
ketuban positif.
E. Persetujuan tindakan (Informed consent)
Informasi tentang apakah yang paling awal
diberikan pada kasus tersebut?
61. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0, A. Teknik relaksasi
hamil 38 minggu, datang ke BPM menge-
luh mulas tak tertahankan. Hasil anamnesis: B. Posisi persalinan
sakit kepala dan penglihatan kabur. Riwayat
persalinan sebelumnya operasi atas indikasi C. Dukungan keluarga
preeklamsia. Hasil pemeriksaan: TD 150/90 D. Hasil pemeriksaan
mmHg, N 88x/menit, S 37,60C, P 20x/menit,
oedema tungkai, TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, E. Rencana persalinan
penurunan kepala 4/5, kontraksi 3x/10’/40”,
portio kaku, pembukaan 1 cm, ketuban (+).

Pemeriksaan penunjang apakah yang paling 64. Seorang perempuan, umur 28 Tahun,
tepat pada kasus tersebut? G1P0A0, hamil 38 minggu, datang ke RS
dengan keluhan keluar darah lendir. Hasil
A. Leukosit anamnesis: rasa ingin BAB tetapi tidak mau
keluar, sakit pinggang sejak semalam, ru-
B. Haemoglobin mah dekat dengan RS. Hasil pemeriksaan:
C. Protein urine TD 120/80 mmHg, S 36.6°C, N 80x/menit, P
18x/menit, TFU 34 cm, DJJ (+) 144x/menit,
D. Reduksi urine teratur, penurunan kepala 4/5, portio datar,
pembukaan 1 cm, ketuban (+).
E. Golongan darah
Rencana tindakan apakah yang paling tepat
sesuai kasus tersebut?
62. Seorang perempuan umur 30 tahun, G1P0A0, A. Menawarkan ibu pulang hingga kontrak-
aterm, Kala II di BPM dipimpin meneran. si adekuat
Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, P
20x/menit, TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, kon- B. Memantau persalinan kala I fase laten
traksi 4x/10’/45’’. Saat ini kepala janin telah
selesai putaran paksi luar. C. Persiapan induksi persalinan
D. Beri pencahar 80X/menit, P 20x/menit, S 36.80C, mammae
lembek, kolostrum (+), TFU 2 jari bawah pu-
E. Pasang infus sat, kontraksi uterus keras.

Pendidikan kesehatan apakah yang paling


65. Seorang perempuan, umur 30 tahun, paling tepat pada kasus tersebut?
G1P0A0, usia kehamilan 38 minggu, Kala II A. Tetap menyusui
di BPM sedang dipimpin meneran. Hasil pe-
meriksaan: TD 120/80 mmHg, S 36,7oC, N B. Istirahat yang cukup
90x/mnt, P 20x/menit, TFU 34 cm, DJJ 144x/
menit, teratur, kontraksi 4x/10’/45’’. Saat ini C. Perawatan payudara
kepala janin telah lahir tapi belum terjadi pu-
D. Teknik menyusui yang benar
taran paksi luar.
E. Makan makanan mengandung zat besi
Langkah selanjutnya apakah yang paling te-
pat pada kasus tersebut?

A. Periksa lilitan tali pusat 68. Seorang perempuan, umur 21 tahun, P1A0,
nifas 1 hari di puskesmas PONED tampak
B. Pegang secara biparietal sedih bila dekat dengan bayinya. Riwayat
C. Lakukan sanggah susur persalinan vakum ekstraksi dengan indikasi
kala II melampaui 60 menit. Hasil anamne-
D. Lahirkan bahu anterior sis: Berulang-ulang mengatakan kehamilan
dan persalinan ini menyiksa dirinya, ibu san-
E. Bersihkan muka bayi gat gelisah dan menolak menyusui. Hasil pe-
meriksaan: TD 110/70 mmHg, N 88 x/menit,
S 36,20 C,
66. Seorang perempuan, umur 30 tahun,
G1P0A0, aterm, datang ke Poskesdes untuk Sikap apakah yang paling tepat pada kasus
melahirkan. Hasil anamnesis: Riwayat persa- tersebut?
linan sebelumnya normal. Hasil pemeriksaan: A. Membiarkan pasien sendiri
KU baik, TD 120/80 mmHg, N 76 x/menit, S
36,5ºC, TFU 36 cm, puka, presentasi kepa- B. Memberikan dukungan psikologi
la, DJJ 140x/menit, teratur, kontraksi uterus
3x/10’/40“, lendir darah keluar dari vagina, C. Menganjurkan istirahat agar pikiran
pembukaan 6 cm, ketuban utuh, station -2, tenang
sutura sagitalis tumpang tindih.
D. Merujuk ibu untuk konsultasi dengan
Tanda bahaya apakah yang paling penting di psikolog
observasi pada kasus tersebut ?
E. Membujuk agar mau berinteraksi dengan
A. Inersia uteri bayinya

B. Ring bandle

C. Ruptur Uteri 69. Seorang laki-laki mengantar istrinya ke RS.


Hasil anamnesis: umur istri 20 tahun, P1A0,
D. Bradikardi nifas 7 hari, istri sering menangis, sulit tidur
dan menolak menyusui bayinya. Hasil anam-
E. Takhikardi nesis: riwayat persalinan bedah sesar. Ibu me-
nolak diperiksa dan tiba-tiba menangis.

67. Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0, Diagnosis apakah yang paling mungkin pada
nifas 1 hari di BPM, khawatir ASI tidak cuk- kasus tersebut?
up untuk kebutuhan bayinya. Hasil anamne- A. Stress
sis: ASI belum keluar, bayi menangis terus.
Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N B. Psikosis
C. Skizoprenia menyusu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
100/70 mmHg, S 38,80C, N 92x/menit, P 22x/
D. Ambivalensi menit, payudara keras, kemerahan dan nyeri
E. Depresi post partum saat dipalpasi.

Tindakan awal apakah yang paling tepat


pada kasus tersebut?
70. Seorang perempuan, umur 36 tahun, mela-
hirkan anak ke 5 di BPM dengan keluhan A. Kompres dingin
pusing setelah 30 menit plasenta lahir. Ha- B. Teruskan menyusui
sil Pemeriksaan: TD 90/60 mmHg, N 110x/
menit, P22x/menit, kontraksi uterus lembek, C. Beri parasetamol 500 mg
plasenta lahir lengkap, perdarahan 200cc. Ibu
tampak lemas dan pucat. D. Suntik antibiotika dosis rendah

Tindakan awal apakah yang paling tepat E. Gunakan penyangga payudara yang
pada kasus tersebut? nyaman

A. KBI/KBE

B. Pasang infus 73. Seorang perempuan, umur 26 tahun, P2A0


nifas 5 hari, datang ke BPM dengan keluhan
C. Penuhi nutrisi payudara bengkak. Hasil anamnesis: nyeri
jika disentuh, bayi tidak mau menyusu, ri-
D. Massage uterus wayat melahirkan normal, IMD tidak berha-
E. Pemberian uterotonika sil. Hasil pemeriksaan: TD 110/70mmhg, S
37,5⁰C, P 20x/menit, N 82x/menit, tampak
puting susu masuk kedalam, payudara tegang
dan keras.
71. Seorang perempuan, umur 22 tahun, P2A0
nifas 14 hari, datang ke BPM dengan kelu- Diagnosis apakah yang paling mungkin pada
han demam sejak dua hari yang lalu. Ha- kasus tersebut?
sil anamnesis: riwayat melahirkan normal,
payudara bengkak, tegang dan nyeri, bayi A. Abses payudara
tidak mau menyusu. Hasil pemeriksaan: TD B. Infeksi mammae
100/70 mmHg, S 38.80C, N 92x/menit, P 22x/
menit, payudara keras, kemerahan dan nyeri C. Bendungan ASI
saat dipalpasi.
D. Retraksi nipple
Diagnosis mungkin apakah yang paling tepat
pada kasus tersebut? E. Mastitis

A. Tumor

B. Abses 74. Seorang perempuan, umur 26 tahun, P1A0,


datang ke BPM dengan keluhan nyeri pada
C. Mastitis kaki sebelah kanan sejak 1 hari ini. Hasil an-
amnesis: melahirkan 3 hari lalu di BPM den-
D. Retraksi puting gan riwayat partus lama dan nyeri pada luka
E. Bendungan ASI jahitan sehingga takut jalan. Hasil pemerik-
saan : KU baik, TD 110/80 mmHg, N 92x/
menit, S 38,5 0C, P 20 x/menit, kaki kanan
bengkak warna merah, nyeri bila ditekan
72. Seorang perempuan, umur 22 tahun, P2A0, dan digerakkan, TFU setengah pusat sim-
nifas 14 hari, datang ke RS dengan keluhan fisis, kontraksi uterus baik, lochea rubra,
demam sejak dua hari yang lalu. Hasil anam- luka jahitan perineum bersih dan kering.
nesis: riwayat melahirkan normal, payudara
bengkak, tegang dan nyeri, bayi tidak mau
Diagnosis apakah yang paling mungkin ses- 77. Seorang perempuan, umur 26 tahun, P2A1
uai kasus tersebut? nifas 3 hari dikunjungi bidan ke rumah. Hasil
anamnesis: keluar darah banyak. Hasil pe-
A. Trombophlebitis meriksaan: TD 110/70 mmHg, S 380C, N 84
B. Haematoma x/menit, P 19 x/menit, TFU 1 jari bawah pu-
sat, kontraksi uterus lembek, kandung kemih
C. Varices penuh dan tegang, lochea rubra.

D. Selulitis Diagnosis apakah yang paling mungkin pada


kasus tersebut?
E. Abses
A. Distensi kandung kemih

B. Infeksi kandung kemih


75. Seorang perempuan, umur 22 tahun, P1A0,
nifas 4 hari, datang ke BPM mengeluh nyeri C. Infeksi saluran kemih
puting susu saat menyusui. Hasil anamnesis:
ASI cukup. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 D. Subinvolusio
mmHg, N 80 x/menit,P 22 x/menit, S 36,50 C, E. Infeksi nifas
kedua payudara keras dan puting susu lecet,
TFU 1/2 pusat simfisis, kontraksi uterus baik,
lochea rubra.
78. Seorang perempuan, umur 26 tahun, P2A0
Tindakan apakah yang paling tepat pada ka- nifas 3 hari, datang ke BPM dengan keluhan
sus tersebut? kepala pusing sejak 1 hari yang lalu. Hasil an-
amnesis: riwayat melahirkan secara spontan,
A. Menganjurkan sementara tidak menyusui perdarahan banyak setelah melahirkan, dan
B. Mengajarkan posisi menyusui lemas. Hasil pemeriksaan: TD 90/60 mmHg,
N 92x /menit, P 20x/menit, S 36,2 0 C, TFU
C. Menganjurkan memerah ASI 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, lo-
chea rubra, Hb 10 gr/dL.
D. Memberi salep antibiotika
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada
E. Memberi obat anti nyeri kasus tersebut?

A. Trombocitopenia
76. Seorang perempuan, umur 28 tahun, P2A0 B. Leukocitopenia
nifas 2 hari di RS. Hasil anamnesis: Ibu mera-
sa pusing dan lemas sejak 2 hari ini, riwayat C. Thalasemia
melahirkan spontan dan perdarahan post par-
tum 600 cc. Hasil pemeriksaan: KU tampak D. Leukemia
pucat, TD 100/70 mmHg, N 88x /menit, P 19 E. Anemia
x/menit, S 36,60C, TFU 2 jari bawah pusat,
kontraksi uterus baik, lochea rubra.

Pemeriksaan penunjang apakah yang paling 79. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P3A0
tepat pada kasus tersebut? nifas 8 jam di Puskesmas, riwayat HPP 400
cc. Hasil anamnesis: pusing dan lemas. Ha-
A. Gula darah sil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 88
B. Kimia darah x/menit, P20 x/menit, S 36,90C, TFU 2 jari
bawah pusat, uterus teraba lembek, kandung
C. Biakan darah kemih kosong, jumlah darah satu pembalut
penuh.
D. Haemoglobin
Rencana asuhan apakah yang paling tepat
E. Urine lengkap pada kasus tersebut?
A. Beri analgetika. 82. Seorang perempuan, umur 27 tahun, P1A0,
nifas 14 hari, datang ke BPM dibawa kel-
B. Observasi tanda vital uarganya karena kejang. Hasil anamnesis:
C. Observasi perdarahan persalinan ditolong dukun, tidak ada riwayat
kejang sebelumnya. Hasil pemeriksaan: TD
D. Penuhi kebutuhan nutrisi 120/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit,
S 37,80C, mulut mencucut, punggung me-
E. Observasi keadaan umum lengkung, perut keras. TFU tidak teraba.

Diagnosis apakah yang paling mungkin pada


kasus tersebut?
80. Seorang perempuan, umur 35 tahun, P4A0
nifas 10 hari, datang ke BPM dengan keluhan A. Eklamsia
demam sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamne-
sis: payudara nyeri dan terasa bengkak sejak 3 B. Epilepsi
hari yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD 100/70
mmHg, N 100 x/menit, P 24 x/menit, S 38,50 C. Tetanus
C, payudara keras dan kemerahan meradang. D. Shock sepsis
Diagnosis yang paling mungkin pada kasus E. Meningitis
tersebut ?

A. Mastitis
83. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P2A0,
B. Infeksi nifas melahirkan 2 bulan yang lalu, datang ke
C. Engorgement BPM dengan keluhan keputihan. Hasil anam-
nesis: gatal-gatal di sekitar area genetalia, be-
D. Bendungan ASI lum haid, menyusu ekslusif. Sudah sanggama
sejak nifas 40 hari. Hasil pemeriksaan: TD
E. Abses Payudara 120/70 mmHg, N 78 x/menit, P 22 x/menit,
keputihan berwarna kuning kehijauan.

Penyebabnya apakah yang paling mungkin


81. Seorang perempuan, umur 23 tahun, P1A0,
pada kasus tersebut?
nifas 7 hari, datang ke BPM mengeluh perda-
rahan satu hari yang lalu. Hasil anamnesis: A. Trikomoniasis
darah keluar sedikit berwarna kecoklatan.
Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 88 B. Kandidiasis
x/menit, P 20 x/menit, S 36,20 C, TFU 1/2 pu-
sat simfisis, tampak gumpalan dengan jumlah C. Klamedia
darah sekitar 200 cc. Bidan belum pernah D. Gonore
memiliki pengalaman menangani ibu dengan
perdarahan post partum sekunder. E. Sifilis
Tindakan apakah yang paling tepat dilaku-
kan pada kasus tersebut?
84. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P1A0,
A. Memasang infus nifas 2 minggu, datang ke puskesmas dengan
keluhan demam. Hasil anamnesis: sakit kepa-
B. Merujuk ke rumah sakit la, nyeri otot, dan kurang nafsu makan. Hasil
C. Melakukan eksplorasi uterus pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 82 x/me-
nit, P 22 x/menit, S 38 oC,TFU tidak teraba,
D. Berkonsultasi dengan bidan yang lebih rapid diagnosis test/RDT (+).
senior
Masalah apakah yang paling mungkin pada
E. Mempelajari kembali buku sumber untuk kasus tersebut?
penanganan HPP
A. Malaria 87. Seorang bayi perempuan baru lahir di bidan
praktik mandiri. Riwayat kelahiran: anak per-
B. Tifoid tama, usia gestasi 38 minggu, kala II lama.
C. Dengue Hasil pemeriksaan: Bayi lahir tidak segera
menangis, kulit jari-jari ekstremitas kebiruan,
D. Mastitis tonus otot lemas.

E. Influenza Diagnosis apakah yang paling mungkin ter-


jadi pada kasus tersebut?

A. Gangguan fungsi motorik


85. Seorang bayi laki-laki, lahir normal, IMD
tidak berhasil, 2 hari yang lalu di RS. Hasil B. Masalah vaskularisasi
pemeriksaan: BB 3000 gram, PB 49 cm. Ti-
dak ditemukan kelainan kongenital, S 370C. C. Kelainan jantung
Saat ini sedang diperiksa releks dengan cara D. Asfiksia
menyentuh bagian pipi bayi. Hasilnya, mulut
bayi mengikuti arah jari. E. Apneu
Jenis refleks apakah yang ditunjukkan bayi
pada kasus tersebut?
88. Seorang bayi perempuan, umur 3 hari, diba-
A. Rooting wa ibunya ke BPM untuk kontrol. Hasil an-
amnesis: malas menyusu, BAB dan BAK lan-
B. Grasping car. Hasil pemeriksaan: tampak kuning pada
C. Babinski muka, leher, sampai ke pusat, FJ 110 x/menit,
P 40 x/menit, S 370C.
D. Sucking
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada
E. Moro kasus tersebut?

A. Ikterus fisiologis

86. Seorang bayi laki-laki, anak kedua baru dila- B. Jaundice patologis
hirkan 6 jam yang lalu di RS secara spontan.
Riwayat kelahiran: bayi bernafas spontan, C. Bayi normal
usia gestasi 40 minggu, inisiasi menyusu dini D. Kern ikterus
berhasil, Bayi sudah BAK 1 kali, PB 48 cm,
BB 2600 gram. Telah diberikan suntikan Vit E. Letargi
K1

Asuhan apakah yang paling tepat pada kasus


tersebut? 89. Seorang balita, umur 2 tahun, dibawa ibunya
ke puskesmas dengan keluhan mencret yang
A. Memandikan belum sembuh sejak 2 minggu yang lalu.
Hasil anamnesis: balita masih mau minum
B. Melanjutkan IMD dan makan, BAB 3-4 kali sehari, konsistensi
C. Memfasilitasi rooming in cair, tidak ada darah dalam tinja, minum dan
makan biasa. Hasil pemeriksaan: kesadaran:
D. Melakukan pencatatan surat keterangan CM, S 37°C, P 34x/menit, mata tidak cekung,
lahir turgor kulit kembali cepat

E. Memberikan suntikan imunisasi Hepati- Diagnosis apakah yang paling mungkin pada
tis B0 kasus tersebut?

A. Disentri

B. Diare persisten
C. Diare tanpa dehidrasi 92. Seorang bayi laki-laki, umur 1 tahun, dibawa
ibunya ke puskesmas dengan keluhan men-
D. Diare dengan dehidrasi berat cret sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis:
E. Diare dengan dehidrasi sedang bayi rewel, BAB 3-5 kali sehari, konsistensi
cair, tidak ada darah dalam tinja, minum ban-
yak. Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, BB
8,5 Kg, PB 74 cm, S 37,5°C, P 36 x/menit,
90. Seorang bayi laki-laki, umur 1 tahun, dibawa mata tidak cekung, turgor kulit kembali cepat.
ibunya ke posyandu untuk penimbangan. Ha-
sil anamnesis: bayi belum bisa berjalan. Hasil Rencana asuhan apakah yang paling tepat
pemeriksaan: kesadaran: CM, BB 9 Kg, PB pada kasus tersebut?
75 cm, S 36,7°C, P 32x/menit. Hasil jawaban
ya pada Kuesioner Pra Skrining Perkemban- A. Pemberian zink selama 1 minggu
gan (KPSP) berjumlah 7. B. Pemberian teh manis
Kesimpulan tumbuh kembang apakah yang C. Pemberian antipiretik
tepat pada kasus tersebut?
D. Pemberian antibiotik
A. Pertumbuhan normal dan perkembangan
menyimpang E. Pemberian oralit
B. Pertumbuhan normal dan perkembangan
meragukan
93. Seorang bayi perempuan, umur 1 tahun, diba-
C. Pertumbuhan kurang dan perkembangan wa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
meragukan demam sejak 3 hari yang lalu. Hasil anamne-
sis: bayi rewel, tidak ada batuk pilek, meny-
D. Pertumbuhan dan perkembangan tidak usu kuat. Hasil pemeriksaan: BB 8,5 Kg, PB
normal 75 cm, S 37,8°C, P 30 x/menit, tampak ruam
E. Pertumbuhan dan perkembangan sesuai merah kecoklatan di sekitar telinga, kepala
usia dan leher, mata tidak merah, tidak ada luka
pada mulut.

Rencana asuhan apakah yang paling tepat


91. Seorang bayi laki-laki, umur 2 tahun, dibawa pada kasus tersebut?
ibunya ke posyandu untuk penimbangan. Ha-
sil anamnesis: bayi sehat tidak ada keluhan. A. Pemberian salep mata
Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, BB 10,5 B. Rujuk ke rumah sakit
Kg, PB 84 cm, S 36,8°C, P 30 x/menit. Ha-
sil jawaban ya pada Kuesioner Pra Skrining C. Pemberian antipiretik
Perkembangan (KPSP) berjumlah 8.
D. Pemberian antibiotik
Tindakan apakah yang paling tepat dilaku-
kan pada kasus tersebut? E. Pemberian vitamin A

A. Anjurkan konsultasi dengan dokter sesi-


alis anak 94. Seorang bayi laki-laki, umur 6 bulan, dibawa
B. Penimbangan kembali 1 bulan yang akan ibunya ke posyandu untuk penimbangan. Ha-
datang sil anamnesis: bayi sehat, tidak ada keluhan,
serta menyusu kuat, riwayat imunisasi sebel-
C. Evaluasi perkembangan 3 bulan kemu- umnya BCG, Polio 1-4, DPT 1-3, Hep.B 1-3.
dian Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, BB 7,5
Kg, PB 66 cm, S 36,8°C, P 34 x/menit, jawa-
D. Evaluasi KPSP ulang 2 minggu kemudi- ban ya pada KPSP adalah 9.
an
Umur berapakah bayi tersebut dijadwalkan
E. Konsultasi dengan ahli gizi dipantau kembali tumbuh kembangnya?
A. 7 bulan baru lahir 1 jam pertama. Hasil pemeriksaan :
BB 3500gram, PB 55 cm, Frekuensi Jantung
B. 8 Bulan 110x/menit, S 37OC, gerak aktif, tonus otot
C. 9 bulan baik.

D. 10 bulan Rencana prioritas apakah yang paling tepat


pada kasus tersebut?
E. 11 bulan
A. Pemeriksaan fisik bayi

B. Berikan identitas pada Bayi


95. Seorang bayi perempuan, umur 2 tahun, diba-
wa ibunya ke puskesmas dengan keluhan C. Berikan Suntikan Vitamin K1
batuk sejak 1 bulan . Hasil anamnesis: batuk D. Menyuntikkan imunisasi Hb0
tidak disertai pilek, tidak ada demam, batuk
berdahak, riwayat imunisasi dasar lengkap, E. Lakukan pengukuran antropometri
makan 3x/sehari porsi sedang. Hasil pemer-
iksaan: BB 10 Kg, PB 84 cm, S 37°C, P 34x/
menit.
98. Seorang perempuan baru saja melahirkan
Rencana asuhan apakah yang paling tepat bayi 1 menit yang lalu di Klinik Bersalin,
pada kasus tersebut? umur kehamilan aterm, bayi menangis kuat,
warna kulit merah, bayi mulai mencari puting
A. Kolaborasi untuk pemberian antobiotik susu. Setelah 1 jam dilakukan pemeriksaan
antropometri dengan hasil: BB bayi 3800
B. Rujuk untuk pemeriksaan lanjutan gram, PB 56 cm, kulit lanugo sedikit, LK: 34
C. Pemberian jeruk nipis dan kecap cm, LD: 35 cm. \

D. Pemberian obat batuk yang aman Diagnosis apakah yang paling mungkin pada
kasus tersebut?
E. Pemberian pelega tenggorokan
A. Bayi baru lahir normal

B. Bayi baru lahir dismatur


96. Seorang Bidan menolong persalinan secara
spontan, bayi menangis kuat, kulit kemerah- C. Bayi baru lahir prematur
an, pergerakan aktif. Hasil pemeriksaan pada D. Bayi baru lahir post matur
bayi: BB 3600 gram, PB 49 cm, terdapat
pembengkakan pada kepala, teraba lunak, E. Bayi baru lahir dengan obesitas
batas tidak jelas, melewati sutura, dan berisi
cairan limfe.

Diagnosis apakah yang paling mungkin pada 99. Seorang bayi perempuan lahir spontan 1 jam
kasus tersebut? yang lalu di RS, Hasil anamnesis: gerakan
aktif, berat badan 2500 gram, panjang badan
A. Cephal hematoma 48 cm, pernapasan 50 x/menit, dengan usia
kehamilan saat lahir 37 minggu. Hasil pemer-
B. Caput succedanium iksaan tidak ditemukan kelainan, daya hisap
C. Perdarahan intracranial kuat, reflek hisap bagus, frekuensi jantung
120x/menit, S 37OC
D. Perdarahan subaponeurotik
Rencana asuhan apakah yang harus diberi-
E. Penumpukan cairan cerebrospinal kan pada bayi pada kasus tersebut?

A. Rawat gabung

97. Seorang bayi laki-laki lahir lahir 2 jam yang B. Berikan oksigen
lalu di klinik dan sudah dilakukan IMD sela-
ma 1 jam dan telah mendapatkan asuhan bayi C. Berikan antibiotik
D. Berikan kortikosteroid Asuhan yang harus diberikan kepada bayi
pada kasus tersebut?
E. Rawat dalam inkubator
A. Lakukan perawatan metode kanguru

B. Letakkan dibawah lampu


100. Seorang bayi laki-laki lahir spontan, aterm 4
jam yang lalu di Puskesmas. Berat lahir 2550 C. Berikan infus dekstrose
gram, panjang badan 50 cm, ASI keluar lan-
car, hisapan bayi kuat. Hasil Pemeriksaan: D. Berikan antibiotik
menangis kuat, warna kemerahan, gerakan
E. Rujuk segera
aktif, frekuensi jantung 120x/menit, S 37OC.

Rencana asuhan apakah yang diberikan ses-


uai kasus tersebut? 103. Seorang bayi laki-laki lahir spontan 2 jam
yang lalu di Rumah sakit, BB 2400 gr, PB
A. Memandikan bayi 47 cm,. Usia kehamilan 36 minggu. Hasil
B. Memberikan Vit K1 1 mg pemeriksaan: Frekuensi jantung 110x/menit,
Terdapat banyak lanugo, reflex belum sem-
C. Memberikan Imunisasi Hb0 purna.

D. Mendukung pemberian ASI on deman Diagnosis apakah yang paling mungkin pada
kasus tersebut?
E. Memberikan Eritromicyn 1% sebagai
profilaksis A. Immatur

B. Dismatur

101. Seorang bayi perempuan baru saja dilahir- C. Prematur


kan spontan, dengan riwayat usia gestasi 40 D. Post matur
minggu di RB. Hasil Pemeriksaan: KU baik,
BB lahir 3000 gram, PB 50 cm, S 36°C, N E. Matur
125x/menit, badan dan ekstremitas berwarna
merah, menangis kuat, gerakan sedikit, bersin
saat dilakukan rangsangan taktil. 104. Seorang perempuan umur 24 tahun datang ke
Berapakah nilai Apgar Skor bayi sesuai ka- BPM untuk menggunakan alat kontrasepsi.
sus? Hasil anamnesis: telah melahirkan 1 bulan
yang lalu, anak 1, menyusui bayinya secara
A. 6 ekslusif. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
120/80 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit S
B. 7 36,70C, tanda-tanda kemungkinan hamil (-),
C. 8 terdapat varises di kaki.

Alat kontrasepsi apakah yang paling sesuai


D. 9
pada kasus tersebut?
E. 10
A. AKDR

B. AKBK
102. Seorang bayi perempuan lahir 2 jam yang
lalu di rumah. Hasil anamnesis: Bayi meny- C. MOW
usu kuat, BAK lancar, BAB 3x/sehari. Hasil D. Pil kombinasi
pemeriksaan: BB lahir 2400 gram, PB 46 cm,
S 350C, Frekuensi Jantung 120x/menit, re- E. Suntik kombinasi
fleks hisap kuat, dan pemeriksaan fisik tidak
ditemukan kelainan.
105. Seorang perempuan umur 25 tahun datang ke A. Pil
BPM. Mengeluh ingin memakai kontrasepsi
tetapi yang tidak mengganggu produksi ASI. B. IUD
Hasil anamnesis: mengaku melahirkan 6 bu- C. Suntik
lan yang lalu dan selama ini memberikan ASI
ekslusif dan belum pernah haid. Berdasarkan D. Kondom
hasil pemeriksaan Hasil pemeriksaan: KU
baik, TD 150/100 mmHg, N 90x/menit, P E. Metode kalender
24x/menit S 36,70C.

Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat


108. Seorang perempuan, umur 27 tahun, akseptor
sesuai kasus tersebut?
IUD, datang ke BPM dengan keluhan sejak
A. MAL 2 bulan yang lalu tidak haid. Hasil anamne-
sis: nyeri perut bagian bawah, perut terasa
B. AKBK membesar. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
120/80 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit S
C. AKDR 36,70C, palpasi TFU belum teraba, inspekulo
D. Mini Pil benang IUD masih terlihat.

E. Suntik 3 bulan Tindakan awal apakah yang paling tepat


dilakukan pada kasus tersebut?

A. Mencabut IUD
106. Seorang perempuan umur 30 tahun datang ke
BPM. Mengatakan ingin memakai kontrasep- B. Memberikan konseling
si untuk mengatur jarak kehamilan yang tidak C. Melakukan tes kehamilan
mengganggu ASI. Hasil anamnesis: melahir-
kan anak pertama 6 bulan yang lalu, selama D. Memberikan terapi hormon
ini memberikan ASI ekslusif dan belum per-
nah haid. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD E. Merujuk ke dokter kandungan
120/80 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit S
36,70 C.
109. Seorang perempuan, umur 36 tahun, P1A0,
Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat
akseptor KB pil, datang ke BPM karena lupa
untuk kasus diatas?
minum pil selama 2 hari berturut-turut. Hasil
A. Suntik 1 bulan anamnesis: 10 jam yang lalu sudah berhubun-
gan dengan suaminya, ibu merasa khawatir
B. Suntik 3 bulan takut hamil. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
120/80 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit S
C. Pil kombinasi bifasik 36,70C.
D. Pil kombinasi trifasik Tindakan apakah yang paling tepat dilaku-
E. Pil kombinasi minifasik kan pada kasus tersebut?

A. Memberi suntikan KB

107. Seorang perempuan umur 20 tahun datang B. Memberikan konseling


bersama suaminya, ke BPM. Mengatakan in- C. Melakukan tes kehamilan
gin ber-KB. Hasil anamnesis: baru menikah
1 bulan yang lalu, ingin menunda kehamilan D. Memberikan kontrasepsi darurat
selama 3 tahun. KU baik, TD 120/80 mmHg,
N 90x/menit, P 24x/menit S 36,70C, tidak ada E. Menganjurka
tanda-tanda kehamilan, PP test (-).

Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat


pada kasus tersebut?
110. Seorang perempuan, umur 28 tahun, aksep- A. Lanjutkan minum pil sesuai jadwal
tor KB pil, datang ke BPM dengan keluhan
selama 3 bulan ini mengeluarkan bercak da- B. Ganti cara kontrasepsi
rah berwarna merah kecoklatan dari jalan la- C. Minum 2 pil sekaligus
hir. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80
mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit, S 36,70C, D. Berhenti minum pil
tidak ada masa pada abdomen, tampak bercak
darah (+). E. Minum pil kondar

Efek samping apakah yang sedang dialami


pada kasus tersebut? 113. Seorang perempuan, umur 28 tahun, datang
A. Spotting ke BPM dengan keluhan batang susuk kelu-
ar. Hasil anamnesis: ppemasangan KB susuk
B. Menoragia dilakukan 2 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 110/80 mmHg, P 22 x/menit, N
C. Metroragia 84 x/menit, S 36,80C, tampak implan di ujung
D. Haemoragia luka pemasangan, tidak ada tanda- infeksi.

E. Menometroragia Tindakan apakah yang paling tepat pada ka-


sus tersebut?

A. Konseling pasca pemasangan


111. Seorang perempuan, umur 25 tahun, ak-
septor KB pil, datang bersama keluarga ke B. Menyarankan untuk mengganti metode
puskesmas dengan keluhan muntah-muntah. C. Mencabut dan mengganti batang susuk
Hasil anamnesis: baru menggunakan pil 3,5
bulan yang lalu, muntah disertai diare, ti- D. Kolaborasi dengan dokter untuk penan-
dak memakan makanan yang menyebabkan gannnya
diare. Hasil pemeriksaan: KU ibu baik, TD
100/60 mmHg, N 70x/menit, P 28x/menit, S E. Membiarkan batang susuk dan segera
37,0C, tidak teraba masa pada abdomen. rujuk ke RS

Rencana asuhan apakah yang paling tepat


dilakukan pada kasus tersebut? 114. Seorang perempuan, umur 30 tahun, P2A0,
A. Anjurkan untuk berhenti minum pil nifas 6 minggu datang ke BPM untuk kon-
sultasi. Hasil anamnesis: tidak cocok meng-
B. Rawat inap untuk observasi fisik gunakan metode hormonal, suami bekerja di
luar kota, berencana memberikan ASI eksk-
C. Memberikan obat anti mual lusif, memiliki riwayat infeksi panggul dan
D. Mengganti kontrasepsi dismenorhoe, sudah mendapatkan haid dan
belum berhubungan seksual. Hasil pemerik-
E. Rujuk ke RS saan: KU baik, TD 120/70 mmHg, N 80 x/
menit, S 370C, P 20 x/menit, TFU tidak ter-
aba.
112. Seorang perempuan, umur 28 tahun, P2A0, Metode kontrasepsi apakah yang paling te-
akseptor KB pil, datang bersama keluar- pat pada kasus tersebut?
ga ke RS dengan keluhan lupa minum pil 2
hari. Hasil anamnesis: anak terkecil 3 tahun, A. MAL
menstruasi teratur setiap bulan, ibu merasa
khawatir. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD B. AKDR
110/70 mmHg, N 80x/menit, P 24x/menit, S C. Kondom
36,80C, tidak ada massa pada abdomen.
D. Metode kalender
Rencana asuhan apakah yang paling tepat
dilakukan pada kasus tersebut? E. Senggama terputus
115. Seorang perempuan, umur 37 tahun, P5A1, Pendidikan kesehatan apakah yang paling te-
datang ke BPM bersama suaminya untuk pat untuk kasus tersebut?
berkonsultasi mengenai metode KB. Ha-
sil anamnesis: menstruasi teratur, siklus 28 A. Terapi hormon pengganti untuk mengu-
hari, anak terkecil 2 tahun, memiliki riwayat rangi gejala menopause
preeklamsia dan perdarahan postpartum serta B. Perubahan hormonal selama masa peri-
berencana tidak ingin menambah anak. Ha- menopause
sil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/
menit, P 20 x/menit, abdomen tidak teraba C. Diet tinggi kalsium untuk mencegah
massa. osteoporosis
Metode kontrasepsi apakah yang paling te- D. Olahraga teratur untuk memperkuat
pat pada kasus tersebut? tulang
A. AKDR E. Pemakaian kontrasepsi hormonal
B. AKBK

C. Suntik 118. Seorang perempuan, umur 45 tahun, datang


ke BPM mengeluh terlambat haid 2 bulan.
D. MOW Hasil anamnesis: haid tidak teratur sejak 6
E. Kondom bulan terakhir, akseptor AKDR, sering mera-
sakan panas, memerah, dan berkeringat pada
wajah. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg,
116. Seorang perempuan, umur 32 tahun, P2A0, N 80 x/menit, S 36,5°C, abdomen tidak tera-
nifas 6 minggu, datang ke BPM untuk kon- ba adanya massa.
sultasi KB. Hasil anamnesis: berencana ASI
eksklusif, riwayat infeksi panggul, dismenor- Diagnosis apakah yang paling mungkin pada
hoe, belum haid dan belum berhubungan kasus tersebut?
seksual. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD A. Perimenopause
170/100 mmHg, N 80 x/menit, S 370C, P 20
x/menit, TFU tidak teraba. B. Polimenorhoe

Metode kontrasepsi apakah yang tepat pada C. Menopause


kasus tersebut?
D. Amenorhoe
A. MAL
E. Hamil
B. AKDR

C. AKBK
119. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang
D. Suntik ke posyandu dengan keluhan menstruasi
yang sangat banyak. Hasil anamnesis: sering
E. Pil merasa pusing dan lemas, sudah menstruasi
selama 10 hari, siklus haid tidak teratur 2-3
bulan, kadang sulit tidur, dan gelisah, aksep-
117. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang tor AKDR. Hasil pemeriksaan: TD 120/80
ke Posbindu dengan keluhan haid yang tidak mmHg, N 92x/menit, P 20x/menit, S 370C,
teratur sejak 6 bulan terakhir. Hasil anamne- abdomen tidak teraba massa, inspekulo tam-
sis: haid terakhir 2 bulan yang lalu, akseptor pak darah mengalir dari OUI.
AKDR, sering susah tidur, banyak berkerin-
gat di malam hari, serta ibu merasa sangat Penyebab apakah yang paling mungkin pada
khawatir. Hasil pemeriksaan: TD 130/90 kasus tersebut?
mmHg, N 88 x/menit, S 36,7°C, abdomen ti- A. Infeksi
dak teraba adanya massa, PP test (-).
B. Neoplasia 75 cm, S 36,7°C, P 32x/menit. Hasil jawaban
ya pada kuesioner pra skrining perkemban-
C. Menopause gan (KPSP) berjumlah 7.
D. Gangguan hormonal Kesimpulan tumbuh kembang apakah yang
E. Penggunaan kontrasepsi tepat pada kasus tersebut?

A. Pertumbuhan normal dan perkembangan


menyimpang
120. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang
ke Puskesmas mengeluh haid sangat banyak. B. Pertumbuhan normal dan perkembangan
Hasil anamnesis: pusing, lemas, haid selama meragukan
10 hari, siklus tidak teratur, akseptor AKDR. C. Pertumbuhan kurus dan perkembangan
Hasil pemeriksaan: TD 90/60 mmHg, N meragukan
100x/menit, P 24x/menit, S 370C, abdomen
tidak teraba massa, darah mengalir dari OUI, D. Pertumbuhan dan perkembangan tidak
pemeriksaan lab Hb 8 gr%. normal
Tindakan awal apakah yang paling tepat E. Pertumbuhan dan perkembangan sesuai
pada kasus tersebut? usia
A. Rujuk ke RS

B. Pasang infus 123. Seorang bayi laki-laki, umur 2 tahun, diba-


wa ibunya ke posyandu untuk penimbangan.
C. Tranfusi darah Hasil anamnesis: bayi sehat tidak ada kelu-
D. Memberikan pil KB han. Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, BB
10,5 Kg, PB 84 cm, S 36,8°C, P 30 x/menit.
E. Memberikan tablet besi Hasil jawaban ya pada kuesioner pra skrining
perkembangan (KPSP) berjumlah 8.

Tindakan apakah yang paling tepat dilaku-


121. Seorang perempuan, umur 50 tahun, datang kan pada kasus tersebut?
ke Puskesmas mengeluh keputihan. Hasil
anamnesis: tidak gatal, encer, tidak berbau, A. Anjurkan konsultasi dengan dokter
tidak haid sejak 2 tahun yang lalu. Hasil pe- sesialis anak
meriksaan: TD 130/80 mmHg, N 84 x/menit,
S 36,8°C, abdomen tidak teraba massa dan B. Penimbangan kembali 1 bulan yang akan
tidak merasakan nyeri tekan. datang

Pemeriksaan apakah yang diperlukan untuk C. Evaluasi perkembangan 3 bulan


menegakkan diagnosis pada kasus tersebut? kemudian

A. Pap smear D. Evaluasi KPSP ulang 2 minggu


kemudian
B. Darah
E. Konsultasi dengan ahli gizi
C. Urin

D. IVA
124. Seorang bayi laki-laki, umur 1 tahun, dibawa
E. USG ibunya ke puskesmas dengan keluhan men-
cret sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis:
bayi rewel, BAB 3-5 kali sehari, konsistensi
cair, tidak ada darah dalam tinja, minum ban-
122. Seorang bayi laki-laki, umur 1 tahun, dibawa
yak. Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, BB
ibunya ke posyandu untuk penimbangan. Ha-
8,5 Kg, PB 74 cm, S 37,5°C, P 36 x/menit,
sil anamnesis: bayi belum bisa berjalan. Hasil
mata tidak cekung, turgor kulit kembali cepat.
pemeriksaan: kesadaran: CM, BB 9 Kg, PB
Rencana asuhan apakah yang paling tepat 127. Seorang bayi laki-laki, umur 2 bulan, dibawa
pada kasus tersebut? ibunya ke BPM untuk kontrol. Hasil anamne-
sis: bayi sehat, serta menyusu kuat, riwayat
A. Pemberian zink selama 1 minggu imunisasi sebelumnya Polio 1 dan Hep.B0.
B. Pemberian teh manis Hasil pemeriksaan: BB 4 Kg, PB 53 cm, S
36,8°C, P 40 x/menit, FJ 128x/menit.
C. Pemberian antipiretik
Imunisasi apakah yang paling tepat diberi-
D. Pemberian antibiotik kan pada kasus tersebut?

E. Pemberian oralit A. BCG

B. DPT 1

125. Seorang bayi perempuan, umur 1 tahun, diba- C. HiB


wa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
demam sejak 3 hari yang lalu. Hasil anamne- D. Hep.B 1
sis: bayi rewel, tidak ada batuk pilek, meny- E. Hep B 0
usu kuat. Hasil pemeriksaan: BB 8,5 Kg, PB
75 cm, S 37,8°C, P 30 x/menit, tampak ruam
merah kecoklatan di sekitar telinga, kepala
dan leher, mata tidak merah, tidak ada luka
pada mulut. 128. Seorang bayi perempuan, umur 1 tahun,
Rencana asuhan apakah yang paling tepat dibawa ibunya ke posyandu untuk imunisasi.
pada kasus tersebut? Hasil anamnesis: bai masih diberikan ASI, ri-
wayat imunisasi sebelumnya BCG, Polio 1-4,
A. Pemberian salep mata DPT 1-3, Hep.B 0,1-3. Hasil pemeriksaan:
BB 9 Kg, PB 74 cm, S 37°C, P 30x/menit.
B. Rujuk ke rumah sakit
Imunisasi apakah yang paling tepat diberi-
C. Pemberian antipiretik kan pada kasus tersebut?
D. Pemberian antibiotik A. Campak
E. Pemberian vitamin A B. Polio

C. Hep.B
126. Seorang bayi laki-laki, umur 6 bulan, dibawa D. DPT
ibunya ke posyandu untuk penimbangan. Ha-
sil anamnesis: bayi sehat, tidak ada keluhan, E. HiB
serta menyusu kuat, riwayat imunisasi sebel-
umnya BCG, Polio 1-4, DPT 1-3, Hep.B 1-3.
Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, BB 7,5 129. Seorang bayi perempuan, umur 2 tahun, diba-
Kg, PB 66 cm, S 36,8°C, P 34 x/menit, jawa- wa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
ban ya pada KPSP adalah 9. batuk sejak 1 bulan . Hasil anamnesis: batuk
Umur berapakah jadwal kunjungan ulang tidak disertai pilek, tidak ada demam, batuk
pada kasus tersebut? berdahak, riwayat imunisasi dasar lengkap,
makan 3x/sehari porsi sedang. Hasil pemer-
A. 7 bulan iksaan: BB 10 Kg, PB 84 cm, S 37°C, P 34x/
menit.
B. 8 Bulan
Rencana asuhan apakah yang paling tepat
C. 9 bulan pada kasus tersebut?
D. 10 bulan A. Kolaborasi untuk pemberian antobiotik
E. 11 bulan B. Rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
C. Pemberian jeruk nipis dan kecap cm, LD : 35 cm.

D. Pemberian obat batuk yang aman Diagnosis apakah yang paling mungkin pada
kasus tersebut?
E. Pemberian pelega tenggorokan
A. Bayi baru lahir normal

B. Bayi baru lahir dismatur


130. Seorang Bidan menolong persalinan secara
spontan, bayi menangis kuat, kulit kemerah- C. Bayi baru lahir prematur
an, pergerakan aktif. Hasil pemeriksaan pada
bayi: BB 3600 gram, PB 49 cm, terdapat D. Bayi baru lahir post matur
pembengkakan pada kepala, teraba lunak,
E. Bayi baru lahir dengan obesitas
batas tidak jelas, melewati sutura, dan berisi
cairan limfe.

Diagnosis apakah yang paling mungkin pada 133. Seorang bayi perempuan lahir spontan 1 jam
kasus tersebut? yang lalu di RS, gerakan aktif, berat badan
2500 gram, panjang badan 48 cm, pernapasan
A. Cephal hematoma 50 x/menit, dengan usia kehamilan saat lahir
B. Caput succedanium 37 minggu. Hasil pemeriksaan tidak ditemu-
kan kelainan, daya hisap kuat, reflek hisap
C. Perdarahan intracranial bagus, frekuensi jantung 120x/menit, S 37OC

D. Perdarahan subaponeurotik Rencana asuhan apakah yang harus diberi-


kan pada bayi pada kasus tersebut?
E. Penumpukan cairan cerebrospinal
A. Berikan oksigen

B. Berikan antibiotik
131. Seorang bayi laki-laki lahir lahir 2 jam yang
lalu di klinik dan sudah dilakukan IMD sela- C. Berikan kortikosteroid
ma 1 jam dan telah mendapatkan asuhan bayi
baru lahir 1 jam pertama. Hasil pemeriksaan : D. Rawat dalam indikator
BB 3500gram, PB 55 cm, Frekuensi Jantung
E. Rawat gabung dengan ibunya
110x/menit, S 37OC, gerak aktif, tonus otot
baik.

Prioritas perencanaan selanjutnya apakah 134. Seorang bayi laki-laki lahir spontan, aterm
yang paling tepat pada kasus tersebut? 4 jam yang lalu di Puskesmas. Berat lahir
2550 gr, panjang badan 50 cm, ASI keluar
A. Pemeriksaan fisik bayi lancar, hisapan bayi kuat. Hasil Pemeriksaan:
B. Menyuntikkan imunisasi Hb0 menangis kuat, warna kemerahan, gerakan
aktif, frekuensi jantung 120x/menit, S 37OC.
C. Berikan identitas pada Bayi
Asuhan apakah yang diberikan sesuai kasus
D. Berikan Suntikan Vitamin K1 tersebut?

E. Lakukan pengukuran antropometri A. Memandikan bayi

B. Memberikan Vit K1 1 mg
132. Seorang perempuan baru saja melahirkan C. Memberikan Imunisasi Hb0
bayi 1 menit yang lalu di Klinik Bersalin,
umur kehamilan aterm, bayi menangis kuat, D. Memberikan Eritromicin 1%
warna kulit merah, bayi mulai mencari puting
E. Memberikan ASI on demand
susu. Setelah 1 jam dilakukan pemeriksaan
antropometri dengan hasil: BB bayi 4000
gram, PB 56 cm, kulit lanugo sedikit, LK : 30
135. Seorang bidan melakukan kunjungan neona- C. Menjemur bayi pada pagi hari
tus pada bayi perempuan umur 3 hari. Hasil
anamnesis: bayi menyusu kuat, ASI eksklu- D. Melakukan pijatan bayi
sif, BAK lancar dan BAB 3 x perhari. Ha- E. Merujuk segera
sil pemeriksaan: KU baik, FJ 120x/menit, P
40x/menit, S 36,7°C, tali pusat masih basah,
lengket dan tampak kotor.
138. Seorang bayi perempuan lahir 2 jam yang lalu
Tindakan apakah yang paling tepat sesuai di rumah klien. Hasil anamnesis: Bayi meny-
kasus tersebut? usu kuat, BAK lancar, BAB 3x/sehari. Hasil
pemeriksaan: BB lahir 2400 gram, PB: 46
A. Merujuk ke rumah sakit cm, S:360C, Frekuensi Jantung 120x/menit,
B. Kolaborasi dengan dokter refleks hisap kuat, dan pemeriksaan fisik ti-
dak ditemukan kelainan.
C. Memberikan nasehat kepada keluarga
Asuhan yang harus diberikan kepada bayi
D. Memberikan pengobatan salep antibiotic pada kasus tersebut?

E. Pendidikan kesehatan tentang perawatan A. Lakukan perawatan metode kanguru


tali pusat
B. Letakkan dibawah lampu

C. Berikan infus dekstrose


136. Seorang bayi telah lahir 2 menit yang lalu di
PMB. Hasil pemeriksaan : Bayi lahir tidak D. Berikan antibiotik
langsung menangis, napas megap-megap dan E. Rujuk segera
gerak kurang aktif. Riwayat persalinan lama.

Diagnosis apakah yang paling mungkin pada


kasus tersebut? 139. Seorang bayi laki-laki lahir spontan 2 jam
yang lalu di Rumah sakit, BB 4000 gr, PB 51
A. Apneu cm. Hasil pemeriksaan: FJ 120 x/menit, P 40
B. Dispneu x/menit, S 36,5 0C, lanugo sedikit, verniks
caseosa kurang, kulit keriput, kuku jari pan-
C. Asfiksia jang, gerak aktif.

D. Takipneu Diagnosis apakah yang paling mungkin pada


kasus tersebut?
E. RDS
A. Immatur

B. Dismatur
137. Seorang bayi perempuan lahir 5 hari yang
lalu di rumah klien. Hasil anamnesis: Bayi C. Prematur
menyusu ASI eksklusif, BAK lancar, BAB
3x/sehari. Hasil pemeriksaan: BB lahir 2900 D. Post matur
gram, PB: 46 cm, S:360C, Frekuensi Jantung E. Matur
120x/menit, refleks hisap kuat, dan pemerik-
saan fisik tidak ditemukan warna kuning di-
daerah muka.
140. Seorang perempuan umur 24 tahun datang ke
Asuhan yang harus diberikan kepada bayi BPM untuk menggunakan alat kontrasepsi.
pada kasus tersebut? Hasil anamnesis: melahirkan 6 minggu yang
lalu, anak 1, menyusui bayinya secara ekslu-
A. Melanjutkan pemberian ASI eksklusif sif, belum pernah melakukan hubungan sek-
B. Meletakkan bayi dibawah lampu blue sual. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/80
light mmHg, N 90x/menit, P 20x/menit S 36,70C,
inspekulo panjang uterus 5 cm.
Alat kontrasepsi apakah yang paling sesuai 143. Seorang perempuan umur 35 tahun datang ke
dengan kondisi ibu pada kasus tersebut? BPM. Mengatakan ingin memakai kontrasep-
si untuk mengatur jarak kehamilan yang tidak
A. AKDR mengganggu ASI. Hasil anamnesis: melahir-
B. AKBK kan anak pertama 6 bulan yang lalu, selama
ini memberikan ASI ekslusif dan belum per-
C. MOW nah haid.. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
170/100 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit S
D. Pil kombinasi 36,70 C .
E. Suntik kombinasi Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat
untuk kasus diatas?

A. AKDR
141. Seorang perempuan umur 28 tahun akseptor
KB suntik 3 bulan datang ke BPM, mengeluh B. AKBK
selama 3 bulan ini tidak mengalami menstru-
asi. Hasil pemeriksaan Hasil pemeriksaan: C. Suntik DMPA
KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit, P
24x/menit S 36,70C, tanda-tanda kemungk- D. Pil kombinasi
inan hamil (-). E. Suntik kombinasi
Efek samping apakah yang sedang dialami
pada kasus tersebut?
144. Seorang perempuan umur30 tahun datang ke
A. Menometroragia BPM. Mengeluh mengalami spotting sejak 4
B. Haemoragia bulan terakhir. Hasil anamnesis: mengaku ak-
septor KB Indoplant sejak 7 bulan yang lalu.
A. Metroragia Hasil pemeriksaan: TD 110/70mmHg, N 80
x/menit, S: 370C dan P: 20 x/menit.
A. Amenorhea
Tindakan apakah yang tepat pada kasus
A. Spoting tersebut?

A. Pemberian 1,75 estrogen equin konjugasi


untuk 14-21 hari
142. Seorang perempuan umur 27 tahun datang
ke RS untuk memakai kontrasepsi. Hasil an- B. Pemberian ibuprofen 3x1000 mg selama
amnesis: mengaku melahirkan 6 bulan yang 5 hari
lalu, anak pertama belum pernah haid, HIV
(+), sedang pengobatan TB 6 bulan dan ARV, C. Pemberian 100 mg etinilestradio 3-7 hari
menyusui eksklusif. Berdasarkan hasil pe-
meriksaan Hasil pemeriksaan: KU baik, TD D. Pemberian pil kombinasi selama 1 siklus
110/100 mmHg, N 80x/menit, P 20x/menit S E. Dilakukan pelepasan indoplant
36,70C.

Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat


sesuai kasus tersebut? 145. Seorang perempuan P3A0 umur40 tahun
datang ke BPM untuk menghentikan kehami-
A. AKBK lan. Hasil anamnesis: anak yang terakhir be-
B. AKDR rusia 6 tahun, tidak memiliki riwayat penya-
kit apapun. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
C. Pil progestin 120/80 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit S
36,70C, dan tidak ditemukan tanda-tanda ke-
D. Pil kombinasi mungkinan hamil, bidan memberikan konsel-
ing.
E. Suntik kombinasi
Jenis konseling apakah yang dilakukan oleh
bidan sesuai kasus tersebut? 148. Seorang perempuan umur19 tahun datang ke
BPM untuk menunda kehamilan. Hasil anam-
A. Awal nesis: telah menikah 2 bulan yang lalu. Hasil
B. Lanjutan pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N
90x/menit, P 24x/menit S 36,70C., pp tes (-).
C. Paripurna Bidan telah melakukan informed choice ke-
pada klien mengenai alat kontrasepsi.
D. Pembinaan
Tindakan apakah yang paling tepat pada ka-
E. Pengenalan sus tersebut?

A. KIE
146. Bidan melakukan pendataan ke desa, didapat- B. Konseling
kan seorang perempuan umur 48 tahun mem-
punyai anak 3. Pada saat dilakukan pendataan C. Informed consent
ibu mengatakan menggunakan alat kontrasep-
si suntik selama 7 tahun. Hasil pemeriksaan: D. Pelayanan kontrasepsi
KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit, P E. Memberitahu jadual kunjungan ulang
24x/menit S 36,70C.

Rencana asuhan apakah yang paling tepat


dilakukan pada kasus tersebut? 149. Seorang perempuan umur28 tahun datang ke
RS untuk mengikuti program KB. Hasil an-
A. Tidak melakukan intervensi apapun amnesis: mengaku sudah mempunyai anak
B. Memberikan pujian atas usaha ibu umur 5 tahun. Hasil pemeriksaan fisik KU
baik, TD 110/80 mmHg, Pernafasan 22 x/
C. Melakukan koordinasi dengan kader menit, S37oC, N 84 x/menit, PP test (-). Pa-
sien memiliki riwayat tumor payudara
D. Konseling penggantian jenis kontrasepsi
Alat kontrasepsi yang paling sesuai untuk
E. Mengingatkan untuk kunjungan ulang klien tersebut?
penyuntikan
A. Pil

B. IUD
147. Bidan melakukan pendataan ke desa, didapat-
kan seorang perempuan umur 48 tahun mem- C. MOW
punyai anak 3. Pada saat dilakukan pendataan
ibu mengatakan menggunakan alat kontrasep- D. Suntik
si susuk 6 batang. Hasil pemeriksaan: KU E. Implant
baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit, P 24x/
menit S 36,70C.

Berapa lama efektivitas kontrasepsi pada ka- 150. Seorang perempuan umur 20 tahun datang
sus tersebut? bersama suaminya, ke BPM. Mengatakan in-
gin ber-KB. Hasil anamnesis: baru menikah
A. 1 tahun 1 bulan yang lalu, ingin menunda kehamilan
B. 2 tahun selama 3 tahun. KU baik, TD 120/80 mmHg,
N 90x/menit, P 24x/menit S 36,70C, tidak ada
C. 3 tahun tanda-tanda kehamilan. PP test (-)

D. 4 tahun Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat


pada kasus tersebut?
E. 5 tahun
A. Pil

B. IUD
C. Suntik mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit, S 36,70C,
tidak ada pembesaran abdomen.
D. Kondom
Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat
E. Metode kalender pada kasus tersebut?

A. Pil
151. Seorang perempuan, umur 27 tahun, akseptor B. Suntik
IUD, datang ke BPM dengan keluhan sejak
dua bulan yang lalu tidak haid. Hasil anam- C. AKDR
nesis: nyeri perut bagian bawah. Hasil pemer-
iksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/ D. AKBK
menit, P 24x/menit S 36,70C, palpasi TFU
E. MOW
belum teraba, inspekulo benang IUD masih
terlihat.

Tindakan awal apakah yang paling tepat 154. Seorang perempuan, umur 30 Tahun, P1A0,
dilakukan pada kasus tersebut? datang ke BPM dengan keluhan ingin meng-
gunakan KB pil. Hasil anamnesis: anak terke-
A. Mencabut IUD cil usia 1 tahun, belum haid, KB sebelumnya
B. Memberikan konseling sanggama terputus. Hasil pemeriksaan: KU
baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit, P 24x/
C. Melakukan tes kehamilan menit, S 36,70C, abdomen tidak ada massa.

D. Memberikan terapi hormon Asuhan apakah yang paling tepat pada kasus
tersebut?
E. Merujuk ke dokter kandungan
A. Anjurkan menunggu menstruasi berikut-
nya
152. Seorang perempuan, umur 36 tahun, P1A0, B. Pemeriksaan genetalia tanda mungkin
akseptor KB pil, datang ke BPM karena lupa hamil
minum kontrasepsi oral selama 1 hari ber-
turut-turut. Hasil anamnesis: 10 jam yang lalu C. Pemberian kontrasepsi darurat
sudah berhubungan dengan suaminya, ibu
merasa khawatir takut hamil. Hasil pemer- D. Lakukan pemeriksaan PP Test
iksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/
E. Pemberian kontrasepsi pil
menit, P 24x/menit S 36,70C

Asuhan apakah yang paling tepat untuk ka-


sus tersebut? 155. Seorang perempuan, umur 28 tahun, aksep-
tor KB pil, datang ke BPM dengan keluhan
A. Konseling untuk kontrasepsi darurat selama 3 bulan ini mengeluarkan bercak da-
B. Melanjutkan konsumsi pil yang tersedia rah berwarna merah kecoklatan dari jalan la-
hir. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80
C. Memberikan konseling KB pengganti mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit, S 36,70C,
tidak ada masa pada abdomen, pemeriksaan
D. Menganjurkan pemeriksaan USG genetalia bercak darah (+)
A. Meminta ibu melanjutkan pil berikutnya Efek samping apakah yang sedang dialami
pada kasus tersebut?

153. Seorang perempuan, umur 24 tahun, datang A. Spotting


ke BPM dengan keluhan ingin menunda ke- B. Menoragia
hamilan. Hasil anamesis: telah menikah 1
bulan yang lalu, saat ini sedang menstrua- C. Metroragia
si. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80
D. Haemoragia meriksaan: TD 100/70 mmHg, N 80 x/menit,
S 370C,P 20 x/menit.
E. Menometroragia
Bagaimana penanganan yang paling tepat
pada kasus tersebut?
156. Seorang perempuan, umur 25 tahun, ak- A. Dilakukan pelepasan indoplan
septor KB pil, datang bersama keluarga ke
puskesmas dengan keluhan muntah-muntah. B. Pemberian 100 mg etinilestradio 3-7 hari
Hasil anamnesis: baru menggunakan pil 3,5
bulan yang lalu, muntah disertai diare, ti- C. Pemberian pil kombinasi selama 1 siklus
dak memakan makanan yang menyebabkan
D. Pemberian ibuprofen 3x1000 mg selama
diare. Hasil pemeriksaan: KU ibu baik, TD
5 hari
100/60 mmHg, N 70x/menit, P 28x/menit, S
37,0C, tidak teraba masa pada abdomen. E. Pemberian 1,75 estrogen equin konjugasi
untuk 14-21 hari
Rencana asuhan apakah yang paling tepat
dilakukan pada kasus tersebut?

A. Menganjurkan berhenti minum pil untuk 159. Seorang perempuan, umur 26 tahun, P2A0,
sementara datang ke RS dengan keluhan bercak darah
(spotting) sudah 2 minggu. Hasil anamnesis:
B. Rawat inap untuk observasi fisik saat ini akseptor KB implant, dipasang 1 bu-
C. Memberikan obat anti mual lan lalu, tidak ada nyeri dan rasa pusing. Ha-
sil pemeriksaan: BB: 54 kg, TB 160 cm, TD
D. Mengganti kontrasepsi 110/70 mmHg, N 80x/menit, abdomen tidak
teraba massa, inspekulo terdapat bercak dar-
E. Rujuk ke RS ah dari ostium uteri internum

Kondisi apakah yang paling mungkin diala-


157. Seorang perempuan, umur 28 tahun, P2A0, mi pasien pada kasus tersebut?
akseptor KB pil, datang bersama keluar- A. Obesitas
ga ke RS dengan keluhan lupa minum pil 1
hari. Hasil anamnesis: anak terkecil 3 tahun, B. Erosi porsio
menstruasi teratur setiap bulan, ibu merasa
khawatir. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD C. Proses nidasi
110/70 mmHg, N 80x/menit, P 24x/menit, S
D. Gangguan hormonal
36,80C, tidak ada masa pada abdomen.
E. Efek samping kontrasepsi
Rencana asuhan apakah yang paling tepat
dilakukan pada kasus tersebut?

A. Lanjutkan minum pil sesuai jadwal 160. Seorang perempuan, umur 28 tahun, P3A0,
baru dipasang implanon di BPM. Hasil an-
B. Ganti cara kontrasepsi amnesis: umu anak terkecil 6 bulan. Hasil pe-
C. Minum 2 pil sekaligus meriksaan: TD 110/80 mmHg, P 22 x/menit,
N 84 x/menit, S 36,80C. Bidan lalu memberi-
D. Berhenti minum pil kan konseling mengenai kontrasepsi yang di-
gunakan tersebut.
E. Minum pil kondar
Berapakah lama efektivitas kontrasepsi pada
kasus tersebut?
158. Seorang perempuan, umur 30 tahun, datang
ke posyandu dengan keluhan mengalami A. 1 tahun
perdarahan bercak (sedikit-sedikit) selama 3
bulan terakhir. Hasil anamnesis: akseptor KB B. 2 tahun
Indoplant sejak 1 tahun yang lalu. Hasil pe- C. 3 tahun
D. 4 tahun lalu melakukan hubungan dengan suami
menggunakan kondom, namun bocor. Hasil
E. 5 tahun pemeriksaan: KU baik, TD 110/80mmHg, N
80x/menit, P 20x/menit, S 360C, konjungtiva
merah muda, payudara tidak ada pembesaran,
161. Seorang perempuan, umur 28 tahun, datang abdomen tidak tampak pembesaran uterus.
ke BPM dengan keluhan batang susuk kelu-
ar. Hasil anamnesis: ppemasangan KB susuk Perencanaan apakah yang paling tepat pada
dilakukan 2 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan: kasus tersebut?
KU baik, TD 110/80 mmHg, P 22 x/menit, N A. Lakukan rujukan
84 x/menit, S 36,80C, tampak implan di ujung
luka pemasangan, tidak ada tanda- infeksi. B. Konseling kontrasepsi darurat
Tindakan apakah yang paling tepat pada ka- C. Sarankan ibu untuk USG
sus tersebut?
D. Pemberian alat kontrasepsi
A. Menyarankan untuk mengganti metode
E. Konseling kemungkinan tidak hamil
B. Kolaborasi dengan dokter untuk penan-
gannnya

C. Membiarkan batang susuk dan segera 164. Seorang perempuan, umur 37 tahun, P4A0,
rujuk ke RS datang ke BPM bersama suaminya untuk
berkonsultasi mengenai metode KB. Ha-
D. Mencabut dan mengganti batang susuk sil anamnesis: menstruasi teratur, siklus 28
hari, anak terkecil 1 tahun, memiliki riwayat
E. Konseling preeklamsia dan perdarahan postpartum serta
berencana tidak ingin menambah anak. Ha-
sil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/
162. Seorang perempuan, umur 30 tahun, P2A0, menit, P 20 x/menit, abdomen tidak teraba
nifas 6 minggu datang ke BPM untuk kon- massa.
sultasi. Hasil anamnesis: tidak cocok meng-
gunakan metode hormonal, suami bekerja di Metode kontrasepsi apakah yang paling te-
luar kota, berencana memberikan ASI eksk- pat pada kasus tersebut?
lusif, memiliki riwayat infeksi panggul dan A. AKDR
dismenorhoe, sudah mendapatkan haid dan
belum berhubungan seksual. Hasil pemerik- B. AKBK
saan: KU baik, TD 120/70 mmHg, N 80 x/
menit, S 370C, P 20 x/menit, TFU tidak ter- C. Suntik
aba.
D. MOW
Metode kontrasepsi apakah yang paling te-
E. Kondom
pat pada kasus tersebut?

A. MAL
165. Seorang perempuan, umur 32 tahun, P2A0,
B. AKDR nifas 6 minggu, datang ke BPM untuk kon-
C. Kondom sultasi KB. Hasil anamnesis: berencana ASI
eksklusif, riwayat infeksi panggul, dismenor-
D. Metode kalender hoe, belum haid dan belum berhubungan
seksual. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
E. Senggama terputus 170/100 mmHg, N 80 x/menit, S 370C, P 20
x/menit, TFU tidak teraba.

163. Seorang perempuan, umur 37 tahun, P4A0, Metode kontrasepsi apakah yang tepat pada
datang ke BPM dengan keluhan takut hamil. kasus tersebut?
Hasil anamnesis: ibu mengaku 12 jam yang
A. MAL angannya ke BPM untuk ber-KB. Hasil an-
amnesis: pernah gagal IUD, sedang pengo-
B. AKDR batan sirosis hepatis. Hasil pemeriksaan: KU
C. AKBK baik, TD 110/70mmHg, N 80x/menit, P 20 x/
menit, S 360C. Konjungtiva merah muda, sk-
D. Suntik lera kuning, payudara tidak ada pembesaran,
abdomen tidak ada pembesaran uterus, ter-
E. Pil dapat pembesaran hati.

Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat


pada kasus tersebut?
166. Seorang perempuan, umur 17 tahun, datang
ke BPM untuk ber-KB. Hasil anamnesis: baru A. Pil
menikah 1 hari yang lalu dan belum melaku-
kan hubungan seksual. Hasil pemeriksaan: B. Suntik
KU baik, TD 90/70 mmHg, N 80 x/menit,
P 20 x/menit, S 360C. Konjungtiva merah C. AKDR
muda, payudara tidak ada pembesaran, abdo- D. AKBK
men tidak ada pembesaran uterus.
E. Kondom
Konseling KB apakah yang paling tepat pada
kasus tersebut?

A. MKJP 169. Seorang perempuan, umur 33 tahun, P3A0,


postpartum 30 hari, datang ke BPM untuk
B. Hormonal ber-KB. Hasil anamnesis: tidak mempunyai
C. Reversible riwayat penyakit, ibu bingung memilih alat
kontrasepsi yang tepat.Hasil pemeriksaan:
D. Irreversible TD 120/80 mmHg, N 80 x/m, P 24 x/m, S
360C.
E. Sederhana
Hak klien apakah yang harus diberikan ses-
uai kasus tersebut?
167. Seorang perempuan, umur 20 tahun, datang A. Pemberian informasi mengenai jenis KB
ke BPM konsultasi KB sederhana. Hasil an-
amnesis: baru menikah dan belum melaku- B. Pengambilan keputusan pemilihan kon-
kan hubungan seksual. Hasil pemeriksaan: trasepsi
KU baik, TD 90/70mmHg, N 80x/menit, P 20
x/menit, S 360C. Konjungtiva merah muda, C. Pelayananan pemeriksaan penunjang
payudara tidak ada pembesaran, abdomen ti- D. Pendampingan oleh pasangan
dak ada pembesaran uterus.
E. Efek Samping KB
Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat
pada kasus tersebut?

A. Pil 170. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang


ke Posbindu dengan keluhan haid yang tidak
B. Kondom teratur sejak 6 bulan terakhir. Hasil anamne-
C. Mini Pil sis: haid terakhir 2 bulan yang lalu, akseptor
AKDR, sering susah tidur, banyak berkerin-
D. Suntik 3 bulan gat di malam hari, serta ibu merasa sangat
khawatir. Hasil pemeriksaan: TD 130/90
E. Suntik 1 bulan mmHg, N 88 x/menit, S 36,7°C, abdomen ti-
dak teraba adanya massa, PP test (-).

Pendidikan kesehatan apakah yang paling te-


168. Seorang perempuan, umur 26 tahun, P2A0
pat untuk kasus tersebut?
postpartum 6 minggu, datang bersama pas-
A. Terapi hormone pengganti untuk mengu- E. Biopsi
rangi gejala menopause

B. Perubahan hormonal selama masa peri-


menopause 173. Seorang perempuan, umur 47 tahun, datang
ke BPM mengeluh haid tidak teratur selama 1
C. Diet tinggi kalsium untuk mencegah tahun. Hasil anamnesis: terkadang 3 bulan ti-
osteoporosis dak haid, kadang sangat banyak, cemas, dada
berdebar-debar, sulit tidur dan mudah tersing-
D. Olahraga teratur untuk memperkuat gung. Hasil pemeriksaan: TD 130/80 mmHg,
tulang N 88 x/menit, S 36 0C, P 18x/menit.
E. Pemakaian kontrasepsi hormonal Keluhan ini pada umumnya sering dialami
oleh siapakah pada kasus tersebut?

171. Seorang perempuan, umur 45 tahun, datang A. Penyakit jantung


ke BPM mengeluh terlambat haid 2 bulan. B. Pre-menopause
Hasil anamnesis: haid tidak teratur sejak 6
bulan terakhir, akseptor AKDR, sering mera- C. Gangguan psikologis
sakan panas, memerah, dan berkeringat pada
wajah. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, D. Penurunan fungsi tubuh
N 80 x/menit, S 36,5°C, abdomen tidak tera- E. Peningkatan aktivitas yang berlebihan
ba adanya massa.

Diagnosis apakah yang paling mungkin pada


kasus tersebut? 174. Seorang perempuan, umur 47 tahun, datang
ke BPM dengan keluhan mengalami haid se-
A. Perimenepause bulan dua kali sejak dua bulan terakhir. Hasil
B. Polimenorhoe anamnesis: biasanya haid teratur setiap bulan
dengan siklus 28-30 hari. Hasil pemeriksaan:
C. Menopause TD 110/70 mmHg, N 78 x/menit, S 36,7°C,P
24x/menit, abdomen tidak teraba adanya
D. Amenorhoe massa.
E. Hamil Diagnosis apakah yang paling mungkin pada
kasus tersebut?

172. Seorang perempuan, umur 52 tahun, datang A. Menorhagia


ke Rumah Sakit dengan keluhan keluar B. Metrorhagia
bercak darah segar dari jalan lahir setelah
bersenggama. Hasil anamnesis: sudah tidak C. Polimenorhea
mendapatkan haid sejak 1,5 tahun yang lalu,
tidak menggunakan kontrasepsi, dan sering D. Oligomenorhea
mengalami keputihan. Hasil pemeriksaan: E. Hipomenorhoe
TD 130/80 mmHg, N 84 x/menit, S 36,8°C,
abdomen tidak teraba adanya massa dan tidak
merasakan adanya nyeri tekan.
175. Seorang bidan melakukan pengkajian pada
Pemeriksaan apakah yang diperlukan untuk desa binaannya. Data yang diperoleh banyak
menegakkan diagnosis pada kasus tersebut? perempuan yang menjadi PSK sekitar 40%
dari usia reproduktif, sehingga banyak terjadi
A. Darah lengkap infeksi menular seksual (IMS), bahkan kasus
B. Pap smear blenore. Masyarakat berfikir kondisi yang
terjadi adalah hal biasa dan pelaku merupa-
C. USG vagina kan pahlawan keluarga.

D. IVA test
Tindakan awal apakah yang paling tepat E. Memberikan tablet besi
dilakukan pada kasus tersebut?

A. Penyuluhan
178. Seorang perempuan, umur 50 tahun, datang
B. Pendekatan tokoh masyarakat ke Puskesmas mengeluh keputihan. Hasil
anamnesis: tidak gatal, encer, tidak berbau,
C. Pemberdayaan ekonomi keluarga tidak haid sejak 2 tahun yang lalu. Hasil pe-
meriksaan: TD 130/80 mmHg, N 84 x/menit,
D. Mengembangkan kegiatan rohani
S 36,8°C, abdomen tidak teraba massa dan
E. Kerjasama dengan pihak kepolisian tidak merasakan nyeri tekan.

Pemeriksaan apakah yang diperlukan untuk


menegakkan diagnosis pada kasus tersebut?
176. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang
ke posyandu dengan keluhan menstrua- A. Pap smear
si yang sangat banyak. Hasil anamnesis:
merasa pusing dan lemas, sudah menstruasi B. Darah
selama 10 hari, siklus haid tidak teratur 2-3 C. Urin
bulan, kadang sulit tidur, dan gelisah, aksep-
tor AKDR. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 D. IVA
mmHg, N 92x/menit, P 20x/menit, S 370C,
abdomen tidak teraba massa, inspekulo tam- E. USG
pak darah mengalir dari OUI.

Penyebab apakah yang paling mungkin pada 179. Berdasarkan hasil survey pada sebuah Desa,
kasus tersebut? didapatkan data bahwa 65% WUS di Desa
A. Infeksi tersebut memiliki faktor risiko kanker ser-
viks, namun dari data cakupan pemeriksaan
B. Neoplasia IVA tes hanya 5% saja yang berpartisipasi
pada program tersebut di Puskesmas. Seba-
C. Menopause gian besar WUS lainnya tidak berpartisipasi
karena tidak mengetahui tentang IVA test dan
D. Gangguan hormonal
tidak punya biaya ke Puskesmas untuk me-
E. Penggunaan kontrasepsi meriksakan diri.

Tindakan apakah yang paling tepat sesuai


kasus tersebut?
177. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang
ke Puskesmas mengeluh haid sangat banyak. A. Edukasi
Hasil anamnesis: pusing, lemas, haid selama
10 hari, siklus tidak teratur, akseptor AKDR. B. Konseling
Hasil pemeriksaan: TD 90/60 mmHg, N C. Sosialisasi BPJS
100x/menit, P 24x/menit, S 370C, abdomen
tidak teraba massa, darah mengalir dari OUI, D. Melaporkan pada Dinas Sosial
pemeriksaan lab Hb 8 gr%.
E. Pendekatan kepada tokoh masyarakat
Tindakan awal apakah yang paling tepat
pada kasus tersebut?

A. Rujuk ke RS 180. Seorang perempuan, umur 50 tahun, datang


ke Puskesmas dengan keluhan cepat lelah.
B. Pasang infus Hasil anamnesis: sering merasa haus, sering
BAK terutama malam hari, BB turun ekstrim.
C. Tranfusi darah Hasil pemeriksaan: konjungtiva merah muda,
TD 140/80 mmHg, N 84 x/menit, S 36,8°C,
D. Memberikan pil KB
BB 54 kg (sebelumnya 65 kg).
Diagnosis apakah
yang paling
mungkin pada
kasus tersebut?

A. Infeksi saluran kemih

B. Diabetes mellitus

C. Hipertensi

D. Nokturia

E. Anemia

Anda mungkin juga menyukai