PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ
satu dengan organ lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di tulang yang
berfungsi untuk bergerak aktif. Selain itu otot merupakan jaringan pada tubuh hewan
yang bercirikan mampu berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus
dari sistem saraf.
Otot adalah bagian terbesar dalam tubuh manusia. Hampir setengah dari
keseluruhan berat tubuh manusia diumbang oleh otot, apalagi bagi atlet binaraga yang
hampir dari tubuhnya terdiri dari otot. Ada puluhan otot yang membantu untuk
menarik dan mengulur tulang-tulang. Setiap hari, ada ratusan otot yang bekerja.
Seperti pembentukkan raut muka dibantu oleh otot-otot wajah, untuk mencerna
makanan, ada ratusan otot dalam perut yang membantu usus dan lambung.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana fungsi otot rangka?
1.2.2 Bagaimana anatomi jaringan otot?
1.2.3 Bagaimana mekanik dari oto?
1.2.4 Apa itu energetika?
1.2.5 Apa itu penuaan pada otot?
1.2.6 Bagaimana integrasi otot dengan sistem lainnya?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui fungsi otot rangka.
1.3.2 Untuk mengetahui anatomi jaringan otot.
1.3.3 Untuk mengetahui mekanik dari otot.
1.3.4 Untuk mengetahui energetika.
1.3.5 Untuk mengetahui penuaan pada otot.
1.3.6 Untuk mengetahui integrasi otot dengan sistem lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fungsi Otot Rangka
Otot rangka adalah satu-satunya jaringan otot sukarela dalam tubuh manusia,
karena bisa dikendalikan secara sadar. Setiap gerakan fisik yang dilakukan seseorang
secara sadar seperti berbicara, berjalan, atau menulis membutuhkan kerja otot rangka.
Fungsi otot rangka adalah berkontraksi untuk menggerakkan bagian-bagian
tubuh lebih dekat ke tulang yang melekat pada otot. Sebagian besar otot rangka
melekat pada dua tulang di sepanjang sendi, sehingga otot berfungsi untuk
menggerakkan bagian-bagian tulang lebih dekat satu sama lain.
Sel otot rangka sama dengan sel otot jantung yaitu memiliki lurik. Namun, sel
otot rangka berbentuk silindris bercabang dan memiliki inti sel banyak di setiap
seratnya. Otot rangka bertanggung jawab atas gerakan yang Anda lakukan. Otot
rangka melekat pada tulang dan sebagian dikendalikan oleh sistem saraf pusat (SSP).
2.2 Anatomi Jaringan Otot
Jaringan otot berfungsi untuk menggerakan organ – organ dalam tubuh,
kemampuan untuk bergerak karena jaringan otot dapat berkontraksi. Didalamnya
molekul – molekul protein membangun sel otot dapat memanjang dan memendek
sehinggak organ – organ dalam tubuh dapat bergerak.
Jaringan otot dibagi menjadi 3 macam :
1. Jaringan Otot Polos
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga
bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos
mempunyai bentuk sel seperti gelendong, bagian tengah besar, dan ujungnya
meruncing. Dalam setiap sel otot polos terdapat satu inti sel yang terletak di tengah
dan bentuknya pipih. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh
saraf otonom (otot tidak sadar). Sehingga disebut otot involunter dan selnya
dilengkapi dengan serabut saraf dari sistem saraf otonom.
Gambar 1.1 Otot Polos
2. Jaringan Otot Lurik
Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot
ini melekat pada kerangka tubule atau pada bisep dan trisep. Dinamakan otot lurik
karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang
berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari
otot lurik adalah otot bergaris melintang.
Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan cahaya
berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik
berbentuk silindris atau serabut panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan
terletak di bagian tepi sarkoplasma.
Sumber energi lainnya pada otot, yaitu fosfokreatin. Fosfokreatin ini adalah
suatu bentuk persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat pada otot dalam
konsentrasi yang tinggi. Fosfokreatin tidak dapat digunakan secara langsung sebagai
sumber energi, tetapi dapat memberikan energinya kepada ADP.
Banyaknya fosfokreatin yang terdapat pada otot lurik, lebih dari lima kali
jumlah ATP. Proses terpecahkan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energi
tidak membutuhkan oksigen bebas (respirasi anaerob). Oleh karena itu, disebut proses
anaerob. Apabila otot melakukan kontraksi secara terus-menerus dalam jangka waktu
yang lama maka otot akan mengalami kelelahan. Hal tersebut terjadi sebagai akibat
turunnya kandungan konsentrasi ATP dan fosfokreatin. Sebaliknya, pada saat ini
justru akan terjadi kenaikan konsentrasi ADP, AMP, dan asam laktat.
Sumber lain untuk menghasilkan energi, yaitu dengan cara mengubah
glikogen menjadi glukosa (proses glikolisis). Proses glikolisis terjadi di sitoplasma
sel otot (sarkoplasma) yang membutuhkan enzim-enzim sebagai katalisator reaksi.
Proses ini terjadi cepat namun hasil ATP-nya sedikit. Proses ini dapat terjadi dalam
kondisi aerob (ada oksigen) atau dalam kondisi anaerob (tanpa ada oksigen).
Normalnya asam piruvat yang dihasilkan oleh reaksi glikolisis akan memasuki
mitokondria untuk menjalani proses selanjutnya yang disebut fosforilasi oksidatif.
Bila tidak tersedia cukup oksigen maka jalur anaerobiklah yang akan dominan, asam
piruvat tidak masuk ke mitokondria tetapi dimetabolisme menjadi asam laktat.
Biasanya persediaan kreatin fosfat di otot sangat sedikit. Persediaan ini harus
segera dipenuhi lagi dengan cara oksidasi karbohidrat. Cadangan karbohidrat di
dalam otot adalah glikogen. Glikogen dapat diubah dengan segera menjadi glukosa-6-
fospat. Perubahan tersebut merupakan tahapan pertama dari proses respirasi sel yang
berlangsung dalam mitokondria yang menghasilkan ATP. Glikogen adalah senyawa
yang tidak larut. Oleh karena itu, harus dilarutkan dahulu menjadi laktasidogen.
Laktasidogen ini diubah menjadi glukosa dan asam laktat. Glukosa yang dihasilkan
dioksidasi menjadi CO2, H2O, dan energi. Energi yang dibebaskan selanjutnya
digunakan untuk membentuk ATP dan fosfokreatin. Proses ini terjadi pada saat otot
berelaksasi, dan membutuhkan oksigen bebas (respirasi aerob). Oleh karena itu,
proses relaksasi disebut fase aerob.
Penimbunan asam laktat yang terlalu banyak di dalam otot, dapat
menyebabkan kelelahan. Asam laktat yang berlebihan tersebut akan dioksidasi oleh
oksigen, apabila terlalu banyak dibutuhkan oksigen untuk mengoksidasi asam laktat
dapat menyebabkan gangguan pada pernafasan (nafas tersengal-sengal).
Sistem otot dan sistem saraf juga bekerja sama untuk menjaga stabilitas
internal atau dikenal sebagai homeostasis. Menjaga suhu tubuh stabil mungkin salah
satu fungsi homeostatis yang paling penting dan otot membantu proses ini dengan
menggerakkan tubuh dan menghasilkan panas ketika keondisi menjadi terlalu dingin.
Otot biasanya menerima penrintah gerakan ini melalui otak, seperti disebutkan
sebelumnya reseptor dalam serat saraf sensorik yang terhubung ke otot-otot akan
mengirinkan sinyal memberitahu otak perubahan suhu besar yang terjadi pada
lingkungan. Dalam kasus kondisi dingin yang ekstrim, otak kemudian akan
mengaktifkan sejumlah tanggapan tubuh, termasuk gerakan otot.
Sistem otot dalam saluran pencernaan dan Otot-otot ini melapisi organ
pencernaan dan membantu memindahkan makanan dan produk sampingan
pencernaan melalui usus dan daerah pencernaan lainnya. saat makanan bergerak itu
akan dipecah oleh zat disekitarnya.
Pada saat bernapas Udara dapat masuk dan keluar paru-paru karena adanya
tekanan udara luar dengan udara dalam paru-paru. Perbedaan tekanan ini disebabkan
oleh terjadinya perubahan besar-kecilnya rongga udara, rongga perut, dan rongga
alveolus. Perubahan besarnya rongga ini terjadi karena kerja otot otot pernapasan,
yaitu otot antara tulang rusuk dan otot diafragma
4. Sistem otot dan sistem peredaran darah
Otot pada jantung adalah otot penyusun dinding jantung yang meliputi sel-sel
cardiomycocyte atau sel otot myocardiocyteal yang berjumlah satu atau dua, tetapi
adapun berjumlah tiga atau empat inti sel yang sangat jarang terjadi. Otot jantung
disebut juga myocardium. Myo artinya otot dan cardium artinya jantung. Otot jantung
bergerak di bawah kesadaran yang tak dipengaruhi oleh perintah otak atau saraf
pusat. Otot jantung merupakan gabungan otot polos dan otot lurik karena memiliki
kesamaan, sebagaimana otot jantung memiliki daerah gelap dan terang, memiliki
banyak inti sel yang terletak di tengah seperti otot lurik sedangkan otot polos
memiliki kesamaan sifat seperti bergerak secara tak sadar (involunter). Otot ini
bekerja tanpa lelah, tanpa beristirahat yang membuat darah terus mengalir artinya
manusia tetap hidup jika berhenti maka akan membuat kematian bagi manusia.
Secara histologis, saluran telur terdiri atas tiga lapisan yaitu lapisan paling
dalam disebut nurkosa yang disusun oleh sel-sel kolumnar bersilia yang diduga
berfungsi untuk membantu pergerakan dan nutrisi sel telur.Lapisan tengah dinamakan
muskularis, disusun oleh otot polos yang melingkar di sebelah dalam dan otot polos
memanjang di sebelah luar. Kontraksi peristaltic dari otot tersebut akan membantu
pergerakan sel telur ke dalam uterus.