Anda di halaman 1dari 12

Nama : Siti Endang Munawati

NIM : 431 417 025


Kelas : Pendidikan Biologi (A)

SISTEM OTOT

1). Fungsi Otot Rangka


Otot rangka adalah satu-satunya jaringan otot sukarela
dalam tubuh manusia, karena bisa dikendalikan secara sadar.
Setiap gerakan fisik yang dilakukan seseorang secara sadar
seperti berbicara, berjalan, atau menulis membutuhkan kerja
otot rangka.
Fungsi otot rangka adalah berkontraksi untuk
menggerakkan bagian-bagian tubuh lebih dekat ke tulang yang
melekat pada otot. Sebagian besar otot rangka melekat pada
dua tulang di sepanjang sendi, sehingga otot berfungsi untuk
menggerakkan bagian-bagian tulang lebih dekat satu sama lain.
Sel otot rangka sama dengan sel otot jantung yaitu
memiliki lurik. Namun, sel otot rangka berbentuk silindris
bercabang dan memiliki inti sel banyak di setiap seratnya.Otot
rangka bertanggung jawab atas gerakan yang Anda lakukan.
Otot rangka melekat pada tulang dan sebagian dikendalikan oleh
sistem saraf pusat (SSP).

2). Anatomi Jaringan Otot


Jaringan otot dibagi menjadi 3 macam :
a. Jaringan Otot Polos
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang
homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak
polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos mempunyai bentuk sel
seperti gelendong, bagian tengah besar, dan ujungnya
meruncing. Dalam setiap sel otot polos terdapat satu inti sel
yang terletak di tengah dan bentuknya pipih. Otot polos
berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom
(otot tidak sadar). Sehingga disebut otot involunter dan selnya
dilengkapi dengan serabut saraf dari sistem saraf otonom.

Gambar: Otot Polos


b.Jaringan Otot Lurik
Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena
sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka tubule atau
pada bisep dan trisep. Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di
bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang
berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh
sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris
melintang.
Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang
memantulkan cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan
terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik berbentuk silindris
atau serabut panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan
terletak di bagian tepi sarkoplasma.

Gambar: Otot Rangka


c. Jaringan Otot Jantung
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah
dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, namun Otot
jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Otot ini
tersusun atas serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling
berhubungan satu dengan lainnya. Setiap sel otot jantung
mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah
sarkoplasma. Ciri khas otot jantung adalah mempunyai diskus
interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap jika
dilihat dengan mikroskop.
Gambar: Otot Jantung

3). Mekanik dari Otot


Mekanisme kontraksi otot sebenarnya merupakan bagian
dari mekanisme kerja otot. Otot-otot berkontraksi dan melemas
untuk dapat menggerakan tubuh. Setiap kontraksi dan
pelemasan yang timbul merupakan respon dari sistem
saraf.Kunci dari mekanisme kontraksi otot adalah adanya sinyal
dari otak dan energi dari makanan yang dikonsumsi. Mekanisme
kontraksi otot dapat dijabarkan menjadi beberapa tahapan,
yaitu:
a. Sinyal dari sistem saraf
Mekanisme kontraksi otot dimulai ketika adanya sinyal dari
sistem saraf atau yang dikenal sebagai potensial aksi ke sel-sel
dalam otot. Sinyal dari sistem saraf melalui saraf motorik baru
diterima oleh sel-sel otot.
b. Reaksi kimia dalam otot
Sinyal dari sistem saraf akan diterima oleh sebuah zat
kimia bernama asetilkolin yang akan memicu berbagai reaksi
kimia. Reaksi kimia tersebut memicu keluarnya kalsium dalam
otot dan merangsang kinerja senyawa aktin dan miosin yang
dapat memendekkan otot atau kontraksi.
c. Melemasnya otot
Saat sinyal dari sistem saraf sudah tidak diberikan lagi
maka reaksi kimia dalam otot akan kembali seperti semula dan
membuat otot memanjang atau melemas.
Mekanisme kerja otot berbeda-beda, tergantung dari jenis
ototnya. Berikut adalah berbagai jenis otot manusia:
1. Otot lurik
Otot lurik adalah otot yang bisa dikendalikan secara sadar
dan merupakan otot yang umumnya digunakan untuk bergerak.
Otot-otot lurik tertempel pada tulang dan diikat dengan jaringan
keras yang dikenal sebagai tendon. Saat otot lurik berkontraksi,
tendon ikut bergerak dan menggerakan tulang.
2. Otot polos
Berbeda dengan otot lurik, otot polos adalah otot yang tidak
bisa digerakkan secara sadar. Otot polos dapat ditemukan di
organ-organ tubuh, seperti organ pencernaan.Mekanisme
kontraksi otot polos bekerja secara otomatis, tidak dapat diatur
dan bekerja secara bertahap dibandingkan dengan otot lurik..
Misalnya, pergerakan otot pencernaan lebih pelan dan teratur
saat makanan masuk ke organ sistem pencernaan daripada
pergerakan otot tangan yang cepat.
3. Otot jantung
Otot jantung berbeda dengan otot lurik ataupun polos,
meskipun serupa dengan otot polos, Anda tidak dapat
mengendalikan otot jantung secara sadar.Mekanisme kontraksi
otot jantung membuat otot jantung mampu memompa darah ke
seluruh tubuh dan mengubah kecepatan mekanisme kerja otot
sesuai dengan kebutuhan tubuh. Contohnya, otot jantung akan
memompa lebih pelan ketika Anda sedang beristirahat dan
memompa lebih cepat ketika Anda sedang beraktivitas.

4). Energitika dari Aktivitas Otot


Tubuh manusia terdiri berbagai macam otot yang
menyusun berbagai organ yang menyokong kehidupan. Otot
tidak hanya berperan sebagai pembentuk organ, tetapi juga
berfungsi dalam membantu untuk bisa bergerak secara
leluasa.Pergerakan ini didukung oleh mekanisme kontraksi otot
dalam membantu pergerakan dan kinerja dari organ-organ
tubuh.
Mekanisme kontraksi otot sebenarnya merupakan bagian
dari mekanisme kerja otot. Otot-otot berkontraksi dan melemas
untuk dapat menggerakan tubuh. Setiap kontraksi dan
pelemasan yang timbul merupakan respon dari sistem
saraf.Kunci dari mekanisme kontraksi otot adalah adanya sinyal
dari otak dan energi dari makanan yang dikonsumsi. Mekanisme
kontraksi otot dapat dijabarkan menjadi beberapa tahapan,
yaitu:
a. Sinyal dari sistem saraf
Mekanisme kontraksi otot dimulai ketika adanya sinyal dari
sistem saraf atau yang dikenal sebagai potensial aksi ke sel-sel
dalam otot. Sinyal dari sistem saraf melalui saraf motorik baru
diterima oleh sel-sel otot.
b. Reaksi kimia dalam otot
Sinyal dari sistem saraf akan diterima oleh sebuah zat
kimia bernama asetilkolin yang akan memicu berbagai reaksi
kimia. Reaksi kimia tersebut memicu keluarnya kalsium dalam
otot dan merangsang kinerja senyawa aktin dan miosin yang
dapat memendekkan otot atau kontraksi.
c. Melemasnya otot
Saat sinyal dari sistem saraf sudah tidak diberikan lagi
maka reaksi kimia dalam otot akan kembali seperti semula dan
membuat otot memanjang atau melemas.
Mekanisme kerja otot berbeda-beda, tergantung dari jenis
ototnya. Berikut adalah berbagai jenis otot manusia:
1. Otot lurik
Otot lurik adalah otot yang bisa dikendalikan secara
sadar dan merupakan otot yang umumnya digunakan untuk
bergerak. Otot-otot lurik tertempel pada tulang dan diikat
dengan jaringan keras yang dikenal sebagai tendon. Saat otot
lurik berkontraksi, tendon ikut bergerak dan menggerakan
tulang.
2. Otot polos
Berbeda dengan otot lurik, otot polos adalah otot yang
tidak bisa digerakkan secara sadar. Otot polos dapat
ditemukan di organ-organ tubuh, seperti organ
pencernaan.Mekanisme kontraksi otot polos bekerja secara
otomatis, tidak dapat diatur dan bekerja secara bertahap
dibandingkan dengan otot lurik.. Misalnya, pergerakan otot
pencernaan lebih pelan dan teratur saat makanan masuk ke
organ sistem pencernaan daripada pergerakan otot tangan
yang cepat.
3. Otot jantung
Otot jantung berbeda dengan otot lurik ataupun polos,
meskipun serupa dengan otot polos, Anda tidak dapat
mengendalikan otot jantung secara sadar.Mekanisme
kontraksi otot jantung membuat otot jantung mampu
memompa darah ke seluruh tubuh dan mengubah kecepatan
mekanisme kerja otot sesuai dengan kebutuhan
tubuh.Contohnya, otot jantung akan memompa lebih pelan
ketika Anda sedang beristirahat dan memompa lebih cepat
ketika Anda sedang beraktivitas.

5). Penuaan Pada Otot


Proses penuaan meupakan proses yang dialami setiap
makhluk hidup. Hal ini dapat berlangsung secara fisiologis
maupun patologis. Lansia bukan suatu penyakit, namun
merupakantahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang
ditandai dengan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan
stress lingkungan. Penurunan kemampuan berbagai organ,
fungsi dan sistemtubuh itu bersifat alamiah/fisiologis. Penurunan
tersebut disebabkan berkurangnya jumlah dankemampuan sel
tubuh. Pada umumnya tanda proses menua mulai tampak sejak
usia 45 tahun danakan menimbulkan masalah pada usia sekitar
60 tahun.
Banyak teori yang menjelaskan mengenai proses penuaan
sel antara lain teori Telomere,Teori “wear -and tear”, Teori
Mutasi Somatik, Teori “akumulasi kesalahan”,Teori
akumulasisampah, Teori autoimun, teori “Aging-Clock”, Teori
“Cross-Linkage”, Teori “radikal bebas“,Mitohormesis, dan
sekarang yang paling sering dianut adalah teori Telomer
Faktor yang memicu proses penuaan,yaitu:
a. Faktor Genetika. Faktor ini merupakan faktor bawaan
(keturunan), dan setiap orang memiliki faktor genetika yang
berbeda-beda.
 Penuaan dini: Orang yang memiliki keturunan penuaan dini
harus berwaspada dan berusaha mencegah efek negatif dari
faktor genetikanya.
 Penyakit turunan: Orang yang mengidap penyakit turunan
seperti penyakit jantung,hipertensi, atau diabetes harus
memperhatikan dan menjaga pola makan sertaaktivitasnya.
 Perbedaan tingkat intelegensia: Umumnya orang yang
memiliki intelegensia tinggilebih lambat menjadi tua. Itu
karena ia aktif berpikir dan melatih
kemampuanintelektualnya sehingga memperlambat proses
penurunan fungsi otak.
 Warna kulit: Biasanya orang yang berkulit putih lebih mudah
terserang osteoporosisdaripada mereka yang berkulit hitam.
 Kepribadian: Orang yang berambisi, bekerja keras, dan
dikejar-kejar tugasnya, lebihmudah tersinggung dan gelisah.
Ia sering cepat stres, yang mengakibatkannya rentan
penyakit.
b. Kebiasaan yang tidak sehat. Kesehatan kulit sangat
dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehari-hari. Kebiasaan buruk
seperti merokok, minum kopi dan alkohol, stres, sampai
kurang tidur, akan membuat kulit menjadi lebih kering. Kulit
yang kering menjadi salah satu penanda dari faktor penuaan
dini, karena pada usia produktif kulit manusia sebenarnya
masih memiliki tekstur yang baik. Namun berbagai kebiasaan
buruk itu membuat sel kulit menjadi rusak, dan kulit menjadi
lebih kering, karena kulit tidak mampu menangkap dan
mempertahankan air dalam lapisan kulitnya.
c. Efek lingkungan. Lingkungan juga bisa memberi pengaruh
buruk bagi kulit Anda. Misalnya saja terlalu sering berada di
ruangan berpendingin udara, udara kotor, polusi, sampai
radiasi matahari. "Namun yang paling 'jahat' adalah radiasi.
Sebaiknya gunakan krim tabir surya agar kulit tidak rusak dan
menjadi kanker.
d. Usia Proses aging atau penuaan akan dimulai pada usia 20-an,
namun kulit masih akan mampu menyeimbangkan dan
menghambat proses penuaan ini. Kulit akan berkurang
kemampuannya untuk memproduksi sel-sel kulit baru ketika
sudah memasuki usia di atas 30 tahun.
e. Kondisi fisik dan kesehatan Kulit merupakan salah satu salah
satu penanda fisik yang menonjol ketika tubuh mengalami
masalah kesehatan. "Ketika tubuh sedang sakit, efeknya akan
langsung terlihat pada kulit, misalnya menjadi kusam dan
tidak bercahaya," tukas Eddi. Jika kulit tidak dirawat dengan
tepat setelah mengalami sakit, kulit akan menjadi semakin
bermasalah dan rusak.
f. Perawatan diri Meski akan mengalami masalah penuaan kulit,
namun untuk mengurangi dampak kerusakan sebelum
waktunya.

6). Integrasi dengan Sistem Lainnya


a. Sistem otot dan saraf
Sistem otot dan sistem saraf juga bekerja sama untuk menjaga stabilitas
internal atau dikenal sebagai homeostasis. Menjaga suhu tubuh stabil mungkin
salah satu fungsi homeostatis yang paling penting dan otot membantu proses ini
dengan menggerakkan tubuh dan menghasilkan panas ketika keondisi menjadi
terlalu dingin. Otot biasanya menerima penrintah gerakan ini melalui otak, seperti
disebutkan sebelumnya reseptor dalam serat saraf sensorik yang terhubung ke
otot-otot akan mengirinkan sinyal memberitahu otak perubahan suhu besar yang
terjadi pada lingkungan. Dalam kasus kondisi dingin yang ekstrim, otak kemudian
akan mengaktifkan sejumlah tanggapan tubuh, termasuk gerakan otot.
b. Sistem otot dan pencernaan
Sistem otot dalam saluran pencernaan dan Otot-otot ini melapisi organ
pencernaan dan membantu memindahkan makanan dan produk sampingan
pencernaan melalui usus dan daerah pencernaan lainnya. saat makanan bergerak
itu akan dipecah oleh zat disekitarnya.
c. Sistem otot dan sistem pernapasan
Pada saat bernapas Udara dapat masuk dan keluar paru-paru karena
adanya tekanan udara luar dengan udara dalam paru-paru. Perbedaan tekanan ini
disebabkan oleh terjadinya perubahan besar-kecilnya rongga udara, rongga perut,
dan rongga alveolus. Perubahan besarnya rongga ini terjadi karena kerja otot otot
pernapasan, yaitu otot antara tulang rusuk dan otot diafragma.
d. Sistem otot dan sistem peredaran darah
Otot pada jantung adalah otot penyusun dinding jantung yang meliputi sel-
sel cardiomycocyte atau sel otot myocardiocyteal yang berjumlah satu atau dua,
tetapi adapun berjumlah tiga atau empat inti sel yang sangat jarang terjadi. Otot
jantung disebut juga myocardium. Myo artinya otot dan cardium artinya jantung.
Otot jantung bergerak di bawah kesadaran yang tak dipengaruhi oleh perintah otak
atau saraf pusat. Otot jantung merupakan gabungan otot polos dan otot lurik
karena memiliki kesamaan, sebagaimana otot jantung memiliki daerah gelap dan
terang, memiliki banyak inti sel yang terletak di tengah seperti otot lurik
sedangkan otot polos memiliki kesamaan sifat seperti bergerak secara tak sadar
(involunter). Otot ini bekerja tanpa lelah, tanpa beristirahat yang membuat darah
terus mengalir artinya manusia tetap hidup jika berhenti maka akan membuat
kematian bagi manusia.
e. Sistem otot dan sistem reproduksi
Secara histologis, saluran telur terdiri atas tiga lapisan yaitu lapisan paling
dalam disebut nurkosa yang disusun oleh sel-sel kolumnar bersilia yang diduga
berfungsi untuk membantu pergerakan dan nutrisi sel telur.Lapisan tengah
dinamakan muskularis, disusun oleh otot polos yang melingkar di sebelah dalam
dan otot polos memanjang di sebelah luar. Kontraksi peristaltic dari otot tersebut
akan membantu pergerakan sel telur ke dalam uterus.
f. Sistem otot dan sistem penglihatan
Pada bagian mata pada manusiaterdapat otot siliaris yaitukomponen
lapisan koroid di anterior.otot silaris akan meraksasi dan lensa mendatar untuk
penglihatan jauh. Otot silaris kontraksi untuk membuatlensa menjadi lebih
cembung dan lebih kuat untuk penglihatan dekat.

Anda mungkin juga menyukai