Otot rangka adalah satu-satunya jaringan otot sukarela dalam tubuh manusia, karena bisa dikendalikan secara sadar. Setiap gerakan fisik yang dilakukan seseorang secara sadar seperti berbicara, berjalan, atau menulis membutuhkan kerja otot rangka. Fungsi otot rangka adalah berkontraksi untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh lebih dekat ke tulang yang melekat pada otot. Sebagian besar otot rangka melekat pada dua tulang di sepanjang sendi, sehingga otot berfungsi untuk menggerakkan bagian-bagian tulang lebih dekat satu sama lain. Sel otot rangka sama dengan sel otot jantung yaitu memiliki lurik. Namun, sel otot rangka berbentuk silindris bercabang dan memiliki inti sel banyak di setiap seratnya.Otot rangka bertanggung jawab atas gerakan yang Anda lakukan. Otot rangka melekat pada tulang dan sebagian dikendalikan oleh sistem saraf pusat (SSP).
2). Anatomi Jaringan Otot
Jaringan otot dibagi menjadi 3 macam : a. Jaringan Otot Polos Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos mempunyai bentuk sel seperti gelendong, bagian tengah besar, dan ujungnya meruncing. Dalam setiap sel otot polos terdapat satu inti sel yang terletak di tengah dan bentuknya pipih. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom (otot tidak sadar). Sehingga disebut otot involunter dan selnya dilengkapi dengan serabut saraf dari sistem saraf otonom.
Gambar: Otot Polos
b.Jaringan Otot Lurik Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka tubule atau pada bisep dan trisep. Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang. Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik berbentuk silindris atau serabut panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak di bagian tepi sarkoplasma.
Gambar: Otot Rangka
c. Jaringan Otot Jantung Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, namun Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Otot ini tersusun atas serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Setiap sel otot jantung mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Ciri khas otot jantung adalah mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat dengan mikroskop. Gambar: Otot Jantung
3). Mekanik dari Otot
Mekanisme kontraksi otot sebenarnya merupakan bagian dari mekanisme kerja otot. Otot-otot berkontraksi dan melemas untuk dapat menggerakan tubuh. Setiap kontraksi dan pelemasan yang timbul merupakan respon dari sistem saraf.Kunci dari mekanisme kontraksi otot adalah adanya sinyal dari otak dan energi dari makanan yang dikonsumsi. Mekanisme kontraksi otot dapat dijabarkan menjadi beberapa tahapan, yaitu: a. Sinyal dari sistem saraf Mekanisme kontraksi otot dimulai ketika adanya sinyal dari sistem saraf atau yang dikenal sebagai potensial aksi ke sel-sel dalam otot. Sinyal dari sistem saraf melalui saraf motorik baru diterima oleh sel-sel otot. b. Reaksi kimia dalam otot Sinyal dari sistem saraf akan diterima oleh sebuah zat kimia bernama asetilkolin yang akan memicu berbagai reaksi kimia. Reaksi kimia tersebut memicu keluarnya kalsium dalam otot dan merangsang kinerja senyawa aktin dan miosin yang dapat memendekkan otot atau kontraksi. c. Melemasnya otot Saat sinyal dari sistem saraf sudah tidak diberikan lagi maka reaksi kimia dalam otot akan kembali seperti semula dan membuat otot memanjang atau melemas. Mekanisme kerja otot berbeda-beda, tergantung dari jenis ototnya. Berikut adalah berbagai jenis otot manusia: 1. Otot lurik Otot lurik adalah otot yang bisa dikendalikan secara sadar dan merupakan otot yang umumnya digunakan untuk bergerak. Otot-otot lurik tertempel pada tulang dan diikat dengan jaringan keras yang dikenal sebagai tendon. Saat otot lurik berkontraksi, tendon ikut bergerak dan menggerakan tulang. 2. Otot polos Berbeda dengan otot lurik, otot polos adalah otot yang tidak bisa digerakkan secara sadar. Otot polos dapat ditemukan di organ-organ tubuh, seperti organ pencernaan.Mekanisme kontraksi otot polos bekerja secara otomatis, tidak dapat diatur dan bekerja secara bertahap dibandingkan dengan otot lurik.. Misalnya, pergerakan otot pencernaan lebih pelan dan teratur saat makanan masuk ke organ sistem pencernaan daripada pergerakan otot tangan yang cepat. 3. Otot jantung Otot jantung berbeda dengan otot lurik ataupun polos, meskipun serupa dengan otot polos, Anda tidak dapat mengendalikan otot jantung secara sadar.Mekanisme kontraksi otot jantung membuat otot jantung mampu memompa darah ke seluruh tubuh dan mengubah kecepatan mekanisme kerja otot sesuai dengan kebutuhan tubuh. Contohnya, otot jantung akan memompa lebih pelan ketika Anda sedang beristirahat dan memompa lebih cepat ketika Anda sedang beraktivitas.
4). Energitika dari Aktivitas Otot
Tubuh manusia terdiri berbagai macam otot yang menyusun berbagai organ yang menyokong kehidupan. Otot tidak hanya berperan sebagai pembentuk organ, tetapi juga berfungsi dalam membantu untuk bisa bergerak secara leluasa.Pergerakan ini didukung oleh mekanisme kontraksi otot dalam membantu pergerakan dan kinerja dari organ-organ tubuh. Mekanisme kontraksi otot sebenarnya merupakan bagian dari mekanisme kerja otot. Otot-otot berkontraksi dan melemas untuk dapat menggerakan tubuh. Setiap kontraksi dan pelemasan yang timbul merupakan respon dari sistem saraf.Kunci dari mekanisme kontraksi otot adalah adanya sinyal dari otak dan energi dari makanan yang dikonsumsi. Mekanisme kontraksi otot dapat dijabarkan menjadi beberapa tahapan, yaitu: a. Sinyal dari sistem saraf Mekanisme kontraksi otot dimulai ketika adanya sinyal dari sistem saraf atau yang dikenal sebagai potensial aksi ke sel-sel dalam otot. Sinyal dari sistem saraf melalui saraf motorik baru diterima oleh sel-sel otot. b. Reaksi kimia dalam otot Sinyal dari sistem saraf akan diterima oleh sebuah zat kimia bernama asetilkolin yang akan memicu berbagai reaksi kimia. Reaksi kimia tersebut memicu keluarnya kalsium dalam otot dan merangsang kinerja senyawa aktin dan miosin yang dapat memendekkan otot atau kontraksi. c. Melemasnya otot Saat sinyal dari sistem saraf sudah tidak diberikan lagi maka reaksi kimia dalam otot akan kembali seperti semula dan membuat otot memanjang atau melemas. Mekanisme kerja otot berbeda-beda, tergantung dari jenis ototnya. Berikut adalah berbagai jenis otot manusia: 1. Otot lurik Otot lurik adalah otot yang bisa dikendalikan secara sadar dan merupakan otot yang umumnya digunakan untuk bergerak. Otot-otot lurik tertempel pada tulang dan diikat dengan jaringan keras yang dikenal sebagai tendon. Saat otot lurik berkontraksi, tendon ikut bergerak dan menggerakan tulang. 2. Otot polos Berbeda dengan otot lurik, otot polos adalah otot yang tidak bisa digerakkan secara sadar. Otot polos dapat ditemukan di organ-organ tubuh, seperti organ pencernaan.Mekanisme kontraksi otot polos bekerja secara otomatis, tidak dapat diatur dan bekerja secara bertahap dibandingkan dengan otot lurik.. Misalnya, pergerakan otot pencernaan lebih pelan dan teratur saat makanan masuk ke organ sistem pencernaan daripada pergerakan otot tangan yang cepat. 3. Otot jantung Otot jantung berbeda dengan otot lurik ataupun polos, meskipun serupa dengan otot polos, Anda tidak dapat mengendalikan otot jantung secara sadar.Mekanisme kontraksi otot jantung membuat otot jantung mampu memompa darah ke seluruh tubuh dan mengubah kecepatan mekanisme kerja otot sesuai dengan kebutuhan tubuh.Contohnya, otot jantung akan memompa lebih pelan ketika Anda sedang beristirahat dan memompa lebih cepat ketika Anda sedang beraktivitas.
5). Penuaan Pada Otot
Proses penuaan meupakan proses yang dialami setiap makhluk hidup. Hal ini dapat berlangsung secara fisiologis maupun patologis. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakantahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Penurunan kemampuan berbagai organ, fungsi dan sistemtubuh itu bersifat alamiah/fisiologis. Penurunan tersebut disebabkan berkurangnya jumlah dankemampuan sel tubuh. Pada umumnya tanda proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun danakan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun. Banyak teori yang menjelaskan mengenai proses penuaan sel antara lain teori Telomere,Teori “wear -and tear”, Teori Mutasi Somatik, Teori “akumulasi kesalahan”,Teori akumulasisampah, Teori autoimun, teori “Aging-Clock”, Teori “Cross-Linkage”, Teori “radikal bebas“,Mitohormesis, dan sekarang yang paling sering dianut adalah teori Telomer Faktor yang memicu proses penuaan,yaitu: a. Faktor Genetika. Faktor ini merupakan faktor bawaan (keturunan), dan setiap orang memiliki faktor genetika yang berbeda-beda. Penuaan dini: Orang yang memiliki keturunan penuaan dini harus berwaspada dan berusaha mencegah efek negatif dari faktor genetikanya. Penyakit turunan: Orang yang mengidap penyakit turunan seperti penyakit jantung,hipertensi, atau diabetes harus memperhatikan dan menjaga pola makan sertaaktivitasnya. Perbedaan tingkat intelegensia: Umumnya orang yang memiliki intelegensia tinggilebih lambat menjadi tua. Itu karena ia aktif berpikir dan melatih kemampuanintelektualnya sehingga memperlambat proses penurunan fungsi otak. Warna kulit: Biasanya orang yang berkulit putih lebih mudah terserang osteoporosisdaripada mereka yang berkulit hitam. Kepribadian: Orang yang berambisi, bekerja keras, dan dikejar-kejar tugasnya, lebihmudah tersinggung dan gelisah. Ia sering cepat stres, yang mengakibatkannya rentan penyakit. b. Kebiasaan yang tidak sehat. Kesehatan kulit sangat dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehari-hari. Kebiasaan buruk seperti merokok, minum kopi dan alkohol, stres, sampai kurang tidur, akan membuat kulit menjadi lebih kering. Kulit yang kering menjadi salah satu penanda dari faktor penuaan dini, karena pada usia produktif kulit manusia sebenarnya masih memiliki tekstur yang baik. Namun berbagai kebiasaan buruk itu membuat sel kulit menjadi rusak, dan kulit menjadi lebih kering, karena kulit tidak mampu menangkap dan mempertahankan air dalam lapisan kulitnya. c. Efek lingkungan. Lingkungan juga bisa memberi pengaruh buruk bagi kulit Anda. Misalnya saja terlalu sering berada di ruangan berpendingin udara, udara kotor, polusi, sampai radiasi matahari. "Namun yang paling 'jahat' adalah radiasi. Sebaiknya gunakan krim tabir surya agar kulit tidak rusak dan menjadi kanker. d. Usia Proses aging atau penuaan akan dimulai pada usia 20-an, namun kulit masih akan mampu menyeimbangkan dan menghambat proses penuaan ini. Kulit akan berkurang kemampuannya untuk memproduksi sel-sel kulit baru ketika sudah memasuki usia di atas 30 tahun. e. Kondisi fisik dan kesehatan Kulit merupakan salah satu salah satu penanda fisik yang menonjol ketika tubuh mengalami masalah kesehatan. "Ketika tubuh sedang sakit, efeknya akan langsung terlihat pada kulit, misalnya menjadi kusam dan tidak bercahaya," tukas Eddi. Jika kulit tidak dirawat dengan tepat setelah mengalami sakit, kulit akan menjadi semakin bermasalah dan rusak. f. Perawatan diri Meski akan mengalami masalah penuaan kulit, namun untuk mengurangi dampak kerusakan sebelum waktunya.
6). Integrasi dengan Sistem Lainnya
a. Sistem otot dan saraf Sistem otot dan sistem saraf juga bekerja sama untuk menjaga stabilitas internal atau dikenal sebagai homeostasis. Menjaga suhu tubuh stabil mungkin salah satu fungsi homeostatis yang paling penting dan otot membantu proses ini dengan menggerakkan tubuh dan menghasilkan panas ketika keondisi menjadi terlalu dingin. Otot biasanya menerima penrintah gerakan ini melalui otak, seperti disebutkan sebelumnya reseptor dalam serat saraf sensorik yang terhubung ke otot-otot akan mengirinkan sinyal memberitahu otak perubahan suhu besar yang terjadi pada lingkungan. Dalam kasus kondisi dingin yang ekstrim, otak kemudian akan mengaktifkan sejumlah tanggapan tubuh, termasuk gerakan otot. b. Sistem otot dan pencernaan Sistem otot dalam saluran pencernaan dan Otot-otot ini melapisi organ pencernaan dan membantu memindahkan makanan dan produk sampingan pencernaan melalui usus dan daerah pencernaan lainnya. saat makanan bergerak itu akan dipecah oleh zat disekitarnya. c. Sistem otot dan sistem pernapasan Pada saat bernapas Udara dapat masuk dan keluar paru-paru karena adanya tekanan udara luar dengan udara dalam paru-paru. Perbedaan tekanan ini disebabkan oleh terjadinya perubahan besar-kecilnya rongga udara, rongga perut, dan rongga alveolus. Perubahan besarnya rongga ini terjadi karena kerja otot otot pernapasan, yaitu otot antara tulang rusuk dan otot diafragma. d. Sistem otot dan sistem peredaran darah Otot pada jantung adalah otot penyusun dinding jantung yang meliputi sel- sel cardiomycocyte atau sel otot myocardiocyteal yang berjumlah satu atau dua, tetapi adapun berjumlah tiga atau empat inti sel yang sangat jarang terjadi. Otot jantung disebut juga myocardium. Myo artinya otot dan cardium artinya jantung. Otot jantung bergerak di bawah kesadaran yang tak dipengaruhi oleh perintah otak atau saraf pusat. Otot jantung merupakan gabungan otot polos dan otot lurik karena memiliki kesamaan, sebagaimana otot jantung memiliki daerah gelap dan terang, memiliki banyak inti sel yang terletak di tengah seperti otot lurik sedangkan otot polos memiliki kesamaan sifat seperti bergerak secara tak sadar (involunter). Otot ini bekerja tanpa lelah, tanpa beristirahat yang membuat darah terus mengalir artinya manusia tetap hidup jika berhenti maka akan membuat kematian bagi manusia. e. Sistem otot dan sistem reproduksi Secara histologis, saluran telur terdiri atas tiga lapisan yaitu lapisan paling dalam disebut nurkosa yang disusun oleh sel-sel kolumnar bersilia yang diduga berfungsi untuk membantu pergerakan dan nutrisi sel telur.Lapisan tengah dinamakan muskularis, disusun oleh otot polos yang melingkar di sebelah dalam dan otot polos memanjang di sebelah luar. Kontraksi peristaltic dari otot tersebut akan membantu pergerakan sel telur ke dalam uterus. f. Sistem otot dan sistem penglihatan Pada bagian mata pada manusiaterdapat otot siliaris yaitukomponen lapisan koroid di anterior.otot silaris akan meraksasi dan lensa mendatar untuk penglihatan jauh. Otot silaris kontraksi untuk membuatlensa menjadi lebih cembung dan lebih kuat untuk penglihatan dekat.