NIM : 1914314201045
RESUME MATERI.
Resep adalah Bahasa tertulis berupa surat dari dokter kepada apoteker, rsesp disini
digunakan oleh dokter untuk memberitahukan kepada apoteker agar meyediakan obat bagi
pasiennya. Rsesp disini melibatkan dua profesi yang berbeda sehingga butuh kerja sama yang
baik.
Secara umum resep terdiri dari super skripsio, in skripsio, sub skripsio, dan signature.
a. Identitas dokter
b. Surat ijin praktik
c. No. resep
d. Alamat
e. No. telpon dokter jika diperlukan
2. untuk in skripsio berisi no. resep dan tanggal pembuatan resep. Diawali dengan huruf R yang
berarti ambilkan. Dalam in skripsio ini berisi :
3. sub skripsio merupakan arahan untuk peracikan obat, diakhiri dengan garis penutup yang
terakhir dibubuhi paraf dokter.
4. signature menunjukkan arahan penggunaan konsumsi obat, terdiri dari huruf S yang berarti
lambang. Ada beberapa singkatan yang sering digunakan yaitu :
a. dd : dosis sehari
b. tablet : bentuk obat
c. pc : sesudah makan
d. prn : obat digunakan seperlunya
Setiap resep menandakan bahwa terdiri dari satu obat yang akan diberikan kepada pasien,
dalam 1 lembar kertas bisa terdiri dari beberapa resep.
1. ditulis lengkap nama obat, bentuknya, sediannya,jumlah obat ditulis dengan angka
romawi dan didahului dengan angka romawi.
2. Signature diawali dengan huruf S
3. Diakhiri dengan garis penutup dan paraf dokter
4. Jika dirasa sudah cukup dan masih ada ruang dikertas ditutup dengan tanda coretan agar
resep tidak disalah gunakan.
Penyerahan obat atas resep dokter harus dilengkapi atiket. Untuk etiket warna putih yaitu
untuk obat dalam dan etiket warna biru untuk obat luar. Etiket atau label obat disini menandakan
untuk apa obat ini digunakan.
Apoteker wajib memberikan informasi obat yang akan diberikan kepada pasien.
Informasi ini meliputi 6 yaitu :
1. Waktu pemberian : ada beberapa obat yang harus diberikan dalam waktu tertentu, untuk
mencapai efek yang optimal dan menghindari efek samping tertentu. Misalnya untuk obat
lambung diberikan sebelum makan hal ini agar penyerapa obat berlangsung dengan baik.
Sebaliknya untuk obat nyeri diberikan sesudah makan agar mengurangi iritasi pada
lambung.
2. Cara mengkonsumsi terdiri dari :
a. Oral melalui mulut
b. Sublingual melalui bawah lida biasanya obat jantung
c. Rektal melalui dubur
d. Inhalasi melalui semprotan ke mulut
e. Topikasi melalui hati
3. durasi pemberian obat : ada beberapa obat yang diberikan berdasarkan durasi waktu,
misalnya jika obat nyeri maka setelah nyeri hilang obat bisa dihentikan, tetapi jika antibiotic
harus dituntaskan agar parasit yang didalam tubuh benar-benar habis.
5. efek samping obat misalnya terdapat beberapa obat contohnya anti histamine yang
memberikan rasa ngantuk, akan tetapi untuk obat-obat tertentu tidak ada yang bisa
memprediksikan efek samping yang terjadi pada pasien. Jadi jika terdapat reaksi dari pasien yang
dirasa berbeda maka anggota keluarga atau pasien harus segera menghubungi tim kesehatan.
6. interaksi obat : pasien harus diingatkan bahwa jika meminum dua obat secara bersaaan
maka akan menimbilkan interaksi yang akan mempengaruhi obat tersebut. Hati-hati terhadap
obat yang dijual bebas dan tradisional yang mungkin akan berinteraksi dengan obat yang sedang
dikonsumsi pasien. Solusi terbaiknya yaitu harusnya apoteker harus bertanya obat apa yang
sedang dikonsumsi pasien. Jika terdapat kekeliruan resep maka harus diberitahukan kepada
dokter, jika dokter tetap pada pendiriannya, dokter wajib membubuhkan tanda tangan dan
salinannya juga wajib ditanda tangani oleh farmasis.
Dosis merupaka jumlah atau takaran obat yang diberikan kepada pasien dalam satuan
berat, isi (volume) atau unit. Istilah dosis terdapat banyak sekali, hal ini diantaranya.
MACAM-MACAM DOSIS
A. Dosis minimal yaitu dosis yang paling kecil yang masih memberikan efek terapeutik.
B. Dosis maksimal yaitu dosis yang tertinggi yang masih dapat diberikan tanpa efek toksik
C. Dosis permulaan yaitu dosis yang diberikan pada permulaan penggunaan obat untuk
mencapai kadar tertentu dalam darah.
D. Dosis pemeliharaan yaitu dosis untuk menjaga agar penyakitnya tidak kambuh lagi.
E. Dosis terapeutik yaitu dosis lazim, dosis medicinalis atau dosis optimal atau yang paling
baik.
F. Dosis toksik yaitu penggunaan obat melebihi dosis maksimal.
G. Dosis letal yaitu dosis yang menimbulkan kematian.
H. Dosis ganda yaitu pemberian tunggal yang berulang mengakibatkan akumulasi obat dan
supaya MEC (minimal effect concentration) tercapai.