Anda di halaman 1dari 2

TOXICOLOGI OBAT

Hampir semua obat pada dosis yg cukup besar menimbulkan efek toksik / racun yang pada akhirnya
dapat mengakibatkan kematian.

DT ; Dosis toksik

DL ; Dosis letal

ED ; Efektif dosis

Untuk menilai keamanan suatu dan efek suatu obat , dilakukan dengan binatang binatang
percobaan.

Yang ditentukan adalah khusus ED50 yaitu dosis yang menghasilkan efek pada 50% dari jumlah
binatang percobaan dan ED50 yaitu dosis yang mematikan pada 50% binatang percobaan.

Perbandingan antara kedua dosis ini dinamakan indeks terapi. Semakin besar indeks ini semakin
aman penggunaan obat tersebut.

Luas terapi adalah jarak antara LD50 dan ED50 , juga disebut jarak keamanan atau safety margin.

Contoh Obat yang Index terapinya sempit : obat jantung

Contoh Obat yang index terapinya lebar : parasetamol

Makin besar Index terapi maka makin makin aman obat tersebut

Urutan toksisitas ditinjau dari rute pemberian : IV > inhalasi >IP > SC > IM > intra dermal > Oral >
topical

Contoh efek toksisitas pada obat :

Emesis , konstipasi bradicardi , takhicardi , taksia, koma, depresi

Cara penangan :

1. Pencucian / lavage : racun harus segera dikeluarkan dari lambung ( NaHCO3, larutan garam
Ca, NaCl fisiologis, Air )
2. Emesis : Jika racun masih di sal cerna ( Sirup Ipecac, Apomorfin , larutan sabun, rangsangan
mekanik)
3. Adsorbent : jika racun dapat diserap oleh absorbent ( Karbon aktif , Kaolin , Attapulgit ,
Kolestiramin )
4. Katartik : Jika zat toksik sudah masuk usus ( MgSO4, Mg Sitrat, Na Sulfat , Na Fosfat, Sorbitol
sebagai pencahar)
5. Demulsen : Es krim, Susu, putih telur ( melapisi mukosa )
6. Dekontaminasi topical : Air , sabun ( untuk zat iritan )
7. Meningkatkan eliminasi zat toksik : Diuretik yang kuat (yang dapat dikeluarkan oleh zat
diuretic kuat : Acetaminophen, Fenotiazin) ; Dialisis, Pengasaman dan pembasaan urine
8. Antidot : secara kimia, reseptor, disposional , fungsional

Jika mengalami keracunan dengan gejala :


1. Kolinesterase INH maka antidotnya : Atropin
2. Stimulan SSP maka antidotnya Diazepam
3. Hipoglikemik maka antidotnya Dextrose
4. Anaphylaksis maka antidotnya Adrenalin
5. Hipotensi maka antidotnya Dopamin
6. Opioid maka antidotnya Nalokson
7. Hipertensi heparin maka antidotnya Nitroprusid
8. Antikoagulan oral maka antidotnya Protamin sulfat
9. Acetaminophen maka antidotnya Vitamin K

Anda mungkin juga menyukai