Disusun Oleh :
Desi Yulita R.
Haenor Rafik
Eka Nata Lintang
Eva Maulidiyah K.
Yumi Octavias Quraini
DEFINISI URETHRITIS
• Urethritis adalah suatu inflamasi uretra atau suatu infeksi yang menyebar
naik yang digolongkan sebagai infeksi gonoreal dan nongonoreal. Namun
demikian kedua kondisi tersebut dapat terjadi pada satu pasien. (Nursalam,
2008).
• Urethritis adalah peradangan uretra oleh berbagai penyebab dan merupakan
sindrom yang sering terjadi pada pria. (Sylvia A. Price, 2006).
KLASIFIKASI PENYAKIT URETHRITIS
1. URETHRITIS AKUT
• Penyakit ini disebabkan asending infeksi atau sebaliknya oleh karena prostate
mengalami infeksi. Keadaan ini lebih sering diderita kaum pria.
• Tanda dan gejalanya misalnya mukosa merah udematus, terdapat cairan
eksudat yang purulent, Ada ulserasi pada uretra.
• Pemeriksaan diagnostik biasanya dilakukan pemeriksaan terhadap secret uretra
untuk mengetahui kuman penyebab.
• Tindakan pengobatan diberikan antibiotika. Bila terjadi striktuka, lakukan
dilatasi uretra dengan menggunakan bougil.
2. UERTHRITIS KRONIS
• Penyebabnya adalah pengobatan yang tidak sempurna pada masa akut, prostatitis kronis dan striktura uretra.
• Tanda dan gejalanya mukosa terlihat granuler dan merah, jika dilihat secara mikroskopis tampak infiltrasi dari
leukosit, sel plasma, sedikit sel leukosit, fibroblast bertambah, getah uretra (+), dapat dilihat pada pagi hari
sebelum bak pertama, uretra iritasi, vesikal iritasi, prostatitis, dan cystitis.
• Tindakan pengobatan berupa pemberian antibiotika sesuai dengan bakteri penyebabnya dan berikanlah banyak
minum.
• Komplikasinya dapat terjadi peradangan yang dapat menjalar ke prostate.
3. URETHRITIS GONOKOKUS
• Penyebabnya adalah bakteri Neisseria gonorhoeoe (gonokokus).
• Tanda dan gejalalanya mukosa merah udematus, terdapat cairan eksudat yang purulent, Ada ulserasi pada
uretra. Jika dilihat secara mikroskopisterlihat infiltrasi leukosit sel – sel plasma dan sel – sel limfosit, ada rasa
gatal yang menggelitik, gejala khas pada urethritis gonorhea yaitu morning sickness.
4. Urethritis non gonokokus (non spesifik)
• Urethritis non gonokokus (sinonim dengan urethritis non spesifik) merupakan penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seksual yang paling sering diketemukan. Pada pria, lender uretra yang mukopurulen dan disuria terjadi
dalam beberapa hari sampai beberapa minggu setelah melakukan hubungan kelamin dengan wanita yang terinfeksi.
Lendir mengandung sel nanah tetapi gonokokus tidak dapat di deteksi secara mikroskopis atau kultur.
• Perjalanan penyakit ini dapat mengalami resolusi dalam 2-4 minggu, sebagai akibat pengobatan atau kadang –
kadang spontan dan jika tidak dilakukan penatalaksanaan dengan benar akan menjadi kronik.
ETIOLOGI
• Penyebab klasik dari urethritis adalah infeksi yang dikarenakan oleh Neisseria Gonorhoea. Akan tetapi saat
ini urethritis disebabkan oleh infeksi dari spesies Chlamydia, Eserchia Coli atau Mycoplasma. Secara umum
penyebab dari urethritis adalah sebagai berikut :
• Kuman Gonorrhoe (N.Gonorhoe).
• Kuman Non-Gonorrhoe (Klamidia Trakomatik atau Urea Plasma Urelytikum).
• Tindakan invasif.
• Iritasi batu ginjal.
• Trihomonas vaginalis.
A N AT O M I F I S I O L O G I U R E T H R I T I S
1. PROMOSI KESEHATAN
• Perawat bisa melaksanakan penyuluhan-penyuluhan mengenai infeksi atau
penyakit urethritis ini.
• Penyuluhan bisa dilakukan ditingkat-tingkat teretentu sesuai dengan keadaan
perawat (misalnya : dalam anggota keluarga, di masyarakat. Atau pada
keluarga pasien di rumah sakit )
• Bisa dilakukan secara berkelompok atau individu sesuai dengan keadaan
2. PREVENTIF (PENCEGAHAN)
• Dalam hal ini perawat juga bisa mmberikan edukasi bagi masyarakat dalam bentuk penyuluhan atau
pengetahuan-pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan sistem urinaria.
• Perawat bisa melaksanakan edukasi tentang sistem perkemihan ini kepada masyarakat agar
masyarakan dapat memahami apa saja penyakit-penyakit yang biasa terjadi pada sistem perkemihan
ini termasuk penyakit urethritis ini.
• Pelaksanaan asuhan keperawatan bagi pasien urethritis
3. REHABILITATIF
perawat bisa mengajarkan pola hidup sehatn kepada pasien agar nantinya pasien/klien bisa kembali
beraktifitas dengan normal kembali.
TREN DAN ISU KEPERAWATAN