Anda di halaman 1dari 2

Bangun Sinergi Pendidikan dan

Kebudayaan, Kemendikbud Gelar


RNPK 2019
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Rembuk
Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK). Tujuannya membangun sinergi antara seluruh
pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan. Baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah, dan masyarakat.

RNPK berlangsung selama 4 hari, mulai 11 hingga 14 Februari 2019 di Pusdiklat Pegawai
Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Jawa Barat. RNPK ini direncanakan dibuka Presiden Joko Widodo,
Selasa 12 Februari 2019. Pembukaan akan dihadiri para menteri di antaranya, Menteri Keuangan,
Mendes PDTT, serta KPK.

“RNPK diharapkan dapat membangun sinergi pusat dan daerah serta masyarakat untuk
menyukseskan program-program prioritas sebagaimana tertuang dalam Nawa Cita akan pendidikan
dan kebudayaan tahun 2020," kata Sekjen Kemendikbud, Didik Suhardi dalam konferensi pers di
Kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat 8 Februari 2019.

RNPK diharapkan menjadi media untuk berbagi pengalaman dan informasi terkait praktik serta
permasalahan yang dihadapi dalam mengelola pendidikan dan kebudayaan. Juga bersama-sama
merumuskan solusi yang dapat diadopsi oleh pihak-pihak terkait. 

"Penyelenggaraan RNPK ini menjadi wadah dan upaya meningkatkan kerja sama berbagai pihak
untuk bersama-sama membangun dan memajukan pendidikan dan kebudayaan," tutur Didik. 

Tahun ini RNPK mengangkat tema "Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan". Dengan
tema ini, diharapkan seluruh peserta dapat bersinergi dalam membuat strategi kedepan dalam
menyukseskan program-program yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan
kebudayaan. “Dengan tema tersebut beberapa isu strategis terkait pendidikan dan kebudayaan
menjadi pokok bahasan dalam RNPK," ujar Didik.

Banyak iisu strategis yang akan dibahas dalam diskusi kelompok. Isu-isu tersebut di antaranya
penataan dan pengangkatan guru serta revitalisasi pendidikan. Meliputi pengembangan sertifikasi
kompetensi, penguatan kerja sama lembaga pendidikan dan dunia usaha dan dunia industri,
penguatan kewirausahaan, dan penuntasan peta Jalan revitalisasi pendidikan vokasi di provinsi. 
Kemudian, sistem zonasi pendidikan, pemasukan kebudayaan, penguatan sistem perbukuan, dan
penguatan literasi. RNPK menghadirkan sejumlah pembicara, baik dari Kemendikbud, maupun dan
luar Kemendikbud. 

Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kemendikbud, Ananto Kusuma Seta mengatakan, RNPK 2019
akan melibatkan 1.232 peserta. Mereka terdiri dari pemangku kepentingan pendidikan dan
kebudayaan di pusat maupun di daerah. Termasuk organisasi sosial dan komunitas pendidikan dan
kebudayaan. 

"Kami berharap dengan diselenggarakan acara ini dapat memberikan kontribusi besar terhadap
dunia pendidikan dan memajukan kebudayaan," tutur Ananto Kusuma.

Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kemendikbud Suharti mengajak masyarakat
luas untuk bersama-sama mendukung dalam menyukseskan pelaksanaan RNPK 2019. “Selain RNPK,
dalam acara yang sama juga diselenggarakan pameran pendidikan dan pameran ini dibuka untuk
masyarakat umum,” ujarnya. (syarif wibowo/info)

Anda mungkin juga menyukai