Anda di halaman 1dari 3

a. Medik atau psikiatrik?

Penting bagi dokter untuk menilai apakah kasusnya medik, psikiatrik atau
kombinasi keduanya, sebab penanganannya akan jauh berbeda. Kondisi medik
umum seperti trauma kepala, infeksi berat dengan demam inggi, kelainan
metabolisme, intoksikasi atau gejala putus zat seringkali menyebabkan gangguan
fungsi mental yang menyerupai gangguan psikiatrik umumnya. Dokter gawat
darurat tetap harus menelusuri semua kemungkinan penyebab gangguan fungsi
mental yang tampak.
b. Psikosis
Yang penting bukanlah penegakan diagnosisnya, tetapi seberapa jauh
ketidakmampuannya dalam menilai realita dan buruknya tilikan. Hal ini dapat
mempengaruhi sikapnya terhadap pertolongan yang kita berikan serta
kepatuhannya dalam berobat.
c. Suicidal atau homicidal
Semua pasien dengan kecenderungan bunuh diri harus dobservasi secara ketat.
Perasaan-perasaan yang berkaitan dengan tindak kekerasan atau pikiran bunuh
diri harus selalu ditanyakan kepada pasien.
d. Kemampuan merawat diri sendiri
Sebelum memulangkan pasien, harus dipertimbangkan apakah pasien mampu
merawat dirinya sendir, mampu menjalankan saran yang dianjurkan.
Ketidakmampuan pasien dan atau keluarganya untuk merawat pasien di rumah
merupakan salah asatu indikasi rawat inap.
Adapun indikasi rawat inap antara lain adalah:
a. Bila pasien membahayakan diri sendiri atau orang lain,
b. Bila perawatan di rumah tidak memadai, dan
c. Perlu observasi lebih lanjut.

Pertimbangan Dalam Penegakan Diagnosis Dan Terapi


1. Diagnosis
Meskipun pemeriksaan gawat darurat tidak harus lengkap, namun ada beberapa hal yang
harus dilakukan sesegera mungkin untuk keakuratan data , misalnya penapisan
toksikologi ( tes urin untuk opioid, amfetamin), pemeriksaan radiologi, EKG dan tes
laboratorium. Data penunjang seperti catatan medik sebelumnya, informasi dari sumber
luar juga dikumpulkan sebelum memulai tindakan.
2. Terapi
Pemberian terapi obat atau pengekangan harus mengikuti prinsip terapi Maximum
tranquilization with minimum sedation. Tujuannya adalah untuk:
a. Membantu pasien untuk dapat mengendalikan dirinya kembali
Mengurangi/menghilankemampuan mendengar, melakukan observasi dan melakukan
interpretasi terhadap apa yang dkatakan ataupun yang tidak dikatakan oleh pasien, dan ini
dilakukan dalam waktu yang cepat.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan psikiatrik standar meliputi: riwayat perjalanan penyakit, pemeriksaan status
mental, pemeriksaan status fisik/neurologik dan jika perlu pemeriksaan penunjang. Yang
pertama dan terpenting yang harus dilakukan oeh seorang dokter di unit gawat darurat
adalah menilai tanda-tanda vital pasien. Tekanan ddarah, suhu, nadi adalah sesuatu yang
mudah diukur dan dapat memberikan informasi bermakna. Misalnya seorang yang gaduh
gelisah dan mengalami halusinasi, demam, frekuensi nadi 120 per menit dan tekanan
darah meningkat, kemungkinan besar mengalami delirium dibandingkan dengan suatu
gangguan psikiatrik. Lima hal yang harus ditentukan sebelum menangani pasien
selanjutnya:
a. Keamanan pasien
Sebelum mengevaluasi pasien, dokter harus dapat memastikan bahwa situasi di UGD,
jumlah pasien di ruangan tersebut aman bagi pasien. Jika intervensi verbal tidak cukup atau
kontraindikasi, perlu dipikirkan pemberian obat Kedaruratan psikiatri merupakan cabang dari
Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kedokteran Kedaruratan, yang dibuat untuk menghadapi kasus
kedaruratan yang memerlukan intervensi psikiatrik. Tempat pelayanan kedaruratan psikiatri
antara lain di rumah sakit umum, rumah sakit jiwa, klinik dan sentra primer. Kasus kedaruratan
psikiatrik meliputi gangguan pikiran, perasaan dan perilaku yang memerlukan intervensi
terapeutik segera, antara lain: (Elvira, Sylvia D dan Gitayanti Hadisukanto, 2010)
a. Kondisi gaduh gelisah
b. Tindak kekerasan (violence)
c. Tentamen Suicidum/percobaan bunuh diri

Gejala ekstra piramidal akibat penggunwquogbdjqwbnfq

Anda mungkin juga menyukai