PENDAHULUAN
Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan
terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan
kesehatan tubuh manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga
daerah padat industri yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas
kewajaran. Melalui revolusi industri, penggunaan batu-bara sebagai bahan bakar semakin
menjalankan pabrik, pembangkit tenaga listrik, menjalankan kereta api dan mobil.
Pencemaran udara telah menjadi salah satu masalah lingkungan global yang menjadi
perhatian dunia. Dari berbagai jenis zat pencemar udara, benda partikulat atau particulate
pengaruh lebih besar terhadap gangguan kesehatan manusia dibandingkan dengan zat-zat
berbeda tingkatan dan jenisnya, tergantung dari macam, ukuran dan komposisi kimianya.
wilayah perkotaan. Beberapa pencemar udara ambien yang umum dijumpai adalah SO2,
CO, NOx, Oksidan (O3), Debu, Pb, H2S, Amonia dan Hidrokarbon. Gangguan tersebut
terutama terjadi pada fungsi faal dari organ tubuh seperti paru-paru dan pembuluh darah,
iritasi pada mata dan kulit. Pencemaran udara karena partikel debu biasanya
1
pencemar yang terlarut dalam udara dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan
1.2 Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
sumber alamiah (natural sources), seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari
kegiatan manusia (antropogenic sources), seperti yang berasal dari transportasi, emisi
pabrik, dan lain-lain. Pencemaran udara di sebabkan emisi kendaraan bermotor yang
(Pb) Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal. Pencemaran udara dapat
terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini
sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran
di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri,
perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup. Sumber polusi utama berasal dari
transportasi di mana hampir 60 % dari polutan yang dihasilkan terdiri dari karbon
monoksida dan sekitar 15 % terdiri dari hidrokarbon. Sumber – sumber polusi lainnya
adalah pembakaran, proses industri, pembuangan limbah dan lain – lain). Polutan primer
yang diemisikan oleh suatu sumber emisi akan mengalami berbagai reaksi fisik dan kimia
dengan adanya faktor meteorologi seperti sinar matahari, kelembaban dan temperatur.
Berbagai reaksi yang terjadi juga dapat menyebabkan terbentuknya beberapa jenis
polutan sekunder. Akibat dorongan angin, polutan akan terdispersi (tersebar) mengikuti
arah angin tersebut. Sebagian polutan dalam perjalanannya dapat terdeposisi (deposited)
atau mengendap ke permukaan tanah, air, bangunan, dan tanaman. Sebagian lainnya akan
3
konsentrasi polutan-polutan di udara ambien atau dengan kata lain, mengubah kualitas
Hidrokarbon (HC) 18,34% , Gas rumah Kaca (CH4, CO2 dan N2O) tersebar dalam nilai
persentase sumber utama. Bahan bakar minyak paling banyak mengandung hidrokarbon
jenuh dan sedikit belerang. Bahan bakar minyak yang baik adalah yang mengandung
\sedikit belerang. Bahan bakar mobil yang secara umum disebut bensin adalah senyawa
1. Polutan Primer
Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu
dan bromin.
b. Partikel
4
Partikel dalam atmosfer mempunyai karakteristik spesifik, dapat berupa zat
padat pun suspensi aerosol cair. Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses
proses erosi bahan tertentu. Asap (smoke) seringkali dipakai untuk menunjukkan
campuran bahan partikulat (particulate matter), uap (fumes), gas dan kabut (mist).
• Asap adalah partikel karbon yang sangat halus (sering disebut sebagai jelaga)
• Debu adalah partikel padat yang dapat dihasilkan oleh manusia atau alam dan
• Uap adalah partikel bentuk gas yang merupakan hasil dari proses sublimasi,
• Kabut adalah partikel cair dari reaksi kimia dan kondensasi uap air.
2. Polutan Sekunder
Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia
dari udara, misalnya reaksi fotokimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO2
• Derajat fotoaktivasi
• Kondisi iklim
5
Polutan sekunder ini mempunyai sifat fisik dan sifat kimia yang tidak stabil.
Termasuk dalam polutan sekunder ini adalah ozon, Peroxy Acyl Nitrat (PAN) dan
Formaldehid. Toksitas polutan tersebut berbeda – beda. Polutan yang paling berbahaya
bagi kesehatan adalah partikel, diikuti berturut – turut oleh NOx, SOx, Hidrokarbon dan
Meteorologi menjelaskan apa yang terjadi bila pencemar dari suatu emisi
kemudian diukur di lain tempat akan menunjukkan hasil yang berbeda sekalipun pada
jarak yang sama dari sumber tersebut. Gerakan udara menyebabkan proses pengenceran
pencemar.
1. Profil angin
Kita tahu bahwa gerakan angin memelurkan tenaga karena perbedaan tekanan
udara yaitu tenaga Coriolis dan tenaga pergesekan. Tenaga tekanan timbul karena
adanya tekanan tinggi dan rendah dari daerah atmosfer, yang kita kenal dalam peta
cuaca. Di pusat daerah bertekanan rendah akan terjadi pusaran angina yang disebut
cyclone, yang cenderung mengarah kea rah utara dan timur. Cyclone melibatkan
wilayah yang sangat luas dan tidak seganas tornado. Daerah yang bertekanan tinggi
disebut anticyclone dan sering menjadi sumber inversi suhu. Suatu inversi membatasi
udara bergerak searah jarum jam di Belahan Bumi Utara. Kita dapat berharap bahwa
angina mampu melintasi isobar, suatu garis yang mempunyai tekanan udara konstan,
tetapi cuaca menunjukkan bahwa angina hamper selalu parallel dengan garis ini.
6
memainkan perannya. Kecepatan angin di atas permukaan tanah menjadi nol,
kemudian meningkat menurut nilai gradient pada ketinggian sampai beberapa ratus
bertekanan rendah. Gesekan angina tidak bergerak tepat sesuai isobar, tetapi melintasi
secara tajam.
2. Difusi turbulen
Perubahan kecepatan angina dan ketinggian adalah suatu fungsi dari daerah dan
waktu setiap harinya. Kita membuat model aliran udara sebagai aliran turbulen
dengan olakan yang dikenal sebagai gerakan eddy (eddy motion). Gerakan ini di
atmosfer bias sangat luas. Selama siang hari panas matahari menyebabkan turbulensi
thermal, mengakibatkan profil angin lebih datar disbanding malam hari. Jenis
turbulensi lainnya adalah mechanical turbulence, yang disebabkan oleh gerakan angin
Kita mengharapkan udara tercampur dengan baik karena turbulensi mekanik. Bila
permukaan licin, hembusan angina juga smooth dan profil kecepatan menjadi sangat
tinggi di dekat tanah. Untuk permukaan kasar turbulensi mekanik menimbulkan profil
angina dengan kecepatan tidak tinggi dan dapat menembus lebih dalam pada
konsentrasi polutan.
3. Topografi
Permukaan topografi memberikan efek kepada angina lokal, dan pada keadaan
tertentu sering menjadikan perhatian khusus. Satu kasus pada daerah pantai, dimana
berhembus angin pantai. Perubahan suhu udara di atas laut lebih lambat dibanding
udara di atas daratan. Perbedaan kecepatan ini akan mengakibatkan perbedaan suhu
7
udara di atas permukaan laut dan udara sehingga tekanan udara pun berbeda. Pada
suhu yang lebih tinggi tekanan udaranya menurun atau lebih rendah sedangkan pada
suhu udara yang lebih rendah tekanannya lebih tinggi. Ini yang mengakibatkan angin
4. Wind rose
dan ahli meteorology menggunakan wind rose untuk mengetengahkan data arah dan
kecepatan angina. Arah angin selalu ditentukan dari mana angin berhembus. Jumlah
semua vector ditambah persentase kelambatan harus berjumlah 100. Sementara wind
rose menunjukkan arah darimana angin dating itu akan disertai dengan polutan ke
polutan tertentu seperti sulfur dioksida (SO2) ternyata di samping kecepatan angina,
yaitu polutan yang bersifat iritan, asfiksian, anaestetik dan narkotik, serta golongan
1. Iritan
maupun vesikan dalam pengaruh kerjanya. Polutan ini menimbulkan suatu proses
8
peradangan pada pemukaan mukosa, khususnya pada system pernafasan.
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu iritan yang memberi pengaruh pada
saluran nafas atas, yang berpengaruh khusus pada saluran pernafasan atas dan
paru, dan iritan yang memberikan pengaruh pada brochioli dan alveoli.
2. Asfiksian (asphyxiant)
masih belum jelas. Tetapi sudah pasti secara tidak langsung juga ikut berpengaruh
terhadap susunan saraf yang melayani otot pernafasan dll. Menurut Frank Patty
cara kerja golongan polutan ini dibedakan antara simple asphyxiant dan chemical
asphyxiant.
oksigen yang terdapat dala sel jaringan, sehingga karena pengaruhnya kadar
oksigen diencerkan sampai bawah tekanan parsialnya. Bila keadaan ini tercapai
maka sel jaringan akan kesulitan dalam menggunkan oksigen untuk oksidasi
seluler. Yang tergolong dalam kelompok ini adalah CO2, ethane, helium,
dalam system peredaran darah dalam paru sehingga akhinya tidak ada atau kurang
sekali masuknya oksigen ke dalam darah, dimana suatu ischemi akan terjadi.
Salah satu contoh dari kelompok polutan ini adalah CO (karbon monoksida)
9
sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya. Contoh lain adalah cyanogen,
tidak menimbulkan defek yang berat pada sistemik, yang kerjanya hanya menekan
system syaraf pusat dengan cara mengurangi tekanan parsial dari oksigen
sehingga penderita mengalami ischemia seperti keadaan tidur atau terbius. Yang
4. Polutan sistemik
Golongan ini mempermudah kerusakan jaringan dimana lokasi dan jenis alat
tubuh yang mengalami defek berbeda-beda, yang pada garis besarnya dibagi
b. Golongan polutan yang terdiri atas benzene, phenol, tolue, xylen dan
d. Golongan toxic metal seperti: timbel, air raksa, Cadmium dan Antimon,
Mangan, Berilium yang kesemuanya tak dijumpai dalam udara kecual timbel
e. Golongan organic toksik non metal, termasuk golongan ini adalah : senyawa
10
a. Kanker kulit (melanoma)
meningkatnya radiasi ultra violet yang akan merangsang penyakit kanker kulit
b. Kanker paru-paru
Ketiga penyakit ini disebabkan karena residu timbal yang masuk ke dalam
tubuh
ini
pada saluran tenggorokan. Selain itu pula gas ini dapat merangsang sekresi
darag tidak dapat lagi berfungsi menyerap dan membawa oksigen, maka tubuh
11
Pencemaran udara juga dapat mempengaruhi beberapa komponen sumber daya alam
yang penting bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia seperti tanaman, vegetasi hutan,
perikan, ternak, satwa liar serta dapat menganggu pula iklim, tanah dan air.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan
terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan
kesehatan tubuh manusia. Secara umum terdapat 2 sumber pencemaran udara yaitu
pencemaran akibat sumber alamiah (natural sources), seperti letusan gunung berapi, dan
yang berasal dari kegiatan manusia (antropogenic sources), seperti yang berasal dari
transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Pencemaran udara di sebabkan emisi kendaraan
Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan
kantor. Pencemaran udara juga dapat mempengaruhi beberapa komponen sumber daya
12
alam yang penting bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia seperti tanaman, vegetasi
hutan, perikan, ternak, satwa liar serta dapat menganggu pula iklim, tanah dan air.
3.2 Saran
Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang lebih lanjut hendaknya kita
semua ikut menjaga kebersihan udara dan meminimalkan pencemaran udara, misalnya
tidak memakai kendaraan bermotor yang mengeluarkan banyak asap, tidak membuang
gas yang berbahaya secara sembarangan terutama bagi kegiatan industri, dan lain
13