1. Definisi
Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan kebutuhan fisiologis yang digunakan untuk alat
transportasi zat nutrisi, elektrolit dan sisa metabolisme, sebagai komponen pembentuk sel, plasma,
darah, dan komponen tubuh yang lainnya sebagai pengatur suhu tubuh dan seluler. (Maryunani &
Anik. 2015). Kebutuhan Dasar Manusia. Bogor: In Media)
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit
adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika
berada dalam larutan (Abdul H, 2008).
kation anion
* K+ ( kalium ) * Cl ( clorida )
b. Hipervolemi
Terjadi saat air dan natrium dipertahankan dalam proporsi isotonik sindrom
ruang ke tiga berefek kekurangan vulume cairan ekstrasel. Disebabkan karena
infeksi trauma.
c. Dehidrasi
Terjadi jika ada kehilangan cairan tanpa di sertai kehilangan elektrolit yang
proporsional faktor resiko terjadinya dehidrasi.
Penyebab: Penurunan sekresi ADH, Penurunan fungsi neurologis, macam
dehidrasi (kurang volume cairan) berdasarkan derajatnya:
Dehidrasi berat:
- Pengeluaran/kehilangan cairan 4-6 L.
- Serum natrium 159-166 mEq/ML.
- Turgor kulit buruk.
- Nadi dan pernafasan meningkat.
- Kehilangan cairan mencapai >10% berat badan.
Dehidrasi sedang
- Kehilangan cairan 2-4 atau antara 5-10% berat badan
- Serum natrium 152-158 mEq/L.
- Mata cekung
Dehidrasi ringan, dengan terjadinya kehilangan cairan mencapai 5% berat
badan atau 1,5-2L.
d. Edema
Akumulasi cairan abnormal di jaringan infertital atau rongga tubuh.
Penyebab:
- Peningkatan tekanan hidostatik.
- Penurunan tekanan asmotik plasma.
- Sumbatan imfalik.
- Refensi urine.
- Kerusakan pembuluh darah kapiler.
2. Gangguan Elektrolit
a. Hiponatremia
Merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma darah yang di
tandai dengan mual,muntah dan diare.
b. Hipernatremia
Merupakan suatu keadaan di mana kadar natrium dalam plasma tinggi yang di
tandai dengan mukosa kering. Oliguria/anuria, turgor kulir buruk dan permukaan
kulit membengkak, kulit kemerahan,lidah kering dan kemerahan ,suhu badan
naik.
c. Hipokalemia
Suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah. Di tandai dengan lemahnya
denyut nadi, turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan, muntah-muntah,perutnya
kembung, denyut jantungnya tidak beraturan.
d. Hiperkalemia
Merupakan suatu keadaan di mana kadar kalium dalam darah tinggi . di tandai
dengan adanya mual,hiperaktivitas sistem pencernaan, aritmia kelemahan, jumlah
urine sedikit sekali, diare, adanya kecemasan dan iritabilitas.
e. Hipokalsemia
Merupakan kekurangan kadar kalsium dalam plasma darah ditandai dengan
adanya kram otot, kram perut, kejang, bingung, kesemutan pada jaridan sekitar
mulut.
f. Hiperkalsemia
Merupakan suatu keadaan kelebihab kadar kalsium dalam darah di tandai dengan
adanya nyeri pada tulang,relaksasi otot, batu ginjal,mual-mual, koma, dan kadar
kalsium dalam plasma lebih dari 4,3mEq/L.
g. Hipomagnesia
Merupakan kekurangan kadar magnesium dalam darah ditandai dengan adanya
iritabilitas,tremor,kram pada kaki dan tangan, lakikardi, hipertensi,kadar
magnesium dalam darah kurang dari 1,3 mEq/L.
h. Hipermagnesia
Merupakan kondisi kelebihan kadar magnesium dalam darah ditandai dengan
adanya koma,gangguan pernafasan,dan kadar magnesium lebih dari 2,5 mEq/L.
( Hidayat, AAA dan Uliyah. 2011).
3. Rencana Asuhan
3.1. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan pada masalah kebutuhan cairan dan elektrolit yang perlu diperhatikan
meliputi:
1.1 Asupan cairan dan makanan
1.2 Pengeluaran cairan, misalnya melalui urine dan feses
1.3 Penyakit atau cedera yang dapat menyebabkan ganggun keseimbangan cairan dan elektrolit
1.4 Pengobatan tertentu yang sedang dijalani
1.5 Status kehilangan atau kelebihan cairan
1.6 Perubahan berat badan
1.7 Status perkembangan dan faktor biologis
2. Pemeriksaan Fisik : Data Fokus
2.1 Sistem integument, meliputi turgor kulit, pitting edema ( derajat 1 kedalaman 1-3 mm
kembali 3 detik, derajat 2 kedalaman 3-5 mm kembali 5 detik, derajat 3 kedalaman 5-7 mm
kembali 7 detik, derajat 4 kedalaman > 7 mm kembali 7 detik ), tetani, fungsi otot, dan
sensasi rasa
2.2 Sistem kardiovaskuler, meliputi distensi vena jugularis, tekanan darah, dan bunyi jantung
2.3 Sistem penglihatan, meliputi kondisi mata dan cairan mata
2.4 Sistem neurologi, meliputi reflex, tingkat kesadaran, dan gangguan sensorik serta motoric
2.5 Sistem gastrointestinal, meliputi keadaaan mukosa mulut, mulut, lidah, dan bising usus
(Saputra, Lyndon. (2013). Catatan Ringkasan Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Binarupa Aksara
Publisher)
4. Pemeriksaan penunjang
5. Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa 1 : Kekurangan volume cairan
a. Definisi : Penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler. Ini mengacu
pada dehidrasi, kehilangan cairan saja tanpa perubahan pada natrium
b. Batasan Karakteristik : Penurunan tekanan darah, penurunan tekanan nadi, penurunan
volume nadi, penurunan turgor kulit, penurunan turgor lidah, penurunan haluaran urin,
penurunan pengisian vena, membrane mukosa kering, kulit kering, peningkatan
hematocrit, peningkatan suhu tubuh, peningkatan frekuensi nadi, peningkatan konsetrasi
urine, penurunan berat badan tiba-tiba, haus, kelemahan, perubahan status mental
c. Faktor Yang Berhubungan : kehilangan cairan aktif, kegagalan mekanisme regulasi
2. Diagnosa 2 : Kelebihan volume cairan
a. Definisi : Peningkatan retensi cairan isotonik
b. Batasan Karakteristik : Bunyi napas adventisius, gangguan elektrolit, anasarca, ansietas,
azotemia, perubahan tekanan darah, perubahan status mental, perubahan status mental,
perubahan pola pernapasan, penurunan hematokrit, penurunan hemoglobin, dispnea,
edema, peningkatan tekanan vena sentral, asupan melebihi haluaran, distensi vena
jugularis, oliguria, ortopnea, efusi pleura, reflex hepatojugular positif, perubahan tekanan
arteri pulmonal, kongesti pulmonal, gelisah, perubahan berat jenis urine, bunyi jantung S3,
penambahan berat badan dalam waktu sangat singkat
c. Faktor Yang Berhubungan : Gangguan mekanisme regulasi, kelebihan asupan cairan,
kelebihan asupan natrium
6. Perencanaan
1. Diagnosa 1 : Kekurangan volume cairan
a) Tujuan dan Kriteria hasil (outcome criteria): Fluid balance; Hydration; Nutritional Status :
Food and Fluid Intake
Kriteria Hasil : Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal,
HT normal; Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal; Tidak ada tanda tanda
dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang
berlebihan
b) Intervensi keperawatan dan rasional:
1) Fluid management Rasional:
Timbang popok/pembalut jika diperlukan Mengetahui jumlah cairan yang keluar
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat Monitoring jumlah cairan yang masuk dan
Monitor status hidrasi ( kelembaban membran keluar dengan baik
mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), Perubahan status hidrasi, membran mukosa,
jika diperlukan turgor kulit menggambarkan berat ringannya
Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi kekurangan cairan.
cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin ) Perubahan jumlah partikel terlarut dalam
Monitor vital sign urine
Perubahan tanda vital dapat menggambarkan
Monitor masukan makanan / cairan dan hitung keadaan umum klien
intake kalori harian Memberikan pedoman untuk menggantikan
Kolaborasi pemberian cairan IV cairan.
Monitor status nutrisi Jika memerlukan cairan tambahan
Berikan cairan Perubahan status nutrisi bisa menjadi
Berikan cairan IV pada suhu ruangan masalah
Dorong masukan oral Meningkatkan jumlah cairan tubuh
Berikan penggantian nesogatrik sesuai output Menyesuaikan dengan kondisi tubuh
Dorong keluarga untuk membantu pasien makan Meningkatkan asupan cairan dan nutrisi
Tawarkan snack ( jus buah, buah segar ) Menghindari terjadinya output belebihan
Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih Membantu supaya cepat sembuh
muncul meburuk
Atur kemungkinan tranfusi Menghindari kebosanan makanan tertentu
Menghindari terjadinya syok
Persiapan untuk tranfusi
Jika terjadi tanda-tanda kekurangan cairan
akut
Tindakan yang baik dan benar sesuai
prosedur
Guyton, Artur C. (2008). Fisiologi Tubuh Manusia Edisi Ke-6 Jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara
Publisher
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan. Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction
Saputra, Lyndon. (2013). Catatan Ringkasan Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Binarupa
Aksara Publisher
Ners Muda,