Anda di halaman 1dari 4

PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS

Setiap pembelajaran di kelas memiliki karakteristik dan ciri khas yang berbeda-beda
tergantung pada pendekatan yang digunakan oleh guru dalam manajemen kelas. Pendekatan
dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang dalam proses pengelolaan kelas
merujuk pada pandangan-pandangan umum. Dalam manajemen kelas, guru sebagai pekerja
profesional wajib untuk merencanakan pembelajaran di kelas dengan menerapkan
pendekatan-pendekatan tertentu yang harus dikuasai. Guru harus mendalami dan mempelajari
kerangka acuan beberapa pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas, kemudian
menerapkan pendekatan tersebut sesuai dengan kondisi kelas dan konteks pembelajaran yang
sedang berlangsung (Afriza, 2014). Berikut ini merupakan berbagai jenis pendekatan dalam
manajemen kelas yang dapat diterapkan oleh guru dalam mengelola kelas di setiap aktivitas
pembelajaran.
PENDEKATAN MANAJERIAL
Manajemen kelas dengan menggunakan pendekatan manajerial ini biasanya
melibatkan unsur-unsur pembelajaran kelas yang dipadukan secara serasi dan terintegrasi
dalam proses pembelajaran. Pendekatan manajerial ini dicirikan dengan sifatnya yang
sistematis. Melalui pendekatan manajerial ini, dalam manajemen kelas, kelas terbagi menjadi
atas tiga bagian yang tidak saling terpisahkan, yakni pengaturan kelas yang diharapkan
mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif agar terjadi proses belajar yang baik,
organisasi kelas dalam melayani kegiatan pembelajaran, serta tutor sebaya (Supriono &
Sapari, 2001).
PENDEKATAN PSIKOLOGIKAL
Pendekatan manajemen kelas secara psikologikal didasarkan pada aspek-aspek
psikologis. Dalam proses belajar aktif di dalam pembelajaran kelas terdapat proses psikologis
yang fundamental berupa penguatan (baik positif ataupun negatif), hukuman, dan
penghapusan. Asumsi pertama guru harus bisa membangun suasana kelas yang dapat
memungkinkan siswa belajar secara kondusif untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal,
baik pada dimensi kognitif, psikomotorik, ataupun afektif yang diwujudkan dalam perubahan
tingkah laku sesuai nilai dan norma yang berlaku. Proses belajar selalu melibatkan aktivitas
psikis siswa yang sebagian atau seluruhnya sedikit banyak dipengaruhi oleh kejadian-
kejadian di lingkungan sekitarnya. Melalui pendekatan psikologikal dalam manajemen kelas,
guru diharapkan mampu menguasai proses psikologis dalam pembelajaran yang berlangsung
di dalam kelas.
PENDEKATAN SOSIAL EMOSIONAL
Pendekatan sosial emosional dalam manajemen kelas dilandaskan pada psikologi
klinis dan konseling. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa dalam pembelajaran di kelas
yang baik terjadi hubungan interpersonal antara guru dan siswa yang baik di mana guru
berada pada posisi penting bagi terbentuknya iklim sosial emosional dalam pembelajaran.
Melalui pendekatan ini, pembelajaran di kelas harus terdapat komunikasi yang efektif. Siswa
dalam pembelajaran aktif dan partisipatif dalam penemuan ataupun penyelesaian masalah,
guru menjadi fasilitator dan mampu memberikan fasilitas belajar yang mendukung.
Pendekatan sosial emosional mensyaratkan bahwa guru harus bisa membina rasa tanggung
jawab sosial dan harga diri siswa dalam proses belajar (Nawawi,1989).
PENDEKATAN SISTEM
Pembelajaran di kelas merupakan proses yang sangat kompleks melibatkan banyak
komponen-komponen. Penyusunan dan perencanaan pembelajaran dalam manajemen kelas
dengan pendekatan sistem yakni dengan penggunaan dan pengelolaan berbagai komponen
penunjang pembelajaran sebagai satu kesatuan tak terpisahkan yang utuh. Sistem
pembelajaran meliputi masukan, proses, dan keluaran baik pada. Masukan dapat berupa
materi, media, dan sumber belajar, sedangkan keluaran merupakan hasil belajar siswa baik
ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Suwardi, 2007).
PENDEKATAN PLURALISTIK
Melalui pendekatan pluralistik, guru dalam mengelola kelas dapat memilih strategi
ataupun gabungan strategi dari beberapa pendekatan manajemen kelas lainnya yang punya
potensi besar dalam mengantisipasi dan menanggulangi permasalahan yang mungkin terjadi
dalam pembelajaran di kelas. Tahap yang dilakukan saat menerapkan pendekatan pluralistik
dimulai dengan analisis kondisi kelas yang sudah ditentukan dan dilanjutkan dengan memilih
dan menerapkan strategi manajemen. Terakhir yang perlu dilakukan dalam pendekatan ini
yakni evaluasi untuk menilai keefektifan strategi yang sudah diterapkan dalam manajemen
kelas.
PENDEKATAN PENGUATAN
Melalui pendekatan penguatan, dalam pembelajaran di kelas umumnya dibedakan
menjadi penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif dilakukan dengan jalan
menampilkan perilaku yang baik dengan harapan perilaku tertentu dapat dikuasai dalam
pembelajaran. Sedangkan penguatan negatif dilakukan dengan jalan menghilangkan atau
mengurangi stimulus yang tidak memberi hasil pembelajaran
PENDEKATAN KEKUASAAN
Melalui pendekatan kekuasaan, manajemen kelas diartikan sebagai upaya dalam
pengontrolan tingkah laku peserta didik. Penerapan yang mencolok pada pendekatan ini
yakni peranan guru yang dominan dalam menciptakan dan mempertahankan situasi kelas.
Proses pembelajaran di kelas di dalamnya ada kekuasaan dan norma yang mengikat pada
setiap anggota kelas yang wajib untuk ditaati, dan biasanya tertuang dalam tata tertib kelas.
Guru dalam pendekatan ini, bertindak sebagai agen kedisiplinan.
PENDEKATAN KEBEBASAN
Melalui pendekatan kebebasan, manajemen kelas diarahkan sebagai upaya untuk
membantu siswa agar merasa bebas melakukan atau mengerjakan sesuatu sesuai dengan
konteks pembelajaran. Guru berperan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya dan
kebebasan pada siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan yang diperolehnya. Pembelajaran
dirancang sedemikian rupa berpusat pada aktivitas siswa.
PENDEKATAN ANCAMAN
Melalui pendekatan ancaman, manajemen kelas diharapkan dapat mengontrol tingkah
laku siswa selayaknya pada pendekatan kekuasaan. Hanya saja yang membedakan terletak
pada strategi yang digunakan. Pada pendekatan ancaman, pengontrolan perilaku siswa
dilakukan dengan cara memberi ancaman/larangan, paksaan, sindiran, ataupun ejekan.
PENDEKATAN EKLEKTIK
Pendekatan eklektik dalam manajemen kelas dilakukan dengan cara menggabungkan
semua aspek terbaik dari berbagai pendekatan manajemen kelas sebelumnya. Syarat yang
harus dikuasai oleh guru dalam menerapkan pendekatan eklektik yakni menguasai
pendekatan manajemen kelas potensial (pendekatan psikologis perubahan tingkah laku, sosial
emosional, dan proses belajar) dan dapat menentukan pendekatan yang tepat dan
melaksanakan prosedur dan strategi yang sesuai dalam kondisi kelas.
Pada dasarnya, seiring dengan perkembangan jaman, pendekatan manajemen kelas
sangatlah banyak, tidak hanya terbatas pada pendekatan yang sudah dijelaskan pada artikel
ini. Pendekatan manajemen kelas ini hampir sama dengan pendekatan pembelajaran yang
akan diterapkan oleh guru. Hal ini dikarenakan antara pembelajaran dan kelas sendiri
memang pada dasarnya adalah satu kesatuan yang utuh. Pendekatan manajemen kelas yang
lain seperti pendekatan kontekstual dengan menghubungkan peristiwa atau kejadian nyata di
lingkungan sekitar terhadap materi pembelajaran, atau pendekatan lain yang baru
berkembang seperti pendekatan tematik, pendekatan keterampilan proses, pendekatan
lingkungan, pendekatan instruksional, dan pendekatan transaksional. Tidak ada pendekatan
manajemen kelas yang lebih baik antara satu dengan yang lainnya. Setiap pendekatan
mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, tugas guru di sini
harus bisa menguasai teorinya yang kemudian diterapkan dalam memanajemen kelas sesuai
dengan kondisi nyata kelas, baik kondisi secara fisik ataupun pada dimensi yang tidak dapat
diobservasi secara langsung dengan mata. Pada akhirnya, guru dapat mengolaborasikan dan
mengombinasikan beberapa pendekatan manajemen kelas untuk bisa membangun suasana
kelas yang baik sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana dengan hasil belajar sesuai
dengan apa yang direncanakan.

REFERENSI
Afriza, A. (2014). Manajemen Kelas. Pekanbaru: Kreasi Edukasi.

Nawawi, H. (1989). Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas sebagai Lembaga


Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.

Supriono, S. & Sapari, A. (2001). Manajemen Berbasis Sekolah. Surabaya: SIC.

Suwardi, S. (2007). Manajemen Pembelajaran. Surabaya: Media Grafika.

Anda mungkin juga menyukai