G. Solusi Permasalahan
Sikap Arsitek harus berubah, karena seorang Arsitek bukan hanya menuangkan
sebuah misi ke dalam perencanaan saja, namun harus memahami reaksi manusia yag
terlibat guna dicarikan pemecahannya bila akan timbul konflik. Sebenarnya, tugas
Arsitek belum berakhir sampai dengan rencana ‘blueprint’ saja. Walau proyek telah
selesai dibangun, bahkan telah diresmikan, Arsitek masih berkewajiban paling tidak
secara etis sampai dengan obyek tersebut benar-benar berfungsi. Dalam hal ini si
Arsitek berfungsi sebagai moderator untuk duduk dalam satu meja demi
terselenggaranya peran masing-masing disiplin ilmu dengan baik. Dengan demikian,
dibutuhkan arsitek-arsitek yang komunikatif dan peka terhadap masalah-masalah
kultural, kuat dalam penelitian lapangan serta berani melepaskan konsep-konsep
ruang yang standar dan berani mengusulkan sesuatu yang orisinil.
Pemahaman terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang terdapat di lingkungan masyarakat
merupakan hal yang perlu dilakukan oleh Arsitek sebagai dasar pijak dalam menciptakan karya
arsitekturalnya. Dengan demikian, hasil yang diwujudkan akan merupakan arsitektur yang akrab
dengan lingkungannya serta mudah dicerna apa makna dan pesan yang disampaikannya.
Warisan arsitektur tradisional akan sangat bermanfaat sebagai sumber untuk memperoleh
inspirasi dan inovasi dalam mendorong imajinasi para arsitek. Dalam hal ini diperlukan
kemampuan kreativitas untuk menjabarkan rambu-rambu tradisional, agar karya yang
dihasilkan tidak terjebak pada bentuk-bentuk yang monoton, tetapi justru perlu memberikan
peluang pada unsur-unsur kontradiksi dan konflik yang harus diwadahi dalam bentukan-
bentukan yang unik.
Refrensi:
1. Atmadi, Parmono., Bismo Sutedjo, Eko Budihardjo, Sidharta. 1997. Per-kembangan
Arsitektur dan Pendidikan Arsitek di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
2. Goot Fied, H and Jenings, Jac. 1985. American Vernacular Design 1870-1940. Von
Nostrad Reinhold Company.
3. Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.
4. Koentjaraningrat. 1993. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
5. Kuntowijoyo, 1987. Budaya Masyarakat. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
6. Moore, Gary T. 1984/1979. Pengkajian Lingkungan Perilaku. dalam Snyder. Pengantar
Arsitektur. Jakarta: PT. Gramedia.
7. Prijotomo, Josef. 1995. Pasang Surut Arsitektur di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
8. Rapoport, Amos. 1969. House Form and Culture. New Jersey: Precentice Hall, Inc.
Englewood Cliffs.
9. _____________. 1979. Development, Culture Change and Supportive Design.
Milwauke: University of Wisconsin.
10. https://www.academia.edu/7766706/Arsitektur_Lingkungan
11. https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur
12. https://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
13. https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
14. https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya