Anda di halaman 1dari 3

MELENGKAPI UNSUR KARYA SASTRA LAMA (PANTUN)

Kunci Jawaban: C
Pembahasan

Soal di atas menanyakan larik atau baris yang tepat untuk untuk melengkapi pantun. Jika
dikaitkan dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMK/MAK termasuk ke
dalam ruang lingkup materi menulis terbatas level kognitif aplikasi (penerapan). Kompetensi
yang diuji yaitu melengkapi teks sastra / melengkapi teks pantun yang rumpang dengan larik atau
baris yang tepat.

Pantun merupakan puisi lama yang terdiri atas empat larik. Dua larik pertama merupakan
sampiran dan dua larik berikutnya merupakan isi. Pantun memiliki pola rima akhir a-b-a-b.
Pantun tersebut perlu dilengkapi oleh sebuah larik isi. Untuk melengkapinya, kita harus
memerhatikan rima pada setiap kata, termasuk rima akhir, dari dua sampiran sebelumnya.
a. Larik pertama berakhir dengan bunyi /ang/
b. Larik kedua berakhir dengan bunyi /han/
Di samping itu, kita perlu memperhatikan maksud dari larik isi yang sudah tersedia. Larik
tersebut berisi tentang keinginan mohon (di)maafkan segala kesalahan . Berkaitan
dengankeinginan mohon (di)maafkan segala kesalahan, diperlukan keterangan
tindakan kesalahan yang harus dimaafkan. Salah satu contoh tindakan yang tidak baik dan harus
dimohonkan maaf yaitu berteriak lantang (pilihan jawaban C). 

RINGKASAN MATERI
MELENGKAPI LARIK PANTUN

A.    Pengertian Pantun
Pantun merupakan puisi lama yang terdiri atas empat larik. Dua larik pertama merupakan
sampiran dan dua larik berikutnya merupakan isi. Pantun memiliki pola rima akhir a-b-a-b.

B.     Ciri-Ciri Pantun

1. Terdiri atas empat larik dalam satu bait.


2. Terdiri empat sampai dengan enam kata dalam satu larik.
3. Terdiri atas delapan sampai dengan dua belas suku kata.
4. Larik pertama dan kedua merupakan sampiran dan larik ketiga dan keempat merupakan
isi.
5. Larik pertama dan ketiga mempunyai akhir yang sama. Larik kedua dan keempat juga
mempunyai akhir yang sama. Dengan kata lain, rima akhir larik bersajak a-b-a-b atau bersajak
silang.
Contoh pantun
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

C.  Langkah-Langkah Melengkapi Pantun

1.    Perhatikan dengan cermat kata-kata dalam setiap larik pantun. Kata-kata pada baris pertama
memiliki keterkaitan pada kata-kata baris kedua. Kata-kata pada baris ketiga memiliki
keterkaitan pada baris keempat. 
Contoh

Menanam ubi di tepi ladang


Ubi ditanam bertambah besar
Aku tak untung dalam berdagang
Selalu menanggung rugi besar

2.      Perhatikan persajakan pantun. Larik pertama dan ketiga mempunyai akhir yang sama. Larik
kedua dan keempat juga mempunyai akhir yang sama. Dengan kata lain, rima akhir larik
bersajak a-b-a-b atau bersajak silang.

Contoh

Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

3.      Perhatikan maksud isi pantun. Maksud isi pantun terdapat pada baris ketiga dan keempat yang
merupakan satu kesatuan (saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan).

Contoh

Berburu ke padang datar


Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi

Isi pantun tersebut terdapat pada larik ketiga dan keempat yaitu agar belajar dengan sungguh-
sungguh sampai selesai atau tuntas. 

Cermati pantun berikut!


Sekuncup melati di rama-rama
Satu sayur kelopak dua
Sehidup semati kita bersama

...........................................

Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah

A.   Sebatas umur selalu berdua


B.    Satu kubur suka dan duka
C.   Satu kubur kelak berdua
D.   Sebatas umur suka dan duka
E.    Seumur kelak kita berdua

Anda mungkin juga menyukai