BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Analisis Situasi
jeruk nipis adalah sejenis tanaman perdu yang banyak tumbuh dan
dikembangkan di Indonesia. Selain daerah penyebarannya yang sangat luas,
jeruk ini juga dapat berbuah terus-menerus sepanjang tahun. Jeruk
nipis juga merupakan salah satu tanaman toga yang di gunakan oleh
masyarakat, baik untuk bumbu masakan, obat-obatan, dan minuman
segar. Pemanfaatan buah jeruk sebagai obat diantaranya sebagai penambah nafsu
makan, penurun panas (antipireutik), diare, menguruskan badan, antiinflamasi,
antibakteri dan antioksidan. Kulit jeruknya telah diteliti berperan sebagai
antioksidan IC50 54,458 µg/ml.
Sabun adalah pembersih yang dibuat dengan reaksi kimia antara basa natrium
atau kalium dengan asam lemak dari minyak nabati atau lemak hewani (Dewan
Standarisasi Nasional, 1994). Sabun mandi merupakan sabun natrium yang
umumnya ditambahkan zat pewangi dan digunakan untuk membersihkan tubuh
manusia dan tidak membahayakan kesehatan. Sabun mandi terdiri atas berbagai
bentuk seperti berbentuk padat (batang), cair, dan gel. Sabun mandi batang
3
terdiri dari cold-made, opaque, sabun transparan, dan sabun kertas. Sabun mandi
cold-made mempunyai kemampuan berbusa dengan baik di dalam air yang
mengandung garam (air sadah). Sabun opaque adalah jenis sabun mandi biasa,
berbentuk batang dan tidak transparan. Sabun transparan atau disebut juga sabun
gliserin mempunyai penampakan yang lebih menarik karena transparansinya
(Jungerman dkk, 1979).
Oleh karena itu pengetahuan tentang bahan alami yang berpotensi sebagai
pembuatan sabun transpran sangatlah penting, di mana masyarakat dapat membuat
sendiri produknya di rumah untuk mengurangi resiko ketergantungan pada zat –
zat kimia.
1. 2 Permasalahan Mitra
BAB II
TARGET DAN LUARAN
4. 1 Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan adalah meningkatknya pengetahuan masyarakat
terhadap pemanfaatan bahan alami dalam pembuatan sabun transparan , sehingga
masyarakat dapat mengolah bahan alami sebagai produk sabun transparan dengan
menggunakan kulit jeruk nipis sehingga mengurangi resiko ketergantungan
masyarakat dalam memilih sabun yang alami sehingga pola hidup masyarakat dan
taraf kehidupan kesehatan masyarakat yang ada di Kelurahan Sambung Jawa
Kecamatan Mamajang Kota Makassar jauh lebih baik.
4. 2 Target Capaian
Dalam hal target capaian diharapkan semua permasalahan mitra dapat
terpenuhi dan mendapat solusi yang tepat, sehingga masyarakat akan lebih paham
tentang pemanfaatan bahan alami dalam pembuatan sabun transparan
menggunakan minyak kelapa sawit dengan kulit jeruk nipis dan akan dihasilkan
luaran yang diharapkan.
Untuk dapat mengukur kemajuan dan keberhasilan dari suatu kegiatan
maka dilakukan evaluasi. Rancangan evaluasi yang akan dibuat untuk mengukur
kemajuan dan keberhasilan dari kegiatan ini yaitu dengan menggunakan beberapa
parameter :
1. Sasaran kegiatan dipastikan terpenuhi/hadir.
2. Melakukan pretest sebelum melakukan penyuluhan guna menjadi parameter
dalam mengukur tingkat pengetahuan peserta pada materi yang akan
dibawakan
3. Melakukan penyuluhan berupa ceramah menggunakan audio visual tentang
pentingnya aromterapi dan bahaya demam berdarah
4. Demonstrasi di depan peserta sekaligus praktek langsung yang dilakukan oleh
peserta agar memudahkan peserta dalam mengingat materi yang diajarkan
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Tahapan kegiatan meliputi survey lokasi, sosilaisasi program Pengabdian
Kepada Masyarakat (PKM), pelaksanaan program PKM dan pemantauan
terhadap hasil PKM.
1. Perijinan Pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Di Pemerintah
Kelurahan Sambung Jawa, Kecamatan Mamajang Kota Makassar.
2. Sosialisasi program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
3. Pelaksanaan program yang dilaksanakan meliputi penyuluhan tentang
pemanfaatan bahan alami dalam pembuatan sabun transparan menggunkan
minyak kelapa sawit dengan ektrak kulit jeruk nipis . Metode yang digunakan
dalam metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini berupa
ceramah dengan menggunakan media audio visual yang disertai dengan
demonstrasi upaya pengenalan dan pemanfaatan bahan alami dalam
pembuatan sabun transpran . Selanjutnya dilakukan evaluasi pemahaman
berupa pre-test dan post-test. Pre-test yang akan dilakukan yaitu membagikan
kuisioner sebelum pemaparan materi diberikan untuk mengetahui persentase
pengetahuan masyarakat terhadap materi yang akan disampaikan. Setelah pre-
test, dilakukan pemaparan materi tentang pengenalan dan cara membuat
produk kepada masyarakat. Selanjutnya post-test yang akan dilakukan yaitu
membagikan kembali kuisioner untuk memperoleh persentase tentang
pemahaman masyarakat setelah berakhirnya pemaparan materi. Kegiatan ini
diselenggarakan dengan melibatkan mahasiswa Politeknik Kesehatan
Kemenkes RI Makassar dalam program kreatifitas mahasiswa tahun 2019.
4. Pemantauan terhadap hasil PKM setelah pelaksanaan penyuluhan. Dilakukan
pemantauan pasca program PKM untuk melihat perubahan atau
perkembangan yang terjadi pada khayalak sasaran setelah dilaksanakannya
program PKM ini.
7
BAB IV
Berikut adalah kegiatan yang telah dilakukan oleh pelaksana. Kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut.
No Waktu dan Tempat Jenis Kegiatan Hasil/Produk
.
1 Rabu, 14 November Bimbingan dengan Rencana awal kegiatan
2018 dosen pembimbing pengabdian
terkait usulan, jurnal masyarakat, meliputi
kegiatan, rencana kerja, persiapan,
dan tempat pelaksanaan pelaksanaan, waktu
kegiatan. dan tempat pengabdian
masyarakat.
2 Jumat, 16 November Penyusunan dan Pembuatan proposal
2018 konsultasi proposal disesuaikan dengan
pengabdian masyarakat sistematika
kepada dosen penyusunan proposal
pendamping. yang terdapat di buku
pedoman pengabdian
masyarakat Politeknik
Kesehatan Makassar.
3 Senin, 19 November Perampungan Proposal Proposal di print lalu
2018 di perbanyak lalu di
kumpulkan Pada
bagian UP2M Jurusan
Farmasi Poltekkes
Makassar
4 Selasa, 27 November Seminar proposal Memperoleh arahan
2018 pengabdian masyarakat. dan saran dari tim
reviewer.
memiliki nilai diatas nilai standar. Hal ini menunjukkan bahwa perlunya
1. Hasil Pre-Test
standar
∑ x ×100 %= 11 ×100 %=55 % ∑ x ×100 %= 11 ×100 %=50 %
∑x 20 ∑x 20
1 1
2. Hasil Post-Test
standar
∑ x ×100 %= 19 ×100 %=95 % ∑ x ×100 %= 1 ×100 %=5 %
∑x 20 ∑x 20
1 1
Keterangan :
∑ x =¿ Jumlah nilai diatas standar
∑ x =¿ Jumlah Kader
1
10
BAB V
5.1 Kesimpulan
dengan ekstrak kulit jeruk nipis sebagai media edukasi untuk menambah
wawasan para kader yang nantinya menjadi wadah informasi kepada para
sabun transpran .
4. 5.2 Saran
tentang cara pembuatan sabun transparan dengan bahan alam yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
Adner, N and Zetterlund, A., 2002, Sanitization of Bio Pilot System and Columns
Using Sodium Hydroxide, Technical Note 203, Amersham Biosciences,
Uppsala, Sweden, 18-1020-86 AB.
Badan Standarisasi Nasional, 1994, Standar Mutu Sabun Mandi, SNI 06-3532-
1994, Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional, 1996, Standar Sabun Mandi Cair, SNI 06-4085-
1996, Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Fachmi, C., 2008, Pengaruh Penambahan Gliserin dan Sukrosa Terhadap Mutu S
abun Transparan, Skripsi, Fakultas Tekhnik Pertanian, Institut Pertanian
Bogor, Bogor.