Anda di halaman 1dari 3

Nama : Retno Ardyah Garini

Nim : 1150018039/smt-4 D3 keperawatan

Tugas : Resume kehilangan dan berduka (kep.Jiwa)

Kehilangan dan Berduka

A. Kehilangan

Kehilangan adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika terpisah,
dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan atau terjadi perubahan dalam
hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan.

Bentuk-Bentuk Kehilangan

1. Kehilangan yang nyata

Contoh : kehilangan anggota tubuh, anak, peran, hubungan

2. Kehilangan yang dirasakan

Contoh : kehilangan harga diri, percaya diri

Jenis Kehilangan

1. Kehilangan Objek eksternal

2. Kehilangan lingkungan yang dikenal

3. Kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti

4. Kehilangan hidup

5. Kehilangan aspek diri

Dampak kehilangan

1. Kehilangan dapat mengancam untuk perkembangan pada anak-anak, regresi, takut ditinggal dan sepi

2. Kehilangan dapat menyebabkan disintegrasi dalam keluarga

3. Kehilangan khususnya pasangan hidup dapat menjadikan pukulan berat bahkan bisa jadi kehilangan
semangat hidup
B. Berduka

Berduka merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan, berduka diwujudkan dalam berbagai cara
yang unik pada masing-masing orang dan didasarkan pengalaman pribadi, ekspektasi budaya, dan
keyakinan spiritual yang dianutnya

Jenis-jenis Berduka

1. Berduka normal

2. Berduka antisipasi

3. Berduka yang rumit

4. Berduka tertutup

Respon Bersuka

1. Denial ( penolakan )

2. Anger ( marah )

3. Bergaining ( tawar-menawar)

4. Depression ( depresi)

5. Acceptance ( menerima )

Strategi pelaksanaan pada pasien kehilangan dan berduka

1. Tahap prainteraksi

Bina hubungan saling percaya dengan cara mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri
perawat sambil berjabat tangan dengan klien

2. Tahap orientasi

Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Dengarkan setiap perkataan klien, beri
respon, tetapi tidak bersifat menghakimi

3. Tahap terminasi

Ajarkan klien teknik relaksasi


Memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya secara verbal, tidak
membantah pengingkaran pasien, duduk intens bersama pasien, menggunakan teknik komunikasi dian
dan sentuhan dan memperhatikan kebutuhan dasar pasien

Mendorong dan memberi waktu pada pasien untuk mengungkapkan kemarahan secara verbal tanpa
melawan dengan kemarahan, memfasilitasi ungkapan kemarahan pasien, menangani kebutuhan pasien
akibat reaksi kemarahannya, serta memberikan pemahaman kepada keluarga bahwa marah merupakan
sebuah proses yang normal

Membantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah dan perasaan takutnya dengan memberikan perhatian
penuh dan tulus, mengajak pasien berbicara untuk mengurangi rasa bersalah serta memberikan
dukungan spiritual

Mengidentifikasi tingkat depresi dan membantu mengurangi rasa bersalah dengan memberikan
kesempatan pasien untuk mengekspresikan kesedihannya, memberikan dukungan non verbal,
membahas pikiran negative dan melatih mengidentifikasi hal positif

Membantu pasien mengidentifikasi rencana kegiatan yang akan dilakukan dan membantu keluarga
untuk bisa mengerti penyebab rasa kehilangan

Anda mungkin juga menyukai