Kasus 2 Ega Anjani KHGC 18016
Kasus 2 Ega Anjani KHGC 18016
ِ لر
َّ ن ٱ
ِ م
َٰ ح َّ سم ِ ٱلل ّٰهِ ٱ
ْ لر ْ ِب
Tugas Individu
Kasus 2
Nn. B ( 18tahun) datang ke IGD rs dengan keluhan mual muntah hebat sejak 5 hari yang lalu.
Mual muntah disetai dengan keluhan lemas bdan dan tidak dapat tidur sejak di diagnosa CKD.
Nn. B sudah didiagnosa 1 bulan yang lalu harus menjalani cuci darah diakibatkan oleh penyakit
lupus yang di miliki oleh n. B sejak 5 tahun yang lalu. Dari hasil pengkajian didapatkan data Td :
100/60 mmHg, nadi 130x/menit, RR 18 x/menit,sa02 : 98%, ronkhi (-), adanya bercak merah
seperti sayap kupu-kupu di wajah.. Dari hasil laboratorium didapatkan data hb : 7, leukosit 6.000
trombosit 300.00, ureum : 200, kreatinin 16.
1. Berapa nilai LFG pada kasus tersebut dan pada grade berapa gagal ginjal pasien tersebyt
2. Patofisiologi gagal ginjal pada pasien tersebut
3. Dua diagnose yang akan muncul pada kasus di atas beserta patwaynya dan intervensi
yang akan dilakukan
4. Patway diagnosa kelebihan volume cairan tubuh pada pasien gagal ginjal beserta
prioritas intervensinya dan data yang harus ada ketika diganosa itu diegakkan.
Jawaban
1. Berapa nilai LFG pada kasus tersebut dan pada grade berapa gagal ginjal pasien tersebut
Berat badan : 60 kg
Ditanyakan : Berapa Hasil LFG ?
( ( 140−Umur ) x BB(kg) )
LFG =
( 72 x Serum Kreatinin)
( ( 140−18 ) x 60 )
=
( 72 x 16 )
( ( 122 ) x 60 )
=
1152
7320
=
1152
= 6,3541
Jadi, Hasil LFG pada pasien Ny. B adalah 5,4 dan termasuk tahapan 5 dengan keterangan <15
(Dialisis). (Gagal Ginjal)
Dilihat dari kasus bahwa Nn b memang di diagnose mengalami penyakit ckd atau gagal ginjal,
namun dikasus dijelaskan bahwa Nn b sudah 1 bulan didiagnosa mengalami penyakit lupus maka
untuk patofisiologi nya yaitu bahwa kerusakan dari ginjal itu bisa diakibatkan dari penyakit
lupus Pada awalnya, lupus akan menyerang organ ginjal, dan menyebabkan ginjal mengalami
peradangan. Kondisi peradangan yang terjadi mengakibatkan ginjal tidak pdapat menjalankan
fungsinya dengan baik, yaitu menyaring zat-zat yang bermanfaat untuk tubuh. Setelah itu, zat-zat
tersebut dikirim kembali ke seluruh sel yang membutuhkan dan membuang racun-racun yang
berbahaya untuk tubuh melalui urine.
Pada peradangan ginjal karena lupus (lupus nefritis), tubuh mengalami kondisi ketika zat-zat
penting untuk tubuh, seperti protein dan darah, menjadi gagal tersaring dan keluar bersamaan
dengan urine. Jika keadaan seperti ini berlangsung secara lama tanpa diobati dengan baik, akan
terjadi gagal ginjal.
Ketika sudah sampai pada tahap gagal ginjal, maka proses pencucian darah (hemodialisis) akan
dipertimbangkan untuk dilakukan secara berkala. Tindakan tersebut dilakukan supaya racun
yang seharusnya keluar bersamaan dengan urine dapat keluar, dan zat yang dibutuhkan tubuh
dapat disaring. Selain itu, jika cuci darah sudah tidak terlalu berdampak baik, transplantasi ginjal
dapat diperhitungkan. Meskipun tindakan tersebut termasuk sebagai tindakan yang sulit dan
mahal.
3. Dua diagnose yang akan muncul pada kasus di atas beserta patwaynya dan intervensi
yang akan dilakukan
Edema
kriteria hasil: tidak ada edema, keseimbangan antara input dan output
Intervensi:
R: Pembatasan cairan akn menentukan BB ideal, haluaran urin, dan respon terhadap
terapi
3 Anjurkan pasien/ ajari pasien untuk mencatat penggunaan cairan terutama pemasukan
dan pengeluaran.
Nausea, vomitus
Mual,muntah
Intervensi :
R: Menurunkan ketidaknyamanan stomatitis oral dan rasa tak disukai dalam mulut yang
dapat mempengaruhi asupan makanan
4. Patway diagnosa kelebihan volume cairan tubuh pada pasien gagal ginjal beserta
prioritas intervensinya dan data yang harus ada ketika diganosa itu diegakkan.
Diagnosa kelebihan volume cairan tubuh bd disfungsi ginjal yang ditandai dengan:
Edema
Kriteria hasil: tidak ada edema, keseimbangan antara input dan output
Intervensi:
R: Pembatasan cairan akn menentukan BB ideal, haluaran urin, dan respon terhadap
terapi
3 Anjurkan pasien/ ajari pasien untuk mencatat penggunaan cairan terutama pemasukan
dan pengeluaran.
ِ اَ ْل َح ْم ُدهَّلِل