Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PROPOSAL METODE PENELITIAN GEOEGRAFI

PENGARUH PEMANASAN GLOBAL TERHADAP IKLIM YANG


BERDAMPAK TERHADAP AKTIVITAS MASYARAKAT PINRANG

Disusun Oleh:

FIKRI

1815141016

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGEGI MAKASSAR

TAHUN AJARAN

(2020/2021)
DAFTAR ISI

SAMPUL
DAFTAR ISI.................................................................................................. i
DAFTAR TABEL.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................
C. Tujuan Penelitian ..........................................................................
D. Mamfaat Penelitian.......................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori...................................................................................
B. Kerangka Berfikir..........................................................................

BAB III PEMBAHASAN


A. Jenis Penelitian..............................................................................
B. Lokasi Penelitian...........................................................................
C. Populasi dan Sampel....................................................................
D. ..........................................................................................
E. Angin...........................................................................................
F. Angin...........................................................................................
G. Angin...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Banyaknya Curah Hujan di Wilayah Kabupaten Pinrang


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Kabupaten pinrang adalah salah satu daerah tingkat II di provinsi Sulawesi selatan,
Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.961,77 km dengan jumlah penduduk sebanyak
±351.118 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 171 jiwa/km2, dimana bahasa yang
di gunakan di kabupaten ini adalah bahasa patinjo. Penduduk di kabupaten ini mayoritas
beragama islam. Kabupaten pinrang terletak pada koordinat 43 ° 10 '30’’ - 30° 19’13” lintang

utara dan 119 ° 26’ 30” - 119 °47’ 20” bujur timur.
Pengaruh cuaca terhadap aktivitas masyarakat kota pinrang sangatalah besar bagi
masyarakat itu sendiri, karna aktivitas masyarakat kota pinrang tergantung iklim yang ada,
seperti pada iklim panas masyarakat kota pinrang tidak bisa bertani dan berkebun dan itu juga
berdampak terhadap pendapatan masyarakat dan kebubutuhan lainnya misal. Bahan pokok,
asupan makanan dan lain sebagainya.

Klasifikasi iklim menurut Smith-Ferguson, tipe iklim Wilayah Kabupaten Pinrang


termasuk tipe A dan B dengan curah hujan terjadi pada bulan Desember hingga Juni dengan
curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret. Musim kemarau terjadi pada bulan Juni sampai
Desember. Kriteria tipe iklim menurut Oldeman-Syarifuddin bulan basah di Kabupaten Pinrang
tercatat 7 - 9 bulan, bulan lembab 1 - 2 bulan dan bulan kering 2 - 4 bulan. Tipe iklim
menurut klasifikasi Oldeman - Syarifuddin adalah iklim B dan C. Curah hujan tahunan
berkisar antara 1073 mm sampai 2910 mm, Evaporasi rata-rata tahunan di Kabupaten Pinrang
berkisar antara 5,5 mm/hari sampai 8,7 mm/hari. Suhu rata-rata normal antara 27°C dengan
kelembaban udara 82% - 85%.

Berdasarkan data dari Dinas PU Pengairan kabupaten Pinrang, rata-rata curah hujan di
Kabupaten Pinrang pada tahun 2010 sebesar 277,42 mm/bulan. Curah hujan terendah terjadi
pada bulan September yakni sebesar 80 Mm, sedangkan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
Oktober yakni sebesar 698 Mm. Banyaknya curah hujan tiap bulan di wilayah Kabupaten
Pinrang sejak tahun 2004 sampai 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1
Banyaknya Curah Hujan di Wilayah Kabupaten Pinrang

Bulan Tahun
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Januarai 215 103 154 106 264 75 380
Pebruari 192 146 122 90 242 103 121
Maret 64 88 98 91 295 29 88
April 152 108 247 147 130 63 90
Mei 167 96 241 155 94 69 82
Juni 36 63 153 148 222 192 34
Juli 15 70 5 50 143 52 35
Agustus - 32 2 26 199 34 34
September 2 17 3 109 80 8 42
Oktober 5 241 - 82 698 29 55
November 175 74 66 96 571 221 55
Desember 228 137 241 129 391 282 79
Rata-rata per bulan 113,73 97,92 111,00 102,42 277,42 96,42 91,25
Sumber : Dinas PU Pendidikan Kabupaten Pinrang

B. Rumusan Masalah.
- Apa faktor yang mempegaruhi terjadinya perubahan iklim dalam pertahun atau
perbulan.
- Bagaimana proses iklim itu terjadi.

C. Tujuan Penelitian
a. Ingin mengetahui perkembagan iklim khususnya di kota pinranG
b. Ingin mengetahui dampak pemanasan global terhadap iklim yang dirasakan langsung oleh
masyarakat.

D. Mamfaat Penelitian.

Mamfaat dari penelitian ini yakni agar masyarakat kabupaten pinrang dan khususnya
terhadap pelosok di kabupaten pinrang bisa tau bagaimana keadaan iklim yang sering bergantian
dalam satu tahun dan masyarakat bisa kondisikan antara perkebun apa yang cocok ketika musim
itu berganti . misalnya musin panas cocoknya bertanam jagung atau padi.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan
daratan Bumi. Pada saat ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuan
dianggap disebabkan aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan
bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-
gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer.

Diperkirakan, setiap tahun dilepaskan *18,35 miliar* ton karbon dioksida (18,35 milliar ton
karbon dioksida ini sama dengan 18,35 X 1012 atau 18.350.000.000.000/kg karbon
dioksida).Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi
insulator yang menahan lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi. Inilah yang
disebut dengan Efek Rumah Kaca.

Rata-rata temperatur permukaan Bumi sekitar 15°C (59°F). Selama seratus tahun
terakhir, rata-rata temperatur ini telah meningkat sebesar 0,6 derajat Celsius (1 derajat
Fahrenheit).Parailmuan memperkirakan pemanasan lebih jauh hingga 1,4 – 5,8 derajat Celsius
(2,5 – 10,4 derajat Fahrenheit) pada tahun 2100.

Karna dari pemanasan global dari tahun ke tahun semakin tinggi mengakibatkan iklim sering
berganti yang berdampak terhadap aktivitas masyarkat baik itu dalam lingkup pertanian ataupun
aktivitas lain dan dampak dari perubahan iklim yaitu:

-  Proyeksi perubahan iklim di masa depan sudah terjadi, kejadian mikrokosmos yang
berdiri sebagai petunjuk efek masa depan. Peningkatan karbon dioksida di atmosfer
diserap oleh lautan, meningkatkan pengasaman - merusak terumbu karang dan
kehidupan laut. 
- yaitu penggurunan. Dimana penggurunan adalah penyebab fundamental kelaparan
dan kerawanan pangan, dan produk langsung dari perubahan iklim. Ketika tanah
terdegradasi dan kering, hutan menjadi tidak ramah dan tidak mampu menghasilkan
panen yang baik. Hal ini memperburuk kemiskinan, terutama di daerah dimana lahan
pertanian merupakan sumber pendapatan utama, bersamaan dengan peran sektor
primer lainnya. Dengan persediaan yang berkurang namun permintaan pangan dan
sumber daya yang meningkat, penggurunan mengurangi pertumbuhan ekonomi
nasional.

B. Kerangka Berfikir.

PENGARUH PEMANASAN
GLOBAL

IKLIM

PENCEMARAN UDARA : PADA MASYARAKAT :


DAMPAK
- PABRIK. - PERTANIAN DAN
- ASAP KENDARAAN PERKEBUNAN.
RODA DUA MAUPUN - AKTIVITAS
RODA EMPAT. MASYARAKAT
SEHARI-HARI.

INVENTARISASI
DATA

PRIMER SEKUNDER
- OBSERVASI - BUKU
- MEDIA/INTERNET
- WAWANCARA
OLAH DATA

BAB 3DATA
OLAH

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.
Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif mengkaji persfektif partisipan dengan strategi2 yang bersifat interaktif dan
fleksibel. Penelitian kualitatif ditunjukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut
pandang partisipan. Dengan demikian arti atau pengertian kualitatif tersebut merupakan
penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada kondisi objek. Alamiah dimana penelitian
merupakan instrument kunci.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini di lakukan disekitaran Dinas PU Pengairan kabupaten Pinrang. Dan disekitar
kawasan rumah penduduk kabupaten pinrang. Dengan pengumpulan data yang dilakukan melalui
observasi, wawancara, dokumentasi dan pengambilan data di dinas PU pengairan kabupaten
pinrang.

C. Populasi dan Sampel

Menurut sugiono (2011) populasi adalah wilayah generalis yang terdiri atas : objek- objek
yang mempuyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel yang digunakan adalah
sampel pengambilan data di lapangan dan hasil wawancara yang dilakukan di sekitaran rumah
penduduk atau masyarakat.

D. Variabel Penelitian dan Defenisi operasional penelitian.

1. Variabel penelitian

a. Pencemaran udara.
b. Pemanasan global.

2. Defenisi operasional variabel.

a. Pencemaran udara.
Pencemaran udara adalah proses atau penomena yang disebabkan oleh
aktifitas manusia dan sebagain dari asap indusri atau pabrik yang ada dan
kendaraan masyarakat itu sendiri seperti. Mobil, motor dan lain2 yang
mengakibat kan iklim menjadi tdk stabil.

b. Pemanasan global.

Klasifikasi iklim menurut Smith-Ferguson, tipe iklim Wilayah


Kabupaten Pinrang termasuk tipe A dan B dengan curah hujan terjadi pada
bulan Desember hingga Juni dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
Maret. Musim kemarau terjadi pada bulan Juni sampai Desember. Kriteria
tipe iklim menurut Oldeman-Syarifuddin bulan basah di Kabupaten Pinrang
tercatat 7 - 9 bulan, bulan lembab 1 - 2 bulan dan bulan kering 2 - 4 bulan

E. Prosedur penelitian

1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini terdapat beberapa persiapan yang harus dilakukan terdiri
dari: (a) menyusun proposal dari judul penelitian yang dipilih, (b) Indentifikasi masalah
penelitian kemudian merumuskannya, (c) Melakukan kajian pustaka, (d) Membuat
kerangka konseptual yang berhubungan dengan rumusan masalah berdasarkan kajian
pustaka, (e) menentukan metode penelitian, (f) Menentukan variabel, (g) Menentukan
teknik pengumpulan data, dan (j) menentukan teknik analisis data. Proposal yang telah
rampung kemudian dipresentasikan.
2. Tahap pengumpulan data
Pada tahap pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu mengumpulkan data
melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
3. Tahap pengolahan data
Pada tahap pengolahan data semua data yang telah diperoleh pada saat di lokasi
penelitian selanjutnya akan dianalisis dengan teknik yang sudah ditentukan.

F. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan paling langkah strategisdalam penelitian, karena tujuan
utama penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai
sumber, dan berbagai cara dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural
setting(kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak
pada observasi berperan serta, wawancara mendalam dan dokumentasi. Adapun cara pengambilan
data yaitu. Wawancara, dokumentasi, dan pengambilan data di dinas PU perairan kabupaten
pinrang.

G. Instrumen Penelitian.

Istrumen adalah alat yang diperlukan atau dipergunakan untuk mengumpulkan data. Dalam
penelitian kualitatif, atau instrumen utama dalam pengumpulan data adalah manusia yaitu peneliti
sendiri atau orang lain yang membantu peneliti. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri yang
mngumpulkan data dengan cara bertanya, meminta, mendengar dan mengambil. Peneliti dapat
meminta bantuan dari orang lain untuk mengumpulkan data, disebut pewawancara. Dalam hal ini,
seorang pewawancara yang langsung mengumpulkan data dengan cara bertanya, meminta,
mendengar dan mengambil (Afrizal, 2014).

Instrumen penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:


1. Kuisioner
2. Pedoman wawancara
3. Pedoman observasi
4. Buku catatan
5. Alat rekam (kamera,video atau perekam suara)
6. Narasumber
7. Peneliti

H. Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk mendapatkan kepercayaan hasil penelitian, peneliti menggunakan metode Triangulasi


dengan dua metode triangulasi yaitu:

a. Triangulasi Sumber

Willian wiersma (1986) mangatakan triangulasi dalam pengujian kredibilita


diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai waktu.
Dengan demikian terdapat triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan
data dan waktu (Sugiono, 2007:273).

b. Triangulasi sumber

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang
diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dianalisis oleh peneliti
sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan
(member chek) dengan tiga sumber data (Sugiono, 2007: 274)
c. Tringulasi teknik
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya untuk mengecek data bisa
melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Bila dengan teknik pengujian
kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan
diskusi lebih lanjutkepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data
mana yang dianggap benar (Sugiono, 2007:274)

I. Teknik Analisis Data

Bogdan & Biklen mengatakan bahwa teknik analisis data adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan
yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, memutuskan apa yang
diceritakan ke orang lain (Moleon, 2007:248).
Teknik analisis data terdapat tiga tahapan kegiatan yang saling terkait satu sama lain yaitu,
reduksi data, penyajian (display) data dan penarikan kesimpulan.

a. Reduksi data

Merupakan proses penyederhanaan dan pengkategorian data. Proses ini merupakan


upaya penemuan tema dan pembentukan konsep. Hasil dari proses ini adalah tema-tema,
konsep-konsep dan berbagai gambaran mengenai data-data, baik mengenai hal-hal yang
serupa maupun yang bertentangan.
Data yang terkumpil dipilah kedalam fokus penelitian ini yakni mereduksi data
berarti merangkum, memilah hal-hal pokok dengan memfokuskan kepada hal-hal yang
penting. Dengan demikian data yang telah direduksi dapat memberikan gambaran yang
lebih jelas dan mampermudah peneliti dalam mengumpulkan data berdasarkan fokus
penelitian.
b. Penyajian data (display)

Setelah data direduksi maka tahap selanjutnya adalah penyajian data. Berbagai data
yang telah direduksi perlu disajikan dengan sistematis dan interaktif memudahkan
pemahaman terhadap apa yang telah terjadi sehingga memudahkan penarikan kesimpulan
atau menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
Tahap ini berupa kegiatan menyajikan data.peneliti melakukan pengorganisasian
dalam bentuk penyajian informasi berupa teks naratif. Lebih lanjut, teks naratif tersebut
diringkas kedalam bentuk beberapa bagan yang mengambarkan interpretasi arti
pemahaman tentang makna tindakan subyek peneliti

c. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan tentang peningkatan atau perubahan yang dilakukan secara


bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik pada akhir siklus satu kesimpulan
terevisi pada akhir siklus dua dan seterusnya dan kesimpulan terakhir pada siklus
terakhir. Kesimpulan yang pertama sampai dengan yang terakhir saling terkai dan
kesimpulan pertama sebagai pijakan.
DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Ku alitatif. Jakarta:Rajawali Pers.

BUKU PUTIH SANITASI. Gambaran umum wilayah kabupaten pinrang.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Elfabeta.

Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai