Anda di halaman 1dari 38

 Merupakan hak yang telah ada pada tiap-tiap individu sejak

dilahirkan. Disebut juga “Hak Pokok”.

 Yang tergolong dalam hak ini adalah :


1) Kebabasan menyatakan pendapat
2) Kebebasan memeluk suatu agama dan kepercayaan
3) Kebebasan untuk bergerak dan menjalankan hidup dengan
bebas dan merdeka
UUD 1945 :
 Pasal 28
Kemerdekaaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang- Undang
 Pasal 28 A
Setiap orang berhak hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya
 Pasal 28 E ayat (1) dan (3)
Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih
pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
suatu wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak untuk kembali
 Pasal 29 ayat (2)
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan
kepercayaannya itu
 Merupakan hak seseorang individu dalam kehidupan Ekonomi nya.
Dan juga dapat didefinisikan sebagai hak individu untuk
menjalankan kehidupan dengan aspek ekonominya dengan layak.

 Yang tergolong atas hak ini adalah :


Hak untuk memiliki sesuatu
Hak untuk membeli dan menjual serta memanfaatkannya
Hak untuk mendapat penghidupan yang layak
Hak untuk mendapat pekerjaan
Bab 4
 Deklarasi universal Hak-hak Asasi Manusia dari
PBB(Universal Declaration of Human Rights),10
desember 1948.
 Konvensi hak-hak anak(20 november 1989)
 Konvensi mengenai penghapusan segala bentuk
diskriminasi terhadap wanita (18 desember
1979)
 Konvensi tentang hak-hak politik wanita (20
desember 1952)
 Konvensi Internasional tentang penghapusan
segala bentuk diskriminasi rasial (21 desember
1965)
 Declaration on the Rights to Development
(Deklarasi Hak atas Pembangunan) pada tahun
1986 oleh Negara Dunia Ketiga
 African Charter on Human and People’s Rights
(Banjul Charter) oleh negara Afrika yang
tergabung dalam Persatuan Afrika (OAU) pada
tahun 1981
 Cairo Declaration on Human Rights in Islam oleh
negara yang tergabung dalam OKI (Organisasi
Konferensi Islam) tahun 1990
 Bangkok Declaration diterima oleh negara
negara Asia pada tahun 1993
 HAM dalam Pancasila dan UUD 1945
 HAM dalam Pembukaan UUD 1945
 HAM dalam Batang Tubuh UUD 1945
 HAM dalam Undang-Undang RI
 HAM dalam Tap MPR No.XVII/MPR/1998
 Keputusan Presiden No.36 Tahun 1990
tentang Pengesahan Konvensi tentang Hak
hak anak (Convention on the Rights of the
Child)
 Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila ini memberikan jaminan bagi penduduk
Indonesia untuk beragama dan beribadah
menurut agamanya masing-masing. Tetapi
dalam melaksanakan hak tersebut Pancasila
juga membatasi siapa saja untuk tidak
menyerang agama,memaksa orang lain masuk
agama,propaganda anti agama,dan tindakan
lain yang dapat meresahkan,melanggar,ataupun
merampas hak asasi orang lain.
 Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Manusia Indonesia dalam menjalankan hak asasinya
harus memerhatikan hak asasi manusia lain,dan
dilakukan dengan beradab dan adil.Beradab
maksudnya bahwa hak asasi manusia kita jalankan
dengan penuh adab (kesopanan),kehalusan dan
kebaikan budi pekerti.Jadi tidak diperkenankan
seseorang dengan leluasa menggunakan hak-haknya
sedemikian rupa sehingga menyinggung perasaan
orang lain.Sedangkan Adil maksdunya mencerminkan
sikap tidak berat sebelah,tidak mementingkan diri
sendiri,melainkan memerhatikan dan
mempertimbangkan hak dan kepentingan orang lain
 Sila Persatuan Indonesia
Memberikan pedoman bahwa dalam
melaksanakan hak,kita harus memerhatikan
kepentingan bangsa ataupun orang banyak
dan juga menempatkan hak orang banyak
diatas kepentingan pribadinya
 Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Disamping harus mengutamakan kepentingan
orang banyak,pelaksanaan HAM harus
dilakukan dengan bijaksanan dan senantiasa
mengutamakan musywarah manakala dalam
melaksanakan haknya berbenturan dengan hak
orang lain sehingga pelaksanaan dapat dilakan
dengan baik tanpa menimbulkan perselisihan
ataupun perpecahan dengan orang
 Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
dalam melaksanakan HAM,kita harus
memerhatikan unsur keadilan,tidak
menyinggung dan merugikan orang
lain,memberikan kesempatan yang sama dan
adil untuk memperoleh kehidupan,dan
terjamin suatu penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan
Alinea pertama
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah
hak segala bangsa dan oleh sebab itu,maka
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan”
Kata-kata perikemanusiaan dan perikeadilan
merupakan intisari dari HAM dan prinsip negara
hukum.Pengakuan kemerdekaan ini sesuai
dengan Deklarasi Universal HAM PBB pasal 1
yang berbunyi “Sekalian orang dilahirkan
merdeka”
 Alinea kedua
“…yang merdeka,bersatu,beradaulat,adil dan
makmur”
Kata adil merupakan prinsip negara
hukum,sedangkan salah satu tujuan hukum
ialah untuk mencapai keadilan.Hal ini sesuai
dengan Deklarasi HAM PBB pasal 10 yang
berbunyi “setiap orang berhak dalam persamaan
yang sepenuhnya didengarkan suaranya di
muka umum dan secara adil oleh pengadilan
yang merdeka dan tidak memihak”
Alinea Ketiga
“… supaya berkehidupan yang bebas…”
Hal ini sesuai dengan Deklarasi HAM PBB pasal
27 ayat 1 yang berbunyi “setiap orangberjak
untuk turut serta dengan bebas dalam hidup
kebudayaan masyarakat”
 Alinea keempat
“…membentuk suatu pemerintah Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tmpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian
abadi,dan keadilan sosial,maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
undang-undang dasar negara Indonesia yang
terbentuk dalam suatu susunan negara republik
indonesia yang berkedaulatan rakyat…”
 Dalam Alinea keempat ini berisi hak asasi manusia
dalam bidang politik,sipil,ekonomi,sosial dan budaya
 Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945 diatur
dalam Pasal 28 A sampai dengan pasal 28J
 Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya.

 Pasal 28B
1. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan
melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah.
2. Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
 Pasal 28C

(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri


melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari
ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan
demi kese-jahteraan umat manusia.

(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya


dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
mem-bangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.
 Pasal 28D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di hadapan hukum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat
imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja.
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesem-
patan yang sama dalam pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
 Pasal 28E
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih
pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini keper-cayaan,
menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul,
dan mengeluarkan pendapat.
 Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Pasal 28G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri
pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah
kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik
dari negara lain.
 Pasal 28H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus
untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik
tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa
pun.
 Pasal 28I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemer-dekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan
hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.
(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan
zaman dan peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung
jawab negara, terutama pemerintah.
(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum
yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam
peraturan perundang-undangan.
 Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang
lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis.
 UU No.39 Tahun 1999
 UU No.7 Tahun 1984 tentang ratifikasi Konvensi PBB
tentang Penghapusan segala bentuk diskriminasi
terhadap perempuan
 UU No.8 Tahun 1998 tentang pengesahan Konvensi
Menentang penyiksaan dan perlakuan atau
penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, atau
merendahkan martabat manusia
 UU No.20 Tahun 1999 tentang ratifikasi Konvensi ILO
138 tentang Batasan usia kerja
 UU No.1 Tahun 2000 tentang ratifikasi Konvensi ILO
182 mengenai pelarangan dan tindakan segera untuk
penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk
untuk anak
1. Menugaskan kepada lembaga-lembaga
tinggi negara dan seluruh aparatur negara
untuk menghormati,menegakkan,dan
menyebarluaskan pemahaman mengenai
hak asasi manusia kepada seluruh
masyarakat
2. Menugaskan kepada Presiden dan DPR
untuk meratifikasi berbagai instrumen

Anda mungkin juga menyukai