DISUSUN OLEH:
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelajaran kimia pada hakekatnya adalah pelajaran yang sangat erat
hubungannya dalam kehidupan sehari-hari dan telah memberikan banyak manfaat
bagi manusia.Akan tetapi, menurut Ashadi (2009) banyak fakta yang
menunjukkan bahwa ilmu kimia dipandang sebagai ilmuyang sulit dan tidak
menarik untuk dipelajari.Hal itupun didukung berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Prakoso dan Prabula (dalam Ashadi, 2009) yang menyatakan
bahwa mata pelajaran kimia termasuk mata pelajaran yang dianggap sulit oleh
siswa.
Kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses
psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau
tulisan.
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah
karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh
kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun
disisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami
berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-
hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis,
sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan
prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.
Ilmu kimia merupakan salah satu pelajaran yang dirasakan sulit oleh siswa
sekolah menengah dan mahasiswa. Kesulitan mempelajari ilmu kimia ini terkait
dengan ciri ilmu kimia itu sendiri. Adapun ciri-ciri ilmu kimia tersebut adalah: 1)
sebagian besar ilmu kimia itu bersifat abstrak, 2) ilmu kimia merupakan
penyederhanaan dari materi yang sebenarnya, 3) sifat ilmu kimia berurutan dan
berkembang pesat, 4) ilmu kimia tidak hanya memecahkan soal-soal, 5) bahan
atau materi yang dipelajari sangat banyak (Middlecam (1985) dalam Rumansyah
dan Irhasyuna, 2001).
Di dalam mempelajari ilmu kimia kita tidak lepas dari persoalan-persoalan
yang berhubungan dengan perhitungan matematika. Dalam memecahkan
persoalan-persoalan yang memerlukan perhitungan ini tentunya siswa akan
mengalami kesulitan muali dari memahami soal, menulis apa yang diketahui
seperti menulis lambang, menulis apa yang ditanyakan, menulis rumus-rumus
hingga mencapai ke penyelesaian atau operasi matemetika.
B. Rumusan Masalah
1. Apa penyebab kesulitan dalam pembelajaran kimia?
2
2. Apa sajakah permasalahan yang dihadapi guru dalam membelajarkan
kimia?
3. Bagaimana solusi dalam kesulitan guru membelajarkan kimia?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Pembelajaran yang efektif adalah yang menghasilkan belajar yang
bermanfaat dan bertujuan kepada para peserta didik melalui prosedur yang tepat.
Teori belajar itu sangatlah banyak, namun disamping itu semua ada kesamaan
umum dalam mendefinisikan belajar.
3. Penyebab Kesulitan Belajar
Adapun penyebab kesulitan tersebut adalah karakteristik dari materi pelajaran
kimia itu sendiri yang sebagian besar konsepnya bersifat abstrak (Ashadi,
2009).Selain itu, berdasarkan hasil penelitian Sholahuddin (dalam Ashadi, 2009)
pada umumnya siswa dalam memahami materi pelajaran kimia cenderung belajar
dengan hafalan.Hal ini menyebabkan sebagian besar konsep-konsep pelajaran
kimia menjadi konsep yang abstrakbagi siswa dan bahkan mereka tidak dapat
mengenali konsep-konsep kunci tau hubungan antarkonsep yang diperlukan untuk
memahami konsep tersebut, sehingga siswa tidak memiliki pemahaman konsep-
konsep kimia yang bersifat dasar pada awal mereka mempelajari ilmu kimia. Hal
ini mengakibatkan pemahaman siswa yang diperoleh di sekolah cenderung sebatas
pemahaman teori tanpa pemahaman dalam kehidupan nyata, sehingga siswa tidak
mampu berpikir ilmiah terhadap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan nyata
tersebut. Bukan hanya siswa saja yang kesulitan belajar kimia bahkan guru pun
ada yang tidak menguasai materi tersebut.
penyebab lainnya itu juga terletak pada guru karena guru kurang bisa
menjelaskan materi yang diajarkan. Di samping itu, guru kurang memberikan
contoh-contoh konkrit tentang reaksi-reaksi yang ada di lingkungan sekitar dan
sering dijumpai siswa. Oleh sebab itu, diperlukan suatu usaha untuk
mengoptimalkan pembelajaran kimia di kelas dengan menerapkan pendekatan dan
metode yang tepat. Itulah salah satu kendala yang dihadapi oleh guru.
5
kebutuhan anak didik. Berkenaan dengan persiapan bahan ajar ini, secara umum
masalah yang dimaksud meliputi cara penentuan jenis materi, kedalaman, ruang
lingkup, urutan penyajian, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran.
Masalah lain yang berkenaan dengan bahan ajar adalah memilih sumber di mana
bahan ajar itu didapatkan. Ada kecenderungan sumber bahan ajar dititik beratkan
pada buku.Padahal banyak sumber bahan ajar selain buku yang dapat digunakan.
Buku pun tidak harus satu macam dan tidak harus sering berganti seperti terjadi
selama ini.Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar. Termasuk
masalah yang sering dihadapi guru berkenaan dengan bahan ajar adalah guru
memberikan bahan ajar atau materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu sedikit,
terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak tepat, dan jenis
materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh
siswa. Sehubungan dengan itu, perlu disusun rambu-rambu pemilihan dan
pemanfaatan bahan ajar untuk membantu guru agar mampu memilih materi
pembelajaran atau bahan ajar dan memanfaatkannya dengan tepat.Rambu-rambu
dimaksud antara lain berisikan konsep dan prinsip pemilihan materi pembelajaran,
penentuan cakupan, urutan, kriteria dan langkah-langkah pemilihan,
perlakuan/pemanfaatan, serta sumber materi pembelajaran.
b. Metode Mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan
menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang
bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan tetapi menarik perhatian
anak didik.Solusi dari permasalahan ini yaitu guru hendaknya lebih selektif
terhadap penggunaan metode pembelajaran.
c. Kegiatan Mengajar
Guru sebaiknya memperhatikan perbedaan individual anak didik, yaitu pada
aspek biologis, intelektual dan psikologis. Kerangka berfikir demikian
dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan kepada setiap anak
didik secara individual.Setiap siswa didalam kelas memiliki karakter yang
berbeda-beda pada setiap individunya. Banyaknya perbedaan ini tentunya akan
berpengaruh terhadap kondisi siswa dalam belajar. Salah satu usaha agar
pembelajaran tercapai dari permasalahan ini adalah dengan pembentukan
kelompok-kelompok belajar didalam kelas.Hal ini bertujuan supaya tiap individu
di dalam kelas menjadi subjek utama dan dapat saling berinteraksi dengan semua
individu sehingga merasa belajar lebih nyaman.
2. Permasalahan Khusus
Permasalahan khusus dalam mengajarkan IPA atau materi Kimia adalah
permasalahan-permasalahan yang timbul saat mengajarkan IPA/KIMIA tetapi
tidak semua guru mengalami kesulitan tersebut.Adapun permasahan khusus dalam
mengajarkan IPA/KIMIA adalah sebagai berikut.
6
a. Guru tidak siap mengajar
Dalam hal ini berarti, guru kurang memahami konsep materi yang
diajarkan.Sebelum mengajar, guru sebaiknya menyiapkan segala sesuatu yang
berkaitan untuk mengajar, mempersiapkan materi pelajaran dengan baik untuk
diajarkan kepada siswa. Kesiapan guru dalam mengajar diperlukan agar siswa
memperoleh materi dari guru secara runtut, dengan demikian siswa akan mudah
menerima materi dari guru dan mempelajarinya.
b. Guru kesulitan dalam membangkitkan minat belajar siswa.
Solusi dalam mengatasi masalah ini yaitu berawal dari minat guru sendiri.
Guru harus mampu membuat ide-ide kreatif yang menarik sehingga siswa menjadi
tertarik dan minat belajarnya meningkat kemampuan dan keterbatasan guru/
sekolah dalam memberikan teori disebabkan alat-alat untuk mengadakan
percobaan tidak lengkap.
c. Sarana dan prasarana yang mendukung terciptanya suasana yang kondusif
di dalam belajar akan mempengaruhi proses belajar siswa.
Prasarana pembelajaran meliputi sarana olahraga, gedung sekolah ruang
belajar, tempat ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olahraga. Sarana
pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium
sekolah dan berbagai media pengajaran yang lain. Lengkapnya sarana dan
prasarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik.
Hal ini tidak berarti bahwa lengkapnya sarana dan prasarana menentukan
jaminan melakukan proses pembelajaran yang baik. Justru disinilah muncul
bagaimana mengolah sarana dan prasaranapembelajaran sehingga tersenggara
proses belajar yang berhasil dengan baik. Sarana tersebut terkadang kurang
memadahi sehingga kegiatan belajar menjadi terganggu.Dalam hal ini perlu ada
suatu perbaikan prasarana tersebut sehingga kegiatan belajar menjadi kondusif,
selain itu guru harus lebih kreatif bila sarana tersebut belum terbenahi agar siswa
tetap dapat berkonsentrasi.
d. Kurang optimal dalam penerapan metode
Guru harus tepat memilih metode pembelajaran yang digunakan dalam
mengajar. Hal ini dapat dikaji dari karakteristik siswa dalam kelas dan
karakteristik metode pembelajaran yang digunakan.selain itu, didalam
pembelajaran IPA/KIMIA, guru juga lebih baik jika mengaitkan konsep dengan
lingkungan sekitar. Siswa akan belajar denan baik jika apa yang dipelajari terkait
dengan apa yang tekah diketahui dan dengan kegiatan yang atau peristiwa yang
akan terjadi di sekelilingnya. Pembelajaran ini menekankan pada daya pikir yang
tinggi, transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisis data,
memecahkan masalah-masalah tertentu baik secara individu maupun kelompok.
7
C. Solusi dalam kesulitan guru membelajarkan kimia
Mengatasi permasalahan umum tersebut yaitu dengan membuat RPP.
Karena RPP ini merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar.
Dimana didalamnya terdiri dari fase pendahuluan, kegiatan inti dan fase penutup.
Dimana pada kegiatan proses pembelajaran itu dilakukan sesuai dengan model
pembelajaran, metode, pendekatan yang ada di RPP tersebut.