Sap Penkes Puskesmas
Sap Penkes Puskesmas
Menyetujui,
(................................................) (....................................................)
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Hari : Kamis
C. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian persalinan
2. Persiapan persalinan
3. Tanda awal persalinan
4. Proses persalinan
5. Tanda bahaya persalinan
D. METODE
Ceramah dan diskusi
E. MEDIA
Leaflet dan lembar balik
F. SASARAN
Ibu hamil yang sedang kontrol (ANC) di puskesmas banguntapan II
G. KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR
H. DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.(2016).Buku Kesehatan Ibu dan
Anak.Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International
Cooperation Agency).
A. Definisi
Persalinan normal adalah terjadinya kelahiran cukup bulan dengan proses
pervaginam alami dan tanpa komplikasi. Pelayanan persalinan sesuai dengan standar
dan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Hal-hal penting dalam
persalinan normal adalah adanya kepatuhan terhadap arahan penolong persalinan
dan dukungan suami beserta keluarga.
B. Persiapan persalinan
1. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dan Buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Tujuan dari P4K adalah:
a. Terdatanya sasaran ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K di rumah ibu
hamil yang memuat informasi tentang: lokasi tempat tinggal ibu hamil,
identitas ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, pendamping
persalinan, fasilitas tempat persalinan, calon donor darah, transportasi yang
akan digunakan serta pembiayaan
b. Adanya perencanaan persalinan, termasuk pemakaian metode KB pasca
melahirkan yang disepakati ibu hamil, suami, keluarga dan bidan
c. Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi
komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas
d. Adanya dukungan dari tokoh masyarakat, kader dan dukun.
2. Sarana dan prasarana akan digunakan
Pastikan fasilitas pelayanan kesehatan yang akan digunakan untuk melahirkan,
seperti Poskesdes, Puskesmas Pembantu, Puskesmas, klinik bersalin atau rumah
sakit.
3. Pembiayaan
Persiapkan dana untuk persiapan melahirkan dengan mengikuti Dasolin atau
Tabulin, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), asuransi kesehatan melalui Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), atau Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan.
4. Donor darah
Persiapkan pendonor yang memiliki golongan darah yang sama dengan ibu
bersalin, upayakan pendonor berasal dari orang terdekat (keluarga atau tetangga)
5. Menyiapkan Kebutuhan Persalinan
Perlengkapan ibu hamil untuk persalinan adalah sarung, kain panjang, pembalut,
handuk, gurita
Perlengkapan bayi adalah baju bayi, topi, popok, dua selimut, waslap dan handuk
6. KB Pasca Persalinan
Sejak masa kehamilan ibu sudah merencanakan alat kontrasepsi yang akan
digunakan setelah persalinan melalui kesepakatan suami-istri
7. Hati-hati 3 Terlambat
1) Terlambat mengambil keputusan untuk mencari upaya medis kedaruratan
2) Terlambat tiba di fasilitas kesehatan
3) Terlambat mendapat pertolongan medis yang adekuat
8. Buku KIA
Buku KIA berisi catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin dan ifas) dan anak ( bayi
baru lahir dan anak balita) serta berbagai informasi cara memelihara dan
merawat kesehatan ibu dan anak. Buku KIA tersedia di fasilitas kesehatan
(Posyandu, Polindes, Poskesdes, Pustu, Puskesmas, Bidan, Dokter Praktik,
Rumah Bersalin dan Rumah Sakit )
C. Tanda Awal Persalinan
1. Perut mulas secara teratur, semakin sering dan semakin lama dengan rasa sakit
yang semakin kuat
2. Terasa dorongan janin yang semakin kuat di perut bagian bawah
3. Tekanan pada anus semakin kuat sehingga ibu semakin ingin
Mengejan
4. Keluarnya air ketuban dari jalan lahir sehingga pengeluaran lendir dan darah
semakin banyak
5. Saat diperiksa oleh bidan, sudah ada pembukaan jalan lahir
D. Proses Persalinan
Kala I : Dimulai dari saat persalinan sampai pembukaan jalan
lahir lengkap (10 cm)
Kala II : Dimulai dari pembukaan jalan lahir lengkap sampai
bayi lahir. Biasanya berlangsung 1-2 jam
Kala III : Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya
plasenta/ari-ari. Biasanya berlangsung 30 menit.
Umumnya, proses persalinan pada anak pertama biasanya 12 jam sejak mulas
teratur yang pertama, tetapi untuk anak kedua dan selanjutnya kurang dari 8
jam.
Ibu masih boleh makan, minum, buang air kecil dan berjalan.
Jika terasa sakit, tarik napas panjang lewat hidung, lalu keluarkan lewat mulut.
Jika terasa ingin buang air besar, segera beri tahu bidan.
Bidan akan menuntun ibu mengejan (memfasilitasi pertolongan persalinan)
Segera setelah bayi lahir diberikan kesempatan menyusu sendiri, letakkan bayi
dengan posisi tengkurap dan menempel di dada atau perut ibu (bayi
dipasangkan topi), dibiarkan merayap mencari puting dan menyusu sampai
puas, proses ini
berlangsung minimal satu jam pertama setelah bayi lahir.
E. Tanda Bahaya Persalinan
a. Perdarahan
Merupakan perdarahan yang terjadi dengan jumlah darah melebih 500 ml
setelah bayi lahir. Menurut waktu dibagi menjadi dua yaitu Perdarahan primer
yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir dan perdarahan sekunder yang
terjadi setelah 24 jam anak lahir.
b. Tali pusat atau anggota badan bayi keluar dari jalan lahir
Jika tali pusat lebih rendah dari bagian depan atau teraba disamping, maka dapat
dikatakan bahwa tali pusat menumbung. Hal ini sangat berbahaya karena dapat
menimbulkanasfiksia ketika tali pusat janin tertekan antara bagian
depan bayi dan dinding panggul.
c. Ibu mengalami kejang dan tidak kuat mengejan
Jika Ibu hamil tidak kuat mengejan dan mengalami kejang, ia akan mengalami
pendarahan. Penyebab utamanya adalah regangan uterus yang berlebih, partus
lama, dan multiparitas.
d. Air ketuban keruh dan berbau
Ciri tanda bahaya persalinan yang lain adalah air keruban yang keruh dan
berbau. Hal ini dapat dilihat dari gejala dan tandanya, yaitu nyeri tekanan pada
uterus, cairan amnion berbau busuk, demam maternal, takikardi janin, dan sel
darah putih meningkat.
e. Ibu gelisah
f. Ibu merasakan sakit yang hebat pada perut