Anda di halaman 1dari 15

Perjanjian

Sewa Menyewa

Tim Pengajar Hukum Perdata FHUI


Pasal 1548 KUH Perdata
Suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu
mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada Pihak
yang lainya kenikmatan dari sesuatu barang, selama
waktu tertentu, dengan pembayaran atau harga yang
oleh pihak tersebut terakhir itu disanggupi
pembayarannya

Sifat Perjanjian Sewa Menyewa


• Perjanjian Konsensuil
• “Waktu tertentu”
• Adanya pembayaran/harga

2
Kewajiban Pihak yang Menyewakan

1. Menyerahkan barang kepada


penyewa Kewajiban Penyewa
2. Memelihara barang yang 1. Memakai barang yang disewa sebagai
disewakan sedemikian hingga seorang “bapak rumah yang baik”,
dapat dipakai untuk keperluan sesuai dengan tujuan yang diberikan
yang dimaksudkan kepada barang tersebut menurut
3. Memberikan kepada Penyewa perjanjian sewanya;
kenikmatan tenteram dari barang 2. Membayar harga sewa pada waktu-
yang disewakan selama waktu yang telah ditentukan menurut
berlangsungnya persewaan Perjanjian

3
Risiko dalam Sewa
Menyewa
Pasal 1553 KUH Perdata
➢ Dipikul oleh pemilik barang (pihak yang menyewakan)

Gangguan dari Pihak Ketiga


• Penyewa dapat menuntut kepada pemberi sewa
agar uang sewa dikembalukan
• Untuk gangguan fisik, tanpa mengemukakan sesuatu
hak, maka menjadi diluar tanggungan pemberi sewa
dan harus ditanggulangi sendiri oleh Penyewa
• Penyewa dapat melaporkan kepada pemikik agar
dapat mengambil tindakan untuk menghentikan
gangguan

4
Mengulang-sewakan
Pasal 1559 KUH Perdata
➢ Si Penyewa, jiks kepadanya tidak telah diperizinkan, tidak
diperbolehkan mengulang-sewakan barang yang disewanya,
maupun melepaskan sewanya kepada orang lain, atas
ancaman pembatalan perjanjian sewa dan penggantian biaya,
rugi, dan Bungan sedangkan pihak yang menewakan, setelah
pembatalan itu, tidak diwajinkan mentaati perjanjiannya
ulang sewa

5
Sewa tertulis & Sewa lisan

Sewa Tertulis:
Sewa Lisan:
• Berakhir demi hukum apabila
waktu yang ditentukan sudah • Tidak berakhir pada waktu yang ditentukan,
habis, tanpa diperlukannya melainkan jika si pihak yang menyewakan
suatu pemberitahuan memberitahukan kepada Penyewa bahwa ia hendak
menghentikan sewanya.
pemberhentian untuk itu.
• Pemberitahuan mana harus dilakukan dengan
mengindahkan jangka waktu yang diharuskan
menurut kebiasaan setempat.
• Jika tidak ada pemberitahuan, maka sewa dianggap
diperpanjang untuk waktu yang sama

6
Jual-Beli tidak
memutuskan Sewa-
Menyewa
Pasal 1576 KUH Perdata
➢ Melindungi Penyewa terhadap
Pemilik Baru
➢ “dijual” ditafsirkan sebagai
pemingahan hak milik lainnya
(jual beli, tukar menukar, hibah,
waris, dll)

7
Perjanjian Sewa-Beli

• Selama harga belum lunas, Pembeli


berkedudukan sebagai Penyewa atas barang
tersebut
• Harga sewa merupakan angsuran atas harga
barang
• Ketika barang belum lunas, Pembeli dilarang
memindahtangankan barang tersebut
• Penyerahan hak milik baru akan dilakukan
pada waktu dibayarnya angsuran terakhir
• Traditio brevi manu

8
Hibah
Tim Pengajar Hukum Perdata FHUI
Pasal 1666 KUH Perdata:

suatu perjanjian dengan mana si penghibah


diwaktu hidupnya dengan Cuma-Cuma dan
dengan tidak dapat ditarik kembali
menyerahkan suatu barang guna keperluan di
penerima hibah yang menerima penyerahan
itu

10
Unsur hibah
• Perjanjian dengan Cuma-Cuma
• Di waktu hidup penghibah
• Tidak dapat ditarik kembali
• Ada penyerahan barang

Perjanjian “dengan cuma-cuma”


➢ Perjanjian sepihak
Adanya prestasi dari 1 pihak saja, sedangkan
pihak yang lain tidak memberikan kontra-
prestasi sebagai imbalan

Di waktu hidup penghibah


➢ Bedakan dengan hibah wasiat

11
Sifat Hibah
• Bersifat obligatoir
• Hanya dapat mengenai barang yang sudah ada
• Penghibah tidak boleh memperjanjikan bahwa ia
tetap berkuasa untuk menjual atai memberikan
kepada orang lain atas suatu barang yang
termasuk dalam penghibahan

Beban hibah:
Diperbolehkan memperjanjian bahwa Penerima
hibah akan melunasi beberapa utang Penghibah,
asal disebutkan dengan jelas utang-utang mana
dan jumlahnya. Apabila tidak disebutkan, maka
janji seperti itu akan membuat batal
penghibahannya (Pasal 1670 KUHPer)

12
Cara menghibahkan

• Benda tak bergerak → dengan akta notaris


(1682 KUHPerdata)
• Benda bergerak → dengan penyerahan secara
nyata (Ps. 1687 KUHPerdata)

13
Penarikan kembali dan Penghapusan Hibah

Dimungkinkan untuk menarik kembali atau menghapuskan


hibah, dalam hal:
1. Tidak dipenuhinya syarat penghibahan;
2. Penerima hibah bersalah melakukan atau membantu
melakukan kejahatan yang mengancam jiwa pemberi
hibah, atau kejahatan lainnya;
3. Penerima hibah menolak memberi tunjangan nafkah
pada si penghibah setelah ia jatuh miskin.
TerimaKasih

Anda mungkin juga menyukai