Anda di halaman 1dari 9

LO PEMICU 4

1. 3M system kesehatan masya menrut pemicu

2. 3M interaksi dokter, amsya & pmrnth

3. 3M solusi ( dr masing2 elemen )

LO 1
1. Sistem  cr pandang ilmuwan yg gabungin bbrp unsur dgn mmbntk kondisi tertentu & masing2 unsur
tsb punya proses, struktur, tujuan tertentu dan jejaring
2. Karakteristik unsur dlm sist punya  sebutan, fungsi, tujuan
3. Sist akan b’fungsi  proses mekanisme krj bila punya sejmlh unsr yg slg tergantung 1 sm lain &
bertujuan agar sist tsb b’krj scr maks sesuai prog. Di pemicu  sistm sdh ada (dokter - pasien, masya –
pmrnth) tp blm b’krj scr maks
4. Sist kshtn masya  sist di khdp kshtan masya & m’bntk jejaring ( network ) antarelemen. Elemen di
pemicu = dokter – pasien, masya – pmrnth – keluarga pasien – rmh skt sbg tmpt pelayanan kshtn

Dari peraturan presiden No. 72 Tahun 2012 tentang Sist Kesehatan Nasio
5. Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah pengelolaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna
menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
6. Pengelolaan kesehatan diselenggarakan melalui
- pengelolaan administrasi kesehatan
- informasi kesehatan
- sumber daya kesehatan
- upaya kesehatan
- pembiayaan kesehatan
- peran serta dan pemberdayaan masyarakat
- ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan
- pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya
7. Komponen pengelolaan kesehatan di no atas, dikelompokkan dalam subsistem:
a. subsistem upaya kesehatan;
 Upaya kesehatan diselenggarakan oleh Pemerintah (termasuk TNI dan POLRI), pemerintah
daerah provinsi/kabupaten/kota, dan/atau masyarakat/swasta melalui upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan pemulihan kesehatan, di fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas kesehatan.
 Pemicu : dibahas di LO 2

b. subsistem penelitian dan pengembangan kesehatan;


 Untuk mendapatkan dan mengisi kekosongan data kesehatan dasar dan/atau data kesehatan
yang berbasis bukti perlu diselenggarakan kegiatan penelitian dan pengembangan kesehatan
 Pengelolaan penelitian dan pengembangan kesehatan terbagi atas penelitian dan pengembangan
biomedis dan teknologi dasar kesehatan, teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik,
teknologi intervensi kesehatan masyarakat, dan humaniora, kebijakan kesehatan, dan
pemberdayaan masyarakat.
 Penelitian dan pengembangan kesehatan dikoordinasikan penyelenggaraannya oleh Pemerintah
 Tersedianya data dan informasi di bidang kesehatan yang berdasarkan hasil penelitian,
pengembangan, penapisan teknologi dan produk teknologi kesehatan akan dijadikan dasar
perumusan strategi, kebijakan, dan program upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber
daya manusia kesehatan, ketersediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan,
manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat
 PEMICU =
1. Di pemicu ditulis, dr Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, blm ada riset
khusus penyebab dominan gagal ginjal di Kalteng. Penelitian & pengembangan kesehatan ini
perlu dilakukan untuk menemukan penyebab dan solusi dr kasus meningkatnya penderita
gagal ginjal di Kalteng.
2. Nah dr penelitian, kan nanti timbul upaya kesehatan dr pemerintah spt kebijakan2,
pembiayaan kesehatan yg terkait dgn upaya menurunkan jmlh penderita gagal ginjal, sumber
daya kesehatan akan banyak diterjunkan untuk menangani penderita gagal ginjalnya, farmasi
yg terkait dgn penyakit ggl ginjal ini, trus alat kesehatan yaitu brp alat hemodialisa akan
diberikan pemerintah untuk menangani pasien gagal ginjal yg ingin cuci darah.

c. subsistem pembiayaan kesehatan;


 Pembiayaan kesehatan bersumber dari berbagai sumber, yakni: Pemerintah, Pemerintah Daerah,
swasta, organisasi masyarakat, dan masyarakat itu sendiri.
 Pembiayaan kesehatan yang adekuat, terintegrasi, stabil, dan berkesinambungan memegang
peran yang vital untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan kesehatan.
 Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan barang publik (public good) yang
menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan untuk pelayanan kesehatan perorangan
pembiayaannya bersifat privat, kecuali pembiayaan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu
menjadi tanggung jawab pemerintah.
 Pembiayaan pelayanan kesehatan perorangan diselenggarakan melalui jaminan pemeliharaan
kesehatan dengan mekanisme asuransi sosial.
 PEMICU =
1. Untuk biaya promosi kesehatan dlm rangka upaya menurunkan jmlh penderita ggl ginjal di
Kalteng, itu menjadi tanggung jwb pmrnth. Karna itu termasuk pembiayaan pelayanan kshtn
masya
2. Pelayanan kshtan perorangan, pembiayaanya b’sft privat, jd pasiennya bayar sendiri. Utk
mereka yg kurang mampu ( karena di pemicu ada pasien dgn pekerjaan menambang emas di
sungai Kapuas ), itu jd bisa pake BPJS. Hemodialisa yg dicover BPJS hanya 2x seminggu tp. Kalo
3x seminggu, utk gagal ginjal kronik, bisa dilaksanain kalo ada indikasi medis tertentu, jd hrs
dpt persetujuan dr dokter spesialisnya. Tp ini agak sulit, soalnya dilansir dr liputan6.com ada
kasus dmn ada yg udah cuci drh seminggu 3x selama 4 thn lbh, dan permintaan utk cuci drh
3x seminggu itu, ditolak sm bpjs kesehatan. Tp kalo blm kronik sih, hrsnya bisa tenang cuci
darah pake BPJS.

d. subsistem sumber daya manusia kesehatan;


 Sebagai pelaksana upaya kesehatan, diperlukan sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi
dalam jumlah, jenis, dan kualitasnya, terdistribusi secara adil dan merata, sesuai tuntutan
kebutuhan pembangunan kesehatan.
 Sumber daya manusia kesehatan yang termasuk kelompok tenaga kesehatan, sesuai dengan
keahlian dan kualifikasi yang dimiliki terdiri dari tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga
keperawatan dan kebidanan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga
gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, dan tenaga kesehatan lainnya, diantaranya
termasuk peneliti kesehatan.
 Pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan meliputi perencanaan
kebutuhan dan program sumber daya manusia yang diperlukan, pengadaan yang meliputi
pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan, pendayagunaan
sumber daya manusia kesehatan, termasuk peningkatan kesejahteraannya, dan pembinaan serta
pengawasan mutu sumber daya manusia kesehatan.
 PEMICU =
1. Jmlh dokter spesialis yg terkait dengan penyakit ginjal ini, hrs terdistribusi merata di wilayah
Kalteng ini. Bgt jg dgn tenaga kefarmasian utk ngituin obat2an yg hrs dikonsumsi para pndrt ggl
ginjal, tenaga keperawatan utk merawat pasien yg sdg cuci drh, tenaga kesehatan masyarakat
utk promkes mengenai efek minum2an berenergi dan obt herbal serta vit C yg berlebih, yg dlm
kasus bisa mengakibatkan pnykt ggl ginjal. Lalu tenaga kesehatan lingkungan bisa utk jelasin
efek dr kerja di tambang emas itu dan apa2 aja yg hrs dilakuin dr pekerja penambang emas
disana utk terhindar dr pnykt kalo emang terpaksa bgt hrs krj sbg penambang emas. Trus jg
jelasin tentang air bersih yg layak di konsumsi spt apa dan efek2nya kalo konsumsi air yg ga
brsh. Soalnya di pemicu kan ditulis kalo mutu air krg bagus dan air di kalteng ini punya tngkt
keasaman dan zat besi yg tinggi. tenaga gizi utk promkes jg ke masya tentang
makanan/minuman apa aja yg bisa menyebabkan gagal ginjal jk dikonsumsi/jk dikonsumsi
berlebih. Spt contohnya mnm2an berenergi, obat herbal dan Vit C yg di kasus pemcu. Trus
tenaga keterapian fisik ( KAYAKNYA GA ADA ), tenaga keteknisian medis utk mengoperasikan
alat cuci darah itu, lalu peneliti kesehatan utk meneliti penyebab meningkatnya penderita gagal
ginjal sekaligus mencari solusi utk menurunkan kasusnya ini.
2. Nah sumber2 daya kshtn di atas ini perlu terpenuhi dan perlu terus dilatih terus agar tujuan
kesehatannya tercapai
e. subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan;
 meliputi berbagai kegiatan untuk menjamin: aspek keamanan, khasiat/kemanfaatan dan mutu
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan yang beredar; ketersediaan, pemerataan, dan
keterjangkauan obat, terutama obat esensial; perlindungan masyarakat dari penggunaan yang
salah dan penyalahgunaan obat; penggunaan obat yang rasional; serta upaya kemandirian di
bidang kefarmasian melalui pemanfaatan sumber daya dalam negeri
 PEMICU =
1. Di pemicu, mesin pencuci darah sblmya kan cm ada di palangkaraya dan selanjutnya
ditargetkan, sdh tersedia mesin pencuci drh di RSUD di Sampit, kotawaringin timur dan
pangkalan bun, kotawaringin barat. Ini sudah bagus utk memenuhi kbthn pasien yg mau cuci
drh di daerah2 yg mau ditambahin alat pencuci drhnya. Tp untuk daerah Buntok, barito
selatan dan Muara teweh, barito utara, dr teks pemicunya sih blm ada. Soalnya pasien gagal
ginjal dr 2 daerah itu, cuci darahnya di rs yg ada di palangkaraya. Kan kasian ya kalo jauh. Kalo
bisa mah, mesin cuci darahnya, pemerintah menyediakan alat cuci darah di 2 daerah itu dan
daerah2 sekitarnya yg mungkin memang penderita gagal ginjalnya tinggi

f. subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan;


 meliputi kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, hukum kesehatan, dan informasi kesehatan.
 Untuk menggerakkan pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan
manajemen kesehatan. Peranan manajemen kesehatan adalah koordinasi, integrasi, regulasi,
sinkronisasi, dan harmonisasi berbagai subsistem SKN agar efektif, efisien, dan transparansi dalam
penyelenggaraan SKN tersebut.
 Dalam kaitan ini peranan informasi kesehatan sangat penting. Dari segi pengadaan data, informasi,
dan teknologi komunikasi untuk penyelenggaraan upaya kesehatan, pengembangan sumber daya
manusia, dan kegiatan lainnya, yang kegiatannya dapat dikelompokkan, antara lain:
a. pengelolaan sistem informasi;
b. pelaksanaan sistem informasi;
c. dukungan sumber daya; dan
d. pengembangan dan peningkatan sistem informasi kesehatan
 PEMICU =
1. Masyarakat kalteng ini hrs diberikan informasi keshtan lwt promkes misalnya, agar penderita
gagal ginjal bisa menurun. Soalnya kayaknya masya blm dikasih info kshtn kaya lwt penyluhan
gt soal bahayanya mengonsumsi minum2an berenergi, obat herbal, dan vit c secara berlebih.
Trus jg informasiin soal dampak bekerja di tambang emas

g. subsistem pemberdayaan masyarakat.


 Masyarakat termasuk swasta bukan semata-mata sebagai sasaran pembangunan kesehatan,
melainkan juga sebagai subjek atau penyelenggara dan pelaku pembangunan kesehatan.
 Dalam pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat meliputi pula upaya peningkatan
lingkungan sehat oleh masyarakat sendiri dan upaya peningkatan kepedulian sosial dan lingkungan
sekitar.
 Upaya pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat akan berhasil pada hakekatnya apabila
kebutuhan dasar masyarakat sudah terpenuhi. Pemberdayaan masyarakat dan upaya kesehatan
pada hakekatnya merupakan fokus dari pembangunan kesehatan.
 PEMICU =
1. Kan dalam pemicu, air di Kalteng ini mutunya kurang bagus. airnya punya tingkat keasaman dan
zat besi yang tinggi. Pemerintah kan harusnya memberikan pasokan air bersih untuk kalteng ini.
Atau melakukan suatu cara agar air di Kalteng ini menjadi layak dikonsumsi. Nah, kalau
pemerintah sudah melakukan tugasnya, masyarakat harus menjaga mutu airnya agar bisa terus
mereka gunakan sehari-hari

8. System pd kasus pemicu ini, blm berjalan dengan baik. Masalahnya ditinjau dari elemen2nya
( pemerintah – masyarakat – dokter) :

a. PEMERINTAH
 belum ada riset khusus dari pemerintah perihal penyebab dominan gagal ginjal di kalteng
 pemerintah blm menyediakan air bersih dan pemerintah harus menyediakan air bersih mengingat
di pemicu di tulis jika mutu air di kalteng ini kurang bagus, airnya punya tingkat keasaman dan zat besi
yang tinggi
mesin pencuci darah sebelumnya hanya ada di Palangkaraya. Walaupun sudah ditargetkan akan
tersedia lagi mesin pencuci darah di RSUD di sampit, Kotawaringin Timur dan Pangkalan Bun,
Kotawaringin Barat
pemerintah harus membuka lapangan pekerjaan baru, agar masya Kalteng yang bekerja sebagai
penambang emas di sana, yg sudah menderita sakit akibat pekerjaan itu khususnya, masih bisa terus
bekerja, tanpa mengkhawatirkan efek dari bekerja di tambang emas itu

b. TENAGA KESEHATAN
tenaga kesehatan sepertinya belum mengadakan promosi kesehatan untuk masyarakat mengenai
bahaya mengonsumsi minum-minuman berenergi, obat herbal, dan vit C yang berlebih

c. MASYARAKAT
pasien belum peduli akan kesehatannya jika dilihat dr pemicu dimana ada pasien penderita gagal
ginjal yang hanya meminum minuman penambah energi tanpa makan seharian
LO 2

1. Defenisi Pelayanan kesehatan menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2009 (Depkes
RI) yang tertuang dalam Undang Undang Kesehatan tentang kesehatan ialah
“ setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan, perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.”

2. Berdasarkan Pasal 52 ayat (1) UU Kesehatan, pelayanan kesehatan secara umum terdiri dari dua bentuk
pelayanan kesehatan yaitu:
a. Pelayanan kesehatan perseorangan (medical service)
- banyak diselenggarakan oleh perorangan secara mandiri (self care), dan keluarga (family care) atau
kelompok anggota masyarakat
- bertujuan untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan dan keluarga.
- Upaya pelayanan perseorangan tersebut dilaksanakan pada institusi pelayanan kesehatan yang
disebut rumah sakit, klinik bersalin, praktik mandiri.
- PEMICU =
banyaknya pasien yang datang ke rumah sakit untuk melakukan hemodialisa

b. Pelayanan kesehatan masyarakat (public health service)


- Pelayanan kesehatan masyarakat diselenggarakan oleh kelompok dan masyarakat
- bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang mengacu pada tindakan promotif
dan preventif.
- Pelayanan kesehatan masyarakat ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit suatu kelompok dan masyarakat
- Upaya pelayanan masyarakat tersebut dilaksanakan pada pusat-pusat kesehatan masyarakat
tertentu seperti puskesmas.
- Kegiatan pelayanan kesehatan secara paripurna diatur dalam Pasal 52 ayat (2) UU Kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu:

1. Pelayanan kesehatan promotif : suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan


pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.
2. Pelayanan kesehatan preventif : suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatan/penyakit.
3. Pelayanan kesehatan kuratif : suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan
yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit,
pengendalian penyakit, pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga
seoptimal mungkin.
4. Pelayanan kesehatan rehabilitative : kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai
anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat, semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuannya.
- PEMICU =
sepertinya dari teks pemicunya, belum ada pelayanan kesehatan promotif, preventif dari
pemerintah dan tenaga kesehatan. Untuk kuratif, para tenaga kesehatan sudah ( dalam proses )
mengobati para penderita gagal ginjal ini. dan untuk rehabilitative, para tenaga kesehatan rasanya
juga sudah mengingatkan pasien penderita gagal ginjal untuk tidak lagi mengonsumsi
makanan/minuman yang memberatkan ginjal. Seperti tdk lagi meminum-minuman penambah
energi. Dan tidak lg mengonsumsi obat herbal dan vit C secara berlebihan

- TINDAKAN-TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN SESUAI PEMICU =


promotif :
Pemerintah bekerja sama dengan tenaga kesehatan, harus mengadakan promosi kesehatan
( penyuluhan ) kepada masyarakat tentang bahaya dari mengonsumsi minum2an penambah
energi, obat herbal, dan vit C yang berlebihan
terus, di pemicu kan ditulis bahwa mutu air di kalteng kurang bagus. Untuk hal ini, bisa diadakan
prom-kes tentang bagaimana air yang layak untuk digunakan sehari-hari khususnya air yg untuk
dikonsumsi. Lalu juga pemerintah, lewat bisa mengadakan penyuluhan kpd masyarakat tentang
bagaimana membuat penyaring air sehingga bisa menghasilkan air yang bersih untuk masyarakat
(disamping kewajiban utama pemerintah untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat kalteng
ini)

Preventif :
memberikan informasi gizi yang baik pada masyarakat agar kesehatannya tetap terjaga
(khususnya biar ga terkena penyakit ginjal. Lalu juga agar terhindar dari diabetes dan hipertensi).
Contohnya seperti jangan mengonsumsi minum2an penambah energi berlebihan, karena di
dalamnya mengandung caffeine yang kurang baik bagi tubuh.

jika memang kualitas airnya kurang bagus, jangan menggunakan air itu untuk dikonsumsi. Kalau
bisa, gunakan saja air minum yang dijual di pasaran untuk minum dan memasak.

dilansir dari http://simlingkungan.minerba.esdm.go.id/ , Para penambang emas tradisional


menggunakan merkuri/ raksa untuk menangkap dan memisahkan butir-butir emas dari butir-butir
batuan. Endapan Hg ini disaring menggunakan kain untuk mendapatkan sisa emas. Endapan yang
tersaring kemudian diremas-remas dengan tangan. Nah, salah satu penyebab lain dr meningkatnya
penyakit gagal ginjal di kalteng ini adalah karena pekerjaan mereka sebagai penambang emas ini.
karena efek dari merkuri yang mereka gunakan ini, bisa menimbulkan berbagai penyakit. Salah
satunya ginjal. Disini, kalau emang ga ada pekerjaan lain selain menambang emas, minimal, para
penambang emas, harus menggunakan masker dan sarung tangan. Karena kontaminasi merkuri ini
dapat melalui inhalasi, proses menelan atau penyerapan melalui kulit. Dari tiga proses tersebut,
inhalasi dari raksa uap adalah yang paling berbahaya. 

pemerintah harus membuka lapangan pekerjaan baru agar para penambang emas tidak lagi
menambang emas
pemerintah menyediakan fasilitas menambang emas yang lebih baik tanpa menggunakan
merkuri
Rehabilitatif
- memberi tahu pada penderita gagal ginjal, untuk tidak lagi mengonsumsi
makanan/minuman yang memberatkan ginjal. Seperti tidak lg minum2an penambah energi
misalnya
- untuk penderita gagal ginjal kronik, bisa disarankan untuk transplantasi ginjal
- disediakan lapangan pekerjaan untuk para penderita gagal ginjal ini, sesuai dengan
kapasistas kemampuannya (kemampuan fisiknya menurun karena menderita gagal ginjal). Ini
berguna agar mereka yang menderita gagal ginja, finansialnya tetap tercukupi, terlebih lagi
jika mereka harus melakukan cuci darah setiap minggunya

Kuratif
- memberikan pelayanan pengobatan yang benar dan sesuai untuk para penderita gagal ginjal
agar mereka sembuh (jika masih bisa sembuh tanpa cuci darah dan transplantasi ginjal )
LO 3

Anda mungkin juga menyukai