Anda di halaman 1dari 6

Peningkatan Ketebalan Miokardium Mencit (Mus musculus L.

) Akibat
Paparan Medan Listrik Tegangan Tinggi

Hendri Busman,1 Muhartono2


1
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Lampung, 2Bagian
Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Abstrak

Pembangunan saluran transmisi listrik tegangan tinggi diduga dapat merugikan manusia atau makhluk hidup lain.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh paparan medan listrik tegangan tinggi pada ketebalan miokardium
ventrikel kiri mencit jantan (Mus musculus L.). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung serta Laboratorium Patologi Balai Penyidikan dan
Pengujian Veteriner Regional III Bandar Lampung, pada bulan Juni−November 2011.Penelitian menggunakan
rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan, ulangan 6 kali, dan dibagi dalam empat kelompok. Kelompok kontrol
(K) tidak diberi perlakuan, kelompok 1 (P1) diberi paparan 5 kV/m, kelompok 2 (P2) diberi paparan 6 kV/m, dan
kelompok 3 (P3) diberi paparan 7 kV/m, masing-masing 8 jam/hari selama 37 hari. Data dianalisis menggunakan
analysis of variance. Hasil penelitian didapatkan ketebalan miokardium ventrikel kiri mencit jantan pada K
sebesar 1.329,83±173,29 µm; P1 sebesar 1.507,50±109,24 µm; P2 sebesar 1.536,70±103.42 µm; dan P3 sebesar
1.574.23±123,36 µm. Terdapat peningkatan ketebalan miokardium rata-rata dengan bertambahnya daya paparan
medan listrik (p=0,019). Simpulan, terdapat hubungan antara paparan medan listrik tegangan tinggi dan perubahan
ukuran ketebalan miokardium ventrikel kiri mencit jantan, semakin tinggi paparan medan listrik semakin tebal
miokardium ventrikel kiri mencit jantan. [MKB. 2013;45(3):155–60]

Kata kunci: Jantung, medan listrik, mencit jantan

Increased Thickness Myocardium Mice (Mus musculus L.) Caused by


Exposure to High Voltage Electric Field

Abstract

Development of high voltage power transmission line could be expected to harm humans or other living creatures.
Research objective was to determine the effect of exposure tohigh-voltage electric field to the thickness of the
left ventricular myocardium male mice (Mus musculus L.). The experiment was conducted at the Laboratory
of Zoology Faculty of Mathematics and Natural Sciencesat the University of Lampung and Central Pathology
Laboratory Regional Veterinary Investigation III Bandar Lampung, in June−November 2011. Research using
completely randomized design with 4 treatments, replicated 6 times and divided into four groups.The control
group (K) was not given treatment, group 1 (P1) given exposure to 5 kV/m, group 2 (P2) given exposure to 6 kV/
mand group 3 (P3) given exposure to 7 kV/m for 8 hours/day, to 37 days. Data were analyzed using analysis of
variance. The results obtained thickness of the left ventricular myocardium of male mice at K1,329.83±173.29
μm; P1 at 1,507.50±109.24 μm; P2 at 1,536.70±103.42 μm, and P3 at 1,574.23±123.36 μm. There was an increase
in the average thickness of the myocardium with increasing exposure to power an electric field with a statistical
test obtained (p=0.019). In conclusion, there is a significant relationship between exposure to high-voltage electric
field to change the size of the thickness of the left ventricular myocardium male mice, the higher the electric field
exposure thicker left ventricular myocardium male mice. [MKB. 2013;45(3):155–60]

Key words: Electrical field, heart, male mice

Korespondensi: Muhartono, S.Ked, dr., M.Kes, Sp.PA, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro
No 1 Bandar Lampung, mobile 081272358340, e-mail: dmuhartono@yahoo.com

MKB, Volume 45 No. 3, September 2013 155


Hendri Busman: Peningkatan Ketebalan Miokardium Mencit (Mus musculus L.) Akibat Paparan Medan Listrik Tegangan Tinggi

Pendahuluan paparan selama 3 (tiga) jam/hari dalam waktu


empat minggu. Paparan aliran arus listrik pada
Secara alami terdapat kedekatan manusia dengan tubuh manusia tampaknya berperan untuk dapat
medan listrik. Hal tersebut disebabkan medan menghasilkan efek utama sistem kardiovaskular.
listrik sudah ada sejak bumi kita terbentuk. Awan Kebanyakan penelitian tentang efek medan listrik
yang mengandung potensial air memiliki medan pada sistem kardiovaskular telah difokuskan
listrik. Demikian pula bumi secara alamiah pada efek akut daripada jangka panjang, namun
bermedan listrik.1 Pada kehidupan modern dewasa penelitian efek medan listrik sampai sekarang
ini, peralatan listrik makin banyak digunakan masih terus diperdebatkan dan terus mengalami
oleh manusia untuk memperoleh kemudahan. perkembangan.5
Laju pertumbuhan konsumsi tenaga listrik di Jantung merupakan organ tubuh manusia
Indonesia ternyata di atas angka rata-rata di Asia yang sangat berperan dalam sistem keseimbangan
Timur yaitu sekitar 7,9% per tahun dan jauh di pasokan darah di dalam tubuh. Mekanisme ini
atas rata-rata pertumbuhan konsumsi tenaga dimungkinkan oleh karena perubahan potensial
listrik dunia yang berkisar 3,6% per tahun.2 listrik pada pacu jantung dan secara berurutan
Produk listrik (radiasi) tersebut mempunyai akan tersebar melalui sistem hantaran ke seluruh
pengaruh biologis yang merusak dan merugikan bagian jantung.7 Jantung terdiri atas jaringan
manusia dan juga makhluk lain. Secara teoritis yang mempunyai sifat kelistrikan yang tinggi.
radiasi listrik menganggu kesehatan jika melebihi Berbeda dengan sel saraf dan otot rangka yang
ambang batas. Angka yang dikeluarkan oleh membrannya tetap berada pada potensial istirahat
International Radiation Protection Association yang konstan kecuali apabila dirangsang, sel otot
(IRPA) dan World Health Organization (WHO) ritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat.
tentang batasan paparan kuat medan listrik yang Otot jantung merupakan sel kontraktif yang
diduga dapat menimbulkan efek biologis yaitu 5 berkerja secara mekanis dan berkontraksi karena
kV/m.1 rangsangan yang dicetuskan oleh sel lainnya yang
Potensi gangguan kesehatan yang terjadi oleh bersifat sebagai pemacu atau pacemaker. Sel-sel
paparan medan listrik dapat terjadi pada berbagai ini mampu menghasilkan sendiri potensial aksi
macam sistem tubuh, antara lain sistem darah, yang selanjutnya disebarkan ke seluruh bagian
reproduksi, kardiovaskular, endokrin, psikologis, jantung.8
saraf, dan juga sistem imun (hipersensitivitas). Penyebab kematian terbesar akibat sengatan
Manifestasi hipersensitivitas dikenal pula dengan listrik oleh karena terjadi henti jantung, sehingga
istilah electrical sensitivity yang menggambarkan akan memberikan gambaran mikroskopis yang
gangguan fisiologis berupa tanda dan gejala khas pada otot jantung. Setelah masuk ke dalam
neurologis maupun kepekaan terhadap medan tubuh, listrik akan keluar tubuh melalui sisi
elektromagnetik dengan gejala-gejala yang khas.3 kontralateral, sehingga listrik akan melewati
Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan jantung. Sengatan listrik yang melewati jantung
medan listrik menahun mampu menyebabkan akan mengganggu sistem kelistrikan jantung dan
gejala, seperti mudah lelah, sakit kepala, mudah energi panas yang ditimbulkannya akan merusak
marah, mengantuk selama bekerja, penurunan miokardium. Keadaan ini ditandai dengan fibrilasi
kepekaan indra penciuman, ketegangan mata, dan asistol ventrikel yang akhirnya menganggu
sulit tidur, suka murung, kurang ramah, perasaan aliran darah ke seluruh tubuh. Penelitian ini
takut, ketegangan saraf, ingatan terganggu, nyeri diharapkan dapat memberikan informasi dalam
pada otot dan daerah jantung, banyak keringat, mengidentifikasi korban trauma sengatan listrik,
neurasthenia, iritabilitas, problem konsentrasi, sehingga dapat merupakan kebaruan (novelty)
dan juga kesulitan dalam kehidupan seksual. pada pengembangan penelitian.
Pemeriksaan fisis memperlihatkan bradikardia, Berdasarkan hal di atas, peneliti bermaksud
hipotensi, hipertiroid, dan peningkatan kadar mengetahui pengaruh paparan medan listrik
histamin darah.4 bertegangan tinggi terhadap ukuran ketebalan
Investigasi yang lebih baru telah berfokus miokardium ventrikel hewan mencit jantan (Mus
terutama efek langsung paparan medan listrik musculus L.).
terhadap jantung, terutama yang berkaitan dengan
variabilitas detak jantung dan pengaruhnya pada
kejadian kardiovaskular akut lainnya.5 Selain itu, Metode
penelitian oleh Mohamed dkk.6 mengenai efek
paparan medan listrik yang dilakukan terhadap Penelitian merupakan uji eksperimental dengan
tikus menunjukkan peningkatan tekanan darah menggunakan desain rancangan acak lengkap,
sistol serta ditemukan hipertrofi, fragmentasi, dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Fakultas
dan vakuolasi miokardium tikus yang mendapat Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

156 MKB, Volume 45 No. 3, September 2013


Hendri Busman: Peningkatan Ketebalan Miokardium Mencit (Mus musculus L.) akibat Paparan Medan Listrik Tegangan Tinggi

Universitas Lampung dan Laboratorium Patologi pada ventrikel kiri. Ketebalan miokardium dalam
Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) hal ini terkait dengan hipertropi, karena parameter
Regional III Bandar Lampung pada bulan Juni– yang diamati adalah ukuran miokardium yang
November 2011. secara histologi merupakan komponen miofibril
Penelitian ini menggunakan mencit jantan dalam fungsi kontraktil otot jantung.
(Mus musculus L.) yang diperoleh dari Fakultas Data yang diperoleh dalam penelitian ini
Peternakan Institut Pertanian Bogor. Kriteria merupakan data primer, yaitu data yang diperoleh
sampel adalah mencit jantan sehat, berusia 3–4 langsung dari sumber. Data yang diperoleh diolah
bulan, memiliki bobot 30–40 gram. Penelitian ini secara statistik dengan menggunakan program
terdiri atas 4 kelompok perlakuan. Jumlah mencit statistical product and service solution (SPSS)
ditentukan dengan menggunakan Rumus Frederer, versi 16.0 for Windows. Untuk mengetahui ada
yaitu (t-1)(n-1)≥15, dengan nilai t merupakan tidaknya perbedaan efek yang ditimbulkan antar
jumlah perlakuan dan nilai n merupakan jumlah perlakuan, data diolah dengan mempergunakan
ulangan serta besar sampel. analisis varians (analysis of variance, ANOVA).
Alat yang digunakan pada penelitian ini antara Apabila terdapat perbedaan nyata, dilanjutkan
lain kandang hewan uji (mencit), lempeng logam dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada
elektroda yang digunakan untuk mengalirkan derajat kepercayaan 5%,9 serta analisis post hoc
arus medan listrik, electric power supply yang least significant difference (LSD) untuk menilai
digunakan untuk mengatur arus medan listrik, perbedaan masing-masing kelompok.
botol spesimen yang digunakan untuk menyimpan
spesimen, alat bedah yang digunakan dalam
proses pemotongan jaringan, mikrotom geser
yang digunakan untuk memotong jaringan, pan, Hasil
lampu gas, oven, kuas, stik berujung runcing,
mikrotom geser, balok kayu (3x2 cm), embedding Penelitian yang dilakukan terhadap mencit yang
casette, staining jar, refrigator, stopwatch, water diberikan paparan medan listrik tegangan tinggi
bath, cover glass, object glass, dan mikroskop. sebesar 5 kV/m, 6 kV/m, 7 kV/m, serta tanpa
Bahan yang dipergunakan dalam penelitian paparan medan listrik didapatkan hasil yang
ini adalah organ tubuh mencit jantan, aluminium bervariasi pada ketebalan miokardium mencit.
foil, kertas saring, kapas, tisu, bufer formalin, Pada kelompok K, P1, P2, dan P3 didapatkan
akuades, alkohol 80%, alkohol 95%, alkohol ukuran ketebalan miokardium rata-rata berturut-
96%, alkohol absolut, xilol, parafin, pewarna turut 1.329,83±173,29 µm, 1.507,50±109,24 µm,
harris, hematoxylin eosin, acid alcohol, dan pelet 1.536,70±103,42 µm, dan 1.574,23±123,39 µm
ayam sebagai makanan mencit. (Tabel 1).
Perlakuan dilakukan terhadap tiap kelompok Ukuran ketebalan miokardium ventrikel kiri
8 jam per hari selama 37 hari dengan rincian diuji normalitasnya dengan Uji Saphiro-Wilk dan
perlakuan sebagai berikut: kelompok kontrol didapatkan distribusi data normal (p>0,05). Hasil
(K), yaitu pada kelompok Mus musculus L. yang uji varians didapatkan nilai p=0,437; maka dapat
tidak diberikan paparan medan listrik. Kelompok diambil kesimpulan bahwa varians data adalah
perlakuan 1 (P1), yaitu kelompok Mus musculus sama. Syarat uji parametrik terpenuhi, sehingga
L. yang diberi paparan medan listrik 5 kV/m. dapat dilanjutkan dengan uji ANOVA, diperoleh
Kelompok perlakuan 2 (P2), yaitu kelompok nilai p=0,019; artinya terdapat perbedaan yang
Mus musculus L. yang diberi paparan medan bermakna pada kedua kelompok. Berdasarkan
listrik 6 kV/m. Kelompok perlakuan 3 (P3), yaitu analisis dengan memakai uji oneway ANOVA
kelompok Mus musculus L. yang diberi paparan diketahui bahwa terdapat pengaruh pemberian
medan listrik 7 kV/m.
Setelah mencit diberi perlakuan selama 37
hari (selama periode siklus spermatogenesis Tabel 1 Ukuran dan Standar Deviasi
mencit jantan), pada hari ke-38 mencit tersebut Ketebalan Miokardium Rata-rata
dilakukan pembiusan mempergunakan kloroform Ventrikel Kiri (µm) pada Kelompok
serta pembedahan dan diambil organ jantungnya. Kontrol dan 3 Kelompok Perlakuan
Jantung yang telah diambil segera dilakukan
fiksasi dengan larutan formalin 10%. Prosedur Kelompok Perlakuan Mean+SD
organ pembuatan preparat histologi jantung yang K 1.329,83±173,29
dilakukan meliputi fiksasi, trimming, dehidrasi,
clearing, impregnasi, embedding, cutting, lalu P1 1.507,50±103,42
staining, dan mounting. Parameter yang diamati P2 1.536,70±103,42
berupa perubahan ukuran ketebalan miokardium P3 1.574,23±123,39

MKB, Volume 45 No. 3, September 2013 157


Hendri Busman: Peningkatan Ketebalan Miokardium Mencit (Mus musculus L.) Akibat Paparan Medan Listrik Tegangan Tinggi

Tabel 2 Hasil Uji Statistik Perbandingan antar Kelompok (Analisis Post Hoc LSD)
Kelompok K P1 P2 P3
K - 0,028* 0,012* 0,004*
P1 0,702 - 0,385 0,012*
P2 0,012* 0,720 - 0,623
P3 0,004* 0,385 0, 623 -
*Hasil analisis post hoc bermakna jika p<0,05

paparan medan listrik tegangan tinggi terhadap Pembahasan


ukuran ketebalan miokardium ventrikel kiri yang
signifikan (p<0,05). Pengaruh paparan medan listrik bertegangan
Kelompok perlakuan 1 mempunyai p=0,702; tinggi sampai saat ini masih terus dipelajari dan
perlakuan 2 dan perlakuan 3 dengan p=0,385. dikembangkan. Potensi pada gangguan kesehatan
Kelompok perlakuan 1 dengan perlakuan 2 tidak yang timbul akibat paparan medan litrik tegangan
memiliki perbedaan signifikan, begitu juga antara tinggi dapat terjadi pada berbagai sistem tubuh
perlakuan 1 dan perlakuan 3. Keadaan yang sama yang salah satunya pada sistem kardiovaskular.3
juga terlihat antara perlakuan 2 dan perlakuan 3 Jantung terdiri atas jaringan yang mempunyai
(p=0,623; Tabel 2). sifat kelistrikan yang tinggi. Kurang lebih 99%
Analisis data dilanjutkan dengan memakai otot jantung (miokardium) adalah sel kontraktif
analisis post hoc least significant difference yang berkontraksi.7
(LSD) untuk menilai perbedaan masing–masing Terdapat peningkatan ketebalan miokardium
kelompok. Dari analisis post hoc LSD terdapat rata-rata dimulai dari kelompok kontrol sampai
perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan 3. Setelah dilakukan
dan paparan 5 kV/m, antara kontrol dan paparan uji one way ANOVA didapatkan p=0,019. Hal
6 kV/m, juga antara kontrol dan paparan 7 kV/m, ini menunjukkan terdapat pengaruh bermakna
sedangkan antara paparan 5 kV/m dan 6 kV/m, pemberian perlakuan terhadap ukuran ketebalan
antara paparan 5 kV/m dan 7 kV/m, serta antara miokardium ventrikel kiri mencit jantan.
paparan 6 kV/m dan 7 kV/m tidak berbeda Dilakukan uji post hoc LSD untuk melihat
bermakna. kelompok mana yang menunjukkan perubahan

Miokardium
Ventrikel Kiri

Darah
Miokardium
Ventrikel Kiri

A B

Miokardium
Miokardium Ventrikel Kiri
Ventrikel Kiri
C D

Gambar Gambaran Histologi Perbedaan Ketebalan Miokardium Ventrikel Kiri Mencit Jantan
(Pembesaran100x) A. Kontrol (K); B. Paparan 5 kV/m (P1); C. Paparan 6 kV/m
(P2); D. Paparan 7 kV/m (P3)

158 MKB, Volume 45 No. 3, September 2013


Hendri Busman: Peningkatan Ketebalan Miokardium Mencit (Mus musculus L.) Akibat Paparan Medan Listrik Tegangan Tinggi

ukuran ketebalan miokardium paling bermakna. Kennedy dkk.,12 mekanisme medan listrik dapat
Berdasarkan hasil uji post hoc LSD, pada merusak sel melalui proses elektroporasi. Proses
kelompok kontrol dengan perlakuan 1, 2, 3, nilai energi listrik merusak otot jantung melalui proses
p<0,05 artinya terdapat perbedaan yang signifikan elektroporasi, panas (joule heating), denaturasi
ukuran ketebalan miokardium antara kelompok protein, dan hiperkontraksi otot rangka. Jika
kontrol dan lainnya. Hal ini berarti variasi terpapar medan listrik yang sangat besar maka
tegangan listrik yang digunakan pada perlakuan proses joule heating akan mendominasi proses
2 dan 3 belum sejalan dengan perubahan ukuran kerusakan membran sel.13
ketebalan miokardium ventrikel kiri mencit. Elektroporasi merupakan pembentukan kanal
Dari hasil pengamatan secara mikroskopis hidrofilik pada membran sel akibat paparan arus
dan analisis data yang telah dilakukan, didapatkan listrik tegangan tinggi selama beberapa detik
paparan medan listrik tegangan tinggi memiliki sehingga mengakibatkan hilangnya permeabilitas
pengaruh pada ukuran ketebalan miokardium membran sel terhadap ion dan molekul yang larut
ventrikel kiri mencit jantan (Mus musculus L.). dalam air. Lubang pada membran sel tersebut
Peningkatan ukuran ketebalan miokardium mengakibatkan materi intraselular keluar sel dan
ventrikel kiri ini dapat diakibatkan oleh pengaruh mengganggu fungsi sel.13 Muatan listrik bebas
paparan medan listrik yang dapat menimbulkan menghasilkan suatu gaya yang akan memengaruhi
kompensasi berupa penebalan dinding jantung. ion bermuatan di dalam tubuh dan akan mengubah
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan pola potensial aksi membran sel-sel. Perubahan
oleh WHO dan IRPA yang menyatakan bahwa yang terjadi akan menyebabkan cedera dan juga
salah satu efek medan listrik bertegangan tinggi mengganggu fungsi membran sel.12 Membran sel
yang melewati nilai ambang batas toleransi dapat yang mengalami cedera menyebabkan membran
menganggu kesehatan, salah satunya gangguan sel tidak mampu memompa ion natrium yang
pada sistem kardiovaskular.1 cukup, dengan demikian kenaikan konsentrasi
Paparan medan elektromagnetik berpengaruh natrium dalam sel menarik air masuk ke dalam sel.
terhadap peningkatan denyut jantung, respirasi, Mekanisme ini yang diduga dapat merusak otot
tekanan darah, denyut nadi, serta suhu tubuh. jantung dan dapat bermanifestasi pada perubahan
Paparan medan magnet dan listrik menimbulkan ukuran ketebalan sel miokardium. Peningkatan
efek pada jantung dapat melalui berbagai proses, ukuran ketebalan diduga sebagai suatu bentuk
antara lain mengubah irama eksitasi dengan cara hipertrofi miokardium jantung. Hipertrofi otot
memengaruhi nodus sinoatrial yang merupakan jantung sering dikaitkan sebagai prognosis yang
sel pacemaker, mencetuskan fokus ektopik buruk. Hipertrofi patologis biasanya berhubungan
pada sel yang seharusnya tidak teraktivasi, dan dengan regulasi genetik yang buruk, fibrosis, dan
menyebabkan aritmia dengan mengubah pola disfungsi otot jantung.
potensial aksi miokardium (efek depolarisasi dan Simpulan, terdapat hubungan paparan medan
hiperpolarisasi). Proses aritmia yang dicetuskan listrik bertegangan tinggi dengan ukuran ketebalan
oleh medan listrik tersebut akan menyebabkan miokardium ventrikel hewan mencit jantan (Mus
mekanisme kompensasi jantung yang akhirnya musculus L.). Disarankan dilakukan penelitian
dapat menimbulkan penebalan dinding jantung.5 lebih lanjut untuk pengamatan histologi ruangan
Terdapat teori lainnya mengenai bagaimana jantung lain, seperti miokardium ventrikel kanan,
paparan medan listrik dapat memberikan efek atrium kiri, dan atrium kanan secara lengkap.
pada tubuh, namun masih belum jelas mekanisme
pasti mengenai teori tersebut. Salah satu teori
mengenai berinteraksinya tubuh manusia terhadap Daftar Pustaka
medan listrik memperlihatkan bahwa interaksi
tersebut mampu menginduksi arus listrik, yang 1. Crumpton MJ. The bernal lecture 2004
terlihat pada studi laboratorium dan perhitungan Arelow-frequency electromagnetic fields a
teori bahwa densitas yang tinggi dari arus listrik health hazard? Philos Trans R Soc Land B
internal akan menyebabkan efek biologis akut.10 Biol Sci. 2005;360(1458):1223−30.
Teori yang dikemukakan oleh Milgram dkk.11 2. Torres-Duran PV, Ferreira-Hermosillo
memprediksikan bahwa paparan elektromagnetik A, Juarez-Oropeza MA, Elias-Vinas D,
akan memacu interkonversi dari singlet menjadi Verdugo-Diaz L. Effects of whole body
triplet dan menaikkan proporsi triplet serta kadar exposure to extremely low frequency
radikal bebas dalam tubuh yang bersifat sangat electromagnetic fields (ELF-EMF) on serum
reaktif dan mutagenik. and liver lipid levels, in the rat. Lipids Health
Proses kerusakan yang terjadi pada tingkat Dis. 2007;6:31−5.
selular diduga dapat diakibatkan oleh peningkatan 3. Anies. Pengendalian dampak kesehatan
ukuran ketebalan miokardium. Menurut laporan akibat radiasi medan elektromagnetik. Media

MKB, Volume 45 No. 3, September 2013 159


Hendri Busman: Peningkatan Ketebalan Miokardium Mencit (Mus musculus L.) Akibat Paparan Medan Listrik Tegangan Tinggi

Medika Indonesia. 2003;38(4):213−9. general practitioners. BMC Public Health.


4. Hardjono H, Qadrijati I. Pengaruh paparan 2006;6:267.
medan elektromagnetik terhadap kecemasan 9. Notoatmodjo S. Metodologi penelitian
penduduk. Nexus Medicus. 2004;16:68−78. kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
5. Rubin GJ, Das Munshi J, Wessely S. 10. Ahlbom A. Feychting M. Electromagnetic
Electromagnetic hypersensitivity: a radiation. Br Med Bull. 2003;68:157−65.
systematic review of provocation studies. 11. Milgram J, Shahar R, Levin-Harrus T, Kass
Psychosom Med. 2005;67(2):224−32. P. The effect of short, high intensity magnetic
6. Mohamed FA, Ahmed AA, El- Kafoury BMA, field pulses on the healing of skin wounds in
Lasheen NN. Study of the cardiovascular rats. Bioelectromagnetics. 2004;25(4):271−7.
effects of exposure to electromagnetic field. 12. Kennedy SM, Hedstrom JC, Booske
Life Science J. 2011;8(1):260−74. JH, Hagness SC. Quantification of
7. Fineschi V, Karch SB, D'Errico S, Pomara C, electroporative uptake kinetics and electric
Riezzo I, Turillazzi E. Cardiac pathology in field heterogenity effect in cells. Biophys J.
death from electrocution. Int J Legal Med. 2008;94(12):5018−27.
2006;120(2):79−82. 13. Dzhokic G, Jovchevska J, Dika A. Electrical
8. Huss A, Roosli M. Consultations in injuries: etiology, pathophysiology and
primary care for symptoms attributed to mechanism of injury. Maced J Med Sci.
electromagnetic fields-a survey among 2008;1(2):54−9.

160 MKB, Volume 45 No. 3, September 2013

Anda mungkin juga menyukai