) Akibat
Paparan Medan Listrik Tegangan Tinggi
Abstrak
Pembangunan saluran transmisi listrik tegangan tinggi diduga dapat merugikan manusia atau makhluk hidup lain.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh paparan medan listrik tegangan tinggi pada ketebalan miokardium
ventrikel kiri mencit jantan (Mus musculus L.). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung serta Laboratorium Patologi Balai Penyidikan dan
Pengujian Veteriner Regional III Bandar Lampung, pada bulan Juni−November 2011.Penelitian menggunakan
rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan, ulangan 6 kali, dan dibagi dalam empat kelompok. Kelompok kontrol
(K) tidak diberi perlakuan, kelompok 1 (P1) diberi paparan 5 kV/m, kelompok 2 (P2) diberi paparan 6 kV/m, dan
kelompok 3 (P3) diberi paparan 7 kV/m, masing-masing 8 jam/hari selama 37 hari. Data dianalisis menggunakan
analysis of variance. Hasil penelitian didapatkan ketebalan miokardium ventrikel kiri mencit jantan pada K
sebesar 1.329,83±173,29 µm; P1 sebesar 1.507,50±109,24 µm; P2 sebesar 1.536,70±103.42 µm; dan P3 sebesar
1.574.23±123,36 µm. Terdapat peningkatan ketebalan miokardium rata-rata dengan bertambahnya daya paparan
medan listrik (p=0,019). Simpulan, terdapat hubungan antara paparan medan listrik tegangan tinggi dan perubahan
ukuran ketebalan miokardium ventrikel kiri mencit jantan, semakin tinggi paparan medan listrik semakin tebal
miokardium ventrikel kiri mencit jantan. [MKB. 2013;45(3):155–60]
Abstract
Development of high voltage power transmission line could be expected to harm humans or other living creatures.
Research objective was to determine the effect of exposure tohigh-voltage electric field to the thickness of the
left ventricular myocardium male mice (Mus musculus L.). The experiment was conducted at the Laboratory
of Zoology Faculty of Mathematics and Natural Sciencesat the University of Lampung and Central Pathology
Laboratory Regional Veterinary Investigation III Bandar Lampung, in June−November 2011. Research using
completely randomized design with 4 treatments, replicated 6 times and divided into four groups.The control
group (K) was not given treatment, group 1 (P1) given exposure to 5 kV/m, group 2 (P2) given exposure to 6 kV/
mand group 3 (P3) given exposure to 7 kV/m for 8 hours/day, to 37 days. Data were analyzed using analysis of
variance. The results obtained thickness of the left ventricular myocardium of male mice at K1,329.83±173.29
μm; P1 at 1,507.50±109.24 μm; P2 at 1,536.70±103.42 μm, and P3 at 1,574.23±123.36 μm. There was an increase
in the average thickness of the myocardium with increasing exposure to power an electric field with a statistical
test obtained (p=0.019). In conclusion, there is a significant relationship between exposure to high-voltage electric
field to change the size of the thickness of the left ventricular myocardium male mice, the higher the electric field
exposure thicker left ventricular myocardium male mice. [MKB. 2013;45(3):155–60]
Korespondensi: Muhartono, S.Ked, dr., M.Kes, Sp.PA, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro
No 1 Bandar Lampung, mobile 081272358340, e-mail: dmuhartono@yahoo.com
Universitas Lampung dan Laboratorium Patologi pada ventrikel kiri. Ketebalan miokardium dalam
Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) hal ini terkait dengan hipertropi, karena parameter
Regional III Bandar Lampung pada bulan Juni– yang diamati adalah ukuran miokardium yang
November 2011. secara histologi merupakan komponen miofibril
Penelitian ini menggunakan mencit jantan dalam fungsi kontraktil otot jantung.
(Mus musculus L.) yang diperoleh dari Fakultas Data yang diperoleh dalam penelitian ini
Peternakan Institut Pertanian Bogor. Kriteria merupakan data primer, yaitu data yang diperoleh
sampel adalah mencit jantan sehat, berusia 3–4 langsung dari sumber. Data yang diperoleh diolah
bulan, memiliki bobot 30–40 gram. Penelitian ini secara statistik dengan menggunakan program
terdiri atas 4 kelompok perlakuan. Jumlah mencit statistical product and service solution (SPSS)
ditentukan dengan menggunakan Rumus Frederer, versi 16.0 for Windows. Untuk mengetahui ada
yaitu (t-1)(n-1)≥15, dengan nilai t merupakan tidaknya perbedaan efek yang ditimbulkan antar
jumlah perlakuan dan nilai n merupakan jumlah perlakuan, data diolah dengan mempergunakan
ulangan serta besar sampel. analisis varians (analysis of variance, ANOVA).
Alat yang digunakan pada penelitian ini antara Apabila terdapat perbedaan nyata, dilanjutkan
lain kandang hewan uji (mencit), lempeng logam dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada
elektroda yang digunakan untuk mengalirkan derajat kepercayaan 5%,9 serta analisis post hoc
arus medan listrik, electric power supply yang least significant difference (LSD) untuk menilai
digunakan untuk mengatur arus medan listrik, perbedaan masing-masing kelompok.
botol spesimen yang digunakan untuk menyimpan
spesimen, alat bedah yang digunakan dalam
proses pemotongan jaringan, mikrotom geser
yang digunakan untuk memotong jaringan, pan, Hasil
lampu gas, oven, kuas, stik berujung runcing,
mikrotom geser, balok kayu (3x2 cm), embedding Penelitian yang dilakukan terhadap mencit yang
casette, staining jar, refrigator, stopwatch, water diberikan paparan medan listrik tegangan tinggi
bath, cover glass, object glass, dan mikroskop. sebesar 5 kV/m, 6 kV/m, 7 kV/m, serta tanpa
Bahan yang dipergunakan dalam penelitian paparan medan listrik didapatkan hasil yang
ini adalah organ tubuh mencit jantan, aluminium bervariasi pada ketebalan miokardium mencit.
foil, kertas saring, kapas, tisu, bufer formalin, Pada kelompok K, P1, P2, dan P3 didapatkan
akuades, alkohol 80%, alkohol 95%, alkohol ukuran ketebalan miokardium rata-rata berturut-
96%, alkohol absolut, xilol, parafin, pewarna turut 1.329,83±173,29 µm, 1.507,50±109,24 µm,
harris, hematoxylin eosin, acid alcohol, dan pelet 1.536,70±103,42 µm, dan 1.574,23±123,39 µm
ayam sebagai makanan mencit. (Tabel 1).
Perlakuan dilakukan terhadap tiap kelompok Ukuran ketebalan miokardium ventrikel kiri
8 jam per hari selama 37 hari dengan rincian diuji normalitasnya dengan Uji Saphiro-Wilk dan
perlakuan sebagai berikut: kelompok kontrol didapatkan distribusi data normal (p>0,05). Hasil
(K), yaitu pada kelompok Mus musculus L. yang uji varians didapatkan nilai p=0,437; maka dapat
tidak diberikan paparan medan listrik. Kelompok diambil kesimpulan bahwa varians data adalah
perlakuan 1 (P1), yaitu kelompok Mus musculus sama. Syarat uji parametrik terpenuhi, sehingga
L. yang diberi paparan medan listrik 5 kV/m. dapat dilanjutkan dengan uji ANOVA, diperoleh
Kelompok perlakuan 2 (P2), yaitu kelompok nilai p=0,019; artinya terdapat perbedaan yang
Mus musculus L. yang diberi paparan medan bermakna pada kedua kelompok. Berdasarkan
listrik 6 kV/m. Kelompok perlakuan 3 (P3), yaitu analisis dengan memakai uji oneway ANOVA
kelompok Mus musculus L. yang diberi paparan diketahui bahwa terdapat pengaruh pemberian
medan listrik 7 kV/m.
Setelah mencit diberi perlakuan selama 37
hari (selama periode siklus spermatogenesis Tabel 1 Ukuran dan Standar Deviasi
mencit jantan), pada hari ke-38 mencit tersebut Ketebalan Miokardium Rata-rata
dilakukan pembiusan mempergunakan kloroform Ventrikel Kiri (µm) pada Kelompok
serta pembedahan dan diambil organ jantungnya. Kontrol dan 3 Kelompok Perlakuan
Jantung yang telah diambil segera dilakukan
fiksasi dengan larutan formalin 10%. Prosedur Kelompok Perlakuan Mean+SD
organ pembuatan preparat histologi jantung yang K 1.329,83±173,29
dilakukan meliputi fiksasi, trimming, dehidrasi,
clearing, impregnasi, embedding, cutting, lalu P1 1.507,50±103,42
staining, dan mounting. Parameter yang diamati P2 1.536,70±103,42
berupa perubahan ukuran ketebalan miokardium P3 1.574,23±123,39
Tabel 2 Hasil Uji Statistik Perbandingan antar Kelompok (Analisis Post Hoc LSD)
Kelompok K P1 P2 P3
K - 0,028* 0,012* 0,004*
P1 0,702 - 0,385 0,012*
P2 0,012* 0,720 - 0,623
P3 0,004* 0,385 0, 623 -
*Hasil analisis post hoc bermakna jika p<0,05
Miokardium
Ventrikel Kiri
Darah
Miokardium
Ventrikel Kiri
A B
Miokardium
Miokardium Ventrikel Kiri
Ventrikel Kiri
C D
Gambar Gambaran Histologi Perbedaan Ketebalan Miokardium Ventrikel Kiri Mencit Jantan
(Pembesaran100x) A. Kontrol (K); B. Paparan 5 kV/m (P1); C. Paparan 6 kV/m
(P2); D. Paparan 7 kV/m (P3)
ukuran ketebalan miokardium paling bermakna. Kennedy dkk.,12 mekanisme medan listrik dapat
Berdasarkan hasil uji post hoc LSD, pada merusak sel melalui proses elektroporasi. Proses
kelompok kontrol dengan perlakuan 1, 2, 3, nilai energi listrik merusak otot jantung melalui proses
p<0,05 artinya terdapat perbedaan yang signifikan elektroporasi, panas (joule heating), denaturasi
ukuran ketebalan miokardium antara kelompok protein, dan hiperkontraksi otot rangka. Jika
kontrol dan lainnya. Hal ini berarti variasi terpapar medan listrik yang sangat besar maka
tegangan listrik yang digunakan pada perlakuan proses joule heating akan mendominasi proses
2 dan 3 belum sejalan dengan perubahan ukuran kerusakan membran sel.13
ketebalan miokardium ventrikel kiri mencit. Elektroporasi merupakan pembentukan kanal
Dari hasil pengamatan secara mikroskopis hidrofilik pada membran sel akibat paparan arus
dan analisis data yang telah dilakukan, didapatkan listrik tegangan tinggi selama beberapa detik
paparan medan listrik tegangan tinggi memiliki sehingga mengakibatkan hilangnya permeabilitas
pengaruh pada ukuran ketebalan miokardium membran sel terhadap ion dan molekul yang larut
ventrikel kiri mencit jantan (Mus musculus L.). dalam air. Lubang pada membran sel tersebut
Peningkatan ukuran ketebalan miokardium mengakibatkan materi intraselular keluar sel dan
ventrikel kiri ini dapat diakibatkan oleh pengaruh mengganggu fungsi sel.13 Muatan listrik bebas
paparan medan listrik yang dapat menimbulkan menghasilkan suatu gaya yang akan memengaruhi
kompensasi berupa penebalan dinding jantung. ion bermuatan di dalam tubuh dan akan mengubah
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan pola potensial aksi membran sel-sel. Perubahan
oleh WHO dan IRPA yang menyatakan bahwa yang terjadi akan menyebabkan cedera dan juga
salah satu efek medan listrik bertegangan tinggi mengganggu fungsi membran sel.12 Membran sel
yang melewati nilai ambang batas toleransi dapat yang mengalami cedera menyebabkan membran
menganggu kesehatan, salah satunya gangguan sel tidak mampu memompa ion natrium yang
pada sistem kardiovaskular.1 cukup, dengan demikian kenaikan konsentrasi
Paparan medan elektromagnetik berpengaruh natrium dalam sel menarik air masuk ke dalam sel.
terhadap peningkatan denyut jantung, respirasi, Mekanisme ini yang diduga dapat merusak otot
tekanan darah, denyut nadi, serta suhu tubuh. jantung dan dapat bermanifestasi pada perubahan
Paparan medan magnet dan listrik menimbulkan ukuran ketebalan sel miokardium. Peningkatan
efek pada jantung dapat melalui berbagai proses, ukuran ketebalan diduga sebagai suatu bentuk
antara lain mengubah irama eksitasi dengan cara hipertrofi miokardium jantung. Hipertrofi otot
memengaruhi nodus sinoatrial yang merupakan jantung sering dikaitkan sebagai prognosis yang
sel pacemaker, mencetuskan fokus ektopik buruk. Hipertrofi patologis biasanya berhubungan
pada sel yang seharusnya tidak teraktivasi, dan dengan regulasi genetik yang buruk, fibrosis, dan
menyebabkan aritmia dengan mengubah pola disfungsi otot jantung.
potensial aksi miokardium (efek depolarisasi dan Simpulan, terdapat hubungan paparan medan
hiperpolarisasi). Proses aritmia yang dicetuskan listrik bertegangan tinggi dengan ukuran ketebalan
oleh medan listrik tersebut akan menyebabkan miokardium ventrikel hewan mencit jantan (Mus
mekanisme kompensasi jantung yang akhirnya musculus L.). Disarankan dilakukan penelitian
dapat menimbulkan penebalan dinding jantung.5 lebih lanjut untuk pengamatan histologi ruangan
Terdapat teori lainnya mengenai bagaimana jantung lain, seperti miokardium ventrikel kanan,
paparan medan listrik dapat memberikan efek atrium kiri, dan atrium kanan secara lengkap.
pada tubuh, namun masih belum jelas mekanisme
pasti mengenai teori tersebut. Salah satu teori
mengenai berinteraksinya tubuh manusia terhadap Daftar Pustaka
medan listrik memperlihatkan bahwa interaksi
tersebut mampu menginduksi arus listrik, yang 1. Crumpton MJ. The bernal lecture 2004
terlihat pada studi laboratorium dan perhitungan Arelow-frequency electromagnetic fields a
teori bahwa densitas yang tinggi dari arus listrik health hazard? Philos Trans R Soc Land B
internal akan menyebabkan efek biologis akut.10 Biol Sci. 2005;360(1458):1223−30.
Teori yang dikemukakan oleh Milgram dkk.11 2. Torres-Duran PV, Ferreira-Hermosillo
memprediksikan bahwa paparan elektromagnetik A, Juarez-Oropeza MA, Elias-Vinas D,
akan memacu interkonversi dari singlet menjadi Verdugo-Diaz L. Effects of whole body
triplet dan menaikkan proporsi triplet serta kadar exposure to extremely low frequency
radikal bebas dalam tubuh yang bersifat sangat electromagnetic fields (ELF-EMF) on serum
reaktif dan mutagenik. and liver lipid levels, in the rat. Lipids Health
Proses kerusakan yang terjadi pada tingkat Dis. 2007;6:31−5.
selular diduga dapat diakibatkan oleh peningkatan 3. Anies. Pengendalian dampak kesehatan
ukuran ketebalan miokardium. Menurut laporan akibat radiasi medan elektromagnetik. Media