1. Mempunyai kemampuan melihat, memiliki, mengevaluasi kesempatan dalam peluang
bisnis dapat dimaksudkan dengan adanya kemauan dan mampu mencari juga menangkap peluang usaha yang dapat menguntungkan, serta mau melakukan apa saja yang perlu untuk memanfaatkan hal tersebut. Misalnya, Mr.X memulai usaha produksi kerupuk ikan, karena tidak jauh dari tempat Mr.X adalah bermata pencaharian sebagai nelayan. 2. Dari 9 karakteristik kemampuan berwirausahaan, yang paling dominan adalah pengambilan resiko. Sebagai contoh adalah dimana saat kita berani menjalankan usaha yang sedang menjamur di pasaran dengan inovasi-inovasi terbaik dari suatu produk. 3. Kemampuan mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan adalah kemampuan memperhatikan kemungkinan gagal dan juga berhasil dari usahanya dan tetap bersedia menjalaninya dalam kondisi apapun yang terjadi di kemudian hari nanti. 4. Cara untuk mengembangkan dan menjadi penguasaha sukses ada 8 cara. Yaitu antara lain adalah meningkatkan promosi, memperluas jaringan, mengenali kompetitor, meningkatkan sumber daya, mengutamakan pelayanan pada konsumen, meminimalisir biaya operasional, melakukan inovasi produk, dan mengatur keuangan dengan baik. 5. Tidak ada kepastian pendapatan yaitu tidak selamanya penghasilan yang di dapatkan oleh seorang wirausahawan sesuai dengan target penjualannya, kadang bisa melebihi dari hal yang ditargetkan tetapi kadang juga justru kurang dari target penjualan yang telah ditetapkan. 6. Kita harus menentukan sekmen pasar agar kita lebih mudah dalam menentukan pasar, jika kita sudah mengetahui pasar yang kita targetkan maka nantinya akan lebih mudah memikirkan bagaimana strategi pemasarannya. Selain itu kita juga dapat memberikan layanan pada konsumen dengan mudah dan baik. 7. Cara mengukur pemintaan riil yaitu dengan metode rasio rantai (Chain Ratio Method) : Mengalikan angka dasar dengan beberapa presentase penyesuaian. 8. Yang harus dilakukan dalam pemelihaan lingkungan kerja yaitu - Menciptakan lingkungan kerja yang bersih, aman, dan nyaman bagi setiap karyawan. - Memastikan persaingan kerja antar karyawan sehat agar pekerjaan juga berjalan dengan baik. - Tidak memforsir kerja dari setiap karyawan dalam lingkungan kerja. 9. Penyebab kegagalan dalam berbisnis/berusaha yaitu tidak kompeten dalam manajemen, kurang berpengalaman, kurang dapat mengendalikan keuangan, gagal dalam perencanaan, lokasi yang kurang memadai, kurang dalam pengawasan peralatan, sikap yang kurang bersungguh-sungguh dalam usaha serta ketahanan dalam masa transisi selama berusaha, pendapatan yang tidak menentu, dan juga kerugian akibat hilangnya modal investasi.