Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN

Di Susun Oleh:

NAMA: ERMA SUSANTI

NIM : P 101 19 014

KELAS: B

Prodi Sutudi S1 Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Tadulako
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Salawat serta salam
senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga, para sahabat, dan
pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun
penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan dalam
penyempurnaan laporan ini.

Palu, 20 Desember 2019


Penyusun

Erma susanti
NIM. P 101 19 014

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………….…………………………………………………………….. ..i
Daftar Isi………………………………………………………………………. …..……………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………….…………………………….. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….. 1
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………… ………………………2
BAB II PEMBAHASAN
A. Etika
Profesi……………………………………………………………………………………3
B. Etika Pelayanan Kesehatan…………………………………………………………………….4
C. Tenaga Kesehatan………………………………………………………………………………4
D. Etika Profesi Terhadap Tenaga Kesehatan
Lainnya……………………………………………5
E. Etika Profesi Yang Harus Dilakukan Terhadap Tenaga Kesehatan……………………………6
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................................................................. ..7
B. Saran…………………………………………………………………………….……………...7
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………….. ..8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter,
watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang
dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Etika akan memberikan semacam batasan
maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam
pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini
kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat
berdasarkan prinsip prinsip moral yang ada. Pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan
sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum
(common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi
dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan
dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Oleh karena itu dapatlah
disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat,
bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan
etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat
yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai sebuah profesi
yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadisebuah pekerjaan pencarian nafkah
biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-
ujungnya akan berakhir dengan tidakadanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas
diberikan kepada para elite profesional ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika profesi?
2. Apa yang dimaksud dengan etika pelayanan kesehatan?
3. Apa yang dimaksud denaga tenaga kesehatan?
4. Apa yang dimaksud dengan etika profesi terhadap tenaga kesehatan lainnya?
5. Apa yang dimaksud dengan etika profesi yang harus dilakukan terhadap tenaga kesehatan?

1
C. Tujuan
F. Untuk mengetahui etika profesi
G. Untuk mengetahui etika pelayanan kesehatan
H. Untuk mengetahui tenaga kesehatan
I. Untuk mengetahui etika profesi terhadap tenaga kesehatan lainnya
J. Untuk mengetahui etika profesi yang harus dilakukan terhadap tenaga kesehatan
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Etika Profesi
Kata etik atau etika berasal dari kata ethos (Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun
kelompok untuk menilai apakah tindakantindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau
benar, buruk atau baik.
Etika merupakan cerminan dari sebuah mekanisme kontrol yang dibuat dan
diterapkan oleh dan untuk kepentingan suatu kelompok sosial atau profesi. Kehadiran
organisasi profesi dengan kode etik profesi diperlukan untuk menjaga martabat serta
kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan
maupun penyalah-gunaan keahlian.
Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan
yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit
dari manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian
tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang
lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan
hidupnya, serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok
anggota yang menyandang profesi tersebut. Ciri-ciri Profesi :

1. Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi


2. Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang signifikan
3. Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat.
4. Adanya proses lisensi atau sertifikat
5. Adanya organisasi
6. Otonomi dalam pekerjaannya.
Etika profesi Analis Kesehatan memiliki tiga dimensi utama, yaitu :

a. Keahlian (memiliki pengetahuan, nalar atau kemampuan dalam asosiasi dan terlatih)
b. Keterampilan dalam komunikasi (baik verbal maupun non verbal)
c. Profesionalisme (mengetahui apa yang harus dilakukan dan yang sebaiknya dilakukan)

3
B. Etika Pelayanan Kesehatan
pelayanan kesehatan adalah suatu tindakan pemberian obat-obatan dan jasa kepada
masyarakat oleh pemerintah dalam rangka tanggung jawabnya kepada publik, baik diberikan
secara langsung maupun melalui kemitraan dengan swasta masyarakat, berdasarkan jenis dan
intensitas kebutuhan masyarakat, kemampuan masyarakat. Pelayanan kesehatan ini dapat
dilihat sehari-hari di RSUD ataupun puskesmas-puskesmas. Tujuan pelayanan kesehatan
adalah menyediakan obat-obatan dan pelayanan jasa yang terbaik bagi masyarakat. konsep
pelayanan kesehatan (health service) identik dengan memberikan pelayanan jasa demi
kepentingan masyarakat luas. Dalam konteks ini pelayanan kesehatan lebih dititik beratkan
kepada bagaimana elemen-elemen pelayan kesehatan seperti para tim medis melakukan
pelayanan, dimana pelayanan kesehatan identik dengan pengobatan yang merupakan bagian
dari manajemen ilmu kesehatan.  
C. Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan adalah setiap individu yang bekerja atau mengabdi di bidang
kesehatan, cukup pengetahuan dan keterampilan serta pernah menempuh pendidikan di bidang
kesehatan. Dalam UU Tenaga kesehatan yang diatur dalam Pasal 11 ayat (1) Undang Undang
Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan terdiri dari:

1. Tenaga medis

2. Tenaga psikologi klinis

3. Tenaga keperawatan

4. Tenaga kebidanan
5. Tenaga kefarmasian

6. Tenaga kesehatan masyarakat

7. Tenaga kesehatan lingkungan

8. Tenaga gizi

9. Tenaga keterapian fisik

10. Tenaga keteknisan medis


11. Tenaga teknik biomedika
12. Tenaga kesehatan tradisional
13. Tenaga kesehatan lain.
4

D. Etika Profesi dengan Tenaga Kesehatan Lain

Menurut Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan pasal


11, menyatakan bahwa tenaga kesehatan dikelompokkan menjadi:

a. Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga medis terdiri atas dokter,
dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis.

b. Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga psikologi klinis adalah
psikologi klinis.

c. Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga keperawatan yang terdiri
atas berbagai jenis perawat.

d. Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga kebidanan adalah bidan.

e. Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga kefarmasian terdiri atas
apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.

f. Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga kesehatan masyarakat yang
terdiri atas epidomiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku,
pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga
biostatistik dan kependudukan, serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga.

g. Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga kesehatan lingkungan
yang terdiri atas tenaga sanitasi lingkungan, entimolog kesehatan dan mikrobiolog
kesehatan.

h. Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga gizi yang terdiri atas
nutrisionis dan dietisien.

i. Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga keterapian fisik yang terdiri
atas fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara dan akupuntur.

j. Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga keteknisan medis yang
terdiri atas perekam medis dan informasi kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi
pelayanan darah, refraksionis optisien/optometris, teknisi gigi, piñata anestesi, terapis gigi
dan mulut, dan audiolologis.

k. Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga teknik biomedika terdiri atas
radiographer, elektromedis, ahli teknologi laboratorium medic, fisikawan medic,
radioterapis, dan ortotik prostetik.

l. Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga kesehatan tradisional terdiri
atas tenaga kesehatan tradisional ramuan dan tenaga kesehatan tradisional keterampilan.

m. Tenaga kesehatan lain yang ditetapkan oleh Menteri.

E. Etika Profesi Yang Harus Dilakukan Terhadap Tenaga Kesehatan

1. Menghormati hak-hak dari tenaga kesehatan lain

Setiap tenaga kesehatan memiliki hak masing-masing dalam melaksanakan


profesinya baik dengan sesama maupun dengan tenaga kesehatan profesi yang lainnya.
Untuk itu perlu adanya rasa saling menghormati antar tenaga kesehatan satu dengan tenaga
kesehatan yang lainnya, sehingga terciptalah suatu hubungan yang harmoni tanpa adanya
perpecahan dalam ruang lingkup profesi kesehatan.

2. Memperlakukan setiap tenaga kesehatan lain dalam batas-batas norma yang


berlaku
Setiap tenaga kesehatan lain perlu diperlakukan dengan baik dalam batas-batas
norma tertentu. Sesuai dengan Undang-Undang No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan pasal 60 yang menyatakan bahwa tenaga kesehatan bertanggung jawab untuk
mengabdikan diri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Maka dalam hal ini setiap
tenaga kesehatan perlu menjaga sikap dan perilaku terhadap tenaga kesehatan lainnya,
sebab setiap profesi kesehatan akan saling membutuhkan sesuai dengan tugas profesinya
masing-masing.

3. Menjunjung tinggi kesetiakawanan dalam melaksanakan profesi

Setiap tenaga kesehatan perlu untuk menjunjung tinggi kesetiakawanan dalam


melaksanakan profesi guna menjalin hubungan kerjasama yang baik. Selain itu jika hal ini
tidak dilakukan maka akan berdampak secara tidak langsung terhadap pasien dan
masyarakat sekitar lingkungan tenaga kesehatan.

4. Membina hubungan kerjasama yang baik

Setiap tenaga kesehatan perlu untuk membina hubungan kerjasama yang baik dengan
tenaga kesehatan profesional lainnya dengan tujuan utama untuk menjamin pelayanan tetap
berkualitas tinggi. Untuk itu perlu rasa saling menghargai antara sesama tenaga kesehatan
guna membangun kerjasama yang baik, yang secara tidak langsung akan berdampak positif
terhadap pasien dan masyarakat disekitar tenaga kesehatan.

6
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari makalah yang telah dipaparkan diatas, maka ditarik kesimpulan bahwa etika
profesi yang harus dilakukan terhadap tenaga kesehatan lain, adalah antara lain:
1. Menghormati hak-hak dari tenaga kesehatan lain
2. Memperlakukan setiap tenaga kesehatan lain dalam batas-batas norma yang berlaku
3. Menjunjung tinggi kesetiakawanan dalam melaksanakan profesi
4. Membina hubungan kerjasama yang baik
B. Saran
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
digunakan sebagai sumber referensi mahasiswa Kesehatan Masyarakat untuk mata kuliah
Etika dan Hukum Kesehatan. dan semoga makalah ini dapat memberikan hal yang bermanfaat
dan menambah wawasan bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
IAKI SULSEL Blog. 2011. Etika Profesi Analis Kesehatan. Diakses pada tanggal 08 Juni 2015.
Laras Dosti. 2012. Pentingnya Etika Profesi. Diakses pada tanggal 08 Juni 2015.
Rahman Syamsuddin. 2011. Etika Profesi dan Kode Etik Kesehatan. Diakses pada tanggal 08
Juni 2015. Blog Kesehatan. 2014. Pengertian Tenaga Kesehatan.
Undang Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan.
8

Anda mungkin juga menyukai