Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat illahi rabbi yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “desinfektan”
Salawat serta salam marilah kita limpahkan kepada baginda kita yakni Nabi Besar
Muhammad Saw beserta keluarga dan kerabatnya.
Dengan kehadiran makalah ini mudah-mudahan dapat membantu dalam proses belajar
mengajar dalam bermakna bagi kita semuanya Amin.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah serta kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk pembuatan makalah yang akan datang.
Penyusun
A. Pengertian Desinfektan
Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi
atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau
menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Disinfektan digunakan
untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati.
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan
kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam
membunuh mikroorganisme patogen. Desinfeksi dilakukan apabila sterilisasi sudah tidak
mungkin dikerjakan, meliputi : penghancuran dan pemusnahan mikroorganisme patogen yang
ada tanpa tindakan khusus untuk mencegah kembalinya mikroorganisme tersebut.
10 kriteria suatu desinfektan dikatakan ideal, yaitu :
1. Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar
2. Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur dan kelembaban
3. Tidak toksik pada hewan dan manusia
4. Tidak bersifat korosif
5. Tidak berwarna dan meninggalkan noda
6. Tidak berbau/ baunya disenangi
7. Bersifat biodegradable/ mudah diurai
8. Larutan stabil
9. Mudah digunakan dan ekonomis
10. Aktivitas berspektrum luas
B. Aspek-aspek Desinfeksi.
Kecepatan atau keampuhan desi infektan tergantung dari beberapa factor yaitu:
a. keadaan mikro organism.
1. Jenis
Jenis ikro organism, yaitu bakteri virus, atau parasit, mempunyai kepekaan tertentu
terhadap desi infektan yang berlainan misalnya resistensi cyfte protozoa > enterrovirus >
enteric bacteria.
2. Jumlah
Jumlah mikro organism yang terutama yang pathogen, akan memerkukan dosis
desiinfektan yang lebih besar pula.
3. Umur
Umur mikro organism akan mempengaruhi pula efektivitas desiinfektan
4. Penyebaran
Mikro organism yang menyebar akan mudah ditembus desiinfektan. Sebaliknya
kumpulan bakteri akan lebih sulit di tembus oleh desiinfektan. Bakteri cenderung
membentuk “clam” dengan suspenden solic yang ada didalam air, sehingga air yang
keruh harus dicurigai sebagai air yang mempunyai bakteri pantogen yang lebih banyak.
b. wakyu konta.
Untuk dapat berfungasi dengan optimal, desiinfektan harus mempunyai waktu kontan
yang cukup denagan air yang diproses. Efektivitas desiinfektan dapat ditunjukan dengan suhu
atau konstanta yang merupakan hasil kosentari dengan waktu kontan.
c. Factor lingkungan
1. Suhu
Makin tinggi suhu air, makin tinggi pula efektifita desinfektan.
2. PH
Setiap desinfektan akan berfungsi dengan optimal pada Ph tertentu,
3. Kualitas air
Air yang mengandung zat organic dan unsure lainnya, akan mempengaruhi besarnya
choline demend, sehingga di perlukan kosentrasi clorine yang makin tinggi.
4. Pengelolaan air
Proses yang d lakukan sebelum desinfektan, pengendap dan faksin akan mempengaruhi
hasil yang di capai.
C. Jenis Desinfektan
1. Chlorin
Chlorin banyak di gunakan dalam pengelolaan air bersih dan air lmbah sebagai oksidator
dan desinfektan. Sebgai oksidant. Chlorine di gunakan untuk mengunakan rasa dan
warna pada pengelolaan air bersih.
Macam-macam chlorine
Ø Anorganik cholaramine
Ø Organic cholaramine
Ø Cholorine di oksida
2. Ozone
Ozone bersifat larut d dalam air dan mudah berkomposisi pada temperature dan PH
tinggi. Karena sifat terakhir ini, maka harus di siapkan/di buat sesaat sebelum di
gunakan.
Ozone merupakan oksidator kuat dan bereaksi dengan cepat dengan hamper semua zat
organic dan anorganik. Meskipun demikian, perkecualian terjadi bagi ion cholorida
karena karena tidak bereaksi dengan ozone atau ammonia yang hanya sedikit bereaksi
dengan ozone.
Sifat ozone yang bereaksi dengan cepat menyebabkan persitensinya di dalam air hanya
sebentar saja. Dengan demikian desinfektan ini kurang efekti bila di masudkan untuk
menjaga kualtas air yang terkontaminasi di jaringan distribusi.
Ozone sanagat tidak stabil di da;am air serta mempunyai waktu paru sebesar 40 menit
ada PH 7,6 dan suhu 14,6 oC. pada suhu udara bebas, di perkirakan waktu luruhnya
hanya sekitar 20 menit kemampuan ozone untuk membunuh mikrorganisme.
3. Yodine dan bromine
Sudah sejak lama lodine di gunakan sebagai antiseptic pada luka yang kita derita.
Meskipun pengunaannya sebagai desinfektan tidak/kurang popular saat ini. sperti hanya
cholorine dan bromine, penggunaan lodine memerlukan memerlikan biaya yang lebih besar.
Aktivitas lodine dan dalam membinaskan bakteri dan cyste sangat tergantu pada PH. Akan
membinasakan virus dan lodine lebih efektif daripada chloride danbromine.
Bromine merupakan bakteri dan virusida yang efektif. Pada kehadiran ammonia di dalam air,
bromine masih lebih efektif bila di bandingkan dengan chlorine. Sebagi cystesida, asam
hypobromous masih tetap aktif pada PH > 9.
A. KESIMPULAN
Desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan
untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga
untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya.
Sedangkan antiseptik didefinisikan sebagai bahan kimia yang dapat menghambat atau
membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup.
Bahan desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan
dan pakaian.
Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai antiseptik
dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan antiseptik karena adanya
batasan dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak merusak
jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan juga
dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman.
Tetapi pada kenyataannya tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan
dalam proses sterilisasi.
TUGAS KIMIA
“ DESINFEKTAN ”
DISUSUN OLEH :
NAMA : BAYU PERKASA
KELAS : XI C