INDAH LESTARI
19160028
Seorang pasien laki-laki (Tn A) saat ini dirawat di ruang ICVCU RSUD dr. Moewardi.
Pasien awalnya dirawat sejak 29 Maret 2020 di RS Atin Husada Ngawi dengan keluhan
riwayat pingsan sebanyak 2 kali. Pasien mengeluh nyeri dada seperti ditekan dan disertai
keringat dingin. Pasien dirawat selama 2 hari di RS ATIN dan diberikan terapi aspilet 100
mg, clopidogrel 25 mg, rosuvastatin 1 x 10 mg, dan pantoprazole 1 x 5 mg. Saat Pasien
dirujuk ke RSDM 31 Maret 2020 pukul 11.00 dan dipindahkan di ruang ICVCU. Pasien
mempunyai kebiasaan merokok 1 bungkus per hari. Pasien sebelumnya mempunyai penyakit
hipertensi dan DM, penatalaksanaan tidak terkontrol dengan baik.
Hasil pemeriksaan jalan nafas pasien bersih dan suara vesikuler. Hasil pemeriksaan
frekuensi Pernafasan ( RR ) : 30 x/mnt, irama reguler, napas cepat dan dangkal, adanya
penggunaan otot bantu pernafasan, dan pasien terpasang NRM 10 lpm. Hasil pemeriksaan
nadi : 80 x/mnt, irama regular, teraba lemah, SpO2 90%, ujung kaki pucat, cappillary refill : 5
dtk. GCS E3 V4 M5. Tekanan darah 143/70 mmHg. Pasien mengeluh sesak napas dan akan
bertambah saat bergerak.
Jenis Pemeriksaan : Pemeriksaan Laboratorium ( RS Islam AT-TIN Husada)
Hari/Tanggal : 29 Maret 2020
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
WBC 9,5 103 μL 4,0 – 9,0
RBC 4,35 106 μL 3,80 – 5,30
HGB 13,7 G/dL 12,0 – 18,0
HCT 39,4 % 36,0 – 56,0
MCV 90,6 fL 80,0 – 100,0
MCH 31.5 pg 27,0 – 32,0
MCHC 34,8 g/dL 32,0 – 36,0
PLT 190 103 μL 120 – 380
RDW 12,6 % 11,5 – 16,5
PCT 0,11 % 0,10 – 1,00
MPV 5,6 fL 5,0 – 10,0
PDW 18,3 % 12,0 – 18,0
Terapi Medis:
Jenis Terapi Nama Obat Dosis Rute
Cairan IV Inf. RL 40 cc/jam IV
Obat parenteral Furosemid 5 mg/24 jam IV (syring
pump)
Heparin IV (syring
pump)
EAS Primer atau 250 cc/24 jam IV (syring
Kidmin pump)
Obat peroral Aspilet 80 mg/24 jam Oral
Clopidogrel 75 mg/ 24 jam Oral
Atorvastatin 40 mg/24 jam Oral
Ramipril 2,5 mg/24 jam Oral
Lanzoprazole 30 mg/24 jam Oral
Brilinta 90 mg/ 12 jam Oral
Saran : DAPT
A. Terapi Medis :
Jenis Terapi Nama Obat Dosis Rute
A. Biodata :
Pasien
Nama : Tn.A
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Alamat : Solo
B. Alasan Masuk RS
Tn.A. 50 tahun dirujuk dari RS Atin Husada Ngawi ke RSDM dengan keluhan pasien
mengeluh sesak napas dan nyeri dada sebelah kiri.
C. Keluhan utama
Pasien mengatakan ia merasa sesak
D. Primary Survey
1. Air Way
Jalan napas paten, tidak ada suara nafas tambahan, tidak ada sumbatan.
2. Breathing
Pengembangan paru simetris, suara nafas vesikuler. RR: 30x/menit, irama reguler,
nafas cepat dan dangkal, adanya otot bantu nafas.
Pemeriksaan AGD:
Ph 7,578 mmol/L
3. Circulation
Akral pasein dingin, ada sianosis, CRT 5 detik, TD 143/70 mmHg, N=80 x/menit
nadi teraba lemah dan reguler.
4. Disability
Kesadaran : Apatis
GCS E:3 V:4 M:5
Pupil isokor, reflek cahaya positif.
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
5. Exposure/Environtment .
Pasien terpasang bed side monitor, terpasang infus pump, terpasang syring pump,
tidak terdapat luka.
E. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Tn.A. 50 tahun awalnya dirawat sejak 29 Maret 2020 di RS Atin Husada Ngawi
dengan keluhan riwayat pingsan sebanyak 2 kali. Pasien mengeluh nyeri dada seperti
ditekan dan disertai keringat dingin. Pasien dirawat selama 2 hari di RS ATIN dan
diberikan terapi aspilet 100 mg, clopidogrel 25 mg, rosuvastatin 1 x 10 mg, dan
pantoprazole 1 x 5 mg. Saat Pasien dirujuk ke RSDM 31 Maret 2020 pukul 11.00 dan
dipindahkan di ruang ICVCU.
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
Keluarga mengatakan Tn.A tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya, Tn.A
sebelumnya mempunyai penyakit hipertensi dan DM, penatalaksanaan tidak
terkontrol dengan baik
F. Genogram
DM
HT
DM
50
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
G. Secondary Survey
1. Kepala :
a. Kulit : tidak ada jejas, lsi maupun hematoma
b. Rambut : Rambut tipis beruban, rambut tidak kasar.
c. Muka : Simetris, tidak ada edema.
d. Mata :
1) Konjungtiva : An-anemis
2) Sclera : An-ikterik
3) Bentuk Pupil : isokor
4) Ukuran Pupil : 3/3
5) Reflek Pupil : positif
6) Palpebra : tidak ada pembengkakan
7) Lensa : jernih
8) Visus : tidak terkaji
2. Hidung : tampak bersih, terpasang NGT
3. Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada luka
4. Gigi : tidak ada patah gigi, tidak ada caries
5. Bibir : kering dan luka, tidak sianosis pada bibir.
6. Telinga : simetris
7. Leher : tidak terdapat jejas, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
peningkatan JVP
8. Tenggorokan : tidak ada jejas dan luka
9. Dada : simetris
a. Pulmo
Inspeksi : pengembangan dada simetris, ada penggunaan otot bantu nafas
Palpasi : tidak ada bunyi krepitasi pada kosta, fremitus taktil teraba sama
Perkusi : Sonor
Auskultasi : terdengar suara vesikuler di semua lapang paru.
b. Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
Perkusi : batas jantung kiri atas ICS II linea para sternalis sinistra, batas jantung
kiri bawah ICS II linea mid clavicula sinistra, batas jantung kanan atas
ICS II linea para sternalis dextra, batas jantung kanan bawah ICS IV
linea para sternalis dextra
Auskultasi : SI SII reguler
.
10. Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka, tidak asites
Auskultasi : bising usus 15 x/menit
Palpasi : Tidak teraba adanya hepatomegali dan splenomegali
Perkusi : timpani
11. Punggung
Inspeksi :tidak ada luka, tidak ada hematoma, spinal lurus
Palpasi : tampak tidak ada benjolan dan luka pada tulang belakang
12. Genetalia
Pria : Terpasang DC kateter, genetalia bersih tidak ada pembengkakakn pada
skrotum ataupun penis, terdapat 2 skrotum berisi testis.
13. Rectum :
Tidak terdat luka, tidak terdapat hemoroid.
14. Ektremitas
Tidak ada kontraksi otot atau tidak ada gerakan.
3333 3333
3333 3333
Tidak terdapat luka lecet CRT 5 detik, ujung kaki sianosis.
Tampak ada udem di ekstremitas bawah
Nervus I
Tidak terkaji karena pasien penurunan kesadaran
Nervus II
Tidak terkaji karena pasien penurunan kesadaran
Nervus III
Reflek pupil positif terhadap cahaya
Nervus IV
Tidak terkaji karena pasien penurunan kesadaran
Nervus V
Tidak terkaji karena pasien penurunan kesadaran
Nervus VI
Tidak terkaji pasien penurunan kesadaran .
Nervus VII
Tidak terkaji pasien penurunan kesadaran .
Nervus VIII
tidak terkaji pasien penurunan kesadaran
Nervus IX
Tidak terkaji karena pasien penurunan kesadaran
Nervus X
Tidak ada reflek muntah.
Nervus XI
Tidak terkaji pasien penurunan kesadaran .
Nervus XII
Tidak terkaji karena pasien penurunan kesadaran
b. Selama Sakit
DS : Keluarga pasien mengatakan bahwa selama sakit pasien hanya berbaring
di tempat tidurnya dan merasa nyeri dada saat bergerak
2 : mandiri
Mandi 0:Tergantug orang lain 1 0
1 : Mandiri
Perawatan 0 :Membutuhkan bantuan orang 1 0
diri lain
(Grooming)
1 : Mandiri dalam perawatan muka,
rambut, gigi, dan bercukur
Berpakaian/b 0 : Tergantung 2 0
erdandan
orang lain
2 : Mandiri
BAK 0 : inkontinensia 2 0
dan tidak
terkontrol
lain
1 : Membutuhkanbantuan, tapi
dapat melakukan beberapa hal
sendiri
2 : Mandiri
Berpindah 0 : Tidak mampu 3 1
3 :Mandiri
Berjalan/mob 0 : Immobile (tidak mampu) 3 0
ilitas
1 :Menggunakan kursi roda
3 : Mandiri (meskipun
menggunakan alat bantu seperti,
tongkat)
Naik turun 0 : Tidak mampu 2 0
tangga 1:Membutuhkan bantuan
1 (alat bantu)
2 : Mandiri
b. Selama Sakit
DO : pasien mengalami penurunan kesadaran, tampak terbaring.
b. Selama Sakit
DS:
Data Objektif:
pasien tampak menahan nyeri TD: 143/70 mmHg, N: 80 x/menit, RR: 30 x/menit
4. Nutrisi
a. Sebelum Sakit
DS : keluarga mengatakan sebelum sakit pasien makan 3 kali/hari dengan
porsi
penuh dan habis Selama Sakit
b. Selama sakit
DS : keluarga mengatakan pasien makan lewat selang dan biasa di beri bubur
lunak dan susu
b. Selama Sakit
DS : keluarga mengatakan pasien minum melalui selang dan biasa di beri susu
Minum - Feses -
Air 100 IWL 150
metabolisme
Infus* 500 Drainage* -
Nutrisi NGT* 300 Perdarahan* -
Obat* 250 Muntah* -
Lainnya Lainnya -
Total 1150 Total 1000
*kalau ada
= 1150-1000
= 150
6. Oksigenasi
a. Sebelum Sakit
DS : keluarga mengatakan sebelum sakit pasien tidak ada gangguan di
pernapasannya seperti sesak
c. Selama Sakit
DS : pasien mengatakan mersa sesak
7. Eliminasi Fekal/Bowel
a. Sebelum Sakit
DS : keluarga sebelum sakit mengatakan pasien biasa BAB 1 kali/hari
b. Selama Sakit
DS : keluarga mengatakan tidak tahu apakah pasien sudah BAB atau belum
DO : tidak ada
8. Eliminasi urin
a. Sebelum Sakit
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
DS : keluarga mengatakan sebelum sakit pasien tidak ada masalah saat BAK
Selama Sakit
DO : terpasang kateter, urin berwarna kuning pekat volume urin 850 ml.
b. Selama Sakit
DS : keluarga mengatakan pasien tidak mampu diajak bicara
b. Sosial :
i. Aktivitas atau peran di masyarakat adalah :
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
Saran : DAPT
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
I. Terapi Medis :
Jenis Terapi Nama Obat Dosis Rute Fungsi
ANALISA DATA
Nama klien : Tn. A No. Register : 3456xxxx
Umur : 50 Tahun Diagnosa Medis : Akut Miokard Infark (AMI)
Ruang Rawat : ICVCU RSDM Alamat : Solo
TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
07-04-2020 DS: Pasien mengatakan nyerinya Perubahan Penurunan
07.30 kadang hilang timbul, kadang merasa kontratilitas curah
nyeri pada bagian dada sebelah kiri jantung (00029)
DO :
TD: 143/70 mmHg, N: 80x/menit,
RR: 30x/menit.
Hasi EKG Abnormal:
1. ST elevasi Lead II, III, AVF
2. ST depresi Lead I, AVF
3. Q patologis V1-V4 , Lead II, III,
AVF
Hasil echocardiografi abnormal:
Dimensi LV dilatasi, IVS dan PW
tidak menebal, massa tidak meningkat,
kontraktilitas LV menurun EF 30%
(Simpson 32%), Disfungsi diastolic
grade II
Hasil foto thorax abnormal:
Cardiomegaly disertai awal edema
paru dan efusi pleura kanan
CRT: 5 detik
DO :
RR: 30x/menit, SpO2: 90%,
Menggunakan otot bantu nafas,
Penurunan kesadaran : Apatis
pH arteri: 7,578 (tinggi)
PO2 : 193,0 mmHg (Tinggi)
HCO3: 28,1 mmol/L (Tinggi)
pernafasan pasien cepat dan dangkal
akral dingin, sianosis di ekstremitas,
07-04-2020 DS: Trauma Ketidakefektifan
07.35 Keluarga pasien mengatakan Tn.A perfusi jaringan
sebelumnya mempunyai penyakit perifer (00204)
hipertensi dan DM, penatalaksanaan
tidak terkontrol dengan baik. Pasien
memiliki kebiasaan merokok 1
bungkus per hari.
DO :
CRT: 5 detik, akral dingin, sianosis
ektremitas, udem di ektremitas bawah,
N: 80x/menit, TD: 143/70 mmHg.
07-04-2020 DS: Nyeri Hambatan Mobilitas
07.36 Keluarga Tn. A mengatakan pasien fisik (00085)
hanya terbaring di tempat tidur
Tn A merasa nyeri di dada kirinya dan
bertambah jika bergerak.
DO :
Pasien kesadaran apatis GCS: E:3 V:4
M:5
Indeks barthel 3 (semua kebutuhan
ADL pasien dibantu
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
perawat/ketergantungan total).
kekuatan otot
3 3
3 3
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
RENCANA TINDAKAN
Nama klien : Tn. A No. Register : 3456xxxx
Umur : 50 Tahun Diagnosa Medis : Akut Miokard Infark (AMI)
Ruang Rawat : ICVCU RSDM Alamat : Solo
No Dx Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NIC) Rasionalisasi TTD
(NOC)
1 Hambatan Setelah dilakukan tindakan a. Monitor pernafasan (3350) Monitor pernafasan (3350)
pertukaran gas b.d keprawatan selama 3X 24 jam 1. Monitor irama, kecepatan, 1. Untuk mengetahui apakah Indah
Ketidakseimbangan status pernafasan : Pertukaran kedalaman, dan kesulitan ada peningkatan
ventilasi-perfusi t.d gas pasien akan ditingkatkan dari bernafas pernafasan
gas darah abnormal level 2 (deviasi yang cukup berat 2. Monitor saturasi oksigen 2. Untuk mengetahui saturasi
(00030) dari kisaran normal) ke level 3 3. Posisikan pasien sesuai normal atau tidak
(deviasi sedang dari kisaran kebutuan 3. Untuk membantu supaya
normal) dengan kriteria hasil : 4. kolaborasi pemberian oksigen bisa nafas dengan baik
5. Kolaborasi pemberian obat 4. Untuk mambantu
1. Saturasi oksigen dalam
b. Manajemen jalan nafas (3140) pernafasan
batas normal
1. Monitor status pernafasan dan 5. Untuk membatu agar
2. Tidak teerdapat dispnea
oksigenasi pernafasan normal
2. posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi Manajemen jalan nafas (3140)
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
4. Tidak ada kerusakan kulit 6. Instruksikan pasien dan keluarga nekrosis pada jaringan
untuk memeriksa adanya 5. Agar menjaga keadaan area
kerusakan kulit setiap harinya tubuh pasien tetap terlindungi
7. Berikan obat kepada pasien 6. Untuk memastikan takut
untuk mengurangi gangguan kemungkinan adanya
perifer kerusakan pada kulit pasien
7. Untuk memaksimalkan
pencegahan gangguan perifer
pasien
4 Hambatan mobilitas Setelah dilakukan tindakan Perawatan tirah baring (0740) 1. Untuk menilai apakah
fisik b.d Nyeri t.d keperawatan selama 3x24 jam 1. Kaji adaya ruam pada kulit sekitar terdapat tanda dekutbutus
keluhan nyeri diharapkan tulang yang menonjol. atau perlukan Karena tirah
ketika aktivitas Perawatan Diri: ADL (00300) 2. Laukan peruban posisi setiap 2 jam. baring.
(00085) Pasien akan ditingkatkan dari 3. Berikan alas tidur yang lembut 2. Mencega perlukaantirah
level 3 ke level 5 (tidak Bantuan perawatan diri (1800) baring atau decubitus.
terganggu) dengan kriteria hasil: 1. Tentukan kondisi neuromuscular 3. Mencegah gesekan
1. Makan pasien. terhadap linen.
2. Mandi 2. Berikan bantuan untuk kebersian 4. Mengetahui ADL pasien
3. Memakai baju diri (mandi) yang belu, terpenuhi.
4. Kebersihan mulut 3. Berikan bantuan untuk makan. 5. Mencegah infeksi dan
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
CATATAN PERKEMBANGAN
No Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Paraf
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
Diagnosa
1 7 April 2020 a. Memonitor pernafasan (3350)
08.00 1. Monitor irama, kecepatan, kedalaman, S : Keluarga mengatakan pasien nafasnya sudah
dan kesulitan bernafas tidak terlalu cepat seperti sebelumnya Indah
Ds :
Do :
- RR : 30 X/ menit O : - RR : 28 X/ Menit
24 jam
3 7 April 2020
08.15 1. Memonitor sensasi tumpul dan tajam, S : Pasien mengatakan tidak merasakan Indah
panas maupun dingin sensasi pada saat diberikan stimulus
DS : Pasien mengatakan tidak
merasakan rangsangan yang O : Area ujung kaki tampak pucat, tidak
diberikan terdapat kerusakan kulit
DO : Dilakukan pengkajian system
sensori pada pasien A : Tujuan belum tercapai
2. Meletakkan bantalan pada bagian P : Lanjutkan Intervensi
08.18 tubuh yang terganggu untuk 1. Melakukan stimulus sensori
melindungi area tersebut (ekstermitas 2. Pertahankan tirah abring pasien
kaki) 3. Pertahankan kolaborasi pemberian
DS : - obat mengurangi gangguan perifer
DO : Diberikan bantal pada kaki
pasien agar pasien merasa
nyaman, dan melindungi kaki dari
luka akibat berada dipermukaan
yang tidak lembut
3. Melakukan tirah baring pada pasien
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
08.20 DS : -
DO : Dilakukan perubahan posisi pada
pasien untuk menghindari
kerusakan jaringan kulit dan
nekrosis.
4. Memberikan obat kepada pasien untuk
08.25 mengurangi gangguan perifer
DS :-
DO : Aspilet 80 mg/ 24 jam (oral)
Clopidogrel 75 mg/24 jam (oral)
Brilinta 90 mg/ 12 jam (oral)
Heparin (syrup pump)