Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GASTROENTERITIS AKUT (GEA)

DISUSUN OLEH:

DWI NUR AZIZAH

2018200093

PROGRAM STUDY D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH

DI WONOSOBO

TAHUN 2020
N DIAGNOSA: GASTROENTERITIS AKUT (GEA)
O
1 Subpokok Bahasan GASTROENTERITIS AKUT (GEA)
2 Hari/tanggal Sabtu, 18 April 202
3 Waktu 09.00-selesai
4 Tempat Rumah bapak Parwoto
5 Petugas Dwi Nur Azizah
6 Sasaran Primer: pasien
Sekunder: keluarga pasien
7 Tujuan
Tujuan Umum Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, keluarga mampu
mengerti dan memahami tentang Gastroentiris Akut dan dapat
mencegah terjadinya peyakit yang sama serta mengetahui
penanganan Gastoentiritis akut di rumah.
Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga mampu:
1. Menjelaskan pengertian Gastroenteritis Akut
2. Menyebutkan tanda dan gejala Gastroenteritis Akut
3. Menjelaskan penyebab terjadinya Gastroenteritis Akut
4. Menjelaskan bagaimana pencegahan Gastroenteritis Akut
5. Menjelaskan penanganan Gastroenteritis Akut di Rumah
8 Materi 1. Pengertian Gastroenteritis Akut
2. Tanda dan gejala Gastroenteritis Akut
3. Penyebab terjadinya Gastroenteritis Akut
4. Bagaimana pencegahan Gastroenteritis Akut
5. Penanganan Gastroenteritis Akut di Rumah
9 Metode, Media Ceramah
10 Evaluasi
Evaluasi Formatif 1. Menjelaskan pengertian Gastroenteritis Akut
2. Menyebutkan tanda dan gejala Gastroenteritis Akut
3. Menjelaskan penyebab terjadinya Gastroenteritis Akut
4. Menjelaskan bagaimana pencegahan Gastroenteritis Akut
5. Menjelaskan penanganan Gastroenteritis Akut di Rumah
Evaluasi Sumatif
11 Daftar Pustaka Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi
ketiga. FKUI :Jakarta.
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta :
EGC.
http://www.medkes.com/2014/07/mengatasigastroenteritis-
pada-anak-anak.html
(diakses tanggal 23 November 2015)
http://www.alodokter.com/gastroenteritis
(diakses tanggal 23 November 2015)
https://www.scribd.com/doc/198772902/AsuhanKeperawatan-
GEA-Gastro-Enteritis-Akut-Ny-A
(diakses tanggal 23 November 2015)
MATERI
GASTROENTERITIS AKUT

A. Pengertian
Gastro Gastroenteritis adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah dan
lendir dalam tinja, terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang
sebelumnya sehat (Mansjoer Arif, 2000).
Diare adalah keadaaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali sehari pada bayi dan lebih dari 3 kali
sehari pada anak dengan konsistensi encer, dapat berwarna hijau, dapat pula bercampur lendir dan darah /
lendir saja (Ngastiyah, 2005).
Gastroenterits atau diare akut adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan
oleh berbagai bakteri, virus, dan patogen (D.L Wong, 2002).
Gastroentritis atau diare akut adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus
yang memberikan gejala diare dengan frekwensi lebih dari 3 kali perhari dengan tinja
berbentuk cair /setengah padat dan banyaknya lebih dari 200 – 250 gram.

B. TANDA DAN GEJALA


1. Konsistensi feses cair
2. Demam
3. Kram abdomen
4. Membran mukosa kering
5. Berat badan turun
6. Lemah
7. Gelisah
8. Pucat
9. Denyut nadi cepat
10. Mual dan muntah
11. Turgor kulit menurun
12. Pernapasan cepat
13. Lendir disertai darah
C. Penyebab Terjadinya Gastroenteritis Akut
1. Makanan dan Minuman
Makanan dan minuman yang terkontaminasi merupakan sumber utama infeksi.
a. kekurangan zat gizi; kelaparan (perut kosong) apalagi bila perut kosong dalam
waktu yang cukup lama, kemudian diisi dengan makanan dan minuman dalam
jumlah banyak pada waktu yang bersamaan, terutama makanan yang berlemak,
terlalu manis, banyak serat atau dapat juga karena kekurangan zat putih telur.
b. Tidak tahan terhadap makanan tertentu (Protein, Hidrat Arang, Lemak) yang dapat
menimbulkan alergi.
c. Keracunan makanan
2. Infeksi atau Investasi Parasit
Bakteri, virus, dan parasit yang sering ditemukan:
a. staphylococcus aureus – dari makananan dan minuman yang terkontaminasi dengan
masa inkubasi 2–4 jam
b. E coli – berasal dari daging dan susu dengan masa inkubasi 12 – 48 jam
c. campylobacter jejuni – berasal dari daging dan susu dengan masa inkubasi 48 – 96
jam
d. salmonella spp – berasal dari daging dan telur dengan masa inkubasi 12 – 48 jam
e. rotavirus – mungkin disebabrkan dari makanan dan cairan dengan masasi 1 – 7 hari
3. Jamur (Candida Albicans)
4. Infeksi diluar saluran pencernaan yang dapat menyebabkan Gastroenteritis adalah
Encephalitis (radang otak), OMA (Otitis Media Akut, radang dikuping),
Tonsilofaringitis (radang pada leher, tonsil), Bronchopeneumonia (radang paru).
5. Perubahan udara
Perubahan udara sering menyebabkan seseorang merasakan tidak enak dibagian perut,
kembung, diare dan mengakibatkan rasa lemas, oleh karena cairan tubuh yang terkuras
habis.
6. Faktor Lingkungan
Kebersihan lingkungan tidak dapat diabaikan. Pada musim penghujan, dimana air
membawa sampah dan kotoran lainnya, dan juga pada waktu kemarau dimana lalat
tidak dapat dihindari apalagi disertai tiupan angin yang cukup besar, sehingga
penularan lebih mudah terjadi. Persediaan air bersih kurang sehingga terpaksa
menggunakan air seadanya, dan terkadang lupa cuci tangan sebelum dan sesudah
makan
D. Pencegahan Gastroenteritis Akut
Pencegahan penyebaran gastroenteritis dapat dilakukan dengan cara:
1. Menggunakan air bersih dan santasi yang baik.
2. Memasak makanan dan air minum hingga matang.
3. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.
4. Menghindari makanan yang telah tekontaminasi oleh lalat.
5. Tidak mengkonsumsi makanan yang basi.
6. Menghindari makanan yang dapat menimbulkan diare.
7. Makan dan minum secara teratur.
8. Segera mencuci pakaian-pakaian kotor.

E. Penanganan Gastroenteritis Akut


1. Rehidrasi: mengganti cairan yang hilang, dapat melalui mulut (minum) maupun
melalui infus (pada kasus dehidrasi berat).
2. Pemberian makanan yang adekuat: jangan memuasakan anak, teruskan memberi ASI
dan lanjutkan makanan seperti yang diberikan sebelum sakit.
3. Pemberian obat seminimal mungkin. Sebagian besar diare pada anak akan sembuh
tanpa pemberian antibiotik dan antidiare. Bahkan pemberian antibiotik dapat
menyebabkan diare kronik

Anda mungkin juga menyukai