Anda di halaman 1dari 5

RESUME ABORSI

Nama – Nama Kelompok


1. Marsita Ludong 18011104004
2. Aurellia Rinjtap 18011104007
3. Evita Tumoka 18011104015
4. Gabriel Mamesa 18011104018
5. Stefando Sembel 18011104022
6. Tesalonika Sion 18011104028

A. Definisi :
 Menurut WHO :
Aborsi adalah berakhirnya suatu kehamilan sebelum viability, sebelum
janin mampu hidup sendiri diluar kandungan yang diperkirakan usia kehamilannya di
bawah usia 20 minggu.
 Dalam kalangan kedokteran dan hokum aborsi dikenal dengan Aborsi Provocatus. Ini
adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk
bertumbuh.

B. Faktor Pendorong Melakukan Aborsi


 Faktor pendorong aborsi menurut Sarlito, 2002. :
1. Faktor Ekonomi
Yakni berkaitan dengan kemiskinan karena pelaku aborsi berasal dari
status social ekonomi kebawah.
2. Anak Terlalu Banyak
Penghasilan suami terbatas, dan sebagainya (khususnya ibu-ibu peserta
KB yang mengalami kegagalan kontrasepsi ) sehingga merasa bahwa
banyak anak dikawatirkan tidak dapat memberikan penghidupan yang
layak.
3. Faktor Sosial (Khusus untuk kehamilan pra-nikah)
Faktor social terkait tentang takut kehamilan akan menganggu pekerjaan,
sekolah, dan rasa malu.
 Alasan utama aborsi :
1. Kehamilan yang tidak diinginkan
2. Gagal Kontrasepsi
3. Hamil di luar rencana
4. Korban pemerkosaan
5. Psikososial
6. Usia terlalu mudah dana tau terlalu tua.
C. Macam-Macam Aborsi
1. Aborsi perspektif hokum pidana Indonesia
Menurut KUHP, Aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi pada setiap stadium
perkembangannya sebelum masa kehamilan yang lengkap tercapai 38 – 40
minggu. Dalam ilmu kedokteran, ada beberapa istilah untuk membedakan jenis
aborsi, antara lain :
1). Spontaneus Abortion yaitu gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma
kecelakaan atau sebab-sebab alami, penguguran kandungan yang terjadi secara
tidak sengaja atau tanpa usaha, atau beberapa sebab lainnya, atau setiap
kehamilan yang berakhir secara spontan sebelum janin dapat bertahan.
2). Induced Abortion atau Procured Abortion yaitu penguguran kandungan yang
disengaja. Termasuk didalamnya adalah :
2.1 Terapeutik Abortion yaitu penguguran yang dilakukan karena
kehamilan tersebut mengancam kesehatan jasmani atau rohani sang ibu,
terkadang disebabkan oleh pemerkosaan.
2.2 Eugenic Abortion yaitu penguguran yang dilakukan terhadap bayi
yang cacat.
2.3 Elevtive Abortion yaitu penguguran yang dilakukan untuk alasan-
alasan lain.
2. Abortus Provocatus adalah penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup diluar
tubuh ibu. Abortus Provocatus terbagi dua :
1). Aborsi Terapeutik provocatus / Medisinalis adalah penguguran kehamilan
yang dilakukan secara sengaja karena ada indikasi medis yang mengharuskan
tindakan pengangguran tersebut.
2). Aborsi Kriminal Provocatus adalah aborsi yang sengaja dilakukan tanpa
adanya indikasi medis (illegal), dilakukan oleh tenaga yang tidak terdidik dan
dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Abortus buatan atau abortus provocatus
dibagi menjadi dua :
2.1 Abortus buatan legal yaitu penguguran kandungan yang dilakukan
menurut syarat-syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang.
2.2 Abortus buatan illegal yaitu penguguran kandungan yang tujuannya
selain untuk menyelamatkan atau menyembuhkan si ibu, dilakukan oleh
tenaga yang tidak kompeten serta tidak memenuhi syarat dan cara-cara
yang di gunakan oleh UU.
D. Tindakan Aborsi
1. Pengguguran atau pembunuhan kandungan yang dilakukan sendiri
 Mengonsumsi obat-obatan
 Latihan fisik yang berat
2. Penggurguran atau pembunuhan yang dilakukan orang lain
 Pijat atau urut, biasanya dilakukan oleh dukun bayi, kadang kadang disertai
pemberian ramuan dari akar atau tumbuhtumbuhan. Kegagalan cara ini sering
menyebabkan pendarahan yang hebat dan infeksi bahkan sampai pada kematian
 Kuret atau dikenal dengan D & C (Ditaloge and Curatage) sering digunakan dokter
atau bidan.
 Dengan alat khusus, mulut rahim dilebarkan, kemudian janin dikiret (dicuret) dengan
alat seperti sendok kecil.
 Aspirasi yakni penyedotan isi rahim dengan pompa kecil.
 Hysterotomi (melalui operasi).

E. Resiko Abortus
1. Kematian mendadak karena perdarahan yang hebat
2. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
3. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
4. Rahim yang sobek (uterine perforation)
5. Kerusakan leher Rahim (cervical laceration) yang akan mengakibatkan cacat pada
anak berikutnya
6. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormone estrogen pada wanita)
7. Kanker indung telur (ovarium cancer)
8. Kanker leher Rahim (cervical cancer)

F. Dampak Aborsi
1. Dampak pada kesehatan wanita
- Kerusakan leher Rahim
- Infeksi
- Perdarahan hebat
- Kematian
- Resiko kanker
2. Dampak psikologis bagi wanita
- Perasaan bersalah dan berdosa
- Kehilangan harga diri
- Depresi
- Trauma
- Ingin bunuh dari

G. Komplikasi
1. Perforasi dalam
Melakukan kerokan harus diingat bahwa selalu ada kemungkinan terjadi perforasi
dinding uterus, yang dapat menjurus ke rongga peritoneum, ke ligamentum latum,
atau ke kandung kemih. Bahaya perforasi ialah perdarahan dan peritonitis.
2. Luka pada serviks uteri
Apabila jaringan serviks keras dan dilatasi dipaksakan maka dapat timbul sobekan
pada serviks uteri yang perlu dijahit.

3. Pelekatan pada kavum uteri


Sisa – sisa hasil konsepsi harus dikeluarkan, tetapi jaringan myometrium jangan
sampai terkerok, karena hal itu dapat mengakibatkan terjadinya pelekatan dinding
kavum uteri dibeberapa tempat.
4. Infeksi dan perdarahan

H. Undang – undang yang Mengatur Tentang Aborsi di Indonesia


1. Undang – undang nomor 1 tahun 1946 tentang kitab undang-undang Hukum Pidana
pada pasal 346-349 KUHP tersebut mengkategorikan aborsi sebagai tindak pidana.
2. Undang – undang nomor 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan.

I. Masukkan dari Kelompok Lain


1. Peran perawat pada pasien yang sering melakukan aborsi?
Jawaban :
1) Menolak orang yang akan melakukan aborsi secara baik – baik
2) Memberikan penjelasan baik buruknya aborsi dan bahwa aborsi itu adalah
timdakan yang salah kecuali ada alasan tertentu.
3) Menjelaskan bagaimana dampak setelah melakukan aborsi bagi kesehatan
4) Memotivasi klien untuk meningkatkan aspek spiritualnya.
2. Berakhirnya suatu kehamilan sebelum janin mampu hidup sendiri diluar kandungan
yang di perkirakan usia kehamilannya dibawah 20 minggu, bagaimana jika sudah
diatas 20 minggu, apakah disebut aborsi?
Jawaban : stillbird (who) bayi yang lahir tanpa tanda-tanda kehidupan pada usia
kandungan lebih dari 20 minggu
3. Berikan contoh aborsi yang tidak disenagaja. (contoh penyakit atau diagnose medis
apa yang menyebabkan sampai harus dilakukan aborsi)?
Jawaban :
- bayi cacat : jika resiko cacat cukup tinggi, biasanya dokter menyarankan utnuk
melakukan aborsi. Sebab jik dipaksakan untuk melahirkan, anak juga akan
menderita atau bahkan langsung meninggal dan tidak punya kesempatan hidup
dalam waktu lama.
- kondisi kesehatan ibu : kondisi yang membahayakan nyawa ibu. Penyebabnya bisa
jadi karena kehamilan itu sendiri atau penyakit lain (seperti kanker yang baru
terdeteksi). Dalam kasus seperti ini wanita diberi pilihan apakah harus tetap
menjaga janin dalam kandungannya tetapi nyawanya sendiri yang terancam atau
aborsi demi menyelamatkan ibu.
- pasti akan keguguran : kebanyakan kasus keguguran lebih beresiko bagi kesehatan
wanita pada aborsi. Misalnya saja pendarahan, ketidaksuburan dan rasa sakit yang
berlebihan. Jadi ketika dokter mengetahui bahwa janin pasti akan gugur (dengan
ciri-ciri dekat jantung janin sudah tidak ada/kadar darah menurun drastis).
-janin telah berhenti berkembang.

Anda mungkin juga menyukai