Anda di halaman 1dari 8

MODUL PRAKTIKA

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

PERTEMUAN 11 dan 12
Untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Keperawatan Manajement
Kepemimpinan

Oleh Dosen Yeni Yulistanti S.Kep.Ns, M.Kep

Anggota :

1. Siti Nilna Laili Muflikah (P1337420717003)


2. Sukma Miranda (P1337420717006)
3. Indriyani Setianingsih (P1337420717014)
4. Evada Safitri (P1337420717019)
5. Sinta Laksmi Anindita (P1337420717030)
6. Hardian Dwipayana (P1337420717038)
7. Yuyun Dwi Nofita (P1337420716012)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


SEMARANG
PRODI S1 TERAPAN KEPERAWATAN MAGELANG
2020
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Motivasi kerja adalah suatu keinginan kuat yang berasal dari dalam
diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
pekerjaan. Motivasi adalah dorongan dari dalam diri yang membuat
seseorang memilih untuk melakukan sesuatu. Motivasi seseorang dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis, sosial, intelektual, dan emosional.

Sehingga motivasi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.


Namun, kita dapat menyederhanakan dengan lebih sederhana. Motivasi
kerja karyawan yaitu motivasi internal dari dalam karyawan tersebut
maupun motivasi eksternal yang muncul dari perusahaan dia bekerja,
maupun dari lingkungan eksternal karyawan tersebut. Di bawah ini akan
dijelaskan beberapa motivasi kerja dari sisi internal maupun eksternal
karyawan yang harus diketahui :

a. Tujuan Umum Bekerja

Tujuan dalam bekerja sangat menentukan seberapa lama Anda


dapat bertahan di perusahaan tersebut, maupun seberapa besar mereka
dapat berkembang dalam perusahaan tersebut. Tujuan ini bisa berupa
apakah Anda hanya mengejar dari segi material dan finansial.
Kemudian apakah Anda bekerja karena ingin mendapat pengalaman
atau hal-hal lain. Oleh karena itu sebagai karyawan, Anda harus dapat
menentukan tujuan dalam bekerja, karena hal ini sangat berpengaruh,
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang dalam bekerja dan
bertahan di suatu perusahaan.

b. Personal Goals

Setiap orang memiliki tujuan hidup bagi personal mereka sendiri.


Tujuan personal (personal goals) ini adalah ukuran bagi pribadi untuk
melakukan sesuatu dan menjadi idealisme dalam menjalani hidup.
Orang dengan personal goals yang kuat akan memiliki ambisi yang
lebih dalam melakukan sebuah pekerjaan. Hal tersebut pula yang
berlaku bagi karyawan. Karyawan dengan personal goals yang jelas
seperti ingin menjadi ahli di suatu bidang, menjadi pejabat atau
pemimpin perusahaan biasanya akan menunjukan performa yang lebih
signifikan dibanding dengan orang-orang yang kurang memahami apa
yang mereka inginkan dalam karirnya.

c. Gaji yang Sesuai

Menjadi motivasi penting bagi karyawan dalam perusahaan adalah


gaji yang didapat. Tujuan untuk bekerja yaitu bagaimana seseorang
menghasilkan uang agar dapat memenuhi kebutuhannya. Oleh karena
itu, gaji merupakan motivasi yang penting bagi para karyawan. Tidak
hanya itu, gaji juga haruslah sesuai dengan tugas dan fungsinya, jika
pekerjaan itu membutuhkan skill dan keahlian di suatu bidang yang
tinggi, maka gaji tersebut haruslah memenuhi kriteria yang telah
ditentukan.

d. Budaya Perusahaan

Apakah yang dimaksud dengan budaya perusahaan di sini? Yaitu


suatu bentuk kebiasaan dan dilakukan terus menerus yang akan
membentuk pola interaksi dan kondisi sosial suatu perusahaan. Budaya
perusahaan ini biasanya dibuat dan sangat dipengaruhi oleh kepala
pimpinan perusahaan tersebut. Leadership yang baik dari pemimpin
perusahaan akan memberikan motivasi tersendiri oleh para karyawan.
Selain itu, budaya ini diciptakan dengan visi dan misi, serta value yang
dibuat dan dipegang oleh perusahaan yang secara otomatis akan
memengaruhi pola pikir dan bersikap pada semua SDM yang ada di
perusahaan tersebut. Sehingga hal ini akan memengaruhi kondisi dan
cara berinteraksi orang-orang yang ada di perusahaan tersebut.

Dari beberapa poin yang telah disebutkan di atas, dapat dipahami bahwa
bagi para karyawan Anda perlu mempersiapkan dan terus menggali alasan-
alasan dan motivasi dari dalam Anda sendiri. Dan memahami eksternal
faktor yang menjadi pertimbangan dalam mengambil suatu pekerjaan
sehingga dapat Anda gunakan menjadi alasan dan motivasi untuk bertahan
di suatu perusahaan tersebut.

2. Tujuan Supervisi dalam Keperawatan

Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan


pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan keterampilan
dankemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.

3. Proses Supervisi Keperawatan

a. Pra Supervisi

1) supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi

2) supervisor menetapkan tujuan supervise

b. Supervisi

1) supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument atau


alat ukur yang telah ditetapkan

2) supervisor menemukan beberapa hal yang perlu pembinaan

3) supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan


atau klarifikasi masalah

4) pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan


memvalidasi data sekunder

a) supervisor mengklarifikasi masalah yang ada

b) supervisor melakukan tanya jawab dengan PP dan PA

c. Pasca Supervisi 3F

1) supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair)

2) supervisi memberikan Feed back dan klarifikasi

3) supervisi memberikan reinforcement dan follow up perbaikan


4. Tatacara Melakukan Kolaborasi dan Kosultasi
Terdapat 3 tahapan proses kolaborasi :
a. Tahap I : Problem Settimh yaitu menentukan permasalahan,
mengidentifikasikan sumber-sumber, dan sepakat untuk melakukan
kolaborasi.
b. Tahap II : Direction Setting yaitu menentukan aturan dasar, menyusun
agenda, dan mengorganisasikan sub-sub kelompok. Menyatukan
informasi yang ada, meneliti pilihan, dan memperbanyak persetujuan
yang diinginkan.
c. Tahap III : Implemenation yaitu ketentuan yang telah disepakati dan
didorong oleh pihak dari luar telah dibangun, pelaksanaan persetujuan
harus selalu dimonitor.

5. Tatacara Pendelegasian Tugas


Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam melakukan pergantian
shift atau operan jaga, diantaranya (Nursalam, 2002)
1. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap
2. Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan
hal-hal apa yang disampaikan
3. Perawat yang bertanggung jawab menyampaikan kepada penanggung
jawab shift yang selanjutnya meliputi :
a. Kondisi atau keadaan klien secara umum
b. Tindak lanjut untuk dinas yang menerima operan
c. Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan
4. Penyampaian operan di atas (point c) harus dilakukan secara jelas dan
tidak terburu-buru
5. Perawat penanggung jawab dan anggotanya dari kedua shift bersama-
sama secara langsung melihat keadaan klien.

6. Tatacara Timbang Terima Pasien dan Obat


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur operan jaga (Nursalam,
2002), meliputi:
1. Persiapan
a. Kedua kelompok dalam keadaan siap
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
2. Pelaksanaan
Dalam penerapannya, dilakukan timbang terima kepada masing-
masing penanggung jawab:
a. Timbang terima dilaksanakan setiap penggantian shift/operan
b. Dari nursestation perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang
terima dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan
tentang masalah keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah
dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya yang perlu
dilimpahkan.
c. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang
lengkap sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian
diserahterimakan kepada perawat yang berikutnya
d. Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
1) Identitas klien dan diagnosa medic
2) Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul
3) Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
4) Intervensi kolaborasi dan dependen
5) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam
kegiatan selanjutnya, misalnya operasi, pemeriksaan
laboratorium/pemeriksaan penunjang lainnya, persiapan untuk
konsultasi atau prosedur lainnya yang tidak dilaksanakan
secara rutin.
e. Perawat yang melakukan timbang terima daat melakukan
klarifikasi, tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal
yang kurang jelas Penyampaan pada saat timbang terima secara
singkat dan jelas
f. Lama timbang terima untuk setiap klien tidak lebih dari 5 menit
kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang
lengkap dan rinci.
g. Pelaporan untuk timang terima dituliskan secara langsung pada
buku laporan ruangan oleh perawat.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Ed.1. Jakarta:Salemba Medika.

Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Ed.4. Jakarta:Salemba Medika.

Utami, Novia Widya. 2019. Memahami Faktor-Faktor yang Dapat Menjadi


Motivasi Kerja Karyawan. Diakses dari
https://www.google.com/amp/s/sleekr.co/blog/memahami-faktor-faktor-
yang-dapat-menjadi-motivasi-kerja-karyawan/amp/. Pada tanggal 22
Maret 2020.

Anda mungkin juga menyukai