Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

MANAJEMEN PASIEN KECELAKAAN PERDARAHAN

Disusun Oleh:

Meliana Rosanty

P1337420717030

PARIKESIT

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN MAGELANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kecelakaan lalu lintas sering terjadi dan menimbulkan banyak korban

terutama mengalami perdarahan akibat trauma atau cidera karena benturan

langsung atau tidak langsung yang diakibatkan oleh kecelakaan tersebut dan

dapat menimbulkan memar di sekitar perdarahan dan nyeri pada daerah yang

terluka.

Perdarahan dibedakan menjadi 2 yaitu peradarahan terbuka(luar) dan

perdarahan tertutup (dalam). Kerusakan dinding pembuluh darah yang disertai

kerusakan kulit sehingga darah keluar dari tubuh dan terlihat jelas keluar dari

luka tersebut dikenal dengan nama Perdarahan Luar (terbuka).Perdarahan

dalam umumnya disebabkan oleh benturan tubuh korban dengan benda

tumpul, atau karena jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor, ledakan, dan lain

sebagainya. Luka tusuk juga dapat mengakibatkan hal tersebut, berat

ringannya luka tusuk bagian dalam sangat sulit dinilai walaupun luka luarnya

terlihat nyata.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dapat menyebabkan perdarahan pada saat terjadi

kecelakaan?

2. Siapa pihak yang harus segera dihubungi ketika menolong korban

kecelakaan?
3. Kapan diberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan yang

mengalami perdarahan ?

4. Dimana tempat yang tepat untuk melakukan pertolongan pertama pada

korban kecelakaan ?

5. Mengapa perlu dilakukan pertolongan pertama yang cepat pada korban

kecelakaan dengan perdarahan ?

6. Bagaimana penanganan korban kecelakaan dengan perdarahan terbuka

maupun tertutup ?

C. Tujuan

1. Dapat mengetahui penyebab perdarahan saat terjadinya kecelakaan.

2. Dapat mengetahui pihak pertama yang dihubungi ketika terjadi

kecelakaan.

3. Dapat mengetahui kapan sebaiknya diberikan pertolongan pada korban

kecelakaan dengan perdarahan.

4. Dapat mengetahui dimana tempat yang tepat untuk melakukan

pertolongan pertama pada korban kecelakaan.

5. Dapat mengetahui alasan mengapa dilakukan pertolongan pertama

yang cepat pada korban kecelakaan dengan perdarahan.

6. Dapat mengetahui tindakan apa yang seharusnya penolong lakukan

pada korban kecelakaan dengan perdarahan.


BAB II

PEMBAHASAN

Kecelakaan lalu lintas sering terjadi dan menimbulkan banyak korban

terutama mengalami perdarahan akibat trauma atau cidera karena benturan

langsung atau tidak langsung yang diakibatkan oleh kecelakaan tersebut dan dapat

menimbulkan memar di sekitar perdarahan dan nyeri pada daerah yang terluka,

selain kecelakaan lalu lintas banyak insiden kecelakaan lainnya yang dapat

menimbulkan perdarahan pada korban seperti jatuh dari tangga atau jatuh karena

bermain sepeda. Semua orang dapat mengalami kecelakaan dan akhirnya terjadi

perdarahan dari anak-anak sampai orang dewasa.

Jika terlihat perdarahan yang parah, segera aktifkan SPGDT dengan

menghubungi ambulan. Jika memungkinkan segera bawa ke pelayanan kesehatan

terdekat.

Segera setelah kita mengetahui ada korban kecelakaan dengan perdarahan baik

luar maupun dalam. Bagaimanapun otak dan sumsum tulang belakang jika

kehilangan darah dalam waktu 4-6 menit memiliki tingkat risiko kematian yang

tinggi. Sedangkan untuk perdarahan di ginjal membutuhkan waktu kurang lebih

45 menit dan untuk tulang atau otot membutuhkan waktu 2 jam bertahan setelah

adanya perdarahan.
Pastikan kondisi lingkungan sekitar penolong dan korban aman. Jika kondisi

tidak aman (di tengah jalan, reruntuhan, dll) segera pindahkan korban ke tempat

yang aman.

Perdarahan berat maupun ringan jika tidak segera dirawat bisa berakibat fatal.

Bila perdarahan terjadi, penting bagi penlong untuk menghentikan secepat

mungkin.

Ada 2 jenis perdarahan yaitu perdarahan dalam dan perdarahan luar.

Perdarahan dalam lebih berbahaya dan sulit untuk ditangani ketimbang

perdarahan luar yang dapat diketahui banyaknya. Oleh karena itu tanda-tanda

berikut harus di perhatikan

Cara penanganan perdarahan dalam :

a. Baringkan korban dengan nyaman dan longgarkan pakaian yang ketat

b. Angkat tekuk kakinya, kecuali ada bagian yang retak

c. Segera cari bantuan medis

d. Jangan member makanan atau minuman

e. Periksa korban setiap saat kalau dia mengalami syok.

Cara penanganan perdarahan luar :

a. Baringkan korban dalam posisi pemulihan, kecuali jika ada luka dada

b. Periksa apakah luka berisi benda asing atau tulang yang menonjol. Jika

ada jangan sentuh luka, gunakan bantalan pengikat.

c. Jika luka tidak disertai tulang yang menonjol, segera tekan bagian tubuh

yang terluka. Jika tidak ada pembalut yang steril, gunakan gumpalan kain

atau baju bersih atau tangan untuk mengontrol perdarahan sampai


menemukan pembalut atau banatalan yang steril. Jika korban dapat

menekan sendiri suruh korban menekan sendiri lukanya, untuk

mengurangi risiko infeksi silang.

d. Balut luka dengan erat

e. Angkat bagian tubuh yang terluka, lebih tinggi dari posisi jantung korban

f. Jika darah membasahi pembalut, lepaskan pembalut dan gantilah bantalan.

Walaupun perdarahn telah berhenti, jangan terburu-buru melepaskan

pembalut, bantalan atau perban untuk menghindari terjadinya hal yang tak

terduga

g. Jangan member makanan atau minuman kepada korban yang mengalami

perdarahan

h. Periksa korban setiap saat kalau kalau dia mengalami syok

i. Segera cari bantuan medis.

Cara menghentikan perdarahan :

a. Tekanan langsung

1) Tekan daerah yang terluka dengan tangan (pastikan menggunakan

sarung tangan) dan angkat daerah yang terluka lebih tinggi dari jantung

2) Jangan pernah melepas objek yang tertancam dalam luka

3) Jaga tekanan paling tidak selama 5 menit atau sampai darahnya

berhenti

4) Evaluasi ekstremitas yang berdarah kira-kira 6 menit selama

melakukan tekanan langsung

5) Jangan meninggikan jika terjadi patah tulang


b. Tekanan dengan dressing

1) Letakkan dan tekan kasa diatas luka korban dan balut dengan kasa

dengan erat untuk mengontrol perdarahan (pastikan untuk selalu

palpasi nadi korban)

2) Jangan melepas balutan sanpai dokter mengevaluasi korban

3) Biasanya perdarahan bisa berhenti karena tekanan oleh kasa lebih

besar disbanding tekanan dalam arteri

c. Tourniquet

Jika perdarahan tidak dapat teratasi menggunakan tekanan langsung dan

dressing, lanjutkan dengan menggunakan tourniquet atau kain yang


sudah di lipat panjang dan digunakan untuk menali. Bahan yang bisa di

gunakan seperti : kain yang sudah di lipat atau di lintir, ban karet dalam.

Jangan menggunakan sabuk, kawat dan sejenisnya.

1) Pasang segera jika terjadi perdarahan

2) Pasang diatas dengan jarak 5 cm atau selebar 5 jari tangan diatas luka

3) Tali pertama kemuadian gunakan kayu atau tongkat kecil diatas tali

pertama kemudian di tali lagi sebanyak 2 kali atau sekencangnya.

Guna dari tongkat tersebut untuk mengencangkan dan mengendorkan

tourniquet tersebut.

4) Jangan dilepaskan sampai dokter memeriksa, jangan memasang

tourniquet pas di sendi, jangan menutup torniqut dengan balutan.

5) Kencangkan toniuet selama 10 menit dan kendorkan selama 30 detik,

evaluasi daerah yang terluka supaya tidak kebiruan karena

kekurangan darah.

d. Splint atau bidai

1) Splint udara. Di pasang dan di kembungkan sehingga mampu

menekan daerah yang berdarah.

2) Rigit splint, bidai dengan kayu yang sudah dibungkus dengan kasa

sehingga empuk. Bisa di eratkan dengan lilitan balutan kasa gulung.

3) Traksi splint, hanya bisa di gunakan untuk daerah kaki. Untuk

menstabilkan jika terjadi patah tulang.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kecelakaan lalu lintas sering terjadi dan menimbulkan banyak

korban terutama mengalami perdarahan akibat trauma atau cidera karena

benturan langsung atau tidak langsung yang diakibatkan oleh kecelakaan

tersebut dan dapat menimbulkan memar di sekitar perdarahan dan nyeri

pada daerah yang terluka, selain kecelakaan lalu lintas banyak insiden

kecelakaan lainnya yang dapat menimbulkan perdarahan pada korban

seperti jatuh dari tangga atau jatuh karena bermain sepeda. Semua orang

dapat mengalami kecelakaan dan akhirnya terjadi perdarahan dari anak-

anak sampai orang dewasa.

DAFTAR PUSTAKA
Sari, Indah Suci. 2017. Manajemen Pasien Kecelakaan Perdarahan.

https://www.academia.edu/37677330/MANAJEMEN_PASIEN_KE

CELAKAAN_PERDARAHAN. diakses pada tanggal 15 februari

2020.

Anda mungkin juga menyukai