KELOMPOK 6
Abdur Rosyid Firdaus 331710223
Ade Eka Ristiyanti 331710180
Lailatul Fauziah 331810167
Riza Syahfrian 331710026
1. PENGERTIAN POMPA
2. FUNGSI POMPA
Pompa memiliki dua kegunaan utama:
Spesifikasi pompa dinyatakan dengan jumlah fluida yang dapat dialirkan per
satuan waktu (kapasitas) dan energi angkat (head) dari pompa :
a. Kapasitas (Q)
Merupakan volum fluida yang dapat dialirkan persatuan waktu. Dalam
pengujian ini pengukuran dari kapasitas dilakukan dengan menggunakan
venturimeter. Satuan dari kapasitas (Q) adalah m3/s, liter/s, atau ft3/s.
b. Putaran (n)
Yang dimaksud dengan putaran disini adalah putaran poros (impeler)
pompa, dinyatakan dalam satuan rpm. Putaran diukur dengan menggunakan
tachometer.
c. Torsi (T)
Torsi didapatkan dari pengukuran gaya dengan menggunakan
dinamometer, kemudian hasilnya dikalikan dengan lengan pengukur momen (L).
Satuan dari torsi adalah Nm.
d. Daya (P)
Daya dibagi menjadi dua macam, yaitu daya poros yang merupakan daya
dari motor listrik, serta daya air yang dihasilkan oleh pompa. Satuan daya adalah
Watt.
e. Efisiensi
Merupakan perbandingan antara daya air yang dihasilkan dari pompa,
dengan daya poros dari motor listrik.
Pompa dengan penggigian dalam dapat digunakan untuk memompa zat cair
yang mempunyai kekentalan (viskositas) tinggi, seperti tetes, sirop, dan cat.
Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya dua buah roda gigi berpasangan
yang terletak dalam rumah pompa akan menghisap dan menekan fluida yang
dipompakan. Fluida yang mengisi ruang antar gigi ditekan ke sisi buang. Akibat
diisinya ruang antar sisi tersebut maka pompa ini dapat beroperasi. Aplikasi dari
pompa ini adalah pada sistem pelumasan, karena pompa ini
menghasilkan head yang tinggi dan debit yang rendah. Contoh pompa roda gigi
terdapat pada gambar dibawah ini.
Pompa lobe dapat digunakan untuk memompa cairan yang kental (viskositasnya
tinggi) dan mengandung padatan. Pemilihan dua rotor lobe atau tiga rotor lobe
didasarkan atas ukuran padatan yang terkandung dalam cairan, kekentalan cairan,
dan kontinyuitas aliran. Duarotor lobe cocok digunakan untuk cairan kental,
ukuran padatan yang relatif kasar dengan kontinyuitas kecepatan aliran yang tidak
halus.
3. Pompa roda gigi dalam
Jenis ini mempunyai rotor yang mempunyai gerigi dalam yang berpasangan
dengan roda gigi kecil dengan penggigian luar yang bebas (idler). Sebuah sekat
yang berbentuk bulan sabit dapat digunakan untuk mencegah cairan kembali ke
sisi hisap pompa.
Secara umum pompa rotary mempunyai kecepatan aliran volum yang konstan asal
kecepatanputarannya dapat dipertahankan tetap. Selain itu alirannya lebih teratur
(tidak terlalu pulsatif). Hal ini sangat berbeda dengan pompa reprocating
(bandingkanlah setelah pembahasan pompa reprocating). Pompa rotary cocok
untuk operasi pada kisaran tekanan sedang dan untuk kisaran kapasitas dari kecil
sampai sedang.
Untuk pompa torak kerja tunggal dan silinder tunggal, aliran cairan terjadi
sebagai berikut. Bila batang torak dan torak bergerak ke atas, zat cair akan terisap
oleh katup isap di sebelah bawah dan pada saat yang sama cairan yang ada
disebelah atas torak akan terkempakan ke luar. Jika torak bergerak ke bawah
katup isap akan tertutup dan katup kempa terbuka sehingga cairan tertekan ke atas
torak melalui katup kempa. Dengan gerakan ini maka akan terjadi kerja isap dan
kerja kempa secara bergantian. Aliran cairan yang dihasilkan terputus-putus. Cara
kerja pompa torak kerja ganda pada prinsipnya sama dengan cara kerja pompa
torak kerja tunggal, tetapi pada pompa torak kerja ganda terdapat dua katup isap
dan dua katup kempa yang masing-masing bekerja secara bergantian. Sehingga
pada saat yang sama terjadi kerja isap dan kerja kempa. Karena itu aliran zat cair
menjadi relatif lebih teratur.
Untuk memperoleh kecepatan aliran zat cair yang lebih konstan dapat digunakan
pompa torak kerja ganda dengan silinder banyak. Pompa torak cocok digunakan
untuk pekerjaan pemompaan dengan daya isap (suction head) yang tinggi
disamping itu pompa torak dapat digunakan untuk memompa udara dalam
kapasitas yang besar.
Pada pompa ini, tekanan dihasilkan oleh gerak bolak-balik translasi dari elemen-
elemennya, dengan perantaran crankshaft, camshaft, dan lain-lainnya. Pompa
jenis ini dilengkapi dengan katup masuk dan katup buang yang mengatur aliran
fluida keluar atau masuk ruang kerja. Katup-katup ini bekerja secara otomatis dan
derajat pembukaannya tergantung pada fluida yang dihasilkan. Tekanan yang
dihasilkan sangat tinggi, yaitu lebih dari 10 atm. Kecepatan putar rendah yaitu 250
sampai 500 rpm. Oleh karena itu, dimensinya besar dan sangat berat. Pompa ini
banyak dipakai pada pabrik minyak dan industri kimia untuk memompa cairan
kental, dan untuk pompa air ketel pada PLTU. Skema pompa torak ditunjukkan
pada gambar berikut.
1) TORAK
Torak mengatur perpindahan tempat zat cair. Torak terdiri dari sejumlah
cakra yang biasanya terbuat dari besi tuang dan diantaranya dipasang sebuah atau
lebih gelang perapat, yang bertugas merapatkan ruang antara antara torak dan
silinder. Gelang perapat dapat berupa manset atau gelang torak.
2) SILINDER
Silinder biasanya dilapisi dengan perunggu atau lapisan lain yang dapat
diganti. Bagian sebelah dalam harus dibuat sebulat dan selicin mungkin. Sehingga
bila aus pelapis silinder dapat diganti dengan mudah.
3) KATUP
Katup gunanya untuk membuka dan menutup lubang pemasukkan dan lubang
pengeluaran ke dan dari silinder pada saat yang tepat dan bekerja secara otomatis
karena adanya perbedaan tekanan di atas dan di bawah katup. Sering kali katup
diperlengkapi dengan pegas katup guna menutup katup menurut cara dan pada
saat yang tepat.
4) MEKANIK ENGKOL
Mekanik engkol dan mekanik batang penggerak mengatur supaya gerak putar
motor diubah menjadi gerak bolak-balik torak.
1. Pompa Aksial
Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya impeler akan menghisap
fluida yang dipompakan dan menekannya ke sisi tekan dalam arah aksial. Pompa
ini cocok untuk aplikasi yang membutuhkan head rendah dan kapasitas tinggi,
seperti pada sistem pengairan. Contoh pompa aksial terdapat pada gambar di
bawah ini.
Elemen pokok dari pompa ini adalah sebuah rotor dengan sudu-sudu yang
berputar pada kecepatan tinggi. Fluida yang masuk dipercepat oleh impeler yang
menaikkan tekanan maupun kecepatannya, dan melempar fluida keluar
melalui volute atau rumah siput. Pompa ini digunakan untuk memenuhi
kebutuhan head medium sampai tinggi dengan kapasitas aliran medium. Dalam
aplikasinya, pompa sentrifugal banyak digunakan untuk proses pengisian air pada
ketel dan pompa rumah tangga. Bagian-bagian dari pompa sentrifugal
adalah stuffling box, packing, shaft, shaft sleeve, vane, casing, eye of impeller,
impeller, casing wear ring dan discharge nozzle.
Menurut posisi porosnya pompa sentrifugal dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
C.2.1. Pompa sentrifugal vertical
Pompa sentrifugal
vertikal juga disebut sebagai pompa
kantilever. Pompa ini
mggunakan atan eksklusif
desain poros & pera
yang memungkinkan
volume jatuh di
dalam lubang. Karena
bantalannya berada di luar lubang. Jenis pompa ini tidak
menggunakan wadah pengisian untuk menutup poros, tetapi
sebagai gantinya menggunakan bus throttle.
C.2.2. Pompa sentrifugal horizontal
Pompa jenis ini minimal
terdiri dari dua impeller.
Masing-masing poros
terdiri dari delapan bagian
yang terpasang. Setiap
bagian akan meningkatkan
head pada fluida.
d) Berdasarkan kapasitas
- Kapasitas rendah, yaitu pompa denagn kapasitas dibwah 20 m3/jam.
- Kapasitas menegah, yaitu pompa dengan kapasitas antara 20 m3/jam sampai
dengan 60 m3/jam.
- Kapasitas tingg, yaitu pompa dengan kapasitas dengan kapasitas diatas 60
m3/jam.
PERHITUNGAN
Pompa yang direncanakan adalah pompa yang akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan air pada suatu pedesaan dengan perkiraan jumlah penduduk 3000 orang
dan kebutuhan air untuk sebuah kantor kepala desa serta kebutuhan air untuk fasum
masjid yang terdapat di desa tersebut. Sebenarnya perencanaan ini lebih diutamakan
untuk memenuhui kebutuhan air di kantor kepala desa dan masjid dikarennakan
sumber air (sungai) cukup jauh dari pedesaan tersebut. Namun untuk mendudkung
program pemerintah tentang penyedian air bersih untuk masyarakat pedesaan, maka
diberikan juga penyedian air bersih untuk masyarakat. Penyediaan air bersih bersifat
umum dan diletakkan pada beberapa tempat yang stategis yang mudah dijangkau oleh
semua masyarakat. Hal ini dikarenakan masih banyak masyarakat yang menggunakan
air sumur untuk memenuhi kebutuhan air.
Perkiraan jumlah penduduk yang menggunakan fasilitas air bersih adalah ± 2500
orang. Jumlah kebutuhan air untuuk satu orang perharinya adalah 150 liter. Sehingga
kebutuhan air penduduk adalah:
Q1 = 2500 x 150 liter/hari
= 375.000 liter/hari
2). Jumlah kebutuhan air untuk kantor kepala desa
Diperkitakan jumlah pegawai kantor kepala desa adala 15 orang. Sedangkan
kebutuhan air untuk satu orang adalah 70 liter. Sehingga jumlah kebutuhan air untuk
kantor kepala desa adalah:
Q2 = 15 x 70 liter/hari
= 1.050 liter/hari
1. Simbol Junction
No Nama Fungsi
Tee All
Flange
2. Digunakan bila ada 2 percabangan
CI Pipe with
Flange
6.
Gate Valve Mengatur debit air yang keluar/mengalir
2. Detil Junction
Gambar detail junction menunjukkan jenis-jenis aksesoris yang digunakan pada tiap
node yang ada pada jaringan pipa distribusi, yang dapat dilihat pada tabel 6.1 akan
tetapi terlebih dahulu harus diketahui diameter dari tapping yang diinginkan, berikut
adalah contoh diameter tapping untuk blok I (junctio N2):
Diameter pipa ( D ) = =
Base D
Base D
Deman
Elevation Demand Vasumsi D V terpakai
Node ID terpakai
d (luar)
Junc N2 55.2 20.95 0.02095 0.75 0.18859 188.59 144.6 1.28 160
Junc N3 51.2 32.06 0.03206 0.75 0.23330 233.30 203.4 0.99 255
Junc N4 51.0 24.12 0.02412 0.75 0.20235 202.35 180.8 0.94 200
Junc N5 53.7 18.48 0.01848 0.75 0.17712 177.12 144.6 1.13 160
Junc N6 51.9 21.62 0.02162 0.75 0.19158 191.58 144.6 1.32 160
Junc N7 51.5 27.55 0.02755 0.75 0.21626 216.26 180.8 1.07 200
Junc N8 52.9 22.61 0.02261 0.75 0.19592 195.92 144.6 1.38 160
Junc N9 54.1 33.17 0.03317 0.75 0.23730 237.30 203.4 1.02 255
Tabel 6.3 Detail Junction
1
1. Gilboult Joint Ø 710
2. Gate Valve Ø 710
Ø 710 3. Tee All Flange Ø710 x630X710
2
8 7 6 5 4 4. Reducer Ø 630 - 450
3
5. Reducer Ø 450 - 355
Ø 315 1 9
11
11
1. Gilboult Joint Ø 160
1 2 3 7 8 9 10 11 12
2. Gate Valve Ø 160
Tapping
3. Tee All Flange 160x160x160
Ø 160 6 Ø 315 4
4. Bend Flange 45° Ø 160
5 7. Reducer Ø 200-160
8. Reducer Ø 250-200
9. Reducer Ø 315-250
3. Reducer Ø 355-280
Ø 355 15
4. Tee All Flange Ø 355x355x355
Tapping
5. Gate Valve Ø 355
Ø 200
7. Reducer Ø 355-315
1 9 8 74 32 1
0
1. Gilboult Joint Ø 500
22
3. Tee All Flange Ø 500x400x500
4. Reducer Ø 400-315
5. Reducer Ø 315-250
Ø 500 Tapping
6. Reducer Ø 250-200
Ø 160
7. Reducer Ø 200-140
Ø 110 8
1 21
8. Reducer Ø 140-110
Ø 355 20 9. Gate Valve Ø 110
19
10. Gilboult Joint Ø 110
Artayanaa, K. C. B., and Gede Indra Atmaja. "Perencanaan Instalasi Air Bersih dan
Air Kotor Pada Bangunan Gedung dengan Menggunakan Sistem Pompa." Jurnal
Ilmiah Teknik Mesin 4.1 (2010): 51-56.
Pamungkas, Harya, Agus Suharyanto, and M. Ruslin Anwar. "Perencanaan sistem
penyediaan air bersih menggunakan pompa hidram di desa randugading,
kecamatan tajinan, kabupaten malang." Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik
Sipil 1.2 (2016): pp-1279.
Prahara, Dida. "Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih Pada Bangunan Kondotel
dengan Menggunakan Sistem Gravitasi dan Pompa." Jurnal Teknologi
Lingkungan Lahan Basah 2.1 (2018).
SHELL, KALOR JENIS. "PERENCANAAN KAPASITAS DAYA POMPA PADA
PERANCANGAN ALAT PENUKAR."
Ubaedilah, Ubaedilah. "Analisa Kebutuhan Jenis dan Spesifikasi Pompa untuk Suplai
Air Bersih di Gedung Kantin Berlantai 3 PT Astra Daihatsu Motor." Jurnal
Teknik Mesin Mercu Buana 5.3 (2016): 119-127.
Wahyudi, Ilham. "Analisis Perancangan Pompa Guna Pemenuhan Kebutuhan Air
Bersih PDAM Kota Probolinggo." (2013).