Bab Iii Kampar
Bab Iii Kampar
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Tn.D masuk RSJ Tampan melalui IGD pada tanggal 11 februari 2020
membunuh ayahnya, susah tidur dan gelisah. Identitas klien yaitu Tn. D lahir
09.00 WIB didapatkan data, keadaan umum kesaran composmentis (GCS 15),
tekanan darah 110/90 mmHg, Nadi 80 x/i, suhu 36,5, pernafasan 18 x/i, BB :
ketombe tidak ada, gigi tampak lengkap, dan karies gigi tidak ada.
emosi nya labil dan kambuh karena putus obat karena obatnya habis dan
belum sempat untuk mengambil obat lagi, klien mengatakan tidak pernah
22
Selama proses pengkajian juga didapatkan data objektif yaitu klien
berbicara dengan nada yang keras, mudah emosi dan marah-marah, serta
cepat marah saat ditanya oleh perawat, klien tampak marah- marah, klien
tampak mondar mandir, klien tampak gelisah, dan berbicara tidak senonoh
serta memaki maki, klien tampak berbicara sendiri dan marah, klien tampak
senyum sendiri, klien juga mengatakan klien tidak tahu tentang keberadaan
bergaul dengan teman, klien tidak mau memulai pembicaraan dengan orang
lain, klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan, klien tidak
kadang klien cepat marah, dan mudah tersinggung saat diajak berbincang oleh
perawat.
1. Analisa Data
23
Tabel 3.1
Data Masalah
24
DS: RPK (Resiko Perilaku Kekerasan)
jendela, marah-marah,
memecahkan barang,
tirinya.
- Klien mengatakan
DO:
ketika berinteraksi
25
mendengar suara seperti
DO:
sendiri
terpenuhi
tidak menyukainya
DO:
terpenuhi
lain
26
keputusan
2. Pohon Masalah
3.4 Intervensi
Terlampir
3.5 Implementasi
27
Tn D dengan diagnosa RPK dan dilakukan implementasi selama 5 hari.
Pada hari selasa tanggal 12 februari 2020 masih dilakukan pendekatan dan
BHSP, saat di evaluasi SP 1 RPK yaitu cara mengontrol marah dan klien
dan gampang marah, sehingga tim tetap melanjutkan dengan cara yang kedua
terjadwal)
SP1 RPK yaitu dengan latihan nafas dalam, klien masih belum mampu
Pada hari ketiga tanggal 14 februari 2020, klien diajarkan kembali SP1
28
Pada hari keempat tanggal 17 februari 2020, klien diajarkan dan dilatih
kembali SP1, SP2 yaitu cara mengontrol marah dan meminta klien untuk
halusinasi. RTL : mengulangi SP1, SP2, SP3 RPK dan mengulangi SP1, SP2,
halusinasi.
Pada hari kelima tanggal 18 februari 2020, klien dilakukan evaluasi SP1
sampai SP5 RPK yaitu cara mengontrol marah dan meminta klien untuk
sampai SP4. RTL : melakukan atau mengajarkan kegiatan adl yang mampu
dilakukan.
3.6 Evaluasi
yang menyuruhnya untuk marah, dari hasil pengamatan perawat klien masih
sering marah, melempar barang, klien tampak senyum sendiri, klien berbicara
terjalin, klien sudah mau berbicara dengan perawat, klien mengatakan sudah
tidak ada mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk marah, klien masih
lupa.
29
Pada hari rabu tanggal 12 februari 2020 didapatkan BHSP sudah
terjalin, klien sudah mau berbicara dengan perawat, klien mengatakan sudah
tidak ada mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk marah, klien masih
lupa.
bisikan itu jarang terdengar, klien tampak kesal jika tidak diberi uang, klien
tampak senyum sendiri dan sering bernyanyi. Klien sudah belajar menerapkan
bisikan tidak terdengar lagi, klien tampak mampu mengontrol emosi dengan
cara tarik nafas dalam dan memukul bantal. Klien tampak suka bernyanyi.
mengontrol emosi, klien mampu menyebutkan SP1, SP2, SP3, SP4, dan SP5
RPK dan SP1, SP2, SP3, dan SP4 halusinasi yang telah diajarkan oleh
perawat.
30