Anda di halaman 1dari 6

A.

Deskriftif Konseptual

1. Lanjut Usia (Lansia)

a. Pengertian Lanjut Usia

Lanjut usia adalah sebutan bagi mereka yang telah memasuki usia 60

tahun keatas. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1998

tentang Kesejahteraan Lanjut Usia Bab 1 pasal 1, yang dimaksud dengan

Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh)

tahun keatas (Indriana, 2011). Lanjut usia adalah usia yang di jadikan

patokan untuk lanjut usia berbeda beda umumnya berkisar 60-65 tahun

(Padila, 2013). Lanjut usia adalah usia yang di mulai setelah pensiun,

biasanya antara usia 65-75 tahun (Potter & Perry, 2005).

Menurut UU RI No.4 tahun 1965 usia lanjut adalah mereka yang

berusia 55 tahun keatas. Sedangkan menurut dokumen perkembangan

lanjut usia dalam kehidupan bangsa yang ditertibkan oleh Departemen

sosial dalam rangka pencanangan hari lanjut usia nasional batas usia lanjut

adalah 60 tahun atau lebih (Fatimah, 2010). Usia lanjut adalah seseorang

yang berusia 60 tahun atau lebih. Usia lanjut adalah tahap masa tua dalam

perkembangan individu (usia 60 tahun ke atas). Sedangkan lanjut usia

adalah sudah berumur atau tua (Maryam, 2010).

Lansia adalah berdasarkan karakteristik sosial masyarakat yang

mengangap bahwa orang telah tua menunjukkan ciri fisik seperti rambut

beruban, kerutan kulit, dan hilangnya gigi. Dalam peran masyarakat tidak

bisa lagi melaksanakan fungsi peran orang dewasa, seperti pria yang tidak
lagi terikat dalam kegiatan ekonomi produktif, dan untuk wanita tidak

dapat memenuhi tugas rumah tangga (Ginting, 2011).

Dari menurut para ahli diatas penulis menarik kesimpulan bahwa

lansia merupakan bagian proses tahap perkembangan yang normal yang

akan dialami oleh setiap individu yang mengalami proses penuaan.

b. Batas-batas lanjut usia

Menurut Padila (2013), usia yang dijadikan patokan untuk lanjut usia

berbeda-beda, umumnya berkisaran antara 60-65 tahun. Beberapa pendapat

para ahli tentang batasan usia adalah sebagai berikut:

1) Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), ada empat tahapan yaitu :

a) Usia pertengahan kesehatan (middle age) usia 45-59 tahun

b) Lanjut usia (elderly) usia 60-74 tahun

c) Lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun

d) Usia sangat tua (very old) usia > 90 tahun

2) Menurut Departemen RI (2006) memberikan batasan lansia sebagai

berikut:

a) Virilitas (prasenium) : masa persiapan usialanjut menampakan

kematangan jiwa (Usia 55-59).

b) Usia lanjut dini (senescen) : kelompok yang mulai masuk masa usia

dini (Usia 60-64 tahun)

c) Lansia beresiko tinggi untuk menderita berbagai penyakit

degenerative : usia diatas 65 tahun


3) Sedangkan sumber lain mengemukakan pengelompokan umur :

a) Elderly (usia 60-65 tahun)

b) Junior old age (usia > 65-75 tahun)

c) Formal old age (usia > 75-90 tahun)

d) Longevity old age (usia > 90-120 tahun)

Di Indonesia batasan usia lanjut adalah 60 tahun keatas, terdapat

dalam UU no 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia. Menurut UU

tersebut diatas lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke

atas, baik pria maupun wanita (Padila, 2013).

c. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia

Menurut Mubarak, et al (2006) perubahan-perubahan yang terjadi pada

lansia yaitu :

1) Perubahan fisik

Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistem organ tubuh,

diantaranya sistem pernafasan, pendegangaran, penglihatan,

kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal,

gastrointestinal, genitor urinarin, dan integrumen.

2) Perubahan mental

Pertama faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental :

a. Pertama perubahan fisik, khususnya organ perasa

b. Kesehatan umum

c. Tingkat pendidikan

d. Keturunan (hereditas)
e. Lingkungan

f. Gangguan syaraf panca indra, timbul kebutaan dan ketulian

g. Gangguan konsep diri akibat kehilangan hubungan dengan teman

dan family

h. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubaha terhadap

gambaran diri, perubahan konsep diri.

3) Perubahan spiritual

Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya.

Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat

dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari.

4) Perubahan psikososial

Masalah-masalah ini serta reaksi individu terhadapnya akan

sangat beragam, tergantung pada keperibadian individu yang

bersangkutan. Pada saat ini orang yang telah menjalani kehidupannya

dengan berkerja, mendadak diharapkan untuk menyesuaikan diri

dengan masa pensiun.

Perubahan psikososial yang lain adalah merasakan atau sadar akan

kematian, perubahan cara hidup: memasuki rumah perawatan,

penghasilan menurun: biaya hidup meningkat dan tambahan biaya

pengobatan, penyakit kronis dan ketidak mampuan, kesepian akibat

pengasingan diri lingkungan sosial, kehilangan hubungan dengan

teman dan keluarga, hilangnya kekuatan dan ketegangan fisik:

perubahan konsep diri dan kematian pasangan hidup. Perubahan


mendadak dalam kehidupan rutin barang tentu membuat mereka

merasa kurang melakukan kegiatan yang berguna antara lain:

a. Minat

b. Isolasi dan kesepian

c. Peranan iman

5) Perubahan pada fungsi kognitif diantaranya adalah :

a. Kemunduran umumnya terjadi pada tugas-tugas yang

membutuhkan kecepatan dan tugas-tugas yang membutuhkan

kecepatan dan tugas yang memerluka memori jangka pendek

b. Kemampuan intelektual tidak mengalami kemunduran

c. Kemampuan verbal dalam bidang vokabular (kosakata) akan

menetapkan bial tidak ada penyakit.

Anda mungkin juga menyukai